OLEH:
NIM: 109103000004
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memperindah kehidupan dengan melimpahkan
kasih saying, kenikmatan, dan kemudahan tiada bertepi. Shalawat dan salam semoga selalu
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan kasih sayangnya terhadap hamba
Allah juga makhluk lainnya memancar bagai pancaran sinar matahari yang tiada terputus
menerangi bumi. Atas nikmat-Nya dan karunia-Nya Yang Maha Besar sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “PREVALENSI MIGRAIN PADA MAHASISWA
FKIK UIN ANGKATAN 2011 DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA.”
Keberhasilan seseorang tidak terlepas dari budi baik dan bimbingan orang lain. Dalam
kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak
yang telah membantu dalam memberikan bimbingan, dukungan moriil dan bantuan penyusunan
skripsi ini. Hingga akhirnya penulisan skripsi ini telah selesai tepat pada waktunya. Ucapan
terima kasih dan penghargaan, peneliti sampaikan kepada :
1. Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And dan Prof. dr. Djauhari : selaku Dekan dan
Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR : selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dokter
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf yang telah membantu dan segenap dosen
yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi peneliti.
3. dr. Hendro Birowo, Sp.S : selaku Pembimbing 1 akademik peneliti, yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan membimbing peneliti peneliti
dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua budi baik yang telah
diberikan kepada peneliti.
4. dr. Poppy Chandra Dewi, M.Sc, Sp.S : selaku Pembimbing 2 akademik peneliti, yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan membimbing peneliti
peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua budi baik.
v
5. dr. Achmad Zaki, Sp.OT M.Epid: selaku Dosen penguji dalam ujian skripsi terima kasih
atas kesediaan menjadi penguji. Bimbingan, saran, arahan, motivasi serta do‟a yang
selalu ada selama penyusunan skripsi.
6. dr. Fika Ekayanti, M.Med.Edu : selaku Dosen penguji dalam ujian skripsi terima kasih
atas kesediaan menjadi penguji. Bimbingan, saran, arahan, motivasi serta do‟a yang
selalu ada selama penyusunan skripsi.
7. Seluruh dosen dan staf PSPD Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Kedua orang tua ku tercinta yaitu Ayahanda Cahya dan Ibunda Ani Hartani, sebagai
penyemangat dalam hidupku yang tiada hentinya memberikan motivasi dan dukungan
baik moril maupun materil, serta doa yang selalu kalian panjatkan untuk peneliti,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Rasa syukur yang tiada
terhingga atas anugerah yang begitu indah karena aku terlahir dari orang tua terbaik,
dibesarkan di lingkungan yang terbaik dengan didikan yang terbaik. Untuk Ayah yang
tiada pernah lelah berusaha mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya I Love U So
Dad. Dan untuk ibunda tempat berbagi segala rasa, “ Makasih ya Bu, Ibu selalu ada
setiap ku lagi senang, sedih, marah, kesel, dan bosen I Love U So Mom”. Semoga Allah
SWT senantiasa melindungi kedua orang tuaku, dan memberikan yang terbaik dalam
setiap langkah.
9. Adik-adikku tersayang, Gea Tania Annisa, Nabila Vica Lusiana dan Nadira Nazra
Hastigerina Pelagica yang telah menjadikan hidupku penuh warna dengan segala
keseingan, canda dan tawa kalian.
10. Pacarku tersayang, Nurazminah Alwi yang selalu menyayangi, mengerti aku dalam
keadaan apapun dan memberikan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.
11. Teman risetku, M.Ibnu Imaduddin, Reani Zulfa, Adelita Tri R, dan Dian Fithria H “
makasih ya atas semua bantuannya”.
vi
12. Kawan-kawanku di Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2009 yang senantiasa
selalu memberikan dukungan, doa serta bantuan dalam menyelesaikan skripsi, terima kasi
sahabat-sahabatku tersayang.
Akhir kata, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga peneliti
dapat memperbaiki skripsi ini. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang mempergunakannya terutama untuk proses kemajuan pendidikan selanjutnya.
vii
ABSTRAK
Migrain merupakan masalah yang sering dijumpai pada mahasiswa.Migrain ini dapat
mempengaruhi prestasi akademik, kepribadian, ingatan dan hubungan interpersonal seperti
kehadiran di kampus. Penelitian di Surabaya tahun 2008, didapatkan hasil bahwa sekitar 70%
mahasiswa pernah mengalami migrain minimal satu kali dan 20% mahasiswa yang mengalami
migrain yang berulang serta angka kejadian migrain pada wanita lebih banyak dibandingkan
pada pria 17% dan 6%. Migrain terjadi dimulai pada usia remaja dan dewasa muda dan
meningkat dengan kurang tidur, depresi, ansietas dan menstruasi.
Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional, besar sampel 160 responden,
berusia 16-22 tahun, dengan teknik Pemilihan sampel menggunakan sistem pencuplikan
konsekutif. Informasi tentang usia, jenis kelamin, kurang tidur, depresi dan ansietas dilakukan
wawancara menggunakan kuisioner.
