Anda di halaman 1dari 29

 MODUL 9 9.

Modul 9

Laporan Akhir

Ir. Nia Kurniasih Pontoh, MT.


Delik Hudalah, ST., MT., M.Sc., Ph.D.

PEND AHULU AN

S
eperti yang telah disampaikan pada modul sebelumnya, hal terakhir
yang harus dilakukan setelah semua kegiatan survei di lapangan selesai
dilakukan dan semua data atau perangkat survei dikumpulkan dalam
tugas studio proses perencanaan ini adalah membuat laporan akhir dan
mempresentasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti
pemerintah, pihak swasta, atau bahkan masyarakat umum. Hal ini bertujuan
agar pihak-pihak tersebut dapat membaca serta melihat hasil survei yang
telah dilakukan secara jelas dan mudah. Data yang didapatkan dari hasil
survei dapat disajikan dalam bentuk laporan dan presentasi. Dalam modul 9
ini akan dibahas mengenai isi dan bagaimana cara pembuatan laporan akhir
yang baik.
Pelaporan akhir dari proses perencanaan merupakan hal yang sangat
penting untuk disusun dengan baik karena menunjukkan kualitas dari proses
perencanaan yang telah dilakukan. Apabila surveinya sudah baik, peninjauan
terhadap kerangka konseptual, serta pengolahan datanya juga sudah
dilakukan dengan baik, maka pelaporannya pun harus baik. Penyajian
laporan sebagai produk akhir perlu disusun dengan tata bahasa yang baik dan
baku, sistematika yang runut, dan sesuai dengan tujuan. Modul ini akan
memberikan panduan dan kiat-kiat dalam penyusunan laporan akhir tersebut.

T u jua n , Sasa ran dan


Ke lu aran Tu gas

A. Tujuan
Tujuan tugas modul 9 ini adalah mampu menyusun laporan yang
terstruktur hasil kajian/studio proses perencanaan.
9.2 Laporan Akhir 

B. Sasaran
Sasaran tugas modul 9 yang harus dicapai yaitu:
1. Mampu membuat struktur laporan yang sistematis;
2. Mampu menginventarisasi dokumen yang terkait sebagai bukti
untuk lampiran laporan; dan
3. Mampu menulis laporan.

C. Keluaran Tugas
Keluaran tugas modul 9 yang diharapkan yaitu menyusun Buku
Laporan Akhir. Buku laporan akhir ini akan berisikan kompilasi data serta
analisis data yang telah dilakukan pada tugas modul 6 dan tugas modul 7
sebelumnya. Lebih teknis dalam menghasilkan produk kelas akan dijelaskan
pada bagian evaluasi pengerjaan.
Tugas di kerjakan dalam kertas A4, menggunakan huruf times new
roman (12) dengan spasi 1,5, margins normal, banyaknya halaman
disesuaikan kebutuhan, mengikuti penulisan akademik dan sesuai dengan
ejaan yang disempurnakan. Dikumpulkan 1 minggu setelah tugas ini
diberikan dalam format soft dan hard copy.

S i fa t d an Or ga nis asi T ug as

A. Sifat Tugas
Tugas modul 9 ini bersifat kelas. Suatu kelas membentuk suatu tim yang
terdiri dari 6-7 orang untuk menjadi tim editing buku laporan akhir. Setiap
orang memiliki tanggung jawab pengerjaan yang jelas disesuaikan dengan
pengorganisasian pada tim tersebut. Pengorganisasian tugas misalnya dapat
disesuaikan dengan sistematika pembahasan pada proposal teknis tersebut
atau dengan cara yang lainnya sesuai dengan kebutuhan tim tersebut.

B. Organisasi Tugas
Pengorganisasian tugas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Pengerjaan tugas modul 9 tetap menggunakan kelompok pada
modul 6 atau disesuaikan dengan struktur penulisan laporan;
 Sebaiknya pengerjaan laporan akhir dilakukan secara terdistribusi
sesuai dengan struktur laporan akhir serta disesuaikan dengan aspek
yang dikaji sebelumnya;
 Setiap kelas kemudian membuat sebuah tim yang terdiri dari 6-7
orang. Tim ini akan bertanggung jawab dalam editing buku laporan
akhir;
 MODUL 9 9.3

 Masing masing kelompok kemudian mengirimkan perwakilannya


untuk bergabung ke dalam tim editing laporan;
 Bagilah tugas kepada setiap anggota tim sedemikian sehingga setiap
anggota tim paham dan mengerti tugas yang harus diselesaikannya;
dan
 Buatlah jadwal pengerjaan tugas modul 9 dalam kelas dan dalam tim
editing, beserta penanggungjawabnya (contoh jadwal pengerjaan
tugas dapat dilihat pada lampiran 9.1);

Ala t, Ma ter i d an Baha n

Untuk menunjang keberhasilan pengerjaan tugas, diperlukan alat, materi


dan bahan yang tepat. Pengadaan alat, materi dan bahan disesuaikan dengan
kondisi yang ada, tidak dituntut semua alat harus ada. Alat, materi, dan bahan
yang sedikitnya diperlukan dalam menunjang keberhasilan pengerjaan tugas
adalah sebagai berikut:
A. Alat
Alat yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
‐ Laptop/Komputer PC
‐ Printer
‐ Kertas A4

B. Materi
Materi yang diperlukan yaitu bacaan baik berupa buku, jurnal, artikel,
yang mengenai penulisan akademik dan penulisan laporan.

C. Bahan
Bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas modul 9 adalah Buku
Kompilasi Data dan Buku Analisis Data yang merupakan keluaran dari
Tugas Modul 6 dan Tugas Modul 7.

L angk ah , Me to de d an Str a teg i Pe nger ja an

Untuk menghasilkan kualitas tugas modul 9 yang baik, maka sangat


diperlukan langkah, metode dan strategi pengerjaan. Langkah, metode dan
strategi pengerjaan ini diberikan untuk memberikan gambaran pada praktikan
dalam mengerjakan tugas. Langkah, metode dan strategi yang diberikan ini
9.4 Laporan Akhir 

bukan sesuatu yang baku dan harus diikuti secara kaku. Praktikan dapat
menggunakan langkah, metode dan strategi pengerjaan tugas sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingannya. Diharapkan dengan bantuan poin-poin ini
praktikan dapat mengembangkan maupun menemukan cara sendiri yang
lebih kreatif.

A. Langkah Pengerjaan Tugas


Sifat tugas 9 ini adalah kelas. Namun, perlu juga dilakukan koordinasi
secara intensif dalam kelompok dan bekerja secara tim. Diskusi kelompok
secara intensif dilakukan untuk menghindari pengerjaan tugas di batas akhir
pengumpulan (deadline). Secara peluang pengerjaan tugas pada batas akhir
pengumpulan dapat menyebabkan kualitas tugas yang kurang baik.
Sebaiknya praktikan menghindari cara pembuatan tugas seperti ini
(pengerjaan tugas di batas akhir pengumpulan). Beberapa langkah yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan tugas modul 9 untuk menghasilkan kualitas
yang baik adalah sebagai berikut:
1. Teknis Pengerjaan
a. Lakukan diskusi secara intensif;
b. Buatlah jadwal kelompok dan tim editing untuk mengerjakan tugas
modul 9;
c. Tentukan koordinator dan penanggung jawab setiap tahap kegiatan
yang akan dilakukan;
d. Lakukan studi literatur;
e. Buatlah draft tugas untuk dapat dikoreksi kembali;
f. Lakukan asistensi bertahap sebaiknya telah membawa draft tugas
modul 9;
g. Cross Check kembali tugas yang telah dikerjakan apakah telah
sesuai dengan tujuan, sasaran dan keluaran tugas;
h. Lakukan editing sebelum mencetak tugas;
i. Cetaklah tugas satu hari sebelum tanggal pengumpulan tugas; dan
j. Kumpulkan tugas tepat waktu.

2. Penyusunan Substansi Tugas


a. Buatlah struktur penulisan tugas (outline)
Pembuatan outline dimaksudkan untuk mempermudah kerangka
kerja dalam pengerjaan tugas. Selain itu, outline ini dimaksudkan
untuk mempermudah mengkoreksi hasil pengerjaan dan pembuatan
target penyelesaian tugas. Outline pada Laporan Akhir Tugas Modul
9 ini sedikitnya terdiri dari:
 MODUL 9 9.5

1. Pendahuluan
Berisikan latar belakang, rumusan persoalan, tujuan
dan sasaran, ruang lingkup penelitian, serta sistematika
pembahasan laporan

2. Dasar Teori
Pada laporan ini harus dicantumkan dasar teori yang
terkait dengan proses perencanaan yang dilakukan.
Dasar teori diperlukan untuk memberikan gambaran
kondisi ideal atas suatu kasus dan memberikan
gambaran teori-teori para ahli terkait. Dasar teori juga
memberikan definisi-definisi dari cakupan proses
perencanaan.

3. Metodologi
Metodologi menjelaskan mengenai langkah dan
tahapan dari pelaksanaan proses perencanaan yang
meliputi serangkaian kegiatan akademis yang diawali
sejak penentuan tujuan, analisis dan pemetaan
kebutuhan, penentuan lingkup dan objek survei, serta
penentuan sampel dan populasi. Metodologi
menunjukkan pendekatan dan metode yang digunakan
untuk memecahkan masalah dalam survei perencanaan.

4. Gambaran Umum Wilayah Studi


Gambaran umum wilayah studi diperlukan untuk
memberikan gambaran secara umum mengenai kondisi
di wilayah yang akan direncana sehingga dapat
diketahui karakteristik wilayah tersebut. Biasanya
terdiri dari :
‐ Visi Misi Wilayah Studi
‐ Aspek Fisik dan Lingkungan
‐ Aspek Sarana dan Prasarana
‐ Aspek Ekonomi
‐ Aspek Demografi
‐ Aspek Kelembagaan dan Pembiayaan

5. Temuan Studi dan Analisis


Semua hasil temuan studi yang ada dapat dimasukkan,
termasuk data dan informasi tambahan yang
sebelumnya tidak dirumuskan dalam pengambilan data
namun akan berguna untuk proses perencanaan lebih
9.6 Laporan Akhir 

lanjut. Jika memang harus ada analisis di dalam


laporan, maka analisis tersebut dapat berupa analisis
sederhana seperti analisis deskriptif pada data. Bentuk
pengolahan data paling sederhana dalam proses
perencanaan adalah mengubah data yang diperoleh dari
kegiatan survei untuk ditampilkan dalam visualisasi
sederhana berupa grafik, tabel, dan diagram sehingga
menjadi informasi yang berguna dan mudah dipahami.

6. Penutup
Bagian penutup mencakup beberapa hal, yaitu:
kesimpulan, penjelasan mengenai keterbatasan studi
proses perencanaan yang dilakukan, saran studi
lanjutan, temuan lapangan dan rekomendasi.

b. Lakukan editing laporan akhir


Editing laporan akhir akan dilakukan oleh tim editing. Dengan
melakukan editing yang baik maka Laporan Akhir yang dibuat akan
menjadi lebih baik dan lebih mudah digunakan oleh pihak-pihak
terkait.

B. Metode yang Dapat Digunakan


Metode-metode di bawah ini merupakan alat yang dapat digunakan dan
mempermudah dalam pengerjaan tugas modul 9. Beberapa metode yang
dapat membantu dalam penyusunan substansi tugas modul 9 adalah sebagai
berikut:
a. Penyusunan sistematika laporan
Sistematika laporan akhir sedikitnya harus terdiri dari:
‐ Pendahuluan;
‐ Dasar Teori;
‐ Metodologi;
‐ Gambaran Umum Wilayah Studi;
‐ Temuan Studi dan Analisis; dan
‐ Kesimpulan.

Dalam penyusunan laporan akhir ini, hal penting yang perlu


dilakukan adalah bagaimana membuat laporan tersebut dapat
tersajikan dengan benar dan baik sehingga orang lain yang
membacanya tidak kesulitan untuk memahami data terkait. Setelah
semua perangkat survei dikumpulkan dan setelah selesai dilakukan
input data maka penyajian yang pada umumnya berupa paragraf,
 MODUL 9 9.7

tabel atau diagram disajikan dengan teknik-teknik presentasi yang


baik. Contoh teknik penyajian data dan informasi pada laporan akhir
ini pada dasarnya menggunakan pendekatan yang sama dengan
teknik penyajian data dan informasi pada modul 6 untuk kompilasi
data dan analisis data pada modul 7. Teknik tersebut antara lain:
 Menuliskan sumber pada kutipan;
 Menuliskan sumber pada foto, tabel, dan diagram;
 Menuliskan judul pada semua foto, tabel, dan diagram;
 Menampilkan grafik atau gambar tertentu yang menggambarkan
sebuah data untuk mempermudah;
 Mengatur font, margin, gambar, dan sebagainya agar
proporsional; dan
 Menggunakan visualisasi yang baik dalam tampilan peta, dengan
memberikan identitas, logo, legenda, dan keterangan lain yang
memudahkan pembaca dan memberikan nuansa estetis.

b. Penyusunan Draft Laporan


Sebelum laporan selesai ditulis, sebaiknya membuat draft laporan
terlebih dahulu. Draft laporan ini berupa laporan yang sudah hampir
jadi, dengan pengembangan kerangka laporan atau konten telah
ditulis dan dibahas semua. Draft laporan ini berfungsi sebagai bahan
evaluasi laporan. Draft laporan ini sebaiknya ditunjukkan kepada
pihak-pihak terkait yang dapat mengevaluasi laporan dan kinerja
proses perencanaan seperti akademisi atau pakar perencana. Dengan
demikian, laporan yang akan jadi nantinya adalah laporan yang
benar dan dapat diminimalisir kesalahannya. Draft laporan yang
telah jadi sebaiknya juga disajikan dalam bentuk presentasi.

c. Inventarisasi Lampiran
Hal-hal yang dapat dimasukkan ke dalam lampiran antara lain salah
satu atau beberapa perangkat survei yang telah diisi atau masih
kosong. Contoh perangkat survei untuk lampiran sudah dijelaskan
sebulmnya pada modul 3. Kemudian peta dasar atau peta tematik
wilayah studi yang ukuran kertasnya lebih besar dari kertas laporan
atau dokumen-dokumen penting lainnya yang berhubungan dengan
proses perencanaan. Data-data seperti tabel, transkrip wawancara,
ataupun diagram juga dapat dimasukkan pada bagian lampiran
sesuai kebutuhan, untuk memberikan kesan estetis dan kenyamanan
dalam laporan, juga agar pembaca tidak jenuh dalam membaca
substansi laporan yang dipenuhi dengan data (contoh inventarisasi
lampiran berupa data pada tabel, traskrip wawancara, maupun
diagram pada lampiran dapat dilihat pada lampiran 9.2).
9.8 Laporan Akhir 

d. Editing laporan
Setelah draft laporan selesai dibuat dan diberikan kepada pihak
terkait yang dapat menilai laporan seperti dosen dan asisten, maka
draft laporan tersebut akan dievaluasi oleh dosen atau asisten yang
bersangkutan. Hasil evaluasi laporan tersebut kemudian menjadi
bahan acuan untuk memperbaiki laporan sesungguhnya. Editing
harus dilakukan dengan baik mengacu pada teknik presentasi
laporan yang baik, mengikuti penulisan akademik, dan sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan.

C. Strategi Pengerjaan Tugas


Untuk menghindari praktikan sebagai seorang deadliner serta membantu
praktikan dalam mempersiapkan laporan akhir yang baik, beberapa langkah
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas modul 9 dengan kualitas
yang baik adalah sebagai berikut:
1. Buatlah format penulisan buku laporan akhir yang digunakan
rujukan penulisan dalam satu kelas;
2. Setiap kelompok mengacu pada format penulisan kelas.;
3. Perhatikan aspek keterkaitan atau hubungan antar bagiannya pada
masing-masing bab sistematika laporan akhir;
4. Laporan yang telah selesai dibuat, sebaiknya dicetak kedalam
bentuk buku atau dokumen yang dijilid dengan baik dan rapi;
5. Jangan lupa menyertakan hal-hal yang dianggap perlu dalam
laporan, misalnya kata pengantar atau lembar pengesahan. Untuk
produk proses perencanaan di bangku perkuliahan disarankan untuk
menyertakan pula foto bersama dari tim penyusun (contoh kata
pengantar dan lembar pengesahan dapat dilihat pada lampiran 9.3
dan 9.4); dan
6. Jangan lupa pula cantumkan pembagian tugas per individu dalam
proses pembuatan laporan. Jika dalam pembuatan laporan
mengikutsertakan banyak orang seperti dalam satu kelas perkuliahan
yang terdiri dari 30-50 orang, maka cantumkan saja semua nama
yang terkait dan ikut serta dalam pembuatan beserta pekerjaan yang
telah dilakukannya pada proses pembuatan laporan proses
perencanaan. Nama dosen, pembimbing, dan asisten studio juga
dapat dicantumkan. (contoh struktur organisasi studio ini dapat
dilihat pada lampiran 9.5).
 MODUL 9 9.9

L A T IH AN

Kerjakan latihan dibawah ini untuk memudahkan memahami modul 9


ini.
1. Buatlah sebuah format penulisan buku laporan akhir!
2. Berdasarkan data-data yang sudah dikumpulkan dari hasil survei
lakukan inventarisasi terhadap data-data yang ada sebagai lampiran
pada buku laporan akhir! Pastikan data-data tersebut sesuai dengan
kebutuhan laporan akhir! 
 

Eva lu asi Pe nge rjaan

Evaluasi pengerjaan tugas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah


tugas modul 9 telah dikerjakan benar secara substansi. Evaluasi pengerjaan
tugas modul 9 ini dilakukan sepenuhnya oleh dosen dan asisten studio.

 
 
  Ke gia tan La in yang Me nun ja ng Stu dio
Tugas modul 9 merupakan syarat bagi kelas untuk mengikuti ujian akhir
semester. Beberapa kegiatan lain yang dapat dilakukan diluar kegiatan formal
studio yang juga menentukan keberhasilan pelaksanaan studio adalah sebagai
berikut:
 Penilaian teman:
 Kegiatan studio merupakan kegiatan kelompok sehingga yang
bekerja adalah kelompok;
 Untuk menghindari kesalahan dalam penilaian oleh dosen maka
masukan dari kelas sangat diperlukan;
 Masing-masing individu akan memberikan penilaian terhadap
temannya, mulai dari keaktifannya, kontribusinya, tanggung
jawabnya dan lainnya selama proses studio berlangsung; dan
 Hasil penilaian teman ini digunakan sebagai input oleh dosen
untuk memberikan penilaian.
9.10 Laporan Akhir 

Glosarium

Demografi Ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan


penduduk; ilmu yang memberikan uraian atau
gambaran statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari
sudut sosial politik; ilmu kependudukan;
Estetis Mengenai keindahan; menyangkut apresiasi keindahan
(alam, seni, dan sastra)
Isu Masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dsb)
Konseptual Berhubungan dengan (berciri seperti) konsep
Kutipan Sisipan, hal yang ada di antara dua
Materi Sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan,
dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dsb)
Misi Tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban
untuk melakukannya demi agama, ideologi,
patriotisme, dsb
Prasarana Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek, dsb)
Presentasi Penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film,
dsb) kepada orang-orang yang diundang;
Presenter Orang yang menyajikan presentasi
Proses Runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan
sesuatu
Sarana Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan; alat; media
Stakeholder Pemangku kepentingan, tokoh yang berkepentingan
Survei Teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas
data; penyelidikan; peninjauan
Visi Pandangan atau wawasan ke depan
 MODUL 9 9.11

Daftar Pustaka

 Kusrianto, Adi. 2006. Teknik Mempresentasikan Data dengan Diagram


Excel. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
 Rea, Louis M. & Parker, Richard A. 2005. Designing and Conducting
Survey Research: A Comprehensive Guide (third edition). San
Francisco: John Willey & Sons.
 Singarimbun, Masri dan Effendi (ed). 1989. Metoda Penelitian Survai.
Jakarta: LP3ES.
 Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan ;
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
9.12 Laporan Akhir 

Lampiran

LAMPIRAN 9.1 Contoh Jadwal Pengerjaan Tugas Modul

CONTOH 1:

Hari/ Nama/ Target Kendala/


PJ Hasil
Tanggal Kelompok Kegiatan Catatan
 MODUL 9 9.13

CONTOH 2:

Hari
Target Kegiatan PJ Kendala/
Hasil
1 2 3 4 5 6 7 Catatan
9.14 Laporan Akhir 

LAMPIRAN 9.2 Contoh Inventarisasi Lampiran

CONTOH TRANSKRIP WAWANCARA 1:

PL 22W1 STUDIO SURVEI PERENCANAAN SEMESTER II TAHUN


AJARAN 2005/2006
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG

STUDI IDENTIFIKASI FUNGSI DAN PERAN BANDUNG


SEBAGAI KOTA JASA

Hasil Wawancara

Instansi : Dinas Tata Kota


Narasumber : Ade Suharya (Kepala Seksi Rencana Teknis Ruang &
Prasarana Kota )

Pertanyaan Umum
1. Bagaimana kedudukan instansi dalam kaitan upaya perwujudan
visi kota Bandung, ‘Bandung sebagai Kota Jasa” ?
Dinas Tata Kota (DTK) merupakan salah satu dinas teknis yang
tugasnya melaksanakan sebagian pekerjaan pemerintahan dalam bidang
pekerjaan umum. Berwenang dalam perencanan dan pengelolaan
jaringan infrastruktur, jaringan jalan, evaluasi jaringan jalan dan
pelaksana kebijakan pemerintah dalam arahan tata ruang. Tugas lain
DTK adalah mengimplementasikan tata guna lahan sektor jasa yang
tercantum dalam RTRW, mengarahkan investor untuk mengadakan
kegiatan jasa pada peruntukan yang sesuai.
 MODUL 9 9.15

2. Pembangunan seperti apakah yang dapat mendukung terlaksanaya


visi Kota Bandung tersebut? (idealnya)
Pihak DTK cenderung mengalami dilema karena selama ini dalam
penyusunan peraturan yang mengacu pada RTRW yang dianggap masih
samar. DTK mendorong visi tersebut berupa kegiatan jasa yang
bermanfaat bagi masyarakat. Dalam RTRW, pembagian/
pengelompokan sektor ke dalam subsektor dianggap masih samar.

3. Sudah sejauh mana perencanaan pemerintah kota untuk


mewujudkan visi Kota Bandung, “Bandung sebagai Kota Jasa” ?
(sarana dan prasarana)
Lebih menitikberatkan pada sarana transportasi (jaringan jalan) karena
jalan memilki keterkaitan yang erat dengan penggunaan lahan pada suatu
wilayah. Kenyataan saat ini ruas jalan yang ada tidak sebanding dengan
luas wilayah Kota Bandung sendiri. Terdapat beberapa alternatif seperti
double decker dan jaringan tol dalam kota, tetapi belum dapat
direalisasikan karena terkait dengan masalah dana.

4. Sudah sampai mana proses perwujudan Bandung sebagai


kota jasa? (pelaksanaannya)
Telah ada peruntukan-peruntukan guna lahan untuk jasa di berbagai
koridor. Tetapi dalam kenyataan dan perkembangannya, sektor
perdaganganlah yang tumbuh dengan pesat dan lebih dominan.

Pertanyaan Khusus
1. Sejauh mana nantinya Bandung sebagai Kota Jasa akan
berpengaruh terhadap guna lahan di Bandung? Dan apa tindak
lanjut dari pemerintah?
Sangat berpengaruh. Akan terjadi penetrasi guna lahan dan fungsi
hunian akan terdesak dengan pertumbuhan sektor jasa. Hal tersebut
terjadi karena dinamika perubahan masyarakat terjadi lebih dulu
dibanding dengan dinamika peraturan penataan ruang.
Tindak lanjut pemerintah salah satunya dengan mengeluarkan peraturan/
perijinan sebagai pengendali dampak penetrasi tersebut. Sebagai alat
pemantau, di beberapa titik telah dibentuk cabang dinas.
9.16 Laporan Akhir 

2. Jasa apa yang mungkin berkembang nantinya dalam lingkup Kota


Bandung sebagai kota jasa?
Menurutnya, jasa pariwisata akan berkembang karena banyak
dibangunnya hotel serta restauran-restauran baru dan banyak pula
investor yang akan membangun bidang jasa tersebut.

3. Apakah terjadi perubahan dalam kuantitas luas lahan untuk sektor


jasa? Dan apa tindak lanjut dari pemerintah?
Terjadi peningkatan kuantitas guna lahan sektor jasa. Tindak lanjut
pemerintah dengan perijinan sebagai pengendali namun pemerintah tidak
dapat berlaku strict karena menyangkut faktor sosial masyarakat.

4. Koridor jalan mana saja yang terdapat aglomerasi sektor jasa?


Sebenarnya peruntukan guna lahan bagi sektor jasa adalah di
koridor Soekarno Hatta, koridor Surapati, koridor Laswi, koridor BKR,
koridor Peta, dan koridor Djunjunan. Tetapi sektor jasa tersebut terdesak
oleh sektor perdagangan yang berkembang lebih dominan. Sektor jasa
tersebut kemudian lebih banyak tumbuh dan berkembang di kawasan
Bandung Utara.

5. Adakah peraturan yang berkenaan dengan upaya perwujudan


Bandung sebagai kota jasa?
Ada. Peraturan tersebut berupa :
RTRW ⇒ RDTR ⇒ Izin Gangguan ⇒ Perda K3

6. Sejauh mana suatu peraturan akan memberikan pengaruh terhadap


proses perwujudan Banudng sebagai kota jasa?
Sebagai peninjau, penunjang dan pengendali. Namun harus didukung
oleh peran serta dari seluruh stakeholder.

7. Kegiatan pemgendalian apa saja yang dilakukan untuk


mewujudkan visi tersebut?
Berupa perijinan, penertiban dan pelaporan. Dinas Tata Kota memiliki
kewenangan atas perijinan dan pengawasan. Sedangkan tindakan
korektif dilakukan oleh satpol PP.
 MODUL 9 9.17

CONTOH TRANSKRIP WAWANCARA 2:

PL 22W1 STUDIO SURVEI PERENCANAAN SEMESTER II TAHUN


AJARAN 2005/2006
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG

STUDI IDENTIFIKASI FUNGSI DAN PERAN BANDUNG SEBAGAI


KOTA JASA

Hasil Wawancara

Instansi : Dinas Pariwisata


Narasumber : Aman Raksanagara

Dalam mewujudkan visi Kota Bandung yaitu Bandung sebagai Kota


Jasa, Dinas Pariwisata memiliki kedudukan sebagai “Satuan Kerja
Pemerintah Kota”, yang berupa unit dan menerima tugas secara langsung
dari Perintah Kota sesuai kewenangan Dinas Pariwisata berdasarkan Perda
No. 05 / Th. 2001 dan Kepmendagri 174 mengenai Kewenangan Bidang
Pariwisata di tingkat Kota.
Dalam pengembangan yang dilakukan untuk mendukung terlaksananya
visi Kota Bandung yaitu memiliki empat tujuan umum antara lain:
1. Masyarakat Kecil
2. Pemberdayaan Masyarakat
3. Memperkuat Ciri Khas Lokal
4. Daya Dukung Lingkungan

Dari keempat hal di atas, yang mendasari program pemerintah kota


yaitu:
9.18 Laporan Akhir 

1. Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan
kenangan)
2. Sadar Wisata
Sadar wisata disini merupakan pemberdayaan masyarakat kota
dalam menciptakan budaya wisata yang berupa community based
tourism yaitu masyarakat yang didasari oleh sektor pariwisata,
namun, hal tersebut juga dapat berupa tourism commodity based.
Maka dalam prosesnya perlu ditunjang oleh masyarakat itu
sendiri, sehingga adanya intergritas antara masyarakat dan sektor
pariwisata.

Perencanaan dalam mewujudkan visi tersebut dalam peningkatan sarana


dan prasarana, namun pelakasnaannya itu sendiri masih belum optimal.
Adanya pengaruh pengembangan pariwisata di Bandung terhadap visi
Kota Bandung Sebagai Kota Jasa. Sektor jasa hotel dan restoran memiliki
kontribusi yang paling besar terhadap penghasilan pajak Kota Bandung
dan bagi sektor-sektor lainnya.
Hal tersebut terlihat dalam banyaknya jumlah pengunjung (wisatawan)
yang datang ke Kota Bandung maka akan berdampak pada peningkatan
jumlah PDRB Kota Bandung itu sendiri, khususnya bagi masyarakat Kota
Bandung yang akan mendapatkan peningkatan perekonomian secara
langsung dari wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.
Hal-hal yang berpengaruh secara langsung terhadap perekonomian yaitu:
1. Jumlah Pengunjung
2. Lama Tinggal
3. Belanja

Selain ketiga hal tersebut, adanya pertambahan berupa foreign exchange,


dan dari aspek sosial, yaitu keterlibatan masyarakat dalam pengembangan
sektor pariwisata yaitu dengan berperan secara aktif mendukung visi Kota
Bandung dan memberikan citra yang positif terhadap para wisatawan
mengenai sektor-sektor wisata yang ada. Dari sisi Pemerintah itu sendiri juga
berperan dalam pengembangan pariwisata kedepannya dalam hal menjaga
daya dukung lingkungan dan mempertimbangkan kesejahteraan warga kota
itu sendiri. Pemerintah kota dalam merencanakan dalam mengikutsertakan
wilayah disekitar Kota Bandung dalam proses pengembangan di sektor
pariwisata antara lain Cimahi, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Garut, dan
Sumedang.
 MODUL 9 9.19

CONTOH LAMPIRAN DATA TABEL:


HASIL OBSERVASI JALAN
Jalan Arteri
Bahan Keru- Tro- Lampu Sistem
Nama Jalan Dasar sakan toar Jalan Drainase Aliran Air Nama Foto Keterangan
Ada drainase yang terbuka,
Jl. Tidak 273-277 Foto di
Aspal x x Tertutup - tapi tidak dilalui air dan
Rajamandala rusak Kel.Zaharatul)
dipadati oleh sampah
Jalan Kolektor
Bahan Keru- Tro- Lampu Sistem
Nama Jalan Dasar sakan toar Jalan Drainase Aliran Air Nama Foto Keterangan
Jl. Bunisari - Rusak Banyak sampah di drainasenya
Aspal x x Terbuka Tersendat DSC03604
Cikadang ringan (foto di kel.faikar)
Jl. Padalarang Rusak
Aspal x x Terbuka Lancar DSC03613-18 (Foto di kelompok Faikar)
- Cisarua ringan
Trotoarnya hanya sebagian dan
drainasenya pun tidak
disepanjang jalan. Selain itu,
aliran air di drainase tersendat
karena banyak sampah di
dalamnya. Keadaan ruas jalan
yang terletak di Kecamatan
Jl. Purabaya - Rusak
Aspal v v Terbuka Tersendat (Foto di Rani) Padalarang cukup bagus namun
Jati ringan
keadaan ruas jalan yang
terletak di daerah Cikande
rusak total dengan kondisi
jalan yang terbuat dari tanah
dan tanjakan yang sangat
terjal sehingga sulit untuk
dilalui oleh kendaraan.
9.20 Laporan Akhir 

Bahan Keru- Tro- Lampu Sistem


Nama Jalan Dasar sakan toar Jalan Drainase Aliran Air Nama Foto Keterangan
Sistem drainase terbuka di
Rusak Terbuka,
Jl. - Aspal x x Tersendat 3451-3 sebelah kanan (Kelompok
ringan Tertutup
Gina)
3413, 3418,
Jl. Raya Semen Tidak Drainasenya ada di sebelah kiri
x v Terbuka Lambat 3409 (Foto di
Batujajar Block rusak padalarang saja
Kelompok Gina)
Secara umum, keadaan jalan
cukup baik terbuat dari aspal
dan tidak mengalami
kerusakan. Namun yang
IMG00916-
disayangkan adalah banyaknya
20110325-1057,
sampah berserakan disekitar
Jl. Raya Tidak IMG00909-
Aspal v v Tertutup Lambat jalan diakibatkan adanya PKL
Purwakarta rusak 20110325-1058,
yang berjualan dipinggir jalan.
IMG00921-
Drainase yang ada adalah
20110325-1059
drainase terbuka dimana air
yang berada dijalan langsung
dialirkan ke saluran drainase
yang ada di pinggir jalan.
Jalan Lokal
Bahan Kerus Trotoa Lampu Sistem
Nama Jalan Dasar akan r Jalan Drainase Aliran Air Nama Foto Keterangan

Jl. Stasiun- Rusak Jalan di Kec. Cipatat (Foto di


Aspal x x Tertutup - 278-285
Cipatat ringan Dina)

Jl. Citatah- Rusak Jalan di Kec. Cipatat (Foto di


Tanah x x - - 262-270
Cirawamekar parah Dina)
 MODUL 9 9.21

Bahan Keru- Tro- Lampu Sistem


Nama Jalan Dasar sakan toar Jalan Drainase Aliran Air Nama Foto Keterangan
Jl. Perum Giri Tidak
Semen x x Terbuka Tersendat 3450, 3444 (Foto di Kel. Gina)
Asih Raya rusak
Jalan cukup untuk dilewati
oleh dua mobil berpapasan.
Ruas jalan dilengkapi oleh
IMG00902- saluran drainase terbuka
201103251005, dimana apabila ada air dijalan
Rusak IMG00909- maka air tersebut akan
Jl. Rancabali Aspal x x Terbuka Lancar
ringan 20110325-1017, langsung disalurkan ke sawah
IMG00910- disamping jalan. Beberapa
20110325-1022 bagian dari jalan tersebut
mengalami rusak ringan karena
sering dilewati mobil truk yang
mengangkut aspal.
Jalan cukup lebar untuk dilalui
dua buah mobil berpapasan.
Ruas jalan dilengkapi dengan
saluran drainase dengan
kedalaman 25 cm dan lebar 20
Jl. Orion - Jl. Tidak
Aspal v v Terbuka Lambat (Foto di Rani) cm. Beberapa ruas saluran
U.Suryadi rusak
drainase terdapat tumpukan
sampah. Kurang lebih 100 m
dari mulut jalan, lebar jalan
mengecil sehingga sulit untuk
dilewati oleh kendaraan.
9.22 Laporan Akhir 

CONTOH LAMPIRAN DATA GRAFIK DAN DIAGRAM :


 MODUL 9 9.23
9.24 Laporan Akhir 
 MODUL 9 9.25
9.26 Laporan Akhir 

LAMPIRAN 9.3 Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT karena
hanya berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Dalam laporan ini, penulis membahas “Identifikasi Peran dan Pengaruh Kota Baru
Parahyangan terhadap Sosial-Ekonomi Bandung Metropolitan Area” dengan
wilayah studi Kecamatan Padalarang, Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Batujajar,
dan Kecamatan Cipatat di Kabupaten Bandung Barat”.
Laporan ini merupakan suatu bentuk penelitian mengenai pengaruh keberadaan
Kota Baru Parahyangan terhadap wilayah studi ditinjau dari aspek-aspek sosial-
kependudukan, ekonomi, sarana, prasarana, perubahan guna lahan, pola aktivitas
masyarakat, dan pola pergerakannya. Laporan ini merupakan keluaran dari survei
primer yang telah dilaksanakan tanggal 23 – 29 Maret 2010 di Kecamatan Padalarang,
Kecamatan Ngamprah, Kecamatan Batujajar, dan Kecamatan Cipatat, Kabupaten
Bandung Barat dalam rangka memenuhi tugas Studio Proses Perencanaan PL 2290
bagi mahasiswa jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Dalam proses pembuatan
laporan ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari
beberapa pihak. Untuk itu, ucapan terima penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Ahmad Sembiring, ST., MT., M.Sc., Ph.D. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Studio Proses Perencanaan.
2. Kak Ivan Satriadi dan Kak Sri Suryati Ningsih selaku asisten dosen yang
telah membimbing kami dari awal hingga akhir kuliah Studio Proses
Perencanaan.
3. Kak Fitria Wulan Sari, ST. dan Firdaus Akmal, ST., selaku asisten dosen
yang juga telah membantu kami dalam penyusunan laporan akhir ini.
4. Kak Isabella Gultom, ST., atas bantuannya dalam pengumpulan data
sekunder untuk keperluan analisis.
5. Keluarga penulis yang telah memberikan dukungannya selama proses
penelitian hingga penyusunan laporan ini.
6. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dan tidak mungkin disebutkan
satu per satu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, baik
dari segi materi maupun teknik penyajiannya mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman dari penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan. Demikian laporan ini penulis susun, semoga bermanfaat.
Terimakasih.

Bandung, Mei 2011

Penulis
 MODUL 9 9.27

LAMPIRAN 9.4 Contoh Lembar Pengesahan

Identifikasi Peran dan Pengaruh Kota Baru Parahyangan terhadap


Sosial-Ekonomi Bandung Metropolitan Area

PL 2290 Studio Proses Perencanaan


Studio Ganjil

Mengetahui / Menyetujui
Dosen Pengampu

Ahmad Sembiring, ST., MT., MSc., Dr .


NIP: 17613247 177132 1 005

Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas A

Irsyad Santoso, Ir., MT., Dr.


NIP. 17635389 177083 1 005

2011
9.28 Laporan Akhir 

LAMPIRAN 9.5 Contoh Struktur Organisasi Studio

Contoh : Struktur Organisasi Studio Ganjil


Jabatan Nama (NIM)

Pelindung Dekan FTSP Univ. A


Bernard Siahaan, Ir., M.Sc., Dr., Prof
Penanggung
Ketua Program Studi PWK Univ. A
Jawab

Irsyad Santoso, Ir., MT., Dr.

Dosen PL 22xx Studio Proses Perencanaan


Pembimbing
Ahmad Sembiring, ST., MT., MSc., Dr.
Ketua Muhammad Akbar Rasyid 154 xx 063
Wakil Ryan Adi Kusuma 154 xx 047
Sekretaris Alifah Khairani 154 xx 007
Bendahara Rizki Ramadhani 154 xx 025
Sie BRT Hidayah Nur Utami 154 xx 015
Sie Perizinan Bambang Hariadi (Koord.) 154 xx 071
Hamka Hamzah 154 xx 019
Rifki Achmad Nasron 154 xx 021
Eko Wahyu Kusumo 154 xx 041
Sari Dwi Yolanda 154 xx 059
Sie Survey Rahmad Ali Imran (Koord.) 154 xx 027
Muhammad Nur 154 xx 011
Tri Utami Dewi 154 xx 013
Robby Dwi Putra 154 xx 029
Alex Pratama Jati 154 xx 045
Junaidi 154 xx 057
Imran Adi Putra 154 xx 061
Raj Ikhwan Alam 154 xx 065
 MODUL 9 9.29

Jabatan Nama (NIM)


Sie Data
Primer Dian Febriani (Koord.) 154 xx 053
Tiara Lestari 154 xx 001
Aisyah Rahmawati 154 xx 009
Ronald Widjayanto 154 xx 031
Rani Puspita Ningrum 154 xx 035
Ade Irawan 154 xx 043
Anggun Rahmawati 154 xx 049
Ayu Fitrianti 154 xx 079
Sie Data
Sekunder Dewi Wulansari (Koord.) 154 xx 069
Arya Sukmawan 154 xx 087
Rika Irama 154 xx 005
Camelia 154 xx 033
Ria Eka Putri 154 xx 037
Annisa Putri 154 xx 039
Muhammad Isnaini 154 xx 073
Erick Gunawan Gultom 154 xx 077
Sie Pengolahan
Data Citra Dwi Utari (Koord.) 154 xx 023
Febby Angguni 154 xx 003
Irvan Sudibyo 154 xx 017
Erin Tampubolon 154 xx 051
Zulkarnain Ishaq 154 xx 055
Novi Cahaya Sari 154 xx 067
Putri Febrina 154 xx 083
I Gde Batur Saksono 154 xx 085
Struktur organisasi yang dipakai dalam kelas studio Anda. Struktur
organisasi studio ini biasanya telah dibuat sebelumnya pada pertemuan
pertama kelas studio. Sertakan juga nama masing-masing individu dalam
kelas studio sesuai dengan tanggung jawabnya dalam kelas studio tersebut.

Anda mungkin juga menyukai