Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


UPTD. LABORATORIUM LINGKUNGAN

WORK INSTRUCTION

No. : WI/5.4.3/LABLING-TA

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA DOKUMEN: IKM PENENTUAN KEBUTUHAN BIOLOGI OKSIGEN (BOD)

Tanggal Berlaku 6 Juli 2015

Revisi/Terbitan 1/1

Status Dokumen ν Master Copy No.

Status Dokumen TERKENDALI

Disiapkan oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:

Analis Manajer Mutu Manajer Teknik

Catatan:

Tidak diperkenankan untuk digandakan tanpa seijin Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Tulungagung..

Hanya salinan terkendali (soft copy) yang mendapatkan perbaikan.

JL. Sultan Agung III, No.7, Ketanon, Kecamatan Kedungwaru,

Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia.

Telp: +62-355-5250445, Fax: +62-355-323158.

Email: lablh.tulungagung@gmail.com

COPYRIGHT © DLH Kabupaten Tulungagung. All Right Reserved.


Tgl. Terbit : 6 Juli 2015 Page: 2/8

INSTRUKSI KERJA METODE Revisi/Terbitan :


Level III
1/1

CATATAN AMANDEMEN

Instruksi:

Setiap amandemen/perubahan yang berhubungan dengan dokumen ini harus dicatat

sesuai dengan prosedur di bawah ini:

1. Catat tanggal perubahan ke dalam kolom yang disediakan;

2. Tuliskan nomor dokumen lama dan baru ke dalam kolom yang sesuai;

3. Tuliskan revisi dokumen lama dan baru ke dalam kolom yang sesuai;

4. Tuliskan alasan amandemen/perubahan ke dalam kolom yang disediakan;

5. Musnahkan dokumen yang diamandemen/dirubah;

6. Simpan dokumen lama (jika diperlukan) sebagai historical file.

REKAMAN PERUBAHAN

No. Dokumen Revisi


ALASAN
TANGGAL PERUBAHAN
PERUBAHAN

Lama Baru Lama Baru

18 Mei 2017 QM/LABLING- QM/LABLING-  Nama Instansi:  Nama Instansi: Terjadi


TA TA Badan Lingkungan Dinas Lingkungan perubahan
Hidup Hidup nomenklatur
 Nama  Nama
Laboratorium: Laboratorium:
UPTB. UPTD.
Laboratorium Laboratorium
Lingkungan Lingkungan

No. Dok. : WI/5.4.3/LABLING-TA


Tgl. Terbit : 6 Juli 2015 Page: 3/8

INSTRUKSI KERJA METODE Revisi/Terbitan :


Level III
1/1

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN

NOMOR
NO. PEMEGANG DOKUMEN KETERANGAN
SALINAN

1. 1 Manajer Teknik Terkendali

2. 2 Analis terkait Terkendali

3. Master Manajer Mutu Terkendali

No. Dok. : WI/5.4.3/LABLING-TA


Tgl. Terbit : 6 Juli 2015 Page: 4/8

INSTRUKSI KERJA METODE Revisi/Terbitan :


Level III
1/1

1. Tujuan

Instruksi Kerja ini sebagai pedoman laboratorium dalam melakukan penentuan


konsentrasi BOD.

2. Ruang Lingkup

Instruksi Kerja ini meliputi tata cara penentuan konsentrasi BOD dalam air
dan air limbah dengan metode Winkler secara titrasi.

3. Acuan

Standar Method for the Examination of Water and Wasterwater 22th Edition
2012, American Public Health Association, Washington, D.C (Section 5210-
B).

4. Istilah dan Defenisi

1) Kebutuhan oksigen biokimiawi adalah jumlah mg oksigen yang dibutuhkan


untuk menguraikan zat organik secara biokimiawi dalam 1 liter air
selama pengeraman 5 x 24 jam pada suhu 20oC.

2) Oksigen terlarut nol hari adalah konsentrasi oksigen terlarut dalam


mg/L sebelum dieramkan.

3) Oksigen terlarut lima hari adalah konsentrasi oksigen terlarut dalam


mg/L sesudah dieramkan.

