1. 3 Prime question
Ada 3 pertanyaan utama (three prime question) yang dapat digunakan oleh
Apoteker dalam membuka sesi konseling untuk pertama kalinya. Pertanyaan
tersebut sebagai berikut:
a. Apa yang telah dokter katakan tentang obat Anda?
b. Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum obat ini?
c. Bagaimana penjelasan dokter tentang cara minum obat?
2. Pengembangan 3 Prime Question Untuk Assassment
a. Perkenalan nama dan profesi
b. Meminta waktu dan mempersilahkan pasien duduk
c. Informasi latar belakang penebus resep
d. Tanggal pergi ke dokter
e. Alamat dan nomor telefon
f. Keluhan pasien yang meliputi:
Lama keluhan
Disease looks like atau gejala prnyakit (Apoteker melihat dari
obat yang diresepkan)
Tindakan yang sudah dilakukan oleh pasien untuk mengatasi
keluhannya
g. Informasi dari dokter yang meliputi:
Apa yang telah dokter katakan tentang obat Anda?
Apa yang dokter jelaskan tentang harapan setelah minum obat
ini?
Bagaimana penjelasan dokter tentang cara minum obat?
h. Pola hidup (makanan, pekerjaan, dll). Kaitkan dengan penyebab dari
penyakit itu sendiri
i. Riwayat sebelum sakit (makanan, liburan. Imunisasi, dll). Kaitkan
dengan faktor yang kemungkinan dapat memicu penyakit tersebut
j. Penyakit lain yang diderita oleh pasien
k. Obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi
l. Alergi yang diderita oleh pasien (sebutkan tanda-tanda alergi,
misalnya kemerahan dll)
3. KIE (Konseling, Edukasi, Informasi)
a. Dipastikan dahulu bahwa seseorang yang akan di KIE adalah seseorang
yang menebus resep (konfirmasi kembali)
b. Perkenalan
c. Penjelasan tentang nama obat,
d. Jumlah, dan lama pengobatan
e. Indikasi/khasiat
f. Aturan pakai, diminum sebelum atau sesudah makan
g. Cara mengkonsumsi, Ex:
Oralit berbentuk serbuk, cara konsumsi dilarutkan dengan segelas
air dan diminum sampai habis
Obat maag tab kunyah
h. Cara memakai obat khusus, Ex: suppositoria, insulin pen dll
i. Hal-hal yang harus dihindari. Ex: ada inetraksi obat jangan dikonsumsi
bersamaan
j. Efek samping, ex: mengantuk jadi harus dihindari aktivitas yang
memerlukan konsentrasi
k. Penyimpanan obat, ex: lacto, suppositoria di simpan dilemari es
l. Memberikan penjelasan tentang terapi nonfarmakologi menjelaskan
tentang kebiasaan baik dan hal yang harus dihindari guna untuk
menunjang kesembuhan dan keberhasilan terapi.
PENYELESAIAN
a. Paracetamol
120mg x 10 = 1200 g (> 50
mg, jadi dapat langsung
ditimbang)
b. SL
(500 mg x 10) – 1200 mg =
3800 mg
a. Paracetamol
100mg x 20 = 2000 mg
Yang tersedia adalah tablet,
sehingga jumlah tablet yang
harus diambil:
2000𝑚𝑔
x 1 tablet = 4 tablet
500𝑚𝑔
Berta tablet: 4 tablet x 600 mg
= 2400 mg (> 50mg, jadi
dapat langsung ditimbang)
b. SL
(500 mg x 20) – (2400 mg) =
7600 mg
a. Paracetamol
1000 mg, sehingga jumlah tablet
yang harus diambil:
1000𝑚𝑔
x 1 tablet = 2 tablet
500
b. SL
(500 mg x 10) – (2 tablet x 600
mg) = 3800 mg
R/ CTM 2 mg PENYELESAIAN
SL qs Berat 1 puyer 500 mg
Pada resep terdapat ‘dtd’,
Mf la pulv dtd No X maka pengambilan bahannya
S prn tdd pulv I (febris) adalah
Dilakukan penipisan:
Ditimbang 50 mg CTM
ditambah SL ad 500 mg
Dicampur ad homogen ( 500
mg campuran ~ 50 mg CTM)
Diambil campuran yang setara
dengan 20 mg CTM
20 𝑚𝑔
x 500 mg = 200 mg
50 𝑚𝑔
(200 mg campuran ~ 20 mg
CTM)
b. Sisa sampuran
500 mg – 200 mg = 300 mg ~ 30
mg CTM
c. SL
(500 mg x 10) –200 mg = 4800
mg
b. Sisa penipisan
(5 tablet x 50 mg) – 225 mg =
25 mg
c. SL
(500 mg x 9) – (225mg) = 4275
mg
R/ Aminofilin 10 mg PENYELESAIAN
SL qs Berat tablet aminofilin = 50 mg
Kandungan 10 mg/tablet
Mf la pulv da in caps dtd No X Pada resep terdapat ‘dtd’, maka
S 2 dd caps I pengambilan bahannya adalah
b. Aminofilin
10 mg x 10 = 100 mg, jumlah
tablet yang diambil:
100𝑚𝑔
10 x 1 tablet = 10 tablet
Berat tablet : 10 tablet x 50 mg
= 500 mg
c. SL
(Berat kapasitas kapsul x No) –
Berat Tablet
= (500mg x 10 kapsul) – (500mg)
= 4500 mg
7. Bagaimana Jika R/ Hanya Diambil ½ Saja Atau did (da in dimidio)?
a. Jika Ada ‘Da’ Dan ‘dtd’
R/ Aminofilin 10 mg PENYELESAIAN
SL qs Berat tablet aminofilin = 50 mg
Kandungan 10 mg/tablet
Mf la pulv da in caps dtd No XX Pada resep tertulis ‘da’, artinya
S 2 dd caps I jumlah obat yang boleh
diserahkan hanya 10
Da X Diberikan copy resep
Pada resep terdapat ‘dtd’, maka
Pro : Sari (20th, 40 Kg) pengambilan bahannya adalah
e. Aminofilin
10 mg x 10 = 100 mg, jumlah
tablet yang diambil:
100𝑚𝑔
10 x 1 tablet = 10 tablet
Berat tablet : 10 tablet x 50 mg
= 500 mg
f. SL
(Berat kapasitas kapsul x No) –
Berat Tablet
= (500mg x 10 kapsul) – (500mg)
= 4500 mg
Copy Resep
R/ Aminofilin 10 mg
SL qs
Da X c. Paracetamol
d. SL
(500 mg x 10) – (1000mg) = 4000
mg
Copy Resep
R/ Paracetamol 2000 mg
SL qs
Mf la pulv No XX
S tdd pulv I (febris)
Resep dimulai dengan tanda R/ (recipe) artinya ambillah, tanda ini selalu diikuti
nama dan jumlah obat. Umumnya resep ditulis dalam bahasa latin, dan harus
memuat :
Kelengkapan Resep
a. Nama, alamat dan no ijin praktek dokter, dokter gigi, dokter hewan
b. Nama obat dan banyaknya obat
c. Tempat dan tanggal penulisan resep
d. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
e. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku
f. Nama, umur dan alamat pasien
g. Nama dan jenis hewan, nama pemilik hewan, umur, serta alamat pemilik
hewan untuk resep dari dokter hewan
h. Cara dan aturan pemakaian
i. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan
jumlah melebihi dosis maksimal
Contoh :
R/ CTM 1 tab
Paracetamaol ¼ tab
GG 40 mg
m.f.pulv dtd No. XV
S b dd 1 pc
Da VII
c. GG
40 mg x 7 = 280 mg
Kekuatan/kandungan 1 tab GG = 100mg
(280mg/100mg) x 1 tab = 2,8 tab 2 tab utuh, 0,8 penipisan
Penipisan :
misal bobot tab GG= 250mg + sl ad 500mg di campur ad homogen
(0,8/1tab)x 500mg = 400mg (hasil penipisan)
Sisa penipisan = 100 mg
Jadi GG yang dibutuhkan dalam resep
= 2 tablet utuh + 400 mg (hasil penipisan)
d. Sacharum Lactis
(7x500mg) – bobot semua bahan obat (misal 2000mg)
3500 mg – 2000mg
= 1000 mg (kebutuhan sl dlm resep)