Anda di halaman 1dari 56

PEMERIKSAAN KLINIS PADA

ANAK

Koordinator Pendidikan
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak
FK Unair/ RS dr Soetomo
Surabaya
Pendahuluan
 Pemeriksaan klinis pd anak perlu pendekatan dan
ketrampilan khusus
 Dokter harus sabar, lembut dan menyenangkan
 Ciptakan hub. dokter – pasien – keluarga yg baik shg
timbul rasa percaya dan yakin dari penderita dan
keluarga
 Dokter harus mempunyai pengetahuan & ketrampilan
yang cukup
 Lakukan pemeriksaan yang tdk menyengangkan/
sakit pada akhir pemeriksaan
Dengan mempelajari pemeriksaan klinis pd anak
diharapkan mampu:
• Menginterpretasi anamnesis & pemeriksaan fisik
• Membuat diagnosis banding dan problem list
• Membuat planning untuk pemeriksaan lebih lanjut
• Berkomunikasi dengan anak dan orang tuanya

Interpretasi klinis dapat dibuat bila


• Mengetahui keadaan normal
• Mengetahui variasi normal
• Mengetahui keadaan tidak normal
• Mengetahui perbedaan normal & tdk normal
Katagori Anak Berdasarkan Tumbuh Kembang dan
Perubahan Menurut Umur
Bayi baru lahir/neonatus 0 - 1 bulan
Infant 1 - 12 bulan
Toddler 1 – 3 tahun
Prasekolah 3 – 5 tahun
Usia sekolah 5 – 18 tahun
Remaja awal 10 – 14 th
akhir 15 – 18 th

Terdapat 3 pilar untuk


menegakkan diagnosis
Pendekatan :
POMR ( Problem Oriented Med Record )
I. Data Dasar :
- Data pribadi
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisisk
- Pemeriksaan penunjang
- Resume ( Initial problem list )
II. Problem List ( Dx Kerja )
III. Initial Plan
- Planning diagnosis
- Planning terapi
- Planning monitoring
- Planning education
IV. Progress note
Status Ilmu Kesehatan Anak :
1. Data pribadi ( nama, umur, kelamin, alamat )
2. St. Present : tgl ……oleh……..
KU :
Anamnesis :
Anamnesis khusus :
- Riwayat penyakit dahulu
- Ax kontak/ sumber penularan
- Ax kehamilan/kelahiran ( prenatal/natal care )
- Ax Tumbuh kembang
- Ax Gizi, vaksinasi, keluarga, sosial ekonomi dst. )
Pemer. Fisik :
Keadaan Umum :
Pemerikasaan fungsi vital :
Kepala :
Leher :
Thorax :
Abdomen :
Extremitas :
Pemeriksaan khusus :
Neurologis
Status lokalis ( bila ada kelainan lokal )
Anamnnesis sangat penting dan merupakan kunci
untuk menegakkan diagnosis

Biasanya anamnesis dilakukan pada ibu penderita

Harus tahu mengapa anak dibawa ke klinik/rumah sakit

Pemeriksaan fisik harus dilakukan dg tehnik yang benar

Mampu menjelaskan pd orang tua penderita tentang apa


yang diketahui
Kel Utama : keluhan yang membawa anak ke dokter
Ananesis :
- Rincian setiap keluhan ( lama sakit,sifat,berulang/tdk,dst )
- Pertanyaan ditujukan pada gejala/tanda-2 kemungkinan
penyakit ( D D )
- Pertanyaan kemungkinan sdh adanya tanda-2 komplikasi
atau penyakit lain/penyakit penyerta
- Anamnesis lain-lain
Untuk pemeriksaan fisik, harus mengetahui keadaan Normal
dan Tidak Normal

Ada 4 hal penting yang harus diketahui untuk melakukan


Pemeriksaan fisik:
 Membuat anak percaya dengan pemeriksa
 Mampu mengatasi penderita
 Pemeriksaan fisik dengan teliti dan lengkap
 Mampu membuat ringkasan dan kesimpulan

• Jangan bertindak kasar pada anak


• Jangan mempergunakan istilah
yang mengkhawatirkan orang
tua misalnya kanker, tumor, dll
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Umum :

- Penampilan anak saat dibawa kedokter


( aktif bermain,gembira,tidur,tdk sadar,kejang dst. )

- Status gizi
- Tanda-2 anemia, ikterus, sianosis, dispnea
( tanda ini ditemukan dislrh tbh,tdk perlu diulang di st. lokalis )

- Tanda - tanda vital :


T …, N…../reg/lemah, RR…/dalam-dangkal/ tipe pernafasan,
suhu tubuh, BB

- Kulit : ada effluoresensi/ rash ? dst


STATUS GISI/NUTRISI

Inspeksi
 Postur tubuh tampak kurus /gemuk
 Tanda tanda lain yaitu hidrosefalus, edema, anemia
 Tanda defisiensi vitamin A, xerosis vit A, bercak Bitot

Palpasi
 Lemak subkutan Dengan cubit tebal kulit
 Keadaan otot Eutrofi/atrofi/hipotrofi/hipertrofi

Dilengkapi Dengan Data Anthropometri


Berat badan, tinggi badan, rasio berat badan thd tinggi badan
Lingkar lengan atas, tebal lipatan kulit, lingkar kepala, lingkar
dada, lingkar perut
KESADARAN

 Kompos mentis

 Apatis

 Somnolen

 Sopor

 Koma

 Delirium
Kesadaran menurun
Anemia
FREKWENSI NAFAS
UMUR FREKWENSI FREKWENSI
NORMAL/MENIT SESAK/MENIT
NEWBORN 30-50 60

BAYI 20-30 50

TODDLER 20-30 40

ANAK 15-20 30
FREKWENSI JANTUNG DALAM KEADAAN
NORMAL

UMUR RATA RATA BATAS ATAS


FREK/MENIT FREK NORMAL
0-6 BULAN 140 160
6-12 BULAN 130 150
1-2 TAHUN 110 130
2-6 TAHUN 100 120
6-10 TAHUN 95 110
10-14 TAHUN 85 100
TEKANAN DARAH

Jarang dilakukan pd bayi dan membutuhkan kesabaran

Yang harus diperhatikan :

 Anak dalam keadaan relak

 Manset harus sesuai dengan ukuran lengan

 Manset menutup 2/3 lengan atas

 Lengan,jantung,tensimeter harus dalam posisi

 Horisontal dan pada level yang sama


HARGA NORMAL SISTOLIK

UMUR/T SISTOL ST.DE BATAS


H IK V ATAS
NORMAL
0-1 60-70 10 90
1-4 90 10 110
6 100 10 120
8 105 10 125
10 110 10 130
12 115 10 135
14 120 10 140
HARGA NORMAL DIASTOLIK

UMUR/T DIASTOL ST.DE BATAS ATAS


H IK V NORMAL

2 62 8 78
4 64 8 80
6 66 8 82
8 70 8 86
10 72 8 88
12 74 8 90
14 76 8 92
Kepala :
Bentuk … . ( ada kelainan/tdk ), lingkar kepala, UUB.
Rambut … ( jarang ?, mudah dicabut ?, merah ?dst )
Mata : …. Cowong, Conjuctiva ( merah ?, kotoran ?,
Bitot spot ?
Pupil ( bulat- isokor ?, diameter, refleks cahaya )
Refleks cornea
Hidung : Sekret ?, pernafasan cuping hidung ?
Telinga : bentuk, letak, keluar cairan dst
Mulut : Trismus
Bibir, gigi, lidah
Faring/Tonsil hipermia ?, pembesaran, beslag
Leher :
Pembesaran kelenjar getah bening
Tanda-tanda pembesaran kel thyroid
letak trachea ditengah ?

Thorax :
Inspeksi : Bentuk ( barrel chest dst ), retraksi ( ICS,Supraclav. dst )
Simetris/asimetris
Pectus excavatus,
Pulsasi
Palpasi : Gerakan dada kanan - kiri
Thrill, suara nafas kanan – kiri
Perkussi : tanda-tanda cairan/ udara di cavum pleura
Retraksi
Retraksi
….. Thorax

Auskultasi :
Jantung :
Suara jantung : S1, S2, S3
Suara Tambahan :
Murmur ( Bising ) : fase ( siatolik,diastolik dst )
Punctum maximum – penjalaran
Sifat
Grade /6
Friction rub
Paru :
Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler, bronchovesikuler,bronchial
Suara tambahan :

Stridor : krn sumbatan saluran nafas atas, fase inspirasi

Wheezing : sumbatan sal nafas bawah, fase ekspirasi


Rochelen : krn banyak cairan/lendir di sal. nafas atas
Ronchi : Basah ( krn lendir yang encer )
- Rh basah halus ( sal nafas kecil/alveolus ): Br Pneumonia
- Rh basah kasar ( san nafas besar/bronkus ): Bronkitis
Kering ( lendir kental ) : bronkitis kronis
Ekspirasi memanjang/ normal
Stridor
Wheezing
Abdomen :
Inspeksi : normal,buncit, kollateral-2
Palpasi : soufel, turgor
Hepar : ….. x ….x….. cm
Lien : Soufner 1 - 8
Tumor : lokalisasi, movable/tdk movable,padat/cistik, rata dst
Perkusi : Meteorismus
Shifting Dulness : Pend. terlentang kemudian perkusi dari daerah
umbilikus ke lateral, keredupan + ---kmd.penderita
dimiringkan, perkusi--- redup hilang---- asites
Auskultasi : Bising : Meningkat ( diare, ileus obstruktif )
Menurun ( ileus paralitik )
Pemeriksaan turgor
CARA MEMERIKSA ASITES

Shifting Dullness
 Melakukan perkusi pada abdomen anak sampai daerah dengan
suara redup.
 Selanjutnya penderita diminta untuk miring keposisi tertentu
sehingga daerah dengan suara redup ada diatas.
 Bila ada cairan dalam abdomen, maka daerah dengan perkusi
redup berubah menjadi timpani.

Getaran Cairan ( Undulasi )


 Pemeriksaan ini kurang akurat, terutama bila penderita dengan
Obesitas.
 Cara pemeriksaan dengan minta bantuan orang lain meletakkan
bagian tepi tangan, pada bagian midline dari abdomen.
 Satu tangan pemeriksa diletakkan pada satu sisi dari abdomen,
yang lain mmenekan sisi lain sehingga getaran dapat terasa
PEMERIKSAAN GINJAL
 Pemeriksaan ginjal tidak mudah pada bayi dan anak.
 Bila ginjal teraba, kemungkinan terjadi pembesaran.
 Pemeriksaan ginjal dilakukan secara bimanual.
Extremitas :
Edema
Refleks fisiologis
Refleks patologis
Akral dingin/hangat
Kekuatan otot
Pemeriksaan khusus
Genetalia externa :
Tumor, hidrocele,mikropenis, hipospadia dst
hiperpigmentasi
hermaprodhite
Edema
MEMERIKSA KELENJAR

Pemeriksaan kelenjar harus secara keseluruhan dan sistimatik


Urutan pemeriksaan sebagai berikut :

Occipital

Preaurikuler Post Aurikuler

Submental Servikal

Submendibular Supraklavikuler

Epitrochlear Aksiler

Inguinal
Pembesaran kelenjar
 Diperiksa dari depan dan dari belakang penderita.
 Dicatat tempat, ukuran, nyeri atu tidak, bergerak atau melekat.
 Kelenjar multipel, harus diperiksa apakah ada pembesaran hati
dan lien.

 Pembesaran kelenjar servikal biasanya sebagai akibat dari


tonsilitis akut.
 Anak dengan atopi / ekzema, biasanya terdapat pembesaran
kelenjar limfe regional.
 Pembesaran kelenjar bersifat general, harus dicari apakah ada
akut, inflamasi atau neoplasma.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

• TANDA RANGSANG MENINGEAL

• REFLEX PATOLOGIS
Tanda Rangsang Meningeal
KAKU KUDUK

Pasien berbaring terlentang


Singkirkan penyangga kepala
Lakukan grk anterofleksi leher secara pasif
Sampai dagu menyentuh dada

Positif bila terasa ada tahanan


Tanda Rangsang Meningeal
KAKU KUDUK
Tanda Rangasang Meningeal
BRUDZINSKI SIGN , Tanda leher

Pasien berbaring terlentang


Gerakan Anterofleksi leher secara pasif

Positif bila secara reflektorik disusul


Gerakan fleksi pd kedua tungkai sendi lutut & panggul
Tanda Rangsang Meningeal
BRUDZINSKI SIGN , Tanda Tungkai Kontralateral

Pasien terlentang
Salah satu tungkai diangkat dlm sikap lurus
di sendi lutut dan fleksi di sendi panggul

Positif bila tungkai kontralateral timbul


Gerakan reflektorik fleksi di sendi lutut & panggul
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KONTRALATERAL
Tanda Rangsang Meningeal
BRUDZINSKI SIGN , TANDA PIPI

Dilakukan penekanan pd kedua pipi tepat dibawah


Os Zygomaticus

Positif bila disusul gerakan reflektorik


Fleksi kedua siku dan gerakan reflektoris keatas
sejenak kedua lengan
TANDA RANGSANG MENINGEAL
BRUDZINSKI SIGN, TANDA SIMFISIS PUBIS

Dilakukan penekanan pada Simfisis Pubis

Positif bila disusul oleh gerak reflektorik


Fleksi pd kedua tungkai di sendi lutut dan panggul
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KERNIG SIGN
- Pasien terlentang
- Satu tungkai difleksikan pada sendi lutut dan panggul 900
- Kemudian ekstensi tungkai bawah pd sendi lutut samapi
membentuk sudu > 135o thd paha

Positif bila pada tungkai kontralateral timbul


gerakan reflektorik Fleksi sendi lutut dan sedi panggul
TANDA RANGSANG MENINGEAL
KERNIG SIGN
REFLEX PATOLOGIS
BABINSKI

Lakukan goresantelapak kaki bagian lateral,


dari Posterior ke Anterior

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar
REFLEX PATHOLOGIS
CHADDOCK

Lakukan goresan kulit dorsum pedis lateral


Sekitar malleolus lateralis dari posterior ke anterior

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar
REFLEX PATHOLOGIS
OPPENHEIM

Lakukan pengurutan crista anterior Tibia


dari PROKSIMAL ke DISTAL

Positif bila terjadi ekstensi ibu jari kaki dan


jari-jari kaki yang lain menyebar
REFLEK PATOLOGIS

GONDA

OPPENHEIM

BABINSKI

GORDON
SCHAEFER

CHADDOCK

Anda mungkin juga menyukai