Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
Dr.Handayani, dr., M.Kes
1406958
PRODI S1 GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2017
PENDAHULUAN
Interaksi obat harus lebih diperhatikan, karena interaksi obat pada terapi obat
dapat menyebabkan kasus yang parah dan tingkat kerusakan pada pasien, dengan
demikian jumlah dan tingkat keparahan kasus terjadinya interaksi obat dapat dikurangi.
Sejumlah fase dilalui ketika obat masuk ke dalam tubuh dan memulai kontak dengan
organ tubuh terbagi menjadi: Proses aliran tersebut di mulai dari penyerapan (absorpsi),
lalu tersebar melalui ke seluruh jaringan tubuh melalui darah (distribusi), selanjutnya
dimetabolisi dalam organ-organ tertentu terutama hati ekskresi (biotransformasi), lalu
sisa atau hasil metabolisme ini dikeluarkan dari tubuh dengan (eliminiasi) dan
selanjutnya disingkat menjadi ADME. Prinsipnya interaksi obat dengan makanan dapat
menyebabkan dua hal penting yaitu interaksi dimana makanan atau minuman dapat
mengurangi atau bahkan menghilangkan manfaat obat, baik melalui penghambatan
penyerapannya atau dengan mempengaruhi metabolism dan distribusi obat tersebut
didalam tubuh. Kehadiran makanan dalam saluran usus, sebagai situs penyerapan utama
sehingga mempengaruhi penyerapan obat.
DAFTAR PUSTAKA
Mukti Anis. Famakologi veteriner interaksi obat dan makanan. 2014. P: 1-20.
(Online) (http://www.scribd.com/doc/245448109/farmakologi-interaksi-obat-dengan-
makanan-pdf. Diakses tanggal 26 maret 2017)
Inas. Farmakologi dan Terapiutik. 2009. p:1-16. (Online)
(http://eprints.undip.ac.id/7467/1/FARMAKOLOGI_%26_TERAPEUTIK_1_FK_U
NDIP_SEM_IV.pdf. Diakses tanggal 26 maret 2017).
RSUD KALIJAGA DEMAK. BAB I PENDAHULUAN. 2006. p: 1-18. (Online)
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32825/4/Chapter%20II.pdf. Diakses
tanggal 26 maret 2017).