Secara umum keramik bersifat refaktrori, kekerasan, kerentanan terhadap fraktur karena
rapuh dan kelembapan kimianya. Untuk gigi, kekekrasan ceramic yang sama dengan email
merupakan kekurangannya
Fusion temperatur dipengaruhi oleh 3 komposisi keramik yakni quartz, feldspraw, clay/
kaolin
Aplikasi
1. Silika (SiO2)
Terbagi menjadi quartz kristalin, kristobalit kristali, trdymite kristalin, silika nonkristal. Silika
ini memiliki titik leleh yang tinggi. Untuk menurunkan titik leleh dan untuk mencegah
deformasi pada proses sintering dapat di tambahkan fluks (low fusing glass)
2. Feldspar
Feldspar yang digunakan relatif murni dan tidak berwarna, sehingga harus di
tambahkan pigmen untuk mendapatkan warna dari gigi asli atau sesuai dengan gigi
tetangganya. Feldspar di bagi menjadi dua yakni feldspar potas (K2O.Al2O3.6SiO2)
dan feldspar soda (NaO.Al2O3.6SiO2)
Keramik termasuk bahan terbaik dari segi estetiknya yang di gunakan pada KG.
Keramik bersifat brittle dan sangat sensitif terhadap tekanan. Keramik pada KG digunakan
sebagai bahan veneering pada ceramic-metal crown. Hal ini dapat terjadi karena adanya
koefisien thermal expansion antara keramik alloy.
Lapisan glazed pada keramik memberikan kestabilan warna, aman terhadap jaringan
lunak, biokompatible dan difusi yang rendah pada perubahan tempratur. Inlay dan onlay
keramik pada gigi posterior dapat menggantikan resin komposit, dan memiliki sifat yang
lebih resisten terhadap abrasif. Pada inlay dan onlay keramik setelah oklusal adjusment harus
di poles kembali dapat mengabrasi gigi antagonisnya.
Struktur Kirstal
Ikatan keramik merupakan gabungan antara ikatan ion dan kovalen. Ikatan ion di
tentukan dari perbedaan elektronegatif antara kation (+) dan anion (-). Ikatan ion kristal
biasanya antara kation gol alkalis atau alkalin dengan anion oksigen dan halogen. Ikatan
kovalen dari pemakaian bersama antara elektron valensi.