Rhinosinusitis Akut KA
RAW
AN
G
U D
RS
TI–
AK
US
FK
EMBRIOLOGI
Embriologi Wajah
Embriologi Hidung
Sinus Maksilaris
- Sinus Paranasal pertama yang terbentuk
- Hari ke -65 awalnya berupa tunas sepanjang
permukaan inferolateral ethmoidal pada kapsul nasal.
Sinus Ethmoidalis
- Bulan ke-3 dan ke-4 evaginasi dinding lateral
nasal.
Sinus Sphenoid usia 8-10 tahun ; hingga akhir usia belasan atau
awal 20-an.
ANATOMI
HIDUNG
SINUS PARANASAL
ANATOMI HIDUNG
ANATOMI HIDUNG
ANATOMI SINUS PARANASAL
Sinus paranasal adalah rongga udara di area wajah yang terhubung dengan hidung.
ANATOMI SINUS PARANASAL
Sinus Maxillaris
• Sinus paranasal yang terbesar.
• Hanya sinus yang ditemukan sejak lahir.
• Ostium di superior dinding medial sinus dan bermuara
melalui infundibulum ethmoid ke nasofaring.
Sinus Sphenoid
• Pada dinding lateral sinus sphenoid dilewati oleh N.optikus dan
A.carotis interna.
Sinus Frontal
• Dekat dengan mata dan ruang kranial.
• Bila terjadi inflamasi komplikasi serius a.l selulitis orbita,
abses epidural/subdural, meningitis.
ANATOMI SINUS PARANASAL
Indra penghidu
Menyiapkan udara inhalasi Paru-paru
Mempengaruhi refleks terhadap paru-paru
Modifikasi bicara
FUNGSI SINUS PARANASAL
- Respirasi
- Proteksi
memproduksi mukus
>> anak-anak
Pria=Wanita
↓ di musim panas
DEFINISI
Rhinosinusitis
adalah: inflamasi hidung dan sinus paranasal
yang ditandai dengan adanya 2 atau
lebih gejala, salah satunya harus
termasuk sumbatan/obstruksi/
kongesti/pilek(sekret hidung anterior
/posterior)
± Nyeri/tekanan wajah
± ↓/hilangnya penghidu
Virus
Bakteri
o Streptococcus pneumoniae
o Haemophylus influenzae
o Branhamella catarrhalis
o Streptokokus pyogenes
o Staphylococcus aureus dan bakteri anaerob ( kronik )
Jamur
Pd keadaan immunocompromissed.
plg banyak Candida sp. dan Aspergillus sp.
FAKTOR PREDISPOSISI
MAYOR MINOR
Gejala: Nyeri tekan antara kedua mata dan di atas jembatan hidung,
sumbatan hidung.
RHINOSINUSITIS FRONTALIS AKUT
Sangat jarang
Rhinosinusitis
RHINOSINUSITIS Akut
Dewasa
Gejala
Gejala kurang
menetap atau Indikasi rawat/
dari 5 hari atau
memberat rujuk
membaik • Edema periorbital
setelah 5 hari
• Diplopia
Berat (demam/ • Ophtalmoplegia
Common Cold, Sedang, nyeri berat), •Berkurangnya
Terapi Steroid Ti Antibiotik penglihatan
simptomatik topikal •Nyeri frontal yang
dan steroid berat
topikal •Pembengkakan
frontal
•Tanda meningitis
Tidak ada Ada perbaikan Tidak ada atau gejala
perbaikan dalam 2 hari, perbaikan neurologis fokal
setelah 14 hari Lanjutkan dalam 2 hari,
terapi, terapi selam 7- Rujuk spesialis
Rujuk Spesialis 14 hari
TATALAKSANA
Rhinosinusitis maksilaris
- Antibiotik spektrum luas (amoksisilin,
ampisilin atau ertitromisin+sulfonamid)
,alternatif : amoksisilin/as.klavulanat,
sefaklor, sefuroksim,
trimeptropim+sulfonamid.
- Dekongestan(pseudoefedrin)ES.
insomnia, agitasi
- Tetes hidung poten co.fenilefrinbbrp hari
- Kompres hangat wajah
- Analgetik co.aspirin
- Gagal segera irigasi antrum
TATALAKSANA
Rhinosinusitis Ethmoidalis
*Antibiotik sistemik
*Dekongestan hidung
*Obat semprot/tetes vasokonstriktor lokal
*Gagaletmoidektomi
TATALAKSANA
Gejala
Gejala kurang menetap atau Indikasi rawat,
dari 5 hari atau memberat nasal endoskopi,
membaik setelah 5 hari kultur, pencitraan,
Antibiotik IV, dan
atau pembedahan
Sedang,
Berat (demam/ • Edema periorbital
Common Cold, Apakah ada • Diplopia
asma atau nyeri berat), • Ophtalmoplegia
Terapi •Berkurangnya
simptomatik bronkitis
penglihatan
kronis Toksik, •Nyeri frontal yang
Nontoksik
sakit berat
, •Pembengkakan
Ya, Berikan berat frontal
Tidak, Pertimbangka antibiotik Rawat •Tanda meningitis
Terapi n amoxicillin oral inap, atau gejala
simptomatik oral Antibiotik neurologis fokal
Tidak ada
perbaikan IV
dalam 2 hari,
Rawat inap
TERAPI PEMBEDAHAN
Indikasi
Kehilangan kemampuan
visual yang agresif. Tidak
ada respon yang baik 2-3
hari setelah terapi
Jenis
Functional Endoscopic
Sinus Surgery
Caldwell-Luc Operation
External ethmoidectomy
Frontal Sinus
Frontal Sinus Obliteration
with osteoplastic
Selulitis orbital
Subperiosteal Abses
Meningitis
Abses epidural
Abses intracerebral