Anda di halaman 1dari 3

Kenapa Biskuit Berlubang?

Created on Thursday, 27 August 2015

Adik-adik pasti sudah tidak asing dengan cemilan biskuit, karena sudah sering
mengonsumsinya. Namun adik-adik tahu tidak, di mana biskuit pertama kali dibuat? Biskuit
pertama kali diproduksi di Inggris. Kata biskuit itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yang berarti
dimasak dua kali.
Biskuit dibuat dengan menggunakan tepung sebagai bahan utamanya. Tepung tersebut
dalam takaran tertentu dicampur dengan lemak, susu, mentega, telur, gula, dan rempah-rempah.
Setelah tercampur dengan homogen, kemudian dipanggang hingga menjadi renyah.
Adik-adik perlu tahu bahwa di sejumlah negara, biskuit disebut juga crackers atau cookies.
Biskuit apa pun harus diproses dengan cara dipanggang di pabrik. Jika adonan biskuit diletakkan
di atas pemanggang maka adonan biskuit akan mengembang. Pada saat itu akan terjadi
penguapan.
Akan tetapi jika tekanan yang disebabkan dari proses penguapan terlalu tinggi, maka
biskuit dapat pecah dan hancur. Untuk mencegah supaya tidak rusak, biskuit harus dilubangi
terlebih dulu agar uap dari adonan dapat keluar dari lubang-lubang tersebut dan hasilnya, biskuit
akan terjaga bentuknya.
Saat memanggang biskuit, jumlah lubang yang dibuat juga sangat penting. Sebaiknya
lubang yang dibuat di adonan, jumlahnya cukup banyak. Semakin tipis bentuk biskuit yang
diinginkan maka perlu semakin banyak lubang yang harus dibuat.
Mungkin adik-adik akan bertanya, kenapa kue tidak berlubang? Menurut Kim Eun Bin
dalam 101 Keganjilan Sains, kue tidak bisa disebut biskuit, tapi kue kering. Berbeda dengan
biskuit, kue kering dibuat dengan cara menipiskan adonan, dipanaskan dari atas dan bawah
sehingga adonan terpanggang dengan cepat. Karena itu, tidak perlu lubang.

Slamet Widayadi
Mengapa, Sidik Jari Berbeda?

Created on Tuesday, 22 September 2015

Adik-adik pasti sudah tahu apa itu sidik jari.


Setiap bayi yang lahir normal pasti memilikinya.
Ajaibnya, setiap anak ternyata punya sidik jari
berbeda. Mengapa, sidik jari kita tidak sama?

Coba adik-adik perhatikan sidik jari sendiri,


Lalu, bandingkan dengan teman-teman. Sepintas
mungkin ada yang mirip. Namun, kalau diperhatikan
lebih cermat, akan diketahui bahwa tidak ada satu pun
sidik jari yang sama. AS, misalnya, punya data lebih dari 75 juta sidik jari manusia. Ternyata,
semua berbeda. Tak ada satu pun yang sama.
Di seluruh dunia, adik-adik, sebenarnya hanya ada tiga tipe dasar sidik jari. Yaitu, tipe
Arche, Loop, dan Whorl. Dari tiga tipe dasar itu kemudian berkembang variasi yang amat banyak.
Jumlahnya nyaris tidak terhitung.
Secara matematis, kata Francis Galton dalam Finger Prints (1892), kemungkinan orang
memiliki sidik jari identik amat sangat kecil. Peluangnya, hanya 1 dari 64 miliar orang. Padahal,
jumlah manuia di Bumi saja tidak sebanyak itu. Maka, hal tersebut nyaris mustahil terjadi.
Faktanya, kembar identik pun memiliki sidik jari berbeda.
Lantas, hikmah apa yang terkandung dari perbedaan itu? Bagi manusia, adanya sidik
amatlah penting. Seperti jari-jari yang membuat kita mudah menggenggam benda, sidik jari juga
membantu kita menyingkap peristiwa. Adik-adik harus bersyukur, dengan memeriksa pola sidik
jari, pelaku kejahatan bisa diungkap. Sidik jari juga bisa menjadi pengaman akses pribadi.
Mengapa Cola & Soda Mengeluarkan Busa?

Created on Tuesday, 28 April 2015

Adik-adik pasti sudah tidak asing lagi dengan minuman yang bersoda, seperti cola.
Mungkin minuman tersebut menjadi kegemaran adik-adik. Cola dan soda disebut sebagai
minuman yang berkarbonasi. Sebutan itu terjadi karena airnya mengandung karbonat yang
dilarutkan.
Selain cola dan soda, adik-adik perlu ketahui bahwa minuman ringan lain seperti fanta juga
merupakan minuman karbonasi yang mengandung sari buah. Karbonat banyak terkandung dalam
cola dan soda, namun tidak halnya dengan minuman karbonasi yang mengandung sari buah.
Busa yang keluar ketika botol soda atau cola dibuka disebabkan oleh berkurangnya
tekanan secara tiba-tiba sehingga karbonat yang terkandung dalam minuman keluar secara tiba-
tiba ke udara. Alasan mengapa busa yang keluar semakin banyak jika botol cola atau soda
dikocok juga disebabkan oleh tekanan.
Kini adik-adik tahu kan, jika botol dikocok dulu, tekanan di dalam botol akan semakin
meningkat. Jika botol dibuka pada saat itu maka tekanan semakin banyak berkurang dan busa
yang muncul pun akan semakin banyak.
Mungkin adik-adik punya pengalaman dan akan bertanya, jika kita menuangkan cola ke
gelas kertas, kenapa busa yang muncul semakin banyak? Menurut Kim Eun Bin dalam 101
Keganjilan Sains, dibandingkan gelas kaca, permukaan gelas kertas tidak rata sehingga gesekan
pun semakin banyak terjadi dan karbonat dalam cola akan bergerak lebih aktif. Hasilnya, busa
yang ditimbulkan juga semakin banyak.

Slamet Widayadi

Anda mungkin juga menyukai