I. Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dilakukan klien.
2. Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan
3. Klien dapat mendemontrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan.
b. Alat
1) Bantal
2) Sound musik
3) Papan tulis
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan klien
D. Proses Pelaksanaan
1. Langkah Kegiatan
a. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut Sesi 1
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
a) Salam terapeutik
a. Salam dari terapis kepada klien.
b. Klien dan terapis pakai papan nama
c) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan
2) Menjelaskan aturan main berikut.
Jika klien ada yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin pada terapis.
Lama kegiatan 45 menit.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Tahap kerja
1) Leader membacakan aturan permainan :
a. Salah satu peserta TAK memegang bola, sambil operator memainkan musik.
b. Bila musik berhenti, dan ada salah satu peserta TAK yang memegang bola berarti, ia harus
mengatakan bagaimana cara untuk menyalurkan kemarahannya
2) Permainan dimulai.sampai ditemukan peserta yang tetap berjoged saat musik berhenti
3) Terapis dan klien mendiskusikan kegiatan fisik yang biasanya dilakukan oleh klien.
1. Tanyakan kegiatan: rumah tangga, harian, dan olah raga yang biasa silakukan oleh klien.
2. Tulis dipapan tulis/flipchart/whiteboard
4) Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk menyalurkan kemarahan secara
sehat: tarik napas dalam, menjemur/memukul kasur/bantal, menyikat kamar mandi, main
bola,senam, memukul gendang.
5) Membantu klien memilih dua kegiatan yang dapat dilakukan.
6) Bersama klien mempraktekan dua kegiatan yang dipilih.
1. Terapis mempratekkan
2. Klien melakukan redemontrasi.
3. Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekan cara penyaluran kemarahan.
4. Upayakan semua klien berperan aktif.
d. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1. Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Menanyakan ulang cara baru yang sehat mencegah perilaku kekerasan.
3. Memberitahukan kemajuan masing – masing klien dalam mencapai hasil tiap sesi
b. Tindak lanjut
1. menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari jika stimulus penyebab
perilaku kekerasan.
2. Menganjurkan klien malatih secara teratur cara yang telah dipelajari.
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontak yang akan datang
1. Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu interaksi sosial yang asertif.
2. Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.
Sesi 2:
Stimulasi Persepsi Perilaku Kekerasan
Kemampuan mencegah perilaku kekerasan fisik
No Nama klien Mempraktekkan cara fisik Mempraktekka
yang pertama n cara fisik yang
kedua
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Petunjuk :
1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekkan 2 cara fisik
untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda jika klien mampu beri tanda( + )dan
Jika klien tidak mampu beri tanda( - )
F.Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi persepsi
perilaku kekerasan, klien mampu mempraktekkan tarik nafas dalam, tetapi belum
mampu mempraktekkan pukul kasur dan bantal. Anjurkan dan bantu klien
mempraktekkan di ruang rawat( buat jadwal)