Anda di halaman 1dari 9

STUDIO PERANCANGAN II

PERENCANAAN PELAT LANTAI KENDARAAN


a. Data perencanaan :
Tebal pelat lantai kendaraan (h) = 20 cm
Tebal perkerasan (t) = 10 cm
Tinggi beban hujan = 5 cm
Mutu beton (f’c) = 25 MPa
Mutu baja (fy) = 400 Mpa
Berat jenis beton = 2400 kg/m3 (PPJJR 1987 pasal 1, hal.4)
Berat jenis air hujan = 1000 kg/m3 (PPJJR 1987 pasal 1, hal.4)

b. Pembebanan:
Pembebanan didasarkan pada Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan
Jalan Raya (PPJJR) 1987 dapat dihitung sebagai berikut:
Beban mati
Beban merata (per 1 meter panjang gelagar memanjang)
Berat sendiri pelat lt = h . b . BJ beton = 0,2 x 30 x 2400 = 14400 kg/m

Beban hidup
Beban pada trotoar
Pada trotor terdapat beban hidup sebesar 500kg/m’ untuk pejalan kaki (PPJJR 1987,
pasal 1 hal.10)
Beban pada sandaran dan kerb
Menurut PPJJR 1987, disebutkan bahwa terdapat kaya horizontal pada sandaran
diamna letahnya adalah 90cm dari atas trotoar sebesar 100kg/m’. Karena yang
menahan momen pada pipa sandaran adalah tiag sandaran, maka beban horizontal
tersebut dibebankan pada tiang sandaran:
M = q1 x L x h
= 100 x 3 x (0,9+0,3+0,2)
= 420 kgm
STUDIO PERANCANGAN II

Pada PPJJR 1987 juga disebutkan terdapat beban sebesar 500kg/m’ pada ujung
kerb atau minimal 25cm. Momen akibat beban q2 = 500 kg/m pada kerb tiap
tinjauan 1 m
M = q2 x L x h
= 500 x 1 x (0,3+0,2)
= 250 kg

Beban merata akibat hujan


Berat air hujan = th . b . BJ air = 0,05 x 1 x 1000 = 50 kg/m’

Beban Muatan T
Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan
jembatanharus digunakan beban “T”, yaitu beban yang merupakan kendaraan truk
yangmempunyai beban roda ganda (dual wheel load) sebesar 10 ton.

Gambar 15 : Beban T Lantai Kendaraan


Untuk jembatan kelas I:
Beban yang ditumpu 100%  beban = 100% x 10 ton = 10 ton
Penyebaran beban pada roda:
STUDIO PERANCANGAN II

10 t 10 t

10 cm ASPAL 10 cm ASPAL
20 cm BETON 20 cm BETON
10cm 30cm 10cm 10cm 50cm 10cm

TAMPAK SAMPING RODA TAMPAK DEPAN RODA

Gambar 16 : Penyebaran beban roda


Luas bidang penyebaran :
p = 0,5 + 0,1 + 0,1 = 0,7 m
l = 0,3 + 0,1 + 0,1 = 0,5 m
Beban merata akibat beban “T” (beban roda)
10000
𝑞= = 14285,714 𝑘𝑔/𝑚
0,7
Kondisi 1
2m 2m

0,7m 0,6m 0,7m 0,65m 0,7m 0,65m

2m

0,5m 1m 0,5m

Gambar 17. Momen bila masuk 2 roda pada ujung tumpuan


STUDIO PERANCANGAN II

Gambar 18. Momen Kondisi I


Kondisi II
2m 2m

0,7m 0,6m 0,7m 0,65m 0,7m 0,65m

2m

0,5m 1m 0,5m

Gambar 19. Momen bila masuk 1 roda


2m 2m

0,7m 0,6m 0,7m 0,65m 0,7m 0,65m

Gambar 20. Momen kondisi II


Kondisi III
2m

0,5m 1m 0,5m

Gambar 21. Momen bila masuk 2 roda dengan jarak minimum


STUDIO PERANCANGAN II

Gambar 22. Momen kondisi III

Perhitungan momen berdasarkan beban yang terjadi pada pelat lantai kendaraan
menggunakan software Staad Pro:
Momen Maksimum (kgm)
Kondisi
Pembebanan Tumpuan Lapangan Kantilever
MD ML MD ML MD ML
I 474 2822 238 2179 966 490
II 474 3380 238 2151 966 490
III 474 3524 238 2003 966 490

Perhitungan momen ultimate (Mu):


Momen Maksimum (kgm)
Tumpuan (Kondisi II) Lapangan (Kondisi I) Kantilever
MD + ML MD + ML MD + ML
3854 2417 1495
c. Rencana Penulangan Pelat Lantai Kendaraan
Data perencanaan:
f’c = 25 MPa
fy = 240 MPa
b = 1000 mm (tiap pias 1 m panjang)
h = 200 mm
d’ = 40 mm
d = h - d’ = 200 - 40 = 210 mm

