DI SUSUN OLEH :
1. NINA PETRINA D ( )
2. NOVITA INAWATI ( )
3. NURANI ARUM ( )
4. NURUL ISTIQOMAH ( )
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah rahmat,
hidayah dan petunjuk-Nya jualah sehingga penyusunan Makalah Karakteristik Dan
Budaya Makan Makassar ini dapat terselesaikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
BAB I
PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan Penulisan 4
BAB II
Geografi 5
Sejarah 6
Budaya 7
Religi 8
Mata pencaharian 8
BAB III
Pola Makan 10
BAB IV
KESIMPULAN 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
2.1 Geografi
5
kepadatan penduduknya masih rendah masih memungkinkan untuk
pengembangan daerah pemukiman. Kota ini termasuk dalam zona waktu WITA
dan juga memiliki kode wilayah +62 411.
2.2 Sejarah
Awal kota dan Bandar Makassar berada di muara sungai Tallo dengan
pelabuhan niaga kecil di wilayah itu pada penghujung abad XV. Karena semakin
inytensifnya kegiatan pertanian dihulu sungai Talloo, mengakibatkan
pendangkalan sungai Tallo, sehingga Bandar nya dipindahkan ke muara sungai
Jeneberang, disinilah terjadi pembangunan kekuasaan kawasan istana oleh
para ningrat Gowa-Talo yang kemudian membangun pertahanan benteng
Somba Opu, yang untuk selanjutnya 100 tahun kemudian menjadi wilayah inti
kota Makassar.
Komoditi ekspor utama Makassar adalah beras, yang dapat ditukar dengan
rempah-rempah di Maluku maupun barang-barang manufaktur asal timur
tengah, India dan Cina di Nusantara barat. Dalam hanya seabad saja, Makassar
menjadi salah satu kota niaga terkemuka dunia yang dihuni lebih 100000 orang
(dan dengan ini termasuk ke-20 kota terbesar dunia. Pada zaman itu jumlah
penduduk Amsterdam, kota terbesar musuh utamanya, Belanda, baru mencapai
60000 orang) yang bersifat kosmopolitan dan multikultural. Ketika Malaka
diambil aliholeh kompeni dagang Belanda VOC pada tahun 1641, sekian banyak
pedagang Portugis ikut berpindah ke Makassar.
Akibat dari interaksi dengan komunitas kota yang kosmopolitan
menyebabkan sebuah “creative renaisance” yang menjadikan bandar Makassar
salah satu pusat ilmu pengetahuan terdepan pada zamannya.
Selanjutnya Makassar jatuh ke tangan VOC yang menyebabkan Bandar
perdagangannya lumpuh. Pada tahun 30an pelabuhan Makassar dibuka bagi
kapal-kapal dagang Cina. Adanya pasaran baru itu mendorong kembali aktivitas
maritim penduduk kota dan kaawasan Makassar, terutama penduduk pulau-
pulau dikawasan Spermonde mulai menspesialisasikan diri sebagai pencari
teripang. Sampai sekarang, hasil laut masih merupakan salah satu mata
pencaharian utama bagi penduduk pulau-pulau dalam wilayah kota Makassar.
6
Setelah VOC bangkrut pada akhir abad ke-18, Makassar dihidupkan kembali
dengan menjadikannya sebagai pelabuhan bebas pada tahun 1846. Kota
Makassar berkembang dari sebuah pelabuhan backwater menjadi kembali suatu
bandar internasional. Abad ke-19 dijuluki “kota kecil terindah diseluruh Hindia
Belanda” dan menjaadi salah satu port of call utama bagi para pelaut pedagang
Eropa, India, dan Arab.
Sifat asli Makassar emakin menghilang dengan kedatangan warga baru dari
daerah-daerah pedalaman yang berusaha menyelamatkan diri dari kekacauan
akibat berbagai pergolakan pasca revolusi. Hal ini dicerminkan dalam
penggantian nama kota menjadi Ujing Pandang berdasarkan julukan
“Jungpandang”. Pada tahun 1999 kota ini dinamakan kembali Makassar,
tepatnya 13 Oktober berdasarkan peraturan pemerintah nomer 86 tahun 1999.
