Peningkatan tekanan carpal tunnel disebabkan oleh pergerakan yang singkat dan berulang-ulang
pada pergelangan tangan, sementara penyempitan dapat disebabkan oleh penebalan fleksor
retinaculum. Gerakan fleksi ekstensi yang berulang tanpa istirahat yang cukup menyebabkan
inflamasi tendon yang kemudian menekan nervus medianus. Selain itu, pergerakan tersebut juga
menyebabkan peningkatan tekanan carpal tunnel yang dapat mengurangi aliran darah saraf bila
sudah mencapai tekanan 20-30 mmHg, jika tekanan terus meningkat, tekanan 50 mmHg selama
2 jam menyebabkan edema epineural dan mengganggu transport aksonal ( konduksi ) setelah 5
jam, tekanan yang meningkat lalu menghambat aliran darah vena, menyebabkan kongesti dan
anoksia endotel kapiler, sehingga terjadi kebocoran protein dan meningkatkan edema yang
terjadi. (Hal ini menerangkan mengapa pada gejala pada CTS membaik bila tangan digerak-
gerakkan atau diurut, karena dapat memperbaiki sirkulasi darah). Setelah itu saraf akan menjadi
atrofi dan digantikan jaringan ikat yang mengganggu fungsi nervus medianus secara menyeluruh.
Penyebab lain CTS adalah insufisiensi mikrovaskular dimana saraf tidak mendapat pasokan
nutrisi dan oksigen yang cukup sehingga kehilangan kemampuan konduksi yang diikuti dengan
fibrosis dan scar
Skema patogenesis CTS
Gerakan berulang
tanpa istirahat
Inflamasi tendon
dan jaringan dalam
carpal tunnel
Gangguan fungsi
Nervus Medianus
Edema epineural
Anoksia endotel
dan gangguan
kapiler
konduksi
1. Bachrodin, Moch. Carpal Tunnel Syndrome. Malang: FK UMM. 2011. Vol.7 No. 14
2. http://www.eatonhand.com/hw/ctsslater.htm