Hasil penelitian menunjukan bahwa prevalensi migrain 26,875% (43 orang). Hasil
analisis bivariat migrain meningkat 0,4 kali lipat pd perempuan (0,436; 95% CI; 0,196-0,967),
0,6 kali lipat pd kurang tidur (0,646; 95% CI; 0,280-1,491). Prevalensi migrain lebih tinggi 5 kali
lipat pada yang mengalami depresi (5,470; 95% CI; 2,146-13,947) dan 9 kali lipat pada yang
mengalami ansietas (9.570; 95% CI;4.214-21.733).
Kesimpulan penelitian ini adalah prevalensi migrain dipengaruhi oleh jenis kelamin,
kurang tidur , depresi, ansietas dan menstruasi.
Kata kunci: migrain, jenis kelamin, kurang tidur, depresi, ansietas, menstruasi.
viii
ABSTRACT
Migrain constitutes problem that often been met on college student. Migrain this can
regard academic achievement, personality, interpersonal's remembering and relationship as
present at campus. The prevalence of migraine in Surabaya population at 2008, gotten by that
result vicinity 70% college student have once experience minimal migrain once and 20% college
student that experiences migrain that repetitive and was higher in women than in men (17% vs
6%). Migrain happens to be started in by stripling age and full age young and increased with
sleeping reducing, depression and ansietas.
This study was utilizes cross sectional design which used160 respondent, aged 16-22
years, using pencuplikan konsekutif system technique. Information on age, gender, sleeping
reducing , depression and ansietas was collected during interview.
The result of this study showed prevalence of migrain 26,875% (43 person). The
bivariate analysis of migraine increase about 0,4 fold women (0,436; 95% CI; 0,196 - 0,967) and
0,6 fold sleep < 6 hours (0,646; 95% CI; 0,280 - 1,491). The prevalence of migraine was higher
five fold in depression (5,470; 95% CI; 2,146 - 13,947) and nine fold in ansietas (9. 570; 95%
CI; 4.214 - 21. 733).
Conclusion of this study is the prevalence of migraine was associated by gender, sleeping
reducing, depression, ansietas and menstruating.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL……………………………………………………………………………..... i
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………...……….........................ii
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………………………….. iii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………………….... iv
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. v
ABSTRAK ……………………………………………………………………………………. viii
ABSTRACT……………………………………………………………………………………. ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….... x
DAFTAR TABEL ………………...…………………………………………………….…….. xii
DAFTAR DIAGRAM ……………………………………………………………………...… xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………………………. xiv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan masalah ………………………………………………………………….... 2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………. 3
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………………... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ………………………………………………………………………………. 4
2.2 Epidemiologi ………………………………………………………………………… 4
2.3 Klasifikasi ………………………………………………………………………….... 5
2.4 Patofisiologi ………………………………………………………………………..... 6
2.5 Kriteria Diagnosis ………………………………………………………………..….. 9
2.6 Faktor resiko ……………………………………………………………………..… 10
2.7 Kerangka Teori …………………………………………………………………….. 13
2.8 Kerangka Konsep ………………………………………………………………….. 14
x
2.9 Definisi Operasional ……………………………………………………………….. 14
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………...…. 28
5.2 Saran ……………………………………………………………………………….. 29
Daftar Pustaka …………………………………………………….……………………………. 30
Lampiran ………………………………………………..…………………………………...…. 32
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 4 Kuisioner Penelitian Skala Hamilton Rating Scale for Anxiety ……………… 35
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Belakangan ini penderita migrain di Indonesia cenderung semakin bertambah tak terkecuali para
mahasiswa. Hal ini berkaitan dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti stres dan aktivitas yang
berlebihan sehingga waktu untuk merelaksasikan tubuh kurang serta perubahan hormonal dalam
tubuh seperti menstruasi yang dialami oleh wanita.1
Prevalensi wanita yang mengalami migrain adalah sekitar 17% sedangkan pada pria
sekitar 6%. Prevalensi ini dimulai pada usia remaja dan dewasa muda, serta mencapai puncaknya
pada dekade 40-an.2 Kira-kira 60% wanita yang mengalami serangan migrain terkait dengan
siklus menstruasi, 30% mengalami serangan pada saat menstruasi dan 15-25% mengalami
serangan 2-3 hari sebelum menstruasi.3,4,5
Migrain digambarkan sebagai nyeri kepala unilateral yang sifatnya berdenyut-denyut
yang berlangsung selama 4-72 jam dengan intensitas nyeri sedang sampai berat bertambah berat
dengan aktivitas fisik dan dapat disertai dengan mual, muntah, fotofobia dan fonofobia.1
Migrain adalah suatu kondisi kronik dengan serangan yang bersifat episodik, tanpa
adanya ancaman kehidupan, tetapi keadaan ini dapat mempengaruhi prestasi akademik,
kesehatan mental, hubungan keluarga dan sosial. Migrain sering menimbulkan ketidakmampuan
selama dan diantara serangan, yang menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari dan
produktifitas akademik.1
Migrain merupakan masalah yang sering dijumpai pada mahasiswa.Migrain ini dapat
mempengaruhi prestasi akademik, kepribadian, ingatan dan hubungan interpersonal mahasiswa
seperti kehadiran di kampus. Hal ini bergantung pada etiologi, frekuensi dan intensitas migrain.
