Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TPL BIOLOGI (MIKROPIPET)

KELOMPOK 4 :

ANGGA DARMA PUTRA


DIAN RAHMAYANI A.
NILU KUMALA DEWI
SARSITI
SHONIA SHAFITRI
SITTI FATHIAH ASRAH
YOHANES REYNERIUS

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH


BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

kami yang berjudul “Teknik Mikropipet”, sesuai dengan pengetahuan yang kami

dapat dan kemampuan yang kami miliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Teknik Mikropipet”. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh

dari apa yang diharapkan .

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang

membacanya, dan kami berharap, semoga makalah yang telah kami susun ini

dapat berguna untuk kita semua.

Bandung, 20 September 2017

Penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTARISI ................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................... 2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Mikropipet ................................................................... 3
B. Pengertian Mikropipet dan Fungsinya ...................................... 4
C. Prinsip Kerja Mikropipet .......................................................... 4
D. Jenis-jenis Mikropipet .............................................................. 5
E. Bagian-bagian Mikropipet ........................................................ 7
F. Jenis-jenis Tip pada Mikropipet ............................................... 8
G. Cara Menggunakan Mikropipet yang Benar ............................. 10
H. Cara Kalibrasi dan Perawatan Mikropipet ............................... 15
I. Gangguanpada Mikropipet ...................................................... 16
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 17
B. Saran ......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................….... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-

mengukur. Untuk sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca

analitik, sementara untuk sampel cairan, pipet volumetrik-lah andalannya.

Akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama keberhasilan analisa

atau percobaan yang melibatkan cairan. Pipet sudah digunakan sejak abad ke-

19 oleh Louis Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah berkembang

luas dengan tingkat akurasi dan presisi yang bermacam-macam pula. Salah

satu dari banyaknya jenis pipet adalah mikropipet yang memiliki tingkat

akurasi tinggi.

Dalam melakukan praktikum atau percobaan di laboraturium, praktikan

harus mengenali mikropipet yang akan digunakan pada saat praktikum di

laboraturium. Karena alat ini merupakan salah satu pendukung pada

keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan

dan melancarkan berlangsungnya praktikum atau percobaan, pengetahuan

mengenai penggunaan mikropipet sangat diperlukan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah, rumusan masalah dalam makalah

ini, yaitu :

1. Bagaimana sejarah mikropipet?

2. Apa pengertian mikropipet dan fungsinya?

1
3. Apa prinsip kerja dari mikropipet?

4. Apa jenis-jenis dari mikropipet?

5. Apa bagian-bagian yang terdapat dalam mikropipet?

6. Apa jenis-jenis tip pada mikropipet?

7. Bagaimana cara menggunakan mikropipet yang benar?

8. Bagaimanakah cara kalibrasi dan perawatan mikropipet?

9. Apa gangguan yang bisa terjadi pada mikropipet?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui sejarah dari mikropipet.

2. Untuk mengetahui pengertian mikropipet dan fungsinya.

3. Untuk mengetahui prinsip kerja mikropipet.

4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari mikropipet.

5. Untuk mengetahui bagian-bagian yang terdapat dalam mikropipet.

6. Untuk mengetahui jenis-jenis tip pada mikropipet.

7. Untuk mengetahui cara menggunakan mikropipet yang benar.

8. Untuk mengetahui cara kalibrasi dan perawatan mikropipet.

9. Untuk mengetahui gangguan yang dapat terjadi pada mikropipet.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca

dapat lebih mengenal tentang mikropipet dan mengetahui cara penggunaan

mikropipet yang baik dan benar.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Mikropipet

Mikropipet ini ditemukan dan dipatenkan pada tahun 1960 oleh Dr.

Hanns Schmitz (Marburg, Jerman). Setelah itu, mitra penemu dari perusahaan

bioteknologi Eppendorf, Dr. Heinrich Netheler, mewarisi hak-hak yang

melekat pada paten itu dan memulai penggunaan mikropipet secara umum

dan luas di laboratorium-laboratorium di dunia. Pada tahun 1972, mikropipet

yang dapat ditala ditemukan di Universitas Wisconsin–Madison oleh

beberapa orang, terkhusus profesor biokimia yaitu Warren Gilson dan Henry

Lardy (Vovi, 2015: 4).

