Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toksoid (TT) bila
diperlukan
Pemberian tablet tambah darah atau tablet besi (Fe) bertujuan mencegah terjadinya anemia
defisiensi Fe. Setiap ibu hamil harus mendapatkan minimal 90 tablet besi dan asam folat yang
diberikan sejak kontak pertama.
Dilakukan pada setiap ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal, meliputi:
Setiap kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan antenatal harus ditangani sesuai dengan
standar dan kewenangan tenaga kesehatan.
Temu wicara/konseling
Meliputi:
1. Kesehatan ibu
Memeriksakan kehamilannya secara rutin ke tenaga kesehatan. Beristirahat yang cukup
sekitar 9-10 jam per hari. Tidak bekerja berat.
2. Perilaku hidup bersih dan sehat
Menjaga kebersihan badan misalnya mencuci tangan sebelum makan, mandi dua kali
sehari dengan sabun, menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan
melakukan olah raga ringan.
3. Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan
Suami, keluarga, atau masyarakat perlu mempersiapkan biaya persalinan, kebutuhan
bayi, transportasi rujukan, dan calon pendonor darah. Hal ini penting apabila terjadi
komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, agar bisa segera dibawa ke fasilitas
kesehatan.
4. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, nifas, dan kesiapan menghadapi komplikasi
Misalnya perdarahan pada kehamilan muda maupun tua, keluar cairan berbau dari jalan
lahir, dan sebagainya. Bertujuan agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke tenaga
kesehatan.
5. Asupan gizi seimbang
Hal ini penting untuk proses tumbuh kembang janin dan derajat kesehatan ibu.
Misalnya anjuran untuk mengonsumsi tablet besi untuk menghidari anemia pada
kehamilan.
6. Gejala penyakit menular dan tidak menular
Penyakit tidak menular dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Gejala penyakit
tidak menular penting untuk diketahui supaya ibu segera mendapat penanganan yang
tepat.
7. Penawaran untuk melakukan tes HIV dan konseling di daerah epidemi meluas dan
terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan TB di daerah epidemi rendah
Setiap ibu hamil ditawarkan untuk melakukan tes HIV dan segera diberikan informasi
mengenai risiko penularan HIV dari ibu ke janinnya. Apabila ibu hamil tersebut HIV
positif maka dilakukan konseling Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA).
Bagi ibu hamil yang negatif, diberikan penjelasan untuk menjaga HIV tetap negatif.
8. Inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah bayi
lahir karena ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk kesehatan bayi.
Pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai 6 bulan, lalu ditambah dengan makanan
pendamping dan dilanjutkan hingga bayi berusia 2 tahun.
9. KB pasca persalinan
Ibu hamil diberikan pengarahan tentang pentingnya KB setelah persalinan guna
menjarangkan kehamilan. Hal ini penting guna menjaga kesehatan diri sendiri, anak,
dan keluarganya.
10. Imunisasi
Setiap ibu hamil harus memiliki status imunisasi Tetanus minimal T2 untuk mencegah
terjadinya tetanus neonatorum pada bayi.
11. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain booster)
Untuk meningkatkan inteligensia bayi yang akan dilahirkan, ibu hamil dianjurkan untuk
memberikan stimulasi auditori dan memenuhi nutrisi pengungkit otak (brain booster)
secara bersamaan selama kehamilan.