PENDAHULUAN
sebagian besar sangat erat kaitannya dengan refraksi. Hal ini sesuai dengan hasil
studi dan laporan WHO dimana kelainan refraksi yang tak terkoreksi adalah
Khabazkhoob M, 2018).
Mata tanpa gangguan refraksi (emetropia) adalah keadaan dimana sinar dari
jauh datang ke mata akan difokuskan tepat di retina tanpa akomodasi. Sedangkan
ametropia, sinar jauh datang ke mata tidak difokuskan tepat di retina. Ametropia
terdiri atas myopia, hipermetropia, dan juga astigmatisma (Suharjo dan Hartono,
kualitas hidup pasien dari berbagai aspek seperti adanya kesulitan melakukan
berbagai aktifitas fisik, atau bahkan aktifitas sehari-hari . Oleh karena itu, penting
maupun untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul. Kelainan refraksi ini dapat
dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak, dan juga operasi. Banyak yang memilih
mengkoreksi kelainan refraksinya dengan operasi untuk alasan kosmetik atau untuk
Namun ada pula yang memilih dilakukan operasi untuk memfasilitasi aktifitas
1
kerja, hobi, maupun olah raga yang dilakukan (The Swedish Council on
Technology Assessment in Health Care, 2007 dan Lamoureux EL, Mei Saw S,
Thumboo J et al, 2009). Dalam referat ini akan dibahas mengenai perkembangan
terapi bedah dari awal hingga yang saat ini sering dilakukan untuk mengatasi
kelainan refraksi.