Mikropipet versi pertama, dimaksudkan dengan tujuan untuk

memindahkan sejumlah cairan dan dirancang dengan ukuran cukup kecil

untuk muat di tangan. Dan versi ini dianggap belum nyaman untuk

digunakan. Sejalan dengan itu, seorang inovator Eric Marteau D'Autry

menemukan ide yang cukup layak untuk diuji cobakan, dengan dorongan

D'Autry's, Bob Gilson, dan Warren Gilson, menggunakan belt sander untuk

membentuk prototipe. Oleh karena itu, tercipta bentuk mikropipet nyaman

untuk digunakan. Saat ini, teknisi laboratorium mengenal pipet sebagai alat

yang umum digunakan, yang kemudian orang mengenal mikropipet ini bukan

hanya sebagai alat. Di mata publik, mikropipet telah menjadi ikon dari

biologi molekuler (Dini, 2016:4).

3
B. Pengertian Mikropipet dan Fungsinya

Mikropipet (micropipette) adalah suatu alat yang digunakan untuk

memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Beberapa pipet

memiliki volume yang tetap, tetapi terdapat pula pipet yang dapat disesuaikan

ukurannya, yang dikenal dengan nama mikropipet adjustable (Dini, 2016:3).

Penggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis.

Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam

range volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet yang beredar

dipasaran seperti Gilson, dan Pipetman. Meskipun produk mikropipet telah

dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut tetap harus

dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang terakreditasi.

(Deni, 2016:32).

Mikropipet sebenarnya mempunyai fungsi seperti pipet biasa yaitu untuk

memindahkan cairan atau larutan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika

pipet biasa ini digunakan pada volume terkecil 1 mL, untuk mikropipet

biasanya digunakan untuk volume dibawah 1 mL. Untuk ukurannya sendiri

bervariasi antara dari 5 μl s/d 1 mL. Bahkan untuk mikropipet adjustable

dapat kita temui dengan volume 0,1 μL. Ditinjau dari segi akurasinya tentu

saja pipet jenis ini juga lebih bagus daripada pipet biasa (Dini, 2016:5).

C. Prinsip Kerja Mikropipet

Prinsip menggunakan mikropipet pada dasarnya pergantian volume udara

yang dikeluarkan oleh mikropipet dengan larutan. Piston yang berada di

dalam mikropipet akan berpindah posisi ketika volumenya sudah diatur.

4
Ketika tombol akan ditekan sampai ke stop pertama piston akan

mengeluarkan volume udara. Ketika tip dicelupkan ke dalam cairan dan

tombol dilepaskan akan membuat tekanan parsial yang akan mengaspirasikan

volume tertentu ke dalam tip. Apabila tombol ditekan ke stop pertama

kemabali, udara akan bertukar dengan cairan dan cairan keluar dari

mikropipet. Tombol stop kedua digunakan ketika ingin mengosongkan

mikropipet secara sempurna.(Manuel, 2014: 2).

D. Jenis-jenis Mikropipet

Mikropipet pada umumnya terdapat 2 jenis yaitu:

1. Automatic Micropipette

Mikropipet ini adalah mikropipet yang memiliki satu ukuran saja,

yang ukurannya tidak dapat diubah, misalnya mikropipet 5 μL, 10 μL, 25

μL, 50 μL, 100 μL dan lain-lain (Arzyad, 2014:2).

2. Adjustable Micropipette

Mikropipet ini berdasarkan volumenya terdiri atas tiga jenis yang

umum digunakan yaitu P20, P200, dan P1000. Setiap ukuran yang

berbeda dirancang untuk mengukur cairan dalam rentang volume yang

berbeda.

5
a. Mikropipet P20 dapat mengukur volume dalam kisaran 0,02 dan 0,7

ons (0,5 - 20 μL).

b. Mikropipet P200 dapat mengukur volume antara 0,7 dan 6,8 ons (20

- 200 μL).

c. Mikropipet P1000 adalah mikropipet yang tersedia lebih besar dan

biasanya digunakan untuk mengukur cairan dengan volume dikisaran

antara 3,4 dan 33,8 ons (100 – 1000 μL) (Arzyad.2014:2).

