OLEH:
RIKA OKTANIA SARI
201310330311171
Umum Khusus
Membuktikan efektivitas
Membuktikan pengaruh pengaruh ekstrak daun
ekstrak daun ginseng jawa ginseng jawa (Talinum
(Talinum triangulare) triangulare) dalam
terhadap ketebalan dinding berbagai dosis terhadap
aorta tikus aterosklerosis. ketebalan dinding aorta
tikus aterosklerosis.
MANFAAT
MANFAAT
Akademisi
Klinisi
• Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti
ilmiah yang menjelaskan tentang pengaruh
ekstrak daun ginseng jawa (Talinum triangulare)
terhadap ketebalan dinding aorta tikus
aterosklerosis.
MANFAAT
Masyarakat
Dinding arteri elastik besar: aorta (potongan transversal). Pulasan: pulasan elastik. Pembesaran
lemah (Eroschenko, 2010).
AORTA
FaktorFaktor
resikoresiko
mayormayor
: : Faktor resiko minor:
Hiperkolesterolemia (Robert, 2009) Kurangnya gerak fisik teratur
Hipertensi (Jimenez et al., 2007) Stress emosional
Merokok (Silbernagl, 2010) Kontrasepsi oral
Diabetes mellitus (Hess et al., 2012) Hiperuricemia
Obesitas
Makanan tinggi karbohidrat
(Robert, 2009)
ATEROSKLEROSIS
Penebalan Tunika Intima (Simionescu, 2007)
(Halim, 2008)
INDUKSI ATEROSKLEROSIS
(Silalahi J, 2011)
• Divisi : Magnoliophyta
• Klas : Magnoliopsida
• Anak-klas : Caryophyllidae
• Bangsa : Caryophyllales
• Suku : Portulacaceae
• Marga : Talinum
• Jenis : Talinum triangulare (Jacq.) Willd. (Setijo, 2006)
DAUN GINSENG JAWA
(Lydia., 2009)
Antioksidan
• Antioksidan mentransformasikan radikal bebas menjadi spesies yang
kurang reaktif membatasi efek toksiknya (Setiawan & Suhartono, 2006).
• Kaempferol antioksidan, antimikroba, anti inflamasi, anti-kanker,
neuroprotective, antidiabetik, analgesic, dan anti alergi (Calderón-
Montaño, 2011).
• Konsumsi makanan kaya kaempferol akan menurunkan resiko
beberapa penyakit termasuk penyakit kardiovaskuler (Lin J et al., 2007).
• Saponin mengurangi resiko aterosklerosis karena kemampuannya
mengikat kolesterol (Arcuri dalam Sangi et al., 2008).
TIKUS PUTIH
Lapisan arteri Tunika intima, tunika media, tunika adventisia Sama dengan tikus
Hiperkolesterolemia Kaempferol
Stress oksidatif,
ROS
Oksidasi
Disfungsi endotel LDL
Bioavaibilitas NO LDL-ox
Karakteristik Sampel
Inklusi : Eksklusi :
1. Tikus putih jenis kelamin jantan 1. Tikus sakit selama proses perlakuan (gerakan tidak
2. Umur 2-3 bulan aktif, tidak mau makan, rambut kusam atau rontok)
3. Berat badan 150-200 gram 2. Tikus mati selama proses perlakuan
4. Tikus dalam keadaan sehat, ditandai dengan
gerakannya yang aktif, bulu yang tebal, mata yang
jernih
5. Tikus mengalami kenaikan berat badan minimal 15
gram setelah diberi induksi aterosklerosis
Variabel Penelitian
Bebas Dosis ekstrak daun ginseng
jawa dan induksi aterosklerosis.
• Ekstrak daun ginseng jawa merupakan ekstrak ethanol daun ginseng jawa yang
dibagi dalam tiga dosis, yaitu 25mg/200gBB, 50mg/200gBB, dan
100mg/200gBB diberikan dengan metode sonde lambung sekali sehari setelah
2 jam pemberian diet tinggi kolesterol selama 28 hari. Daun ginseng jawa
didapatkan dari Bogor (pusat budidaya tanaman herba IPB) kemudian
diekstraksi di Laboratorium Biomedik FKUMM oleh peneliti dengan supervisi
laboran ahli. Ekstrak akan disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 40C
(Depkes, 2000).
Definisi Operasional
• Ketebalan dinding aorta adalah rata-rata ketebalan tunika intima dan media
arkus aorta tikus tiap sampel pada masing-masing kelompok dengan OlyVIA
DotSlide viewer. Setiap aorta diukur pada 8 zona (arah jam 12.00, 13.30, 15.00,
16.30, 18.00, 19.30, 21.00, dan 22.30) dengan perbesaran 400x pada arkus
aorta setiap sampelnya secara mikroskopis (Nugroho, 2006). Pengambilan
sampel dan pengukuran ketebalan dinding aorta akan dilakukan oleh peneliti
disupervisi oleh ahli patologi anatomi di Laboratorium Biomedik FKUMM.
