TRANSFORMATOR
a. Analisa Penyebab
INTERNAL
Bergetar dan Panas (gejala sebagian besar berhubungan dengan inti trafo)
o Inti trafo kurang rapat(bisa karena baut longgar, dll)
o Inti trafo tidak sesuai kapasitas(Ini masalah pada pembuatan jadi
kalo awal dipasang sudah tidak papa, berarti selanjutnya tidak
mungkin muncul. Kecuali ada beban angkut alat yang melebihi
spesifikasi ERTG, atau arus masuk yang berlebihan pada input)
o Kualitas inti trafo sudah tidak bagus
o Jarak antara inti dan gulungan kawat terlalu jauh
o Jumlah lilitan per volt kurang
o Sources : http://www.wikikomponen.com/cara-mengatasi-trafo-
panas-dan-bergetar-berlebihan/
Nyetrum(bocor)
o Bisa disebabkan karena rusaknya isolator
o Indikasi, cek tegangan pada trafo skala x1 dan x10 :
1. Primer + Sekunder, dan
2. Primer + Body
o Adanya kerusakan pada isolator sekat antara primer dan sekunder
akibat seringnya terpapar panas pada saat treafo bekerja, yang
menyebabkan isolator menjadi mengkerut
o Atau bisa juga terjadi koneksi antara lilitan dengan body trafo
Trafo mati atau tak keluar tegangan (Kawat lilitan putus)
EXTERNAL
b. Pengecekan :
1. Cek fisik trafo
Warna (Gosong/tidak)
Bau (Gosong/tidak)
Suhu (Overheat atau tidak)
Lilitan (Apakah ada yang putus?)
2. Cek Menggunakan AVO/multimeter dan juga tank ampere
Volt Input/Output (sesuai spec/tidak)
Volt antara : Primer + Sekunder (Bocor tidak)
Volt antara : Primer + Body (Bocor/tidak)
Ampere input dan output (Sesuai spec/tidak)
c. Tindakan Perbaikan :
Bau gosong Cek input arus dan beban angkut
Bergetar dan panas Periksa Inti Trafo
o Tinjau sub-a (Analisis Penyebab)
Overheat karena arus yang masuk sering terlalu besar seringnya overheat
dapat di deteksi dengan pengecekan berkala atau umur isolasi travo
Ganti trafo dengan kapasitas ampere yang lebih besar
Kondisi ideal : (20 tahun atau 7300 hari dengan susut umur normal
0,0137% per-hari) jadi mungkin disarankan mengganti setiap 15 tahun
sekali untuk spesifiknya bisa dihitung dengan rumus susut umur trafo.
Sources :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom/article/view/8130
Bocor Groundkan ke Bumi(solusi sementara dan untuk kebocoran
ringan), dan Memberikan isolator yang baru atau yang lebih baik (bisa
juga menggunakan insulation taster)
Trafo tidak mengeluarkan tegangan Cek lilitan, karena kemungkinan
ada yang putus/solderan meleleh.
B. Relay
From datasheet :
d. Analisa Penyebab :
Relay meleh/hangus :
o Relay meleleh biasanya diakibatkan kabel yang sudah cukup
berumur sehingga terdapat korosi didalam tembaga kabel
tersebut. Dengan adanya korosi pada tembaga itu seiring dengan
waktu maka hambatan pada kabel meningkat. Arus dari aki yang
semestinya dikonversi untuk Cahaya malah terbuang menjadi
disipasi panas.
Relay tidak melekakun switch :
o Teganggan yang diberikan pada coil kurang
o Kerusakan pada diode(putus/pecah/hangus)
o Coil ada yang putus
o Coil melemah
Relay tidak mengalirkan arus :
o Kontak ralai hangus/ atau terhalang oleh kerak
o Plat pada kontak relay putus
o Plat pada kontak relay sudah melemah sehingga, kontak relay
tidak bersentuhan dengan baik.
o Kontraktor aus
Relay hangus/coil putus :
o Hal ini bisa disebabkan oleh penggantian komponen yang diswitch
oleh relay membutuhkan daya /spesifikasi yang lebih besar
o Overheat akibat kelebihan baban
o Input energy listrik melebihi spesifikasi
e. Pengecekan :
1. Cek fisik
o Indikator Lamp (jika ada)(nyala atau tidak pada saat relay on)
o Suara(apakah terdengar suara kontak pada waktu
switching/diaktifkan)
o Hangus(Leleh/hangus/tidak)
2. Copot relay
3. Periksa menggunakan AVO meter
o Tegangan yang masuk pada coil (sesuai minimum standart/tidak)
o Periksa tegangan pada diode sebelum relay(rusak/bocor/baik)
4. Periksa Kumparan Relay(Kondisi Baik/Putus/Melemah)
5. Periksa Kaki Konektor(Berkerak/Aus/Putus/Melemah)
f. Tindakan Perbaikan :
Suara tidak terdengar/Indikator lamp tidak menyala Cek Voltage pada
Input Coil dan diode. Jika masih normal cek kondisi fisik kumparan.
Hangus(Terjadi Overheat)cek hambatan pada kabel. Karena kabel yang
berumur dan berkarat akan menimbulkan kerak dan menjadi
hambatan/resistansi. Hambatan ini yang kemudian apabila beroperasi
akan menimbulkan panas.
Hangus(Terjadi Overheat) cek input pada coil apakah melebihi batas
kapasitas relay.
Tegangan yang masuk pada coil kurang /0 Cek Dioda(rusak/tidak), Cek
port sumber supply listriknya
Coil putus/melemah lilit ulang(sangat tidak disarankan, saran : ganti
baru relay)
Masalah pada konektor Di bersihkan/ direkayasa agar bisa switch
dengan optimal lagi
g. Analisa Penyebab :
Gambaran PSU secara umum
3. Resistor
o Namun resistor merupakan komponen yang reliable dan
tidak mudah rusak
o Sistem kerja pada resistor adalah memberi hambatan pada
listrik yang melaluinya sehingga terjadi disipasi daya yang
kemudian berubah menjadi panas. Lalu panas inilah yang
apabila muncul terlalu tinggi akibat beban yang diberikan
kepada komponen melebihi spesifikasi yang dimilikinya,
sehingga dapat merusak kinerja resistor.
o
4. Transistor, Mosfet, dan
o Transistor, Mosfet, dan Gate merupakan bagian yang paling
rawan dari semua Komponen. Kerusakan pada transistor
dapat disbabkan oleh banyak hal, terlalu panas dan lamanya
dalam proses penyolderan, pemasangan yang terbalik, arus
pendek, daya yang melebihi kapasitasnya, dll.
5. Diode
o Kerusakan pada diode bisanya disebabkan oleh beban
listrik yang melebihi kapasitasnya. Dan kerusakan pada
diode bisanya berbentuk kebocoran atau putus.
Selain kerusakan pada komponen-komponen diatas, Kerusakan pada PSU
bisanya disebabkan oleh hubungan arus pendek atau beban yang diterima
oleh psu melebihi kapasitas kemampaunya.
h. TIndakan Pengecekan :
Biasanya kerusakan pada PSU menyebakan seluruh komponen tidak bekerja/mati
total. Namun tidak memungkiri juga kerusakan hanya terjadi pada keluaran daya
yang dia hasilkan.
(nb : dalam pengecekan PSU saya sarankan cabut cable output Voltage agar tidak
merusak dan membahayakan komponen lainya).
Jika tidak mati namun kinerjanya tidak optimal/tidak sesuai spesifikasi (Ex : Output
Tegangan tidak stabil/berubah, dll) :
1. Cek Fisik :
a. Kapasitor(meledak/tidak)
b. Transistor(hangus/rusak/bocor/normal)
c. Dioda(hangus/normal)
d. Transistor/Mosfet (hangus/normal)
2. Cek Multimeter :
a. Cek Fuse(Normal/Tidak)
b. Cek Fungsi Transistor(Normal/Tidak)
c. Cek Tegangan Kapasitor(Stabil/tidak)
d. Cek Dioda(Bocor/Putus/Normal)
e. Cek IC Regulator(Normal/tidak)
f. Cek solderan setiap komponen
g. Cek hambatan pada resistor
i. Tindakan Perbaikan :
Merujuk pada hasil pengecekan gantilah komponen yang tidak
normal
Jika Tegangan kapasitor tidak stabil Kapasitor kering, dan harus
diganti
Kapasitor Meledak cek Tegangan yang masuk pada kapasitor,
sesuai kapasitas tidak?
Transistor rusak cek kapasitor(normal/tidak)ganti yang rusak
Hambatan resistor berubah/rusakcek table pada analisa
penyebab
D. Contactor
Datasheet :
j. Analisa Penyebab :
Kontraktor meleh/hangus :
o Kontraktor meleleh biasanya diakibatkan oleh overheating karena,
kabel yang sudah cukup berumur sehingga terdapat korosi
didalam tembaga kabel tersebut. Dengan adanya korosi pada
tembaga itu seiring dengan waktu maka hambatan pada kabel
meningkat. Arus dari aki yang semestinya dikonversi untuk Cahaya
malah terbuang menjadi disipasi panas.
