Anda di halaman 1dari 5

No.

Dokumen : SPENSA–BK–01
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR No. Revisi : 00
BIMBINGAN dan KONSELING Tanggal Berlaku : 17 Juli 2017

Halaman : 1 dari 5

TANDA
KEGIATAN NAMA JABATAN Tanggal
TANGAN

Koordinator
PURWANTI AGUSTININGSIH,
Disiapkan oleh S.Psi
Bimbingan & 17 Juli 2017
Konseling

Diperiksa oleh Endang Kusumastuti,S.Pd Wakasek 17 Juli 2017

Kepala
Disahkan oleh MULIB, S.Pd, M.Pd 17 Juli 2017
Sekolah

1 dari 5
No. Dokumen : SPENSA–BK–01
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR No. Revisi : 00
BIMBINGAN dan KONSELING Tanggal Berlaku : 17 Juli 2017

Halaman : 2 dari 5

STATUS REVISI

NO. NO. DISETUJUI


BAGIAN / SUB BAGIAN YANG DIREVISI TANGGAL
REVISI HALAMAN OLEH

2 dari 5
No. Dokumen : SPENSA–BK–01
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR No. Revisi : 00
BIMBINGAN dan KONSELING Tanggal Berlaku : 17 Juli 2017

Halaman : 3 dari 5

1. Tujuan.
Menjelaskan mekanisme Bimbingan dan Konseling Peserta didik di SMP Negeri 1
Mojokerto

2. Ruang Lingkup
Meliputi kegiatan Bimbingan dan Konseling peserta didik sejak diterima sebagai peserta
didik sampai lulus, baik yang terkait dengan bidang akademik maupun non-akademik.

3. Definisi

4. Uraian Umum.
4.1. Guru Bimbingan dan Konseling memiliki kompetensi yang memadai dan ditetapkan
oleh Kepala Sekolah.
4.2. Setiap Guru BK memiliki tugas dan tanggung jawab membimbing manimal 150
peserta didik.
4.3. Setiap Guru BK memiliki waktu bimbingan ke kelas minimal 1 (satu) kali tatap muka
per kelas per minggu ( 1 jam pelajaran)
4.4. Ruang Bimbingan dan Konseling dirancang untuk memudahkan pelaksanaan tugas
dan fungsi dan diatur sesuai ketentuan standar ruangan Bimbingan dan Konseling.
4.5. Modul dan media disesuaikan dengan tugas perkembangan peserta didik.
4.6. Setiap peserta didik memiliki buku pribadi yang minimal berisi tentang : data pribadi
siswa dan orang tua.
4.7. Buku pribadi diisi peserta didik sejak kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah
sampai yang bersangkutan lulus.
4.8. Guru BK memiliki kewenangan untuk mengisi Buku Pribadi sesuai keadaan
sesungguhnya.
4.9. Buku pribadi tersimpan disekolah dan dijaga kerahasiaannya oleh Guru BK.
4.10. Guru BK melibatkan dan mengundang orangtua peserta didik dalam proses
pembimbingan.

3 dari 5
No. Dokumen : SPENSA–BK–01
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR No. Revisi : 00
BIMBINGAN dan KONSELING Tanggal Berlaku : 17 Juli 2017

Halaman : 4 dari 5

4.11. Konferensi kasus dilaksanakan untuk kasus dalam kategori berat yang direncanakan
oleh guru BK dan melibatkan Kepala Sekolah, wakasek, Koordinator 7K, Wali kelas ,
peserta didik yang bersangkutan dan orang tua bila diperlukan.
4.12. Pada kondisi penangangan peserta didik bermasalah dilaksanakan sesuai prosedur
penanganan produk/peserta didik bermasalah.

5. Dokumen Terkait.
5.1. Permendikbud no. 111 tahun 2014
5.2. Panduan Operasional Pelaksanaan BK 2016

6. Catatan Mutu.
6.1. Buku Pribadi Peserta Didik
6.2. Catatan Anekdot
6.3. Catatan konferensi kasus
6.4. Buku kunjungan rumah
6.5. Catatan konseling
6.6. Sosiometri
6.7. Hasil Psikotes

4 dari 5
No. Dokumen : SPENSA–BK–01
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR No. Revisi : 00
BIMBINGAN dan KONSELING Tanggal Berlaku : 17 Juli 2017

Halaman : 5 dari 5

6. Isi Prosedur
PENANGGUNG
PROSEDUR KEGIATAN REFERENSI
JAWAB

Mulai
 Guru bidang studi melaporksn
 Melaporkan ke wali
ke wali kelas  Guru Bidang studi
kelas
Guru Bidang
Studi

Wali Kelas  Wali kelas berkolaborasi  Melaporkan ke


 Wali kelas
dengan guru BK guru BK

Guru BK
 Penggalian data
 Guru BK  Penanganan siswa

Mengundang
Orang Tua.  Surat undangan  Guru BK  Mengundang ortu

 Membuat surat
BK  Konseling
 BK peryataan.
 Catatan ANEKDOT
 Mengamati siswa.

Analisa
 Laporan hasil
Analisa  BK
konseling

BK
Pengamatan  BK  Perubahaan

 Laporan Eksekutif kepada


Analisa Kepala Sekolah tentang
permasalahan (bahan persiapan
konferensi kasus)  menyelengarakan
 Konferensi Kasus melibatkan :  BK konferensi kasus
BK Siswa, Orang Tua Siswa/Wali
murid,
 KepSek, Wali kelas, dan guru
BK
Kepsek  Kepsek  Pengambilan
 Melakukan Evaluasi
kebijakan

Pemantauan

Selesai

5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai