Anda di halaman 1dari 3

Keramik

Secara umum keramik bersifat refaktrori, kekerasan, kerentanan terhadap fraktur karena
rapuh dan kelembapan kimianya. Untuk gigi, kekekrasan ceramic yang sama dengan email
merupakan kekurangannya

Keramik dapat di klasifikasi menurut 4 pembagian, yakni :

- Fusion temperature ( temperatur pembakaran)


- Aplikasi
- Fabrication technic (tehnik pembuatan)
- Fase kristalin

Tempratur pembakaran di bagi menjadi

- High fusing -> 13000C – 13700C


Digunakan untuk elemen gigi tiruan
Tidak dapat larut transfusens dan dapat menjaga keakuratan bentuk dalam firing yang
berulang
- Medium fusing -> 10900C - 12600C dan low fusing -> 8700C - 10650C
Ceramic metal, all ceramic fixed restorasi. Penambahan boron oxide atau alkali
carbonates
Homogenitas bubuk >>> menguntungkan pada saat fusing
- Ultra low dan low fusing 8700C
Mahkota, jembatan

Fusion temperatur dipengaruhi oleh 3 komposisi keramik yakni quartz, feldspraw, clay/
kaolin

Aplikasi

3 aplikasi utama keramik gigi :

- Keramik -> mahkota logam dan bridge


- All keramik -> mahkota, inlay, onlay dan veneer
- Ceramic denture teeth

Menurut fase Kristalin


Setelah teknik pembuatan dan pembakaran, keramik gigi di bagi menjadi 2 fase, fase
glassy (mengelilingi fase kristalin) dan fase kristalin (leucite). Dengan meningkatkan fase
glassy dapat menurunkan ketahanan terjadinya crack tapi meningkatkan translusensi. Pada
masa all- cerami, jumlah fase kristalinya banyak

Komposisi Keramik Gigi Konvensional

1. Silika (SiO2)

Terbagi menjadi quartz kristalin, kristobalit kristali, trdymite kristalin, silika nonkristal. Silika
ini memiliki titik leleh yang tinggi. Untuk menurunkan titik leleh dan untuk mencegah
deformasi pada proses sintering dapat di tambahkan fluks (low fusing glass)

2. Feldspar

Feldspar yang digunakan relatif murni dan tidak berwarna, sehingga harus di
tambahkan pigmen untuk mendapatkan warna dari gigi asli atau sesuai dengan gigi
tetangganya. Feldspar di bagi menjadi dua yakni feldspar potas (K2O.Al2O3.6SiO2)
dan feldspar soda (NaO.Al2O3.6SiO2)

Keramik termasuk bahan terbaik dari segi estetiknya yang di gunakan pada KG.
Keramik bersifat brittle dan sangat sensitif terhadap tekanan. Keramik pada KG digunakan
sebagai bahan veneering pada ceramic-metal crown. Hal ini dapat terjadi karena adanya
koefisien thermal expansion antara keramik alloy.

Lapisan glazed pada keramik memberikan kestabilan warna, aman terhadap jaringan
lunak, biokompatible dan difusi yang rendah pada perubahan tempratur. Inlay dan onlay
keramik pada gigi posterior dapat menggantikan resin komposit, dan memiliki sifat yang
lebih resisten terhadap abrasif. Pada inlay dan onlay keramik setelah oklusal adjusment harus
di poles kembali dapat mengabrasi gigi antagonisnya.

Sifat Mekanik Keramik

A. Brittle fracture of ceramic.


Proses fraktur oleh karena brittle : formation of crack (pembentukan) dan propagation
of crack (perambatan)
B. Fracture Toughness
Kemampuan ceramic untuk menahan fraktur saat crack
C. Delayed Fracture/Static Fatigue
Fraktur ceramic yang terjadi perlahan – lahan dengan stress yang statik.

Struktur Kirstal

Ikatan keramik merupakan gabungan antara ikatan ion dan kovalen. Ikatan ion di
tentukan dari perbedaan elektronegatif antara kation (+) dan anion (-). Ikatan ion kristal
biasanya antara kation gol alkalis atau alkalin dengan anion oksigen dan halogen. Ikatan
kovalen dari pemakaian bersama antara elektron valensi.

Anda mungkin juga menyukai