Chikungunya adalah penyakit virus yang menyerang manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini berperan sebagai perantara atau vektor yaitu organisme yang membawa virus chikungunya di dalam tubuhnya tanpa terjangkiti. Keduanya adalah jenis nyamuk sama yang menyebabkan demam berdarah. Penyebab dan gejalanya yang serupa menyebabkan penyakit chikungunya sering didiagnosis secara keliru sebagai penyakit demam berdarah. Nyamuk Aedes aegypti banyak hidup dan ditemui di daerah tropis dan subtropis, sementara Aedes (Ae.) albopictus hidup di daerah bertemperatur sedang dan lebih dingin. Kedua jenis nyamuk ini biasa ditemukan terutama di pagi dan sore hari.
Penyebab Chikungunya: Gigitan Nyamuk
Virus chikungunya tidak bisa menyebar secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk Ae. aegypti atau Ae. albopictus, dua jenis nyamuk yang juga dapat menyebabkan virus demam berdarah. Virus chikungunya termasuk kelompok gen alfavirus dari famili Togaviridae yang banyak ditemukan di negara-negara tropis. Umumnya nyamuk-nyamuk ini menyerang di siang hari, namun gigitan terutama terjadi saat dini hari dan sore hari. Anda lebih rentan terserang saat berada di luar rumah, meski tidak menutup kemungkinan bahwa nyamuk Ae. aegypti juga dapat menyerang di dalam ruangan. Nyamuk Ae. aegypti lebih banyak hidup dan berkembang biak di tempat yang dekat dengan manusia, khususnya di dalam ruangan. Tempat-tempat yang umumnya didiami oleh nyamuk ini adalah tempat penampungan air, bak mandi, hingga vas dan pot bunga berisi air. Nyamuk Ae. albopictus memiliki tempat berkembang biak yang lebih banyak dan beragam dibandingkan Ae. aegypti. Selain di genangan air pada bekas ban kendaraan, kolam, atau pot tanaman, nyamuk ini juga bisa berkembang biak di genangan air yang ada di lubang pohon, bambu, dan tempurung kelapa. Gejala Chikungunya Setelah tergigit nyamuk yang membawa virus, gejala akan mulai terasa pada 4-8 hari, namun juga dapat dimulai sejak 2-12 hari setelah gigitan. Gejala-gejala awalnya menyerupai gejala-gejala flu. Demam - berawal secara tiba-tiba; salah satu gejala utama chikungunya Nyeri sendi - keparahannya bisa sampai menghambat gerakan tubuh penderita; gejala ini bisa bertahan selama berminggu-minggu dan juga merupakan gejala utama chikungunya. Gejala ini umumnya muncul tidak lama setelah gejala demam mulai dirasakan. Nyeri otot Kedinginan Sakit kepala tidak tertahankan Ruam atau bintik-bintik merah di sekujur tubuh Kelelahan Mual dan muntah Pada beberapa kasus, gejala nyeri sendi akan tetap terasa hingga beberapa bulan, bahkan bertahun-tahun. Gejala chikungunya biasanya ringan sehingga tidak terdeteksi atau terlalu dirasakan oleh penderitanya. Di daerah yang memiliki kasus demam berdarah, tidak sedikit juga terjadi kasus salah diagnosis antara kedua penyakit ini.Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, komplikasi akibat chikungunya, seperti gangguan pada saraf, mata, jantung, dan saluran pencernaan bisa muncul. Terutama pada orang lanjut usia, penyakit ini dapat mengakibatkan kematian.
Cara Menangani Chikungunya
Tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan chikungunya. Obat-obatan pereda rasa sakit dan anti radang hanya bertujuan meredakan gejala. Di antaranya penurun demam dan analgesik untuk meredakan nyeri otot dan rasa sakit yang lain. Pada sebagian penderita yang kekurangan cairan, misalnya akibat kehilangan nafsu makan dan malas minum, pemberian cairan oralit atau infus bisa dilakukan untuk mencegah dehidrasi.