Migrain merupakan gangguan yang bersifat familial dengan karakteristik serangan nyeri
kepala yang berulang-ulang, yang intensitas frekuensi dan lamanya sangat bervariasi. Menurut
data The Research Group on Migraine and headache of The World Federation of Neurology
2
sekitar 65-75% wanita diseluruh dunia pernah mengalami migrain sedangkan pada pria sekitar
25% mengalami migrain. 1
Migrain dan gaya hidup yang tidak sehat merupakan masalah yang sering dijumpai pada
mahasiswa. Keterkaitan antara keduanya belum diketahui sepenuhnya dan penelitian mengenai
hal ini juga masih sedikit sehingga menjadi dorongan bagi saya untuk melakukan penelitian
mengenai jumlah mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 yang mengalami migrain dan faktor
yang mempengaruhinya karena migrain menjadi penyebab umum ketidakhadiran mahasiswa di
kampus dan penurunan prestasi akademik mahasiswa.1
Mengetahui angka kejadian migrain pada mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 tahun
2012
Tujuan khusus:
1. diketahuinya prevalensi migrain pada mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 tahun 2012
2. diketahuinya pengaruh faktor risiko (jenis kelamin, kurang tidur, depresi, ansietas,
menstruasi) terhadap kejadian migrain pada mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 tahun
2012
1. Bagi Peneliti
3
a. Memenuhi tugas akhir sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana
kedokteran.
b. Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan migrain
pada pada mahasiswa.
2. Bagi Institusi
a. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat mengenai prevalensi migrain di kalangan
mahasiswa kedokteran.
b. Untuk melengkapi sumber data bagi institusi perguruan tinggi yang merupakan
lembaga yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
a. menambah pengetahuan serta pemahaman tentang migraine.
b. Mengetahui faktor yang mempengaruhi migraine sehingga mahasiswa FKIK dapat
melakukan upaya-upaya pencegahan agar dapat terhindar dari migrain.
4
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Migrain
Migrain berasal dari kata migraine yang berasal dari bahasa Perancis, sementara itu dalam
bahasa Yunani disebut hemicrania. Sedang dalam bahasa Inggris kuno dikenal dengan megrim.
Konsep klasik menyatakan bahwa migrain merupakan gangguan fungsional otak dengan
manifestasi nyeri kepala unilateral yang sifatnya mendenyut atau mendentum, yang terjadi secara
mendadak disertai mual atau muntah.1
Konsep tersebut telah diperluas oleh The Research Group on Migraine and headache of
The World Federation of Neurology. Migrain merupakan gangguan yang bersifat familial dengan
karakteristik serangan nyeri kepala yang berulang-ulang, yang intensitas frekuensi dan lamanya
sangat bervariasi. Nyeri kepala biasanya bersifat unilateral, dengan lama serangan 4 sampai 72
jam bertambah berat dengan aktifitas fisik, disertai mual, muntah, fotofobia dan fonofobia.1
1. Pada migrain yang tidak disertai Cutaneous allodynia (CA), berarti sensitisasi neuron
ganglion trigeminal sensoris yang meng inervasi duramater.
2. Pada migrain yang menunjukkan adanya Cutaneous allodynia (CA) hanya pada
daerah nyeri rujukan, berarti terjadi sensitisasi perifer dari reseptor meninggal order
pertama dan sensitisasi sentral dari neuron komu dorsalis medula spinalis order kedua
dengan daerah reseptif periorbital.
3. Pada migrain yang disertai Cutaneous allodynia (CA) yang meluas keluar dari area
nyeri rujukan, terdiri atas penumpukan dan pertambahan sensitisasi neuron talami
order ketiga yang meliputi daerah reseptif seluruh tubuh.
Pada penderita migrain, disamping terdapat nyeri intrakranial juga disertai peninggian
sensitivitas kulit. Sehingga patofisiologi migrain diduga bukan hanya adanya iritasi serabut
nyeri perifer yang terdapat di pembuluh darah intrakranial, akan tetapi juga terjadi kenaikan
sensitisasi sel saraf sentral terutama pada sistem trigeminal, yang memproses informasi yang
berasal dari struktur intrakranial dan kulit.6
Fase sentral sensitisasi pada migrain, induksi nyeri ditimbulkan oleh komponen inflamasi
yang dilepas dari dura, seperti oleh ion potasium, protons, histamin, 5HT (serotonin), bradikin,
8
prostaglandin di pembuluh darah serebral, dan serabut saraf yang dapat menimbulkan nyeri
kepala. Pengalih komponen inflamasi tersebut terhadap reseptor C fiber di meningens dapat
dihambat dengan obat2an NSAIDs (non steroid anti inflammation drugs) dan 5-HT 1B/1D
agonist, yang memblokade reseptor vanilloid dan reseptor acid-sensittive ion channel yang juga
berperan melepaskan unsur protein inflamator.6
Fase berikutnya dari sensitisasi sentral di mediasi oleh aktivasi reseptor presinap NMDA
yang mengikat adenosine triphosphate (reseptor P2X3) dan reseptor 5-HT IB/ID pada terminal
sentral dari nosiseptor C fiber. Nosiseptor C-fiber memperbanyak pelepasan transmitter. Jadi
obat2an yang mengurangi pelepasan transmitter seperti mu-opiate, adenosine dan 5-HT IB/ID
reseptor agonist, dapat mengurangi induksi daripada sensitisasi sentral.6
Proses sensitisasi di reseptor meningeal perivaskuler mengakibatkan hipersensitivitas
intrakranial dengan manifestasi sebagai perasaan nyeri yang ditimbulkan oleh berbatuk, rasa
mengikat di kepala, atau pada saat menolehkan kepala. Sedangkan sensitivitas pada sentral
neuron trigeminal menerangkan proses timbulnya nyeri tekan pada daerah ektrakranial dan
cutaneus allodynia. Sehingga ada pendapat bahwa adanya cutaneus allodynia (CA) dapat
sebagai marker dari adanya sentral sensitisasi pada migrain.6
Pada pemberian sumaptriptan aktivitas batang otak akan stabil dan menyebabkan gejala
migrain pun akan menghilang sesuai dengan pengurangan aktivasi di kortikal cingulata,
auditory dan visual. Hal itu menunjukkan bahwa patogenesis migrain sehubungan dengan
adanya aktivitas yang tidak seimbang antara pengaturan antinoception batang otak dengan
control vascular. Juga diduga bahwa adanya aktivasi batang otak yang menetap itu berkaitan
dengan durasi serangan migrain dan adanya serangan ulang migrain sesudah efek obat
sumatriptan tersebut menghilang.8
Nyeri kepala ini masih belum diketahui penyebabnya (idiopatik), bersifat kronis dengan
manifestasi serangan nyeri kepala 4-72 jam, sangat khas yaitu nyeri kepala unilateral,
berdenyut-denyut, dengan intensitas sedang sampai berat disertai mual, fotofobia dan fonofobia.
Nyeri kepala diperberat dengan aktivitas fisik. Gejala-gejala tambhan meliputi nyeri kepala
pada waktu menstruasi dan berhenti pada waktu hamil.1
9
memodulasi sistem kontrol nyeri noradrenergik desending, sehingga menimbulkan nyeri. Kadar
Prostaglandin F2 dan E2 meningkat selama serangan migrain.2
Kira-kira 60% penderita wanita mengalami serangan migrain yang terkait dengan siklus
menstruasi. 30% mengalami serangan pada saat menstruasi dan 15-25% mengalami serangan 2-
3 hari sebelum menstruasi.3,4,5 Mac Gregor meneliti 55 penderita migrain selama 3 siklus
menstruasi, frekuensi serangan meningkat sejak dua hari sebelum menstruasi dan mencapai
puncak pada dua hari pertama menstruasi.2 Menurut Mac Gregor, migrain menstruasi adalah
serangan migrain yang terjadi 2 hari sebelum menstruasi sampai 2 hari pertama menstruasi,
diluar kurun waktu tersebut tidak terjadi serangan.2 Menurut Facchinetti, migrain menstruasi
adalah serangan migrain yang terjadi antara 2 hari sebelum menstruasi dan 3 hari setelah
menstruasi.2
B. Kurang tidur
Lamanya kebutuhan tidur adalah sangat bervariasi antara setiap orang dan sangat sulit
untuk menilai berapa lama tidur yang dibutuhkan seseorang untuk dapat berfungsi optimal.
Pada suatu penelitian membuktikan bahwa tidur kurang dari 6 jam dapat menyebabkan defisit
kognitif, juga dilaporkan remaja dengan gangguan tidur mengalami gangguan emosi, defisit
akademik, kehadiran sekolah, defisit penampilan sosial.9
Tahapan bangun dan tidur dikarakteristikkan oleh pengukuran fisiologik yang dinilai
dengan polisomnografi. Tidur terdiri dari fase rapid eye movement (REM) dan non rapid eye
movement (NREM), fase NREM dibagi menjadi empat tingkat dimana tingkat 1 dan 2
merupakan tidur NREM ringan sedangkan tingkat 3 dan 4 merupakan tidur NREM yang dalam,
disebut juga delta atau slow wave sleep (SWS). Siklus tidur yang normal dimulai dari tingkat 1
diikuti tingkat 2 kemudian SWS dan kembali dengan cepat ketingkat 2 dan kemudian tidur REM
dimulai.9
Pola tidur akan berubah sejalan dengan pertambahan usia. Bayi baru lahir mengalami
tidur REM yang lebih panjang dibanding anak-anak dan dewasa. Bayi cukup bulan akan
menghabiskan sekitar 50% total waktu tidurnya pada tidur REM. Pada usia 10 tahun, total tidur
REM akan menyerupai proporsi pada orang dewasa yaitu 20 sampai 25% waktu tidur.9
Gangguan tidur berupa berkurangnya kuantitas dan kualitas tidur yang dapat
menyebabkan terjadinya migrain umumnya dipicu oleh perubahan neurotransmitter, Kadar
serotonin mempengaruhi tidur REM dan migrain, dimana serotonin bekerja mengatur tidur
11
C. Depresi
Depresi adalah suatu gangguan perasaan hati dengan ciri sedih, merasa sendirian, rendah diri,
putus asa, biasanya disertai retardasi psikomotor atau kadang-kadang agitasi, menarik diri, dan
terdapat gangguan vegetative seperti insomnia dan anoreksia.10
Depresi Menyebabkan pelepasan serotonin dari platelet, selama serangan terjadi penurunan
turnover serotonin dan diantara 2 serangan migrain terjadi peningkatan turnover serotonin.
Dari beberapa reseptor serotonin, reseptor 5-HT1, 5-HT2 dan 5-HT3 yang berperan dalam
patofisiologi migrain.Reseptor 5-HT1 sebagai inhibitor, dimana reseptor 5-HT1B berada di
pembuluh darah intrakranial, sedangkan resptor 5-HT1D berada di ujung syaraf trigeminus.dan
substansi P serta polipeptida vasodilator berperan langsung mempengaruhi pembuluh darah
intrakranial dan ekstrakranial.9
Penurunan aliran darah didaerah posterior korteks serebri ini menyebabkan terjadinya
perubahan aktivitas pada cabang nervus trigeminus yang mempersyarafi arteri kranial (seperti
pada duramater, basis kranii dan kulit kepala), sehingga timbul rangsangan nyeri kepala.
Perangsangan nervus trigeminus ini menyebabkan pelepasan beberapa zat vasoaktif serta
perubahan konsentrasi beberapa neurotransmiter seperti serotonin (5-HT, 5-Hydroxytryptamine),
noradrenalin, asetilkolin, vasoactive intestinal peptide (VIP), nitric oxid, substansi P, neurokinin
A dan calcitonin gene-related peptide (CGRP), sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah
kranial, ekstravasasi plasma protein, aktivasi pletelet dan merangsang inflamasi neurogenik.
Vasodilatasi kranial menyebabkan peningkatan aliran darah otak dan menimbulkan pulsasi pada
setiap denyutan jantung, sehingga terjadi nyeri kepala berdenyut dan pulsasi ini akan
merangsang reseptor regang di pembuluh darah sehingga meningkatkan perangsangan nervus
trigeminus yang berada di dinding pembuluh darah dan memprovokasi nyeri kepala dan gejala
lainnya. Cabang nervus trigeminus ini juga mempengaruhi hipotalamus dan chemoreceptor
trigger zone sehingga terjadi fotofobia, fonofobia, mual dan muntah pada migrain.9
12
D.Ansietas
Ansietas adalah perasaan / respon emosional terhadap penilaian, perasaan tidak pasti dan
tidak berdaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian dalam kehidupan sehari –
hari. Ansietas menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai
keluhan fisik.11
Jenis kelamin
(Wanita)
1.1.7 KERANGKA TEORI
Serangan
MIGRAIN
Faktor Resiko:
Kurang tidur
Hormonal
Jeis kelamin
Ansietas
Depresi Migrain
14
PENELITIAN
n = Zα2 x P x Q
d2
n = (Zα)2x p x q
d2
n = (1,96)2 x0,10 x 0,90 = 138 orang
0,052
n = besar sampel minimal
Zα = standar variasi, untuk α = 0,05%, Zα bernilai 1,96
P = prevalensi migraine 10% = 0,1
Q = 1-P
17
Mahasiswa / Mahasiswa
FKIK UINSH angkatan 2011
Kriteria inklusi
Sampel penelitian
Analisis Statistik
18
Analisis yang dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari
setiap variabel independen, dan dependen yang dikehendaki dari table distribusi.
BAB IV
Penelitian ini dilakukan di Kampus FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan
Juni-Agustus 2012. Sebaran karakteristik responden dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Diketahui bahwa jumlah responden sebagian besar berusia 19 tahun sebanyak 74 orang (46,2%)
dan berjenis kelamin perempuan sejumlah 102 orang (63,8%).
20
Hasil ini sesuai dengan penelitian Ong BK-C dkk tentang prevalensi migrain di
Singapura menunjukan bahwa prevalensi yang mengalami migrain didominasi oleh perempuan
dibanding laki-laki dengan perbandingan 3:1.
21
Dengan makin tingginya skor depresi responden maka makin besar resiko terjadinya
migrain. Umumnya responden memiliki skor depresi lebih dari 15 dengan angka kejadian
migrain yang relatif tinggi. Depresi Menyebabkan pelepasan serotonin dari platelet, selama
serangan migrain terjadi penurunan turnover serotonin sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh
darah kranial yang menyebabkan peningkatan aliran darah otak dan menimbulkan pulsasi pada
setiap denyutan jantung, sehingga terjadi nyeri kepala berdenyut.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alders EE dkk
tentang prevalensi migrain di Malaysia dan faktor yang mempengaruhinya menunjukan bahwa
terdapat 28 persen responden yang mengalami migrain dengan depresi sedangkan 8 persen yang
mengalami migrain tanpa depresi.
23
Saat menstruasi
Tidak Migrain 82 (80,4%)
Migrain 20 (19,6%)
Setelah menstruasi
Tidak Migrain 80 (78,4%)
Migrain
3 hari 5 (4,9%)
2 hari 14 (13,7%)
1 hari 3 (2,9%)
sejak dua hari sebelum menstruasi dan mencapai puncak pada dua hari pertama menstruasi.
Berdasarkan kemaknaannya hasil penelitian ini menunjukan kemaknaan yg bermakna yaitu
terdapat hubungan antara depresi dengan migrain dgn kriteria kemaknaan nilai p < 0,05.
Fluktuasi hormon merupakan faktor pemicu pada 60% wanita untuk terjadinya
migrain.padasaat menstruasi kadar estrogen menurun sehingga dapat memicu turunnya kadar 17-
b estradiol plasma sehingga terjadinya migrain. selain itu didapatkan peningkatan kadar
prostaglandin F2 dan E2 yang menginhibisi transmisi adrenergik, merangsang reseptor nyeri,
menyebabkan inflamasi neurogenik dan memodulasi sistem kontrol nyeri noradrenergik
desending, sehingga menimbulkan nyeri. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa reponden
wanita lebih banyak tidak mengalami migrain selama sebelum, saat ataupun sesudah menstruasi
namun ada juga responden wanita yang mengalami migrain selama sebelum, saat ataupun
sesudah menstruasi yang lebih banyak pada saat 2 hari sebelum menstruasi, saat menstruasi, dan
2 hari sesudah mentruasi.
26
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 tahun 2012 diperoleh hasil bahwa Prevalensi
migrain adalah sebanyak 43 orang (26,875%) dengan proporsi wanita sebanyak 33
orang (20,625%) dan laki-laki sebanyak 10 orang (6,25%).
2. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin responden dengan prevalensi
migrain di mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 tahun 2012 ( p value 0,038, RP =
0,436 (95% CI; 0,196-0,967).
3. Terdapat hubungan yang bermakna antara kurang tidur responden dengan prevalensi
migrain di mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 ( p value 0,023, RP = 0,646; 95%
CI; 0,280-1,491).
4. Terdapat hubungan yang bermakna antara depresi responden dengan prevalensi
migrain di mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 (p value 0,000, RP = 5,470; (95%
CI; 2,146-13,947).
5. Terdapat hubungan yang bermakna antara ansietas responden dengan prevalensi
migrain di mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 ( p value 0,000, RP = 9.570; 95%
CI; 4.214-21.733).
6. Terdapat hubungan yang bermakna antara menstruasi responden dengan prevalensi
migrain di mahasiswa FKIK UIN angkatan 2011 tahun 2012.
5.2 Saran
1. Perlunya penyuluhan yang intensif tentang migrain kepada mahasiswa FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta terutama tentang faktor resiko yang menyebabkan terjadinya
migrain.
2. Meningkatkan kesadaran mahasiswa FKIK UIN untuk menjaga kesehatan sebagai
pencegahan dari migrain.
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Mardjono M. Migrain. editor Harsono Buku Ajar Neurologi Klinis, Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. 2005.
2. Macgregor EA. Menstruation, Sex Hormones, and Migraine. In: Neurologic Clinics. Vol
15, No1. W.B. Philadelphia: Saunders Company. 1997.
3. Diamond S. Hormonal Headaches. In: The Practicing Physician‟s Approach to Headache.
6th Ed. W.B. Philadelphia: Saunders Company. 1999.
4. Bousser MG, Lignieres B, Vincens, Mas JL. Percutaneus Estradiol Treatment in
Menstrual Migraine. In: Migraine and Other Headache. New Jersey: The Parhenon
Publishing Group Ltd. 1989.
5. Kaplan PW. Migraine. In: Neurologic Disease in Women. New York: Demos Medical
Publishing. 1998.
