Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
2016
1
I. IDENTITAS
A. PENDERITA
2
C. GENOGRAM (minimal 3 generasi)
3
D. INTERAKSI DALAM KELUARGA
Keterangan
Status
Nama Se Usia Pekerjaan Hubungan Keluarga Domisili
No Perkawinan
(Inisial) x (Bln/Th) (deskripsi lengkap) (S, I, AK, AA) Serumah
(TK, K, J, D)
Ya Tdk
Penjual nasi pecel dan
1. Tn. R L 70 Th cleaning service SD S K √
Shanta Maria 2
2. Ny. S P 64 Th Penjual nasi pecel I K √
Penjual di kantin UMM
3. Tn. RA L 46 Th kampus 2 dan pegawai AK K √
percetakan
4. Tn. MI L 44 Th Penjual nasi goreng AK K √
Penjual di kantin UMM
5. Ny. AP P 42 Th AK K √
kampus 2
Penjual di kantin UMM
6. Tn. A L 41 Th AK TK √
kampus 2
Penjual di kantin UMM
7. Tn. SA L 40 Th AK TK √
kampus 2
8. Tn. AF L 38 Th Pekerja pabrik AK K √
Bagian TU fakultas teknik
9. Ny. EY P 35 Th AK K √
industri UM
Jual tahu dan gorengan di
10. Nn. SK P 33 Th AK K √
rumah
4
II. DATA DASAR KESEHATAN
STATUS MEDIS (Klinis)
ketika berjalan
Anamnesis
RPS :
Tangan bergerak-gerak terus secara involunter dan kaki kanan terasa berat ketika
Terjadi sering
Keluhan diperberat ketikan penderita cemas dan sedang stress (tekanan psikologi)
Keluhan diperingan dengan minum obat dari dokter saraf dan istirahat
Keluhan yang menyertai adalah merasa lelah di extremitas superior karena bergerak
Sering sulit tidur dan terbangun ditengah malam kemudian susah untuk memulai tidur
lagi
Pem. Fisik :
GCS : 456
Kesadaran: Composmentis
5
Vital Sign:
RR : 20 x/menit
Temp : 37 oC
Thoraks:
Abdomen:
Ekstremitas: akral hangat seluruh ekstremitas, oedem (-), CRT < 2 dtk
Pemeriksaan Penunjang :
didapatkan :
GDS/GDP : Dbn
Kolesterol : Dbn
DL : Dbn
6
Faal hati : Dbn
Pemeriksaan ECG (hasil pemeriksaan sudah hilang) dari hasil wawancara didapatkan:
Dbn
Rw Imunisasi :-
Rw Persalinan : Dukun/3100g/
7
UPAYA & PERILAKU KESEHATAN
NO KOMPONEN URAIAN UPAYA & PERILAKU
STATUS SOSIAL
NO KOMPONEN KETERANGAN (Deskripsikan dengan lengka
Sebelum sakit berjualan pecel di depan pom sumbersaridan dirum
1 Aktifitas sehari-hari
dirumah saja.
2 Status Gizi TB: 153 , BB: 51, IMT: 21,8 Normal
Berjualan pecel di depan pom sumbersari dan dirumah dari jam
3 Pekerjaan
(14 jam)
4 Jaminan Kesehatan BPJS kelas I, iuran perbulan 90-100ribu rupiah
8
FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN
KOMPONEN
NO KETERANGAN
LINGKUNGAN
1 Fisik Menumbuk bumbu pecel secara manual dengan tangan
2 Biologi Tembok rumah terlihat berjamur (lembab), cucu sering terkena diare
4 Sosial Dengan tetangga hubungannya baik dan dengan pembeli juga baik
Budaya buang air besar di MCK, puasa senen-kamis, dan sholat 5 wakt
5 Budaya
azan berangkat
6 Psikologi Merasa jenuh dan stress dirumah tidak ada aktivitas, ingin berjualan lag
7 Ekonomi Penghasilan 150 ribu rupish per hari cukup untuk makan sehari-hari
Menumbuk bumbu pecel dengan alat manual sendiri, dan angkat-angka
8 Ergonomi
berjualan di depan pom sumbersari
Aspek 1:
Aspek personal, merupakan aspek yang mendasari penderita untuk mencari atau
memerlukan pertolongan dari tenaga medis, yang dapat meliputi keluhan utama
terhadap masalah kesehatannya, ketakutan dan harapan dari penderita.
Aspek 2:
Aspek klinis, merupakan diagnosis klinis (diagnosis kerja dan diagnosis banding).
Penentuan diagnosis ini menggunakan International Code Diagnosis 10 (ICD 10)
Aspek 3:
Aspek faktor internal, merupakan faktor internal yang meliputi pengaruh genetik,
persepsi terhadap kesehatan dan perilaku kesehatan dari individu serta keluarga yang
memberikan pengaruh terhadap masalah kesehatan yang terjadi.
Aspek 4:
Aspek faktor eksternal, merupakan faktor eksternal yang meliputi
kondisi/hubungan psikososial penderita dalam keluarga maupun dengan
komunitasnya, problem ekonomi, pekerjaan dan faktor lingkungan penderita (fisik,
biologi, kimia, sosial, budaya) yang memberikan pengaruh terhadap masalah
kesehatan yang terjadi.
9
Aspek 5:
Aspek fungsi sosial, merupakan fungsi sosial penderita terhadap komunitas
sekitarnya dalam hal ini ketergantungan penderita terhadap keluarga maupun
komunitas diluar keluarga dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari. Aspek ini dibagi
dalam 5 (lima) tingkatan, yaitu:
Tingkat 1, bila penderita tidak memiliki ketergantungan mutlak dengan orang
lain.
Tingkat 2, bila penderita hanya tergantung kepada orang lain untuk melakukan
kegiatan yang memang memerlukan bantuan orang lain, misalnya:
membersihkan rumah, mencuci mobil, memasak.
Tingkat 3, bila penderita dalam aktivitas dasar kehidupannya mampu melakukan
sendiri namun bila lebih dari aktivitas kehidupan dasar, dia akan memerlukan
bantuan orang lain, misalnya penderita yang menggunakan alat bantu gerak.
Tingkat 4, bila penderita memerlukan bantuan orang lain pada sebagian besar
aktivitas sehari-harinya, misalnya seperti anak balita dimana masih memerlukan
bantuan orangtuanya untuk mandi, makan dan berpakaian.
Tingkat 5, bila penderita mutlak atau sangat tergantung dengan oranglain dalam
melakukan setiap aktivitasnya sehari-hari, misalnya seperti anak bayi atau
penderita yang mengalami lumpuh total pada anggota gerak.
10
IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:
11
hari seperti mandi, makan, dan berjalanan. Namun, Rekreasi dan hiburan perlu dilakukan agar penderita tidak jenuh
membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan Mengkonsumsi vitamin neuoroprotektor
beberapa kegiatan seperti bersih-bersih rumah dan memasak
Catatan:
Uraian masalah pada tiap aspek merupakan faktor resiko yang didasarkan pada diagnosis holistik, dimana diduga atau memiliki peranan terhadap
masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
Penatalaksanaan komprehensif merupakan suatu tindakan atau usulan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dengan melihat seluruh aspek.
Tindakan ini harus operasional, artinya harus dapat dilakukan atau ditindaklanjuti oleh pasien tersebut sehingga harus disesuaikan dengan kondisi
pasien secara keseluruhan. Tindakan ini merupakan tindakan sebagai dokter sesuai dengan Standar Kompetesi Dokter Indonesia.
Instruksi yang diberikan pada pasien harus jelas, tidak memiliki penafsiran yang berbeda-beda. Misalnya: Kita menyarankan pasien untuk istirahat,
maka harus dijabarkan istirahat yang seperti apa yang disarankan. Penatalaksanaan komprehensif pada semua level (promotif s/d rehabilitatif) dengan
mengacu pada 5 langkah penanganan pada Penyakit Akibat Kerja (PAK) apabila kasus tersebut merupakan PAK
12
Lampiran:
- Foto home visit dan home care (bila diijinkan penderita)
- Foto pada saat anamnesis dan pemeriksaan fisik (bila diijinkan penderita)
`- Dokumen lainnya
13