Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR

PARVOVIRUS PADA ANJING


DI SUMATERA BARAT

Diajukan Sebagai Syarat UjianKomprehensif Profesi Dokter Hewan Pada


Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Untuk Memperoleh Gelar Dokter Hewan

DIANA, S.KH
NIM. 1702101020039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2018
SINOPSIS KASUS

Sinyalemen

Pada tanggal 06 November 2017 seorang klien datang membawa seekor

anjing ke Klinik Laras Satwa Padang Panjang Provinsi Sumatera Barat dengan data

sebagai berikut :

Nama hewan : Rebo

Jenis hewan : Anjing

Ras : Domestic

Jenis Kelamin : Jantan

Warna : Putih belang coklat

Berat Badan : ± 4 kg

Umur : 4 bulan

Anamnesa

Berdasarkan penjelasan dari pemilik, bahwa anjing rebo kelihatan lemas dan

lesu tidak seperti biasanya. Rebo mengalami penurunan nafsu makan yang drastis,

bahkan tidak mau makan sama sekali. Rebo juga mengalami muntah dan diare

berdarah yang frekuensinya lumayan sering. Dari pengakuan pemilik, anjingnya

diberikan oleh teman dan baru saja diadopsi dan dipelihara secara semi intensif.

Temuan Klinis
Kondisi fisik anjing ketika datang Klinik Laras Satwa Padang Panjang terlihat

lemas, mukosa mulut pucat, CRT tidak baik, nafas berbau, pada anus terlihat sisa

feses yang mengeras. Lalu setelah dilakukan rawat inap, pada hari pertama dan kedua

anjing mengalami muntah berdarah (hemetemesis) dan diare berdarah. Lalu pada hari

ke empat anjing tersebut mati.

 Pemeriksaan Laboratoris

 Pemeriksaan darah

Gambar 1.hasil pengujian darah


Diagnosa

Penegakan diagnose dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil dari

pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratoris sehingga dapat disimpulkan bahwa

anjing tersebut menderita penyakit parvovirus (canine parvo virus infection) Penyakit

parvovirus merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi seekor anjing karena

dapat menyebabkan kepada kematian. (Dartawibawa, 2013). Parvovirosis pada anjing

merupakan penyakit yang menyerang saluran pencernaan pada anjing. Penyakit ini

disebabkan oleh Canine Parvovirus tipe 2 (CPV-2). Derajat keparahan manifestasi

klinis infeksi CPV sangat tergantung pada infeksi parasit, stres, sistem imun,

vaksinasi, dan umur anjing. Makin muda umur anjing yang terinfeksi, makin parah

klinis yang ditunjukan anjing penderita (Purnamasari, 2013).

Anda mungkin juga menyukai