5. Prosedur Pelaksanaan

5.1 Bahan Penunjang Uji

1) Larutan pengencer [Nutrisi]:

a. Buffer fosfat:

Cara 1:

Larutkan 8,5 g kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4); 21,75 g dikalium


hidrogen fosfat (K2HPO4); 33,4 g dinatrium hidrogen fosfat
heptahidrat (Na2HPO4.7H2O) dan 1,7 g amonium klorida (NH4Cl) dalam
air bebas mineral, kemudian encerkan hingga 1 L. Larutan ini
menghasilkan pH 7,2.

No. Dok. : WI/5.4.3/LABLING-TA


Tgl. Terbit : 6 Juli 2015 Page: 5/8

INSTRUKSI KERJA METODE Revisi/Terbitan :


Level III
1/1

Cara 2:
Larutkan 42,5 g kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4); 1,7 g amonium
klorida (NH4Cl) dalam 700 mL air bebas mineral, atur pH larutan
sampai 7,2 dengan penambahan larutan NaOH 30 %, kemudian encerkan
hingga 1 L.

b. Larutan magnesium sulfat:

Larutkan 22,5 g MgSO4.7H2O dengan air bebas mineral, kemudian


encerkan hingga 1 L.

c. Larutan kalsium klorida:

Larutkan 27,5 g CaCl2 anhidrat dengan air bebas mineral, kemudian


encerkan hingga 1 L.

d. Larutan ferri klorida:

Larutkan 0,25 g FeCl3.6H2O dengan air bebas mineral, kemudian


encerkan hingga 1 L.

2) Larutan natrium hidroksida, NaOH 0,1 N

3) Larutan asam sulfat, H2SO4 0,1 N

4) Larutan natrium sulfit, Na2SO3 0,025 N.

5) Inhibitor nitrifikasi Allylthiourea (ATU).

Larutkan 2,0 g ATU (C4H8N2S) dalam 500 mL air bebas mineral, kemudian
tambahkan air bebas mineral hingga 1 L. Simpan pada suhu 4°C. Larutan
ini stabil maksimum 2 minggu.

6) Larutan glukosa-asam glutamat: keringkan glukosa p.a dan asam


glutamate p.a pada 103 ° C selama 1 jam. Tambahkan 150 mg glukosa dan
150 mg asam glutamat dengan air suling dan encerkan sampai 1 L.
Siapkan segera dalam keadaan fresh sebelum menggunakan reagen ini.

5.2. Peralatan

1) Inkubator BOD suhu 20 oC

2) Botol BOD

3) Aerator

4) Gelas ukur 1000 mL

No. Dok. : WI/5.4.3/LABLING-TA


Tgl. Terbit : 6 Juli 2015 Page: 6/8

INSTRUKSI KERJA METODE Revisi/Terbitan :


Level III
1/1

5) Gelas piala 2000 mL

6) Peralatan untuk penetapan oksigen terlarut

5.3 Persiapan Pengujian

1) Ukur 1000 mL sampel secara duplo dan masukkan ke dalam gelas piala 2000
mL;

2) Apabila sampel bersifat asam atau basa, netralkan dengan NaOH 0,1 N
atau H2SO4 0,1 N sampai pH 6,5-7,5;

3) Apabila sampel mengandung sisa klor (Cl2), hilangkan dengan larutan


Na2SO3 0,025 N sampai semua Cl2 hilang;

4) Apabila sampel tidak mengandung mikroorganisme pengurai, tambahkan 1000


mL larutan pengencer sehingga pengenceran 2 kali atau tambahkan juga
bibit mikroba ke dalam setiap 1 L air bebas mineral;

5) Apabila sampel diperkirakan mempunyai konsentrasi BOD lebih dari 6 mg/L


atau konsentrasi DO kurang dari 4 mg/L, encerkan sampel dengan larutan
pengencer sehingga konsentrasi BOD antara 3-6 mg/L atau yang
diperkirakan dapat menghasilkan penurunan oksigen terlarut minimal 2,0
mg/L dan sisa oksigen terlarut minimal 1,0 mg/L setelah inkubasi 5 hari;

6) Aerasi dengan aerator selama 10 menit sampai konsentrasi oksigen


terlarut mencapai 7 -8 mg/L (jenuh dengan oksigen);

7) Masukkan ke dalam 2 buah botol BOD sampai meluap, hindari terjadinya


gelembung udara;

8) Kemudian tutup botol BOD;

9) Sampel siap diuji.

5.4 Cara Uji

Siapkan peralatan dan bahan penunjang uji untuk oksigen terlarut (Dissolved
Oxygen, DO), sesuai dengan WI/5.4.5/LABLING-TA.

1) Tentukan konsentrasi oksigen terlarut (DO) nol hari dari salah satu
botol BOD yang berisi sampel sesuai dengan WI/5.4.2/LABLING-TA;

2) Masukan botol BOD yang berisi sampel ke dalam inkubator 20oC;

3) Eramkan selama lima hari;

No. Dok. : WI/5.4.3/LABLING-TA


Tgl. Terbit : 6 Juli 2015 Page: 7/8

INSTRUKSI KERJA METODE Revisi/Terbitan :


Level III
1/1

4) Tentukan konsentrasi oksigen terlarut (DO) lima hari sesuai dengan


IKM/5.4.2/LABLING-TA;

5) Apabila sampel diencerkan, kerjakan tahap 1) sampai dengan tahap 4)


terhadap larutan pengencer untuk pengerjaan blanko.

6) Apabila ingin melakukan cek akurasi, masukkan 20 mL larutan glukosa-asam


glutamat ke dalam labu ukur 1 L, encerkan dengan larutan air pengencer
hingga 1 L.Perlakukan sesuai nomor 1 sampai 5.

5.5 Perhitungan

Hitung konsentrasi BOD dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1) Tanpa pengenceran:

mg / L BOD ( D1  D2 )

Dimana:
D1 = Konsentrasi DO nol hari (mg/L).

D2 = Konsentrasi DO lima hari (mg/L).

2) Dengan pengenceran :

mg / L BOD ( D1  D2)  (C1  C 2x P

Dimana:

D1 = konsentrasi DO nol hari contoh uji (mg/L)

D2 = konsentrasi DO lima hari contoh uji (mg/L)

C1 = konsentrasi DO nol hari larutan pengencer (mg/L)

C2 = konsentrasi DO lima hari larutan pengencer (mg/L)

V = volume suspensi mikroba (mL). Bila contoh uji tidak ditambah bibit
mikroba V = 0.

P = faktor pengenceran.

Catatan:

 Selisih konsentrasi BOD maksimum yang diperoleh antara dua penetapan duplo
adalah 10 % dan rata-ratakan hasilnya.

 Untuk mencegah nitrifikasi, tambahkan 1 mL Allylthiourea (ATU) per 1 Liter


air pengencer

No. Dok. : WI/5.4.3/LABLING-TA


Tgl. Terbit : 6 Juli 2015 Page: 8/8

INSTRUKSI KERJA METODE Revisi/Terbitan :


Level III
1/1

6. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu

6.1 Jaminan Mutu (Quality Assurance, QA)

1) Dilaksanakan oleh personel yang kompeten.

2) Menggunakan peralatan bebas kontaminan.

3) Menggunakan peralatan yang terkalibrasi

4) Menggunakan bahan kimia pro analisis (p.a) dan bebas kontaminan.

5) Dianalisis sebelum batas waktu penyimpanan maksimum

6) Merekam data dengan baik dan benar.

6.2 Pengendalian Mutu (Quality Control, QC)

1) Dikerjakan secara replikat (duplo) sebagai kontrol kesalahan Analis


(bila memungkinkan)

2) Menggunakan kartu kendali (control charts) sebagai kontrol ketepatan


pengujian (bila memungkinkan) dengan larutan kontrol standar glukosa-
asam glutamat berada pada kisaran 198 ± 30,5 mg/L.

3) Lakukan pengujian blanko sebagai kontrol kontaminasi penurunan


konsentrasi oksigen terlarut maksimum < 0,2 mg/L selama 5 hari.

4) Berpartisipasi dalam uji profisiensi (uji banding).

7. Dokumentasi

Instruksi Kerja ini disimpan dalam bentuk berkas dan/atau file dalam
komputer dengan status legalitas yang sama. Adapun formulir terkait yang
digunakan dalam instruksi kerja ini adalah:

1) Log book pemakaian alat : F/5.5.4/LABLING-TA.

2) Rekaman teknis (data mentah) : F/5.10.1/LABLING-TA.

3) Laporan hasil uji sementara : F/5.10.3/LABLING-TA.

4) Laporan hasil uji [LHU] : F/5.10.4/LABLING-TA.

5) Tanda terima LHU : F/5.10.5/LABLING-TA.

No. Dok. : WI/5.4.3/LABLING-TA

Anda mungkin juga menyukai