Judul Baku mutu limbah cair Dimensimutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap keamanan limbah cair rumah sakit Definisi Operasional Baku mutu adalah standar minimal pada limbah cair yang dianggap aman bagi kesehatan, yang merupakan ambang batas yang ditolerir dan diukur dengan indikator : BOD (Biological Oxygen Demand) : 30 mg/liter COD (Chemical Oxygen Demand) : 80 mg/liter TSS (Total Suspended Solid) 30 mg/liter PH : 6-9 Frekuensi Pengumpulan 3 bulan Data Periode Analisis 3 bulan Numerator Hasil laboratorium pemeriksaan limbah cair rumah sakit yang sesuai dengan baku mutu. Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan limbah cair. Sumber Data Hasil pemeriksaan Standar 100 % Penanggung Jawab Kepala Ruangan Kesling 2. Pengelolahan limbah padat infeksisius sesuai dengan aturan Judul Pengolahan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan Dimensimutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya mutu penanganan limbah pada tinfeksius di Rumah Sakit Definisi Operasional Limbah padat berbahaya/infeksius adalah sampah pada akibat proses pelayanan yang mengandung bahan-bahan yang tercemar jasa drenik yang dapat menularkan penyakit dan/atau dapat mencederai, antara lain : 1. Sisa jarum suntik 2. Sisa ampul 3. Kasa bekas 4. Sisa jaringan Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku Frekuensi Pengumpulan 1 bulan Data Periode Analisis 3 bulan Numerator Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional yang diamati Denominator Jumlah total proses pengolahan limbah padat yang diamati Sumber Data Hasilpengamatan Standar 100 % Penanggung Jawab Kepala Ruangan Kesling II. Alat Pelindung Diri (APD) Judul Alat Pelindung Diri Dimensimutu Mutu pelayanan, keamanan pasien, petugas dan pengunjung Tujuan Tersedianya APD di setiap instalasi RS Definisi Operasional Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga kesehatan, pasiena tau pengunjung dari penularan penyakit di RS seperti masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu boots dangaun Frekueni Pengumpulan Setiaphari Data Periode Analisis 1 bulan Numerator Jumlah instalasi yang menyediakan APD Denominator Jumlah instalasi di rumah sakit Sumber Data Survey Standar 75 % Penanggung Jawab Tim PPI III. Kejadian Dekubitus Judul Kejadiandekubitus Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan pasien Terselenggaranya pelayananan Tujuan keperawatan yang aman dan efektif Kejadian dekubitus adalah terjadinya Definisi Operasional pasien mengalami dekubitus selamad alam perawatan di RS Frekuensi Pengumpulan Data Tiapbulan Periode Analisa Tiap 3bulan Jumlah pasien yang dirawat pada bulan Numerator tersebut yang mengalami dekubitus Jumlah pasien lama tirah baring pada Denominator bulan tersebut Sumber Data Rekam medis Standar ≤ 1,5 % Penanggung Jawab Kepala ruang rawat inap dan tim mutu Pengumpulan Data IV. Infeksi Daerah Operasi (IDO) Judul Infeksi Daerah Operasi DimensiMutu Keselamatan, kenyamanan pasien Menurunkan kejadian Infeksi Daerah Tujuan Operasi Infeksi Daerah Operasi adalah infeksi yang terjadi pada daerah insisi daerah operasid alam waktu 30 menit tanpa implant dan satu tahun dengan implant pasca bedah terdapat paling sedikit satu keadaaan berikut: Pus keluar dari luka operasi atau Definisi Operasional drain yang dipasang diatas fascia Paling sedikit terdapat satu tanda dari tanda-tanda infeksi berikut ini: nyeri, bengkak local, kemerahan dan hangat local Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi Frekuensi Pengumpulan tiapbulan Data Periode Analisa Tiap 3bulan Jumlah pasien yang terinfeksi daerah Numerator operasi Denominator Jumlah pasien yang di operasi Sumber Data Rekam medis Standar ≤ 1,5 % Penanggung jawab Kepala ruang rawat inap dan tim mutu Pengumpulan data V. Kejadian Plebitis
Judul Kejadian Plebitis
DimensiMutu Keselamatan, kenyamanan Mengetahui kejadian phlebitis dan Tujuan pengendalian yang harus dilakukan. Plebitis adalah adanya peradangan padad aerah pemasangan infuse yang ditandai oleh rasa panas (kalor), DefinisiOperasional kemerahan (color), bengkak, peningkatan suhu pada daerah insersi kanule dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan Data Periode Analisa Tiap bulan Jumlahpasien yang mengalami phlebitis Numerator dalamsatubulan Jumlah seluruh pasien yang dilakukan Denominator pemasangan infuse dalam satu bulan Sumber Data Rekam medis Standar 4‰ Penanggung jawab Kepala ruang rawat inap dan tim mutu Pengumpulan data VI. Infeksi Saluran Kencing (ISK)
Judul Infeksi Saluran Kencing
Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Pasien Menurunkan angka kejadian infeksi Tujuan saluran kencing. Infeksi Saluran Kencing (ISK) adalah infeksi yang terjadi sebagai akibat dari pemasangan Definisi Operasional kateter> 48 jam. Dokter yang merawat menyatakan adanya ISK dandi beripengobatan antimikroba. Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan Data Periode Analisa Tiap bulan Jumlah pasien yang mengalami infeksi Numerator saluran kencing Jumlah lama har pasien yang terpasang Denominator kateter urine Sumber Data Rekam Medis Standar 5 ‰ Penanggung jawab Kepala ruang rawat inap dan tim mutu Pengumpulan data VII. Ventilator Associated Pnemonia (VAP)
Ventilator Associated Pnemonia
Judul (VAP) Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Pasien Menurunkan kejadian infeksi Ventilator Tujuan Associated Pnemonia (VAP) Ventilator Associated Pnemonia (VAP) adalah infeks isaluran napas bawah yang mengenai parenkim paru setelah Definisi Operasional pemakaian ventilasi mekanik> 48 jam dan sebelumnya tidak ditemukan tanda- tanda infeksi saluran napas. Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan Data Periode Analisa tiap 3 bulan Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi VAP Denominator Jumlah lama hari terpasang ventilator Sumber Data Rekam Medis Standar 7,5 ‰ Penanggung jawab Kepala ruang rawat inap dan tim mutu Pengumpulan data VIII. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Infus
Judul Infeksi Aliran Darah Primer
Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Menurunkan kejadian infeksi aliran Tujuan darah Infeksi Aliran Darah Primer (IADP )adalah infeksi pemasangan kateter intra Definisi Operasional vena central , > 48 jam terpasang kateter intra vena central Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan Data Periode Analisa Tiap 3bulan Jumlah pasien yang terinfeksi aliran Numerator darah primer Jumlah lama pasien yang terpasang Denominator central venous Line Sumber Data Rekam Medis Standar ≤3,5 % Penanggung jawab Kepala ruang rawa inap dan tim mutu Pengumpulan data IX.Infeksi akibat pemasangan Central Venous Cateter (CVC)
Kejadian infeksi akibat pemasangan
Judul CVC Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Menurunkan kejadian infeksi aliran Tujuan darah akibat pemasangan CVC Infeksi oleh karena pemasangan CVC adalah infeksi yang diakibatkan DefinisiOperasional pemasangan central venous cateter, > 48 jam terpasang central venous cateter Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan Data Periode Analisa Tiap 3 bulan Jumlah pasien yang terinfeksi akibat Numerator pemasangan CVC Jumlah hari lama pasien yang terpasang Denominator CVC Sumber Data Rekam Medis Standar ≤3,5 % Penanggung jawab Kepala ruang rawat inap da tim mutu Pengumpulan data X. Hospital Associated Pnemonia (VAP)
Judul Hospital Associated Pnemonia (VAP)
Dimensi Mutu Efektivitas dan Keselamatan Pasien
Menurunkan kejadian infeksi akibat tirah Tujuan baring lama Hospital associated pneumonia adalah infeksi saluran napas bawah yang mengenai parenkim paru setelah tirah Definisi Operasional baring lama dan sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran napas. Frekuensi Pengumpulan Tiap bulan Data Periode Analisa tiap 3 bulan Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi HAP Denominator Jumlah hari lama tirah baring Sumber Data Rekam Medis Standar 7,5 ‰ Penanggung jawab Kepala ruang rawat inap dan tim mutu Pengumpulan data