Anda di halaman 1dari 3

LOGO

RUMAH SAKIT UMUM


CEMPAKA PUTIH
Lampiran Surat keputusan direktur ..
No : SKpts 149/C00000/2015-S0
Tanggal : 09 Maret 2015

KEBIJAKAN PELAYANAN BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM CEMPAKA PUTIH

A. Kebijakan Pelayanan Bedah


1. Setiap asuhan bedah pasien direncanakan dan didokumentasikan berdasarkan
hasil asesmen pra bedah.
2. Diagnosis pra operatif dan rencana tindakan didokumentasikan dalam rekam medis
Pasien, sebelum dilakukan tindakan, oleh DPJP.
3. Pasien yang dirawat oleh DPJP lain dan memerlukan pelayanan Bedah, maka
DPJP yang bersangkutan membuat konsul ke dokter Operator/ Bedah yang sesuai.
4. Dokter operator/ Bedah melakukan asesmen prabedah dan mendokumentasikan
dilembar jawaban konsultasi.
5. DPJP / Dokter Asisten / Dokter Ruangan / Dokter Jaga yang diberi kewenangan
memberikan informasi kepada Pasien / Keluarga Pasien tentang :
a. Risiko dari tindakan yang direncanakan.
b. Manfaat dari tindakan yang direncanakan.
c. Komplikasi yang potensial dapat terjadi.
d. Alternatif tindakan bedah dan non bedah yang tersedia untuk mengobati Pasien.
e. Darah / produk yang mungkin dibutuhkan. Sebaiknya dokter operator yg memberi
informed consent kepada pasien dan keluarga.
f. Pemberian darah / produk diberikan setelah pasien / keluarga menandatangani
dan memberikan persetujuan pemberian darah / produk.
6. Tindakan bedah dilakukan setelah Pasien / Keluarga Pasien menandatangani dan
memberikan persetujuan tindakan pembedahan (informed consent).
7. Pelayanan bedah untuk mencegah salah sisi, salah pasien dan salah prosedur
menerapkan Universal Protokol yaitu :
a. Penandaan lokasi operasi( site marking ) dengan tanda, sesuai SPO site
marking dilakukan oleh operator dengan melibatkan Pasien saat melakukan
asesmen pra bedah.
b. Melakukan verifikasi pra bedah dari ruangan dengan menggunakan Checklist.

1
LOGO
RUMAH SAKIT UMUM
CEMPAKA PUTIH

Lampiran Surat keputusan direktur ..


No : SKpts 149/C00000/2015-S0
Tanggal : 09 Maret 2015

c. Melakukan Proses Time out dengan menggunakan surgical safety checklist


yaitu Sign in, Time out dan Sign Out.
8. Keluarga Pasien tidak diperkenankan masuk kedalam kamar operasi kecuali dalam
keadaan khusus apabila operator akan menunjukkan tindakan yang sedang
berjalan.
9. Catatan laporan operasi harus dilengkapi sebelum pasien meninggalkan ruang pulih
(Recovery Room). Catatan laporan operasi minimal memuat :
a. Diagnosa pasca operasi.
b. Nama dokter bedah dan asisten.
c. Nama prosedur.
d. Spesimen bedah yang diikirimkan untuk pemeriksaan.
e. Komplikasi dan kehilangan darah selama operasi.
f. Tanggal, waktu dan tandatangan Dokter bedah yang bertanggung jawab (DPJP).
10. Selama pembedahan status fisiologis pasien dimonitor terus menerus dan dicatat
dalam status anestesi / sedasi (rekam medis pasien).
11. Rencana asuhan medis pasca bedah dibuat oleh operator yang bertanggung
jawab/DPJP atau yang diberi kewenangan oleh DPJP dan ditandatangani oleh
DPJP.
12. Rencana asuhan keperawatan pasca bedah dibuat oleh perawat kamar operasi
yang kompeten.
13. Rencana asuhan medis dan keperawatan pasca bedah di atas serta rencana
asuhan pasca bedah oleh pihak lainnya, sesuai kebutuhan
Pasien,didokumentasikan di dalam rekam medis Pasien sesegera mungkin,
selambat-lambatnya dalam 24 jam setelah tindakan bedah.
14. Semua rencana asuhan pasca bedah dilaksanakan oleh Pemberi pelayanan sesuai
kompetensinya.
15. Kepala unit dan Dokter ruangan yang terkait bertanggung jawab atas terlaksananya
rencana asuhan pasca bedah.
16. Pasien dengan tindakan lokal anestesi, status fisiologis / tanda vital dimonitor dalam
formulir lokal anestesi, laporan operasi dan di/dokumentasikan pada rekam medis
pasien.

2
LOGO
RUMAH SAKIT UMUM
CEMPAKA PUTIH

17.
Lampiran Surat keputusan direktur ..
No : SKpts 149/C00000/2015-S0
Tanggal : 09 Maret 2015

18. Dokter operator/bedah yang telah melakukan tindakan dengan lokal anesthesi
membuat laporan operasi dan didokumentasikan pada rekam medis pasien.
19. Pasien yang dilakukan tindakan dengan lokal anestesi, dapat diijinkan pulang
langsung tanpa melalui ruang recovery atas instruksi DPJP.
20. Sedangkan pasien dengan lokal anestesi, jika kondisi hemodinamiknya tidak stabil
maka pasien harus masuk ke ruang recovery dan dapat dipindah atas instruksi
DPJP.

RUMAH SAKIT UMUM CEMPAKA


PUTIH
DIREKTUR,

dr.

Anda mungkin juga menyukai