Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH SATUAN OPERASI DAN PROSES KELAS P


DOSEN PENGAMPU : Arie Febrianto Mulyadi STP,MP
EVAPORATOR

Disusun oleh :

Wahyu Indra Nurcahya 115100300111008


Muhammad Alfian N.L 115100300111014
Candra Kusuma W. 115100300111032
Muhammad Afan Alfian 115100300111060
Moh. Rizal Affandi 115100300111020

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Evaporasi
Proses evaporasi sering sekali digunakan pada industry-industri yang berskala besar,
terutama industry proses. Evaporasi adalah suatu proses kejadian fisika yang mana tidak
terjadi perubahan komposisi pada struktur zat, dengan dasar proses kondensasi tau perubahan
embun mejadi air. Evaporasi merupakan proses pertukaran melalui molekul air di atmosfer
atau peristiwa berubahnya air atau es menjadi uap di udara. Tujuan dari evaporasi itu sendiri
yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan
pelarut yang mudah menguap.Penguapan terjadi pada tiap keadaan suhu sampai udara di
permukaan tanah menjadi jenuh dengan uap air. Proses evaporasi terdiri dari dua peristiwa
yang berlangsung :
1.Interface evaporation, yaitu transformasi air menjadi uap air di permukaan tanah. Nilai
ini tergantung dari tenaga yang tersimpan.
2.Vertikal vapour transfers, yaitu perpindahan lapisan yang kenyang dengan uap air dari
interface ke uap (atmosfer bebas).
Besar kecilnya penguapan dari muka air bebas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kelembaban udara (semakin lembab semakin kecil penguapannya)
2. Tekanan udara
3. Kedalaman dan luas permukaan, semakin luas semakin besar penguapannya
4. Kualitas air, semakin banyak unsur kimia, biologi dan fisika, penguapan semakin kecil.
5. kecepatan angina
6. Topografi, semakin tinggi daerah semakin dingin dan penguapan semakin kecil
7. Sinar matahari
8. Temparatur
EVAPORATOR
2.1 Pengertian, Gambar dan Keterangan Evaporator
Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industry kimia untuk
memekatkan suatu larutan. Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam
industri kimia. Umumnya evaporator dioperasikan pada kondisi vakum untuk menurunkan
temperatur didih larutan. Cara lain untuk menurunkan temperatur didih larutan adalah dengan
mengalirkan gas inert (udara) panas yang berfungsi untuk menurunkan tekanan parsial uap,
sehingga menurunkan temperatur didih larutan. Hal ini menggantikan prinsip evaporasi secara
vakum yang memungkinkan penguapan dengan temperatur rendah. Namun sistem vakum
memerlukan biaya tinggi, ada cara lain untuk menurunkan temperatur penguapan yaitu
dengan cara menurunkan tekanan parsial uap air didalam fase gas dengan cara pengaliran
udara. Untuk memekatkan larutan yang peka terhadap panas diperlukan alat dengan waktu
kontak yang singkat dan pemanasan dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi,salah satu
alat yang digunakan adalah Vaccum Rotary Evaporator.

Gambar 1 : Evaporator
Keterangan :
1. Hot plate : berfungsi untuk mengatur suhu pada waterbath dengan temperatur yang
diinginkan (tergantung titik didih dari pelarut)
2. Waterbath : sebagai wadah air yang dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas yang berisi
“sampel”
3. Ujung rotor “sampel” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat sampel bergantung.
4. Lubang kondensor : berfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang airnya
disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor : serfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan fasa, dari
fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor : berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung : berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor “penampung” : berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung.

2.2 Cara Kerja


Vaccum Rotary Evaporator adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan suatu
larutan dari pelarutnya sehingga dihasilkan ekstrak dengan kandungan kimia tertentu sesuai
yang diinginkan. Cairan yang ingin diuapkan biasanya ditempatkan dalam suatu labu yang
kemudian dipanaskan dengan bantuan penangas, dan diputar. Uap cairan yang dihasilkan
didinginkan oleh suatu pendingin (kondensor) dan ditampung pada suatu tempat (receiver
flask). Kecepatan alat ini dalam melakukan evaporasi sangat cepat, terutama bila dibantu oleh
vakum. Terjadinya bumping dan pembentukan busa juga dapat dihindari. Kelebihan lainnya
dari alat ini adalah diperolehnya kembali pelarut yang diuapkan. Prinsip kerja alat ini
didasarkan pada titik didih pelarut dan adanya tekanan yang menyebabkan uap dari pelarut
terkumpul di atas, serta adanya kondensor (suhu dingin) yang menyebabkan uap ini
mengembun dan akhirnya jatuh ke tabung penerima (receiver flask). Setelah pelarutnya
diuapkan, akan dihasilkan ekstrak yang dapat berbentuk padatan (solid) atau cairan (liquid)
(Nugroho, et al. 1999). Biasanya ekstrak yang dihasilkan dari ekstraksi awal ini (ekstraksi
dari bahan tumbuhan) disebut sebagai ekstrak kasar (crude extract).

2.3 Aplikasi Alat


Zat allelopati merupakan agen organik yang diproduksi dan dirilis oleh tanaman yang
menyebabkan perubahan pada tanaman sekitar. Karakteristik allelochemicals biasanya
menghambat perkecambahan spesies lain dan kadang-kadang akan menurunkan pertumbuhan
dari spesies lain yang mengasosiasikan dengan produsen allelochemicals. Mekanisme
allelochemicals dapat digunakan untuk menekan perkecambahan Echinochloa colonum L. dan
Amaranthus viridis L. Tanaman ini spesies gulma tanaman padi di sawah. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh dari allelochemicals daun pinus (Pinus
merkusii Jungh. et de Vriese) pada perkecambahan Echinochloa colonum L. dan Amaranthus
viridis L. Oleh karena itu metode evaporator sangat tepat untuk diterapkan dalam penelitian
ini.
2.4 Contoh Pabrik Yang Menggunakan Metode Evaporator
1. PT. CHEIL JEDANG INDONESIA , PASURUAN yang menerapkan metode evaporator
pada proses pengolahan limbah cair
2. P.G REJO AGUNG BARU, MADIUN menerapkan metode evaporator pada proses
penguapan air dari nira sampai mendekati titik jenuhnya dan mendapatkan kepekaatan
yang diinginkan.
3. PT. KEBON AGUNG , MALANG menerapkanya pada sistem pengolahan tebu menjadi
gula.
4. PG MODJOPANGGOONG, TULUNGAGUNG menerapkan pada proses pemurnian
nira.

Anda mungkin juga menyukai