Laboratorium Kosmetika
Dasar hukum yang mendasari pengujian di laboratorium kosmetika adalah
Permenkes Nomer 1176/Menkes/PER/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetika.
Metode analisis yang digunakan untuk sampel kosmetik dilakukan berdasarkan
Farmakope Indonesia Edisi IV, Asean Cosmetic Methode (ACM), Metode Analisis
(MA) dari PPOMN yang mengacu pada keputusan Menkes atau Standar Nasional
Indonesia (SNI). Instrumen yang digunakan antara lain: AAS, HPLC, GC,
Spektrofotometer, TLC Densitometer, Titrasi, KLT, dan Microwave.