a. Tahap Persiapan
1. Persiapan diri
(1) Berniat ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala
(2) Menyucikan hati dan menghadirkan kekhusyu’an karena Allah Ta’ala
(3) Menyiapkan tempat khusus untuk menghafal
(4) Menyiapkan perangkat hafalan
(5) Menghadirkan keyakinan bahwa menghafal Al Qur’an amatlah mudah
2. Perangkat hafalan
a) Mushaf Al Qur’an khusus hafalan (tahfizh), dengan ciri-ciri berikut :
1. Halaman surat Al Fatihah tersusun lengkap dari ayat 1 sampai 7
2. Halaman surat Al Baqarah tersusun sbb :
- Ayat 1 – 5 - Ayat 30 - 37
- Ayat 6 – 16 - Ayat 38 – 48 dst
- Ayat 17 -24
- Ayat 25 -29
3. Terdapat potongan ayat di pojok garis setiap awal ayat, atau awal ayat tercetak
warna merah
b) Sebaiknya menggunakan mushaf terjemahan untuk membantu menghadirkan dzauqi
(nilai rasa) saat membaca Al Qur’an.
a. Kiat Menghafal
1. Berani ikhlas karena Allah Ta’ala
2. Menghadirkan motivasi yang kuat
3. Meluangkan waktu dan menjaga konsistensi
4. Memulai hafalan di waktu fajar (sebelum subuh atau sesudah subuh)
5. Mengulang hafalan saat shalat (sunnah), berlangsung hingga waktu tahajjud
@nufadilah
22 Muharram 1439 H
6. Berdoa sebelum dan setelah menghafal agar Allah memberi kemudahan
7. Menghafal di tempat yang kondusif yang mampu melahirkan fokus dan konsentrasi
b. Manhaj Menghafal
1. Ikhlas 2. Yakin 3. Sabar 4. Serius 5. Istiqamah
Proses istiqamah dianjurkan dengan :
menambah hafalan di waktu fajar
Menambah hafalan (muraja’ah) setiap ba’da dzuhur dan ashar
Mempraktekkan hafalan pada shalat-shalat sunnah
Memulai hafalan (surat Al Baqarah) pada hari Sabtu dengan pola sebagai berikut :
- Hari Sabtu; ba’da subuh menghafal 3 ayat (1-3)
- Hari Ahad; menambah hafalan 2 ayat (4-5)
- Hari Senin; tidak menambah hafalan, lakukan pengulangan untuk melancarkan ayat 1-5
- Hari Selasa; menambah hafalan 2 ayat (6-7)
- Hari Rabu; menambah hafalan 1 ayat dan melengkapi muroja’ah untuk melancarkan ayat 1-8
- Hari Kamis, menambah hafalan 2 ayat (9-10)
- Hari Jum’at; khusus untuk mengulang dan melancarkan seluruh ayat yang telah dihafal
Setiap ayat yang telah dihafal wajib dipraktekkan (dibaca) dalam setiap shalat sunnah harian.
Sbb :
- Syuruq
- Dhuha
- Shalat-shalat sunnah rawwatib
- Shalat Tahajjud (puncak pengulangan)
Bila hafalan melebihi 30 ayat maka wajib menjaga konsistensi hafalan dan pengulangan dengan
cara sbb :
@nufadilah
22 Muharram 1439 H
- Bacaan kedua dilakukan tanpa melihat terjemahan
- Bacaan ketiga mulai menghafal tanpa melihat mushaf (namun diperkenankan membuka bila
lupa)
- Bacaan ke lima mulai menghafal tanpa melihat mushaf sama sekali
e. Cara Muroja’ah
Penting diketahui bahwa terdapat 2 cara untuk menghadirkan kembali ayat yang telah dihafal,
yaitu :
1. Muraja’ah yaitu mengulang bacaan ayat yang telah dihafalkan dengan khusyu’ dan tartil
2. Mudzakarah yaitu mengingat ayat yang telah dihafalkan, dapat dilakukan kapan saja dan di
mana saja, sepanjang tidak dalam waktu dan tempat yang dilarang
Tahapan Muraja’ah
Catatan penting
- Setiap penghafal Al Qur’an harus selalu menghadirkan keyakinan bahwa menghafal Al Qur’an
amatlah mudah. Sesuai dengan janji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat Al Qamar ayat
17, 22, 32 dan 40
- Setiap penghafal Al Qur’an harus yakin bahwa setiap ayat yang dibaca akan menjadi syifa
(penyembuh) dan Rahmat bagi dirinya (QS Al Isra : 82)
- Hafal Al Qur’an terbaik ialah mencapai derajat Itqan yaitu hafalan seperti hanya bacaan surat
Al Fatihah.
@nufadilah
22 Muharram 1439 H
TABEL METODE MENGHAFAL AL QUR’AN
Keterangan :
“Begitupun di shalat sunnah Rawwatib, terus ulangi. Jangan bosan. Itu saja, terus! Sampai betul-betul
terbiasa membacanya”
@nufadilah
22 Muharram 1439 H
Jum’at -> Jangan baca.
“Khusus untuk mengulang hafalan, karena hari Jum’at itu hari keberkahan, hari raya kita.”
Laki-laki
Berdoa sambil menunggu Khatib di atas mimbarnya, anda ulang hafalan Qur’annya, lalu
ketika Khatib duduk di antara 2 khutbahnya, mohonkan kepada Allah
Perempuan
Berdoa Ba’da Asharnya.
ِ ا َ ْل َح ْمد ل ّل---
--- ُِل
@nufadilah
22 Muharram 1439 H