Anda di halaman 1dari 14

2.

2 Skenario C Blok 6 biologis adalah kondisi kebugaran dan kesehatan tubuh, termasuk asupan gizi dan keaktifan
melakukan olahraga tubuh.
Ibu Susan, berumur 39 tahun sedang hamil 2 bulan. Ibu Susan datang ke RS untuk memeriksakan kandungannya. Ia (Detiana, 2010, hal. 54)
khawatir karena pernah membaca artikel di majalah kesehatan bahwa kehamilan pada wanita usia tua di atas 35
tahun beresiko melahirkan bayi dengan kelainan genetik. Ibu Susan menanyakan kepada dokter bagaimana cara b. Apa dampak kehamilan pada usia 39 tahun?
menghindari kecacatan pada bayinya. Jawab:
Dokter menyarankan agar menjaga kesehatannya terutama pada trimester pertama kehamilan agar tidak terjadi
kelainan pada proses pembelahan sel. Dokter melakukan pemeriksaan analisa kromosom terhadap ibu Susan Segi negatif kehamilan di usia tua adalah:
untuk skrining adanya kelainan genetik. 1. Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses
kelahirannya. Hal ini pun turut mempengaruhi kondisi janin.

2.4 Identifikasi Masalah 2. Pada proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini sudah menurun jika dibandingkan
dengan sel telur pada wanita dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun). Jika pada proses
1. Ibu Susan, berumur 39 tahun sedang hamil 2 bulan. Ibu Susan datang ke RS untuk memeriksakan pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga menyebabkan terjadinya gangguan
kandungannya. pertumbuhan dan perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan akan menyebabkan
2. Ia khawatir karena pernah membaca artikel di majalah kesehatan bahwa kehamilan pada wanita usia tua di terjadinya Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) yang berakibat Bayi Berat Lahir Rendah
atas 35 tahun beresiko melahirkan bayi dengan kelainan genetik. Ibu Susan menanyakan kepada dokter (BBLR).
bagaimana cara menghindari kecacatan pada bayinya. 3. Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu, jika ibu mengalami penurunan
3. Dokter menyarankan agar menjaga kesehatannya terutama pada trimester pertama kehamilan agar tidak kondisi, terlebih pada primitua (wanita hamil pertama dengan usia ibu lebih dari 40 tahun) maka
terjadi kelainan pada proses pembelahan sel. keadaan ini harus benar-benar diwaspadai
4. Dokter melakukan pemeriksaan analisa kromosom terhadap ibu Susan untuk skrining adanya kelainan 4. Terjadinya komplikasi atau resiko melahirkan diatas usia 35 tahun
genetik. a. Persalinan caesar
Sebagian besar persalinan pada calon ibu diusia rawan dilakukan lewat operasi Caesar.
Masalah-masalah dalam persalinan biasanya terjadi pada perempuan yang pertama kali
2.5 Analisis Masalah
melahirkan di usia 35 tahun.
b. Kelainan kromosom
1. Ibu Susan, berumur 39 tahun sedang hamil 2 bulan. Ibu Susan datang ke RS untuk memeriksakan
Kualitas kromosom perempuan diusia menjelang 40 tahun tidak sebaik diusia muda.
kandungannya.
Akibatnya resiko melahirkan anak dengan cacat fisik atau mental akan lebih besar.
a. Berapa usia yang dianjurkan bagi seorang wanita untuk mengandung?
c. Keguguran lebih besar
Jawab:
Risiko terjadinya keguguran pada ibu berusia matang juga lebih besar. Hal ini mungkin terjadi
karena menurunnya kualitas kromosom ibu.
Menurut beberapa penelitian, usia produktif yang optimal untuk reproduksi sehat adalah antara 20 – 35
d. Down syndrome
tahun. Risiko akan meningkat pada usia di bawah 20 tahun maupun di atas 35 tahun.
Down Syndrome adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidaknormalan kromosom. Ada
(Royston, 1994)
kelainan salah satu gen yang diterima bayi dari kedua orangtuanya. Hal inilah yang
menyebabkan salah satu dari beberapa alasan anak-anak di negara bagian amerika yang
Jumlah sel telur yang diproduksi ovarium atau indung telur akan menurun seiring bertambahnya usia.
mempunyai kemampuan mental lemah.
Usia paling produktif bagi wanita ada pada rentang usia 20-29 tahun. Yang paling menentukan
Tripel atau bart’s test (tes darah khusus untuk down syndrome). Tes ini biasanya dilakukan
kesuburan seorang wanita sebenarnya adalah usia biologis, bukan usia lahiriah (kalender). Usia
untuk para wanita yang mempunyai resiko lebih besar melahirkan bayi down, misalnya
mereka yang berumur lebih dari 35 tahun. Tes ini menunjukkan tingkatan dari tiga membutuhkan waktu 2-3 minggu. Bahaya amniocentesis adalah antara setengah atau satu
substansi dalam aliran darah ibu, alpha-feto protein (AFP), etriol, dan human chorionic persen dari tes menyebabkan keguguran.
gonadotropin (HCG). Akan tetapi, tes ini bukan untuk mengetahui ada tau tidak adanya 2. Chrorionic Virus Sampling
suatu penyakit. Jika hasil tes ini positif, berarti memiliki resti melahirkan bayi down Merupakan analisis alternatif dari amniocentesis, dapat dilakukan sesudah kehamilan berusia 9
syndrome. Untuk mendiagnosis lebih lanjut, perlu melakukan tes invasive seperti minggu. Hasil tes dapat diperoleh hanya dalam beberapa hari. Baik amniocentesis maupun
amniocentesis. chorionic virus sampling dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik yang dimasukkan
e. Obesitas ke leher rahim.
Kelebihan berat badan atau obesitas, umum dialami wanita hamil diusia berapapun. Namun, 3. Alpha-fetoprotein test
obesitas akan meningkat setelah usia 35 tahun. Kenaikan berat badan normal pada saat Tes ini memerlukan sampel darah pada akhir bulan keempat kehamilan. Tes ini tidak hanya dapat
kehamilan berkisar antara 12-16 kg, jika kenaikan yang terjadi lebih dari itu berarti ibu menunjukkan kemungkinan kelainan genetik, seperti down syndrome, tetapi juga cacat pada
beresiko mengalami kegemukan atau obesitas. Obesitas akan membawa resiko penyakit tabung neural, seperti anencephaly, dimana bayi lahir dengan otak yang tidak sempurna atau
yang lain seperti preeklamsia, diabetes gestasional, hipertensi, dan lain-lain. Ibu hamil tanpa otak, seperti spina bifilda, dimana bagian dari tulang belakang tidak tertutup dan kolom
yang obes juga lebih banyak disarankan untuk menjalani persalinan dengan operasi saraf terbuka. Hasil tes darah dengan alpha-fetopreotein test perlu ditunjang dengan tes
Caesar. Alasannya adalah kegemukan akan membuat ibu sulit bersalin secara alami dan sonogram dan juga amniocentesis.
beresiko komplikasi jika tetap melahirkan secara alami. Tak hanya itu, bayi pun akan ikut (Semiun Yustinus, 2010)
terpengaruh oleh berat ibu yang berlebihan.
f. Hipertensi d. Berapa kali seorang wanita harus memeriksakan kehamilan?
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah melebihi batas normal. Pada kehamilan, hipertensi Jawab:
biasanya muncul pada trimester ketiga, atau tiga bulan terakhir kehamilan. Peningkatan
Pemanfaatan pelayanan antenatal dapat dibedakan menurut kuantitas dan kualitas layanan. Kuantitasnya
hipertensi ini sering terjadi pada kehamilan anak pertama dan ibu hamil diatas 35 tahun.
sering kali dijabarkan dalam bentuk jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan yang secara popular
g. Preeklampsi
disebut frekuensi pelayanan antenatal. Kualitas pelayanan antenatal lebih sulit diukur. Sejauh ini
Meningkatnya tekanan darah dan kadar protein dalam urin dapat memicu preeklamsia. Kondisi
belum ada tolak ukur baku untuk mengukur kualitas pelayanan antenatal di Indonesia. Kestler (1991),
preeklampsia dapat berkembang menjadi eklampsia atau keracunan kehamilan yang
di Amerika Serikat telah menyusun sebuah tabel indikator untuk pengukuran kualitas pelayanan
ditandai dengan kejang pada ibu dan penurunan kesadaran pada saat persalinan, atau
antenatal, yang disebut adekuasi pemanfaatan pelayanan antenatal.
kejang selama dua hari atau lebih setelah melahirkan. Kejadian sangat membahayakan,
karena dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
(Kristina. E, 2011)
Pemanfaatan disebut adekuat bila ibu harnil pertama sekali memeriksakan kehamilannya pada trimester
satu, usia kehamilan cukup bulan (sama dengan atau di atas 37 minggu) dan total kunjungan
c. Apa saja pemeriksaan yang dapat dilakukan pada saat kehamilan?
pemanfaatan pelayanan antenatal 4 kali atau lebih. Pemanfaatan disebut tidak adekuat bila ibu hamil
Jawab:
pertama sekali mulai memeriksakan kehamilannya sesudah trimester satu, usia kehamilan cukup
bulan (sama dengan atau di atas 37 minggu) dan total kunjungan pemanfaatan pelayanan antenatal
Pada saat kehamilan, dapat dilaksanakan diagnosis prenatal, yaitu :
adalah kurang dari 4 kali.
1. Amniocentesis
Suatu analisis mengenai cairan amniotik (air ketuban) di dalam kantung pembungkus janin, dapat (Depkes RI, 2007)

membantu dengan mendeteksi adanya down syndrome dan cacat genetik lainnya. Caranya
dengan mengambil cairan amniotik dengan menggunakan jarum halus, lalu hasil di analisis,
e. Bagaimana proses perkembangan embrio pada kehamilan?
Jawab:
Embriogenesis adalah proses pembentukan organ dari tahap embrio sampai menjadi organ yang dapat 2. Tahap embrio (embryonic stage), awal minggu keempat sampai minggu ketujuh kehamilan:
berfungsi. Embriogenesis normal merupakan proses yang sangat kompleks. Perkembangan pranatal a. Terjadi diferensiasi jaringan dan pembentukan organ definitif
terdiri dari 3 tahap yaitu: b. Jaringan saraf berproliferasi sangat cepat dengan menutupnya tabung saraf (neural tube)
1. Tahap implantasi (implantation stage), dimulai pada saat fertilisasi/pembuahan sampai akhir dan fleksi dari segmen anterior membentuk bagian-bagian otak
minggu ketiga kehamilan. Fertilisasi adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita, yang c. Jantung mulai berdenyut, sehingga darah dapat bersirkulasi melalui sistem vaskular yang
terjadi di daerah ampulla tuba fallopii. Spermatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim baru terbentuk meskipun struktur jantung belum terbentuk sempurna
dan selanjutnya masuk kedalam saluran telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi d. Terlihat primordial dari struktur wajah dan ekstremitas
otot-otot uterus dan tuba. Sebelum spermatozoa dapat membuahi oosit, mereka harus
mengalami proses kapasitasi dan reaksi akrosom. 3. Tahap fetus (fetal stage), dimulai minggu kedelapan sampai lahir. Pada tahap ini diferensiasi
seluruh organ telah sempurna, bertambah dalam ukuran, pertumbuhan progresif struktur skeletal
Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita, yang pada manusia dan muskulus.
berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu ini, suatu selubung dari glikoprotein dari protein-
Secara singkat hal-hal utama dalam perkembangan organ dan fisiologi janin adalah sebagai berikut:
protein plasma segmen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom
spermatozoa. Hanya sperma yang menjalani kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan  8 minggu :
mengalami reaksi akrosom. Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pelusida dan Sudah mirip bentuk manusia, mulai pembentukan genitalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat
diinduksi oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim-enzim yang dimulai. Tulang mulai terbentuk.
diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain akrosin dan zat-zat serupa tripsin.  9 minggu :
Kepala meliputi separuh besar fetus, terbentuk muka, kelopak mata namun tak akan membuka
Fase fertilisasi mencakup fase 3 fase: sampai 28 minggu.
1. Penembusan korona radiata  13-16 minggu :
Spermatozoa-spermatozoa yang mengalami kapasitasi tidak akan sulit untuk menembusnya. Fetus berukuran 15 cm. Merupakan awal trimester kedua. Kulit janin masih transparan, telah mulai
2. Penembusan zona pelusida. tumbuh lanugo (rambut janin). Janin/fetus bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air
Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein yang mempertahankan pengikatan sperma ketuban. Telah terbentuk mekonium (feses) dalam usus. Jantung berdenyut 120-150/menit.
dan menginduksi reaksi kromosom. Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta  17-24 minggu :
spermatozoa yang ada di saluran kelamin yang berhasil menembus zona pelusida. Saat Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verniks kaseosa
spermatozoa masuk ke dalam membrane oosit, spermatozoa lain tidak akan bisa masuk (lemak). Janin telah mempunyai refleks.
lagi karena aktifasi dari enzim oosit sendiri.  25-28 minggu :
3. Fusi oosit dan membran plasma. Saat ini disebut permulaan trimester ketiga, dimana terdapat perkembangan otak yang cepat. Sistem
Spermatozoa bergerak masuk ke membran oosit dan mencapai inti oosit. Perlu diketahui saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata sudah terbuka. Kelangsungan hidup pada
bahwa spermatozoa dan oosit masing-masing memiliki 23 kromosom (haploid), selama periode ini sangat sulit bila lahir.
masa penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA. Segera setelah  29-32 minggu :
sintesis DNA, kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan secara Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-70%). Tulang telah terbentuk sempurna,
mitosis yang normal. Dua puluh tiga kromosom dari ibu dan dua puluh tiga kromosom gerakan napas telah reguler, suhu relatif stabil.
dari ayah membelah sepanjang sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan  33-36 minggu :
tersebut saling bergerak ke kutub yang berlawanan, sehingga menyiapkan sel zigot yang Berat janin 1500-2500 gram. Bulu kulit janin (lanugo) mulai berkurang, pada saat 35 minggu paru
masing-masing mempunyai jumlah kromosom yang normal. telah matur. Janin akan dapat hidup tanpa kesulitan.
 38-40 minggu : b. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel dominan autosomal
Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi seluruh uterus. Air ketuban c. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan alel tertaut dengan kromosom seks /
mulai berkurang, tetapi masih dalam batas normal. kelamin
(Sadles, 2012) d. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom

2. Ia khawatir karena pernah membaca artikel di majalah kesehatan bahwa kehamilan pada wanita usia tua di A. Pewarisan Alel Resesif Autosomal
atas 35 tahun beresiko melahirkan bayi dengan kelainan genetik. Ibu Susan menanyakan kepada dokter Perlu diingat bahwa setiap gen mengkode protein yang memiliki fungsi khusus. Alel yang
bagaimana cara menghindari kecacatan pada bayinya. menyebabkan kelainan genetik, mengkode protein yang tidak berfungsi atau tidak
a. Apa penyebab kelainan genetik? mengkode protein sama sekali. Pada kelainan yang bersifat resesif, heterozigot dikatakan
Jawab: normal dalam fenotipnya karena salah satu pasangan gen yang “normal”, dapat
menghasilkan jumlah protein khusus yang cukup banyak. Dengan demikian, suatu
Menurut Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) kelainan genetik adalah kelainan bawaan yang penyakit yang diwarisi secara resesif, hanya muncul pada individu yang homozigot atau
disebabkan oleh kelainan pada unsur pembawa keturunan yaitu gen. Kelainan yang disebabkan oleh yang memiliki alel homozigot resesif. Kita dapat melambangkan genotipe penderita
faktor genetik dikelompokkan ke dalam kelainan akibat mutasi gen tunggal, kelainan aberasi sebagai aa dan individu yang tidak memiliki kelainan dengan AA dan Aa. Namun
kromosom, dan kelainan multifaktorial (gabungan genetik dan pengaruh lingkungan). heterozigot (Aa) yang secara fenotipe normal disebut karier secara genotipe, karena orang
– orang seperti ini dapat saja menurunkan salah satu gen resesifnya kepada keturunan
Kelainan mutasi gen tunggal (single gen mutant) atau kelainan single gen mutant atau disebut juga pola mereka. Sebagian orang yang memiliki kelainan resesif lahir dari orang tua yang
pewarisan Mendel (Mendelian) terbagi 4 macam antara lain: autosomal resesif, autosomal dominan, bergenotipe karier (Aa x Aa) ataupun dihasilkan dari perkawinan (Aa x aa) serta (aa x aa).
x-linked recessive, x-linked dominant. Kelainan kromosom dibagi atas aberasi numerik dan aberasi
struktural. Kelainan pada struktur kromosom seperti delesi, translokasi, inversi, dan lain sebagainya, 1. Anemia sel sabit
ataupun perubahan pada jumlahnya (aberasi kromosom numerik/ aneuploidi) yang biasanya berupa Penyakit anemia sel sabit disebabkan oleh substitusi suatu asam amino tunggal dalam
trisomi, monosomi, tetrasomi, dan lain sebagainya. Kelainan bawaan berat (biasanya merupakan protein hemoglobin berisi sel sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah
anomali multiple) seringkali disebabkan aberasi kromosom. Aberasi numerik timbul karena individu yang diserang, dalam keadaan rendah (misalnya pada saat berada ditempat
terjadinya kegagalan proses duplikasi dan pemisahan sel anak yang disebut juga non-disjunction. yang tinggi atau pada waktu mengalami ketegangan fisik), hemoglobin sel sabit akan
Sedangkan aberasi struktural terjadi apabila kromosom terputus, kemudian dapat bergabung kembali mengubah bentuk sel – sel darah merah menjadi bentuk sabit. Individu yang
atau hilang. menderita anemia sel sabit disimbolkan dengan ss. Sedangkan individu normal
memiliki genotipe SS dan karier anemia sel sabit disimbolkan dengan Ss.
Kelainan oleh faktor non-genetik dapat disebabkan oleh obat-obatan, teratogen, dan radiasi. Teratogen 2. Fibrosis sistik
adalah obat, zat kimia, infeksi, penyakit ibu, yang berpengaruh pada janin sehingga menyebabkan Fibrosis sistik disebabkan oleh tidak adanya protein yang membantu transpor ion klorida
kelainan bentuk atau fungsi pada bayi yang dilahirkan. melalui membran plasma. Oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang
(Effendi, 2006 dalam Neonatologi IDAI 2008) mempengaruhi pankreas, saluran pernapasan, kelenjar keringat, dll. Fibrosis sistik
disebabkan oleh alel homozigot resesif (cc). Individu heterozigot (Cc) tidak
b. Apa macam-macam kelainan genetik? menderita gejala penyakit ini, namun merupakan karier.Sedangkan individu normal
Jawab: bergenotipe (CC).
3. Galaktosemia
Klasifikasi kelainan genetik : Galaktosemia disebabkan tidak dapat menggunakan galaktosa (laktosa dari ASI ibu)
a. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel resesif autosomal karena tidak dihasilkan enzim pemecah laktosa. Pada keadaan normal seharusnya
laktosa dirombak menjadi glukosa dan galaktosa, kemudian menjadi glukosa-1- oksigen. Pada thalassemia dimana eritrosit mempunyai gambaran : microcytic
fosfat yang kemudian dirombak melalui proses glikolisis atau diubah menjadi (kecil), leptocytic (lonjong) dan polycythemic (banyak), bercampur baur membentuk
glikogen). Tingkat galaktosa yang tinggi pada darah dapat menyebabkan kerusakan apa yang disebut “target cell”.
mata, hati dan otak. Gejala galaktosemia adalah malnutrisi, diare dan muntah – Thalassemia dibedakan atas :
muntah. Gejala ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan sampel urin. Gejala 1. Thalassemia mayor, sangat parah, sering menyebabkan kkematian waktu bayi.
galaktosemia dapat dihindari dengan diet bebas laktosa. Alel homozigot resesif yang 2. Thalassemia minor, tidak parah, mempunyai gejala pembengkakan limpa
menyebabkan galaktosemia (gg). Individu yang normal mempunyai alel (GG), sedikit.
sedangkan individu karier dengan alel (Gg).
4. Albino B. Pewarisan Alel Dominan Autosomal
Kata albino berasal dari albus yang berarti putih. Kelainan terjadi karena tubuh tidak Individu penderita biasanya memiliki genotipe heterozigot.
mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin
menjadi beta-3,4 dihidroksipheylalanin untuk selanjutnya diubah menjadi pigmen 1. Akondroplasia
melanin. Pembentukan enzim yang mengubah tirosin menjadi melanin, ditentukan Akondroplasia disebabkan oleh tidak terbentuknya komponen tulang rawan pada
oleh gen dominan A, sehingga orang normal mempunyai genotipe AA atau Aa, dan kerangka tubuh secara benar. Individu akondroplasia dewasa mempunyai kaki dan
albino aa. lengan yang tidak normal (pendek) dengan tinggi tubuh kurang dari 1,2 meter.
5. Phenylketonuria Namun intelejensi, ukuran kepala, dan ukuran tubuh normal.
Phenylketonuria merupakan suatu penyakit keturunan yang disebabkan oleh Individu penderita akondroplasia mempunyai genotipe KK atau Kk. Sedangkan individu
ketidakberesan metabolisme, dimana penderita tidak mampu melakukan normal bergenotipe homozigot resesif (kk).
metabolisme fenilalanin dengan normal. Asam amino ini merupakan bahan untuk 2. Brakidaktili
mensintesis protein, tirosin dan melanin.Sebagian fenilalanin diubah menjadi fenil Brakidaktili adalah suatu kelainan yang dicirikan dengan jari tangan atau kaki yang
piruvat. memendek karena memendeknya ruas – ruas tulang jari. Penderita brakidaktili
Gejala penyakit ditandai dengan bertimbunnya asam amino dalam darah yang banyak memiliki gen dalam keadaan heterozigot (Bb). Individu yang memiliki gen dalam
terbuang melalui urin, mental terbelakang (IQ 30), rambut putih, mata kebiruan keadaan homozigot dominan (BB) menyebabkan kematian pada masa embrio,
(produksi melanin kurang baik), bentuk tubuh khas seperti orang psychotic, gerakan sedangkan dalam keadaan heterozigot hanya mempunyai dua ruas jari , karena ruas
menyentak – nyentak dan bau tubuh apak. jari yang tengah sangat pendek dan tumbuh menyatu dengan ruas jari lain. Individu
Bayi yang menderita phenylketonuria mengandung kadar fenilalanin yang tinggi di dengan gen homozigot resesif (bb) merupakan individu normal.
dalam darah dan jaringan, karena tidak memiliki enzim phenylalanin hidroxylase, 3. Huntington
yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Asam phenylpiruvatpun meningkat, Huntington merupakan suatu penyakit karena terjadi degenerasi sistem saraf yang cepat
diekskresi melalui urin dan keringat, sehingga tubuh berbau apak. Kadar fenilalanin dan tidak dapat balik. Penderita menggelengkan kepala pada satu arah. Huntington
yang tinggi dapat merusak otak bayi, dan mundurnya kejiwaan setelah berumur 6 disebabkan oleh alel dominan (H). Oleh karena itu, dengan satu alel H saja semua
tahun. individu yang heterozigot akan mendapatkan Huntington. Individu normal
Penderita mempunyai genotip phph (homozigot resesif). Orang normal mempunyai mempunyai alel resesif (hh).
genotip PhPh (homozigot dominan) dan Phph (heterozigot). 4. Polidaktili
6. Thalassemia Polidaktili ialah terdapatnya jari tambahan pada satu atau kedua tangan / kaki. Tempat
Istilahnya berasal dari kata thalasa = laut dan anemia. Thalassemia merupakan kelainan jari tambahan itu berbeda -beda , ada yang terdapat dekat ibu jari dan ada pula yang
genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak sama sekali sintesa rantai terdapat dari jari kelingking.
hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit untuk mengikat
C. Kelainan dan Penyakit karena Alel Resesif Tertaut Kromosom Sex X tromboplastin ini pada tubuh yang normal berguna sebagai zat aktivasi
protrombin saat luka, sehingga protrombin dapat diubah menjadi trombin.
1. Hemofilia 2. Buta Warna
Hemofilia merupakan gangguan koagulasi herediter yang paling sering dijumpai. Penderita tidak dapat membedakan warna hijau dan merah atau semua warna. Individu
Hemofilia disebabkan oleh mutasi gen faktor VIII atau faktor IX sehingga dapat yang buta terhadap warna hijau (tipe deutan) dan merah (tipe protan) dikarenakan
dikelompokkan menjadi hemofilia A dan hemofilia B. Kedua gen tersebut terletak individu tersebut tidak mempunyai reseptor yang dapat mendeteksi cahaya pada
pada kromosom X, sehingga termasuk penyakit resesif terkait –X, yang disebabkan panjang gelombang hijau atau merah. Buta warna merupakan penyakit yang
karena tidak adanya protein tertentu yang diperlukan untuk penggumpalan darah, disebabkan oleh gen resesif c (color blind) yang terdapat pada kromosom X.
atau kalaupun ada kadarnya rendah sekali. Perempuan normal mempunyai genotip homozigotik dominan CC dan heterozigotik Cc,
Umumnya luka pada orang normal akan menutup (darah akan membeku) dalam waktu 5 sedangkan yang buta warna adalah homozigotik resesif cc. Laki – laki hanya
– 7 menit. Tetapi pada penderita hemofilia, darah akan membeku 50 menit sampai 2 mempunyai sebuah kromosom-X, sehingga hanya dapat normal XY atau buta warna
jam, sehingga mudah menyebabkan kematian karena kehilangan terlalu banyak XcY.
darah. 3. Distrofi Otot
Perempuan yang homozigot resesif untuk gen ini merupakan penderita (XhXh), Kelainan tersebut ditandai dengan makin melemahnya otot – otot dan hilangnya
sedangkan perempuan yang heterozigot (XhXH) pembekuan darahnya normal koordinasi. Kelainan ini terjadi karena tidak adanya satu protein otot penting yang
namun ia hanya berperan sebagai pembawa / carier. Seorang laki – laki penderita disebut distrofin, yang terletak pada lokus yang spesifik pada kromosom X.
hanya mempunyai satu genotip yaitu (XhY). 4. Sindrom Fragile X
Hemofilia dibedakan atas 3 macam: Nama sindrom fragile diambil dari penampakan fisik kromosom X yang tidak
1. Hemofilia A, karena penderita tidak memiliki zat anti hemofili globulin (faktor normal.Bagian kromosom X yang mengalami konstriksi (pelekukan) dibagian ujung
VIII). Tipe ini terdapat ± 80 % dari penderita hemofilia. Seorang yang normal lengan kromosom yang panjang. Dari semua bentuk keterbelakangan mental yang
mampu membentuk anti hemofili globulin (AHG) dalam serum darahnya disebabkan oleh faktor genetik, bentuk yang paling umum adalah fragile.
karena mempunyai gen dominan H, sedangkan alel yang resesif tidak dapat 5. Sindrom Lesch-Nyhan
membentuk zat tersebut. Karena gennya terangkai X Perempuan yang Penyakit ini timbul karena adanya pembentukan purin yang berlebihan. Sebagai hasil
homozigot resesif untuk gen ini merupakan penderita (XhXh), sedangkan metabolisme purin yang abnormal ini, penderita memperlihatkan kelakuan yang
perempuan yang heterozigot (XhXH) pembekuan darahnya normal namun ia abnormal, yakni kejang otak yang tidak disadari serta menggeliatkan anggota kaki
hanya berperan sebagai pembawa / carier dan laki – laki penderita hanya dan jari – kari tangan. Selain dari itu penderita juga tuna mental, menggigit serta
mempunyai satu genotip yaitu (XhY). merusak jari – jari tangan da jaringan bibir. Semua penderita adalah laki – laki
2. Hemofilia B (Crhistmast), karena penderita tidak memiliki komponen plasma dibawah umur 10 tahun, dan belum pernah ditemukan pada perempuan. Penyakit
tromboplastin (KTP atau faktor IX). Diberi nama Christmas karena mengacu yang jarang dijumpai ini disebabkan oleh gen resesif dalam kromosom X.
pada nama seorang anak laki – laki yang terluka pada waktu Inggris dibom
oleh Jerman selama Perang Dunia ke II. Terdapat ± 20 % dari penderita D. Kelainan Genetik Tertaut Kromosom Y
hemofili. Gen tertaut krosom Y merupakan gen tertaut kelamin sempurna, artinya kelainannya hanya
3. Hemofili C, karena penderita tidak mampu membentuk zat plasma terjadi pada laki – laki.
tromboplastin anteseden (PTA). Penyakit ini tidak disebabkan oleh gen resesif
yang terangkai-X, melainkan oleh gen resesif yang jarang dijumpai pada 1. Hypertrichosis
autosom. Hanya terjadi sedikit dari penderita. Tidak lebih dari 1% secara
keseluruhan hemofili terjadi karena tidak terbentuknya tromboplastin. Dimana
Hypertrichosis, tumbuh rambut pada bagian bagian tertentu ditepi dan telinga. Pada laki cm), dada lebar , leher pendek, mempunyai gelambir pada leher, dan mengalami
laki normal, akan memiliki gen dominan H. Gen resesif h menyebabkan keterbelakangan mental.
hypertrichosis. 5. Sindrom Edward (47,XY + 18 dan 47, XX + 18)
2. Weebed Toes Penderita mengalami trisomi atau kelebihan satu Autosom nomor 18. Ciri ciri penderita
Disebabkan oleh gen resesif wt sehingga tumbuh kulit diantara tangan atau kaki mirip adalahmemiliki kelainan pada alat tubuh telinga dan rahang bawah kedudukannya
dengan kaki katak atau burung air. Alel dominan Wt menentukan keadaan normal. rendah, mulut kecil, mental terbelakang, tulang dada pendek, umumnya hanya
3. Hystrixgravier mencapai umur 6 bulan saja.
Gen resesif hg menyebabkan pertumbuhan rambut panjang dan kaku dipermukaan tubuh, 6. Sindrom Patau (47,XY + 13 dan 47, XX + 13)
sehingga terlihat menyerupai hewan landak yang tubuhnya berduri. Alel dominan Hg Penderita mempunyai 45 Autosom, sehingga disebut trisomi. Trisomi dapat terjadi pada
menentukan pertumbuhan rambut normal. kromosom nomor 13, 14 atau 15. Ciri – ciri penderita kepala kecil, mata kecil,
sumbing celah langit langit, tuli, polidaktili, mempunyai kelainan otak, jantung,
E. Kelainan Genetik karena Aberasi Kromosom ginjal dan usus serta pertumbuhan mentalnya terbelakang. Biasanya penderita
meninggal pada usia kurang dari 1 tahun.
1. Sindrom Jacobs (47, XYY atau 44A + XYY) 7. Sindrom Cri du chat
Penderita mempunyai 44 Autosom dan 3 kromosom kelamin (XYY).Kelainan ini Anak yang dilahirkan dengan delesi pada kromosom nomor 5 ini mempunyai mental
ditemukan oleh P.A. Jacobs pada tahun 1965 dengan ciri – ciri pria bertubuh normal, terbelakang, memiliki kepala yang kecil dengan penampakan wajah yang tidak biasa,
berperawakan tinggi, bersifat antisosial, perilaku kasar dan agresif, wajah dan memiliki tangisan yang suaranya seperti suara kucing. Penderita biasanya
menakutkan, memperlihatkan watak kriminal, IQ dibawah normal. meninggal ketika masih bayi atau anak – anak.
2. Sindrom Down (47,XY + 21 dan 47,XX + 21 ) (Elvita, 2008)
Penderita mengalami kelebihan satu autosom pada kromosom nomor 21 dan dapat terjadi
pada laki – laki dan perempuan. Kelainan ini ditemukan J. Langdon Down pada c. Apa macam-macam mutasi gen dan mutasi kromosom?
tahun 1866 dengan ciri – ciri tinggi badan sekitar 120 cm, kepala lebar dan pendek, Jawab:
bibir tebal, lidah besar dan menjulur, liur selalu menetes, jari pendek dan gemuk
terutama kelingking, telapak tangan tebal, mata sempit miring kesamping, gigi kecil Macam-macam mutasi berdasarkan bagian yang bermutasi:
– kecil dan jarang, IQ rendah, umumnya steril. 1. Mutasi titik
3. Sindrom Klinefelter (47, XXY atau 44A + XXY) Mutasi titik merupakan perubahan pada basa nitrogen dari DNA atau RNA. Mutasi titik relatif
Penderita mempunyai 44 Autosom dan 3 kromosom kelamin (XXY).Kelainan ini sering terjadi namun efeknya dapat dikurangi oleh mekanisme pemulihan gen. Mutasi titik dapat
ditemukan oleh H.F. Klinefelter tahun 1942. Penderita berjenis kelamin laki – laki berakibat berubahnya urutan asam amino pada protein, dan dapat mengakibatkan berkurangnya,
tetapi cenderung bersifat kewanitaan, testis mengecil dan mandul , payudara berubahnya atau hilangnya fungsi enzim. Teknologi saat ini menggunakan mutasi titik sebagai
membesar, dada sempit, pinggul lebar, rambut badan tidak tumbuh, tubuhnya marker (disebut SNP) untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada gen dan dikaitkan dengan
cenderung tinggi (lengan dan kakinya panjang), mental terbelakang. perubahan fenotipe yang terjadi.
4. Sindrom Turner (45,XO atau 44A + X)
Penderita mempunyai 44 Autosom dan hanya 1 kromosom kelamin yaitu X.Kelainan ini Contoh mutasi gen adalah reaksi asam nitrit dengan adenin menjadi zat hipoxanthine. Zat ini akan
ditemukan oleh H.H. Turner tahun 1938. Penderita Sindrom Turner berkelamin menempati tempat adenin asli dan berpasangan dengan sitosin, bukan lagi dengan timin.
wanita, namun tidak memiliki ovarium, alat kelamin bagian dalam terlambat
perkembangannya (infatil) dan tidak sempurna, steril, kedua puting susu berjarak 2. Aberasi
melebar, payudara tidak berkembang, badan cenderung pendek (kurang lebih 120
Mutasi kromosom sering juga disebut dengan mutasi besar / gross mutation atau aberasi kromosom a. Delesi dan Duplikasi
adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan atau urutan gen dalam kromosom. Mutasi Delesi dapat terjadi jika ada suatu alel yang hilang dari kromosomnya. Jika alel yang hilang
kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosis. tersebut berpindah ke kromosom homolognya, disebut duplikasi.
Peristiwa delesi dan duplikasi dapat mengakibatkan perubahan gen. Oleh karena itu, peristiwa
Aneuploidi adalah perubahan jumlah n-nya. Aneuploidi dibagi menjadi 2 yaitu: ini dapat mengakibatkan kelainan genetik. Contoh: Sindrom Turner, yaitu hilangnya satu
 Allopoliploidi, yaitu n-nya mengganda sendiri karena kesalahan meiosis. kromosom X sehingga hanya mempunyai 45 kromosom 22AAXO.
 Autopoliploidi, yaitu perkawinan atau hibrid antara spesies yang berbeda jumlah set
kromosomnya. b. Inversi
Inversi yaitu peristiwa terputusnya kromosom di dua tempat dan patahan tersebut dapat
Aneusomi adalah perubahan jumlah kromosom. Penyebabnya adalah anafase lag (peristiwa tidak
bergabung kembali dengan urutan terbalik. Inversi dapat dibedakan menjadi dua tipe,
melekatnya beneng-benang spindel ke sentromer) dan non disjunction (gagal berpisah).
yaitu sebagai berikut:
Aneusomi pada manusia dapat menyebabkan:
 Inversi parasenstris, yaitu inversi yang terjadi pada satu lengan kromosom.
1. Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan  Inversi perisentris, yaitu inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom.
1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun
ovumnya tidak berkembang (ovaricular disgenesis). c. Translokasi
2. Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom Translokasi terjadi jika bagian dari satu kromosom menempel pada kromosom yang bukan
gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun t-stisnya tidak homolognya. Dari peristiwa translokasi ini akan terbentuk kromosom baru. Jika
berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) translokasi terjadi saat meiosis, beberapa gamet akan kekurangan gen. Peristiwa ini
dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh. kadang dapat menimbulkan bahaya terkadang juga tidak.
3. Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita Contoh: seorang penderita sindrom Down. Penderita ini mempunyai kromosom nomor 21
sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, hanya sepertiga kromosom aslinya. Sementara itu, bagian kromosom yang lain menempel
seperti pensil, dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan pada kromosom yang bukan homolognya. Selain itu, kanker dan kemandulan juga bisa
bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang disebabkan oleh peristiwa translokasi ini.
menderita Sindrom Jacobs.
4. Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. Kromosom 2. Mutasi karena perubahan jumlah kromosom
autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15. Secara normal, jumlah set kromosom setiap makhluk hidup selalu tetap. Contoh: set kromosom
5. Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami tubuh manusia memiliki 46 buah kromosom, jagung 20 buah, dan kelinci 44 buah. Kromosom-
kelainan pada kromosom nomor 16, 17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai kromosom tersebut berpasangan dengan kromosom homolognya. Jumlah set kromosom
tengkorak lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar. homolog ini disebut ploidi. Pada sel tubuh manusia (sel somatis), jumlah set kromosom
homolognya diploid (2n), sedangkan pada sel-sel gamet jumlah set kromosom homolognya
haploid (n). Melalui fertilisasi, sel-sel gamet akan melebur membentuk zigot dengan jumlah
Mutasi kromosom adalah perubahan jumlah kromosom dan susunan gen dalam kromosom. Mutasi ini
kromosom diploid (2n). Jumlah set dasar kromosom ini disebut genom. Macam perubahan
sering terjadi karena adanya kesalahan saat meiosis. Mutasi kromosom dibedakan menjadi dua
kromosom yang dapat mengakibatkan mutasi yaitu:
sebagai berikut:
a) Perubahan jumlah kromosom secara keseluruhan (euplodi), pada umumnya set kromosom
1. Mutasi karena adanya perubahan struktur kromosom organisme adalah diploid (2n). Apabila mengalami perubahan, maka set kromosomnya
Mutasi ini melibatkan perubahan banyak gen dalam kromosom. Oleh karena itu, mutasi ini dapat menjadi:
memicu terjadinya kelainan pada individu. Perubahan struktur kromosom dapat terjadi karena a) monoploid (n): setiap kromosom dalam jumlah tunggal (tidak berpasangan) misal ABC.
peristiwa berikut:
b) triploid (3n): setiap kromosom berpasangan tiga, misal AAA BBB CCC. (Soetjiningsih, 1995; Idris, 2006)
c) tetraploid (4n): setiap kromosom berpasangan empat, misal AAAA BBBB CCCC.
b. Perubahan sebagian pasangan kromosom (aneuploid) terjadi karena peristiwa gagal f. Bagaimana patofisologi kelainan genetik yang mungkin terjadi pada kehamilan di atas usia 35
berpisah (non disjunction), yaitu pada saat bagian-bagian dari sepasang kromosom yang tahun?
homolog tidak memisahkan diri sebagaimana mestinya pada waktu meiosis I, atau pada Jawab:
saat pasangan kromatid gagal berpisah selama meiosis II. Pada peristiwa ini satu gamet
menerima dua jenis kromosom yang sama dan satu gamet lainnya tidak mendapat salinan Pada wanita yang telah berusia diatas 35 tahun, sel telur yang dihasilkan sudah mengalami penurunan
sama sekali. Sementara itu, kromosom-kromosom lainnya akan terdistribusi secara kualitas, sehingga dapat menyebabkan non disjunction (kelainan pemisahan kromosom) saat meiosis
normal. atau setelah pembuahan sewaktu mitosis. Non disjunction saat meiosis menghasilkan gamet- gamet
haploid yang memiliki kelainan komplemen kromosom. Apabila gamet tersebut kemudian dibuahi,
(Elvita, Azmi dkk, 2008)
maka semua sel anak akan terkena dan memiliki kelainan kromosom yang sama (sering menimbulkan
monosomi dan trisomi).
d. Apa hubungan kehamilan pada usia di atas 35 tahun dengan resiko melahirkan bayi dengan Adanya gangguan pemisahan kromosom yang berasal dari mudigah setelah pembuahan sewaktu mitosis
kelainan genetik? diwariskan hanya kepada sel-sel anak yang terbentuk setelah kelainan terjadi. Dengan demikian,
Jawab: mudigah yang terbentuk mengandung paling sedikit dua turunan sel yang disebut sebagai mosaik.
Mosaikisme mungkin melibatkan kelainan pada autosomal (misalnya: sindrom down, sindrom patau,
Dapat menimbulkan kelainan genetik pada bayi, karena pada usia diatas 35 tahun sel telur biasanya sindrom edwards, kromosom philadelphia, cri du chat) atau kromosom seks (misalnya: sindrom
mengalami kemunduran dalam kuantitas dan kualitas dan wanita cenderung mengalami kondisi- turner).
kondisi medis yang berkaitan dengan penurunan sistem reproduksi, ini dikarenakan wanita telah (Price, A. Wilson, L : 2006)
memasuki premenopause (pada masa ini siklus haid tidak teratur) yang menyebabkan produksi
ovarium mulai menurun seiring menurunnya produksi hormon estrogen. Pada ibu usia tua, ovum yang dikeluarkan pada saat ovulasi merupakan hasil dari oosit yang cenderung
telah berada dalam siklus meiosis yang terhenti cukup lama (Girirajan, 2009). Fase meiosis yang
(Rusli Arianie dkk, 2011) terhenti lama pada ovum memudahkan terjadinya akumulasi berbagai efek toksik sebagai dampak
dari lingkungan, juga terjadi degradasi dari mesin meiosis yang menyebabkan kesalahan meiosis I
e. Apa saja kelainan genetik yang mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh wanita pada dan meiosis II.
usia di atas 35 tahun? (Girirajan, 2009)
Jawab:
Pengamatan pada pembuahan in vitro membuktikan bahwa gelendong meiosis manusia bersifat tidak
Kelainan genetik yang mungkin terjadi yaitu trisomi 13 (Sindrom Patau), trisomi 18 (Sindrom Edward), stabil dan juga sangat peka terhadap pengaruh eksternal. Struktur meiosis yang disebut spindles
trisomi 21 (Sindrom Down). Namun untuk trisomi 13 dan trisomi 18 akan mengalami letal. Trisomi menjadi semakin rapuh seiring dengan meningkatnya usia ibu yang bersangkutan.
21 atau sindroma Down merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Di Indonesia Faradz (2004) juga mengungkapkan hal yang sama mengenai penuaan sel telur wanita, bahwa ada
prevalensi sindroma Down lebih dari 300 ribu jiwa. Meskipun orangtua dari segala usia mempunyai pengaruh intrinsik maupun ekstrinsik (lingkungan) dalam sel induk, yang menyebabkan pembelahan
kemungkinan untuk mendapat anak yang menderita sindroma Down, tetapi kemungkinannya lebih selama fase meiosis menjadi non disjunction disebabkan oleh faktor-faktor: terputusnya benang-
besar untuk ibu yang usianya di atas 35 tahun. benang spindel atau komponen-komponennya, atau kegagalan dalam pemisahan nukleolus. Hal ini
Sindroma Down merupakan bentuk kelainan kongenital yang ditandai dengan berlebihnya jumlah memudahkan terjadinya non disjunction pada ovum selama pembelahan fase meiosis sehingga
kromosom nomor 21 yang seharusnya dua buah menjadi tiga buah sehingga jumlah seluruh menghasilkan zigot dengan jumlah kromosom abnormal. Salah satu contohnya kromosom 21
kromosom mencapai 47 buah. Pada manusia normal jumlah kromosom sel mengandung 23 pasangan berjumlah 3 buah (sindroma Down).
kromosom.
(Coad dan Melvyn, 2007) Jawab:

g. Apa macam-macam kecacatan pada bayi?


Cara mencegah kecacatan bayi dalam kandungan ada beberapa cara yaitu :
Jawab:
1. Tidak melahirkan pada usia ibu risiko tinggi, seperti usia lebih dari 35 tahun agar tidak berisiko
melahirkan bayi dengan kelainan kongenital atau kecacatan.
Ada beberapa jenis kecacatan pada bayi yaitu :
2. Mengonsumsi asam folat yang cukup bila akan hamil. Kekurangan asam folat pada seorang
1. Malformasi, terjadi selama pembentukan struktur, contoh selama organogenesis. Kelainan ini wanita harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum wanita tersebut hamil, karena kelainan seperti
dapat menyebabkan ketiadaan suatu struktur secara total atau parsial atau perubahan konfigurasi spina bifida terjadi sangat dini. Maka kepada wanita yang hamil agar rajin memeriksakan
normal suatu struktur. Malformasi disebabkan oleh faktor lingkungan dan/atau generik yang kehamilannya pada trimester pertama dan dianjurkan kepada wanita yang berencana hamil
bekerja secara independen. Kebanyakan malformasi berawal pada minggu ketiga sampai untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 400mcg/hari. Kebutuhan asam folat pada wanita hamil
kedelapan kehamilan. adalah 1 mg/hari. Asam folat banyak terdapat dalam sayuran hijau daun, seperti bayam, brokoli,
2. Disrupsi, penyebab perubahan morfologis pada struktur yang sudah terbentuk dan disebabkan buah alpukat, pisang, jeruk, berry, telur, ragi, serta aneka makanan lain yang diperkaya asam
oleh proses destruktif. Gangguan vaskular yang menyebabkan atresia usus dan cacat yang folat seperti nasi, pasta, kedelai, sereal.
ditimbulkan oleh pita amnion adalah contoh dari faktor-faktor perusak yang menyebabkan 3. Perawatan Antenatal (Antenatal Care)
disrupsi. Antenatal care mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya menurunkan angka
3. Deformasi, terjadi karena gaya mekanis yang ‘mencetak’ suatu bagian janin dalam jangka lama. kematian ibu dan perinatal. Dianjurkan agar pada setiap kehamilan dilakukan antenatal care
Clubfeet, sebagai contoh, disebabkan oleh penekanan di rongga amnion. Deformasi sering secara teratur dan sesuai dengan jadwal yang lazim berlaku. Tujuan dilakukannya antenatal
mengenai sistem muskuloskeletal dan mungkin pulih setelah lahir. care adalah untuk mengetahui data kesehatan ibu hamil dan perkembangan bayi intrauterin
4. Displasia, istilah displasia dimaksudkan dengan kerusakan (kelainan struktur) akibat fungsi atau sehingga dapat dicapai kesehatan yang optimal dalam menghadapi persalinan, puerperium dan
organisasi sel abnormal, mengenai satu macam jaringan di seluruh tubuh. Sebagian kecil dari laktasi serta mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai pemeliharaan bayinya. Perawatan
kelainan ini terdapat penyimpangan biokimia di dalam sel, biasanya mengenai kelainan antenatal juga perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya persalinan prematuritas atau berat
produksi enzim atau sintesis protein. Sebagian besar disebabkan oleh mutasi gen. Karena badan lahir rendah yang sangat rentan terkena penyakit infeksi. Selain itu dengan pemeriksaan
jaringan itu sendiri abnormal secara intrinsik, efek klinisnya menetap atau semakin buruk. kehamilan dapat dideteksi kelainan kongenital. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling
Berbeda dengan malformasi, deformasi, dan disrupsi yang menyebabkan efek dalam kurun sedikit 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut:
waktu yang jelas, meskipun kelainan yang ditimbulkannya mungkin berlangsung lama, tetapi  Minimal 1 kali pada trimester I (K1), usia kehamilan 1-12 minggu
penyebabnya relatif berlangsung singkat. Displasia dapat terus-menerus menimbulkan  Minimal 1 kali pada trimester II (K2), usia kehamilan 13-24 minggu
perubahan kelainan seumur hidup.  Minimal 2 kali pada trimester III (K3 dan K4), usia kehamilan > 24 minggu
5. Sindrom adalah kumpulan anomali yang terjadi bersamaan dan memiliki satu penyebab
4. Menghindari obat-obatan, makanan yang diawetkan, dan alkohol karena dapat menyebabkan
spesifik. Kata ini menunjukkan diagnosis telah ditegakkan dan risiko kekambuhan (pada
kelainan kongenital atau kecacatan seperti atresia ani, celah bibir dan langit-langit
kehamilan selanjutnya) diketahui. Sebaliknya, asosiasi (keterkaitan) adalah kemunculan non-
5. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, seperti USG; digunakan untuk mengikuti
acak dua atau lebih anomali yang timbul lebih sering dibandingkan jikan terjadi hanya secara
perkembangan kehamilan, dan melakukan pengambilan contoh cairan ketuban untuk keperluan
kebetulan, tetapi yang peneyebabnya belum diketahui. Salah satu contoh adalah asosiasi
pemeriksaan genetik (Amniosentesis); pemeriksaan penyaring serum ibu; untuk mencari
VACTERL (anomali vertebra [vertebral], anus [anal], jantung [cardiac], trakeoesofagus
penanda biokimiawi status janin, pengambilan sampel vilus korion untuk analisis genetik
[tracheoesophageal], ginjal [renal], dan ekstremitas [limb]).
6. Selama kehamilan, kebutuhan kalori harus ditambah sekitar 250 kalori agar tersedia zat gizi
(Sadles, 2012)
yang cukup untuk pertumbuhan janin. Wanita hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang

h. Bagaimana cara mencegah kecacatan pada bayi dalam kandungan?


gizinya seimbang, termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran. Hindari makanan yang terlalu asin Status kesehatan pada kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan kesehatan ibu
atau makanan yang mengandung bahan pengawet dan juga bayi yang ada dalam kandungannnya. Kesehatan ibu hamil akan terwujud bila umur ibu
(Yatim, F, 2005) ketika hamil dalam kondisi yang pas dan tingkat kedewasaan yang matang. Kondisi pendidikan,
psikologis, pengetahuan, gizi dan aktivitas juga dalam keadaan yang baik. Dalam kondisi hamil ibu
i. Bagaimana pandangan Islam pada kasus ini? (kelainan genetik) tidak boleh melakukan aktivitas yang terlalu berat atau pekerjaan yang dapat menyebabkan kondisi
Jawab: kesehatan ibu terganggu. Karena semakin baik kondisi kesehatan ibu ketika hamil maka keadaan
janin yang dikandung juga akan semakin baik.
“Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk (Nya). di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma (Berliana Sitanggang, 2012)
yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum
baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S. Ar-Rahman 55: 1-13) Selain itu juga, mulai dari pembuahan sampai saat bayi dilahirkan, ibu dan anak merupakan satu kesatuan
yang tak dapat dipisahkan. Kesehatan ibu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami perkembangan janin yang dikandungnya.
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya (Kardjati, 1985)
azab-Ku sangat pedih”” (Q.S. Ibrohim : 7)
b. Apa saja yang terjadi pada trimester pertama kehamilan?
3. Dokter menyarankan agar menjaga kesehatannya terutama pada trimester pertama kehamilan agar tidak Jawab:
terjadi kelainan pada proses pembelahan sel.
Bagaimana proses pembelahan sel? Trimester pertama kehamilan merupakan periode tiga bulan kehamilan. Pada minggu awal hingga
Terdapat dua proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. minggu ketiga terjadi tahap implantasi (implantation stage) dimulai pada saat fertilisasi/pembuahan.
 Mitosis adalah proses pembelahan satu sel untuk menghasilkan dua sel anak yang secara genetis identik
dengan sel induk. Setiap sel anak akan menerima komplemen lengkap 46 kromosom. Menurut Langman (2013), selama perkembangan minggu ketiga sampai minggu kedelapan dikenal
 Miosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel germinativum untuk menghasilkan gamet pria dan sebagai massa embrionik atau masa organogenesis, masing-masing lapisan dari ketiga lapisan
wanita, yaitu masing-masing sel sperma dan sel telur. Miosis memerlukan dua pembelahan sel, miosis I mudigah ini membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik. Menjelang masa akhir embrionik
dan miosis II, untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi jumlah haploid 23 ini, sistem-sistem organ telah terbentuk. Karena pembentukan organ ini, bentuk mudigah banyak
berubah dan ciri-ciri utama bentuk tubuh bagian luar sudah dapat dikenali menjelang bulan kedua.

Masa mudigah berlangsung dari perkembangan minggu keempat hingga kedelapan dan merupakan masa
terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan mudigah. Sebagai akibat
pembentukan organ, ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.

Lapisan Mudigah ektoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara hubungan dengan
dunia luar: (a) susunan saraf pusat; (b) sistem saraf tepi; (c) epitel sensorik telinga, hidung dan mata;
(d) kulit, termasuk rambut dan kuku; dan (e) kelenjar hipofisis, kelenjar mammae, dan kelenjar
keringat serta email gigi.
a. Apa hubungan menjaga kesehatan dengan proses kehamilan?
Jawab:
Bagian yang paling penting dari lapisan mudigah mesoderm adalah mesoderm para aksial, intermediat,
dan lempeng lateral. Mesoderm para aksial membentuk somitomer; yang membentuk mesenkim di
kepala dan tersusun sebagai somit-somit di segmen oksipital dan kaudal. Somit membentuk miotom a. Morula
(jaringan otot), skeletom (tulang rawan dan sejati), dan dermatom (jaringan subkutan kulit), yang
semuanya merupakan jaringan penunjang tubuh. Mesoderm juga membentuk sistem pembuluh, yaitu Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus.
jantung, pembuluh nadi, pembuluh getah bening, dan semua sel darah dan sel getah bening. Di Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Sedangkan morulasi yaitu proses
samping itu, ia membentuk sistem kemih-kelamin; ginjal, gonad, dan saluran-salurannya (tetapi tidak terbentuknya morula.
termasuk kandung kemih). Akhirnya limpa dan korteks adrenal juga merupakan turunan dari
mesoderm. b. Blastula

Lapisan mudigah endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk
kandung kemih. Lapisan ini juga membentuk parenkim tiroid, paratiroid, hati dan kelenjar pankreas. blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak
Akhirnya, lapisan epitel kavum timpani dan tuba eustachius juga berasal dari endoderm. beraturan. Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu
proses terbentuknya blastula.
Sebagai akibat dari pembentukan sistem-sistem organ dan pertumbuhan sistem-sistem organ dan
pertumbuhan sistem saraf pusat yang cepat, cakram mudigah yang mula-mula datar melipat kearah c. Gastrula
sefalokaudal, sehingga terbentuklah lipatan kepala dan ekor. Cakram ini juga melipat dengan arah
lintang, sehingga terdapat bentuk tubuh yang bulat. Hubungan dengan kantung kuning telur dan Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan
plasenta dipertahankan masing-masing melalui duktus vitellinus dan tali pusat. mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Sedangkan gastrulasi yaitu proses
(Sadles, 2012) pembentukan gastrula. Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan
hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya, yaitu:
c. Mengapa pada trimester pertama kehamilan bayi rentan terkena kelainan genetik?
Jawab:  Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio berupa
ektoderm, mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti
Zigot mengalami pembelahan menjadi morula (terdiri atas 16 sel blastomer), kemudian menjadi blastokis Vermes, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.
(terdapat cairan ditengan) yang mencapai uterus, dan sel kemudian mengelompok dan berkembang  Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio berupa
menjadi embrio (sampai minggu ke-7). Pada trimester pertama inlah terjadi proses pembelahan secara ektoderm dan endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan
meiosis dan mitosis. Pada ibu yang saat hamil berumur lebih dari 34 tahun, resiko terjadinya kelainan Coelenterata.
jumlah kromosom akibat non disjunction fase meosis atau mitosis tinggi maka mekanisme ini akan
berakibat trisomi, monosomi, tetrasomi, contoh yang tersering adalah sindrom down. Organogenesis
(Prawiroharjo, S, 2010)

Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan
d. Bagaimana tahapan pembelahan sel pada embrio? manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio
Jawab: pada fase gastrula.

Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf),
diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina. integumen (kulit), rambut dan alat indera.
Ada tiga tahapan fase embrionik yaitu : b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat
reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan Kelemahan metode ini adalah waktu pemeriksaannya cukup lama, mahal, memakai tenaga banyak,
alat respirasi seperti pulmo. dan terkadang kurang sensitif untuk kelainan kecil. Namun keuntungannya dapat mendeteksi
banyak kelainan kromosom karena menganalisis seluruh kromosom.
(Sadles, 2012) 2. Metode FISH (Fluorescent in situ hybridization)
Keuntungan metode ini adalah pemeriksaannya lebih cepat, hanya 2-3 hari. Namun hanya kelainan
e. Bagaimana pandangan Islam pada kasus ini? (proses penciptaan manusia) kromosom tertentu saja yang bisa dilihat karena kromosom itu sudah dipilih terlebih dahulu.
Jawab: Meski begitu, pemeriksaan ini tetap banyak dipakai untuk mengetahui adanya sindroma Down
(trisomi 21), sindroma Edward (trisomi 18), sindroma Patau (trisomi 13), sindroma Turner
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal (tidak ada salah satu kromosom di kromosom seks), dan triploidi atau kelebihan 1 kromosom
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami (yang seharusnya sepasang, lantas menjadi 3 buah).
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha 3. Pemeriksaan lain.
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (QS Al Mu’minun:14) Ada pemeriksaan lain yang lebih canggih dan baru untuk mendeteksi kelainan kromosom seperti
Quantitative PCR dan Array CGH. Namun pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia. Yang
4. Dokter melakukan pemeriksaan analisa kromosom terhadap ibu Susan untuk skrining adanya kelainan lebih sering adalah pemeriksaan dengan karyotyping dan FISH.
genetik. (Faradz, SMH, 2004)
a. Apa jenis-jenis kromosom?
Jawab: c. Apa manfaat pemeriksaan analisa kromosom?
Jawab:
a. Autosom, kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan jens kelamin, dari 46
kromosom didalam sel tubuh manusia, sebanyak 44 buah (22 pasang) merupakan autosom Manfaat pemeriksaan analisa kromosom adalah untuk mengetahui kelainan kromosom pada manusia dan
b. Gonosom, sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Gonosom dibedakan menjadi untuk mengetahui adanya sindroma Down (trisomi 21), sindroma Edward (trisomi 18), sindroma
2 macam, yaitu kromosom–X, dan kromosom-Y Patau (trisomi 13), sindroma Turner (tidak ada salah satu kromosom di kromosom seks), dan triploidi
atau kelebihan 1 kromosom (yang seharusnya sepasang, lantas menjadi 3 buah).
Berdasarkan letak sentromernya kromosom pada manusia dibedakan menjadi: (Faradz, SMH, 2004)

a. Metasentris, lengan panjang dan pendek sama-sama panjang.


d. Bagaimana prosedur pemeriksaan analisa kromosom?
b. Telosentris, lengan pendek sangat pendek dibandingkan lengan panjang.
Jawab:
c. Submetasentris, lengan pendek lebih pendek dibandingkan lengan panjang.
d. Akrosentris, sentromer tepat di ujung lengan panjang.
Pemeriksaan analisis kromosom dapat dilakukan dengan cara mengkultur atau membiakkan sel yang

(Suryo, 2012) diperoleh dari :


1. Darah tepi (peripherial blood)
b. Apa jenis-jenis pemeriksaan analisa kromosom? 2. Biopsi kulit, menghasilkan fibroblas
Jawab: 3. Sumsum tulang, digunakan untuk diagnosis keganasan hematologis
4. Fetal cells, berasal dari cairan amnion (amniosentesis) dan biopsi villi khorialis
Jenis-jenis pemeriksaan analisis kromosom dilakukan dengan metode-metode ini yaitu: (Faradz, SMH, 2004)
1. Karyotyping
e. Mengapa kromosom digunakan untuk pemeriksaan kelainan genetik?
Jawab: Ibu Susan, umur 39 tahun sedang hamil 2 bulan khawatir melahirkan bayi dengan kelainan genetik karena
beresiko terjadi kelainan pembelahan sel(struktur dan jumlah kromosom) sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
Kromosom adalah struktur yang tersusun atas DNA dan protein yg terletak pada inti tiap-tiap sel. Karena analisa kromosom dan skrining genetik.
kromosom merupakan pembawa materi genetik, maka kelainan struktur kromosom (delesi,duplikasi
ataupun translokasi) atau kelainan jumlah kromosom akan menyebabkan kelainan genetik pula. 2.7 Kerangka Konsep

Kromosom manusia yang berjumlah 23 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai
pendek dari DNA yang membawa kode informasi genetik tertentu dan spesifik. Kerusakan pada
Ibu Susan, 39 tahun
kromosom merupakan indikator penting adanya kerusakan pada DNA dan ketidakstabilan genom.
hamil 2 bulan
Setelah terjadi kerusakan double strand breaks (DSB) pada DNA yang diinduksi oleh radiasi
pengion, akan terjadi rekombinasi antara DSB dalam proses perbaikan kerusakan DNA melalui
mekanisme penggabungan kembali, tetapi yang dihasilkan adalah kromosom yang mengalami
perubahan struktur. Mutasi gen &
Faktor usia
(NN, 2012) kromosom

f. Apa manfaat pemeriksaan skrining genetik?


Jawab:

Pemeriksaan skrining genetik bermanfaat untuk mengidentifikasi penyakit sehingga mengurangi angka
Non Disjuntion
kematian. Tes yang digunakan dalam program skrining harus memiliki sensitivitas yang baik.
(Faradz, SMH, 2004)

g. Bagaimana tahapan melakukan pemeriksaan skrining genetik? Rentan terjadi kelainan


Jawab: pembelahan sel

Tahapan melakukan pemeriksaan skrining yaitu sebuah jarum dimasukkan dalam abdomen ke dalam
Bayi beresiko kelainan
rongga amnion, dan dilakukan penyedotan 20-30 mL cairan. Biasanya dilakukan sebelum kehamilan
14 minggu., saat tersedia cairan dalam jumlah memadai tanpa membahayakan janin. Cairan itu
genetik
dianalisi untuk faktor biokimia, misalnya AFP (asetilkolinesterase). Sel yang diambil tidak membelah
dengan cepat, sehingga harus dibuat biakan sel yang mengandung mitogen agar dihasilkan sel
bermetafase dalam jumlah memadai untuk analisis. Memerlukan waktu 8-14 hari. Setelah itu dapat Kecacatan pada bayi
dideteksi kelainan kromosom mayor. Dengan pewarnaan khusus (Giemsa) dan teknik resolusi tinggi,
pola pita kromosom dapat ditentukan.
(Langman, 2013) Melakukan pemeriksaan
analisis kromosom dan
2.6 Kesimpulan
skrining genetik

Anda mungkin juga menyukai