Elektrolit
Natrium : 133 mmol/L (L)
Kalium : 5.9 mmol/L (H)
Laki-laki, 52 tahun dating dengan keluhan sesak 1 hari
SMRS, sesak dirasakan terus menerus dan tidak
dipengaruhi oleh posisi, pasien memiliki riwayat gagal
ginjal, batu ginjal dan hipetensi 2 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesan hipertensi,
ronkhi basah kasar pada kedua lapang paru, dan kesan
kardiomegali. Pada pemeriksaan penunjang
didapatkan peningkatan ureum kreatinin, kesan
hyponatremia dan hipokalemia
CKD
CHF
CKD stage V
Hiperkalemia
Hiponatremia
O2 3 Lpm via nasal canul
Furosemide 3 x 40 mg
Irbesartan 1x 150 mg
HD lanjut
Chronic Kidney Disease (CKD) didefinisikan
sebagai abnormalitas dari fungsi dan struktur
ginjal yang berlangsung selama >3 bulan, dan
berdampak pada kesehatan.
Bergantung pada penyakit yang
mendasarinya
Pengurangan massa ginjal mengakibatkan
hipertrofi struktural dan fungsional nefron
yang masih tersisa (surviving nefron) sebagai
upaya kompensasi, yang diperantarai oleh
molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth
factors-> hiperfiltrasi->peningkatan tekanan
kapiler dan aliran darah glomerolus.
Dilanjutkan sclerosis nefron
Peningkatan aktivitas aksis renin-
angiotensin-aldosteron intrarenal
(diperantarai growth factor seperti TGF-β)
Akibat : hiperfiltrasi, sklerosis.
Pada stadium paling dini CKD, terjadi kehilangan
daya cadang ginjal (renal reserve), pada keadaan
ini GFR masih normal, kemudian secara perlahan
tapi pasti akan terjadi penurunan fungsi nefron
yang progresif yang ditandaidengan
peningkatan kadar urea dan kreatinin serum.
GFR 60% asimtomatik,urea kreatinin meningkat
GFR 30% nocturia, badan lemah, mual, nafsu
makan kurang dan penurunan berat badan.
GFR<30% :anemia, ganngguan metab0lisme
fosfor dan kalsium, mual muntah, pruritus dan
yang lainnya
Diabetes Melitus
Hipertensi
Glomerulonefritis
Nefritis Interstitialis
Obstruksi dan infeksi
Nefritis interstisialis
Neoplasm
Indonesian Renal Registry. 7th report of Indonesian renal registry. IRR: 2014.
Glomerular Filtration Rate (GFR)
Glomerular filtration rate (GFR) merupakan indikator
terbaik untuk menilai fungsi ginjal.
GFR normal 120-125 mL/min/1.73 m2
Adanya penurunan GFR hingga <60 mL/min/1.73 m2
selama> 3 bulan merupakan tanda dari penyakit ginjal
kronis.
Jika GFR <15 mL/min/1.73 m2 maka seseorang dapat
dikatakan mengalami gagal ginjal,
Untuk mengetahui adanya penurunan fungsi
ginjal digunakan rumus estimasi GFR: