KELOMPOK 1 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Media Uji Biokimia”, sesuai dengan pengetahuan yang kami dapat dan kemampuan yang
kami miliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Media Uji Biokimia”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, dan
kami berharap, semoga makalah yang telah saya susun ini dapat berguna untuk kita semua.
Penyusun
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang senyawa-senyawa yang ada di
dalam sistem hidup, penyusunan senyawa-senyawa tersebut ke dalam sel-sel dan interaksi
kimia yang terjadi. Sel-sel pada makhluk hidup tersusun dari biomolekul. Untuk dapat
mempertahankan hidup, sel-sel mengalami metabolisme (reaksi pada sel). Dalam
metabolisme, sel menyerap energi dari makanan atau nutrisinya, untuk kemudian energi
ini digunakan untuk membentuk biomolekul penyusun sel.
Karakterisasi dan klasifikasi sebagian besar mikroba seperti bakteri berdasarkan pada
reaksi enzimatik ataupun biokimia. Mikroba dapat tumbuh pada beberapa tipe media,
memproduksi tipe metabolit tertentu yang dideteksi dengan interaksi mikroba dengan
reagen tes yang menghasilkan warna reagen. Reaksi-reaksi dalam sel akan teridentifikasi
dengan melakukan pengujian-pengujian tertentu. Sel akan memberikan respon sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya, misalnya menghasilkan enzim katalase, enzim
gelatinase atau kemampuan untuk menghidrolisis lemak.
Secara morfologis, biakan maupun sel bakteri yang berbeda dapat tampak serupa.
Karena itu ciri fisiologis atau biokimiawi merupakan kriteria yang amat penting di dalam
identifikasi spesimen yang tidak dikenal. Tanpa hasil pengamatan fisiologis yang
memadai mengenai organisme yang diperiksa maka penentuan spesiesnya tidaklah
mungkin dilakukan.
Uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau
mikroorganisme yang antara lain uji katalase, koagulase, dan lain-lain. Pengujian
biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi (Lim,
1998).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian uji biokimia?
2. Apa macam-macam media dalam uji kimia?
3. Bagaimana hasil pemeriksaan bakteri dalam uji biokimia?
1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian uji biokimia.
2. Untuk mengetahui macam-macam media dalam uji kimia.
3. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan bakteri dalam uji biokimia.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media glukosa, lalu celupkan pada media glukosa.
d. Tutup kembali tabung media glukosa, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Warna kuning, + (Positif) gas bila tabung durham terisi gas.
- ( Negatif ) : Warna Selain Kuning, gas tidak ada di tabung durham.
* Catatan : Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna
jernih media steril kuman mati pada saat proses isolasi.
2. Laktosa
Ciri-ciri : Media laktosa berbentuk cair berwarna merah, ciri khas kapas
penutup berwarna ungu.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu memfermentasi
laktosa menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol
red asam berwarna kuning.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media laktosa, lalu celupkan pada media laktosa.
d. Tutup kembali tabung media laktosa, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Warna kuning.
- ( Negatif ) : Warna Selain Kuning.
4
* Catatan : Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna
jernih media steril kuman mati pada saat proses isolasi.
3. Maltosa
Ciri-ciri : Media maktosa berbentuk cair berwarna merah, ciri khas kapas
penutup berwarna merah/orange.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu memfermentasi
maltosa menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol
red asam berwarna kuning.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media maltosa, lalu celupkan pada media maltosa.
d. Tutup kembali tabung media maktosa, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Warna kuning.
- ( Negatif ) : Warna Selain Kuning.
* Catatan : Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna
jernih media steril kuman mati pada saat proses isolasi.
5
4. Manosa
Ciri-ciri : Media manosa berbentuk cair berwarna merah, ciri khas kapas
penutup berwarna hijau.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu memfermentasi
manosa menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol
red asam berwarna kuning.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media manosa, lalu celupkan pada media manosa.
d. Tutup kembali tabung media manosa, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Warna kuning.
- ( Negatif ) : Warna Selain Kuning.
* Catatan : Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna
jernih media steril kuman mati pada saat proses isolasi.
5. Sakarosa
Ciri-ciri : Media sakarosa berbentuk cair berwarna merah, ciri khas
kapas penutup berwarna biru.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu memfermentasi
manosa menghasilkan asam, dengan adanya indicator phenol
red asam berwarna kuning.
6
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri..
c. Kemudian buka tutup tabung media sakarosa, lalu celupkan pada media
sakarosa.
d. Tutup kembali tabung media sakarosa, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Warna kuning.
- ( Negatif ) : Warna Selain Kuning.
* Catatan : Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna
jernih media steril kuman mati pada saat proses isolasi.
7
(H2S) bereaksi dengan besi (Fe) menjadi endapan Ferri Sulfid
(FeS).
b. Indol : Untuk mengetahui apakah bakteri menghasilkan Triptopanase,
menhasilkan Triptopan menjadi Indol dan Asam Piruvat, indol
bereaksi dengan Kovak (DAB) menghasilkan Cincin merah.
c. Motil : Untuk mengetahui apakah bakteri aktif melakukan
motilitas/pergerakan.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media SIM, lalu tusukan pada media SIM.
d. Tutup kembali tabung media SIM, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) Sulfida/H2S : Endapan H2S/ Endapan Hitam.
+ (Positif ) Indol/Cincin Merah : Terdapat Cincin merah setelah di tambah Reagen
Kovak pada pertemuan kedua zat tersebut.
+ (Positif ) Motil : Terdapat selaput putih seperti kapas pada bagian
atas media.
- ( Negatif ) : Selain yang ada diatas.
8
7. MR
Ciri-ciri : Media Metyl Red berbentuk cair berwarna kuning jernih sama
seperti media VP (Vorges Pascauer).
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu menghasilkan asam
campuran, dengan adanya indicator metyl red menjadi bersifat
asam berwarna merah.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media, lalu celupkan pada media metyl red.
d. Tutup kembali tabung media methyl red, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Warna Merah, setelah penambahan reagen metyl red.
- ( Negatif ) : Warna Selain merah.
* Catatan : Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna
jernih media steril kuman mati pada saat proses isolasi.
8. VP
Ciri-ciri : Media Voges Proscauer berbentuk cair berwarna kuning jernih
sama seperti media MR (Metyl Red).
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik celup.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu menghasilkan
asetoin, kemudian asetoin bereaksi dengan KOH menghasilkan
9
Diacetyl direaksikan dengan alfa naftol sehingga berwarna
merah.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media, lalu celupkan pada media voges proscauer.
d. Tutup kembali tabung media voges proscauer, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Warna Merah, setelah penambahan reagen KOH + Alfa Naftol.
- ( Negatif ) : Warna Selain merah.
* Catatan : Warna media keruh bila ada pertumbuhan kuman, bila warna
jernih media steril kuman mati pada saat proses isolasi.
10
9. Citrat (Simons Citrat)
Ciri-ciri : Media Citrat berbentuk padat berwarna hijau di dalam tabung
miring.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik gores zigzag.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu menggunakan sitrat
sebagai sumber karbon tunggal, dengan adanya indicator Brom
Tymol Blue (BTB) media menjadi biru.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media citrat, lalu gores secara zig-zag pada media.
d. Tutup kembali tabung media citrat, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Berwarna biru.
- ( Negatif ) : Selain warna biru.
10. Urea
Ciri-ciri : Media Urea berbentuk padat berwarna kekuningan di dalam
tabung miring.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik gores zigzag.
11
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu menghasilkan enzim
urease, enzim urease akan mengubah urea menjadi amoniak
(basa) dengan indicator phenol red, media akan berwarna
merah.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media urea, lalu gores secara zig-zag pada media.
d. Tutup kembali tabung media urea, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif ) : Berwarna biru.
- ( Negatif ) : Selain warna biru.
12
Tujuan :
a. Untuk mengetahui apakah bakteri mampu memfermentasi 3 gula di TSIA
(glukosa, laktosa dan sakarosa) sehingga menghasilkan asam, dengan adanya
indkator phenol red akan berwarna kuning (asam = kuning).
b. Sulfida : Untuk mengetahui apakah bakteri mampu menguraikan Asam Amino
yang menguraikan sulfur membentuk Asam Sulfid (H2S) bereaksi dengan besi
(Fe) menjadi endapan Ferri Sulfid (FeS).
c. Gas bila bakteri mampu mengasilkan gas.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media SIM, lalu tusukan pada media SIM.
d. Tutup kembali tabung media SIM, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif) : (L/D (Asam / Acid = kuning) (Basa / Alkali = Merah).
+ (Positif ) Sulfida/H2S : Endapan H2S/ Endapan Hitam.
+ (Positif ) Gas : Bila media terangat/media menjadi retak.
- ( Negatif ) : Selain yang ada di atas.
13
12. LIA (Lysis Iron Agar)
Ciri-ciri : Media LIA berbentuk padat, berwarna ungu di dalam tabung
miring.
Teknik Isolasi : Teknik isolasinya menggunakan teknik tusuk dan gores zig
zag.
Tujuan : Untuk mengetahui apakah bakteri mengandung enzim
decorboxilase yang akan menguraikan lysine menjadi
caqaverin yang bersifat basa, karena adanya indicator Brom
Cresol Purple (BCP) tetap berwarna ungu.
Cara Kerja :
a. Pijarkan ose di atas nyala lampu spirtus.
b. Pastikan ose sudah tidak terlalu panas, ambil bakteri pada media yang telah
berisi bakteri.
c. Kemudian buka tutup tabung media LIA, lalu tusukan pada media LIA.
d. Tutup kembali tabung media LIA, lalu pijarkan ose lagi.
Interpretasi Hasil :
+ (Positif) : Berwarna ungu.
- ( Negatif ) : Selain warna ungu.
14
C. Hasil Pemeriksaan Bakteri dalam Uji Biokimia
Berikut ini adalah hasil pemeriksaan beberapa bakteri dalam media uji biokimia :
NAMA MEDIA
NAMA
BAKTERI Glukosa Laktosa Maltosa Manosa Sakarosa SIM MR VP SC Urea TSIA LIA
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui
sifat-sifat fisiologinya. Uji biokimia terdiri dari glukosa, laktosa, maltose, manosa,
sakarosa, SIM, MR, VP, SC, Urea, TSIA, dan LIA. Setiap bakteri memiliki hasil
pemeriksaan yang berbeda karena tidak bakteri memiliki kemampuan yang berbeda
dalam memfermentasi gula, dan menguraikan enzim.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap agar lebih memahami tentang prinsip dan
reaksi dari tiap-tiap media, kemampuan bakteri pada tiap-tiap media, serta hasil akhir
penanaman bakteri pada suatu media.
16
DAFTAR PUSTAKA
17