2.3 Budaya
2.3.1 Sitem Adat
Orang Makassar yang tinggal di daerah pedesaan masih terkait
norma-norma yang keramat dan sifatnya sakral, biasa disebut
panngaderreng. Sistem adat ini terbagi menjadi 5 unsur yaitu :
1. Ade, terbagi menjadi dua
a. Ade akkalabinengeng
Unsur ini mengenai hal ikhwal perkawinan serta hubungan
kekerabatan dan sopan santun dalam pergaulan antar kerabat.
b. Ade tana
Unsur ini mengenai hal ikhwal bernegara dan memerintah suatu
negara berwujud hukum negara, hukum antarnegara, serta
etika dan pembinaan insan politik.
2. Bicara
Adalah konsep yang bersangkutpaut dengan peradilan.
3. Rapang
Berarti contoh, perumpamaan, atau analogi. Berisi pandangan-
pandangan keramat untuk mencegah tindakan-tindakan yang
bersifat gangguan terhadap hakl milik, serta ancaman terhadap
warga negara.
7
4. Wari
Adalah unsur yang mengklasifikasikan segala benda, peristiwa, dan
aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Sara
Unsur yang mengandung pranata-pranata dan hukum Islam, serta
unsur yang melengkapi keempat unsur lainnya.
2.3.2 Religi
Orang Makassar mengenal kitab suci yang diyakini sampai sekarang.
Kitab suci yang pertama yaitu kitab yang diturunkan kepada Nabitta
yaitu Al-Quran. Kitab suci yang kedua yaitu, Lontara' La Galigo, dan
yang terakhir adalah Google. Dari tiga kitab suci yang diyakini oleh
orang Makassar adalah Google yang menempati pengikut tertinggi, yaitu
sekitar 70% yang mempercayai google sebagai kitab suci. Penganut
ajaran ini umumnya anak muda yang baru mengenal teknologi
informasi, sehingga internet merupakan makanan rohani selain lagu
kacapi.La Galigo diyakini oleh kaum tua renta yang masih menghargai
warisan budaya makassar. Dan Al-Quran yang merupakan warisan
sejarah dari arab, umumnya hanya dianut oleh kaum yang memelihara
janggot lebat-lebat dan celana agak ketinggian.
2.3.3 Mata Pencaharian
Masyarakat yang tinggal di desa-desa di daerah pantai, mencari
ikan merupakan suatu mata pencaharian hidup yang amat penting.
Dalam hai ini, masyarakat Makassar menangkap ikan dengan perahu-
perahu layar sampai jauh dilaut. Orang Makassar terkenal sebagai suku
bangsa pelaut di Indonesia yang telah mengembangkan suatu
kebuadayaan maritim sejak beberapa abad lamanya. Perahu-perahu
layar mereka yang dari tipe penisi dan lambo telah mengarungi perairan
nusantara dan lebih jauh dari itu telah berlayar sampai ke Srilanka dan
Pilipina untuk berdagang.
Kebudayaan maritim dari orang Makassar ini tidak hanya
mengembangkan perahu-perahu layar dan kepandaian berlayar yang
cukup tinggi, tetapi juga meninggalkan suatu hukum niaga dalam
perlayaran, yang disebut Ade’ Allopi-loping Bicaranna Pabbalu’e dan
yang tertulis pada lontar oleh Amana Gapa dalam abad ke-17. Bakat
8
berlayar yang rupa-rupanya telah ada pada orang Makassar, akibat
kebudayaan maritim dari abad-abad yang telah lampau.
Sebelum perang dunia ke-2, daerah sulawesi selatan merupakan
daerah surplus bahan makanan, yang mengekspor beras dan jagung ke
tempat-tempat lain di Indonesia. Adapun kerajinan rumah tangga yang
khas dari sulawesi selatan adalah tenunan sarung dari sutera dari
Mandar dan Wajo dan tenunan sarung Samarinda dari Bulukumba.
9
BAB III
Seperti halnya dengan daerah lain kota Makassar juga memiliki keaneka
ragaman dan budaya makan sendiri. Masyarakat Makasar sama seperti daerah
lain, mereka juga mengkonsumsi makanan pokok, lauk pauk dan sayur.
Selain itu, Makassar sebagai penghasil kopra dan kelapa juga mempengaruhi
masakan yang dihasilkan. Terbukti hampir sebagian besar masakan Makassar
berkuah santan. Pola makan yang seperti ini mengakibatkan timbul
kecenderungan terhadap suatu penyakit, seperti penyakit hipertensi dan
penyakit jantung. Hal ini dibuktikan oleh suatu penelitian yang meneliti 10
penyebab kematian di kota Makassar , yaitu :
N Umur
Penyebab Total
O <1 1-4 5-14 15-24 25-44 >45
1 Usia lanjut 357 357
2 Hipertensi 280 280
3 Asma 8 41 180 229
4 Jantung 81 93 174
5 Diabetes 18 47 65
Kecelakaan
6 1 28 15 20 64
lantas
7 Broncho 15 27 20 62
10
pnemoni
8 Lahir mati 59 59
9 Ginjal 1 27 31 59
1
Lever 30 28 58
0
JUMLAH 74 27 21 37 212 1036 1407
Untuk lauk pauk masyarakat Makasar berasal dari kekayaan alamnya. Hal ini
berkaitan dengan hasil lautnya, yaitu ikan. Melimpahnya ikan dan relatif murah
harganya menjadikan ikan sebagai lauk pauk yang favorit bagi masyarakat kota
Makasar. Beberapa jenis masakan yang berbahan dasar ikan adalah, ikan
bakar, juku kambu (bahan dasar ikan bandeng), langga roko (ikan kakap), juku
palumara (bandeng), pallu mara mairo (ikan teri), dan tuing-tuing (telur ikan
terbang). Selain ikan, makanan berunsur daging pun sangat kental di kota
Makasar seperti konro, sop saudara, dan coto. Jadi jangan heran jika kita akan
mudah menjumpai pedagang daging dan ikan di kota ini.
Konsumsi sayur dan buah di kota ini masih rendah. Untuk sayur hampir
sama dengan daerah lain, jadi ada masakan sayur yang khas di kota ini tapi
hanya sedikit. Untuk buah yang sering di konsumsi masyarakat kota ini adalah
pisang karena pisang melimpah di kota ini. Hal itu terlihat dari yang paling
sederhana seperti pisang goreng, dan olahan-olahan lainnya yang berbahan
pisang seperti:
a. Pisang ijo
b. Es palu butung, pisang epe (pisang bakar ditaburi gula encer {kinca}),
c. Barongko berupa pisang yang dilumatkan hingga seperti bubur
kemudian dicampur adonan telur lalu dibungkus dengan daun pisang.
11
d. Kalimbu (bahan-bahannya terdiri dari ubi kayu, pisang dan kelapa
parut),Biasanya disajikan dalam keadaan dingin.
e. Loka anjoroi yang terbuat dari pisang kepok mengkal yang sudah
dimasak kemudian dicampur dengan santan kental.
f. Sanggara balanda, pisang raja yang digoreng, digepengkan, diolesi
mentega dan dibubuhi gula pasir hingga meleleh.
Untuk masakan Makassar bisa di bilang termasuk masakan yang memiliki
citarasa tinggi , karena masakannya menggunakan bumbu yang lebih komplit
dari daerah lainya. Bumbu-bumbu yang biasa digunakan antara lain daun
kemangi, daun salam, daun jeruk, jeruk purut, jeruk nipis, bawang merah,
bawang putih, cabai, jahe, kunyit, lengkuas dan serai.
Bagi kalangan muda dan anak-anak di kota Makasar, makanan barat lebih
diminati daripada makanan tradisonal, atau makanan yang biasa dimakan di
rumah. Hal itu disebabkan untuk mencari suasan baru dan ketertarikan anak-
anak muda pada kemasan dan tempat yang menarik. Dalam pesta-pesta
pernikahan maupun acara-acara adat lainnya hidangan tradisional masih
mendominasi jenis hidangan yang ditampilkan. Jenis-jenis makanan dari Barat
juga mulai hadir dalam acara-acara adat, meskipun tidak mencolok. Hal itu
disebabkan oleh kemampuan ekonomi masyarakatnya. Dengan demikian
nampak juga suatu pandangan bahwa makanan dari Barat mahal, sementara
makanan tradisional murah, lebih menjurus pada nilai prestisius.
12
Pengaruh makanan dari luar yang mulai dirasakan kehadirannya di jalan-jalan
di kota Makasar adalah berdirinya rumah makan-rumah makan bernuansa Jawa
Timur. Rumah makan tersebut biasanya menyajikan ikan yang diolah dengan
cara Jawa Timur. Rumah makan tersebut biasanya dikenal dengan rumah
makan Sari Laut.
Perkembang rumah makan tersebut sudah dirasakan sejak lebih dari lima
tahun terakhir.Walaupun demikian makanan daerah di kota Makasar tidak akan
punah, karena sehari-hari anak-anak di rumah juga tetap makan makanan
daerah.
Contohnya :
13
Ini merupakan sebagian kecil dari budaya makan yang ada di Makassar.
3.3.1 LAUK
COTO MAKASSAR
Masakan khas daerah berupa sop berkuah
dengan bahan-bahan dasar yang terdiri dari usus,
hati, otak, daging sapi atau kuda, dimasak dengan
bumbu sereh, laos, ketumbar, jintan, bawang
merah, bawang putih, garam yang sudah
dihaluskan, daun salam, jeruk nipis, dan kacang.
Pada umumnya Coto Makassar disajikan/dimakan
bersama ketupat.
SOP KONRO
Masakan khas daerah yang disajikan berupa
sop berkuah maupun dibakar dengan bahan-
bahan dasar seperti tulang rusuk sapi atau
kerbau, dimasak/dibakar dengan bumbu
ketumbar, jintan, sereh, kaloa, bawang merah,
bawang putih, garam, vitsin yang sudah
dihaluskan. Sop Konro pada umumnya disajikan/dimakan bersama nasi putih
dan sambal.
SOP SAUDARA
14
PALLUMARA BANDENG
PALLU KALOA
Pallu kaloa adalah masakan ikan berkuah agak kecoklatan. Bumbu utama
racikannya adalah rempah yang disebut kaloa. Kaloa sepertinya cuma
populer di bugis makassar. Kaloa membuat masakan menjadi lebih gurih.
Selain untuk bumbu kuah, kaloa biasa juga
digunakan sebagai bumbu untuk lombok.
Beberapa warung coto menggunakan kaloa
sebagai bumbu racikan lombok.
BAROBBO
15
3.3.2 KUDAPAN
BARONGKO
Barongko adalah makanan penutup khas daerah
Bugis-Makassar yang dibuat dari buah Pisang
Kepok matang yang dikukus dengan daun pisang.
Dahulu pada masa pemerintahan kerajaan di
Sulawesi Selatan, Barongko merupakan makanan
penutup yang mewah, dan hanya disajikan untuk
Raja-raja, dan disajikan pada moment-moment
tertentu, seperti acara perkawinan, ulang tahun,
dan lain. Untuk menambah cita rasa dan selera,
bahan dasar Barongko biasanya ditambah dengan
irisan buah Nangka atau Kelapa muda.
JALANGKOTE
SARABBA
16
PISANG EPE'
ES PALLU BUTUNG
ES PISANG HIJAU
17
BAB VI
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam budaya dan pola makan orang Makassar sangat dipengaruhi oleh
geografis wilayah, sejarah serta adat dan istiadat yang dipegang teguh oleh orang
Makassar. Wilayah Makassar yang dekat dengan laut menyebabkan hasil lautnya
melimpah ruah, sehingga konsumsi hasil lautnya tinggi, dan menjadikan beraneka
ragamnya hasil olahan laut di daerah tersebut. Kondisi geografis yang seperti itu
juga berdampak pada kegemaran orang Makassar yang lebih menyukai makanan
yang segar, berkuah dan pedas. Dalam setiap acara adat makanan – makanan
tradisional Makassar juga masih mendominasi. Selain konsumsi hasil laut, konsumsi
daging juga cukup tinggi menyebabkan tingginya penderita hipertensi di Makassar.
4.2 SARAN
18
http://belajarpintar.com/
http://blog-indonesia.com/
http://www.fishyforum.com/fishysalt/fishydine/4905-papeda.html
http://deedde.wordpress.com/about/
19