Anda di halaman 1dari 2

LABORATORIUM ANALISA PT.

SIDO MUNCUL
Jl.Soekarno Hatta Km. 28 Kec. Bergas-Klepu, Semarang Indonesia
Telp. (62-298)523515 (Hunting); Fax. (62-298)523509; E-mail: factory@sidomuncul.id, laboratanalisa.sm@gmail.com

MATERI ANGKA PENTING


SISTEMATIKA PENULISAN HASIL ANALISA BERDASARKAN ATURAN ANGKA PENTING

I. DEFINISI

Angka Penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-
angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir
atau diragukan.

II. ATURAN ANGKA PENTING


A. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 15648 (5 Angka Penting)
B. Angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 202 (3 Angka Penting), 1001 (4 Angka Penting)
C. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting, kecuali ada
penjelasan khusus.
Contoh : 2000 (4 Angka Penting), 100 (3 Angka Penting)
D. Angka nol dibelakang koma dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 0.0200 (3 Angka Penting)
E. Angka nol yang terletak disebelah kiri dan kanan decimal dan mengikuti angka nol
adalah bukan angka penting
Contoh : 2.00 (3 Angka Penting), 2.060 (4 Angka Penting)

III. OPERASIONAL ANGKA PENTING


A. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Dalam oprasional penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasil dari operasional
hanya diperbolehkan mengandung 1 angka taksiran.
Contoh : 2.154 4 = Angka Taksiran
2.1 1 = Angka Taksiran
4.254 2 & 4 = Angka Taksiran
Berdasarkan aturan operasional penjumlahan angka penting diatas maka hasil
penjumlahan harus terdiri atas satu angka taksiran, maka 4.254 ditulis menjadi 4.25 (2 =
angka taksiran). Hal yang sama jua berlaku untuk operasional pengurangan
Contoh : 3.526 (6 = Angka Taksiran)
3.21 (1 = Angka Taksiran)
LABORATORIUM ANALISA PT.SIDO MUNCUL
Jl.Soekarno Hatta Km. 28 Kec. Bergas-Klepu, Semarang Indonesia
Telp. (62-298)523515 (Hunting); Fax. (62-298)523509; E-mail: factory@sidomuncul.id, laboratanalisa.sm@gmail.com

0.316 (1 & 6 = Angka Taksiran)Berdasarkan aturan penulisan


angka penting untuk operasional hitung pengurangan maka hasil pengurangan hanya boleh mengandung 1
angka taksiran. Maka, hasil pengurangan dituliskan 0.32 (2 = Angka Taksiran).

B. PERKALIAN DAN PEMBAGIAN


Hasil dari operasional hitung perkalian dan pembagian dari angka penting harus
mengandung jumlah angka penting paling sedikit dari factor yang dikalikan atau dibagi.
Contoh : 2.5 x 1.35 = 3.375

2 AP
3 AP
Berdasarkan aturan penulisan hasil untuk operasi hitung perkalian angka penting maka hasil diatas
dituliskan 3.4 (2 AP).

Penulisan hasil pengukuran sebaiknya menggunakan notasi ilmiah.


Bentuk notasi ilmiah seperti berikut.
a × 10n ............................................. (1.6)
dengan : 1 < a < 10
n = bilangan bulat.
Penulisan notasi ilmiah ini akan bermanfaat dalam menjaga jumlah angka penting agar tetap konsisten
dalam perubahan satuan skala. Misalnya pengukuran panjang benda menghasilkan nilai 0,046 m. Dalam
notasi ilmiah angka tersebut ditulis 4,6 .10 -2 m (mempunyai 2 angka penting). Jika Angka itu dikonversi
ke dalam skala satuan mm maka nilainya akan menjadi 4,6 .10 -5 mm (tetap mempunyai 2 angka penting).

Anda mungkin juga menyukai