Anda di halaman 1dari 9

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )

PELAYANAN IBU HAMIL ANEMIA


DI POJOK GIZI PUSKESMAS

1 TUJUAN : Meningkatkan mutu pelayanan gizi dalam


rangka upaya Perbaikan Gizi pada Ibu
Hamil Anemia sehingga Ibu Hamil Anemia
mampu mempraktekkan perilaku gizi
sesuai yang dianjurkan sebagai bagian dari
gaya hidup sehat sehari hari

2 SASARAN : Ibu hamil Anemia

3 TENAGA : Tenaga gizi Puskesmas


Bidan Puskesmas

4 SARANA :
a. Sarana Non Medis 1 Meja 1 buah
2 Kursi 3 buah
3 Ruang pelayanan pojok Gizi
4 Alat tulis
5 Buku KIA
6 Kartu Status Ibu
7 Kartu Status Pojok Gizi
8 Blangko catatan harian pojok gizi
9 Food Model
10 Daftar Komposisi Zat Gizi Makanan
11 Leaflet
12 Tempat sampah tertutup
13 Westafel dengan tersedianya air mengalir
14 kalkulator
15 Handuk tangan
16 Sabun anti septik
b. Sarana Medis 1 Timbangan BB
2 Alat Ukur TB ( Mikrotoise )
3 Tablet Tambah darah
4 Pita LILA

5 PROSEDUR TETAP
PELAYANAN IBU HAMIL
ANEMIA
I PENDAFTARAN
1
1 .Mengisi No regisister pozi pada Kartu status Pozi
 sapa pasien sesuai dengan namanya dengan ramah
 pasien/pengantar disilahkan masuk dan duduk
 tanyakan dengan lembut, intonasi yang rendah, dan tatap mata ibu
dengan baik: perhatikan dan dengarkan apa yang diucapkan
penderita/pengantar
 menanyakan dan mengisi identitas pasien Nama (ibu hamil ) ,umur
, Jenis kelamin , nama KK , pekerjaan /pendidikan KK, alamat
( Data bisa melihat dari kartu status Ibu atau melakukan anamnesa )

a II ANAMNESA
1. Menanyakan pada pasien apakah sering/mengalami :
- mata berkunang kunang,
- lemah ,
- lesu
- pusing, gampang ngantuk, cepat lelah,
2. Menanyakan adanya penyakit lain penyebab anemia :
a. Menanyakan apakah pasien batuk-batuk atau batuk darah
lebih dari 2 minggu ? (TBC)
b. Menanyakan apakah ibu panas lebih 1 minggu, sakit
perut/ diare atau pernah opname karena typhoid,(Typhoid)
c. menanyakan apakah pasien pernah demam menggigil
d. menanyakan pernah berak darah
e. menanyakan pernah perdarahan selama kehamilan
f. menanyakan apakah sebelum hamil menstruasinya teratur
atau tidak/banyak atau sedikit( satu hari berganti pembalut
berapa kali)
g. menanyakan kebiasaan makanan dan minum
III PEMERIKSAAN FISIK

a.Pemeriksaan berat badan :


- Beritahu pasien/keluarga tentang tujuan menimbang berat badan
- Jarum timbangan pada titik nol
- Sepatu/sandal dilepas
- Minta dengan sopan naik keatas timbangan
- Bila menggunakan timbangan kamar mandi pasen menghadap ke
pemeriksa
- Ukuran timbangan dilihat dari depan tidak sari samping
- Catat hasilnya
- Beritahu pasien hasilnya
- Tanyakan pada penderita apakah ada yang ditanykan tentan hasil
pengukuran berat badannya
b. Pemeriksaan Tinggi Badan
bila memakai meteran /macrotuise
 meteran dipasang/ dipalu di dinding
 minta pasien melepas alas kaki dan tutup kepala/topi
 minta pasien berdiri tegak, menempel pada dinding
 letakkan penggaris diatas ubun-ubun penderita sejajar dengan tempat
pijakan
 perhatikan angka yang ditunjuk oleh penggaris
 informasikan hasil pengukuran pada pasien,tanyakan pada penderita
apakah ada yang ditanyakan tentang hasil pengukuran tinggi badan
nya
 catat pada kartu pasien

c. Pemeriksaan Suhu Badan.


