BAB 1
DEFINISI
Validasi merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek yang diukur dengan
data yang dapat dilaporkan oleh pengumpul data. Dengan demikian, data yang valid adalah data
yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh pengumpul data dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diukur..
Menurut Azwar ( 1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Bailey mengatakan : “ The validity of measuring instrument may be defined as the extent to
which difference in scores on it reflects true differences among individuals on the
characteristic that we seek to measure, rather than constant or random errors.
Berdasarkan pengertian menurut Bailey diatas, validasi mengandung dua unsur, yaitu :
(1) bahwa instrumen pengukuran adalah mengukur secara aktual konsep dalam
pertanyaan, dan bukan berupa konsep lain; dan (2) bahwa konsep dapat diukur secara
akurat.
Dengan demikian, data yang valid dapat diperoleh melalui alat ukur yang valid ( alat ukur yang
betul - betul dapat mengukur objek yang diukur) dan proses pengumpulan data yang benar
(menggunakan teknik pengukuran yang sama oleh dua orang yang berbeda, yaitu pengumpulan
data dan validator )
Yang dimaksud validasi data dalam panduan ini adalah membandingkan hasil data
yang dikumpulkan oleh pengumpul data ( orang pertama) dengan hasil data yang dikumpulkan
oleh validator (orang kedua). Apabila tingkatkeakuratannya ± 90 %, maka data yang
dikumpulkan dapat dikatakan akurat (valid)
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Panduan Validasi data meliputi latar belakang yang menguraikan
justifikasi atau alasan mengapa panduan tersebut disusun, maksud dan tujuan darI panduan
validasi data, tata laksana merupakan cara atau langkah - langkah validasi data, dan dokumentasi
dari validasi data.
.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Reliability
a. Repeatability
Diulang pengukuran hasil oleh orang yang sama atau alat yang sama pada catatan
yang sama dan kondisi yang sama.
Orang yang sama mengumpulkan data dengan catatan yang sama pada waktu
yang berbeda.
b. Reproducibility
Diulang pengukuran hasil oleh orang yang berbeda pada catatan yang sama dan
kondisi yang sama
Orang yang berbeda mengumpulkan catatan yang sama untuk data yang sama
VALIDATOR
Kriteria :
1. Dilatih dengan cara yang sama seperti pengumpul data
2. Menggunakan definisi operational data yang sama
3. Mereveiw data yang sudah dikumpulkan oleh pengumpul data
4. Mengumpulkan data dari sampel yang sudah ditentukan dan dikumpulkan oleh
pengumpul pertama
Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin
karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.
Contoh :
Kalau yang ingin diukur adalah pemberian Aspirin pada pasien AMI saat masuk RS.
Pengumpul data mencatat empat elemen data :
Kode AMI : jawaban iya atau tidak/ ICD Code for AMI
Usia pasien : jawaban < 18 tahun atau > 18 tahun.
Aspirin diberikan dalam waktu 24 jam: jawaban ya atau tidak.
Dokumentasi alasan tidak diberikan aspirin : jawaban ya atau tidak ( eksklusi dari
denominator)
Data Elemen Kategori
Eksklusi = B/ Excluded from denominator
Denominator = D/ memenuhi kriteria denominator
Numerator = E / memenuhi kriteria numerator dan denominator
Tahap 1
1) RS memilih indikator AMI : pemberian Aspirin pada pasien AMI saat masuk RS.
2) RS Identifikasi 500 DRM yang layak untuk dijadikan populasi ( diagnosa AMI)
3) RS memutuskan tidak dapat mengumpulkan data untuk semua populasi diatas, karena
terlalu besar dibanding dengan sumber daya sta yang tersedia.
4) RS melakukan random sampel 20 % yang setara dengan 100 rekam medis
5) Pengumpulan data pertama mengumpulkan data elemen dari 100 sampel rekam
medis.
6) Setiap data elemen dikelompokkan dalam Denominator dan Numerator berdasar
kriteria yang sudah ditentukan dan form pengumpulan lengkap.
> 18 years : denominator = D
AMI diagnosis : denominator = D
Aspirin received within 24 hours : allowable answer Yes or No : inclusion in
numeraor = E
Documented Reason or Aspirin : denominator eclusion criteria = B
Tahap 2
Tekanan darah pada pasien hipertensi sedangkan dijadikan sampel adalah pasien pasien
yang bukan hipertensi, maka sampel tersebut tidak valid, karena tidak mengukur sesuatu
yang seharusnya diukur ( tekanan darah pada pasien hipertensi). Sampel yang valid
ditentukan oleh dua pertimbangan.
Pertama, akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidakadaan “bias” ( kekeliruan) dalam
sampel. Dengan kata lain, makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel,
makin akurat sampel tersebut.
Kedua, presisi. Kriteria kedua dari sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi
estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik
populasi.
Contoh : dari 140 perawat yang bekerja di RSU Nirmala Purbalingga diambil sampel 50
orang. Setelah dilakukan pengamatan terhadap sampel tersebut, ternyata dari 50 perawat,
45 orang (90%) melaksanakan hand hygiene pada lima saat ( five moment) artinya diatara
laporan harian yang dihitung berdasarkan populasi dengan hasil pengamatan yang
dihasilkan dari sampel terdapat perbedaan 5 %. Makin kecil tingkat perbedaan diantara
rata-rata populasi dengan ratarata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi sampel
tersebut.
Tahap 4 :
Data Validation Sampling or Total Original Records Second Abstractor
1) Pengumpul data kedua ditunjuk untuk validasi data
2) Pengumpul data kedua memutuskan tidak akan mengumpulkan data ulang pada 100
rekam medis yang dikumpul sebelumnya, dia melakukan random sampel rekam
medik yang digunakan pengumpul data pertama dengan menggunakan tabel sampel
validasi.
3) Random sampel 1 rekam medik dari 100 rekam medik dikumpul ulang sesuai “Tabel
sampling validasi”
4) Pengumpulan data kedua pengumpul dari 16 rekam medis yang sudah dikumpulkan
oleh pengumpul data pertama
5) Validasi termasuk besar sampel minimum 16 kasus
6) Minimum 16 kasus untuk sumber data 16 hingga 180
Contoh Validasi :
AMI Aspirin on Arrival
Kelompokkan data elemen kedalam denominator dan numerator berdasar kriteria dan
form pengumpulan data lengkap
18 tahun : Denominator = D
Diagnosa AMI = denominator = D
Aspirin received within 24 hours : allowable answers Yes or No : inclusion in
numerator = E
Documented Reasion for no Aspirin : denominator eclusion criteria = B
Catat data yang dikumpul ulang pada form pengumpulan data dan input ke
spreadsheet elektronik
Singkirkan kasus – kasus yang tidak sesuai kriteria denominator
< 18 Tahun
Tidak diagnosa AMI
Alasan valid tidak diberi ASA
Semua kasus yang tertinggal mewakili denominator
Identifikasi kasus denominator yang termasuk kriteria numerator
ASA diberi dalam waktu 24 jam pasien admisi
Tahap 5 :
Tahap 6 :
Tahap 7
Total kecocokan = 16
Tidak cocok pada eksklusi ( B ) = 2
Tidak cocok pada numerator (E) = 1
Total tidak cocok = 3
Total cocok = 13
% MCA Agreement = 13/16 = 81,25 %
Method Two
Formulir - formulir rekam medis yang berlaku di Rumah Sakit Nirmala Purbalingga.
Direktur