Berikut ini adalah gambar ketiga jenis mikropipet yang dijelaskan :

Cara pembacaan volume untuk masing-masing jenis mikropipet

berbeda-beda. Pada mikropipet jenis P1000, digit paling atas

menunjukkan angka ribuan, bagian tengah menunjukkan angka ratusan,

dan bagian bawah menunjukkan angka puluhan. Pada mikropipet jenis

P200, digit paling atas menunjukkan angka ratusan, bagian tengah

menunjukkan angka puluhan, dan bagian bawah menunjukkan angka

satuan. Pada mikropipet jenis P20, digit paling atas menunjukkan angka

puluhan, bagian tengah menunjukkan angka satuan, dan bagian bawah

menunjukkan angka desimal.

6
3. Multi Channel Micropipette

Mikropipet ini adalah mikropipet yang dapat mengisi beberapa

sumur microplate sekaligus. Mikropipet ini mempunyai 8 ± 12 lubang

penghisap cairan yang dapat menghisap cairan secara bersamaan

(Arzyad, 2014:3).

E. Bagian-bagian Mikropipet

Adapun bagian-bagian mikropipet dan fungsinya, yaitu:

1. Plunger Button

Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika

ditekan berfungsi untuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan

dihembuskan volume liquid yang ditarik dan dikeluarkan oleh tip. Pada

7
bagian atas plunger button ini terdapat angka yang menunjukkan

kapasitas maksimum dan minimum dari mikropipet yang kita gunakan.

2. Tip Ejector Button

Digunakan untuk meng"eject" atau melepaskan plastic tip setiap kali

selesai digunakan atau untuk mengganti ujung tip.

3. Volume Adjustment Knob

Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer.

4. Plastic Shaft

Berfungsi sebagai tempat melekat handle ejector arm, dan

menghubungkan antara mikropipet dengan plastic tip.

5. Ejector Arm

Berfungsi mendorong disposible tip agar terlepas dari mikropipet.

6. Disposible Tip

Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat dilakukan

proses penarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kecilnya

disesuaikan dengan kapasitas mikropipet dan volume liquid yang

ditransfer.

F. Jenis-jenis Tip pada Mikropipet

Jenis dan warna tip bermacam-macam, tergantung pada kapasitas volume

dan jenis yang sesuai. Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan

pada ujung mulut mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah penampungan

sampel. Ukuran dan warna tip bisa bermacam-macam, tergantung dengan

jenis mikropipet yang sesuai. Tip pada umumnya bersifat disposible atau

8
sekali pakai, namun beberapa tip ada pula yang digunakan berulang-ulang

karena dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Pada beberapa jenis

tip ada yang memiliki filter, yang berfungsi untuk mencegah masuknya

kembali cairan yang diambil dari tip ke dalam mikropipet. Penyimpanan tip

diletakkan di dalam rak tip dan disesuaikan dengan warna atau kapasitas

penampungan sampelnya.

Tip yang digunakan dalam praktikum, diantaranya adalah :

1. Tip putih (white tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 µl

dengan ketelitian hingga 0,05 µl.

2. Tipkuning (yellow tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-200

µl dengan ketelitian hingga 0,1 µl.

3. Tipbiru (blue tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal

1.000 µl dengan ketelitian hingga 1 µl.

Pemasang tip yang benar yaitu dengan cara memasukkan ujung

mikropipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang), kemudian pipet diputar untuk

memperkuat posisi tip pada mikropipet. Khusus untuk mikropipet adjustable,

cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan. Sekilas nampak

semua tip sama saja, namun tidak semua tipcocok untuk semua mikropipet.

Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan. Ada

baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan pipet. Namun jika

ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan hal-hal berikut

ini:

1. Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu.

9
2. Bentuk bagian kerah (yang menempel ke mikropipet) dan ujung tip harus

benar-benar halus dan rapi.

3. Transparan/tembus cahaya.

4. Tahan terhadap bahan-bahan kimia.

5. Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu

merupakan hal penting untuk menjamin kualitas tip.

6. Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang

sudah berjejer rapi di dalam rak, dan ada yang sudah disterilisasi

(Dini, 2016:6-7)

G. Cara Menggunakan Mikropipet yang Benar

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan mikropipet

yaitu:

1. Sebelum digunakan, Thumb Knob (penyedot pipet) sebaiknya ditekan

berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.

2. Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume.

3. Pasanglah tip disposible yang telah tertata pada wadah dengan cara

menancapkan ujung mikropipet seperti gambar di bawah.

4. Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.

10
5. Benamkan tips kedalam cairan yang akan dipindahkan dengan

kedalaman tips 0,5 cm dari permukaan cairan.

6. Pengambilan sampel ke dalam tip harus dilakukan secara tegak lurus dan

perlahan sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan biarkan

penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan tips tetap dibawah

permukaan sampel selama pengambilan.

7. Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah

mengisi tips. Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang

lebih besar. Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas

yang lebih besar.

8. Hilangkan cairan yang terdapat dibagian luar tips dengan tissue,

dibersihkan bagian samping tips jangan sentuhkan tissue pada bagian

bawah/ujung tips.

11
9. Pindahkan tips dari cairan sampel.

10. Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :

a. Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.

b. Tekan penyedot sampai pembatas pertama.

c. Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk

P-5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas

yang lebih tinggi.

d. Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa

cairan.

Mulai mengeluarkan Pembatas 1 Pembatas 2

11. Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah

penampung sampel dengan terus menempelkan tips di dinding wadah

khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.

12
12. Lepas tekanan penyedot secara perlahan biarkan penyedot kembalia pada

posisi UP. Jangan biarkan tertekan kembali.

13. Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar

(Lina, 2015:7-10)

Agar penggunaan mikropipet optimal, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan seperti:

1. Konsistensi kecepatan dan kehalusan saat menekan dan melepasakan

bagian plunger button.

2. Tekanan pada plunger button harus konsisten seperti tekanan pembatas

pertama.

3. Konsistensi posisi saat memasukkan tips ke dalam cairan.

4. Posisi tips pada cairan hampir vertikal dari mikropipet.

5. Menghindari semua gelembung udara.

6. Jangan pernah meninggalkan pipet pada posisi mendatar apalagi terbalik

saat tip terisi sampel (Trihayudi, 2013:7).

13
Dalam pemipetan menggunakan mikropipet ada beberapa hal yang perlu

dihindari,yaitu sebagai berikiut :

1. Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh

masuk ke dalam pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.

2. Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran

maksimalnya. Hal ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran,

bahkan merusakkan pipet.

3. Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang.

Juga jangan terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.

4. Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian

normalnya, karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.

5. Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-

tiba. Hal ini akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan

ketidakakuratan ukuran. Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan

terkontrol.

6. Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan

masuk ke dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung

tip masih terendam dalam larutan.

7. Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet

seenaknya. Karena larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan

kontaminasi (Trihayudi, 2013:8-9)

14
H. Cara Kalibrasi dan Perawatan Mikropipet

1. Cara Kalibrasi

Kalibrasi mikropipet dianjurkan dengan aquabidest. Kalibrasi

dilakukan untuk mengetahui nilai ketepatan dan penyimpangan. Kalibrasi

akan menjamin akurasi. Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan

memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi yang sudah terakreditasi. Saat

ini telah dijual yellow tip dan blue tip yang memiliki garis-garis cincin

tanda pada ukuran tertentu, sehingga kalibrasi dapat dilakukan langsung

dengan menyetel clinipette pada garis-garis cincin yang tertera tersebut.

Lakukanlah secara rutin minimal satu tahun sekali

(Trihayudi, 2013:10-11).

2. Cara Perawatan Mikropipet

a. Mengecek secara rutin kondisi mikropipet, periksa apakah ada

bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang.

b. Membersihkan mikropipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian

dengan alkohol atau cairan khusus pembersih mikropipet.

c. Mensterilkan komponen-komponen mikropipet yang dapat

disterilkan (dengan autoclave atau penyinaran UV).

d. Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera

periksakan kondisi mikropipet anda ke distributor atau agen

penjualnya (Trihayudi, 2013:12).

15
I. Gangguan pada Mikropipet

Adapun gangguan, kemungkinan penyebab dan cara penanggulangan

dari gangguan mikropipet yaitu sebagai berikut :

Kemungkinan
No. Gangguan Penanggulangan
Penyebab
 Tip jelek  Gunakan tip
kualitas tinggi
 Posisi tip tidak  Tip dikencangkan
1. Tip Bocor
kencang / tidak pas dengan kuat
(searah jarum
jam)
Pengisapan  Saluran tangkai  Pipet dibersihkan
2. lambat / volume pipet tersumbat
terisap sebagian
 Tangkai tip  Putar dengan kuat
longgar
 Pipet  Pipet dibersihkan
3. Volume Rendah terkontaminasi
 Memipet larutan  Pipet dikalibrasi
yang tidak
mengandung air
 Tombol bagian  Penggunaan pipet
atas sewaktu sesuai prosedur
4. Volume tinggi pemipetan ditekan pemipetan
sampai ke bawah
atau akhir
(Trihayudi, 2013:13)

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mikropipet adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan

dalam jumlah kecil secara akurat. Mikropipet terdapat tiga jenis yaitu

automatic micropipette, adjustable micropipette dan multi channel micropitte.

Dalam tiap jenis mikropipet, mikropipet memiliki 6 bagian yaitu plugger

button, tip ejector button, volume adjustment knob, plastic shaft, ejector arm,

dan disposible tip. Disposible tips yang digunakan sebagai penampung cairan

pada saat memipet memiliki ukuran dan warna tip yang bermacam-macam,

tergantung dengan jenis mikropipet yang sesuai. Tip tersebut terdiri dari 3

warna, yaitu tips warna putih, tips warna kuning, dan tips warna biru.

Cara penggunaan mikropipet harus dilakukan sesuai prosedur yang telah

ditentukan agar tidak terjadi kesalahan pemipetan. Mikropipet yang

digunakan tersebut harus dicek secara rutin untuk mengetahui kondisi

mikropipet, dan dibersihkan secara teratur sebelum dan setelah digunakan.

Untuk mengkalibrasi mikropipet dapat digunakan aquabidest. Apabila terjadi

gangguan pada saat penggunaan mikropipet, kemungkinan penyebab

terjadinya harus segera diketahui kemudian mencari penanggulangan agar

proses penggunaan mikropipet tidak terkendala.

17
B. Saran

Bagi mahasiswa yang melakukan praktikum di laboratorium atau para

pekerja laboratorium sebaiknya berhati-hati saat menggunakan mikropipet

dan selalu ikuti prosedur yang ada ( SOP ) untuk menghindari terjadinya

kesalahan. Dan bagi pranata laboratorium untuk selalu mengawasi setiap

langkah yang dilakukan mahasiswa.

18
DAFTAR PUSTAKA

Deni, Nugroho Endik & Dwi Anggorowati Rahayu. 2006.


PenuntunPraktikumBiotegnologi. Deepublish: Yogyakarta. Halaman: 32.

Arzyad. 2014.Teknik Pemipetan dan Kalibrasi Pipet.


Link:https://dokumen.tips/documents/insteknik-pemipetan-dan-
kalibrasi.html. Diakses Tanggal 20 September 2017. Halaman 2-3.

Dini, Arini Nurul.2015.Instrumentasi Mikropipet.


Link:http://nuruldiniarini.blogspot.co.id/2016/05/makalah-instrumentasi-
mikropipet.html. Diakses Tanggal 20 September 2017. Halaman:3-7.

Lestari, Vovi. 2016.Mikropipet.


Link:http://vovilestari23.blogspot.co.id/2016/06/makalah-mikropipet.html.
Diakses Tanggal 20 September 2017. Halaman: 3

Lina. 2015. Definisi Mikrorpipet.


Link:https://www.scribd.com/doc/289692522/DEFINISI-MIKROPIPET.
Diakses Tanggal 20 September 2017. Halaman : 7-10.

Manuel, Oliver. 2014. Laporan Praktikum Genetika Penggunaan Mikropipet.


Bandung : Program Studi Biologi Sekolah Ilmu dan Tegnologi Hayati .
Link:tphts://www.scribd.com/mobile/document/243829899/mikropipet.html
.Diakses Tanggal 20 September 2017. Halaman : 2.

Trihayundini, Lia. dkk. 2013. Instrumentasi Mikropipet.


Link: https://www.slideshare.net/tehapengging/mikropipet. Diakses 20
September 2017. Halaman: 4,8-13.

19

Anda mungkin juga menyukai