Anda di halaman 1dari 3

Tulang Belakang, anatomi fisiologi paramedis/

Spine, paramedic anatomy physiology


Tulang Belakang, anatomi fisiologi paramedis
(Sumber/ Source: Pearce, Evelyn C.2008.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.)
(Rewritten by Dimas Erda Widyamarta: www.ithinkeducation.blogspot.com)
A. Kolumna vertebralis atau rangkaian tulagn belakang. Adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh
sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Di antara tiap dua ruas tulang pada tulang
belakang terdapat bantalan tulang rawan. Panjang rangkaian tulang belakang pada orang dewasa dapat
mencapai 57 sampai 67 sentimeter. Seluruhnya terdapat 33 ruas tulang, 24 buah di antaranya adalah tulang
terpisah dan 9 ruas sisanya bergabung membentuk 2 tulang.
Vertebra dikelompokkan dan dinamai sesuai dengan daerah yang ditempatinya.
1. Tujuh vertebra servikal atau ruas tulang bagian leher membentuk daerah tengkuk.
2. Dua belas vertebra torakalis atau ruas tulang punggung membentuk bagian belakang torax atau dada.
3. Lima vertebra lumbalis atau ruas tulang pinggang membentuk daerah lumbal atau pinggang.
4. Lima vertebra sakralis atau ruas tulang kelangkang membentuk sakrum atau tulang kelangkang.
5. Empat vertebra kosigeus atau ruas tulang tungging membentuk tulang koksigeus atau tulang tungging.
Pada tulang leher, punggung dan pinggang ruasnya tetap tinggal jelas terpisah selama hidup dan disebut ruas
yang dapat bergerak. Ruas pada dua daerah bawah, sakrum dan koksigeus, pada masa dewasa bersatu
membentuk dua tulang. Ini disebut ruas tak bergerak.
Dengan perkecualian dua ruas pertama dari tulang leher maka semua ruasy ang dapat bergerak memiliki ciri
khas yang sama. Seperti vertebra terdiri atas dua bagian, yaitu anterior di sebut badan vertebra dan yang
posterior disebut arkus neuralis yang melingkari kanalis neuralis (foramen vertebra atau saluran sumsum
tulang belakang) yang dilalui sumsum tulang belakang.

B. Vertebra Servikalis atau ruas tulang leher adalah yang paling kecil. Kecuali yang pertama dan kedua, yang
berbentuk istimewa maka ruas tulang leher pada umumnya mempunyai ciri yang berikut: badannya kecil dan
persegi panjang, lebih panjang dari samping ke samping daripada dari depan ke belakang. Lengkungnya besar.
Prosesus spinosus atau taju duri di ujung memecah dua atau bifida. Prosesus transversusnya atau taju sayap
berlubang karena banyak foramina untuk lewatnya arteri vertebralis.
Vertebra servikalis ketujuh adalah ruas yang pertama yang mempunyai prosesus spinosus tidak terbelah.
Prosesus ini mempunyai tuberkel (benjolan) pada ujngnya. Membentuk gambaran yang jelas di tengkuk dan
tampak pada bagian bawah tengkuk. Karena iri khususnya ini maka tulang ini disebut vertebra prominens.

C. Vertebra torakalis atau ruas tulang punggung lebih besar daripada yang servikal dan di sebelah bawah menjadi
lebih besar. Ciri khas vertebra torakalis adalah sebagai berikut: badannya berbentuk lebar-lonjong (bentuk
jantung dengan faset atau lekukan kecil di setiap sisi untuk menyambung iga; lengkungnya agak kecil,
prosesus spinosus panjang dan mengarah ke bawah, sedangkan prosesus transversus, yang membantu
mendukung iga adalah tebal dan kuat serta membuat faset persendian untuk iga
.
D. Vertebra Lumalis atau ruas tulang pinggang adalah yang terbesar. Badnnya sangat besar dibandingkan dengan
badan vertebra lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusunya lebar dan berbentuk seperti kapak
kecil. Prosesus transversusnya panjang dan langsing. Ruas kelima membentuk sendi dengan sakrum pada sendi
lumbo-sakral.