Kontaktor tidak melekakun switch :
o Teganggan yang diberikan pada coil kurang
o Kerusakan pada diode(putus/pecah/hangus)
o Coil ada yang putus
o Coil melemah
Kontaktor tidak mengalirkan arus :
o Kontak ralai hangus/ atau terhalang oleh kerak
o Plat pada kontak relay putus
o Plat pada kontak relay sudah melemah sehingga, kontak relay
tidak bersentuhan dengan baik.
o Kontraktor aus
Kontaktor hangus/coil putus :
o Hal ini bisa disebabkan oleh penggantian komponen yang diswitch
oleh relay membutuhkan daya /spesifikasi yang lebih besar
o Overheat akibat kelebihan baban
o Input energy listrik melebihi spesifikasi
k. Pengecekan :
6. Cek fisik
o Indikator Lamp (jika ada)(nyala atau tidak pada saat relay on)
o Suara(apakah terdengar suara kontak pada waktu
switching/diaktifkan)
o Hangus(Leleh/hangus/tidak)
7. Copot dan bongkar konntaktor
8. Periksa menggunakan AVO meter
o Tegangan yang masuk pada coil (sesuai minimum standart/tidak)
o Periksa tegangan pada diode sebelum relay(rusak/bocor/baik)
9. Periksa Kumparan Relay(Kondisi Baik/Putus/Melemah)
10. Periksa Kaki Konektor(Berkerak/Aus/Putus/Melemah)
l. Tindakan Perbaikan :
Suara tidak terdengar/Indikator lamp tidak menyala Cek Voltage pada
Input Coil dan diode. Jika masih normal cek kondisi fisik kumparan.
Hangus(Terjadi Overheat)cek hambatan pada kabel. Karena kabel yang
berumur dan berkarat akan menimbulkan kerak dan menjadi
hambatan/resistansi. Hambatan ini yang kemudian apabila beroperasi
akan menimbulkan panas.
Hangus(Terjadi Overheat) cek input pada coil apakah melebihi batas
kapasitas relay.
Tegangan yang masuk pada coil kurang /0 Cek Dioda(rusak/tidak), Cek
port sumber supply listriknya
Coil putus/melemah lilit ulang(sangat tidak disarankan, saran : ganti
baru relay)
Masalah pada konektor Di bersihkan/ direkayasa agar bisa switch
dengan optimal lagi
E. Fuse
m. Analisa Penyebab :
Fuse kelebihan ampere/arus yang diterima
Terdapat karat/kotoran pada rumah sekring/soket
Pemasangan sekring longgar
n. Pengecekan :
Cek Fisik Fuse (Putus/Normal)
Cek Fisik Soket Fuse (Kotor/Bersih)
Cek Pemasangan Fuse (Longgar/TIdak
Cek beban Arus pada sekring (Melebihi/Tidak)
o. Tindakan Perbaikan :
Fuse putus Ganti
Soket kotorbersihkan/ganti
Arus melebihi kapasitas ganti fuse yang lebih kuat
F. PLC
PLC merupakan piranti cerdas yang mengatur keseluruhan, kerja sistem, dan
memiliki kempuan untuk mendeteksi eror. Sehingga dalam draft ini saya merujuk
pada manual book simatic S7-300 dan merekomendasikan untuk mencari
troubleshoot berdasarkan manual book yang ada.
p. Analisis Penyebab :
Sumber daya listrik dalam PLC berasal dari PSU dan Battrei dalam
PLC
PLC tidak tersambung dengan sumber daya besar dan juga actuator
atau fungsi lainya secara langsung namun melalui kontaktor-kontaktor.
Sehingga, apabila terjadi overheat pada PLC hal tersebut berasal dari
kerusakan pada PSU atau Batrai dan juga malfunction pada kontaktor-
kontaktor yang tersambung pada PLC. Tetapi tidak memungkiri juga,
kerusakan terjadi oleh internal PLC sendiri karena masa pakai yang
sudah cukup lama.
Pada kasus malfunction yang terjadi pada kontaktor dapat kita lihat
melaui error lamp
q. Tindakan Perbaikan :
1. Cek lampu err pada PLC unit
2. Cek massage err pada PLC
3. Cari Causes and Troubleshooting solution pada manual books
1) Pengambilan data Thermal dan Vibration dilakukan pada saat bersamaan dan
pada subyek yang sama
Hal ini Bertujuan untuk menghemat waktu dan meningkatkan keakuratan dalam
menganalisa. Dengan kondisi trial yang sama, Harapanya adalah, selanjutnya kita
dapat membandingkan dan mengkombinasikan data tersebut. Sedangkan jika
kondisi pengecekan yang berbeda menyebabkan ketidak validtan apabila kita
melakukan perbandingan data antara keduanya.
Normal X<10’C - -