Ketebalan dinding aorta normal adalah < 89,98μm (Josiane et al., 2004).
Definisi Operasional
Penentuan Dosis
Penelitian terdahulu tentang ekstrak daun
salam (Flavonoid = 1,118mg/100mg) terbukti
menurunkan kadar kolesterol total pada tikus
putih jantan dengan induksi pakan tinggi
kolesterol (minyak babi 10%, asam kolat
0,1%, dan kuning telur rebus 5%) pada dosis
7,2mg/200gBB (Rimbun, 2013).
• Perlakuan 1 :
BR-1 (15g/hr) + minum ad libitum + diet tinggi kolesterol
(2ml/200grBB/hr) + ekstrak daun ginseng jawa
(25mg/200gBB/hr) sonde lambung selama 28 hari.
Pembagian Kelompok
• Perlakuan 2 :
BR-1 (15g/hr) + minum ad libitum + diet tinggi kolesterol
(2ml/200grBB/hr) + ekstrak daun ginseng jawa
(50mg/200gBB/hr) sonde lambung selama 28 hari.
• Perlakuan 3:
BR-2 (15g/hr) + minum ad libitum + diet tinggi kolesterol
(2ml/200grBB/hr) + ekstrak daun ginseng jawa
(100mg/200gBB/hr) sonde lambung selama 28 hari.
Adaptasi
(Sarah, 2003)
Pengamatan Sediaan
Pengamatan sediaan dilakukan dengan melihat rata-rata ketebalan
tunika intima dan media arkus aorta tikus tiap sampel pada
masing-masing kelompok dengan OlyVIA DotSlide viewer. Setiap
aorta diukur pada 8 zona (arah jam 12.00, 13.30, 15.00, 16.30,
18.00, 19.30, 21.00, dan 22.30) dengan perbesaran 400x pada
arkus aorta setiap sampelnya secara mikroskopis.
(Nugroho, 2006).
Alur
Penelitian
Analisis Data
A B
Gambar 5.1. Ketebalan Dinding Aorta (pengecatan HE, perbesaran 40x skala Dot Slide) pada aorta tikus pada
berbagai kelompok. A. Aorta tikus K+; B. Aorta tikus P3. Secara deskriptif, dinding aorta pada kelompok K+
lebih tebal apabila dibandingkan dengan kelompok P3.
Hasil Penelitian
Ketebalan Dinding Aorta (μm)
Kelompok Rerata
1 2 3 4 5 6
200
Ketebalan (μm)
150
100
50
0
K+ P1 P2 P3
Kelompok
Analisis Data
Uji Normalitas
Nilai siginifikansi sebesar 0,372. Pada uji ini nilai signifikan dari hasil uji
Shapiro-Wilk ini > 0,05 maka distribusi data normal
Analisis Data
Uji Homogenitas
Uji Anova
Ketebalan Aorta
jawa, dinding aorta mengalami penebalan 200.0
hingga 198,19μm.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana perbedaan tersebut, maka langkah
selanjutnya adalah dengan melakukan uji Post Hoc.
Pembahasan
Ekstrak biji buah pinang (Areca Cathecu L.) yang mengandung flavonoid dan
saponin di dalamnya hanya mampu memberikan 57% pengaruh terhadap ketebalan
dinding aorta (Prabowo, 2012).
Faktor lain yang tidak diteliti : faktor genetik, dan faktor antioksidan endogen yang
dimiliki oleh tikus yaitu SOD, glutation tereduksi (GSH) (Halliwel, 2006).
Pembahasan
Secara keseluruhan dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pemberian ekstrak
daun ginseng jawa (Talinum triangulare) dapat menurunkan ketebalan dinding aorta
pada tikus aterosklerosis yang diberi diet tinggi kolesterol.
Dosis terbesar (P3) --> ketebalan dinding aorta belum kembali pada keadaan normal
(< 89,98μm (Josiane et al., 2004)).
Dosis efektif yang bisa mengembalikan ketebalan aorta sampai sama dengan normal
adalah 115,28mg/200grBB/hari menurut persamaan hasil uji regresi linier.
Pembahasan
3. Dosis efektif ekstrak daun ginseng jawa (Talinum triangulare) yang bisa
mengembalikan ketebalan dinding aorta seperti tikus normal adalah
115,28mg/200grBB/hari.
Saran
PREPARAT JADI