Penulangan Tumpuan
Mu = 3854 kgm
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,00583
𝑓𝑦 240
STUDIO PERANCANGAN II

𝑓′𝑐 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 (0,85 𝛽1 )
𝑓𝑦 𝑓𝑦 + 600
25 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 (0,85 0,85 )
240 240 + 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0.0403
𝑀𝑢 3854
𝑀𝑛 = = = 4818 𝑘𝑔𝑚
∅ 0,8
𝑀𝑛 4818 𝑥 104
𝑅𝑛 = = = 1,882 𝑀𝑃𝑎
𝑏. 𝑑2 1000 . 1602
𝑓𝑦 240
𝑚= = = 11,2941
0,85 𝑓′𝑐 0,85 𝑥 25

1 2. 𝑚. 𝑅𝑛
𝜌= (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 𝑥 11,2941 𝑥 1,882
𝜌= (1 − √1 − )
11,2941 240

𝜌 = 0,008
0,00581 < 0,008 < 0,0403
ρ < ρmin  digunakan ρ = 0,008

Tulangan Utama
As =ρ.b.d
= 0,008 x 1000 x 160
= 1315,68 mm2

Tulangan Bagi
As.perlu’ = 0,002 x b x d
= 0,002 x 1000 x 160
= 320 mm2

Dipakai : Tulangan utama ф14-120 mm = 1283 mm2


Tulangan bagi ф8-140 mm = 359 mm2
STUDIO PERANCANGAN II

Penulangan Lapangan
Mu = 2417 kgm
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,00583
𝑓𝑦 240
𝑓′𝑐 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 (0,85 𝛽1 )
𝑓𝑦 𝑓𝑦 + 600
25 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 (0,85 0,85 )
240 240 + 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0.0403
𝑀𝑢 2417
𝑀𝑛 = = = 3021 𝑘𝑔𝑚
∅ 0,8
𝑀𝑛 3021 𝑥 104
𝑅𝑛 = = = 1,180 𝑀𝑃𝑎
𝑏. 𝑑2 1000 . 1602
𝑓𝑦 240
𝑚= = = 11,2941
0,85 𝑓′𝑐 0,85 𝑥 25

1 2. 𝑚. 𝑅𝑛
𝜌= (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 𝑥 11,2941 𝑥 1,180
𝜌= (1 − √1 − )
11,2941 240

𝜌 = 0,0051
0,0051 < 0,0058
ρ < ρmin  digunakan ρmin = 0,0051

Tulangan Utama
As.perlu = ρ . b . d = 0,0051 x 1000 x 160 = 933,33 mm2

Dipakai : Tulangan utama ф14-150 mm = 1026 mm2

Penulangan Kantilever
Mu = 1495 kgm
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,00583
𝑓𝑦 240
STUDIO PERANCANGAN II

𝑓′𝑐 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 (0,85 𝛽1 )
𝑓𝑦 𝑓𝑦 + 600
25 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,75 (0,85 0,85 )
240 240 + 600
𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,0403
𝑀𝑢 1495
𝑀𝑛 = = = 1868,75 𝑘𝑔𝑚
∅ 0,8
𝑀𝑛 11868,75 𝑥 104
𝑅𝑛 = = = 0,73
𝑏. 𝑑2 1000. 1602
𝑓𝑦 240
𝑚= = = 11,2941
0,85 𝑓′𝑐 0,85 𝑥 25

1 2. 𝑚. 𝑅𝑛
𝜌= (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 𝑥 11,2941 𝑥 073
𝜌= (1 − √1 − )
11,2941 240

𝜌 = 0,0003
0,0003 < 0,00583
ρ < ρmin  digunakan ρmin = 0,00583
Tulangan Utama
As.perlu =ρ.b.d
= 0,00583 x 1000 x 160
= 1026 mm2
Tulangan Bagi
As.bagi’ = 0,002 x b x d
= 0,002 x 1000 x 160
= 320 mm2
Dipakai : Tulangan utama ф14-120 mm = 1026 mm2
Tulangan bagi ф8-140 mm = 359 mm2

KESIMPULAN TULANGAN PELAT LANTAI KENDARAAN


Adapun hasil simpulan dari tulangan yang dipakai pada pelat lantai kendaraan:
STUDIO PERANCANGAN II

Keterangan Tulangan Tulangan


Penulangan Utama Bagi
Tumpuan ф14-120 Ф8-140
Lapangan ф14-120 Ф8-140
Kantilever ф14-120 Ф8-140

Anda mungkin juga menyukai