Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bekerja di laboratorium tentu tidak akan terlepas dari urusan ukur-mengukur. Untuk
sampel padatan, kita akan berurusan dengan neraca analitik, sementara untuk sampel cairan,
pipet volumetrik-lah andalannya. Akurasi dan presisi pemipetan merupakan faktor utama
keberhasilan analisa atau percobaan yang melibatkan cairan. Pipet sudah digunakan sejak
abad ke-19 oleh Louis Pasteur (1822-1895) dan kini jenis pipet sudah berkembang luas
dengan tingkat akurasi dan presisi yang bermacam-macam pula. Salah satu dari banyaknya
jenis pipet adalah mikropipet yang memiliki tingkat akurasi tinggi.
Dalam melakukan praktikum atau percobaan di laboraturium, praktikan harus
mengenali mikropipet yang akan digunakan pada saat praktikum di laboraturium. Karena alat
ini merupakan salah satu pendukung pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium.
Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum atau percobaan,
pengetahuan mengenai penggunaan mikropipet sangat diperlukan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang makalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimanakah sejarah mikropipet?
2. Apakah pengertian mikropipet dan fungsinya?
3. Apa saja jenis-jenis dari mikropipet?
4. Apa saja bagian-bagian yang terdapat dalam mikropipet dan fungsinya?
5. Apa saja jenis-jenis tip pada mikropipet dan bagaimana cara pemasangannya yang benar?
6. Bagaimana cara menggunakan mikropipet yang benar?
7. Apa saja metode pemipetan mikropipet?
8. Bagaimanakah kalibrasi dan cara perawatan mikropipet?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui sejarah dari mikropipet.
2. Mengetahui pengertian mikropipet dan fungsinya.
3. Mengetahui jenis-jenis dari mikropipet.
2

4. Mengetahui bagian-bagian yang terdapat dalam mikropipet dan fungsinya.


5. Mengetahui jenis-jenis tip pada mikropipet dan cara memasang tip yang benar.
7. Mengetahui cara menggunakan mikropipet yang benar.
8. Mengetahui metode pemipetan yang terdapat pada mikropipet.
9. Mengetahui kalibrasi dan cara perawatan mikropipet.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca dapat lebih
mengenal tentang mikropipet dan mengetahui cara penggunaan mikropipet yang baik dan
benar.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Mikropipet

Mikropipet adalah alat tangan yang digunakan untuk mengukur dan memindahkan
sejumlah kecil cairan, seperti air, darah atau susu, di laboratorium, klinik atau pabrik susu.
Beberapa pipet memiliki volume yang tetap, tetapi yang lain disesuaikan dikenal dengan
nama mikropipet adjustable.
Mikropipet Adjustable lebih flexible daripada pipet tetap, asalkan penyesuaian
volume. Mikropipet adjustable adalah penemuan Wisconsin dikembangkan melalui interaksi
antara beberapa orang, termasuk penemu Warren Gilson dan Henry Lardy, seorang profesor
biokimia di University of Wisconsin-Madison. Perusahaan warren Gilson yang diproduksi
mesin yang dikembangkan oleh Lardy dan lain-lain untuk mengukur jumlah oksigen yang
digunakan saat sel-sel tumbuh. Mesin termasuk alat untuk mengukur tekanan udara. Itu alat
ukur termasuk piston kecil yang digunakan untuk mengukur perubahan jumlah oksigen.
Indeks itu bekerja dengan menggunakan sekrup untuk memindahkan piston untuk menjaga
tekanan udara konstan dalam pipa sebagai oksigen habis.
Tiga hal penting adalah ukuran kecil dari piston, akurasi pengukuran dan
penyesuaian volume. Sebuah piston bergerak ke pipa kecil akan mendorong udara keluar, dan
setelah mendorong udara keluar dapat memindahkan piston ke arah lain untuk menyedot air
ke atas. Itulah ide di balik mikropipet genggam adjustable. Jadi dari alat awalnya dibuat untuk
mengukur perubahan dalam jumlah kecil udara, penemu berangkat untuk membuat alat untuk
mengukur dan memindahkan sejumlah kecil cairan.
Sementara versi pertama; cukup kecil untuk muat di tangan, itu belum menjadi alat
tangan; itu terlalu kikuk, agar sesuai dengan bentuk tangan. Setidaknya satu ilmuwan
mengejek gagasan membuatnya menjadi akurat, tahan lama, alat nyaman. Tapi inovator yang
lain, Eric Marteau D'Autry, menemukan ide yang cukup layak unutuk diuji cobakan. Dengan
dorongan D'Autry's , Bob Gilson, putra Warren Gilson itu, menggunakan belt sander untuk
membentuk prototipe. Pendekatan Bob: "Aku memotong segala sesuatu yang menyakitkan."
Hal ini mengakibatkan bentuk yang nyaman yang membuat mikropipet alat tangan yang enak
digenggam.
4

Itu sekitar 30 tahun yang lalu. Saat ini, teknisi laboratorium mengenal pipet sebagai
alat yang umum digunakan.dan sekarang orang mengenal mikropipet ini bukan hanya alat, di
mata publik telah menjadi ikon dari biologi molekuler.

2.2 Pengertian Mikropipet dan Fungsinya

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan


cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet
volume (gondok) tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml.
Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000 mikroliter, orang
cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan pipet otomatis. Pipet otomatis
ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada pipet gelas. Disamping itu
setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Ada
beberapa macam merek mikropipet yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dll.
Meskipun produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut
tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang terakreditasi.
Mikropipet sebenarnya mempunyai fungsi seperti pipet biasa yaitu untuk
memindahkan cairan atau larutan dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika pipet biasa ini
digunakan pada volume terkecil 1 mili liter, untuk mikro pipet biasanya digunakan untuk
volume dibawah 1 mili liter. Untuk ukurannya sendiri bervariasi antara dari 5 mikro liter s/d 1
ml. Bahkan untuk micropippets Adjustable dapat kita temui dengan volume 0.1 mikro liter.
Ditinjau dari segi akurasinya tentu saja pipet jenis ini juga lebih bagus daripada pipet biasa.
Dalam menggunakan mikro pipet tersebut maka diperlukan pipet tip yang berfungsi untuk
menampung cairan yang akan dipompa. Volume dari pipet tip ini juga bermacam-macam
tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan analisa di laboratorium anda.

2.3 Jenis-jenis Mikropipet


Mikropipet berdasarkan volumenya terdiri atas tiga jenis yang umum digunakan
yaitu P20, P200, dan P1000. Setiap ukuran yang berbeda dirancang untuk mengukur cairan
dalam rentang volume yang berbeda. Mikropipet P20 dapat mengukur volume dalam kisaran
0,02 dan 0,7 ons (0,5 - 20 l) sedangkan P200 dapat mengukur volume antara 0,7 dan 6,8 ons
(20 - 200 l). Mikropipet P1000 adalah mikropipet yang tersedia lebih besar dan biasanya
digunakan untuk mengukur cairan dengan volume di kisaran antara 3,4 dan 33,8 ons (100
1000 l). Berikut ini adalah bentuk dari berbagai macam mikropipet.
5

P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul


P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 200 ul
P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 1000 ul

Bagian-bagian mikropipet

Bagian-bagian dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette tips. Automatic
Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume yang telah
6

diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan mikropipet yang berfungsi untuk menampung
cairan yang dipompa.

.
Cara pembacaan volume untuk jenis-jenis mikropipet yang berbeda-beda. Pada
mikropipet jenis P1000, digit paling atas menunjukkan angka ribuan, bagian tengah
menunjukkan angka ratusan, dan bagian bawah menunjukkan angka puluhan. Oleh karena itu,
pengaturan volume pada gambar tersebut menunjukkan nilai 220 l. Pada mikropipet jenis
P200, digit paling atas menunjukkan angka ratusan, bagian tengah menunjukkan angka
puluhan, dan bagian bawah menunjukkan angka satuan. Oleh karena itu, pengaturan volume
pada gambar tersebut menunjukkan nilai 22 l. Pada mikropipet jenis P20, digit paling atas
menunjukkan angka puluhan, bagian tengah menunjukkan angka satuan, dan bagian bawah
menunjukkan angka desimal. Oleh karena itu, pengaturan volume pada gambar tersebut
menunjukkan nilai 2,2 l.

2.4 Bagian-bagian Mikropipet dan Fungsinya


Fungsi dari bagian-bagian mikropipet:
a) Plunger button
Bagian ini bergerak ke atas ketika dilepas dan ke bawah ketika ditekan berfungsi
untuk mengukur kuantitas udara yang ditarik dan dihembuskan volume liquid yang
ditarik dan dikeluarkan oleh pipette tip. Pada bagian atas plunger button ini terdapat
angka yang menunjukkan kapasitas maksimum dan minimum dari mikropipet yang
kita gunakan.
b) Volume adjustment knob
Berfungsi untuk mengatur volume liquid yang akan ditransfer.
c) Shaft
Tempat melekat handle ejector arm, dan menghubungkan antara mikropipet
dengan plastic tip.
d) Ejector arm
Berfungsi mendorong plastic tip agar terlepas dari mikropipet.
7

e) Plastic tip
Bagian yang kontak langsung dan menampung liquid saat dilakukan proses
penarikan volume tertentu liquid hingga ditransfer. Besar kcilnya disesuaikan dengan
kapasitas mikropipet dan volume liquid yang ditransfer.
f) Tip ejector button
Digunakan untuk meng"eject" atau melepaskan plastic tip setiap kali selesai
digunakan atau untuk mengganti ujung tip.

2.5 Jenis-jenis Tip pada Mikropipet dan Cara Memasangnya


1. Jenis-jenis tip
Jenis dan warna tip bermacam-macam, tergantung pada kapasitas volume dan
jenis yang sesuai. Pipet tip bersifat dissposible dan digunakan untuk menjamin presisi
dan keakuratan dari pipet. Pipet tip tersedia dalam bentuk non steril, steril dan terdapat
filter, ada juga yang RNase, DNase dan endotoxin free. Tip adalah wadah berbahan
polimer yang digunakan pada ujung mulut mikropipet, dan berfungsi sebagai wadah
penampungan sampel. Ukuran dan warna tip bisa bermacam-macam, tergantung
dengan jenis mikropipet yang sesuai. Tip pada umumnya bersifat disposable atau
sekali pakai, namun beberapa tip ada pula yang digunakan berulang-ulang karena
dapat disterilisasi dengan menggunakan autoklaf. Pada beberapa jenis tip ada yang
memiliki filter, yang berfungsi untuk mencegah masuknya kembali cairan yang
diambil dari tip ke dalam mikropipet. Penyimpanan tip diletakkan di dalam rak tip dan
disesuaikan dengan warna atau kapasitas penampungan sampelnya. Tip yang
digunakan dalam praktikum, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tip putih (white tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 5-10 l dengan
ketelitian hingga 0,05 l.
2. Tip kuning (yellow tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume 20-200 l
dengan ketelitian hingga 0,1 l.
3. Tip biru (blue tip) dipakai untuk mikropipet dengan volume maksimal 1.000 l
dengan ketelitian hingga 1 l.
2. Cara memasang tip yang benar
dengan memasukkan ujung pipet ke dalam tip (tidak terlalu kencang),
kemudian pipet diputar untuk memperkuat posisi tip pada pipet. Khusus untuk pipet
multichannel, cukup dengan digoyang sambil ditekan ke kiri dan kanan.
8

3. Gunakan tip pipet yang bagus


Sekilas nampak semua tip pipet sama saja, namun tidak semua tip cocok untuk
semua pipet. Oleh karena itu pemilihan tip sangat menentukan akurasi pemipetan. Ada
baiknya menggunakan tip dengan brand yang sama dengan pipet.
Namun jika ingin menggunakan brand lain, maka harus memperhatikan hal-hal
berikut ini:
1). Tip harus bersih dan bebas dari partikel debu.
2). Bentuk bagian kerah (yang menempel ke pipet) dan ujung tip harus benar-benar halus
dan rapi.
3). Transparan/tembus cahaya.
4). Tahan terhadap bahan-bahan kimia.
5). Adanya keterangan nomor identifikasi, nomor batch dan sertifikat mutu merupakan
hal penting untuk menjamin kualitas tip.
6). Pilih kemasan yang sesuai, ada yang dikemas secara bulk, ada yang sudah berjejer
rapi di dalam rak, ada yang sudah disterilisasi, dll.

2.6 Cara Menggunakan Mikropipet yang Benar


Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan mikropipet yaitu.
Sebelum digunakan, Thumb Knob (penyedot pipet) sebaiknya ditekan berkali-kali
untuk memastikan lancarnya mikropipet.
Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume
9

Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara menancapkan
ujung mikropipet seperti gambar di samping kanan.

Tahap 3 : Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama.

Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan.


10

Tahap 5 : Pengambilan sampel


Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan
dan halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan birakan penyedot bergerak
cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan.

Tahap 6 : Berhenti sesaat


* Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah mengisi tip.
* Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang lebih besar.
* Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih besar.

Cara menghilangkan
Cara menghilangkan
cairan menempel
cairan menempel
yang benar
yang salah

Tahap 7 : Penarikan tip dari sampel


Pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan : tidak boleh ada cairan tertinggal di
bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian
samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip.

Tahap 8 : Pengeluaran Sampel


Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut :

1. Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.


2. Tekan penyedot sampai pembatas pertama.
3. Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-5000 atau lebih
lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih tinggi.
4. Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan.
11

Mulai mengeluarkan Pembatas 1 Pembatas 2

Tahap 9 : Penarikan pipet


Dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah penampung sampel
dengan terus menempelkan tip didinding wadah khususnya ketika pemipetan dalam jumlah
kecil.

Tahap 10 : Melepaskan tekanan penyedot


Secara pelan-pelan biarkan penyedot kembalia pada posisi UP. Jangan biarkan tertekan
kembali.

Tahap 11 : Melepas tip


Lepaskan tip dengan cara menekan ejector seperti gambar

2.7 Metode Pemipetan Mikropipet


Saat menekan plunger pipet, maka akan menemukan posisi plunger berhenti. Jika
plunger terus ditekan, maka ia akan berhenti lagi pada posisi kedua. Nah, bagaimana cara
pemipetan yang benar? Apakah plunger pipet ditekan hingga posisi berhenti pertama atau
kedua?
12

Ada dua cara pemipetan, yaitu Forward Mode dan Reverse Mode. Berikut ini ilustrasi kedua
proses tersebut:
a. Cara Pemipetan Mode Forward (image from Gilson Guide to Pipetting)
b. Cara Pemipetan Mode Reverse (image from Gilson Guide to Pipetting)

Umumnya pipet jenis air-displacement menggunakan Forward Mode ketika


melakukan kalibrasi, sehingga metode inilah yang harus kita gunakan. Mode Reverse dapat
digunakan ketika menggunakan pipet jenis air-displacement untuk memipet cairan yang
kental atau mudah menguap. Sementara itu pipet positive-displacement hanya menggunakan
mode Forward saja.

2.8 Kalibrasi dan Cara Perawatan Mikropipet


A. Kalibrasi
Kalibrasi mikropipet dianjurkan dengan aquabidest. Kalibrasi dilakukan untuk
mengetahui nilai ketepatan dan penyimpangan. Kalibrasi akan menjamin akurasi.
Kalibrasi bisa dilakukan sendiri atau dengan memanfaatkan jasa laboratorium kalibrasi
yang sudah terakreditasi. Saat ini telah dijual yellow tip dan blue tip yang memiliki garis-
garis cincin tanda pada ukuran tertentu, sehingga kalibrasi dapat dilakukan langsung
dengan menyetel clinipette pada garis-garis cincin yang tertera tersebut. Lakukanlah
secara rutin minimal satu tahun sekali.
B. Cara perawatan mikropipet
1). Mengecek secara rutin kondisi pipet, periksa apakah ada bagian yang rusak, retak atau
ada komponen yang hilang.
2). Membersihkan pipet setiap sebelum dan sesudah pemakaian dengan alkohol atau
cairan khusus pembersih pipet.
3). Mensterilkan komponen-komponen pipet yang dapat disterilkan (dengan autoclave
atau penyinaran UV)
4). Jika terdapat kerusakan atau kelainan dan kejanggalan, segera periksakan kondisi
pipet anda ke distributor atau agen penjualnya.

C. Hal-hal yang perlu dihindari


1). Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya. Larutan tidak boleh masuk ke dalam
pipet, karena bisa menyebabkan kontaminasi.
13

2). Jangan memutar volume atau menggunakan pipet melebihi ukuran maksimalnya. Hal
ini akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran, bahkan merusakkan pipet.
3). Saat mengambil tip, jangan menekan terlalu keras dan berulang-ulang. Juga jangan
terlalu lemah, karena tip bisa jatuh.
4). Ketika menekan tombol pipiet, jangan menekan melebihi penghentian normalnya,
karena akan menyebabkan larutan yang diambil berlebihan.
5). Ketika mengambil larutan, jangan melepas tombol penekan secara tiba-tiba. Hal ini
akan menyebabkan larutan masuk ke dalam pipet, dan ketidakakuratan ukuran.
Lepaslah tombol penekan secara perlahan dan terkontrol.
6). Ketika mengambil larutan, jangan angkat pipet sebelum seluruh larutan masuk ke
dalam tip. Jika mengambil larutan yang banyak, pastikan ujung tip masih terendam
dalam larutan.
7). Selama ada larutan dalam tip di ujung pipet, jangan taruh pipet seenaknya. Karena
larutan bisa masuk ke dalam pipet dan menyebabkan kontaminasi.

D. Kontaminasi pada pemipetan (image from Gilson Guide to Pipetting)


Ada beberapa jenis kontaminasi, kenapa bisa sampai terjadi dan bagaimana cara
mencegahnya?
1). Kontaminasi Pipet-ke-Sampel.
Penyebab: Menggunakan tip atau pipet yang sudah terkontaminasi.
Pencegahan: Bersihkan dan sterilkan bagian pipet yang kontak dengan sampel.
Gunakan tips steril, dan ganti tip setiap berganti sampel.
2). Kontaminasi Sampel-ke-Pipet.
Penyebab: Sampel atau aerosol dari sampel kontak dan memasuki bagian pipet.
Pencegahan: Jangan terlalu memiringkan pipet, simpan selalu pipet secara vertikal,
sedot cairan dengan perlahan dan gunakan filter tip atau gunakan pipet positive-
displacement.
3). Kontaminasi Sampel-ke-Sampel (sample carryover).

Penyebab: Menggunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda.


Pencegahan: Ganti tip setiap berganti sampel
14

E. Gangguan dari mikropipet


15

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan


cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Mikropipet berdasarkan volumenya terdiri atas tiga
jenis yang umum digunakan yaitu P20, P200, dan P1000. Setiap ukuran yang berbeda
dirancang untuk mengukur cairan dalam rentang volume yang berbeda.
Tip adalah wadah berbahan polimer yang digunakan pada ujung mulut mikropipet,
dan berfungsi sebagai wadah penampungan sampel. Ukuran dan warna tip bisa bermacam-
macam, tergantung dengan jenis mikropipet yang sesuai. Ada dua cara pemipetan, yaitu
Forward Mode dan Reverse Mode.

3.2 Saran

Bagi mahasiswa yang melakukan praktikum di laboratorium atau para pekerja


laboratorium sebaiknya berhati-hati saat menggunakan mikropipet dan selalu ikuti prosedur
yang ada ( SOP ) untuk menghindari terjadinya kesalahan. Dan bagi pranata laboratorium
untuk selalu mengawasi setiap langkah yang dilakukan mahasiswa.
16

DAFTAR PUSTAKA

Firda, Anisah. https://www.scribd.com/doc/205716377/LAPORAN-Gene-Mikropipet.Laporan


Gene Mikropipet.diakses tanggal 14 Desember 2015
http://lansida.blogspot.co.id/2010/10/cara-menggunakan-micropipet.html.Cara Menggunakan
Mikropipet.diakses tanggal 14 Desember 2015
Lansida. http://lansida.blogspot.co.id/2010/10/cara-menggunakan-micropipet.html.Cara
Menggunakan Mikropipet.diakses tanggal 14 Desember 2015
Sanpilin. http://matericoklat.blogspot.co.id/2013/03/mikropipet.html.Mikropipet.diakses tanggal 14
Desember 2015
Ulfah, Afilia. http://matericoklat.blogspot.co.id/2013/03/mikropipet.html.Mikropipet.diakses
tanggal 14 Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai