Ruang lingkup :
Standart ini menetapkan dimensi kawat dan persyaratan bahan baku, syarat
mutu, pengambilan contoh, cara uji, pengemasan dan syarat penandaan bronjong
kawat
Ringkasan :
Bronjong kawat adalah kotak yang terbuat dari anyaman kawat baja berlapis
seng yang pada penggunaannya di tebing tebing, tepi-tepi sungai, yang proses
penganyamannya menggunakan mesin (pabrikasi). Acuan nya adalah SNI 03-0090-
1987 tentang mutu dan cara uji bronjong dan kawat bronjong, dan syarat bahan baku
mengacu pada SNI 03-6154-1999 tentang kawat bronjong
Sifat dan tampak bronjong kawat harus kokoh, bentuk anyaman heksagonal
dengan lilitan ganda dan berjarak maksimum 40 mm serta harus simetri. Lilitan harus
kuat, tidak terjadi perenggangan hubungan antara kawat sisi dan kawat anyaman dililit
minimum tiga kali sehingga kawat dapat menahan beban dari segala jurusan.
Bentuk II (m)
Panjang Lebar Tinggi
(a) (b) (c)
6 2 0,17
6 2 0,23
6 2 0,23
Catatan :
Kawat bronjong dibuat secara pabrikasi yang bahan nya anti air ( kawat
galpanis). Kawat bronjong pabrikasi kemudian disatukan tepinya di lokasi proyek
menggunakan kawat pengikat.
Cara menutup bagian atas bronjong : kawat tepi sisi atas bronjong ditarik
dengan linggis lalu disilangkan dengan kawat tepi sisi samping dan diikat dengan
kawat pengikat. Antara bronjong satu dengan yang lain sisi-sisi tepinya diikat dengan
kawat pengikat tujuannya agar bronjong tidak goyang dan saling terikat satu sama
lain.
= 84 m³
Menghitung volume batu padas yang digunakan pada lokasi 1,2 dan 3
Lokasi 1 28 m
= 4,5 × 28
= 126 m³
Lokasi 2 52 m
= 4,5 × 52
= 234 m³
Lokasi 3 20 m
= 4,5 × 20
= 90 m³
Menghitung volume batu padas yang diperlukan setelah dikali penyusutan 1,3
Lokasi 1 28 m
= 126 × 1,3
= 163,8 m³
Lokasi 2 52 m
= 234 × 1,3
= 304,2 m³
Lokasi 3 20 m
= 90 × 1,3
= 117 m³
Bentuk tulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sisa ᴓ 10 = 4,48
Dipakai ᴓ 14 = 73,16
Sisa ᴓ 14 = 10,48