RPP Kimia Klas X Semester 2
RPP Kimia Klas X Semester 2
I. Standar Kompetensi :
3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi
III. Indikator :
1. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit
melalui percobaan
V. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Siswa memberikan contoh bahan konduktor dan isolator dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menggali informasi dari siswa mengenai fenomena listrik
3. Menanamkan konsep kelistrikan pada suatu larutan
4. Siswa menjelaskan kembali hakikat senyawa ion dan senyawa
kovalen
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 1 (Praktikum)
1. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
2. Masing-masing kelompok diberi permasalahan untuk
mengelompokkan berbagai jenis larutan berdasarkan daya hantar
listriknya.
3. Selama percobaan berlangsung, siswa mengidentifikasi sifat-sifat
laruan elektrolit dan nonelektrolit.
4. Berdasarkan hasil percobaan siswa mengelompokkan larutan
kedalam elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya.
5. Siswa mempresentasikan hasil percobaannya..
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan sifat-sifat larutan elektrolit
dan nonelektrolit.
V. Kompetensi Dasar :
3.1 Mengidentifikasi larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil
percobaan
VI. Indikator :
1. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
2. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 2 (Ekspositori)
6. Melalui tabel data percobaan, siswa mengidentifikasi sifat larutan
untuk mengelompokkannya ke dalam larutan elektrolit kuat, lemah
dan nonelektrolit
7. Siswa menjelaskan penyebab larutan elektrolit dapat menghantarkan
listrik
8. Untuk menjelaskan gejala kelistrikan
a. Siswa menyebutkan komponen-komponan yang ada dalam
suatu larutan elektrolit
b. Siswa menuliskan persamaan reaksi ionisasi
c. Siswa menjelaskan sifat ion dalam larutan
d. Siswa menghubungkan jumlah ion dalam larutan dengan
gejala kelistrikannya
c. Penutup
Siswa menegaskan kembali sifat larutan elektrolit kuat, lemah dan
nonelektrolit serta menyimpulkan penyebab hantaran listrik pada larutan
elektrolit.
IX. Indikator :
1. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa
senyawa ion dan senyawa kovalen polar
Pada senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik,
disebabkan karena ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas.
Lelehan senyawa ion dan dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan listrik. Hal
ini dikarenakan ion-ionnya dapat bergerak bebas.
Senyawa kovalen dalam bentuk padatan dan lelehannya tdak dapat menghantarkan
listrik sedangkan dalam bentuk larutannya dapat mengantarkan listrik, hal ini terjadi
karena dalam bentuk larutannya pelarut mampu memutuskan ikatan kovalen polarnya
sehingga ion-ionnya menjadi bergerak bebas
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 3
9. Siswa menuliskan persamaan reaksi ionisasi untuk senyawa ion dan
kovalen polar berdasarkan contoh yang disebutkannya.
10. siswa menjelaskan kembali hakikat ion-ion dalam larutan
11. Siswa berhipotesis mengenai gejala kelistrikan untuk padatan seyawa
ion dan kovalen polar serta menjelaskan alasannya.
12. Siswa berhipotesis mengenai gejala kelistrikan untuk lelehan senyawa
ion dan kovalen polar serta menjelaskan alasannya.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan gejala kelistrikan pada
senyawa ion dan kovalen polar dalam bentuk padatan, lelehan dan
larutannya.
X. Standar Kompetensi :
3. Memahami Sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit serta reaksi oksidasi-
reduksi
XII. Indikator :
1. Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari
penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan
penerimaan elektron.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan perbedaan konsep oksidasi-
reduksi ditinjau dari pengikatan dan pelepasan oksigen dan serah-terima
elektron.
XV. Indikator :
1. Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau
ion.
2. Menjelaskan konsep oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi.
Pertemuan 5
20. Siswa menjelaskan pengertian bilangan oksidasi
21. Siswa menjelaskan ketentuan - ketentuan dalam penetapan bilangan
oksidasi
Pertemuan 6
22. Siswa menentukan biloks unsur dalam suatu senyawa netral dan
poliatomik.
Pertemuan 7
23. Siswa menjelaskan konsep oksidasi-reduksi berdasarkan perubahan
bilangan oksidasi unsure dalam suatu persamaan reaksi.
c. Penutup
Bersama - sama dengan siswa menyimpulkan ketentuan - ketentuan
dalam penetapan bilangan oksidasi
XVIII. Indikator :
1. Memberi nama senyawa menurut IUPAC Berdasarkan konsep
biloks
2. Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
3. Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks
dalam memecahkan masalah lingkungan
a. Pendahuluan
1. Siswa menyebutkan nama beberapa senyawa ion dan senyawa
kovalen berdasarkan pengetahuan sebelumnya.
2. Motivasi dengan memberikan reward kepada siswa yang aktif.
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 8
24. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
25. Masing-masing kelompok diberi permasalahan mengenai
a. Tata cara penamaan senyawa ion dan senyawa kovalen
berdasarkan konsep bilangan oksidasi.
b. Penentuan oksidator, reduktor, hasil oksidasi, dan hasil reduksi
pada suatu persamaan reaksi redoks
c. Reaksi autoredoks
d. Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks
dalam memecahkan masalah lingkungan.
Pertemuan 9
1. Setiap kelompok mempresentasikan salah satu konsep yang
dipermasalahkan
Pertemuan 10
2. Cerdas cermat kimia yang diwakili oleh tiga orang dari masing-
masing kelompok.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menegaskan kembali tatacara penamaaan
senyawa berdasarkan konsep biloks, penentuan oksidator dan reduktor,
pengertian reaksi autoredoks dan contoh penerapan kosep elektrolitdan
redoks dalam memecahkan masalah lingkungan
XXI. Indikator :
1. Menjelaskan pengertian senyawa organik dan anorganik
berdasarkan tinjauan sejarah
2. Mengidentifikasi keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa
karbon melalui percobaan
IV. Materi Pokok :
Tinjauan sejarah mengenai perkembangan pengertian senyawa organik.
Senyawa organik adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup sementara
senyawa anorganik adalah senyawa yang berasal dari bukan makhluk hidup
Senyawa organik ternyata dapat disintesis dari makhluk bukan hidup
Gas CO2 dapat dikenali karena mengeruhkan air kapur (larutan Ca(OH) 2) atau air
barit (larutan Ba(OH)2).
air dapat dikenali dengan kertas kobalt atau dengan kristal CuSO 4 anhidrat karena air
akan mengubah warna kertas kobalt dari biru menjadi merah muda (pink) atau akan
mengubah warna kristal CuSO4 anhidrat dari putih menjadi biru
Reaksi yang terjadi:
Pertemuan 12
27. Siswa dibimbing untuk melakukan praktikum mengidentifikasi
keberadaan unsur karbon, hidrogen dan Oksigen dalam senyawa
karbon.
28. Melakukan uji pendahuluan I
29. Siswa mengamati perubahan warna CuSO 4 anhidrat sebelum dan
sesudah diteteskan air.
30. Siswa menjelaskan peristiwa yang terjadi
31. Siswa menyimpulkan peristiwa tersebut
32. Siswa melakukan uji pendahuluan ke-2.
33. Siswa mengamati perubahan warna / kondisi yang terjadi sesbelum
dans esudah meniup air barit.
34. Siswa menjelaskan peristiwa yang terjadi.
35. Siswa menyimpulkan peristiwa yang terjadi
36. Siswa diminta untuk memilih dan merangkaikan alat yang dibutuhkan
selama percobaan.
37. Siswa diminta untuk menjelaskan rangkaian alat yang dipasang.
38. Siswa melakukan uji sampel
39. Siswa mengamati perubahan warna CuSO 4 anhidrat sebelum dan
sesudah pembakaran sampel
40. Siswa mengamati perubahan warna air barit sebelum dan sesudah
pembakaran sampel.
41. Siswa diminta untuk mencatat hasil pengamatan.
42. Siswa melakukan uji sampel lain dengan cara yang sama ( tidak
termasuk sampel bensin)
43. Siswa melakukan uji keberadaan unsur karbon dalam bensin.
44. Siswa diminta untuk mencatat hasil pengamatan.
Pertemuan 13
1. Setiap anggota kelompok mendiskusikan hasil pengamatan sesuai
dengan hasil percobaan kelompoknya.
2. Sebagai awal pembukaan diskusi:
1. Siswa diminta untuk menyebutkan kembali tujuan percobaan.
2. Menginformasikan masalah bagaimana carea mengidentifikasi
keberadaan unsure C dan H dalam senyawa karbon serta
mengapa senyawa karbon banyak terdapat di alam?
3. Berdasarkan jenis sampel yang digunakan, siswa diminta untuk
mengelompokkan jenis sampel tersebut kedalam kelompok
senyawa organik dan senyawa anorganik berdasarkan
hipotesisnya.
c. Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil percobaan berdasarkan
hasil pengamatan dari setiap kelompok.
XXIV. Indikator :
1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa
karbon
2. Membedakan atom C primer, sekunder, tertier dan kuarterner.
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 14
1. Siswa menyebutkan unsur-unsur yang dapat berikatan dengan atom
C dalam senyawa karbon
2. Siswa menjelaskan jenis ikatan yang terbentuk dalam senyawa
karbon tersebut.
3. Siswa diberi suatu permasalahan mengapa tak terjadi pada atom lain
yang segolongan
4. Siswa membandingkan ukuran jari –jari atom karbon dan unsur-unsur
lainnya yang segolongan.
5. Siswa menjelaskan pengaruh ukuran jari-jari atom terhadap kekuatan
ikatan
6. Siswa membedakan jenis atom C primer, sekunder, tersier dan
kuarterner dari struktur senyawa yang diberikan.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan Kekhasan atom karbon
dalam senyawa karbon.
Siswa menegaskan kembali perbedaaan jenis atom C primer, sekunder,
tersier dan kuarterner.
XXVII. Indikator :
1. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan
kejenuhan ikatan
Hidrokarbon tidak jenuh, yaitu senyawa karbon yang memilki ikastan rangkap antar
atom C.
Contoh:
Senyawa-senyawa golongan alkena dan alkuna
Alkana
Memiliki rumus umum CnH2n+2
Alkena
Memiliki rumus umum CnH2n
Alkuna
Memiliki rumus umum CnH2n-2
XXIX. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Siswa menjelaskan kembali hakikat ikatan tunggal, ikatan
rangkap 2 dan ikatan rangkap 3.
2. Motivasi dan pemberian reward untuk siswa yang aktif.
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 15
45. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
46. Masing-masing kelompok diberi satu set Molymood untuk
menggambarkan struktur dari C2H6,C2H4 dan C2H2.
47. Siswa menggolongkan senyawa di atas kedalam hidrokarbon jenuh
dan tidak jenuh
48. Siswa mengelompokkan senyawa hidrokarbon lain kedalam
hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh.
49. Berdasarkan struktur molekul siswa mngelompokkan senyawa
hidrokarbon kedalam senyawa hidrokarbon alifatik, alsiklik, dan
aromatik
Pertemuan 16
50. Siswa menggali informasi dari data serangkaian senyawa hidrokarbon
untuk menggolongkannya ke dalam kelompok senyawa yang memiliki
rumus umum yang sama.
51. Siswa menentukan ketiga bentuk rumus umum senyawa hidrokarbon
52. Siswa menetapkan rumus umum untuk alkana, alkena dan alkuna.
c. Penutup
a. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan pengelompokkan
senyawa hidrokarbon berdasarkan struktur molekul dan
kejenuhan ikatan
b. Siswa menegaskan kembali rumus umum untuk alkana, alkena
dan alkuna
XXX. Indikator :
1. Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna.
Untuk jumlah rantai C-nya mulai dari 4 dan berikutnya diawali dengan kata
normal- atau n-
Contoh:
Rumus Kimia nama
CH3-CH2-CH2-CH3 n-butana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 n-pentana
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 n-heksana
Dan seterusnya …
Jika terdapat 2 atau lebih cabang sejenis, beri awalan di, tri, tetra, penta, dst.
CH3
│
CH 3-CH 2-CH-CH-CH 2-CH 3
│
CH3
(3,4-dimetilheksana)
CH3 CH3
│ │
CH 3-CH 2-C - CH-CH 2-CH 3
│
CH3
(3,3,4-trimetilheksana)
Cabang-cabang yang berbeda disusun berdasarkan abjad dari nama cabng
tersebut.
Etil lebih dulu dibandingkan metil ( e mendahului m)
Etil lebih dulu dibandingkan dimetil ( awalan tidak berpengaruh terhadap urutan
alphabet)
Tatanama Alkena
Tentukan rantai induk ( rantai terpanjang) yang mengandung ikatan rangkap.
C-C-C-C-C-C-C
║
C
│
C
Penomoran dimulai dari atom C yang terdekat dengan ikatan rangkap
C-C-C-3C-4C-5C-6C
║
2
C
│
1
C
Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka
4 5 6
C-C-C-C─C─C─C
║2
C
│1
C
1 2 3 4 5 6
C-C=C-C-C-C-C
Penamaan cabang sama seperti pada alkana.
4 5 6
C-C-C-C─C─C─C
║2
C
│1
C
( 4-propil…)
1 2 3 4 5 6
C-C=C-C-C-C-C
│
C
( 4-metil ….)
Penamaan lengkap
4 5 6
C-C-C-C─C─C─C
║2
C
│1
C
( 4-propil-2-heksena)
1 2 3 4 5 6
C-C=C-C-C-C-C
│
C
( 4-metil-2-heptuna)
Penamaan Alkuna
Aturan penamaan alkuna sama seperti ada alkena.
Contoh:
1
CH3-2C≡3C-4CH-5CH2-6CH2-7CH3
│
CH2
│
CH3
( 4-etil-2-heptuna )
CH3
│
CH3-CH2-C≡C-CH-CH-CH3
│
CH3
(2,3-dimetil-4-heptuna)
CH3-C≡C-C≡C-CH2-CH3
( 2,4-heptadiuna )
CH3-CH=CH-C≡C-CH2-CH3
( 2-hepten-4-una )
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 17
53. Siswa menentukan nama senyawa alkana rantai lurus dan bercabang
berdasarkan aturan IUPAC
Pertemuan 18
54. Siswa menentukan nama senyawa alkena dan alkuna untuk rantai
lurus dan bercabang berdasarkan aturan IUPAC
Pertemuan 19
55. Siswa menentukan nama senyawa alkana, alkena dan alkuna
berdasarkan tatanama trivial
Pertemuan 20
56. Siswa menuliskan struktur molekul dari nama senyawa hidrokarbon
yang diberikan
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan aturan penamaan untuk
alkana, alkena dan alkuna
XXXIII. Indikator :
a. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer
geometri (cis, trans)
C=C
H H
Cis-2-butena
CH3 H
C=C
H CH3
trans-2-butena
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 21
57. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
58. Masing-masing kelompok diberi permasalahan mengenai jenis-jenis
isomer pada alkana, alkena dan alkuna.
59. Siswa menggambarkan dan menuliskan isomer-isomer alkana.
Pertemuan 22
1. siswa menggambarkan dan menuliskan isomer-isomer pada
alkena dan alkuna.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan keisomeran alkana, alkena
dan alkuna.
XXXVI. Indikator :
a. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa
molekul relatifnya dan strukturnya.
Semakin besar harga Mr (Jumlah atom C makin banyak) maka titik didihnya
semakin besar.
Alkana bercabang memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan alkana lurus
(untuk Mr yang sama)
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 23
a. Siswa menuliskan deret homolog untuk golongan alkana mulai
dari CH4 hingga C5H12
b. Siswa memprediksikan titik didih secara kualitatif dihubungkan
dengan Mr-nya.
c. Siswa menggambarkan struktur butane dan isobutana
d. Siswa membandingkan titik didih kedua senyawa tersebut
dihubungkan dengan strukturnya.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hubungan titik didih dengan
Mr dan strukturnya
XXXIX. Indikator :
Reaksi oksidasi
Reaksi adisi
Reaksi substitusi
Reaksi eliminasi
.
XLI. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
1. Siswa menyebutkan contoh jenis reaksi yang sudah dikenal
sebelumnya.
2. Motivasi
b. Kegiatan Inti
Pertemuan 24
60. Siswa menuliskan reaksi oksidasi pada alkana, alkena dan alkuna
61. Siswa menuliskan reaksi adisi pada alkena dan alkuna
62. Siswa menuliskan reaksi substitusi pada alkana
63. Siswa menuliskan reaksi eliminasi untuk senyawa alkana dan alkena.
64. Siswa menentukan jenis reaksi alkana, alkena dan alkuna.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan jenis-jenis reaksi
yangterjadi pada alkana, alkena dan alkuna.
XLII. Indikator :
Pertemuan 25
65. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
66. Masing-masing kelompok diberi permasalahan mengenai proses
pembentukan minyak bumi, komponen-komponen dalam minyak
bumi, pengolahan minyak bumi, fraksi minyak bumi dan kegunaan
minyak bumi dan residunya.
Pertemuan 26
67. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja timnya.(dalam
diskusi penjelasan rinci fraksi minyak bumi lebih ditekankan pada
bensin)
Pertemuan 27
68. Siswa Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan dan kesehatan.
69. Siswa membuat makalah atau poster tentang dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan dan kesehatan.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan proses pembentukan,
pengolahan, pemanfaatan dan dampak pembakaran bahan bakar minyak
bumi..
XLV. Indikator :
Pertemuan 28
70. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri
atas 5-6 siswa.
71. Masing-masing kelompok diberi permasalahan untuk mencari
kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari dalam bidang pangan, sandang, papan, perdagangan,
seni dan estetika.
Pertemuan 29 dan 30
1. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja timnya dalam
bentuk media pembelajaran.
c. Penutup
Bersama-sama dengan siswa menyebutkan kembali kegunaan dan
komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan, sandang, papan,
perdagangan, seni dan estetika.
XLVIII. Media dan Sumber Belajar :
Buku Paket Kimia (Erlangga)
OHP
LCD
Media informasi lain yang relevan dengan materi yang dibahas