E. Sakrum atau tulang kelangkang berbentuk segitiga dan terletak pada bagian bawah kolumna vertebralis,
terjepit di antara kedua tulang inominata (atau tulang koxa) dan membentuk bagian belakang rongga pelvis
(panggul). Dasar dari sakrum terletak di atas dan bersendi dengan vertebra lumalis kelima dan membentuk
sendi intervertebral yang khas. Tepi anterior dari basis sakrum membentuk promontorium sakralis. Kanalis
sakralis terletak di bawah kanalis vertebralis (saluran tulang belakang) dan memang lanjutan daripadanya.
Dinding kanalis sakralis berlubang untuk dilalui saraf sakral. Prosesus spinosus yang rudimenter dapat dilihat
pada pandangna posterior dari sakrum. Permukaan anterior sakrum adalah celkung dan memperlihatkan empat
gili melintang yang menandakan tempat penggabungan kelima vertebra sakralis. Pada ujng gili-gili ini, di
setiap sisi terdapat lubagng kecil untuk dilewati urat saraf. Lubang ini disebut foramina. Apex dari sakrum
bersendi dengan tulang koksigeus. Di sisinya, sakrum bersendi dengan tulang ileum dan membentuk sendi
sakro iliaka kanan dan kiri.

F. Koksigeus atau tulang tungging terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimeter yang bergabung menjadi
satu. Di atasnya ia bersendi dengan sakrum.

G. Lengkung kolumna vertebralis. Kalau dilihat dari samping maka kolumna vertebralis memperlihatkan empat
kurva atau lengkung antero-posterior: lengkung vertikal pada daerah leher melengkung ke depan, daerah
torakal melengkung ke belakang, daerah lumbal melengkung ke depan dan daerah pelvis melengkung ke
belakang.
Kedua lengkung yang menghadap posterior, yaitu yang terakal dan pelvis disebut primer karena mereka
mempertahankan lengkung aslinya ke belakang dari tulang belakang yaitu bentuk “C” sewaktu janin dengan
kepala membengkok ke bawah sampai batas dada dan gelang panggul dimiringkan ke atas ke arah depan
badan.
Kedua lengkung yang menghadap ke anterior adalah sekunder-lengkung servikal berkembang ketika kanak-
kanak mengangkat kepalanya untuk melihat sekelilingnya sambil menyelidiki dan lengkung lumbal di bentuk
ketika ia merangkak, berdiri dan berjalan dan mempertahankan tegak.

H. Sendi kolumna vertebra. Sendi ini dibentuk oleh bantalan tulang rawan yang diletakkan di antara setiap dua
vertebra, di kuatkan oleh ligamentum yang berjalan di depan dan di belakang badan vertebra sepanjang
kolumna vertebralis. Massa otot di seitap sisi membantu dengan sepenuhnya kestablian tulang belakang.
1. Diskus intervertebralis atau cakram antar ruas adalah bantalan tebal dari tulang rawan fibrosa yang terdapat di
antara badan vertebra yang dapat bergerak.
2. Gerakan. Sendi yang terbentuk antara cakram dan vertebra adalah persendian dengan gerakan yang terbatas
saja dan termasuk sendi jenis simpisis, tetapi jumlahnya yang banyak memberi kemungkinan membengkok
kepada kolumnanya secara keseluruhan. Gerakannya yang mungkin adalah flexi atau membengkok ke depan,
extensi, membengkok ke depan, membengkok lateral ke setiap sisi dan rotasi atau berputar ke kanan dan ke
kiri,
Fungsi dari Kolumna vertebralis, kolumna vertebralis bekerja sebagai pendukung badan yang kokoh dan
sekaligus juga bekerja sebagai penyangga dengan perantaraan tulang rawan cakram intervertebralis yang
lengkungannya memberi fleksibilitas dan memungkinkan membengkok tanpa pata. Cakramnya juga berguna
untuk menyerap goncangan yang terjadi bila menggerakkan berat badan seperti waktu berlaru dan meloncat,
dan dengan demikian otak dan sumsum belakang terlindung terhadap goncangan.

Kolumna vertebralis juga memikul berat badan, menyediakan permukaan untuk kaitan otot dan mebentuk tapal
batas posterior yang kukuh untuk rongga badan dan memberi kaitan pada iga.

Anda mungkin juga menyukai