6. Landy SH. Migraine Headache and Allodynia: Early Use of Triptans to Improve
Outcome. Director, Wesley Headache Clinic, Memphis, Tennessee. Depart of Neurology
University of Tennessee. USA. Available from
http://www.medscape.com/viewrogram/464138 pnt CME Medscape Aug 2003.
7. Bolay H, Moskowitz MA. Mechanism of pain modulation in chronic syndromes.
Neurology. 2002.
8. Lake III AE, Saper JR. Chronic Headache: New advances in treatment strategies.
Neurology 2002.
9. Lance JW : mechanism and management of headache.5th ed. London: Butterworth. 1993.
10. Notowardojo P: Migrain, tinjauan neuropsikiatrik dalam neuron. Jakarta: EGC. 1990.
11. Stuart and Sunden, 2001, Principle and practice of Psichiatric Masby Year Book : St
louise. 2005
12. Levin, H.S., McCauley, S.R., Josic, Boake, Brown, S.A., et al. Predicting Depression
Following Mild Traumatic Brain Injury.Arch Gen Psychiatry. 2005.
13. Lánez et al. BMC Neurology 2010, http://www.biomedcentral.com/1471-2377/10
28
LAMPIRAN 1
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Jurusan :
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian tersebut
dibawah ini yang berjudul:
Dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian diatas dengan catatan bila suatu
waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini serta berhak
untuk mengundurkan diri.
Mengetahui Menyetujui
Penanggung jawab penelitian Peserta
(…………………..) (…..……………)
29
LAMPIRAN 2
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kamu sering atau secara intens mengalami sakit kepala?
LAMPIRAN 3
Skala Depresi :
A : Jarang atau tidak pernah (kurang dari 1 hari)
B : Sedikit atau beberapa kali (1-2 hari)
C : Cukup atau lebih sering (3-4 hari)
D : Hampir seluruh waktu (5-7 hari)
LAMPIRAN 4
Skala Ansietas Hamilton (Hamilton Rating Scale for Anxiety)
No Pertanyaan Tidak Ringan Sedang Berat
ada
gejala (2) (3) (4)
(1)
1 Perasaan cemas:
Cemas
Firasat buruk
Takut akan pikiran sendiri
Mudah tersinggung
2 Ketegangan
Merasa tegang
Lesu
Mudah terkejut
Mudah menangis
Mudah gemetar
Gelisah
Tak bisa istirahat dengan tenang
3 Ketakutan
Pada gelap
Orang asing
Ditinggal sendiri
Pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan tidur
Sukar masuk tidur
Terbangun pada malam hari
Tidak pulas
Bangun dengan lesu
Mimpi-mimpi
Mimpi buruk
Mimpi yang menakutkan
5 Kecerdasan
Sulit berkonsentrasi
Daya ingat yang buruk
6 Perasaan sedih
Hilangnya minat
Berkurangnya kesenangan pada
hobi
32
Sedih
Bangun dini hari
Perasaan berubah-ubah sepanjang
hari
7 Gejala somatic (otot)
Kaku
Kedutan otot
Gigi gemeretak
Suara tidak stabil
Tegangan otot meningkat
8 Gejala somatic (sensorik)
Telinga berdengung
Penglihatan kabur
Muka merah pada keadaan panas
dan dingin
Merasa lemas
Perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala kardiovaskuler
Takikardia
Berdebar-debar
Nyeri dada
Denyut nadi mengeras, rasa lesu,
lemas seperti mau pingsan
10 Gejala pernapasan
Rasa tertekan atau sempit di dada
Perasaan tercekik
Sering menarik napas
Napas pendek
11 Gejala pencernaan
Sulit menelan
Perut melilit / sakit
Perasaan terbakar
Perut penuh
Mual
Muntah
Kembung
Buang air besar lembek
Kehilangan berat badan
Sembelit
12 Gejala urogenital
Sering kencing
Tidak dapat menahan kencing
33
Amenorrhoe
Menorrhagia
Menjadi frigid
Ejakulasi prekok
Napsu sex menghilang
Impotensi
13 Gejala otonom
Mulut kering
Muka merah
Mudah berkeringat
Pusing
Sakit kepala
Bulu-bulu berdiri
14 Tingkah laku pada wawancara
Gelisah
Tak tenang
Jari tremor
Muka merah
Menelan ludah
LAMPIRAN 4
Frequencies
Frequencies Table
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 16 1 .6 .6 .6
17 1 .6 .6 1.2
18 24 15.0 15.0 16.2
19 74 46.2 46.2 62.5
20 48 30.0 30.0 92.5
21 11 6.9 6.9 99.4
22 1 .6 .6 100.0
Total 160 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 58 36.2 36.2 36.2
Perempuan 102 63.8 63.8 100.0
Total 160 100.0 100.0
35
Jurusan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PSPD 40 25.0 25.0 25.0
Farmasi 40 25.0 25.0 50.0
Perawat 40 25.0 25.0 75.0
Kesmas 40 25.0 25.0 100.0
Total 160 100.0 100.0
MSQ
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 29 18.1 18.1 18.1
1 32 20.0 20.0 38.1
2 46 28.8 28.8 66.9
3 10 6.2 6.2 73.1
4 24 15.0 15.0 88.1
5 19 11.9 11.9 100.0
Total 160 100.0 100.0
Kurang Tidur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid > 6jam 39 24.3 24.3 24.3
< 6jam 121 75.7 75.7 75.7
Total 160 100.0 100.0
36
CESD
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 3 1.9 1.9 1.9
1 1 .6 .6 2.5
2 4 2.5 2.5 5.0
3 2 1.2 1.2 6.2
4 3 1.9 1.9 8.1
6 3 1.9 1.9 10.0
7 1 .6 .6 10.6
8 2 1.2 1.2 11.9
9 4 2.5 2.5 14.4
10 6 3.8 3.8 18.1
11 3 1.9 1.9 20.0
12 10 6.2 6.2 26.2
13 5 3.1 3.1 29.4
14 14 8.8 8.8 38.1
15 7 4.4 4.4 42.5
16 10 6.2 6.2 48.8
17 12 7.5 7.5 56.2
18 12 7.5 7.5 63.8
19 7 4.4 4.4 68.1
20 4 2.5 2.5 70.6
21 6 3.8 3.8 74.4
22 8 5.0 5.0 79.4
23 5 3.1 3.1 82.5
24 5 3.1 3.1 85.6
25 5 3.1 3.1 88.8
26 5 3.1 3.1 91.9
27 2 1.2 1.2 93.1
28 2 1.2 1.2 94.4
29 3 1.9 1.9 96.2
30 3 1.9 1.9 98.1
31 1 .6 .6 98.8
37
32 1 .6 .6 99.4
34 1 .6 .6 100.0
Total 160 100.0 100.0
Hamilton
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 19 11.9 11.9 11.9
1 3 1.9 1.9 13.8
2 13 8.1 8.1 21.9
3 6 3.8 3.8 25.6
4 7 4.4 4.4 30.0
5 8 5.0 5.0 35.0
6 3 1.9 1.9 36.9
7 7 4.4 4.4 41.2
8 8 5.0 5.0 46.2
9 3 1.9 1.9 48.1
10 9 5.6 5.6 53.8
11 3 1.9 1.9 55.6
12 4 2.5 2.5 58.1
13 4 2.5 2.5 60.6
14 1 .6 .6 61.2
15 5 3.1 3.1 64.4
16 10 6.2 6.2 70.6
17 6 3.8 3.8 74.4
18 5 3.1 3.1 77.5
19 5 3.1 3.1 80.6
20 1 .6 .6 81.2
22 3 1.9 1.9 83.1
23 3 1.9 1.9 85.0
24 2 1.2 1.2 86.2
25 2 1.2 1.2 87.5
27 2 1.2 1.2 88.8
38
LAMPIRAN 5
Crosstabs
Laki-laki Count 10 48 58
Expected Count 15.6 42.4 58.0
Total Count 43 117 160
Expected Count 43.0 117.0 160.0
40
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 4.296 1 .038
b
Continuity Correction 3.562 1 .059
Likelihood Ratio 4.501 1 .034
Risk Estimate
Fisher's Exact Test .043 .028
95% Confidence Interval
Linear-by-Linear
4.270 1 Value .039 Lower Upper
Association
b
Risk Prevalence
N of Valid Casesfor Jenis160
Kelamin
(Laki-laki / Perempuan) .436 .196 .967
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.59.
For cross sectional
b. Computed Kategorik
only for =
a 2x2 table
Migrain .533 .284 1.000
For cross sectional Kategorik =
Tidak Migrain 1.223 1.024 1.462
N of Valid Cases 160
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kurang Tidur *
Kategorik 160 100.0% 0 .0% 160 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 14.564a 1 .000
b
Continuity Correction 13.197 1 .000
Likelihood Ratio 16.164 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
14.473 1 .000
Association
N of Valid Casesb 160
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.39.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 34.400a 1 .000
b
Continuity Correction 32.292 1 .000
Likelihood Ratio 34.676 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
34.185 1 .000
Association
N of Valid Casesb 160
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16.93.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Risk Prevalence for
hamilton_kategorik
9.570 4.214 21.733
(ansietas / tidak
ansietas)
44
Test Statisticsa,b
MSQ
Chi-Square 47.216
df 3
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Sebelum
Test Statisticsa
MSQ
Mann-Whitney U 253.500
Wilcoxon W 3.656E3
Z -4.848
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Grouping Variable: Saat
Test Statisticsa,b
MSQ
Chi-Square 28.167
df 3
Asymp. Sig.
.000
Riwayat Hidup
Riwayat Pendidikan
1. SD Islam Al-Amanah Bandung (1997-2003)
2. Mts Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut (2003-2006)
3. MA Pesantren Persatuan Islam Tarogong Garut (2006-2009)