Anda di halaman 1dari 5

Manhaj Menghafal Al Qur’an

Oleh : Ustadz Adi Hidayat Lc, MA

a. Tahap Persiapan

1. Persiapan diri
(1) Berniat ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala
(2) Menyucikan hati dan menghadirkan kekhusyu’an karena Allah Ta’ala
(3) Menyiapkan tempat khusus untuk menghafal
(4) Menyiapkan perangkat hafalan
(5) Menghadirkan keyakinan bahwa menghafal Al Qur’an amatlah mudah

2. Perangkat hafalan
a) Mushaf Al Qur’an khusus hafalan (tahfizh), dengan ciri-ciri berikut :
1. Halaman surat Al Fatihah tersusun lengkap dari ayat 1 sampai 7
2. Halaman surat Al Baqarah tersusun sbb :
- Ayat 1 – 5 - Ayat 30 - 37
- Ayat 6 – 16 - Ayat 38 – 48 dst
- Ayat 17 -24
- Ayat 25 -29
3. Terdapat potongan ayat di pojok garis setiap awal ayat, atau awal ayat tercetak
warna merah
b) Sebaiknya menggunakan mushaf terjemahan untuk membantu menghadirkan dzauqi
(nilai rasa) saat membaca Al Qur’an.

b. Proses bimbing Talaqqi


1. Ustadz membacakan ayat Al Qur’an untuk disimak dan didengarkan
2. Siswa menirukan/membaca sama-sama
3. Ustadz mengoreksi bacaan peserta satu per satu
4. Ustadz menyampaikan teori tajwid dan menjelaskannya

c. Tahap Menghafal Al Qur’an

a. Kiat Menghafal
1. Berani ikhlas karena Allah Ta’ala
2. Menghadirkan motivasi yang kuat
3. Meluangkan waktu dan menjaga konsistensi
4. Memulai hafalan di waktu fajar (sebelum subuh atau sesudah subuh)
5. Mengulang hafalan saat shalat (sunnah), berlangsung hingga waktu tahajjud

@nufadilah
22 Muharram 1439 H
6. Berdoa sebelum dan setelah menghafal agar Allah memberi kemudahan
7. Menghafal di tempat yang kondusif yang mampu melahirkan fokus dan konsentrasi

b. Manhaj Menghafal
1. Ikhlas 2. Yakin 3. Sabar 4. Serius 5. Istiqamah
Proses istiqamah dianjurkan dengan :
 menambah hafalan di waktu fajar
 Menambah hafalan (muraja’ah) setiap ba’da dzuhur dan ashar
 Mempraktekkan hafalan pada shalat-shalat sunnah

d. Hafalan bagi pemula

Memulai hafalan (surat Al Baqarah) pada hari Sabtu dengan pola sebagai berikut :
- Hari Sabtu; ba’da subuh menghafal 3 ayat (1-3)
- Hari Ahad; menambah hafalan 2 ayat (4-5)
- Hari Senin; tidak menambah hafalan, lakukan pengulangan untuk melancarkan ayat 1-5
- Hari Selasa; menambah hafalan 2 ayat (6-7)
- Hari Rabu; menambah hafalan 1 ayat dan melengkapi muroja’ah untuk melancarkan ayat 1-8
- Hari Kamis, menambah hafalan 2 ayat (9-10)
- Hari Jum’at; khusus untuk mengulang dan melancarkan seluruh ayat yang telah dihafal

Praktek pengulangan harian

Setiap ayat yang telah dihafal wajib dipraktekkan (dibaca) dalam setiap shalat sunnah harian.
Sbb :

- Syuruq
- Dhuha
- Shalat-shalat sunnah rawwatib
- Shalat Tahajjud (puncak pengulangan)

Hafalan di atas 30 ayat

Bila hafalan melebihi 30 ayat maka wajib menjaga konsistensi hafalan dan pengulangan dengan
cara sbb :

- Mulai menghafal per halaman


- Mengulang hafalan setiap selesai shalat wajib 5 waktu, dengan membagi jumlah ayat yang
dihafal lalu dibaca setiap shalat

Cara menghafal per halaman

- Membaca ayat yang akan dihafal sebanyak 5 kali


- Bacaan pertama disertai dengan membaca terjemahan

@nufadilah
22 Muharram 1439 H
- Bacaan kedua dilakukan tanpa melihat terjemahan
- Bacaan ketiga mulai menghafal tanpa melihat mushaf (namun diperkenankan membuka bila
lupa)
- Bacaan ke lima mulai menghafal tanpa melihat mushaf sama sekali

e. Cara Muroja’ah

Penting diketahui bahwa terdapat 2 cara untuk menghadirkan kembali ayat yang telah dihafal,
yaitu :
1. Muraja’ah yaitu mengulang bacaan ayat yang telah dihafalkan dengan khusyu’ dan tartil
2. Mudzakarah yaitu mengingat ayat yang telah dihafalkan, dapat dilakukan kapan saja dan di
mana saja, sepanjang tidak dalam waktu dan tempat yang dilarang

Tahapan Muraja’ah

1. Lakukan Muraja’ah dalam keadaan tenang


2. Muraja’ah terbaik dilakukan sesaat setelah shalat fardhu dengan pola pembagian ayat
Misal : Bila kita telah menghafal 60 ayat, maka bagilah 60 ayat tersebut dengan 5 waktu
shalat sehingga menghasilkan 12 ayat yang mesti dibaca setiap selesai shalat fardlu
3. Bila kita menghafal ayat-ayat baru (ba’da shubuh) maka hafalan ayat tersebut dipraktekkan
dalam shalat sunnah tanpa disertakan dalam pengulangan wajib setelah shalat fardlu,
namun dipraktekkan bersamaan dalam shalat Tahajjud
4. Contoh rumusan Muraja’ah wajib dan penambahan ayat baru :
 Ba’da Shubuh ayat 1-12
 Ba’da Dzuhur ayat 13-24
 Ba’da Ashar ayat 25-36
 Ba’da Maghrib ayat 37-48
 Ba’da Isya ayat 49-60
 Shalat Tahajjud ditambah hafalan ayat baru (missal 10 ayat), maka bacaan yang dibaca
dalam shalat menjadi 70 ayat

Catatan penting

- Setiap penghafal Al Qur’an harus selalu menghadirkan keyakinan bahwa menghafal Al Qur’an
amatlah mudah. Sesuai dengan janji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat Al Qamar ayat
17, 22, 32 dan 40
- Setiap penghafal Al Qur’an harus yakin bahwa setiap ayat yang dibaca akan menjadi syifa
(penyembuh) dan Rahmat bagi dirinya (QS Al Isra : 82)
- Hafal Al Qur’an terbaik ialah mencapai derajat Itqan yaitu hafalan seperti hanya bacaan surat
Al Fatihah.

@nufadilah
22 Muharram 1439 H
TABEL METODE MENGHAFAL AL QUR’AN

SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT


3 Ayat 2 Ayat Ulangi 2 Ayat 2 Ayat 1 Ayat Ulangi
Dhuha Dhuha Dhuha Dhuha Dhuha Dhuha Dhuha
Dzuhur Dzuhur Dzuhur Dzuhur Dzuhur Dzuhur Dzuhur
Ashar Ashar Ashar Ashar Ashar Ashar Ashar
Maghrib Maghrib Maghrib Maghrib Maghrib Maghrib Maghrib
Isya Isya Isya Isya Isya Isya Isya
Tahajjud Tahajjud Tahajjud Tahajjud Tahajjud Tahajjud Tahajjud

Keterangan :

 Mulai hari sabtu -> Sebelum atau setelah subuh


 Waktu Dhuha -> 2 Rakaat
- Rakaat pertama 2 ayat
- Rakaat kedua 1 ayat

“Begitupun di shalat sunnah Rawwatib, terus ulangi. Jangan bosan. Itu saja, terus! Sampai betul-betul
terbiasa membacanya”

 Ahad -> Tambah 2 ayat = 5 ayat -> Hafalkan!

 Senin -> Jangan menghafal, sempurnakan bacaan kita.


- “Ulangi yang 5 sampai kuat betul, sampai kalau dibolak balikpun kita hafal. Tertanam dalam jiwa
kita”
- “Kalau hafalan kita benar, itu sampai kapan pun kan dikeluarkan lagi itu akan selalu keluar,
karena Qur’an ada pada jiwa kita.” #guru#

 Selasa -> Tambah 2 ayat -> 5 ayat + 2 ayat = 7 ayat


- Rakaat pertama 4 ayat
- Rakaat kedua 3 ayat
“Dari shalat Dhuha sampai Tahajjud tambah lagi.”

 Rabu -> Tambah 2 ayat lagi -> 7 ayat + 2 ayat = 9 ayat


- Rakaat pertama 5 ayat
- Rakaat kedua 4 ayat
“Rakaat pertama lebih banyak dari rakaat kedua, dari shalat Dhuha sampai Tahajjud.”

 Kamis -> Tambah 1 ayat saja -> jadi 10 ayat.


“Puncaknya hari.”

@nufadilah
22 Muharram 1439 H
 Jum’at -> Jangan baca.
“Khusus untuk mengulang hafalan, karena hari Jum’at itu hari keberkahan, hari raya kita.”

Waktu Mustajab untuk berdo’a.

 Laki-laki
 Berdoa sambil menunggu Khatib di atas mimbarnya, anda ulang hafalan Qur’annya, lalu
ketika Khatib duduk di antara 2 khutbahnya, mohonkan kepada Allah
 Perempuan
 Berdoa Ba’da Asharnya.

ِ‫ ا َ ْل َح ْمد ل ّل‬---
--- ‫ُِل‬

@nufadilah
22 Muharram 1439 H

Anda mungkin juga menyukai