MATERI

• IMPETIGO
• EKTIMA
• KANDIDOSIS MUKOCUTAN
• LEPRA
• MILIARIA
• MOLUSKUM CONTAGIOSUM
• MORBILI
• GONORE

2
3
ANATOMI KULIT

4
 IMUNITAS ↓:
• Genetik
• Pola hidup
• STRESS
HOST • MEROKOK/ALKOHOL
• POLA MAKAN
• Penyakit sistemik
• DIABETES
• HIV
• PENY. GINJAL

ENVIRONMENT AGENT

VIRULENSI ↑
5
6
 FILOSOPI INFEKSI
• KENALI MUSUH KITA  KUMAN
– SIFAT KUMAN
– KELEBIHAN KUMAN
– KELEMAHAN KUMAN
• KENALI TUBUH KITA  HOST
• KENALI FAKTOR FAKTOR YG MENINGKATKAN
IMUNITAS DAN MENURUNKAN VIRULENSI 
LINGKUNGAN

7
 AGENT

BACTERIAL SHAPE AND ARRANGEMENT

8
AGENT

9
 AGENT

BACTERIAL
TOXINS

EXOTOXIN ENDOTOXIN

10
AGENT

11
INFEKSI KULIT

12
PIODERMA

13
PIODERMA

14
 PIODERMA

IMPETIGO

NON BULOUS
IMPETIGO BULOUS
(CRUSTED IMPETIGO
IMPETIGO)
15
PIODERMA

16
 PIODERMA
• IMPETIGO
– BIASANYA BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS
ATOPIK
– EROSI KECIL DENGAN KRUSTA (GOLDEN YELLOW
CRUSTS/HONEY COLORED CRUSTS)
– BULLA HIPOPION
– PREDILEKSI: WAJAH, TUNGKAI, INTERTRIGINOSA
(PALING SERING)

17
18
19
20
 PIODERMA
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
– PULASAN GRAM
– BIAKAN /SENSITIVITAS
– PCR

21
MORBUS HANSEN
• SINONIM
– LEPRA
– HANSEN DISEASE
– KUSTA
• DEFENISI
• Kusta  infeksi kronik granulomatous Mycobacterium Leprae 
– saraf perifer & kulit (terutama)
– MATA
– mukosa traktus respiratorius bagian atas,
– TESTIS
– SENDI
• ETIOLOGI
• MYCOBACTERIUM LEPRAE
– BTA
– OBLIGATE INTRASELULER
– MENYERANG SEL SCHWANN

22
MORBUS HANSEN

23
24
MORBUS HANSEN

25
MORBUS HANSEN

26
MORBUS HANSEN
• KLASIFIKASI LEPRA

27
MORBUS HANSEN

28
MORBUS HANSEN

29
MORBUS HANSEN

30
MORBUS HANSEN

31
MORBUS HANSEN
• PENEGAKAN DIAGNOSIS
– Klinis
– Laboratoris
– Histopatologis
– imunologis
– PCR

32
MORBUS HANSEN
• Klinis
– Tanda kardinal lepra
• Hipopigmentasi dengan anastesi atau hipoestesia
• Pembesaran saraf tepi
• BTA
– 6A
• Akromia • Anosmia
• Anastesi • Alopesia
• Anhidrosis • Atropi

33
MORBUS HANSEN
• Klinis
– TES ANASTESI
• Tes raba  kapas
• Tes nyeri  ujung jarum/pena
• Tes suhu  tabung air panas dan dingin
– PEMBESARAN SARAF
• n. ulnaris  belakang siku
• n. paroneus  belakang lutut

34
MORBUS HANSEN

35
MORBUS HANSEN
• Laboratoris
– Pemeriksaan bakteriologis  BTA 6 lokasi
• INDEKS BAKTERI (BI) 
• 0  tdk ditemukan
• 1+  1-10 basil/100 lp • 4+  10-100 basil/lp
• 2+  1-10 basil/10 lp • 5+  100 -1000 basil/lp
• 3+  1-10 basil/lp • 6+  > 1000 basil/lp

Hasil BI = rerata BI pemeriksaan pd satu pasien

• INDEKS MORFOLOGI (IM)  % basil solid(hidup)/jlh
basil
– Indikator respon pengobatan

36
MORBUS HANSEN
• HISTOPATOLOGIS
– MENENTUKAN TIPE LEPRA MENURUT REDLEY
JOPLING

37
38
39
MORBUS HANSEN
• IMUNOLOGIS

40
41
MORBUS HANSEN

42
MORBUS HANSEN
• IMUNOLOGIS

43
MORBUS HANSEN
• PENATALAKSANAAN

44
Infeksi Menular Seksual
• Diskret
• Ulkus
• Vegetasi

45
Infeksi Menular Seksual
diskret

pria wanita

Uretritis Urethritis
Gonore Non gonore

46
Infeksi Menular Seksual
• Uretritis gonore

47
Infeksi Menular Seksual
diskret

Pria wanita

Bakteri Jamur Parasit

Vaginosis
Gonore Non gonore kandidiasis trichomoniasis
bakterialis

48
Infeksi Menular Seksual
• Gonore

49
Infeksi Menular Seksual
• Vaginosis bakterialis

50
Infeksi Menular Seksual
• Kandidiasis vulvovaginal

51
Infeksi Menular Seksual
• Kandidiasis vulvovaginal

52
Infeksi Menular Seksual
• Trichomoniasis vaginalis

53
MEASLES

54
MEASLES

55
Moluscum Contagiosum

56
Moluscum Contagiosum

57
Moluscum Contagiosum

58