Anda di halaman 1dari 18

BUSINESS PLAN

PT DIPO TECHNOLOGY
“M-OZONE”
MEDICAL OZONE GENERATORS

RINGKASAN EKSEKUTIF
1. DATA PERUSAHAAN
1.1. Profil Perusahaan
Sejarah berdirinya PT. DIPO TECHNOLOGY
Unit Usaha Jasa Industri (Unit-UJI) Universitas Diponegoro, pada awalnya
dilaksanakan oleh Laboratorium Fisika Atom dan Nuklir dengan produk-produk yang
berbasis teknologi plasma. Dalam perjalanannya Unit-UJI ini menampung beberapa produk
yang layak memasuki pasar dari beberapa jurusan dilingkungan Undip. Untuk memfasilitasi
hal tersebut, Unit-UJI kini dipusatkan langsung dibawah koordinasi Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat dan berkantor di Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat. Unit-UJI ini
diharapkan dapat berfungsi untuk tempat komersialisasi invensi-invensi dari Undip dengan
produk yang telah mengalami pendewasaan teknologi. Sejalan dengan diperluasnya fungsi
Unit-UJI, diberi nama“DIPO TECHNOLOGY”. Produk handalan dari Unit_UJI “DIPO
TECHNOLOGY” adalah produk-produk yang berbasis teknologi plasma.
Pada perkembangannya DIPO TECHNOLOGY bukan hanya sekedar unit jasa
industri (Unit –UJI) saja namun sejak tahun 2008 DIPO TECHNOLOGY mengharuskan DIPO
TECHNOLOGY memiliki legalistas formal menjadi sebuah perusahaan (Perseroan Terbatas)
khusus untuk mengembangkan Teknologi Plasma. Saat ini PT. DIPO TECHNOLOGY
memiliki fasilitas alat-alat produksi (workshop), laboratorium uji plasma ozon, laboratorium uji
mikrobiologi, bekerjasama dengan CPR (Center for Plasma Reseach) Universitas
Diponegoro Semarang. PT. DIPO TECHNOLOGY ditunjuk oleh Universitas Diponegoro
(UNDIP) Semarang untuk memproduksi produk-produk yang akan dihilirisasi pemanfaatan
patent dan HKU sivitas akademik UNDIP dengan surat penunjukan No355/WM/-
NOT/XI/2017 dan disahkan oleh Notaris Widhi Handoko. PT. DIPO TECHNOLOGY juga
telah dilengkapi :
- AKTA NOTARIS Nomor 36,- tanggal 29 Agustus 2008
- SIUP Nomor : 517/1378711.01/PK/IX/2015
- TDP Nomor : 11.010.1.46.060693
- NPWP Nomor : 21.052.493.0-517.000

Produk yang diproduksi oleh PT. DIPO TECHNOLOGY sudah melewati uji
laboratorium dan uji Laboratorium Mikrobiologi CPR (Center for Plasma Reseach)
Universitas Diponegoro Semarang yang dapat dipertanggung jawabkan. Memiliki paten,
sudah didaftarkan ke BSN untuk proses SNI. Beberapa produk sudah dipublikasikan melalui
Jurnal Ilmiah baik Nasional maupun Internasional. Dalam perjalanan PT.DIPO
TECHNOLOGY dipercaya oleh beberapa vendor, perusahaan, perbankan, rumah sakit
dalam implementasi teknologi plasma.

Generator ozon untuk medis merupakan salah satu teknologi plasma yang dapat
dimanfaatkan untuk terapi medis. PT. DIPO TECHNOLOGY inilah yang mendampingi
pengembangan generator ozon untuk medis dari mulai penelitian pengembangan hingga
menjadi suatu produk yang diberi nama “M-OZONE”. Generator ozon “M-OZONE” ini
diharapkan dapat menjadi solusi bagi dunia kedokteran sebagai terapi ozon medis.

1.2. PENGALAMAN PERUSAHAAN

- Pada pertengahan bulan Maret 2015 PT. DIPO TECHNOLOGY bersama dengan
CPR Undip berhasil menyempurnakan memproduksi produk airpurifier (penjernih
udara dalam ruangan) kemudian diberi nama ZETA GREEN

- Pada bulan April 2016 PT. DIPO TECNOLOGY dan CPR berhasil membuat conveyor
pencucian dengan keluaran plasma ozon 450gram/jam implementasi plasma ozon
untuk pencucian produk holtikultura, dengan pembiayaan dari Kemenristekdikti
melalui Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI)

- Bulan Maret 2017 Kemenristekdikti melalui Universitas Diponegoro mempercayakan


kepada PT. DIPO TECHNOLOGY untuk mengelola manajemen TEACHING
INDUSTRY, Industri Berbasis Teknologi Plasma untuk Pangan.

1.3. Nama dan Lokasi Perusahaan


Nama : PT DIPO TECHNOLOGY
Tempat : Jl. Prof Soedarto SH Ruko SPBU UNDIP, Lt.2 No.14 Tembalang, Semarang
50275
Telp : 02476402812, info@dipotechnology.com, Cp : 082254241709

1.4. Logo Perusahaan

1.5. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi perusahaan komersial berbasis teknologi hasil riset perguruan tinggi.
Misi: Menyerap Sumber Daya Manusia lulusan perguruan tinggi yang memiliki integritas
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengembangkan hasil riset perguruan
tinggi sehingga menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

1.6. Susunan Organisasi Managemen Perusahaan


Berikut merupakan job desk dari struktur perusahaan Dipo Technology :
Inventor :
- Menghasilkan dan melaksanakan ide-ide yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik dibidang teknologi. Dapat berupa produk atau
proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses.
- Bertanggung jawab membawahi kepala Devisi Teaching dan R&D untuk bersama-
sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan
invensi.
Direktur :
- Menjalankan bisnis perusahaan.

- Memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan.

- Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

- Menetapkan dan merumuskan strategi bisnis perusahaan.

- Memilih staf-staf yang membantu di bawahnya.

- Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.

- Menyampaikan laporan kepada pemegang saham.

- Meningkatkan performance perusahaan.

Kepala Keuangan :
- Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan.
- Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan pembiayaan
perusahaan.
- Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan.
- Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan.
- Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan prosedur
keuangan perusahaan.
- Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan.
- Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Kepala Produksi :
- Membuat perencanaan dan jadwal proses produksi.
- Mengawasi semua proses produksi agar kualitas, kuantitas dan waktunya sesuai
dengan perencanaan yang sudah dibuat.
- Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan pembagian
tugas bagi setiap bawahannya.
- Membuat laporan secara berkala mengenai kegiatan di bagiannya.
- Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat mengetahui
kekurangan dan penyimpangan/kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk
kegiatan berikutnya.
- Berinovasi dalam pengerjaan produksi dan memberikan masukan pada perusahaan
yang berkaitan dengan bagian produksi.
Kepala Devisi Teaching dan R&D :
- Bertanggung jawab untuk aspek teaching dalam yang memiliki empat program yaitu :
pendidikan, pelatihan, penelitian, dan magang.
- Bertanggung jawab untuk segala aktivitas riset dan pengembangan di perusahaan.
- Bertanggung jawab untuk memastikan kualitas performansi dalam perusahaan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
- Bertanggung jawab mengelola sejumlah dana tertentu yang telah dianggarkan
perusahaan untuk riset dan pengembangan. R&D melakukan test dan tak jarang
membuat alat test sendiri dan terus mengembangkan teknologi baru untuk
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. R&D adalah bagian yang
dihubungi apabila pihak luar hendak melakukan kerjasama dengan perusahaan
berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk aktivitas riset dan
pengembangan perusahaan.

2. ANALISIS PASAR/ POTENSI


2.1. Produk
Produk yang diproduksi adalah Generator Ozon untuk Medis yang diberi nama M-
OZONE. Generator ozon untuk medis yang telah ada di pasaran dan digunakan oleh dokter
terapi ozon merupakan produk impor yang biasanya dari Jerman dan Rusia. Belum ada
produk sejenis yang diproduksi di dalam negeri. Produk M-OZONE hadir dan berhasil dibuat
oleh CPR bekerjasama dengan PT DIPO TECHNOLOGY dengan harga relatif terjangkau.
Hal ini dikarenakan CPR menggunakan komponen-komponen generator dari dalam negeri
dengan kualitas yang sama baiknya. Generator ozon memiliki 3 komponen utama, yaitu
power supply sebagai sumber tegangan AC, reaktor DDBD (Double Dielectric Barrier
Discharge) merupakan tempat proses pembentukan ozon dan tabung gas oksigen murni
yang berfungsi sebagai sumber gas masukan ke dalam reaktor. Komponen power supply
dan reaktor DDBD dapat dibuat/dirakit sendiri oleh CPR dan PT DIPO TECH sedangkan
untuk tabung gas oksigen murni merupakan komponen siap pakai. Generator ozon ini dibuat
dengan konsentrasi ozon yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan ozon
untuk medis harus secara aman dan dosis yang tepat. Kelebihan dosis ozon dapat menjadi
oksidan berbahaya, namun dalam konsentrasi yang tepat dapat menjadi obat dan terapi
untuk berbagai macam penyakit. Produk M-OZONE memiliki manfaat dan kualitas yang
terstandarisasi dan safety. Diharapkan dengan kajian-kajian ilmiah yang diperoleh dari
penelitian ozon untuk medis oleh tim CPR berkolaborasi dengan fakultas kedokteran UNDIP
dan PT DIPO TECHNOLOGY serta kerjasama dengan Rumah Sakit Nasional Diponegoro
(RSND) sebagai Center of Medical Ozone dapat menjadi dasar rekomendasi bagi
pemerintah dalam menetapkan kebijakan tentang penggunaan terapi ozon di Indonesia
sehingga pemanfaatan terapi ozon dapat dilegalkan dan produk M-OZONE dapat
diimplementasikan secara luas dalam terapi medis di Indonesia tanpa lagi menggunakan
produk import dan dilakukan secara ilegal.

Keunggulan dari produk M-OZONE antara lain :

1. Merupakan produk inovasi perguruan tinggi dalam negeri dari hasil riset yang telah
melewati berbagai macam pengujian yang bisa dipertanggungjawabkan dan didukung
oleh jurnal ilmiah internasioal.
2. Komponen-komponen yang digunakan untuk pembuatan produk dari dalam negeri dan
sebagian besar (80%) dibuat/dirangkai sendiri sehingga lebih hemat dalam pembiayaan.
3. Produk ini didesain dengan konsentrasi ozon yang dapat diatur sesuai kebutuhan
pemakaian sehingga dapat diaplikasikan untuk berbagai pengobatan/terapi yang
disesuaikan dengan standart dosis yang aman.
4. Produk M-OZONE dapat diimplementasikan dengan alat kesehatan lainnya seperti alat
hemodialisa untuk terapi ozon metode autohemoteraphy, EBOO (Extracorporeal Blood
Oxygenation and Ozonation) ataupun berdiri sendiri sebagai alat terapi ozon metode
ozone bubble, ozone bagging, ozonated olive oil, ozonated water, intraarticular, ozone
saline, insufflations.
Hasil luaran menggunakan produk M-OZONE, generator ozon untuk medis dengan
teknologi plasma antara lain:
1. Alat terapi ozon medis yang didesain dengan standart dosis yang aman dan dapat
diatur sesuai kebutuhan.
2. Alat terapi ozon yang dimanfaatkan untuk penyembuhan berbagai penyakit dan kajian
ilmiahnya dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan
penggunaan terapi ozon di Indonesia.

2.2. Potensi Pasar


Peningkatan investasi pada industri alat kesehatan dilakukan oleh berbagai
perusahaan lokal, campuran, maupun asing. Investasi pada industri kesehatan tahun 2017
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya menjadi IDR 4,7 triliun (Kemenkes, 2017).
Pacific Bridge Medical Consultant menuturkan pada saat yang sama, pasar farmasi
Indonesia juga diharapkan tumbuh secara signifikan. Pada tahun 2016, pasar farmasi
Indonesia bernilai lebih dari $ 6 miliar, dan diharapkan akan meningkat lebih dari dua kali
lipat pada tahun 2020. Sayangnya hanya 10% yang berasal dari produk dalam negeri. Pada
tahun 2016, Indonesia mengimpor lebih dari $ 800 juta dalam produk farmasi, peningkatan $
90 juta dibandingkan dengan impor $ 710 juta pada tahun 2014. Amerika Serikat adalah
pengekspor farmasi terbesar ke Indonesia ($ 114 juta), diikuti oleh Jerman ($ 95 juta),
Prancis ($ 71 juta), Swiss ($ 61 juta), dan Inggris ($ 58 juta) pada tahun 2016.

World Federation of Ozone Therapy, 2015 menyatakan bahwa terapi ozon sudah
digunakan selama lebih dari satu abad dan sudah dibuktikan bahwa penggunaannya aman,
hasilnya konsisten, disertai efek samping yang minim. Beragam literatur internasional
menyatakan bahwa terapi ozon memiliki manfaat pada hampir semua penyakit. Ozon
mempunyai efek antibakterisidal, antifungal, dan antiviral yang digunakan untuk penyakit-
penyakit yang infeksius ataupun penyakit tidak menular, contohnya penyakit kardiovaskuler
yang menyumbangkan angka kesakitan dan mortalitas tertinggi di Indonesia. Kementerian
Kesehatan RI pada 2013 menyebut penyakit kardiovaskuler masih termasuk dalam 10
penyakit tidak menular dengan prevalensi tertinggi.

Meskipun dianggap berbahaya, para peneliti percaya bahwa ozon memiliki efek
terapeutik. Sudah saatnya opini publik dan profesional perawatan kesehatan memperluas
cakrawala mereka pada terapi ozon dan pada potensi besar setidaknya sebagai dukungan
pelengkap atau integratif untuk perawatan konvensional. Di Indonesia sendiri belum ada
penetapan kebijakan mengenai penggunaan terapi ozon. Penelitian berupa uji klinis
mengenai keamanan penggunaan ozon dalam pengobatan berbagai penyakit dan kondisi
yang diklaim dapat diterapi dengan ozon ternyata belum ditemukan. Hasil terapi ozon
sebagai alternatif pengobatan sebagian besar masih berasal dari testimonial pemakai,
namun belum ada uji klinis ataupun pre klinis yang melandasinya. Kajian kepustakaan dalam
negeri pun masih sangat sedikit mengenai publikasi ilmiah terapi ozon. Perlu adanya kajian
dan publikasi ilmiah terapi ozon di Indonesia sehingga terapi ozon dapat dilegalkan dan
mampu menjadi terapi adjuvan bahkan dapat menjadi terapi alternatif untuk penyakit kronik
yang sulit disembuhkan dan membutuhkan biaya untuk pengobatan dalam waktu yang lama.

Minat masyarakat Indonesia terhadap penggunaan terapi alternatif termasuk


terhadap terapi ozon saat ini cukup besar. Dengan karakteristik ozon yang khas, diperlukan
pertimbangan dan evaluasi secara hati-hati untuk penggunaan dalam mengatasi kondisi
medis. Di Indonesia penggunaan terapi ozon sudah cukup lama dan luas, bahkan sudah
berdiri klinik-klinik yang mengkhususkan diri pada penggunaan terapi ozon untuk
penyembuhan berbagai penyakit. Namun bukti ilmiah manfaat terapi ozon perlu dikaji lebih
lanjut. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan terapi ozon ini tidak sedikit, dan
harus dikeluarkan dari kantong masyarakat sendiri (out of pocket).
Produk M-OZONE yang merupakan produk buatan lokal/dalam negeri dapat
digunakan untuk berbagai penelitian terapi medis bagi dunia kedokteran dan dengan Rumah
Sakit Nasional Diponegoro (RSND) sebagai center of medical ozone yang memiliki SDM
yang expert di bidangnya dapat lebih produktif dalam pengembangan ozon untuk medis baik
publikasi ilmiah maupun pengaplikasian ozon untuk terapi. Regulasi dapat dibuat dan
direkomendasikan untuk pemerintah. Lebih jauh produk ini dapat beredar luas di seluruh
rumah sakit dan klinik-klinik di Indonesia dan menjadi pengganti produk import karena harga
yang lebih terjangkau, dengan kualitas yang sama baik sebagai alternatif terapi yang aman.
Dengan meningkatkan industri alat kesehatan produk dalam negeri, juga akan
meningkatkan nilai sosial. Dengan membuka lapangan industri bagi masyarakat,
meningkatnya nilai ekonomi masyarakat akan mendorong nilai kesadaran masyrakat
terhadap kesehatan.

2.3. Analisis Pesaing


Berdasarkan literatur jurnal terpublikasi dan hasil surfing di dunia maya serta media
sosial, produk M-OZONE ini belum ada yang memproduksi dan menjualbelikan di Indonesia,
sehingga merupakan pertama di Indonesia. Oleh karena itu produk ini termasuk dalam
kategori blue ocean.
2.4. Target atau segmen pasar
Segmen pasar produk M-OZONE yang akan dibidik yaitu para ilmuwan dari ilmu
kedokteran dan farmasi dari berbagai bidang keahlian, klinik atau rumah sakit, dan
perusahaan alat kesehatan di seluruh Indonesia. Berikut merupakan data jumlah rumah
sakit di Indonesia:
Tabel 1. Jumlah Rumah Sakit di Indonesia

Chategory Ownership General Specialistic Total


Hospital Hospital
General Goverment 723 88 811
Hospital
Ministry of 14 18 32
Health
Provincial 49 40 89
Goverment
Local 432 12 444
Goverment
City Goverment 73 15 88
Other Ministry 3 0 3
Indonesia 112 3 115
National Army
Police Republic 40 0 40
of Indonesia
Non profit 513 213 726
Goverment
Private hospital Non 294 160 454
Goverment
Goverment 70 7 77
TOTAL 1600 468 2068
Source : Ministry of Health Indonesia, 2012
Indonesia juga mempunyai
3. ANALISIS SWOT
3.1. Strenght (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki dari produk Medical Ozone Generator adalah:
a. Generator ozon ini merupakan buatan lokal dalam negeri dengan harga yang relatif
terjangkau jika dibandingkan dengan produk pasaran yang ada.
b. Produk Medical Ozone Generator telah melalui berbagai penelitian yang
dikembangkan oleh Dr. Muhammad Nur, DEA, seorang ilmuwan fisika terkemuka
yang telah mendalami Teknologi Plasma selama 20 tahun lebih, di Center for Plasma
Research dan memiliki tim organisasi yang solid dan terstruktur dari para ahli
multidisplin yang berkompeten.
c. Produk luaran dari Medical Ozone Generator berupa metode yang digunakan dalam
terapi berbagai penyakit dibagi kedalam 2 kelompok besar yaitu terapi sistemik dan
topikal. Terapi sistemik terdiri dari Major Autohemotherapy (MAH), rectal insufflation,
dan minor autohemotherapy. Sedangkan metode terapi topikal terdari dari minyak
ozon, air ozon, bagging, injeksi subkutan dan intraartikular. Penggunaan terapi ozon
medis harus disesuaikan dengan dosis yang tepat karena rentang jendela terapi
yang sempit. Dosis terapi yang optimal untuk memberikan efek terapi pada penyakit
ini diperoleh dari Evidence Based Medicine (EBM) penelitian yang akan dilakukan
oleh Center Plasma Research berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro dan Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND).
3.2. Weakness (Kelemahan)
a. Perusahaan mengalami keterbatasan modal dalam pendanaan penelitian ozone
medis dan produksi luaran.
b. Belum memenuhi Standar CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dan
lisensi ISO13485.
c. Terapi ozon medis ini masih baru dan hanya dikenal di kalangan tertentu di
Indonesia.
d. Kurangnya minat mengenai produk dalam negeri.
3.3. Opportunities (Peluang)
a. Terapi ozon medis dapat menjadi terapi adjuvan bahkan dapat menjadi terapi
alternatif untuk penyakit kronik yang sulit disembuhkan melalui berbagai mekanisme
biokimia, farmakodinamik dan farmakologi yang telah dijelaskan dalam penelitian
sebelumnya.
b. Terapi ozon medis ini menggunakan generator ozon buatan dalam negeri Indonesia
untuk pertama kalinya dan telah terstandarisasi yang dapat menghasilkan
konsentrasi ozon yang terukur yang dibutuhkan untuk mendapatkan dosis yang tepat
pada terapi suatu penyakit.
c. Kenaikan modal investasi alat kesehatan oleh Kemenkes sebagai peluang untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia di era BPJS.

3.4. Threats (Hambatan)


Penggunaan terapi ozon medis sudah dikenalkan di Indonesia pada tahun 2003 melalui
pakar ozone dari Rusia dan mulai mendapat ijin penggunaan ozon untuk terapi medis
dari Ikatan Dokter Indonesia hanya untuk wilayah DKI Jakarta. Salah satu RS di Jakarta
telah menggunakan ozon sebagai terapi medis sejak 2005 dengan mengimpor
generator dari Rusia. Hal ini menjadi salah satu pesaing yang telah lebih dikenal oleh
masyarakat Indonesia.

4. RENCANA PEMASARAN
4.1. Unique Selling Proposition
Produk Medical Ozone Generators proposisi yang akan didistribusikan kepada para
pelanggan sebagai produk:
“Medical Ozone Generators untuk modal terapi adjuvan dan terapi alternatif penyakit”
Arti dari preposisi produk yang kami usung adalah:
a. Medical Ozone Generator merupakan produk yang memanfaatkan teknologi
plasma ozon karena sifat ozon yang berperan sebagai desinfektan, antimikroba,
stress oksidatif melalui mekanisme biokimiawi dan biomolekuler untuk terapi
berbagai penyakit.
b. Terapi adjuvan merupakan terapi suportif/terapi pendukung terapi utama suatu
penyakit untuk mempercepat laju penyembuhan suatu penyakit.
c. Terapi alternatif merupakan terapi subtitusi dari terapi utama yang dapat menjadi
terobosan terapi penyakit kronik yang sulit disembuhkan.
4.2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dilakukan dalam waktu 2 tahun yang akan datang
antara lain:
a. Pemasaran produk Medical Ozone Generators mengintegrasikan product purchase by
order secara offline dan memfasilitasi pembelian secara online.
b. Pemasaran produk Medical Ozone Generators menggunakan media komunikasi dengan
memasukkan dalam berita penemuan teknologi di beberapa stasiun televisi. Melakukan
kerjasama publikasi dengan beberapa media televisi, media radio, dan surat kabar.
c. Melakukan kerjasama dengan kementerian kesehatan dalam mensosialisasikan produk
Medical Ozone Generators kepada para praktisi kesehatan.
d. Melakukan sosialisasi manfaat produk Medical Ozone Generators kepada penyedia
fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit dan klinik-klinik kesehatan.
e. Menyelenggaraan seminar dan workshop “Aplikasi Ozon sebagai Terapi Medis” dengan
memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada seluruh praktisi kesehatan,
tokoh masyarakat, dan pembuat kebijakan. Kemudian mensosialisasikan kemanfaatan
Medical Ozone Generators sebagai terapi adjuvan maupun alternatif berbagai penyakit.
4.3. Saluran Distribusi
Produk Medical Ozone Generators menggunakan saluran distribusi langsung. Saat
launching produk pertama kali akan dilakukan sosialisasi, pelatihan pemakaian alat Medical
Ozone Generators dalam rangkaian acara seminar dan workshop “Aplikasi Ozon sebagai
Terapi Medis”. Distribusi langsung kepelanggan merupakan cara terbaik yang dipilih agar
perusahaan dapat dekat dengan konsumennya, dapat memberikan penjelasan kegunaan
dan manfaat yang akan diperoleh menggunakan produk tersebut, dapat memberikan
pelatihan langsung.

4.4. Pelayanan Pelanggan


PT. DIPO TECHNOLOGY akan menyediakan produk yang berkualitas tinggi,
memperhatikan proses produksi yang sesuai SOP, dan melengkapi produk dengan berbagai
sertifikasi uji kelayakan produk. Perusahaan akan menyediakan pelayanan yang bersahabat
langsung kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan dan praktisi kesehatan yang
menggunakan produk mesin perusahaan. Perusahaan akan mengadakan road show
sosialisasi cara penggunaan alat, dan cara pemeliharaan alat.

5. Rencana Operasional
5.1. Analisa Produksi
PT. Dipo Technology untuk tahap awal belum melakukan produksi massal produk
generator ozone. Berikut merupakan perhitungan dari komponen untuk menghasilkan
produk M-Ozone :

1. Teknologi ini menggunakan mesin plasma ozon (generator ozon) yang terdiri dari:
a. 1 unit Power untuk menghasilkan tegangan 3 kv
b. 1 unit reaktor untuk memproduksi ozon dengan keluaran yang bervariasi dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dosis.
c. 1 unit tabung oksigen ukuran 3 m3
d. 1 unit casing
e. Kabel VU, adjust. dll
2. Pipa stainless untuk pengaliran ozon selang anti ozon.
Proses produksi produk M-OZONE dapat dimulai dengan penyediaan bahan baku atau
material. Setelah semua bahan baku tersedia dilakukan tahap pemotongan (cutting
machine). Hal ini dilakukan untuk menyiapkan bahan baku agar bisa di assembly. Setelah
dilakukan tahap pemotongan, bahan baku di simpan di gudang komponen, untuk selanjutnya
dilakukan assembly dengan di las. Setelah semua komponen siap akan melewati tahap
assembly. Tahap ini dilakukan perakitan generator ozon, kemudian dilakukan finishing, yaitu
tahap pengecatan. Produk yang telah dicat kemudian dilakukan instalasi pemipaan.

5.2. Bahan Baku dan Penggunaannya


Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan
dalam melakukan kegiatan produksinya. Kegiatan operasional perusahaan akan dapat
berkelanjutan apabila tersedia bahan baku yang cukup. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel
di bawah ini material-material yang di gunakan pada produksi produk generator M-OZONE:
Harga
Jumlah
No Bahan Baku Volume Unit Satuan
(Rp)
(Rp)
1. Power tegangan 3 kv 1 buah 10.000.000 10.000.000
2. Reaktor ozon double DBD 1 buah 3.000.000 3.000.000
3. Tabung gas oksigen 3 m3 1 buah 22.000.000 22.000.000
4. Casing 1 buah 3.000.000 3.000.000
5. Kabel, VU, Adjust dll 1 buah 1.000.000 1.000.000
6. Jasa tenaga kerja perakitan 3 buah 3.000.000 9.000.000
generator M-OZONE
7. Instalasi dan pemipaan 1 buah 2.000.000 2.000.000
generator
Total 50.000.000,-

5.3. Kapasitas Produksi


Kapasitas produksi PT Dipo Technology mampu memproduksi 2 hingga 3 unit
generator M-OZONE selama 3 bulan. Namun untuk tahap awal belum melakukan produksi
massal dan hanya mengikuti pesanan.

5.4. Rencana Pengembangan Produksi


Jangka pendek yang akan dilakukan untuk pengembangan industri M-OZONE adalah
sebagai berikut.

1. Peningkatan Sarana produksi alat kesehatan memenuhi persyaratan mutu mengacu


ISO 13485 dan Cara Pembuatan Alat Kesehatan Yang Baik. Untuk menjamin alat
kesehatan yang aman, bemutu dan bermanfaat dimulai dari proses design, produksi,
distribusi, penggunaan sampai proses pembuangan atau pemusnahan. Untuk
memastikan produk alat kesehatan memenuhi persyaratan dan standar yang
ditetapkan, maka dimulai dengan melakukan proses pembuatan generator ozon
untuk medis ini mengacu pada Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB).
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1189/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Produksi Alat Kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga.

2. Mengurus tata rangkaian sebagai untuk membentuk badan usaha hukum PAK
(Penyalur Alat Kesehatan) sesuai perundang-undangan.

3. Mendirikan toko alat kesehatan yang berpusat di Semarang, Jawa Tenga serta
melakukan distribusi penjualan alat secara ecer melalui retailer, apotik, dan toko alat
kesehatan lainnya.

4. Melakukan pendekatan personal kepada tenaga kesehatan dokter spesialis yang


mempunyai lahan usaha klinik mandiri serta membuka hubungan kerja secara
personalisasi dengan pihak perserorangan yang memiliki ikatan hukum.

5. Mengikuti tenderisasi yang diadakan Rumah Sakit, baik swasta maupun BUMN.

6. Melakukan adversiting yang menarik untuk meningkatkan ketertarikan publik.

7. Membuka peluang kerjasama dengan instituti perguruan tinggi maupun swasta di luar
UNDIP untuk meningkatkan riset dan kerja sama penelitian.

8. Melakukan kerja sama dengan RSND agar pemanfaatan generator ozone


disesuaikan dengan keadaaan kebutuhan tenaga kesehatan, tidak hanya berfungsi
sebagai agen terapis.

6. Rencana Pengembangan
6.1. Patent and Board Protection
Efforts to obtain production licenses for generators have been consulted and
coordinated with the Ministry of Industry, Undip's Patent, Technology Master, and Production
Process Standard. Attempts to obtain marketing authorization, that is, have provided
consultations to apply for permits for products to the Ministry of Industry.
Note: Appointment of PT. DIPO as distributor by UNDIP, inauguration with notarial
deed as distributor, submit application to Ministry of Industry.
A method and set of technical equipment ozone plasma technology to extend the
shelf life of horticultural products. These methods and techniques have resulted in Standard
Operational Procedures (SOPs) to ensure campus innovation is protected from
impersonation of products without rights. The methods and techniques produced have been
registered to the Directorate General of HKI with registration number P09201705145.
Patents for technical equipment for ozone plasma technology for medical are under
construction and will be submitted to the Directorate General of HKI

6.2. Risk and Insurance Policy


The focus of the Risk and Insurance Policy lies in the identification and treatment of risk-
risks. Risk management should be an ongoing and growing process that is embedded in
corporate strategy. Companies must be able to determine all the risks that surround the
company's current activities, in the past and in the future. Risk identification involves finding
existing company threats as well as potential threats that may exist in the future. The Risk
manager will examine past data for evaluating or analyzing risk. Some action must be taken
to control, reduce or even eliminate the risk.
- Physical control:
a. Use personal protective equipment health and safety at the time of manufacture of
ozone generator devices.
b. Use personal protective equipment of occupational health and safety at the time of
operation of the ozone generator device for research.
c. Comply with standard operating procedure (SOP) when using ozone generator tool
- Financial Control:
a. The existence of a work contract that has been agreed by all team members.
b. Financial management is done by the admin of finance by using bank as its place of
storage.
c. Apply insurance to all team members.
- Quality Control :
a. Melakukan pengujian fungsi kalibrasi terukur dan sistematis pada generator ozone.
b. Pemeliharaan in house oleh teknisi yang terlatih.
c. Menjaga kualitas dan kinerja saat Post Market Surveilance dengan cara
meningkatkan kualitas, keamanan, dan kinerja serta melakukan product recall sesuai
kebutuhan.
d. Pelatihan keamanan dan penggunaan alat secara teknis bagi dokter, operator, user,
dan teknisi.
6.3. Public Commitment
Public Commitment can be done by submitting research results to indexed journals with
high impact factor and can be done by following the conference to publish the results of
research conducted. Public Commitment can also be done through website and social
media.

7. Timeline: Deadline and Milestones


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Rencana Kegiatan
2 Pembuatan Desain Mediacal
Ozone generator
3 Pembelian Komponen produk
Medical Ozone Generator
4 Perakitan Produk Medical Ozone
Generator
5 Pengujian keluaran generator
ozone
6 Pesiapan dan Pembelian bahan
untuk penelitian ozon untuk
medis
7 Penelitian Ozon untuk Medis
8 Evaluasi Hasil Penelitian
9 International Conference
10 Publikasi Jurnal Internasional
11 Pembuatan Laporan

8. RENCANA DATA KEUANGAN


Berkaitan dengan kebutuhan arus khas, informasi di bawah ini menjelaskan analisa
proyeksi penjualan, proyeksi produksi, proyeksi bahan baku, proyeksi harga pokok produksi,
proyeksi harga pokok penjualan, dan proyeksi arus khas selama tahun 2018 sampai 2022.
Analisis dilakukan selama 5 tahun dengan melihat kemampuan produk yang ditawarkan
perusahaan dapat terjual, dapat dimanfaatkan, dan memperlihatkan bahwa terdapat pangsa
pasar luas.
8.1. Proyeksi Anggaran Penjualan
Perusahaan melakukan sosialisasi pemasaran mulai bulan Mei hingga bulan
November. Perusahaan mengetimasi pada bulan Oktober dan November terjual 1 unit
produk generator M-Ozone sebesar Rp. 150.000.000. Berikut adalah anggaran penjualan
perusahaan selama tahun 2018 dan lima tahun mendatang. Di bawah ini adalah anggaran
penjualan untuk produk M-Ozone tahun 2018.

Di bawah ini adalah penjualan produk M-Ozone dan mini storage untuk lima tahun
mendatang. Perusahaan memproyeksikan jumlah penjualan tahun 2019 sebanyak 4 M-
Ozone, tahun 2020 sebanyak 6 M-Ozone, tahun 2021 sebanyak 8 M-Ozone, tahun 2022
sebanyak 10 M-Ozone.

8.2. Proyeksi Anggaran Produksi


Proses produksi produk M-Ozone dimulai bulan Oktober sebanyak 1 unit dan
November sebanyak 1 unit tahun 2018. Di bawah ini adalah anggaran produksi produk M-
Ozone dan mini storage selama tahun 2018.
8.3. Proyeksi Anggaran Bahan Baku
Untuk memenuhi jumlah produksi maka perusahaan harus mengestimasi anggaran
bahan baku yang dibutuhkan setiap bulan nya. Sebuah produk M-Ozone membutuhkan
bahan baku sebesar Rp. 109,738,125. Berikut adalah rincian anggaran bahan baku
perusahaan untuk produk M-Ozone selama tahun 2018 dan lima tahun mendatang.
8.4. Proyeksi Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Proses produksi M-Ozone dan mini storage membutuhkan biaya overhead pabrik
(BOP) baik BOP variabel maupun BOP tetap. BOP tetap meliputi sewa mesin yang
digunakan untuk mendukung proses produksi. Sewa peralatan dilakukan karena perusahaan
PT. Dipotechnology merupakan perusahaan start up yang belum memliki alat untuk proses
produksi secara lengkap. BOP variabel meliputi packaging dari produk M-Ozone dan mini
storage. Di bawah ini adalah rincian anggaran BOP untuk produk M-Ozone selama tahun
2018

8.5. Proyeksi Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi untuk produk M-Ozone sebesar Rp. 109,738,125 untuk tahun
2018 dengan jumlah produksi 1 unit. Berikut adalah rincian harga pokok produksi M-Ozone
tahun 2018 dan lima tahun mendatang.

Berikut adalah rincian harga pokok produksi mini storage tahun 2018 dan lima tahun
mendatang.

8.6. Proyeksi Harga Pokok Penjualan


Di bawah ini adalah rincian haerga pokok penjualan produk M-Ozone selama tahun
2018 dan lima tahun mendatang.
8.7. Proyeksi Anggaran Laba Rugi
Total laba yang diperoleh tahun 2018 adalah dengan penjualan 1 unit M-Ozone yaitu
sebesar Rp 36,261,875 . Berikut adalah rincian laba rugi penjualan produk M-Ozone tahun
2018 dan lima tahun mendatang.

Anda mungkin juga menyukai