Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biokimia, berasal dari dua kata, yaitu bio (artinya kehidupan) dan kimia. Biokimia
dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia dari kehidupan.
Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang zat-zat kimia penyusun
tubuh makhluk hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia, yang berlangsung di dalam tubuh
makhluk hidup. Reaksi dan proses kimia yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup atau
didalam sel, yang dinamakan metabolisme. Dengan definisi ini dapat dipahami bahwa
biokimia mencakup atau bersinggungan dengan sebagian bahasan dalam biologi sel dan
biologi molekuler.
Dalam mengangkut nutrisi dan air keluar dan masuk dalam sel, sel menggunakan
membran sel sebagai alat transport. Membran adalah fasa antara atau fasa penghalang khusus
yang memisahkan dua macam fasa dan membatasi bermacam spesi kimia dengan cara
spesifik. Setiap sel penyusun organ makhluk hidup dibungkus oleh suatu membran
semipermeabel (hanya melalukan beberapa ion tertentu saja) yang tersusun atas molekul‐
molekul lipida berlapis ganda (bilayer lipids) dan protein‐protein. Membran semipermeabel
ini berfungsi untuk memisahkan larutan ionik di dalam sel (intracellularfluid) dari larutan
ionik di luar sel (extracellular fluid). Membran merupakan struktur utama dalam sel yang
mengelilingi keseluruhan sel dan bertindak sebagai pembatas antara sel dan cairan intestinal.
Pergerakan transmembran dipengaruhi oleh komposisi dan struktur membran plasma. Pada
umumnya membran sel memiliki ketebalam 70-100 A, dan terutama tersusun atas fosfolipid
dalam bentuk dua lapis yang terpisahkan dengan gugus karbohidrat dan protein. Membran sel
dengan sifat kekentalannya mengandung lemak, protein, dan karbohidrat membuat zat yang
larut mengalir masuk melaluinya dengan berbagai macam jenis transport.
Tranport adalah perpindahan zat dari satu kompartemen ke kompartemen yang lain
dengan menembus suatu membran yang membatasi dua kompartemen tersebut. Absorbsi
adalah berpindahnya zat dari tempat pemberian ke kompartemen darah dengan menembus
membrane seperti dinding usus, kulit, alveoli, dan sebagainya. Kompartemen yang
ditinggalkan disebut kompartemen donor, sedangkan yang lainnya adalah kompartement
reseptor (aseptor).
Secara umum transport dikelompokkan menjadi dua yaitu transport aktif yang
memerlukan energi dan transport pasif yang tanpa energi. Absorbsi
Untuk lebih mendalam dalam memahami berbagai macam transport maka dibuatlah
makalah ini dengan sumber yang dapat dipercaya.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa saja jenis transport membrane?
2) Apa perbedaan dari masing-masing jenis transport membrane?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari jenis transport membran adalah sebagai berikut :
1) Mengetahui jenis transport membran dan berdasarkan apa jenis transport
membran
2) Mengetahui perbedaan dan spesifikasi masing masing jenis transport membran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Transport Membran

Transport membrane berfungsi dalam perlaluan molekul kedalam atau keluar sel maupun
organel. Senyawa yang larut dalam lemak akan melalui lipida bilayer. Sedangkan yang lainnya
memalui protein. Sifat permeabilitas dari membran sel ini memungkinkan molekul yang penting
seperti ion, oksigen, air, glukosa, asam amino dan asam lemak-gliserol dapat mudah masuk ke
dalam sel, sedangkan senyawa kimia hasil metabolisme sel tetap berada dalam sel dan senyawa
yang tidak diperlukan oleh sel akan meninggalkan sel. Dengan demikian permiabilitas selektif dari
membrane sel memungkinkan sel dapat memelihara lingkungan internalnya. Tranportasi lewat
membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif bagi molekul-molekul yang
mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus, dan transpor aktif bagi molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.
A. Transport Aktif
1. Definisi
Transport aktif adalah proses transmembran yang diperantarai oleh pembawa
(carrier) yang memainkan peran penting dalam sekresi ginjal dan bilier dari berbagai obat
dan metabolit. Beberapa obat yang tidak larut lemak yang menyerupai metabolit fisiologi
alami (seperti 5-fluorourasil) diabsorbsi dari saluran cerna oleh proses ini. Transport aktif
ditandai dengan transport zat yang melawan perbedaan konsentrasi yaitu dari konsentrasi
rendah ke daerah konsentrasi tinggi. Oleh karena itu proses ini merupakan suatu sistem
yang memerlukan energi. Selanjutnya, transport aktif merupakan proses khusus yang
memerlukan pembawa yang mengikat zat membentuk kompleks zat pembawa yang
membawa zat lewat membran dan kemedian melepaskan obat disisi lain dari membran.
Molekul pembawa bisa sangat selektif terhadap molekul zat. Bila struktur zat
menyerupai substrat alami pada transport aktif maka zat itu sesuai untuk ditransport aktif
dengan mekanisme pembawa yang sama.
2. Ciri-Ciri Transport Aktif
a. Zat dapat bergerak melawan gradien kadar atau eletrokimiawi (jika zat berupa ion).
b. Zat membutuhkan pembawa (carrier).
c. Proses dapat mengalami kejenuhan.
d. Membutuhkan energi.
e. Transport aktif bersifat struktural spesifik antara senyawa yang strukturnya serupa
saling berkompetisi.
f. Prosesnya berjalan satu arah.
3. Mekanisme Kerja Transport Aktif
a. Transport Aktif Primer
Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk ATP
secara langsung untuk membawa molekul melawan gradien konsentrasi.Akibat adanya
transpor aktif primer ini membuat terjadinya potensi membran.
Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk ke
dalam sel, dan menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar dari pada di
luar sel. Sebaliknya terjadi pada ion Na yang dijaga konsentrasi didalam sel lebih
rendah dari pada diluar sel. Mekanisme transpor ini juga sering disebut
sebagai Sodium-Potassium pump. Ion Na+ akan melekat pada protein di dalam
membrane sel. Ketika ATP dihidrolisis menjadi ADP, fosfat yang dihasilkan akan
melekat pada protein. Melekatnya fosfat pada protein menyebabkan protein berubah
bentuk. Perubahan bentuk protein membuat ion Na+ keluar dari dalam sel. Bersamaan
dengan itu, ion K+ akan mel;ekat pada protein dan fosfat akan lepas. Lepasnya fofsfat
menyebabkan bentuk protein kembali seperti semula. Ion K+ akan masuk ke dalam
sel.
Proses transport aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan kalium
dan natrium antara cairan intraseluler dan ekstraseluler. Dalam kondisi normal,
konsentrasi natrium lebih tinggi pada cairan intraseluler dan kadar kalium lebih tinggi
pada cairan ekstraseluler. Untuk mempertahankan keadaan ini diperlukan mekanisme
transport aktif melalui pompa natrium-kalium.
b. Transport Aktif Sekunder
Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini menggunakan
energi secara berkala.Energi yang tersimpan dalam mekanisme ini dalam bentuk
gradien konsentrasi ion.Pada transpor aktif sekunder, terjadinya bergantung kepada
potensi membran yang ada dan bergantung pada adanya transpor aktif sekunder.

Contoh dari transpor aktif adalh transpor asam amino dan glukosa melewati
membran plasma dengan suatu protein khusus.Pada glukosa, disebut sebagai GLUT-4
(Glucose Transporter 4). Pengangkutan tersebut berbarengan dengan difusinya
molekul ion Na+ yang menggunakan transpor aktif primer yang memungkinkan
adanya potensi membran untuk mendukung adanya transpor aktif sekunder. Ada
beberapa sub mekanisme transpor aktif sekunder, diantaranya adalah :
1. Transpor aktif sekunder co-Transport.
Disebut sebagai co-transpor pada proses transpor aktif sekunder adalah
ketika pendistribusian masuk sel molekul asam amino dan glukos menggunakan
protein khusus dan berbarengan dengan masuknya ion nartium kedalam sel. Hal
tersebut menyediakan potensial membran, mengingat transppor natrium
merupakan transpor aktif primer. Hal tersebut terus terjadi meskipun konsentrasi
glukosa dan asam amino dalam sel lebih tinggi.Karena molekul glukosa dan asam
amino tersebut masuk karena menggunakan sebagian energi datri transpor
natrium.
2. Transpor aktif sekunder counter Transport. (Exchange)
Dalam counter transpor berlangsung pertukaran partikel, yaitu ketika
molekul ion natrium masuk kedalam sel, ada molekul yang akan seketika itu juga
keluar dari sel. Semisal adalah Na-Ca exchange yang terjadi ketika 1 ion Ca
ditranspor keluar sel, maka akan ada 3 molekul Na yang akan masuk ke dalam sel.
Selain Na-Ca, ada pula NA-H, yang akan mentranspor 1 ion Natrium ketika
beberapa jumlah hidrogen keluar dalam sel. Dalam kasus ini, transpor aktif
sekunder counter transpor telah berjasa mengatur kadar PH dalam sel.
c. Endositosis
Endositosis merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam suatu
sel. Membran pada awalnya membentuk lekukan karena desakan dari pertikel yang
akan masuk tersebut. Setelah lekukan terlepas, maka akan membentuk vesikel yang
kalau it berbentuk nutrisi akan langsung masuk ke sistem didalam sel, namun jika
benda asing akan langsung dicerna lisosom dengan menggunakan enzim pencernaan
lain. Ada beberapa macam endositosis, diantaranya adalah:
1. Phagocytosis
PhagocytosisDisebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai
pada amoeba dan leukosit. Membran memiliki peran untuk sangat peka terhadap
benda, nutrisi atau benda asing yang akan masuk sel. Sehingga seketika itu juga
akan membentuk lekukan yang akan menelan partikel tersebut.

Partikel yang terselubung oleh membran itu kemudian membentuk vesikel


yang akan melepaskan diri dan menuju kedalam sel.
2. Pinocytosis
Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi lekukan.
Lekukan lama-kelamaan semakin dalam dan membentuk kantung. Kantung yang
terlepas akan berada dalam sitoplasma. Kantung ini disebut gelembung pinositosis.
Gelembung pinositosis akan mengerut dan pecah menjadi gelembung kecil-kecil
kemudian bergabung menjadi gelembung yang lebih besar. Pinositosis biasanya
disebut sebagai peminuman zat yang bentuknya cair.
3. Pinocytosis Terfasilitasi
Proses yang hampir sama dengan pinositosis, hanya saja pada saat
gelembung pinositosis kecil meninggalkan permukaan membran, vesikel akan
langsung bergabung dan berikatan dengan protein pembawa yang terbentuk
bersama vesikel.
4. Receptor-mediated endocytosis ( RME ),
Juga disebut clathrin -mediated endocytosis , adalah proses di mana sel menyerap
metabolit, hormon, protein lain dan pada beberapa kasus virus oeh perkembangan
membran vesikel membran plasma yang mengandung protein dengan situs reseptor
khusus untuk molekul-molekul diserap ( endositosis ).
Endositosis yang dimediasi Clathrin dari banyak jenis reseptor dimulai dengan ligan
yang mengikat reseptornya. Ligan dan reseptor (kadang-kadang terikat pada protein
adaptor) kemudian berdifusi melalui membran plasma sampai ditangkap oleh
lubang yang dibentuk atau dibentuk oleh clathrin. [1] Reseptor lain dapat
membentuk nukleasi lubang berlapis clathrin yang memungkinkan pembentukan di
sekitar reseptor. Sebuah lubang matang akan mencapit membran plasma
membentuk vesikel berlapis clathrin yang kemudian menguranginya dan biasanya
bergabung menjadi endosome awal. Setelah menyatu kargo endocytosed (reseptor
dan / atau ligan) kemudian dapat disortir ke lysosomal , daur ulang, atau jalur
perdagangan lainnya
d. Eksositosis
Eksositosis merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu
sel.Contohnya yaitupengeluaran bahan-bahan untuk membentuk kitin, yang digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan dinding sel jamur.

5. Contoh Zat Aktif


Transporter usus dan contoh obat-obat yang diangkut :
Transporter Contoh
Transporter Asam Amino Gabapentin D-sikloserin
Metildopa Baclofen
L-dopa
Transporter Oligopeptida Sefadroksil Sephradin
Sefiksim Seftibuten
Sefaleksim Kaptopril
Lisinopril Penghambat
thrombin
Transporter Fosfat Fostomisin Foscarnet
Transporter Asam Empedu S3744
Transporter Glukosa p-Nitrofenil-β-D-
glukopiranosa
Efflux p-glikoprotein Etoposida Vinblastin
Siklosporin A
Transporter Asam Asam Salisilat Asam benzoat
Transporter Monokarboksilat Pravastatin
B. Transport Pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien


konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi
terfasilitasi merupakan contoh dari transport pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang
meningkatkan entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih
acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengonsumsi O2 masuk.
Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif 12 yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat
terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi pasif dari suatu obat:


a. Derajat Kelarutan
b. Koefisien partisi (k )
c. Daerah permukaan
d. Ketebalan suatu membran hipotetical (h)

A) Difusi Sederhana

Difusi adalah perpindahan molekul melakui fosfolipid dari tempat konsentrasi yang tinggi
ke konsentrasi yang rendah. Perpindahan dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan, semakin tinggi
temperatur semakin cepat terjadinya perpindahan dan semakin tinggi tekanan semakin cepat
perbedaan gradien konsentrasi.

Molekul yang ditransfer melalui proses difusi meliputi:

1. Gas

2. Molekul air

3. Lemak

4. Molekul yang larut dalam lipid, seperti hidrokarbon, alkohol dan beberapa vitamin

1. Difusi Sederhana = difusi tanpa melalui membran. contohnya larutan gula dalam air.
B) Difusi terfasilitasi

Yaitu difusi yang melalui membran dengan bantuan protein , yang berupa protein channel
dan protein carrier.

Protein channel untuk ion, air, dan molekul kecil sedangkan protein carrier untuk glukosa
dan asam amino. Contohnya lainnya dapat dietmukan dalam pembuatan telur asin, respirasi sel,
dan membuat asinan buah.

Tipe difusi terfasilitasi berdasarkan arah:

1. Counter transport: transport 2 substansi pada waktu yang sama dengan arah yang
berbeda tanpa memerlukan ATP

2. Co-transport: 2 substansi dengan arah yang sama

3. Gated channel

C) Osmosis

1. Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel


(permeabel selektif) dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga
kadarnya sama. 2. Seluruh membran sel dan kapiler permeabel terhadap air, sehingga tekanan
osmotik cairan tubuh seluruh kompartemen sama. 3. Membran semipermeabel ialah membran
yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein. 4. Tekanan
osmotik plasma darah ialah 285+ 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama
disebut isotonik (NaCl 0,9%, Dekstrosa 5%, Ringer laktat). 5. Larutan dengan tekanan osmotik
lebih rendah disebut hipotonik (akuades), sedangkan lebih tinggi disebut hipertonik. 6. Jadi Difusi
ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi
ke arah larutan berkonsentrasi rendah. 7. Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air
masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut. 8. Jadi difusi tergantung kepada perbedaan
konsentrasi dan tekanan hidrostatik. 9. Merupakan perpindahan molekul zat dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah sehingga konsentrasinya menjadi sama yang berlangsung melalui membran
atau tidak. 10. Zat yang berkonsentrasi tinggi disebut Hipertonis, zat yang berkonsentrasi rendah
disebut Hipotonis, sementara zat yang berkonsentrasi sama disebut Isotonis. contoh zat gas (gas
baygon,parfum) , cair (sirup), dan padat (kopi,susu,teh). Perbedaan antara transpor aktif dengan
transpor pasif 1. Transpor aktif memerlukan suatu energi, sedangkan transpor pasif terjadi tidak
memerlukan energi atau tanpa energi. 2. Transpor aktif bersifat melawan gradien konsentrasi
sedangkan transpor pasif hanya diam. 3. Transpor aktif terdiri melalui endositosis dan eksositosis,
sedangkan transpor pasif terdiri dari difusi, osmosis.

Contoh osmosis:

1. Isotonic

Larutan memiliki konsentrasi yang sama di luar dan di dalam sal sehingga zat berpindah
ke dua arah, yaitu masuk dan keluar dari sel.

2. Hypotonic

Larutan di dalam sel memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibanding larutan yang di
dalam sel hal ini dapat mengakibatkan swelling (pembengkakan) dan terjadi lysis.

3. Hypertonic

Larutan di luar sel memiliki konsentrasi yang lebih tinggi daripada yang di dalam sel, hal
ini dapat menyebabkan shrinking/crenation (pengkerutan) dan terjadi plasmolysis.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Biokimia merupakan ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia dari kehidupan.
Reaksi dan proses kimia yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup atau didalam sel, yang
dinamakan metabolisme. Dengan definisi ini dapat dipahami bahwa biokimia mencakup atau
bersinggungan dengan sebagian bahasan dalam biologi sel dan biologi molekuler. Membran
merupakan struktur utama dalam sel yang mengelilingi keseluruhan sel dan bertindak sebagai
pembatas antara sel dan cairan intestinal yang dipengaruhi oleh komposisi dan struktur membran
plasma. Transport membrane berfungsi dalam perlaluan molekul kedalam atau keluar sel maupun
organel. Senyawa yang larut dalam lemak akan melalui lipida bilayer. Sedangkan yang lainnya
memalui protein. Pada membran plasma terdapat dua transpor yaitu transpor aktif dan transpor
pasif. Kedua transpor ini memiliki perbedaan yang signifikan diantaranya adalah pada transpor
pasif yaitu transpor yang tidak menggunakan energi sedangkan transpor aktif merupakan
perpindahan energi yang menggunakan energi dengan perpindahan konsentrasi dari rendah
menuju konsentrasi tinggi. Transport aktif mempunyai dua jenis transport yaitu transport aktif
primer (menggunakan ATP) dan transport aktif sekunder yang memakai energi yang dalam
melakukan mekanisme. Beberapa contoh zat aktif seperti Gabapentin, Metildopa, D-sikloserin,
Baclofen, Fostomisin, Asam Benzoat, Asam Salisilat termasuk dalam zat yang berpengaruh pada
transport membran. Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien
konsentrasinya bersifat spontan. Pada transport pasif terdapat beberapa contoh seperti difusi, difusi
terfasilitasi serta osmosis.

3.2 Saran
Diharapkan para pembaca memahami pengertian dan penjelasan tentang transpor membran dan
perbedaan antara transpor membran aktiv dengan transpor membran pasive. Kritik dan saran
yang membangun sangat diperlukan dalam perbaikan makalah ke depannya
DAFTAR PUSTAKA

Annie Istanti, Triastono Imam, Dwi Listyorini. 1999. Biologi Sel. Malang: UM Press Reece,

Campbell. 2008. Biologi Edisi ke-8 Jilid 1. Jakarta: Erlangga Gambar :


web.mit.edu/3.091/www/WittNotes/Notes_9.pdf

http://www.biologymad.com/resources/diffusionrevision.pdf

Shargel, Leon., Susanna, Wu, Pong., Andrew, B, C, Yu., 2005, Biofarmasetika Dan
Farmakomkinetik Terapan Edisi Kelima, Penerbit Universitas Airlangga Press,
Surabaya.
Sinaga, Ernawati. 2012. Biokimia Dasar.ISFI Penerbitan.Jakarta Barat

Supu, Idawati. 2015. Mekanisme Transport Ion Melalui Karakterisasi Sifat Listrik Pada
Membran Jeruk Lemon (Citrus medica Linn). Palopo : Program Studi Fisika,
Fakultas Sains. Universitas Cokroaminoto Palopo : Jurnal Dinamika.

Sorkin, Alexander; Puthenveedu, Manojkumar A. (2013-01-01). Yarden, Yosef; Tarcic, Gabi,


eds. Endositosis Clathrin-Mediated . Springer New York

Wijayanti, D.L.C. 2009. Sintesis dan Kajian Sifat Listrik Membran Kitosan dengan Variasi
Konsentrasi Kitosan [Skripsi]. Bogor : Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Pertanian. Bogor

Anda mungkin juga menyukai