Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN INTERVENSI PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN SISWA MENGENAI KESEHATAN MULUT DAN GIGI DI TK MELATI


PUTIH SRONDOL WETAN, BANYUMANIK

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Karies gigi merupakan sebuah penyakit infeksi pada oral yang
biasanya banyak menyerang anak-anak. Karies gigi dapat menyebabkan
rusaknya struktur gigi, gigi berlubang, menyebabkan nyeri, gangguan
tidur, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya bahkan
kematian (Norfai,2017). Kejadian karies gigi banyak ditemukan pada masa
kanak-kanak pertengahan 6-12 tahun yang sering disebut sebagai masa-
masa yang rawan, karena pada masa itulah gigi susu mulai tanggal satu
persatu dan gigi permanen pertama mulai tumbuh (usia 6-8 tahun).
Menurut PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) menyebutkan bahwa
sedikitnya 89% penderita karies adalah anak-anak. Penyebab karies gigi
antar lain konsumsi makanan yang manis dan lengket, malas atau salah
dalam menyikat gigi,kurangnya perhatian kesehatan gigi dan mulut atau
bahkan tidak pernah sama sekali memeriksa kesehatan gigi (Listiono,
2012 dalam Sari, 2013).
Tingkat kejadian karies gigi dapat dikendalikan melalui upaya
peningkatan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan peran serta masyarakat. Salah
satu upaya untuk meminimalisasi angka kesakitan yang ada adalah
dengan preventif, dengan cara promosi kesehatan. Promosi kesehatan
dapat dilakukan dengan cara memberikan pendidikan kesehatan. Hal ini
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang
cukup baik tentang masalah kesehatan gigi terutama karies gigi dan cara
menggosok gigi yang benar pada anak sekolah dasar (anak usia 6-12
tahun). Metode yang dapat digunakan dalam promosi kesehatan ini
adalah dengan permainan puzzle
Puzzle merupakan salah satu jenis permainan yang biasanya
menggunakan potongan (piece), dan pemain diminta memindahkan
potongan (piece) secara bebas. Umumnya puzzle memiliki potongan
(piece) dengan bentuk yang kompleks sehingga selama kita berusaha
mencocokan gambar, kita juga harus mencocokan bentuk
sambungannnya (Yuriastien, 2009).
Pemberian terapi bermain puzzle tak hanya memberikan rasa
senang pada anak tetapi juga membantu anak mengekspresikan
perasaan, pikiran, cemas, takut, sedih, tegang dan nyeri. Puzzle tentang
Karies Gigi juga dapat memberikan pengetahuan pada anak mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan permainannya
yang dapat dilakukan dengan mudah dan efektif.

2. PERENCANAAN
a. Target audiens
Semua siswa kelas A dan B TK Melati Putih Srondol Wetan,
Banyumanik.
b. Waktu Pelaksanaan :
Tempat : Ruang Kelas A dan B TK Melati Putih
Tanggal : Senin, 23 April 2018
Jam : 09.00-09.30 WIB
c. Rencana pelaksanaan

No. Acara Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran Waktu

1. Pembukaan - Menyampaikan salam - Memberikan respon 4


pada audience dan terhadap yang menit
memperkenalkan diri disampaikan
- Menjelaskan tujuan dan - Memperhatikan
cara permainan dengan baik
2. Demonstrasi - Mahasiswa - Melakukan 15
bermain puzzle mendampingi dalam demonstrasi menit
permainan puzzle - Mampu memberikan
- Mahasiswa memberikan respon terkait
pertanyaan stimulan interprestasi gambar
terkait pengertian dan puzzle
maksud gambar puzzle
4. Evaluasi - Mengevaluasi kegiatan - Audience 8
yang dilakukan memberikan respon menit
- Menanyakan perasaan
klien setelah pemberian
program
5. Penutup - Mengakhiri kontrak - Klien memberikan 3
- Memberi reinforcement respon dengan menit
positive menjawab salam
- Mengucapkan salam
penutup

d. Indikator hasil
1) Semua siswa mengetahui dan mampu menyebutkan 4 penyebab
karies gigi (tidak menggosok gigi secara rutin, terlalu banyak
makan manis dan tidak gosok gigi / kumur-kumur, tidak periksa
gigi,
2) Semua siswa mampu menyebutkan waktu sikat gigi yang benar
yaitu sesudah makan pagi dan sebelum tidur.
3) Semua siswa dapat menyebutkan cara mencegah karies gigi yaitu
dengan gosok gigi secara teratur dan periksa gigi setiap 6 bulan
sekali.

3. PROSES PELAKSANAAN
Pelaksanaan dilakukan di ruang kelas A dan B TK Melati Putih Srondol
Wetan, Banyumanik. Kelas A dan kelas B dipisah dan dibedakan dalam
penyusunan puzzlenya. Potongan puzzle di kelas A lebih besar sesuai
dengan rekomendasi dari sekolah karena kelas A ada yang masih berusia
4 tahun. Semua anak mengatakan pernah bermain puzzle. Puzzle yang
telah dimodifikasi oleh kelompok adalah puzzle mengenai kesehatan gigi
dan karies gigi. Permainan dilakukan secara berkelompok. Siswa kelas A
bermain dengan kelompok kelas A dan kelas B bermain dengan kelompok
B.

4. HASIL PELAKSANAAN
a. Semua siswa mengetahui dan mampu menyebutkan 4 penyebab
karies gigi (tidak menggosok gigi rutin, terlalu banyak makan manis
dan tidak gosok gigi / kumur-kumur, tidak periksa gigi,
b. Semua siswa mampu menyebutkan waktu sikat gigi yang benar yaitu
sesudah makan pagi dan sebelum tidur.
c. Semua siswa mampu menyebutkan cara mencegah karies gigi yaitu
dengan gosok gigi secara teratur dan periksa gigi setiap 6 bulan sekali.

5. EVALUASI
a. Evaluasi Proses
1) Pre planning telah disiapkan sehari sebelum implementasi
dilakukan dan telah diberitahukan kepada pihak sekolah dua hari
sebelum pelaksanaan.
2) Mahasiswa telah melakukan kontrak waktu dengan orang tua
siswa dan dengan pihak sekolah saat MW II. Orang tua
mendukung sepenuhnya kegiatan mahasiswa dan menyarankan
mahasiswa untuk melakukan koordinasi dengan sekolah mengenai
waktu pelaksanaan. Mahasiswa telah melakukan kontrak waktu
dan tempat dua hari sebelum pendidikan kesehatan diberikan
baik kepada kepala sekolah, guru kelas dan kepada siswa.
3) Alat, media dan tempat telah disiapkan
Alat dalam permainan ini adalah puzzle yang telah kelompok
desain dengan berbagai gambar untuk meningkatkan
pengetahuan siswa mengenai apa itu karies gigi, penyebab karies
gigi, cara mengatasi karies gigi, waktu untuk menggosok gigi dan
periksa gigi setiap 6 bulan sekali. Puzzle terdiri dari 6 gambar
dengan desain gambar menyesuaikan dengan pendidikan
kesehatan gigi yang telah kelompok rencanakan.
4) Mahasiswa telah memberikan pendidikan kesehatan mengenai
pengertian, penyebab, cara mengatasi karies gigi dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh siswa.
5) Peserta kooperatif selama pendidikan kesehatan dengan media
puzzle berlangsung. Siswa antusias dan bermain dengan baik
dengan timnya.
6) Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai kontrak yaitu di ruang
kelas B TK Melati Putih Srondol Wetan, Banyumanik.
7) Semua peserta mengikuti kegiatan sampai selesai. Siswa yang
telah selesai melakukan permainan kemudian menonton
temannya yang belum menyelesaikan permainan sehingga tidak
ada anak yang keluar kelas.
8) Acara berjalan sesuai dengan perencanaan.
b. Evaluasi dampak
c. Evaluasi Hasil
1) Semua siswa mengetahui dan mampu menyebutkan 4 penyebab
karies gigi (tidak menggosok gigi secara rutin, terlalu banyak
makan manis dan tidak gosok gigi / kumur-kumur, tidak periksa
gigi,
2) Semua siswa mampu menyebutkan waktu sikat gigi yang benar
yaitu sesudah makan pagi dan sebelum tidur.
3) Semua siswa mampu menyebutkan cara mencegah karies gigi
yaitu dengan gosok gigi secara teratur dan periksa gigi setiap 6
bulan sekali.
4) Dengan adanya pengetahuan siswa yang sudah baik, perlu
dilakukan adanya perubahan perilaku yang mana harus didukung
oleh kepedulian orang tua untuk menjaga kesehatan gigi anak.
Upaya yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah membiasakan
anak untuk selalu sikat gigi pagi sesudah sarapan dan malam
sebelum tidur. Selain itu, periksa gigi setiap 6 bulan sekali juga
dapat dibiasakan untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pihak guru dan puskesmas juga dapat membantu mewujudkan
perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan melakukan
screening / pemeriksaan gigi dan mulut rutin setiap 1 bulan sekali
kepada siswa di TK Melati Putih Banyumanik.

Anda mungkin juga menyukai

  • ASUHAN KEPERAWATAN Lansia
    ASUHAN KEPERAWATAN Lansia
    Dokumen30 halaman
    ASUHAN KEPERAWATAN Lansia
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Breast Care
    Breast Care
    Dokumen2 halaman
    Breast Care
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Jenis Syok
    Jenis Syok
    Dokumen5 halaman
    Jenis Syok
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Tinjauan Teori Nyeri
    Tinjauan Teori Nyeri
    Dokumen3 halaman
    Tinjauan Teori Nyeri
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Ohn
    Ohn
    Dokumen17 halaman
    Ohn
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Tindakan Pertolongan PERSALINAN NORMAL
    Tindakan Pertolongan PERSALINAN NORMAL
    Dokumen4 halaman
    Tindakan Pertolongan PERSALINAN NORMAL
    hellen
    Belum ada peringkat
  • Translate
    Translate
    Dokumen11 halaman
    Translate
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Analisis Artikel Cam
    Analisis Artikel Cam
    Dokumen3 halaman
    Analisis Artikel Cam
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Ohn
    Ohn
    Dokumen17 halaman
    Ohn
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Etio SH
    Etio SH
    Dokumen3 halaman
    Etio SH
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Paper Gangguan Growth Hormone
    Paper Gangguan Growth Hormone
    Dokumen27 halaman
    Paper Gangguan Growth Hormone
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • DBD
    DBD
    Dokumen1 halaman
    DBD
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3 - Perilaku Dan Linglkungan
    Kelompok 3 - Perilaku Dan Linglkungan
    Dokumen5 halaman
    Kelompok 3 - Perilaku Dan Linglkungan
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Step 6
    Step 6
    Dokumen27 halaman
    Step 6
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • LS
    LS
    Dokumen2 halaman
    LS
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Pathway 7jump
    Pathway 7jump
    Dokumen2 halaman
    Pathway 7jump
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Teori Perubahan Perilaku Kel
    Teori Perubahan Perilaku Kel
    Dokumen3 halaman
    Teori Perubahan Perilaku Kel
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Skema
    Skema
    Dokumen1 halaman
    Skema
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Diagnostik
    Pemeriksaan Diagnostik
    Dokumen4 halaman
    Pemeriksaan Diagnostik
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Diagnostik
    Pemeriksaan Diagnostik
    Dokumen4 halaman
    Pemeriksaan Diagnostik
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • WOC Sinusitis
    WOC Sinusitis
    Dokumen5 halaman
    WOC Sinusitis
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal-HIV Dan AIDS
    Analisis Jurnal-HIV Dan AIDS
    Dokumen6 halaman
    Analisis Jurnal-HIV Dan AIDS
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Tumbuh Kembang Anak Toddler
    Tumbuh Kembang Anak Toddler
    Dokumen3 halaman
    Tumbuh Kembang Anak Toddler
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • SDG's
    SDG's
    Dokumen7 halaman
    SDG's
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Different Belief 2
    Different Belief 2
    Dokumen3 halaman
    Different Belief 2
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Pre Eklampsia
    Pre Eklampsia
    Dokumen2 halaman
    Pre Eklampsia
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Kti
    Bab 1 Kti
    Dokumen2 halaman
    Bab 1 Kti
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat
  • 2 Tinjauan Pustaka
    2 Tinjauan Pustaka
    Dokumen5 halaman
    2 Tinjauan Pustaka
    Nur Shabrina Fahmi Off
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Kti
    Bab 1 Kti
    Dokumen2 halaman
    Bab 1 Kti
    Riyantika A Ramadhani
    Belum ada peringkat