Cara mengukur suhu badan
Meraba untuk menentukan demam / tidak
Raba dahi dan leher dengan menggunakan punggung tangan ,bandingkan
dengan Suhu tubuh pemeriksa, bila suhu pasien lebih tinggi dari suhu
pemeriksa (pasien demam), ukur suhu dengsn termometer.
Persiapan pemeriksaan suhu:

Persiapan peralatan
- Cucilah tangan dengan sabun di air mengalir selama 3 menit
- Siapkan soft tissue atau kemudian tangan di lap bersih
- Siapkan buku pencatat suhu dan alat tulis
- Siapkan tissue bersih untuk membersihkan keringat pasien, minta
pasien atau pengantar pasien untuk membersikan ketiak
-
Persiapan pasien
Jagalah privasi pasien dengan memperhatikan tirai atau pintu tertutup
Jelaskan kepada pasien tentang pentingnya pemeriksaan suhu aksila
Lepaskan baju pasien dan bagian lain ditutup dengan selimut
Cara pemeriksaan:
- meminta izin kepada pasien mau diperiksa suhu tubuhnya
- penderita ditidurkan terlentang
- pemeriksa di sebelah kanan penderita
- baju penderita dibuka
- pegang termometer pada bagian ujung yang tumpul,
bersihkan dengan soft tissue atau cucilah dalam air dingin bila
disimpan dalam desinfektan serta bersihkan dengan lap bersih
(dengan cara dikibas-kibaskan) usahakan air raksa pada posisi
nol
- axila/ketiak dibuka lalu dibersihkan
- termometer kita pasang pada pangkal termometer dan air
raksa dibawah
- setelah itu dipasang didaerah fossa axial, turunkan lengan
silangkan lengan bawah keatas dada biarkan 5 - 10 menit.
- Kemudian kita ambil dan dibaca dengan cara termometer
dipegang pada pangkalnya, diletakkan sejajar dengan mata.
- Apabila termometer di pasang di rectal. Pasang termometer
secara perlahan-lahan dan tidak membuat keluhan sakit.
- Setelah selesai bersihkan termometer dengan alcohol,lap
kering dengan cara rotasi
- Turunkan air raksa sampai 35,5 C
- Kembalikan termometer ke tempat penyimpanan
- Petugas Cuci tangan dengan sabun di air mengalir selama 3
menit
- Informasikan hasil pemeriksaan ke pasien atau pengantar dan
catat hasil pengukuran pada kartu status pasien
- Tanyakan pada pasien atau pengantar adakah yang ditanyakan
tentang suhunya.
- Berikan jawaban sampai pasien mengerti dengan jelas.
d. Pemeriksaan LILA
Minta ijn penderita untuk dilakukan pemeriksaan dengan mengatakan
“maaf” ibu apakah boleh saya periksa Lingkar Lengannya.
Cara pengukuran :
1. Pasien diminta untuk berdiri dengan tegak, kemudian membuka
lengan baju sebelah kiri .
2. Ambil pita LILA kemudian letakan diantara pundak dan siku.
3. Dilakukan pengukuran bila kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil
tersebut termasuk KEK.
4. Informasikan hasil pemeriksaan ke pasien atau pengantar dan catat
hasil pengukuran pada kartu status pasien
5. Tanyakan pada pasien atau pengantar adakah yang ditanyakan
tentang hasil pengukuran
6. Berikan jawaban sampai pasien mengerti dengan jelas.
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan konjungtiva
Minta ijin penderita untuk dilakukan pemeriksaan mata dengan
mengatakan “maaf” ibu apakah boleh saya periksa mata ibu.
Cara pemeriksaan:
- Letakkan ibu jari tangan kanan pada palpebra inferior kiri
- Tekan dan tarik uung ibu jari kearah inferior
- Perhatikan warna konjungtiva kemerahan atau pucat
- Lakukan hal yang sama pada sisi kanan
- Informasikan hasil pemeriksaan ke pasien atau pengantar dan
catat hasil pengukuran pada kartu status pasien
- Tanyakan pada pasien atau pengantar adakah yang ditanyakan
tentang hasil pemeriksaan
- Berikan jawaban sampai pasien mengerti dengan jelas.

IV PENENTUAN ANEMIA GIZI BESI


Hasil Anamnesa
- mata berkunang kunang,
- lemah ,
- lesu
- pusing, gampang ngantuk, cepat lelah,
Hasil Pemeriksaan Fisik
- Muka pucat
- Kuku tipis/pucat
- Konjunctiva pucat
- Bibir pucat pecah
- Lidah pucat/ kotor
- TB dan BB tidak sesuai dengan IMT

Pengkajian Hasil Laboratorium


Melihat hasil pemeriksaan laboratorium pada kartu status ibu :
 Apakah HB <11 g%
 Darah lengkap: lekosit meningkat?
 BTA ?
 Widal ?
 Faeces Swab ?
V PENATALAKSANAAN

Pengobatan
-Memberikan tablet tambah darah dengan aturan :
a. Dosis pengobatan
- Bila kadar HB < 11 gram % , pemberian menjadi 3 tablet
sehari selama 90 hari pada kehamilannya sampai 42 hari
setelah melahirkan ( 1 tablet mengandung 60 mg elemental dan
0,25 mg asam folat )

- Kontrol setiap bulan untuk mengecek kadar Hb bila Hb nya


belum mencapai batas normal maka Fe nya ditingkatkan
menjadi 120 tablet.
- Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti
- Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan

Konseling

1. Menjelaskan pengertian Anemia :


o .Anemia gizi besi ( kurang darah ) adalah suatu keadaan dimana
kadar Haemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari normal.
o Ibu hamil dikatakan Anemia apabila kadar Hb dalam darah ibu
hamil < 11 gram %, nomalnya 12 gram%
o Tanda tanda kurang darah : mata berkunang kunang,lemah , lesu,
pusing,gampang ngantuk, cepat lelah, lidah, bibir pecah, kuku
tipis, pucat dan mudah rusak
2. Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti
Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan

3. Menjelaskan penyebab kurang darah yaitu :


a. Makanan yang kekurangan zat gizi untuk pembentukan darah
merah
b. Penyerapana zat gizi untuk pembentukan darah merah kurang
baik
c. Makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi yaitu :
Tanin dalam teh, Phospitin dalam kuning telur, phytat, Fosfat,
Kalsium dan serat.
d. Pembentukan darah merah tidak berjalan dengan sempurna
karena beberapa gangguan :
Kehilangan darah karena terlalu sering melahirkan, adanya
penyakit TBC, Typus, Malaria, Cacing tambang dan lain lain
e. Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti
f. Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan
barangkali ada yang ditanyakan
4. Menjelaskan manfaat zat besi :
a. Untuk pertumbuhan sel darah
b. Untuk mencegah terjadinya anemia
Zat gizi yang dapat membantu absorbsi zat besi yaitu Vitamin C
dapat meningkatkan sampai 4 kali lipat.

5. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh


- Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti

6. Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan

7. Menjelaskan akibat kurang darah :

a. Menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit/infeksi


b. Menurunnya produktivitas kerja atau kemampuan kapasitas kerja
c. Pada ibu hamil, kurang darah akan mengakibatkan gangguan
pertumbuhan janin, pendarahan waktu melahirkan, melahirkan
bayi prematur atau berat badan bayi lahir rendah, resiko
terjadinya kematian ibu dan bayi
d. Kurangnya daya konsentrasi dan lekas lelah fisik
- Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti
e. Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan

8. Menjelaskan cara pencegahan dan penanggulangan kurang darah


a. Makanan dengan menu seimbang dan memperbanyak sayuran
hijau serta kacang kacangan setiap hari
(contoh menu terlampir)
b. Minum tablet tambah darah secara teratur setiap hari, minimal 90
tablet selama kehamilan (sebaiknya diminum malam hari untuk
menurangi rasa mual)
c. Mengobati penyakit yang dapat menyebabkan kehilangan darah
( misalnya ;TBC, malaria, thypus, cacingan)
d. Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan (istirahat/tidur
yang cukup, menjaga kebersihan diri)
e. Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti
f. Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan

9. Menjelaskan makanan sumber zat besi seperti


a. Lauk hewani ( hati,telur, daging )
b. Lauk nabati ( tahu, tempe , kacang kacangan )
c. sayuran hijau ( bayam, daun singkong, kangkung )
d. Anjurkan untuk makan porsi lebih banyak dua kali dari biasanya
e. Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti
f. Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan
g. Menanyakan apakah pasien sudah jelas dan mengerti
h. Meminta pasien untuk mengulang apa yang sudah dijelaskan

10. mencatat hasil konseling ke Format yang ada

11. menganjurkan datang ke Posyandu / Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai