Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit
PERTEMUAN KE :1

I. Standar Kompetensi :
3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi

II. Kompetensi Dasar :


3.1 Mengidentifikasi larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan

III. Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit
melalui percobaan

IV. Materi Pokok :


 Larutan elektrolit dan nonelektrolit
 Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik
 Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
 Percobaan menguji daya hantar listrik larutan.
 Ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit
 Larutan elektrolit kuat : lampu menyala terang dan banyak gelembung.
 Larutan elektrolit lemah : lampu menyala redup atau padam dan sedikit
gelembung
 Larutan nonelektrolit : lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung

V. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Siswa memberikan contoh bahan konduktor dan isolator dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menggali informasi dari siswa mengenai fenomena listrik
3. Menanamkan konsep kelistrikan pada suatu larutan
4. Siswa menjelaskan kembali hakikat senyawa ion dan senyawa
kovalen

b. Kegiatan Inti

Pertemuan 1 (Praktikum)
1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
2. Masing-masing kelompok diberi permasalahan untuk
mengelompokkan berbagai jenis larutan berdasarkan daya hantar
listriknya.
3. Selama percobaan berlangsung, siswa mengidentifikasi sifat-sifat
laruan elektrolit dan nonelektrolit.
4. Berdasarkan hasil percobaan siswa mengelompokkan larutan
kedalam elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya.
5. Siswa mempresentasikan hasil percobaannya..

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan sifat-sifat larutan elektrolit
dan nonelektrolit.

VI. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Alat dan bahan
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

VII.Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit
PERTEMUAN KE :2

IV. Standar Kompetensi :


3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi

V. Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasi larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan

VI. Indikator :
1. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
2. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik

IV. Materi Pokok :


 Jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas:
 Elektrolit kuat
 Elektrolit lemah
 Nonelektrolit

 Elektrolit kuat : terurai sempurna menjadi ion-ionnya dalam larutan contoh:


larutan HBr. H2SO4, NaOH, KOH, NaCl, KNO3.
 Elektrolit lemah :terurai sebagian menjadi ion-ionnya dalam larutan. Contoh:
NH4OH, CH3COOH, H2C2O4
 Nonelektrolit : tidak terurai menjadi ion-ionnya, namun dalam larutannya
tetap sebagai molekul-molekulnya.
Contoh
larutan gula
Larutan urea

VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Siswa menjelaskan kembali sifat-sifat larutan elektrolit dan
nonelektrolit
2. Motivasi dengan memberikan reward kepada siswa yang aktif

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 2 (Ekspositori)
6. Melalui tabel data percobaan, siswa mengidentifikasi sifat larutan
untuk mengelompokkannya ke dalam larutan elektrolit kuat, lemah
dan nonelektrolit
7. Siswa menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan
listrik
8. Untuk menjelaskan gejala kelistrikan
a. Siswa menyebutkan komponen-komponan yang ada dalam
suatu larutan elektrolit
b. Siswa menuliskan persamaan reaksi ionisasi
c. Siswa menjelaskan sifat ion dalam larutan
d. Siswa menghubungkan jumlah ion dalam larutan dengan
gejala kelistrikannya

c. Penutup
Siswa menegaskan kembali sifat larutan elektrolit kuat, lemah dan
nonelektrolit serta menyimpulkan penyebab hantaran listrik pada larutan
elektrolit.

IX. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Data percobaan
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

X. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit
PERTEMUAN KE :3

VII. Standar Kompetensi :


3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi

VIII. Kompetensi Dasar :


3.1 Mengidentifikasi larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan

IX. Indikator :
1. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa
senyawa ion dan senyawa kovalen polar

IV. Materi Pokok :


 Jenis larutan elektrolit berdasarkan ikatannya terbagi atas senyawa ion dan
senyawa kovalen

 Pada senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik,
disebabkan karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.
 Lelehan senyawa ion dan dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan listrik. Hal
ini dikarenakan ion-ionnya dapat bergerak bebas.

Senyawa kovalen dalam bentuk padatan dan lelehannya tdak dapat menghantarkan
listrik sedangkan dalam bentuk larutannya dapat mengantarkan listrik, hal ini terjadi
karena dalam bentuk larutannya pelarut mampu memutuskan ikatan kovalen polarnya
sehingga ion-ionnya menjadi bergerak bebas

XI. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Siswa menjelaskan kembali hakikat senyawa ion dan senyawa
kovalen polar
2. Siswa memberikan contoh senyawa ion dan senyawa kovalen
polar

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 3
9. Siswa menuliskan persamaan reaksi ionisasi untuk senyawa ion dan
kovalen polar berdasarkan contoh yang disebutkannya.
10. siswa menjelaskan kembali hakikat ion-ion dalam larutan
11. Siswa berhipotesis mengenai gejala kelistrikan untuk padatan seyawa
ion dan kovalen polar serta menjelaskan alasannya.
12. Siswa berhipotesis mengenai gejala kelistrikan untuk lelehan senyawa
ion dan kovalen polar serta menjelaskan alasannya.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan gejala kelistrikan pada
senyawa ion dan kovalen polar dalam bentuk padatan, lelehan dan
larutannya.

XII.Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Kartu Unsur
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XIII. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntasdan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 1 x 45 menit
PERTEMUAN KE :4

X. Standar Kompetensi :
3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi

XI. Kompetensi Dasar :


3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan
hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.

XII. Indikator :
1. Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari
penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan
penerimaan elektron.

IV. Materi Pokok :


 Reaksi oksidasi reduksi
Berdasarkan konsep pelepasan dan pengikatan oksigen
Reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen
Contoh:
Mg + O2 MgO
Reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen.
Contoh;
CaO Ca + O2
Berdasarkan konsep transfer elektron
Reaksi oksidasi adalah reaksi yang melepaskan elektron.
Contoh:
Na Na+ + e
Reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron
Cl2 + 2e 2Cl-

XIV. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Menggali pengalaman siswa melalui Tanya jawab dalam
memahami fenomena perubahan warna pada irisan buah apel
atau pisang yang dibiarkan terbuka di udara dan atau fenomena
perkaratan besi.
2. menggali informasi dari siswa mengenai pemahaman zat anti
oksidan
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 4
13. Guru dan beberapa perwakilan siswa melakukan demonstrasi reaksi
pembakaran pita Mg dan mencelupkan paku besi kedalam air aki.
14. Siswa mendeskripsikan gejala yang terjadi berdasarkan hasil
pengamatannya.
15. Siswa mengetahui reaksi pembakaran pita Mg
16. Berdasarkan konsep pengikatan oksigen, siswa menggolongkan
reaksi tersebut sebgai reaksi oksidasi
17. Siswa menyimpulkan bahwa semua reaksi pembakaran termasuk
reaksi oksidasi
18. Siswa mengetahui reaksi logam besi dengan air aki
19. Berdasarkan konsep serah-terima elektron siswa menggolongkan
reaksi tersebut sebagai reaksi oksidasi.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan perbedaan konsep oksidasi-
reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen dan serah-terima
elektron.

XV.Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Alat dan bahan
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XVI. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 5 sampai 7

XIII. Standar Kompetensi :


3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi

XIV. Kompetensi Dasar :


3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan hubungannya
dengan tata nama senyawa serta penerapannya.

XV. Indikator :
1. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau
ion.
2. Menjelaskan konsep oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi.

IV. Materi Pokok :


 Bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam senyawa atau ion.
Aturan-aturan pada penentuan bilangan oksidasi
 Bilangan oksidasi setiap atom pada unsur bebasnya adalah nol.
Contoh bilangan oksidasi atom-atom pada Fe, Na, He, H 2, Cl2, P4, dan S8
masing-masing adalah nol.
 Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatannya.
Contoh: Na+ , Ca2+ , O2- masing-masing adalah +1, +2, -2.
 Jimlah bilangan oksidasi ion poliatom sama dengan muatan ionnya.
Contoh pada ion sulfat , SO42- jumlah bilangan oksodasi semua atom S ditambah
jumlah biloks atom O pada ion tersebut adalah -2.
 Jumlah biloks semua atom dalam suatu senyawa adalah nol.
Contoh: Pada senyawa H2SO4 jumlah biloks semua atom H ditambah jumlah
biloks atom S dan jumlah biloks atom O adalah nol.
 Beberapa unsur mempunyai biloks yang sama pada hampir semua senyawanya.
 Atom golongan IA mempunyai biloks +1. Atom golongan IIA mempunyai
biloks +2
 Oksigen mempunyai biloks -2 kecuali dalam peroksida = -1 dan
superoksida = -1/2
Contoh :
Biloks atom O pada senyawa CaO ( kalsium oksida )= -2
Biloks atom O pada senyawa H2O2 ( hidrogen peroksida)= -1.
Biloks atom O pada senyawa KO2 (kalium superoksida) =-1/2.
 Hidrogen memiliki biloks +1 kecuali pada senyawa hidrida (Hidrogen
yang mengikat atom yang lebih elektropositif) mempunyai biloks -1.
Contoh:
Biloks atom H pada HCl = +1, ( Cl lebih elektronegatif dari H maka
biloks H positif)
Biloks atom H pada NaH = -1, ( Na lebih elektropositif dari H
maka biloks H negatif)
 Konsep Oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi.

Reaksi oksidasi adalah reaksi dimana terjadi peningkatan biloks.

Reaksi reduksi adalah reaksi dimana terjadi penurunan biloks -

XVII. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Apersepsi: Siswa mendeskripsikan kembali kecenderungan
suatu atom untuk membentuk konfigurasi stabil.
2. Motivasi
b. Kegiatan Inti

Pertemuan 5
20. Siswa menjelaskan pengertian bilangan oksidasi
21. Siswa menjelaskan ketentuan - ketentuan dalam penetapan bilangan
oksidasi

Pertemuan 6
22. Siswa menentukan biloks unsur dalam suatu senyawa netral dan
poliatomik.

Pertemuan 7
23. Siswa menjelaskan konsep oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi unsure dalam suatu persamaan reaksi.
c. Penutup
Bersama - sama dengan siswa menyimpulkan ketentuan - ketentuan
dalam penetapan bilangan oksidasi

XVIII. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XIX. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 8 sampai 10

XVI. Standar Kompetensi :


3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi

XVII. Kompetensi Dasar :


3.2 Menjelaskan perkembangan konsep reaksi oksidasi- reduksi dan
hubungannya dengan tata nama senyawa serta penerapannya.

XVIII. Indikator :
1. Memberi nama senyawa menurut IUPAC Berdasarkan konsep
biloks
2. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
3. Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks
dalam memecahkan masalah lingkungan

IV. Materi Pokok :


 Aturan penamaan menurut IUPAC berdasarkan konsep biloks untuk senyawa
kovalen:
 Tentukan biloks atom yang ditulis paling kiri
 Tulis biloks dengan menggunakan angka Romawi dan diberi tanda kurung
disamping nama atom yang bersangkutan
 Penulisan antara biloks dan atom yang bersangkutan tidak menggunakan spasi
Contoh:
CO = karbon monoksida = Karbon(II) oksida
CO2 = Karbon dioksida = Karbon(IV) oksida
NO = Nitrogen monoksida = Nitrogen(II) oksida
NO2 = Nitrogen dioksida = Nitrogen(IV) oksida
N2O = dinitrogen monoksida = Nitrogen(I) oksida
N2O3 = dinitrogen trioksida= Nitrogen(III) oksida
N2O4 = dinitrogen tetraoksida= nitrogen(IV) oksida
N2O5 = dinitrogen pentaoksioda = Nitrogen(V) oksida

Oksidor dan Reduktor


zat yang mengalami oksidasi ini disebut reduktor. Sedangkan zat yang mengalami
reduksi disebut oksidator

 Reaksi autoredoks (Disproporsionasi)


tipe reaksi redoks lainnya dimana satu jenis zat dapat berperan sekaligus sebagai
oksidator dan reduktor. Contoh:
NaOH + Cl2 NaClO + NaCl + H2O.
0 +1 -1
Aplikasi redoks dalam memecahkan masalah lingkungan

XX. Langkah - Langkah Pembelajaran

a. Pendahuluan
1. Siswa menyebutkan nama beberapa senyawa ion dan senyawa
kovalen berdasarkan pengetahuan sebelumnya.
2. Motivasi dengan memberikan reward kepada siswa yang aktif.

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 8
24. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
25. Masing-masing kelompok diberi permasalahan mengenai
a. Tata cara penamaan senyawa ion dan senyawa kovalen
berdasarkan konsep bilangan oksidasi.
b. Penentuan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi
pada suatu persamaan reaksi redoks
c. Reaksi autoredoks
d. Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks
dalam memecahkan masalah lingkungan.

Pertemuan 9
1. Setiap kelompok mempresentasikan salah satu konsep yang
dipermasalahkan

Pertemuan 10
2. Cerdas cermat kimia yang diwakili oleh tiga orang dari masing-
masing kelompok.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menegaskan kembali tatacara penamaaan
senyawa berdasarkan konsep biloks, penentuan oksidator dan reduktor,
pengertian reaksi autoredoks dan contoh penerapan kosep elektrolitdan
redoks dalam memecahkan masalah lingkungan

XXI. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Bank soal
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas
XXII. Penilaian dan Tindak Lanjut
a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 5 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 11 sampai 13

XIX. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi
dan senyawa makromolekul.

XX. Kompetensi Dasar :


4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa
hidrokarbon.

XXI. Indikator :
1. Menjelaskan pengertian senyawa organik dan anorganik
berdasarkan tinjauan sejarah
2. Mengidentifikasi keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa
karbon melalui percobaan
IV. Materi Pokok :
 Tinjauan sejarah mengenai perkembangan pengertian senyawa organik.

 Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup sementara
senyawa anorganik adalah senyawa yang berasal dari bukan makhluk hidup
 Senyawa organik ternyata dapat disintesis dari makhluk bukan hidup

 Percobaan Friedrich Wohler (1800-1882) berhasil mensintesis urea di laboratorium.


 Pembakaran sampel organik akan mengubah C menjadi CO 2 dan H menjadi H2O.

Reaksi yang terjadi:


Sampel + oksidator CO2(g) + H2O(l)

Gas CO2 dapat dikenali karena mengeruhkan air kapur (larutan Ca(OH) 2) atau air
barit (larutan Ba(OH)2).

Reaksi yang terjadi:


CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s)+ H2O(l)

 air dapat dikenali dengan kertas kobalt atau dengan kristal CuSO 4 anhidrat karena air
akan mengubah warna kertas kobalt dari biru menjadi merah muda (pink) atau akan
mengubah warna kristal CuSO4 anhidrat dari putih menjadi biru
Reaksi yang terjadi:

Kertas kobalt (biru) +nH2O


kertas kobaltt (merah muda)
CuSO4 (putih) + nH2O CuSO4 nH2O (biru)

XXIII. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Menggali pengetahuan siswa mengenai senyawa organik
2. Siswa diminta untuk memberikan definisi senyawa organik
3. Siswa melihat gambar yang disajikan oleh guru

Dari gambar tersebut siswa diminta untuk mengelompokkan


bahan ke dalam senyawa organik dan senyawa an-organik.

4. Menggali informasi berdasarkan Pengalaman sIswa dalam


kehidupan sehari-hari, siswa diminta untuk menjelaskan
peristiwa yang terjadi apabila: Kayu, singkong, jagung, sate
dibakar dalam waktu yang lama (bahan yang dicontohkan sesuai
dengan fgambar yang disajikan).
5. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan bahwa zat yang bewarna
hitam tersebut menunjukkan keberadaan unsur karbon.
6. Siswa diminta untuk menyimpulkan dari peristiwa-peristiwa
tersebut:
Kesimpulan : senyawa organik mengandung unsur karbon
7. Siswa diminta untuk menyebutkan contoh senyawa organik
selain yang terdapat pada gambar/foto yang disajikan.
8. Berdasarkan jawaban siswa yang diharapkan berkembang,
siswa diberi permasalahan.
9. Siswa diberi permasalahan
 Mengapa senyawa karbon / senyawa organik banyak
dibicarakan?
 Selain unsur C, unsur apalagi yang biasa terdapat dalam
senyawa karbon / senyawa organic?
 Disebut apa senyawa karbon paling sederhana yang hanya
tersusun dari unsur C dan H?
 Sebutkan contoh dari senyawa hidrokarbon sebagai bahan
bakar?
 Bagaimana sifat dari bahan bakar tersebut?
 Senyawa karbon dapat mengalami reaksi pembakaran,.
Apakah pembakaran itu merupakan reaksi dengan api?
 Apa yang dihasilkan pada reaksi pembakaran senyawa
karbon?
 Lilin termasuk bahan bakar, apakah lilin termasuk senyawa
karbon?
 Bagaimana caranya untuk mengidentifikasi keberadaan
unsur C dalam senyawa karbon tersebut?
 Mengapa senyawa organik banyak terdapat di alam.
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 11 (termasuk pendahuluan)

26. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri


atas 5-6 siswa.

Pertemuan 12
27. Siswa dibimbing untuk melakukan praktikum mengidentifikasi
keberadaan unsur karbon, hidrogen dan Oksigen dalam senyawa
karbon.
28. Melakukan uji pendahuluan I
29. Siswa mengamati perubahan warna CuSO 4 anhidrat sebelum dan
sesudah diteteskan air.
30. Siswa menjelaskan peristiwa yang terjadi
31. Siswa menyimpulkan peristiwa tersebut
32. Siswa melakukan uji pendahuluan ke-2.
33. Siswa mengamati perubahan warna / kondisi yang terjadi sesbelum
dans esudah meniup air barit.
34. Siswa menjelaskan peristiwa yang terjadi.
35. Siswa menyimpulkan peristiwa yang terjadi
36. Siswa diminta untuk memilih dan merangkaikan alat yang dibutuhkan
selama percobaan.
37. Siswa diminta untuk menjelaskan rangkaian alat yang dipasang.
38. Siswa melakukan uji sampel
39. Siswa mengamati perubahan warna CuSO 4 anhidrat sebelum dan
sesudah pembakaran sampel
40. Siswa mengamati perubahan warna air barit sebelum dan sesudah
pembakaran sampel.
41. Siswa diminta untuk mencatat hasil pengamatan.
42. Siswa melakukan uji sampel lain dengan cara yang sama ( tidak
termasuk sampel bensin)
43. Siswa melakukan uji keberadaan unsur karbon dalam bensin.
44. Siswa diminta untuk mencatat hasil pengamatan.

Pertemuan 13
1. Setiap anggota kelompok mendiskusikan hasil pengamatan sesuai
dengan hasil percobaan kelompoknya.
2. Sebagai awal pembukaan diskusi:
1. Siswa diminta untuk menyebutkan kembali tujuan percobaan.
2. Menginformasikan masalah bagaimana carea mengidentifikasi
keberadaan unsure C dan H dalam senyawa karbon serta
mengapa senyawa karbon banyak terdapat di alam?
3. Berdasarkan jenis sampel yang digunakan, siswa diminta untuk
mengelompokkan jenis sampel tersebut kedalam kelompok
senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan
hipotesisnya.

3. Salah satu perwakilan kelompok melaporkan hasil uji pendahuluan


kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pengamatan kelompok
lain.
4. Salah satu perwakilan kelompok menjelaskan pengalamannya mulai
dari penyiapan sampel, pembakaean sampel, hal yang dapat diamati
sampai kepada kesimpulan terhadap sampel tersebut. Kemudian hasil
laporannya dibandingkan dan didiskusikan dengan kelompok lain
dalam kelas.
5. Siswa menjelaskan fungsi penambahan padatan CuO pada sample
6. Salah satu kelompok melaporkan hasil pengamatannya terhadap
sampel lain (gula pasir) kemudian hasilnya dibandingkan dan
didiskusikan.
7. Salah satu kelompok melaporkan hasil pengamatannya terhadap
sampel lain (garam dapur) kemudian hasilnya dibandingkan dan
didiskusikan
8. Salah satu kelompok melaporkan hasil pengamatannya terhadap
sampel lain(kapur tohor) kemudian hasilnya dibandingkan dan
didiskusikan
9. Salah satu kelompok melaporkan hasil pengamatannya terhadap
sampel lain (bensin) kemudian hasilnya dibandingkan dan
didiskusikan

c. Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil percobaan berdasarkan
hasil pengamatan dari setiap kelompok.

XXIV. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Alat dan Bahan
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XXV. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 14

XXII. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XXIII. Kompetensi Dasar :


4.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon.

XXIV. Indikator :
1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa
karbon
2. Membedakan atom C primer, sekunder, tertier dan kuarterner.

IV. Materi Pokok :


 Kekhasan atom karbon
 Atom karbon memiliki elektron valensi 4
 Jari-jari atom C relatif kecil.
 Jenis atom C dalam senyawa karbon
 Atom C primer
adalah atom C yang hanya mengikat satu atom C lainnya.
 Atom C sekunder
adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya.
 Atom C tersier
adalah atom C yang hanya mengikat tiga atom C lainnya.
 Atom C kuarterner
adalah atom C yang mengikat empat atom C lainnya.

XXVI. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Siswa dibimbing untuk mengenal keunikan atom C
2. Siswa diminta untuk menuliskan konfigurasi electron atom C serta
menentukan elektron valensinya
3. Siswa diminta untuk memperkirakan dampak atom C yang memiliki 4
elektron valensi

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 14
1. Siswa menyebutkan unsur-unsur yang dapat berikatan dengan atom
C dalam senyawa karbon
2. Siswa menjelaskan jenis ikatan yang terbentuk dalam senyawa
karbon tersebut.
3. Siswa diberi suatu permasalahan mengapa tak terjadi pada atom lain
yang segolongan
4. Siswa membandingkan ukuran jari –jari atom karbon dan unsur-unsur
lainnya yang segolongan.
5. Siswa menjelaskan pengaruh ukuran jari-jari atom terhadap kekuatan
ikatan
6. Siswa membedakan jenis atom C primer, sekunder, tersier dan
kuarterner dari struktur senyawa yang diberikan.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan Kekhasan atom karbon
dalam senyawa karbon.
Siswa menegaskan kembali perbedaaan jenis atom C primer, sekunder,
tersier dan kuarterner.

XXVII. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Molymood
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XXVIII. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 3 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 15 dan 16

XXV. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XXVI. Kompetensi Dasar :


4.3 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannnya
dengan sifat senyawa.

XXVII. Indikator :
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
kejenuhan ikatan

IV. Materi Pokok :


 Senyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya mengandung unsur C dan H
(CxHy)
 Penggolongan senyawa hidrokarbon
 Berdasarkan struktur molekul
 Hidrokarbon alifatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan struktur rantai karbon
terbuka.
 Hidrokarbon alsiklik, yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki struktur rantai karbon
tertutup.
 Hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon
tertutup dan mengandung dua atau lebih ikatan rangkap yang letaknya berselang-
seling.

 Berdasarkan kejenuhan ikatan


 Hidrokarbon jenuh, yaitu senyawa karbon yang hanya memiliki ikatan tunggal antar
atom C yang berikatan.
Contoh:
Senyawa-senyawa golongan alkana dan sikloalkana.

 Hidrokarbon tidak jenuh, yaitu senyawa karbon yang memilki ikastan rangkap antar
atom C.
Contoh:
Senyawa-senyawa golongan alkena dan alkuna
 Alkana
Memiliki rumus umum CnH2n+2
 Alkena
Memiliki rumus umum CnH2n
 Alkuna
Memiliki rumus umum CnH2n-2
XXIX. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Siswa menjelaskan kembali hakikat ikatan tunggal, ikatan
rangkap 2 dan ikatan rangkap 3.
2. Motivasi dan pemberian reward untuk siswa yang aktif.

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 15
45. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
46. Masing-masing kelompok diberi satu set Molymood untuk
menggambarkan struktur dari C2H6,C2H4 dan C2H2.
47. Siswa menggolongkan senyawa di atas kedalam hidrokarbon jenuh
dan tidak jenuh
48. Siswa mengelompokkan senyawa hidrokarbon lain kedalam
hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh.
49. Berdasarkan struktur molekul siswa mngelompokkan senyawa
hidrokarbon kedalam senyawa hidrokarbon alifatik, alsiklik, dan
aromatik

Pertemuan 16
50. Siswa menggali informasi dari data serangkaian senyawa hidrokarbon
untuk menggolongkannya ke dalam kelompok senyawa yang memiliki
rumus umum yang sama.
51. Siswa menentukan ketiga bentuk rumus umum senyawa hidrokarbon
52. Siswa menetapkan rumus umum untuk alkana, alkena dan alkuna.

c. Penutup
a. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pengelompokkan
senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur molekul dan
kejenuhan ikatan
b. Siswa menegaskan kembali rumus umum untuk alkana, alkena
dan alkuna

XXX. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Molymood
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XXXI. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 17 samapi 20

XXVIII. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XXIX. Kompetensi Dasar :


4,3 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannnya
dengan sifat senyawa.

XXX. Indikator :
1. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna.

IV. Materi Pokok :


Aturan penamaan alkana, alkena dan alkuna berdasarkan IUPAC dan Trivial.
Tatanama Alkana
Aturan Penamaan IUPAC untuk rantai Lurus:
 Untuk jumlah rantai C-nya kurang dari 4 buah langsung saja menyebutkan
nama
Contoh
Rumus Kimia nama
CH4 Metana
CH3-CH3 Etana
CH3-CH2-CH3 propana

 Untuk jumlah rantai C-nya mulai dari 4 dan berikutnya diawali dengan kata
normal- atau n-
Contoh:
Rumus Kimia nama
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 n-heksana
Dan seterusnya …

Aturan penamaan untuk rantai bercabang


 Tentukan rantai terpanjang
Contoh:
CH 3-CH 2-CH 2-CH-CH 2-CH 3

CH2

CH2

CH3
( ada 6 C)
CH 3-CH 2-CH 2-CH-CH2-CH3

CH 2

CH 2

CH 3
( ada 7 C)
Karena yang lebih panjang ada 7 C maka, maka dipilih yang bawah.
 Jika jumlah rantai terpanjangnya sama, pilih rantai yang cabangnya lebih banyak
Contoh:
CH 3-CH 2-CH-CH 2-CH 2-CH 3

CH-CH3

CH3
( salah, jumlah cabang ada 1 buah)
CH3-CH2-CH-CH 2-CH 2-CH 3

CH-CH3

CH 3
( benar, jumlah cabang ada 2 buah)
 Tuliskan nomor urut mulai dari rantai yang terdekat dengan cabang.
1
CH 3- 2CH 2- 3CH 2- 4CH- 5CH 2- 6CH 3

CH3
( salah, cabang terletak pada posisi C 4)
6
CH 3- 5CH 2- 4CH 2- 3CH- 2CH 2- 1CH 3

CH3
( benar, Cabang terletak pada posisi C 3)
 Cabang diberi nama alkil
Alkil nama
-CH3 Metil
-C2H5 Etil
-C3H7 Propil
Dan seterusnya …

 Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka


6
CH 3- 5CH 2- 4CH 2- 3CH- 2CH 2- 1CH 3

CH3
(3-metil ….)

 Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, beri awalan di, tri, tetra, penta, dst.
CH3

CH 3-CH 2-CH-CH-CH 2-CH 3

CH3
(3,4-dimetilheksana)
CH3 CH3
│ │
CH 3-CH 2-C - CH-CH 2-CH 3

CH3
(3,3,4-trimetilheksana)
 Cabang-cabang yang berbeda disusun berdasarkan abjad dari nama cabng
tersebut.
Etil lebih dulu dibandingkan metil ( e mendahului m)
Etil lebih dulu dibandingkan dimetil ( awalan tidak berpengaruh terhadap urutan
alphabet)
Tatanama Alkena
 Tentukan rantai induk ( rantai terpanjang) yang mengandung ikatan rangkap.
C-C-C-C-C-C-C

C

C
 Penomoran dimulai dari atom C yang terdekat dengan ikatan rangkap
C-C-C-3C-4C-5C-6C

2
C

1
C
 Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka
4 5 6
C-C-C-C─C─C─C
║2
C
│1
C
1 2 3 4 5 6
C-C=C-C-C-C-C
 Penamaan cabang sama seperti pada alkana.
4 5 6
C-C-C-C─C─C─C
║2
C
│1
C
( 4-propil…)

1 2 3 4 5 6
C-C=C-C-C-C-C

C
( 4-metil ….)

Penamaan lengkap
4 5 6
C-C-C-C─C─C─C
║2
C
│1
C
( 4-propil-2-heksena)

1 2 3 4 5 6
C-C=C-C-C-C-C

C
( 4-metil-2-heptuna)
Penamaan Alkuna
 Aturan penamaan alkuna sama seperti ada alkena.
Contoh:
1
CH3-2C≡3C-4CH-5CH2-6CH2-7CH3

CH2

CH3

( 4-etil-2-heptuna )

CH3

CH3-CH2-C≡C-CH-CH-CH3

CH3
(2,3-dimetil-4-heptuna)

CH3-C≡C-C≡C-CH2-CH3
( 2,4-heptadiuna )

CH3-CH=CH-C≡C-CH2-CH3
( 2-hepten-4-una )

XXXII. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Siswa menuliskan senyawa-senyawa golongan alkana, alkena,
alkuna dan alkil mulai dari C hingga C10.
2. Siswa memberikan nama untuk senyawa-senyawa tersebut.

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 17
53. Siswa menentukan nama senyawa alkana rantai lurus dan bercabang
berdasarkan aturan IUPAC

Pertemuan 18
54. Siswa menentukan nama senyawa alkena dan alkuna untuk rantai
lurus dan bercabang berdasarkan aturan IUPAC

Pertemuan 19
55. Siswa menentukan nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
berdasarkan tatanama trivial

Pertemuan 20
56. Siswa menuliskan struktur molekul dari nama senyawa hidrokarbon
yang diberikan
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan aturan penamaan untuk
alkana, alkena dan alkuna

XXXIII. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Molymood

Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XXXIV. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
individu, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :1
ALOKASI WAKTU : 3 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 21 dan 22

XXXI. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XXXII. Kompetensi Dasar :


4.3 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannnya
dengan sifat senyawa.

XXXIII. Indikator :
a. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer
geometri (cis, trans)

IV. Materi Pokok :


 Isomer
Adalah senyawa yang memiliki rumus molekul sama teatpi rumus strukturnya berbeda.

 Isomer struktur (isomer rangka, isomer posisi, isomer gugus fungsi)


 Isomer geometri (cis-trans)
. Pada struktur yang pertama Gugus CH 3 berada pada posisi yang sepihak ( sisi yang
sama) sehingga diberi nama awalan Cis-
Sedangkan pada struktur yang kedua, gugus CH 3 berada pada posisis yang
bersebrangan sehingga diberi nama awalan trans- .
Sehingga kedua struktur doi atras diberinama:
CH3 CH3

C=C

H H
Cis-2-butena
CH3 H

C=C

H CH3
trans-2-butena

XXXV. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Siswa menuliskan struktur butana dan 2-metil-propana.
2. Siswa menganalisis persamaan dan perbedaan kedua senyawa
tersebut
3. Siswa meramalkan sifat fisdik dan sifat kimia dari kedua
senyawa tersebut

b. Kegiatan Inti

Pertemuan 21
57. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
58. Masing-masing kelompok diberi permasalahan mengenai jenis-jenis
isomer pada alkana, alkena dan alkuna.
59. Siswa menggambarkan dan menuliskan isomer-isomer alkana.

Pertemuan 22
1. siswa menggambarkan dan menuliskan isomer-isomer pada
alkena dan alkuna.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan keisomeran alkana, alkena
dan alkuna.

XXXVI. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Molymood
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XXXVII. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 1 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 23

XXXIV. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XXXV. Kompetensi Dasar :


4.3 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannnya
dengan sifat senyawa.

XXXVI. Indikator :
a. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa
molekul relatifnya dan strukturnya.

IV. Materi Pokok :


Hubungan Mr dengan titik didihnya

 Semakin besar harga Mr (Jumlah atom C makin banyak) maka titik didihnya
semakin besar.
 Alkana bercabang memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan alkana lurus
(untuk Mr yang sama)

XXXVIII. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Siswa menjelaskan pengertian titik didih
2. Siswa menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tinggi-rendah nya titik
didih suatu materi berdasarkan prakonsepsinya.

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 23
a. Siswa menuliskan deret homolog untuk golongan alkana mulai
dari CH4 hingga C5H12
b. Siswa memprediksikan titik didih secara kualitatif dihubungkan
dengan Mr-nya.
c. Siswa menggambarkan struktur butane dan isobutana
d. Siswa membandingkan titik didih kedua senyawa tersebut
dihubungkan dengan strukturnya.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hubungan titik didih dengan
Mr dan strukturnya

XXXIX. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Tabel Periodik
Molymood
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XL.Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan individu, laporan hasil kerja
individu, kuis.
2. Bentuk tagihan:, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran
Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd
Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 1 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 24

XXXVII. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XXXVIII. Kompetensi Dasar :


4.3 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannnya
dengan sifat senyawa.

XXXIX. Indikator :

a. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna


(reaksi oksidasi, reaksi adisi, reaksi substitusi, dan reaksi eliminasi)

IV. Materi Pokok :


 Reaksi
hidrokarbon

 Reaksi oksidasi
 Reaksi adisi
 Reaksi substitusi
 Reaksi eliminasi

.
XLI. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Siswa menyebutkan contoh jenis reaksi yang sudah dikenal
sebelumnya.
2. Motivasi

b. Kegiatan Inti
Pertemuan 24

60. Siswa menuliskan reaksi oksidasi pada alkana, alkena dan alkuna
61. Siswa menuliskan reaksi adisi pada alkena dan alkuna
62. Siswa menuliskan reaksi substitusi pada alkana
63. Siswa menuliskan reaksi eliminasi untuk senyawa alkana dan alkena.
64. Siswa menentukan jenis reaksi alkana, alkena dan alkuna.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan jenis-jenis reaksi
yangterjadi pada alkana, alkena dan alkuna.

XLII. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XLIII. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan individu, laporan hasil kerja
individu, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 6 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 25 sampai 27

XL. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XLI. Kompetensi Dasar :


4.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam
kegidupan sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan,
perdagangan seni dan estetika

XLII. Indikator :

a. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.


b. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
c. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
d. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
e. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.

IV. Materi Pokok :


 Minyak bumi

 Pembentukan minyak bumi


 Komponen minyak bumi
 Pengolahan minyak bumi
 Fraksi minyak bumi
Tabel hasil fraksinasi minyak bumi
Fraksi Jumlah atom C Titik didih kegunaan
Gas ringan C1-C4 -160-20 Bahan bakar (LPG
dan LNG)
Petroleum eter C5-C6 30-60 Bahan bakar
Pelarut
Bensin C7-C11 60-100 Bahan bakar motor
Kerosin (minyak C12-C15 200-300 Bahan bakar ,
tanah) pelarut
Solar C16-C18 280-380 Bahan bakar mesin
berat
Minyak pelumas > C18 300-400 Pelumas mesin
Vaselin > C 18 380 Pelumas
Farmasi
Parafin >C20 - Bahn baker
Lilin >C20 - Penerang
Aspal > C25 - Pelapis jalan raya

 Bensin dan bilangan oktan

 Kegunaan minyak bumi dan residunya


1. LNG (Liquified Natural Gas), yang dikenal juga dengan gas rawa, terdiri atas
90% metana dan sisanya etana.
2. LPG (Liquified Petroleum Gas), yang bisa disebut elpiji, memiliki komposisi
utama propana dan butana.
3. Petroleum eter sebagai pelarut dalam industri
4. Bensin atau gasolin sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor
5. Kerosin atau minyak tanah, sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah
tangga, sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
6. Minyak pelumas untuk rubrikasi mesin
7. Minyak solar atau minyak diesel sebagai bahn bakar mesin diesel pada
kendaraan bermotor juga sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses
cracking
8. Residu minyak bumi, meliputi :
# parafin untuk pembuatan obat, kosmetik, lilin.
# aspal untuk pelapis jalan.

 Dampak pembakaran bahan bakar

XLIV. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. siswa menyebutkan contoh bahan bakar yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Menggali informasi dari siswa mengenai asal bahan bakar yang
didapat
3. Siswa menyadari pentingnya pemanfataan bahan bakar.
b. Kegiatan Inti

Pertemuan 25
65. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
66. Masing-masing kelompok diberi permasalahan mengenai proses
pembentukan minyak bumi, komponen-komponen dalam minyak
bumi, pengolahan minyak bumi, fraksi minyak bumi dan kegunaan
minyak bumi dan residunya.

Pertemuan 26
67. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja timnya.(dalam
diskusi penjelasan rinci fraksi minyak bumi lebih ditekankan pada
bensin)

Pertemuan 27
68. Siswa Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan dan kesehatan.
69. Siswa membuat makalah atau poster tentang dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan.

c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan proses pembentukan,
pengolahan, pemanfaatan dan dampak pembakaran bahan bakar minyak
bumi..

XLV. Media dan Sumber Belajar :


Buku Paket Kimia (Erlangga)
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XLVI. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, penugasan individu kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


SATUAN PENDIDIKAN : SMA ULUL AL - BAAB
KELAS/PROGRAM : X
SEMESTER :2
ALOKASI WAKTU : 5 x 45 menit
PERTEMUAN KE : 28 sampai 30

XLIII. Standar Kompetensi :


4. Memahami Sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa
makromolekul.

XLIV. Kompetensi Dasar :


4.4 Menjelaskan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kegidupan
sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan seni dan estetika

XLV. Indikator :

1. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang


pangan
2. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
sandang dan papan.
3. Mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang
seni dan estetika

IV. Materi Pokok :


 Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.

XLVII. Langkah-Langkah Pembelajaran


a. Pendahuluan
1. Menggali informasi dari siswa mengenai beberapa contoh
senyawa hidokarbon yang diketahui siswa.
2. Motivasi dan pemberian reward bagi siswa yanmg aktif
b. Kegiatan Inti

Pertemuan 28
70. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
71. Masing-masing kelompok diberi permasalahan untuk mencari
kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan,
seni dan estetika.
Pertemuan 29 dan 30
1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja timnya dalam
bentuk media pembelajaran.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyebutkan kembali kegunaan dan
komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan,
perdagangan, seni dan estetika.
XLVIII. Media dan Sumber Belajar :
Buku Paket Kimia (Erlangga)
OHP
LCD
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas

XLIX. Penilaian dan Tindak Lanjut


a. Penilaian : - Proses,
1. Jenis tagihan : Ulangan, penugasan kelompok, laporan hasil kerja
kelompok, kuis.
2. Bentuk tagihan:, laporan, pilihan berganda, uraian terstruktur
- Hasil:
Tuntas dan tidak tuntas
b. Tindak lanjut
Siswa yang tidak tuntas dilakukan remedial dan penugasan.

Bandung, Juli 2006


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 23 Bandung Guru Mata Pelajaran

Drs. Wardoyo, M.MPd Acep Furqon, S. Pd


Pembina Tk. I …………………………..
NIP 131275658 NIP

Anda mungkin juga menyukai