Anda di halaman 1dari 200

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI SPAM IKK MUARA BELITI


DI KEC MUARA BELITI DS PS BARU MUARA BELITI. DS MUARA BELITI BARU
LOKASI : KECAMATAN MUARA BELITI
SUMBER DANA : DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
TAHUN ANGGARAN : 2019

KODE URAIAN PEKERJAAN


1 2

I PEKERJAAN PERSIAPAN
- Mobilisasi dan Demobilisasi
- Sewa Gudang/Direksi Keet
- Pengukuran dan Pemasangan Patok
- Papan Nama Proyek
- Pembersihan Lokasi
II PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA PVC
2.1 Pemasangan 1 m pipa PVC Ø 50 mm
2.2 Pemasangan 1 m pipa PVC Ø 75 mm
2.3 Pemasangan 1 m pipa PVC Ø 100 mm
2.4 Pemasangan 1 m pipa PVC Ø 150 mm
- Galian tanah biasa pipa PVC Ø 50 mm
- Galian tanah biasa pipa PVC Ø 75 mm
- Galian tanah biasa pipa PVC Ø 100 mm
- Galian tanah biasa pipa PVC Ø 150 mm
- Urugan kembali tanah bekas galian pipa PVC Ø 50 mm
- Urugan kembali tanah bekas galian pipa PVC Ø 75 mm
- Urugan kembali tanah bekas galian pipa PVC Ø 100 mm
- Urugan kembali tanah bekas galian pipa PVC Ø 150 mm
III PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN AKSESSORIS PIPA PVC
3.3 Tee Ø 75 X Ø 75
3.4 Tee Ø 75 X Ø 50
3.5 Reducer Ø 150 X Ø 100
3.6 Reducer Ø 100 X Ø 75
3.1 Gate Valve Ø 75
3.2 Gate Valve Ø 50
3.7 Flange Socket Ø 75
3.8 Flange Socket Ø 50
3.9 Street Box Ø 75
3.1 Street Box Ø 50
3.11 Bend 90° X Ø 75
3.12 Bend 90° X Ø 50
3.18 Dop Ø 75
3.19 Dop Ø 50
IV PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN SAMBUNGAN RUMAH (400 SR)
- Clamp Saddle PE Ø 3" x 1/2"
- Clamp Saddle PE Ø 2" x 1/2"
- Male Adaptor PE Ø 1/2'
- Pipe PE Ø 1/2" (material HDPE 100) SNI 4829.2:2015
- Elbow PE Ø 1/2"
- Female Elbow PE Ø 1/2"
- Double Nipples PVC Ø 1/2"
- Water Meter Brass (Kuningan) Ø 1/2" SNI 2547:2008 (Sertifikat SNI dan Dikalibrasi)
- Tee PE Ø 1/2"
- Kran Air BC Ø 1/2"
- Dop PE Ø 1/2"
- Gate Valve Kuningan Ø 1/2"
- Seal Tape 10 M (25 mm)
- Water Meter Box (warna kuning/biru)
- Upah Pemasangan Sambungan Rumah
- Block Beton Dudukan Water Meter
V PEKERJAAN BORING JALAN
5.1 DIA 75 MM (PANJANG 6 M' - 2 UNIT)
- Pengadaan Pipa PVC (RRJ) dia 75 mm (S - 12.5)
- Pemasangan Pipa PVC (RRJ) dia 75 mm + Accessories
VI PEKERJAAN PERLINTASAN GORONG - GORONG
6.1 DIA 75 MM (Panjang 2 M - 1 Unit)
2.5 Pemasangan 1 m pipa GIP Ø 75 mm
2.5 Pemasangan 1 m pipa GIP Ø 75 mm (kaki perlintasan gorong-gorong = 1.8 m')
3.2 All Flange Bend 45º x dia 75 mm
3.7 Flange Socket dia 75 mm
3.23 Flange Steel dia 75 mm
3.17 Air Release Valve dia 25
- Pengaman Pipa
- Pengaman Air Release Valve
2.8 Pemotongan 1 buah pipa GIP Ø 75 mm
- Pengecatan
Pekerjaan Pengelasan
6.2 DIA 100 MM (Panjang 3 M - 1 Unit)
2.6 Pemasangan 1 m pipa GIP Ø 100 mm
2.6 Pemasangan 1 m pipa GIP Ø 100 mm (kaki perlintasan gorong-gorong = 1.8 m')
3.21 All Flange Bend 45º x dia 100 mm
3.7A Flange Socket dia 100 mm
3.24 Flange Steel dia 100 mm
3.17 Air Release Valve dia 25
- Pengaman Pipa
- Pengaman Air Release Valve
2.9 Pemotongan 1 buah pipa GIP Ø 100 mm
- Pengecatan
Pekerjaan Pengelasan
6.3 DIA 100 MM (Panjang 15 M - 2 Unit)
2.6 Pemasangan 1 m pipa GIP Ø 100 mm
2.6 Pemasangan 1 m pipa GIP Ø 100 mm (kaki perlintasan gorong-gorong = 1.8 m')
3.21 All Flange Bend 45º x dia 100 mm
3.7A Flange Socket dia 100 mm
3.24 Flange Steel dia 100 mm
3.17 Air Release Valve dia 25
- Pengaman Pipa
- Pengaman Air Release Valve
2.9 Pemotongan 1 buah pipa GIP Ø 100 mm
- Pengecatan
Pekerjaan Pengelasan
VII PEK PERLINTASAN SUNGAI PIPA GIP DIA 100 MM - 6 M'
7.1 PEKERJAAN PENGADAAN/PEMASANGAN TIANG SUPPORT
- Pekerjaan pengad/pemancangan pipa GIP dia75 mm lengkap sesuai gambar
- Pek pengad/pemas IWF 1005057 mm lengkap dengan pengelasan sesuai gambar
- PekPengad/Pemas Besi UNP 50 x 38 x 5 mm
- Plat simpul tebal 3 mm (uk15 cm x 15 cm ) untuk dudukan gelagar melintang
7.2 PEKERJAAN PENGADAAN/PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES
2.6 - Pekerjaan Pengad/Pemasangan Pipa GIP dia100 mm
2.2 - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan Pipa PVC dia 75 mm
3.17 - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan ARV dia 25 mm
3.21 - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan All Flange Bend 45º x dia100 mm
3.24 - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan Flange Steel dia 100 mm
3.7A - Pekerjaan PengadaanPemasangan Flange Socket dia 100 mm
3.7 - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan Flange Socket dia 75 mm
3.32A - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan All Flange Tee dia 100 mm x dia 75 mm
3.32B - Pekerjaaan Pengadaan/Pemasangan All Flange Bend 90º x dia 75 mm
3.1A - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan All Flange Gate Valve dia100 mm
3.1 - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan All Flange Gate Valve dia 75 mm
3.9A - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan Street Box dia 100 mm
3.9 - Pekerjaan Pengadaan/Pemasangan Street Box dia 75 mm
7.3 PEKERJAAN LAIN - LAIN
- Pekerjaan Thrust Block
- Mur Baut M 12 lengkap dengan clamp
- Pekerjaan pengaman pipa lengkap sesuai gambar
- Pekerjaan pengecatan anti karat termasuk cat dasar
- Pekerjaan pengaman Air Release Valve
VIII PEKERJAAN PENGETESAN PIPA
5.1 Pengetesan 1 m pipa Ø 50 mm
5.2 Pengetesan 1 m pipa Ø 75 mm
5.3 Pengetesan 1 m pipa Ø 100 mm
5.4 Pengetesan 1 m pipa Ø 150 mm
IX PEKERJAAN PENYELESAIAN
8.1 Dokumentasi dan Pelaporan
8.2 As Built Drawing
8.3 Pembersihan Akhir dan Pembulatan
MUARA BELITI
UARA BELITI BARU

SAT VOLUME
3 4

Ls 1.000
Ls 1.000
Ls 1.000
Ls 1.000
Ls 1.000

M' 1,482.000
M' 1,878.000
M' 816.000
M' 60.000
M3 288.990
M3 38.311
M3 183.600
M3 228.000
M3 288.263
M3 381.039
M3 181.999
M3 22.535

Bh 1.00
Bh 6.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Bh 3.00
Bh 4.00
Bh 6.00
Bh 8.00
Bh 3.00
Bh 4.00
Bh 1.00
Bh 4.00
Bh 1.00
Bh 8.00

Bh 100.00
Bh 300.00
Bh 400.00
Mtr 2,400.00
Bh 800.00
Bh 1,200.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Bh 400.00
Unit 400.00

M' 12.00
M' 12.00

M' 2.00
M' 3.60
Bh 4.00
Bh 2.00
Bh 2.00
Bh 1.00
Bh 2.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Ls 1.00
Cm 75.00

M' 3.00
M' 3.60
Bh 4.00
Bh 2.00
Bh 2.00
Bh 1.00
Bh 2.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Ls 1.00
Cm 100.00

M' 3.00
M' 7.20
Bh 8.00
Bh 4.00
Bh 4.00
Bh 2.00
Bh 4.00
Bh 2.00
Buah 2.00
Ls 2.00
Cm 200.00

Unit 2.00
Kg 130.67
Kg 39.08
Unit 4.00

M' 15.00
M' 3.00
Bh 1.00
Bh 4.00
Bh 6.00
Bh 2.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Bh 1.00
Bh 1.00

M3 0.33
Bh 7.00
Bh 1.00
Ls 1.00
Bh 1.00

M' 1,482.00
M' 1,878.00
M' 816.00
M' 60.00

Ls 1.00
Ls 1.00
Ls 1.00
METHODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pembangunan sistim penyediaan air minum ( SPAM )
Kawasan Tibu Lempanas Kabupaten Lombok Tengah

I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Setelah mengikuti aanwijzing Pekerjaan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAM ) Kawasan Tibu Lempanas Kabupaten Lombok
Tengah, maka kami mencoba membuat Metoda Pelaksanaan Kerja sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut di
atas. Pekerjaan yang akan dilakukan kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan. Di bawah akan dijelaskan urutan atau tahapan pekerjaan
yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja.

Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
1.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling
terkait.
1.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.

Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada PT. KARYA SEPAKAT KITA Apabila ditunjuk

sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir

pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan di dalam dokumen kontrak dan dapat dipertanggungjawabkan dengan :
a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu

1.2. Tujuan
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat dipertanggung jawabkan dalam jangka waktu yang telah

ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.

1.3. Bentuk dan is


Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
a. Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan.
b. Pendatangan macam-macam bahan dan peralatan kerja serta jumlahnya.
c.      Penggunaan bermacam-macam tenaga dan peralatan kerja serta jumlahnya.

II. FUNGSI KEGUNAAN


2.1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik.
2.2. Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan kebutuhannya.
2.3. Mempermudah pendatangan tenaga kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
2.4. Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
2.5. Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan efektif.
2.6. Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan efektif.
2.7. Bila terjadi force majeur akan tercatat lebih akurat, sehingga mempermudah pembuktian guna meminta perpanjangan waktu.

III. PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.1 Informasi Pekerjaan :
NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM ( SPAM ) KAWASAN TIBU LEMPANAS
KABUPATEN LOMBOK TENGAH
LOKASI : LOMBOK TENGAH
TAHUN : 2013

3.2. Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan :


Adapun Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain :
PEKERJAAN PERPIPAAN
JEMBATAN PIPA ¢ 500 mm BENTANG 8 m
JEMBATAN PIPA ¢ 500 mm BENTANG 10 m
JEMBATAN PIPA ¢ 500 mm BENTANG 30 m
JEMBATAN PIPA ¢ 500 mm BENTANG 19 m
JEMBATAN PIPA ¢ 450 mm BENTANG 4 m
JEMBATAN PIPA ¢ 350 mm BENTANG 6 m
JEMBATAN PIPA ¢ 350 mm BENTANG 4 m
JEMBATAN PIPA ¢ 400 mm BENTANG 5 m
JEMBATAN PIPA ¢ 300 mm BENTANG 10 m
JEMBATAN PIPA ¢ 300 mm BENTANG 4 m
JEMBATAN PIPA ¢ 300 mm BENTANG 4 m
PEMBUATAN BAK PELEPAS TEKAN 1
PEMBUATAN BAK PELEPAS TEKAN UTAMA
PEMBANGUNAN RESERVOIR 1000 M³ (PENGADANG)
PEMBANGUNAN RESERVOIR 1000 M³ (BAJUR)
PEMBUATAN RUMAH KIMIA, LABORATORIUM DAN GUDANG KIMIA
PEMBUATAN RUMAH JAGA
PEMBANGUNAN INTAKE GALERI
PEMBUATAN JALAN PENGHUBUNG

Keseluruhan Pekerjaan di atas kami kerjakan dengan jangka waktu pelaksanaan 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender sesuai dengan time
shedule dan kurva “S” yang terlampir.

IV. MANAGEMENT RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN)

Pengelolaan kegiatan Management Responsibility (yang dipimpin oleh Project Manager) didasarkan adanya analisa ekternal, hasil kinerja proyek,
informasi customer, informasi divisi / cabang dan standarisasi. Pelaksanaan kegiatan Management Responsibility maliputi :

1 Merumuskan dan menetapkan rencana kerja mencapai sasaran proyek


2 Merumuskan dan menetapkan Sasaran Kerja Individu ( SKI ) Proyek
3 Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, Sasaran Kerja Kelompok ( SKK ), Sasaran Kerja Individu ( SKI ) dikomunikasi dan dipahami di
seluruh Proyek
4 Menjalankan prinsip - prinsip Good Corporate Governance ditingkat proyek
5 Menentukan sistem manajemen pengelolaan aktifitas proyek
6 Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi termasuk sumber daya manusia yang kompeten dilingkungan proyek

7 Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek


8 Menjamin penerapan dan keefektifan sistem manajemen proyek yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Project Engineering Manager
( PEM ) dan Project Production Manager ( PPM )
9 Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala terhadap Sasaran Proyek, SKI dan Customer Satisfaction

10 Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan untuk menjamin penyempurnaan sistem manajemen dan pencapaian kinerja
proyek
Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah : penetapan sasaran proyek, terlaksananya prinsip - prinsip Good Corporate
Governance, terlaksananya proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi
internal maupun eksternal.
proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi internal maupun eksternal.

V. RESOURCES MANAGEMENT ( PENGELOLAAN SUMBER DAYA)


5.1 Sumber Daya Manusia
Pengelolaan Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan dikembangkan untuk menjamin kompetensi staf proyek dalam rangka Pelaksanaan
proyek akan dikelola oleh suatu tim yang dipimpin oleh Project Manager dan dibantu oleh beberapa staf sebagaimana tertuang dalam struktur
pencapaian kinerja dan sasaran Proyek yang akan memberi kontribusi dalam pencapaian kinerja dan sasaran Cabang / Divisi serta Korporat.

5.2 Pengadaan material


Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya serta sasaran. Kegiatan pengadaan material meliputi :

1 Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan barang / jasa, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi sesuai dengan daftar

dan jenis material yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Pengawas Lapangan
2 Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok / sub kontraktor, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan

3 Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan

4 Penanganan dan pengendalian barang yang dipasok oleh pelanggan / bouwheer


5 Evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta peningkatan kinerja pemasok / sub kontraktor
Hasil dari pelaksanaan pengadaan material adalah : tersedianya daftar pemasuk / sub-kontraktor, daftar rencana pengadaan barang dan jasa, daftar
rencana kebutuhan barang dan jasa, schedule pelaksanaan sub-kontraktor, daftar material yang dipasok pelanggan / bouwheer, hasil evaluasi dan
peningkatan kegiatan pengadaan.
5.3 Pengendalian material dan Gudang
Pengendalian material dan gudang didasarkan pada informasi pengadaan barang. Kegiatan pengendalian material dan gudang meliputi :
1 Pemeriksaan, penanganan, penyimpanan dan pengendalian material / barang yang diterima, termasuk material yang dipasuk pelanggan /
bouwheer
2 Penanganan dan pemeriksaan permintaan material / barang
3 Pengendalian persediaan sesuai material / barang masuk dan keluar
4 Menyusun laporan pengendalian material / barang
5 Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian material dan gudang
Hasil dari pelaksanaan pengendalian material dan gudang adalah : terlaksananya pengendalian, penyimpanan dan pengeluaran material.

5.4 Keuangan
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi, kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :

1 Pengelolaan laporan keuangan dan kebutuhan pendanaan proyek


2 Pengelolaan dana dan optimalisasi penggunaannya
3 Pengelolaan aktifitas keuangan proyek
4 Pengelolaan pajak - pajak proyek
5 Penyusunan laporan keuangan proyek
6 Evaluasi dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan keuangan proyek
Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah : tersedianya rencana dan realisasi cash flow proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar dan
laporan keuangan proyek.

5.5 Peralatan Konstruksi


Kegiatan pengelolaan peralatan konstruksi didasarkan adanya sejumlah peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Pelaksanaan
kegiatan peralatan konstruksi meliputi:
1 Identifikasi Peralatan
2 Pemeliharaan dan Perawatan
3 Administrasi pemeliharaan peralatan
Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa: daftar peralatan yang mencantumkan identifikasi masing - masing alat, rencana dan
realisasi pemeliharaan peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan peralatan.

5.6 Pengendalian Infrastruktur


Kegiatan pengendalian infrastruktur didasarkan adanya asset dan peralatan proyek. Kegiatan pengendalian infrastruktur meliputi infrastruktur yang
diperlukan untuk memenuhi kesesuaian persyaratan proses dan produksi yang ditetapkan, disediakan, dipelihara dan dikendalikan yang antara lain
mencakup :
1.      Fasilitas proyek, seperti kantor kontraktor, workshop, mess pegawai
2.      Peralatan, mesin dan perkakas
3.      Peralatan inspeksi dan pengujian
4.      Teknologi informasi dan komunikasi
5.      Transport
6.      Perlengkapan pengaman
7.      Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik proyek
Hasil dari pelaksanaan pengendalian infrastruktur adalah : rencana dan realisasi pemeliharaan asset proyek, peralatan proyek, pencapaian sasaran
hasil evaluasi dan peningkatan kegiatan pengelolaan infrastruktur.

5.7 Pengendalian K3 dan Lingkungan


Pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan didasarkan adanya peraturan perundang - undangan, dokumen kontrak dan kelengkapannya. Kegiatan
pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan terdiri dari :
1. Identifikasi aspek K3 dan lingkungan
2. Penetapan rencana mutu pengendalian aspek K3 dan lingkungan
3. Menjamin pemahaman aspek K3 dan lingkungan
4. Pelaksanaan pengendalian aspek K3 dan lingkungan
5. Penyusunan laporan K3 dan lingkungan
6. Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian K3 dan lingkungan
Hasil dari pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan adalah : rencana pengendalian K3 dan lingkungan proyek, laporan K3 dan lingkungan
proyek.

VI. MEASUREMENT, ANALISYS AND IMPROVEMENT (PENGUKURAN, ANALISA DAN PENINGKATAN)

Secara periodik proyek melakukan evaluasi kinerja dalam upaya untuk mengidentifikasi penyimpangan terhadap pencapaian sasaran proyek dan
melakukan upaya - upaya peningkatan dan penyempurnaan secara berkelanjutan atas kinerja proyek.
Kegiatan evaluasi dilakukan dalam upaya melakukan analisa sebab akibat dan upaya yang perlu dilakukan untuk melakukan tindakan - tindakan

pencegahan dan peningkatan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan, dalam setiam Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM ) di tingkat proyek.
Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketetapan Direksi baik yang berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.

6.1 Kepuasan Owner


Dalam rangka untuk memelihara dan meningkatkan performance kami dalam pelayanan produk dan jasa kepada owner, manajemen memerlukan
informasi yang terkait dengan tingkat kepuasan pelanggan di proyek dengan melakukan aktifitas sebagai berikut :
Pelaksanaan pengelolaan kepuasan pelanggan didapat dari kinerja proyek dan indeks kepuasan pelanggan. Kegiatan pengelolaan kepuasan pelanggan
meliputi :
1. Melakukan client survey
2. Evaluasi dan analisa hasil client
3. Membuat customer satisfaction index
4. Rekomendasi dan solusi pemenuhan kepuasan Owner
5. Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan Owner
Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanggan adalah " hasil survey kepuasan pelanggan dan tindak lanjutnya".

6.2 Audit Internal


Untuk memastikan penerapan dan penyempurnaan konerja proyek akan dilakukan audit internal, kegiatan pelaksanaan audit internal meliputi :

- Menindaklanjuti secara efektif hasil internal audit sebagai aspek penting dalam penyempurnaan Sistem Manajemen dan pelaksanaan proyek untuk
pencapaian sasaran proyek baik biaya, mutu dan waktu.
Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan tindak lanjutnya" .

6.3 Proses dan Produk


Pelaksanaan kegiatan proses dan produk berdasarkan adanya kinerja masing - masing proses dan hasil produk. Kegiatan pelaksanaan pengelolaan
proses meliputi :
- Metode pemantauan dan pengukuran pencapaian kinerja proyek serta sistem manajemen harus ditetapkan, diukur dan dianalisa sebagai dasar untuk
menetapkan tindak lanjut penyempurnaan.
Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah : pencapaian sasaran hasil proses dan produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.

I METODE PEKERJAAN PENGADAAN PIPA SERTA ACCECORIS


# PEKERJAAN PERSIAPAN
Pertama kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proyek ini, seperti pengelola proyek, konsultan perencana dan

konsultan pengawas, untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus menyampaikan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan

Time Schedule Pelaksanaan Pekerjaan. Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan syarat-syarat administrasi

dan teknis pekerjaan.


Teknis pelaksanaan, mengamankan area pekerjaan, membuat papan nama proyek, meyiapkan tempat penumpukan/ penyimpanan material dengan
persetujuan Direksi/ Pengawas.
# PEMBUATAN DIREKSI KET
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x 10m, barak
pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai), Penerangan listrik, serta Toilet.
Untuk ruang kantor dan ruang rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat
pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai
sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.

Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung.

Contoh Gambar Barak Pekerja

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus
kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Gambar Gudang Material

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
# PEMBUATAN JALAN MASUK KE LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat
berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering maka dapat
dilakukan penyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang
berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasa mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.
# GAMBAR KERJA,DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI PROYEK
1 Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim
Khusus untuk Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
2 Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya
3 Semua Hasil pekerjaan akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%
# UIZET JALUR PIPA ,PENGUKURAN DENGAN THEODOLIT,PEMATOKAN DAN PENGAMBARAN
1 Kita Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana
kerja dan syarat - syarat ( RKS ) Pekerjaan ini
2 Kita berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat
ketidak cocokan ukuran ukuran di dalam gambar gambar RKS ini,dan tidak diperkenankan membetulkan kesalahan kesalahan ukuran/gambar
gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
3 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan.
4 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana  dinyatakan  dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
5 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
6 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.
7 Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
Semua pekerjaan tersebut diatas sebelum kami memulai bekerja terlebih dahulu kita ambil Foto 0%.
8 setelah semua dinyatakan telaha sempurna baik dari direksi,dan konsultan pengawas maka kita akan buat gambar kerja ( Shop Drawing )
# PAPAN NAMA PROYEK DAN RAMBU RAMBU LALU LINTAS
1 Papan nama proyek serta rambu rambu lalu lintas dipasang pada tempat yang terlihat jelas . Bahan yang digunakan triplek 3 mm,kayu begisting ,
Paku dan cat kayu dan diberi tulisan tentang kegiatan proyek untuk papan nama proyek dan rambu lalu lintas untuk rambu jalan yang di pasang.
pada saat pekerjaan pekerjaan yang membahayakan pengguna fasilitas umum
# Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan bahan mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di
lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi yang dilakukan terdiri dari:

a.       Tenaga
Pelaksana
Administrasi
Logistik
Kepala kerja
Tukang-tukang dan Pekerja
b.      Bahan
- Pasir Urug
- Batu Kali
- Semen / PC
- Pasir Pasang
- Pasir Beton
- Kerikil
- Baja WF 250.175.44.1
- Pipa DCIP 200 MM (8")
- Pipa DCIP 250 MM (10")
- Pipa DCIP 300 MM (12")
- Pipa DCIP 350 MM (14")
- Pipa DCIP 400 MM (16")
- Pipa DCIP 450 MM (18")
- Pipa DCIP 500 MM (20")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 200 MM (8")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 250 MM (10")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 300 MM (12")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 350 MM (14")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 400 MM (16")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 450 MM (18")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 500 MM (20")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 200 MM (8")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 250 MM (10")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 300 MM (12")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 350 MM (14")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 400 MM (16")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 450 MM (18")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 500 MM (20")
- Besi
- Akcecoris pipa
- Paving blok
Dan lain lain yang kesemuanya tercantum dalam penawaran kami
c.       Peralatan
Dump Truck 4 unit
Excavator 2 unit
Hand Tamper 3 unit
Concrete Mixer 4 unit
Mesin Las Steel 4 unit
Mesin Las PE 3 unit
Test Machine 3 unit
Tracker 4 unit
Waterpas 2 unit
Pompa air 5 unit

Untuk mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Urutan / Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
digambarkan dalam bentuk Time Schedule, dan Kurva ”S”

Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang

telah digunakan bekas galian pipa ,galian tanah, tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebagainya kembali ke kondisi awal.

Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan pipa dan accesories. Setelah pipa dan
accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di pasang,
baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan.adapun jenis pipa dan accecoris yang akan kita datangkan
kelokasi pekerjaan diantaranya :

PENGADAAN PIPA DAN AKSCECORIS


Bahan Pipa DUCTILE
1 DCIP Ø 500 mm
2 DCIP Ø 450 mm
3 DCIP Ø 400 mm
4 DCIP Ø 350 mm
5 DCIP Ø 300 mm
Bahan Pipa HDPE
6 HDPE Ø 450 mm
7 HDPE Ø 400 mm
8 HDPE Ø 350 mm
9 HDPE Ø 300 mm
10 HDPE Ø 200 mm
11 HDPE Ø 500 mm
12 HDPE Ø 450 mm
Accecoris Pipa HDPE
1 Stub Flange HDPE
2 Stub Flange HDPE
3 Stub Flange HDPE
4 Stub Flange HDPE
5 Stub Flange HDPE
6 Stub Flange HDPE
7 Bend HDPE
8 Bend HDPE
9 Bend HDPE
10 Bend HDPE
11 Bend HDPE
12 Bend HDPE
1 Bend HDPE
13 Bend HDPE
14 Bend HDPE
15 Bend HDPE
16 Bend HDPE
17 Bend HDPE
18 Bend HDPE
19 Bend HDPE
20 Bend HDPE
21 Tee 450 x 300 mm
22 Tee 400 x 200 mm
23 Reducer 500 x 450 mm
24 Reducer 450 x 400 mm
25 Reducer 400 x 350 mm
26 Reducer 400 x 300 mm
27 Reducer 350 x 300 mm
28 Reducer 300 x 250 mm
Accecoris Pipa ductile
1 Flange Spigot DCIP
2 Flange Spigot DCIP
3 Bend 90° All Socket DCIP Ø 500 mm
4 Bend 45° All Socket DCIP Ø 500 mm
5 Bend 22.5° All Socket DCIP Ø 500 mm
6 Bend 11.25° All Socket DCIP Ø 500 mm
7 Bend 90° All Socket DCIP Ø 450 mm
9 Bend 45° All Socket DCIP Ø 450 mm
10 Bend 22,5° All Socket DCIP Ø 450 mm
11 Bend 90° All Socket DCIP Ø 400 mm
12 Bend 45° All Socket DCIP Ø 400 mm
13 Bend 22.5° All Socket DCIP Ø 400 mm
14 Bend 11.25° All Socket DCIP Ø 400 mm
15 Bend 90° All Socket DCIP Ø 350 mm
16 Bend 45° All Socket DCIP Ø 350 mm
17 Bend 22.5° All Socket DCIP Ø 350 mm
18 Bend 11.25° All Socket DCIP Ø 350 mm
19 Bend 90° All Socket DCIP Ø 300 mm
20 Bend 22.5° All Socket DCIP Ø 300 mm
21 Bend 11.25° All Socket DCIP Ø 300 mm
22 Reducer All Socket DCIP Ø 450 x 400 mm
23 Reducer All Socket DCIP Ø 400 x 350 mm
24 Reducer All Socket DCIP Ø 350 x 300 mm
Accecoris Pipa CI
1 Tee All Flange CI 500 x 200
2 Tee All Flange CI 400 x 400
3 Tee All Flange CI 250 x 250
4 Reducer All Flange CI 350 x 300
5 Removable Join CI 300
6 Gate Valve
7 Gate Valve
8 Gate Valve
9 Water Meter ND 400 mm
10 Water Meter ND 250 mm
Accecoris Pipa GIP
1 Bend GI All Flange
2 Bend GI All Flange
3 Bend GI All Flange
4 Bend GI All Flange
Accecoris Pipa PVC
1 Flange Socket
2 Repair Socket RR (Collar)
UNTUK WASH OUT ( Penguras ) pada perlintasan Shipon
Shipon Pada Pipa Ø 500 mm
1 Flange Spigot
2 Bend HDPE
3 Tee All Flange (material CI)
4 Gate Valve All Flange
5 Gate Valve All Flange
6 Bend 90° All Flange (material CI)
7 Flange Socket
8 Pipa PVC
9 Rabber Packing
10 Rabber Packing
11 Mur + Baut
Accecoris Shipon Pada Pipa Ø 450 mm
1 Flange Spigot
2 Bend HDPE
3 Tee All Flange (material CI)
4 Gate Valve All Flange
5 Gate Valve All Flange
6 Bend 90° All Flange (material CI)
7 Flange Socket
8 Pipa PVC
9 Rabber Packing
10 Rabber Packing
11 Mur + Baut
Accecoris Shipon Pada Pipa ND 350 mm
1 Flange Spigot
2 Bend HDPE
3 Tee All Flange (material CI)
4 Gate Valve All Flange
5 Gate Valve All Flange
6 Bend 90° All Flange (material CI)
7 Flange Socket
8 Pipa PVC
9 Rabber Packing
10 Rabber Packing
11 Mur + Baut
Accecoris Untuk Air Relase ( Katup Udara )
1 Flange Spigot
2 Flange Spigot
3 Double Socket Tee With Flanged Branch DCIP 300 x 100
4 Tee All Flange CI 450 x 100
5 Tee All Flange CI 350 x 100
6 Double Air Valve
7 Rabber Packing
8 Rabber Packing
9 Rabber Packing
10 Mur + Baut
PEKERJAAN TANAH
# Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya di peruntukan untuk penempatan pipa , pelaksanaan
kegiatan dengan menggunakan alat berat dan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar serta galian tanah keras
maupun berbatu kita akan menggunakan excator di dalam pelaksanaanya ,untuk merapikan hasil galian dari alat berat kita menggunakan tenaga
manusia ( Manual )
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua pemasangan pipa mengikuti persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk Penggalian dengan kedalaman tertentu,tanah keras serta berbatu kita lakukan dengan mengunakan excavator dan untuk kedalaman
biasa menggunakan tenaga manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
5.    Hasil galian dibuang disekitar lokasi galian yang nantinya akan digunakan sebagai urugan setelah pemasangan pipa sudah
Tertanam dengan aman.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan tanah dimaksud disini adalah timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang dilaksanakan
menggunakan alat berat dan tenaga manusia untuk merapikan,untuk memperoleh hasil secara maksimal timbunan kita siram dengan mengunakan air
lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2 Alat berat menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan timbunan dari hasil galian kemudian di siram
air mengunakan tangki air lalu dipadatkan menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam
3 gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
4 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
5 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


6 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

# Pekerjaan Bongkaran Jalan Beton untuk pemasangan pipa dibawah jalan


Dari Node 1 sampai ke Node 4 (Kmp Lantan Duren)
# Pekerjaan Bongkaran Aspalt untuk pemasangan pipa dibawah jalan
# Perbaikan Jalan Beton (K.175)
# Perbaikan Jalan Aspalt
Untuk pekerjaan ini sebelum kita melakukan pekerjaan pembokaran tentunya kita tidak bisa lepas dari perizinan pemerintah daerah dan perangkat
desa,kecamatan dan pihak berwajib setempat agar supaya tidak menggangu jalannya aktifitas masyarakat setempat pada Khususnya dan penguna
jalan pada umumnya

Metode Pelaksanaan
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2 Alat berat membongkar jalan beton sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk direksi
3 hasil dari bongkaran di buang ketempat yang telah kita tentukan agar supaya tidak menggangu aktifitas pelaksana pekerjaan
4 setelah semua bersih alat akan meneruskan pengalian di titik - titik yang talah kita tentukan bersama direksi,setelah kedalaman telah
di anggap cukup barulah kita letakkan pipa yg telah kita siapkan sebelumnya.
5 setelah semua pipa sudah tertanam dan kita anggap aman barulah kita memproses jalan tersebut untuk di kembaliakan pada kondisi
semula
6 untuk memperoleh kekuatan yang lebih untuk pekerjaan jalan beton kita menggunakan beton mutu K.175,untuk pekerjaan aspal kita
akan berkoordinasi dangan AMP ( Asphat Mixxing Plant ) yang berada di sekitar Lokasi Pekerjaan yang tentunya telah kita
koordinasikan sebelum pekerjaan pembongkaran di lakukan
7 Setelah semua pekerjaan dianggap selesai kita akan menyediakan sekelompok orang untuk merapikan hasil pekerjaan tersebut agar
supaya hasil terlihat sempurna dan kondisi kembali seperti pada semula
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEMASANGAN PIPA DAN AKSCECORIS
Pemasangan Pipa Ductile
Penyambungan pipa Ductile yang dilakukan dengan cara pengelasan dengan menggunakan mesin las listrik, pengelasan dilakukan pada kedua ujung
pipa yang akan disambung. Adapun bentuk sambungan yang dihasilkan oleh mesin las tersebut adalah bentuk sambungan silinder.
1 Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput sebagai bahan tambahan.
Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar.
Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap
Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
2 Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja
dapat mencapai suhu 4000° C
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan Pipa HDPE
Penyambungan pipa HDPE ini dilakukan dengan cara pemanasan dan penekanan dengan menggunakan mesin las HDPE, pemanasan dilakukan pada

kedua ujung pipa yang akan disambung. Adapun bentuk sambungan yang dihasilkan oleh mesin las tersebut adalah bentuk sambungan silinder.
1 Pelat pemanas bersih - jika tidak, itu sementara dingin dengan banyak air bersih dan keringkan dengan bersih, bebas serat kain atau handuk
Kertas.
2 Menggunakan clamp insert / penjepit ukuran yang benar dan bersih, dengan tidak ada grit tertanam yang dapat menyebabkan pipa cacat.
3 Peralatan pendukung seperti Pipa Rollers, stub end holder, tenda kerja, lingkungan yang bersih serta mesin telah terkalibrasi dengan benar
( Thermometer dan timer ).
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa HDPE
Pekerjaan pemasangan Accessories pipa HDPE dilakukan bersamaan dengan pemasangan pipa sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
1 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa ductile
Pekerjaan pemasangan Accessories pipa DUCTILE ini dilakukan bersamaan dengan pemasangan pipa sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
1 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa CI
1 Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
2 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa GIP
1 Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
2 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa PVC
1 Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
2 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEK. CROSSING PIPA PADA JALAN UTAMA/HEGARA
Saat anda memerlukan lubang horizontal dibawah utilitas seperti jalan, untuk memasang jalur pipa saluran air maka kita lakukan tehnik
THRUST BORING .
Metode kami merupakan gabungan pengeboran tekan (thrust), putaran dan semprotan air
Pertama lubang kerja dan lubang target perlu disiapkan.
Pengeboran dimaulai dengan menggunakan pipa pilot untuk mencapai lubang target.
Potongan tanah hasil pengeboran dikeluarkan dari lubang dengan aliran air dari stang bor.
Untuk memperbesar diameter lubang, reamer bit ditarik atau ditekan dengan mengikuti pipa pilot yang telah
terpasang di jalur yang tepat.
Casing atau pipa di pasang di lubang setelah lubang bersih dari kotoran
Adapun pekerjaan yang akan kita boring pada pelaksaan ini yaitu :
Pada Titik Node 48 menuju Node 49
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 450 mm
Pemasangan pipa PE Ø350 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 60
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 450 mm
Pemasangan pipa PE Ø350 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 88 ND 280
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 350 mm
Pemasangan pipa PE Ø 300 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 92 ND 280
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 350 mm
Pemasangan pipa PE Ø 300 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 107 GI 200
Lubang Bor Diameter 500 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 300 mm
Pemasangan pipa PE Ø 200 mm 8 Bar (SDR 21)
Metode Pelaksanaan
Lubang kerja dirancang untuk mampu menahan gaya dari jack alat serta beban berat alat. Ukuran lubang kerja umumnya memiliki panjang 6m x
lebar 2m dengan kedalaman mencapai 0.60m dibawah titik tengah pengeboran, yang tergantung dari jenis alat. Jalur masuk yang aman serta ruang
kerja untuk staff yang bekerja di dalam lubang kerja harus juga disediakan dalam pembuatan lubang kerja. Desain lubang kerja harus mencakup akan
1
keperluan kestabilan dudukan akibat gaya dari jack. Desain lubang kerja disesuaikan dengan jenis tanah serta beban jack.

Lubang target merupakan ujung akhir dari pengeboran. Lubang ini dapat merupakan akses dikeluarkannya pipa penuntun, casing, atau masuknya
2 pipa. Lebar lubang target dapat disesuaikan dengan lebar lubang galian metode Open Cut.

Selama proses pembesaran lubang, pengeboran di arahkan oleh pipa penuntun yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Pipa penuntun akan
dipotong dan dikeluarkan di lubang kerja sejalan dengan proses pengeboran. Tanah akan dipotong oleh mata reamer dan potongan tanah akan
3 dibuang. Tanah hasil pengeboran dikumpulkan di lubang kerja (launch pit) dalam kolam khusus dan akan dikeluarkan dari lubang kerja secara
periodik. Proses pengeboran dengan reamer dikerjakan sampai mencapai lubang kerja.

Pipa yang akan dipasang dalam lubang disambung dengan pipa bor di lokasi galian target dan kemudian ditarik. Pipa dapat dipersiapkan di galian
4 target sebelum pelaksanaan galian sehingga akan mempercepat durasi kerja.

3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEKERJAAN PENYEBERANGAN SUNGAI TIPE SHIPON
Shipon dibuat bilamana ada persilangan dengan sungai. Shipon dibangun di atas dari penampang sungai, untuk pembuatan shipon ini kita
mengunakan Beton Mutu K.225 untuk konstruksinya supaya tidak terjadi keretakan ataupun kerusakan konstruksi.

Adapun pekerjaan yang akan kita laksanakan yaitu :


Diantara Titik Node 16 menuju Node 17 diameter Pipa PE Ø 500 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 500 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 500 x 500 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Diantara Titik Node 21 menuju Node 22 diameter Pipa PE Ø 450 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 450 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 450 x 450 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Diantara Titik Node 24 menuju Node 25 diameter Pipa PE Ø 450 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 450 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 450 x 450 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Diantara Titik Node 53 menuju Node 54 diameter Pipa PE Ø 350 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 450 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 350 x 350 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Mertode Pelaksaan
1 Pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilaksanakan setelah papan patok dengan tanda sumbu kesumbu selesai diperiksa dan
disetujui pengawas
2 Dalamnya galian untuk lubang pondasi harus sesuai denganukuran gambar kerja. Untuk itu diadakan pemeriksaansetempat oleh Pengawas

3 Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja dan dibersihkan dari segala kotoran.bila penggalian yang
melebihi dari apa yang telah ditetapkan, maka kita harus menutupi kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang di padatkan
dan disiram air tiap kedalaman 15 cm lapis demi lapis sampai mencapai lapis yang dibutuhkan.
4 Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar dari tempat pekerjaan sehingga tidak menggangu, tempat penimbunan tanah sisa
galian dan peralatan disediakan pada areal / lokasi, sesuai dengan rencana gambar
5 Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian, baikpada saat penggalianmaupun pada pelaksanaan pekerjaanpondasi, harus
disediakan pompa air yang diperlukan dapatbekerja terus menerus
6 Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan daritempat pekerjaan dan dilaksanakan dan sebelum pekerjaanpondasi dimulai. Antara
bowplank dan galian harus bebasdari timbunan tanah.

7 Jika lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenangkarena air tanah dan air hujan, maka sebelum dimulaiterlebih dahulu air harus
dikeluarkan dan dasar lubang harusdi keringkan
8 Setelah Penggalian tanah sampai lapisan sebagai dasar untuk perletakan merata ,lapisan dasar dari beton Supaya dibuat sebagai lantai kerja
dengan tebal sesuai gambar rencana . Dibawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang dipadatkan tebal sesuai gambar
9 Untuk Besi beton yang kita gunakan telah memenuhi syarat-syarat dan spesifikasi yang telah kita ajukan terhadap direksi.di dalam
pelaksanan pembesian ini kita telah siapkan juga tenaga khusus dan cukup berpengalaman agar supaya di dalam pelaksanaan nya
sambungan - sambungan antara tulangan besi dapat terlihat kokoh dan rapi

10 Untuk Kayu begisting yang digunakan dng kwalitas baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan yang berhubungan dengan

pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.

Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu

yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.

Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat

kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.

11 Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan induk dikerjakan dengan mutu beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton

memenuhi syarat-syarat PBI 1971.

Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix .

12 Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat
bantu concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada
elevasi ground floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang
besar akan efektif menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

13 Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton,sehingga beton padat

memenuhi bekisting.

14 Setelah semua pekerjaan di anggap selesai maka kita lanjutkan dengan Pekerjaan urugan, pekerjaan urugan ini bahan urugan dapat
digunakan tanah urugan sejenis tanah padas atau sisa tanah keprasan (bukan humus) dari tanah lahan yang ada di dalam lokasi.yang
fungsinya untuk meratakan dan merapikan tanah di sekitar lokasi pekerjaan

15 Urugan tanah kita padatkan dengan mesin pemadat (stamper)


16 Setelah semua dianggap telah selesai maka kita tunggu kira kira 21 hari sampai proses pengerasan beton telah mencapai umur

17 setelah beton sudah dinyatakan kuat maka pekerjaan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa beserta aksecorisnya.

18 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


19 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
20 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEK. PERLENGKAPAN
Dalam pekerjaan jaringan distribusi pipa Stret Box dan trush blok di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak
seimbang,misalnya pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh
karena itu kita tidak bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu
gaya gaya tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.

Adapun pekerjaan yang akan di laksanakan di dalam pekerjaan ini yaitu :


Pembuatan Trusk Blok untuk penahan Accessories dari beton K. 175
Pembuatan Street Box Wash Out
Pembuatan Street Box Air Valve
Metode Kerj
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan trus blok maupun street Blok
sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun
4
pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEKERJAAN PENGETESAN PIPA
Pekerjaan pengetesan pipa ini dilakasanakan setelah pipa terpasang sesuai spesifikasi teknis pemasangan pipa, baik pipa ductile,HDPE Maupun PVC

Adapun jenis jenis pipa yang akan di tes di dalam pekerjaan ini yaitu:

Untuk Pipa DCIP


DCIP ND 500 mm
DCIP ND 450 mm
DCIP ND 400 mm
DCIP ND 350 mm
Untuk Pipa HDPE
PE ND 500 mm
PE ND 450 mm
PE ND 400 mm
PE ND 350 mm
PE ND 300 mm
PE ND 200 mm
Metode Pelaksanaan
1 sebagian orang kita tempatkan di titik tempat air keluar

2 sebagian orang membuka kran air yang telah kita siapkan lengkap dengan mesin pengetesan
3 Setelah air sudah dapat keluar dari titik titik pembuangan maka kita akan tutup kembali sesuai dengan keadaan semula
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEKERJAAN PENYELESAIAN
1 Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim
Khusus untuk Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
2 Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya
3 Semua Hasil pekerjaan akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN

Pekerjaan ini Meliputi


Pekerjaan :
JEMBATAN PIPA Ø 500 mm BENTANG 8 m
Sebelum pekerjaan pemasangan besi WF untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. sesuai rincian berikut :

PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.

Gambar Kerja, Dokumentasi dan Administrasi Proyek


1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan pada
hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah untuk pondasi jembatan, thust block dan galian pipa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya, memengingat kebutuhan galian tidak terlalu besar
volumenya maka pada pelaksanaannya dengan menggunakan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar kita akan
mengunakan alat berat untuk merapikan kita menggunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Untuk galian pondasi jembatan,Trush Blok dan pipa kita lakukan dengan mengunakan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu garis
ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan Pasir
Urugan pasir dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat
rapi,rata dan padat, pada pelaksanaanya dilakukan dengan mengunakan tenaga manusia .
Methode Pelaksanaan :
1.   sekelompok pekerja menghampar pasir ke dasar galian lalu kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian
dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
2.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) .


lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan petunjuk
3
direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan tanah dimaksud disini adalah timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang dilaksanakan
menggunakan tenaga manusia dan sekaligus dirapikan sesuai bentuk sumula,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal setiap lapis timbunan
kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   sekelompok orang menghampar timbunan bekas galian sekaligus merapikan timbunan dari hasil galian kemudian dipadatkan menggunakan
alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan juga merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN
Beton K. 125 untuk lantai kerja setebal 10 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.

Sekelompok pekerja membuat adonan beton dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
2 sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 225
Semua pekerjaan konstruksi pondasi jembatan mengunakan mutu beton K -225 dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix.
Methode Pelaksanaan :
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
3 floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia

4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan beton telah selesai dilaksanakan,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton agar
terlihat rata dan rapi

Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya pada
belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak bisa
biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya tersebut akan
ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.

Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja

Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
2
Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
3
sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
4
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

PEMBUATAN BAK PELEPAS TEKAN 1


PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.

Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouwplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan

menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Urugan pasir
Urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah
terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang

dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal - hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
1 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
4 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan pondasi batu kali 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 5 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian, Pasang
dan bongkar Bekisting :

Konsep Metode Pekerjaan Beton


a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm dan =/= 15 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Penyekat Bak =/= 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok bak
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kira-kira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan
1
setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
1 - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
2 - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton K.225
untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton balok
atap ,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain akan sama
dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :

Struktur

Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan
setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan BPT
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan pemasangan keramik pada bak diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran telah selesai dikerjakan. Sebelum
pemasangan keramik dinding,keramik harus direndam dalam air sampai penuh.

Metode Pelaksanaanya
Pemasangan keramik di lakukan dan di kerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus.
Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan
paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang
1 menghambat masuknya cairan bahan  pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai  harus segera dibersihkan agar tidak terdapat
noda bekas semen.

Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik kita akan bongkar/diganti
2 sehingga memuaskan Direksi.

Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol


Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan
dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan   harus diperhatikan dari segi  kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan
terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.

Metode Pelaksanaanya
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof  harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata.  Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan  supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
2 pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara 15
– 20 cm).

Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
3 ujung  dinding. Untuk ketegakan dibuat  garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat
dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan . 

Jika benang horizontal  pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian dilanjutkan  mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan  leveling  diatas  batu bata
4 yang sudah terpasang  dan pastikan  semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk memasang
ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar  antar bata harus sama.

Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan
sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering  maka mortar
5
harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.

Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir
pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan sempat
6 mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.

Setelah mendapatkan  beberapa tingkatan  pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.  
7 Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm .  Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang
dipasangkan sehingga  didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.

8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi

Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu suatu
metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.

Metode Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja ) dan kusen Bouven Litg Type II
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna

Metode Pelaksanaan
Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela kita kerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di  workshop atau ditempat pekerjaan harus
1 ditempatkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

Semua kayu tampak diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
2 penyetelan/pemasangan.

3 Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja


4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LABURAN / CAT
Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah bangunan
tergantung dari hasil akhir Pengecatan.

adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding plesteran
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding beton
~ Pekerjaan pengecatan pada plafond exphose
Metode Pelaksanaan
1 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
2 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
INLET
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
PIPA PENGURAS
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
PIPA OUTLET
Wall Pipe All Flange
- Screner
- Gate valve
- Pipa Steel
- Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol )
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1 Tangga besi telah kita buat sesuai dengan kebutuhan di lokasi
2 tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
3 setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

PEMBUATAN BAK PELEPAS TEKAN UTAMA


PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.

Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan

7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan pasir
Urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah
terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang

dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal - hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
1 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
4 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan pondasi batu kali 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 5 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian, Pasang
dan bongkar ekisting, untuk :

Konsep Metode Pekerjaan Beton


a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 40 cm dan =/= 15 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Penyekat Bak =/= 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok bak
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kira-kira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
1 pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
1 - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
2 - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton K.225
untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton balok
atap ,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain akan sama
dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :

Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
d
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan
setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan
dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan   harus diperhatikan dari segi  kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan
terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.

Metode Pelaksanaanya
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
2 Kondisi pondasi/ sloof  harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata.  Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan  supaya
Jika kondisi sloof pengikatan
dan dinding
kolom sudah baik,dengan sloof
kemudian terikat pembuatan
lakukan dengan baik. Demikian
garis benangjuga
padahalnya
bagianpada kolom
dinding harus
yang akandipastikan tersedia
dipasangkan. angkur
Untuk garisuntuk
lurus secara
3
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
4 Jika benang horizontal  pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian
Jika saat pemasangan dilanjutkan
terdapat  mulai
perbedaan satu demibata,
ketinggian satu maka
hinggauntuk
tercapai sambungankerataan
mendapatkan dari ujung keujung.
dapat Lakukan
dilakukan pengecekan
dengan  leveling
memukul ujung bata diatas 
denganbatu bata
pelan
5
sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering  maka mortar
6 Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir
pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan sempat
7 Setelah mendapatkan  beberapa tingkatan  pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding. 
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi

Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu suatu
metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.

Metode Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja ) dan kusen Bouven Litg Type II
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna

Metode Pelaksanaan
Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela kita kerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di  workshop atau ditempat pekerjaan harus
1 ditempatkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

Semua kayu tampak diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
2 penyetelan/pemasangan.

3 Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja


4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Kuzen Jendela Jalusi ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Untuk Pekerjaan ini kita akan kerjakan setelah semua Kusen telah terpasang
Metode Pelaksanaan
1 Bahan yang kita butuhkan telah berada di lokasi pekerjaan,khususnya jendela jalusi
2 tukang kayu memasang jendela jalusi ke titik titk yang tercantum dalam gamabar
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LABURAN / CAT
Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah bangunan
tergantung dari hasil akhir Pengecatan.

adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding plesteran
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding beton
~ Pekerjaan pengecatan pada plafond exphose
Metode Pelaksanaan
1 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
2 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna

adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
INLET
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
PIPA PENGURAS
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
PIPA OUTLET
Wall Pipe All Flange
- Screner
- Gate valve
- Pipa Steel
- Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol )
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1 Tangga besi telah kita buat sesuai dengan kebutuhan di lokasi
2 tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
3 setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengadaan dan pemasangan Bak Larutan kimia Kap. 2 m³
Untuk pengadaan ini kita lakukan setelah semua pekerjaan di nyatakan selesai,sedangkan bak untuk larutan kimia kita telah siapkan sebelumnya

Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membuat tempat untuk perletakan bak di sekitar lokasi pekerjaan
2 setelah semua telah siap barulah bak di letakkan pada tempat yang telah di sediakan
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

PEMBANGUNAN RESERVOIR 1000 M³ (PENGADANG)


PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.

Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Pekerjaan pemasangan bouplank


Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan

7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan

menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang

dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal - hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
2 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
3 pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
4 Pemakaian ukuran batu kali variatif
5 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu belah 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi dan Pasangan Talud untuk Penahan Tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Reservoir
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 10 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225.
termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :

Konsep Metode Pekerjaan Beton


a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
- Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm
- Beton Dinding =/= 30 cm
- Beton Kolom utama dengan ukuran 30 x 30 cm
- Beton Ring Balok dengan ukuran 30 x 52 cm
- Beton Plat atap =/= 12 cm
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kira-kira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yangvolume
floor, jika akan dicor harus langsung
pengecoran ke tempatcara
kecil digunakan yang jadi posisilangsung
pengecoran akhirnya.dari
Mulailah dari pojok
truk mixer. bekisting.
Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan
Selalu tuangkan concrete pump.
beton baru Khususkepada
langsung pengecoran
beton yang sudahbored
lama.pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
1 pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
1 - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
2 - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton K.225
untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton balok
atap ,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain akan sama
dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :

Urugan Pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton Bertulang K. 225
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
- Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm
- Beton Dinding =/= 30 cm
- Beton Kolom utama dengan ukuran 30 x 30 cm
- Beton Ring Balok dengan ukuran 30 x 52 cm
- Beton Plat atap =/= 12 cm
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kira-kira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

1 pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
1 - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
2 - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI

Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
3 Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Reservoir
Pasangan Bata 1 : 3 untuk dinding sekat Pengarah Aliran
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan
dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan   harus diperhatikan dari segi  kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan
terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.

Metode Pelaksanaanya
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof  harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata.  Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan  supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
2 pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara 15
– 20 cm).

Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
3 ujung  dinding. Untuk ketegakan dibuat  garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat
dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan . 

Jika benang horizontal  pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian dilanjutkan  mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan  leveling  diatas  batu bata
4 yang sudah terpasang  dan pastikan  semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk memasang
ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar  antar bata harus sama.

Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan
sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering  maka mortar
5 harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.

Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir
pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan sempat
6 mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.

Setelah mendapatkan  beberapa tingkatan  pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.  
7 Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm .  Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang
dipasangkan sehingga  didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.

8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu suatu
metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton K.225
untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton balok
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan
dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan   harus diperhatikan dari segi  kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan
Metode Pelaksanaanya
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
2 Kondisi pondasi/ sloof  harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata.  Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan  supaya
Jika kondisi sloof pengikatan
dan dinding
kolom sudah baik,dengan sloof
kemudian terikat pembuatan
lakukan dengan baik. Demikian
garis benangjuga
padahalnya
bagianpada kolom
dinding harus
yang akandipastikan tersedia
dipasangkan. angkur
Untuk garisuntuk
lurus secara
3
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
4 Jika benang horizontal  pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian
Jika saat pemasangan dilanjutkan
terdapat  mulai
perbedaan satu demibata,
ketinggian satu maka
hinggauntuk
tercapai sambungankerataan
mendapatkan dari ujung keujung.
dapat Lakukan
dilakukan pengecekan
dengan  leveling
memukul ujung bata diatas 
denganbatu bata
pelan
5
sampai
Jika batabata tetap
sudah rata, pemukulan
dipasangkan dalamdapat dilakukan
beberapa dengan
rangkaian, kondisi
kadang adukan masihada
adukan/mortar dalam
yangkeadaan
berlebihbasah. Jika adukan/
atau sampai melelhmortar
hinggasudah
keluarkering  maka
dari sisi mortar
pinggir
6
pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan sempat
7 Setelah mendapatkan  beberapa tingkatan  pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding. 
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu suatu
metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen pintu utama Tipe II termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen bouven light Tipe IV ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
Metode Pelaksanaan
1 Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela kita kerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di  workshop atau ditempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/
Semua kayu tampak tempat
diserut rata,dengan sirkulasi
halus, lurus danyang baik,satu
siku-siku tidaksama
terkena
lain suaca langsung
sisi-sisinya, dandan terlindungsudah
di lapangan dari kerusakan dan kelembaban.
dalam keadaan siap untuk
2
penyetelan/pemasangan.
3 Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LABURAN / CAT
Pekerjaan Cat tembok ( Warna sesuai petunjuk Direksi )
Cat kayu/besi, termasuk menie kuzen
Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah bangunan
tergantung dari hasil akhir Pengecatan.
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding plesteran
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding beton
~ Pekerjaan pengecatan pada plafond exphose
Metode Pelaksanaan
1 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
2 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENERANGAN
Lampu TL 1 x 60
Lampu pijar 40 w
Sakelar Ganda
Penyambungan Daya dari PLN
Pengertian dan fungsi :
Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagi tegangan.
Material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa baik PVC
atau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam.
Kabel penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek KABELINDO, SUPREME,
TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta
Metode Peleksanaan :
1 Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
2 Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton
harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-
kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3 Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran
dan acian dikerjakan.
4 Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
5 Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada
Te Dos.
6 Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
7 Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
8 Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit-langit.
9 Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
10 Stop kontak dan saklar.
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
11 Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
(Termasuk pengadaan & pemasangan)
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna

adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
INLET
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Tee All flange ¢ 300 x ¢ 300 x ¢ 300 mm
- Gate valve
- Bend GI All Flange
PIPA PELUAP
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange

PIPA PENGURAS
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
- Gate valve

PIPA OUTLET
- Wall pipe all flange ¢ 300 mm panjang 80 cm
- Screner
- Gate valve
- Tee All flange ¢ 300 x ¢ 600 x ¢ 600 mm
- Pipa Steel
- Flange Buta
- Flange Buta
- Tee All flange ¢ 350 x ¢ 600 x ¢ 600 mm
- Pipa Steel
- Tee All flange ¢ 350 x ¢ 350 x ¢ 350 mm
- Bend GI All Flange
- Gate valve
- Dismantling Join
- Check Valve
- Watermeter

PEMBANGUNAN INTAKE GALERI


PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pemasangan bouplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERMANEN PENANGKAPAN SUMBER MATA AIR
PENANGKAPAN SUMBER MENYEBAR (Pembuatan Bendungan dan pipa Galeri)
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
Galian Tanah untuk pondasi sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali dipadatkan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan pasir basah dipadatkan bawah lantai t = 10 cm
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
PEKERJAAN TALUD
Pasangan talud dari pasangan batu kali 1 : 4 untuk penahan tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN PEMBUATAN KEERMEER PENAHAN TANAH


Urugan pasir basah dipadatkan dibawah pondasi
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kali 1 : 4 untuk penahan tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

Pipa PVC 1 1/2 "


untuk pekerjaan pemasangan PVC ini di gumakan sebagai lobang pembuang drainase dengan diameter seperti dalam gambar rencana demikian juga letak
pemasangannya disesuaikan seperti dalam gambar rencana atau menurut petunjuk direksi.

Metode Pelaksanaan
1 Pipa PVC dimasukkan ke dalam lobang - lobang pada pasangan talud yang telah di sediakan
2 setelah semua pipa telah nasuk dengan kedalaman tertentu maka untuk pasangan yang rusak akibat pemasangan pipa kita perbaiki kembali
seperti semula
Pekerjaan Beton Pengunci Pasangan K.175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN SALURAN AIR HUJAN
Galian Tanah untuk pondasi sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali dipadatkan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan pasir BASAH dipadatkan dibawah pondasi
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kali 1 : 4 untuk saluran
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1
Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2
Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum

memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah

Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika

diperintahkan oleh Direksi.


Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.

Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah

pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang

baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9

standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam

jumlah berapa saja yang dapat :


- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih

dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.


- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

Plesteran dinding =/= 1,5 cm, camp 1 : 4


Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi

Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Peninggi air (bendungan) dan saluran
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton
K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :

Konsep Metode Pekerjaan Beton


a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Bendungan
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Saluran
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor,
Beton jika
yangvolume pengecoran
akan dicor kecil digunakan
harus langsung ke tempatcara pengecoran
yang jadi posisilangsung
akhirnya.dari truk mixer.
Mulailah Pada volume
dari pojok pengecoran yang besar akan efektif
bekisting.
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja

a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan

menggunakan concrete mixer atau mekanis.


d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar

seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum

dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah

mendapat persetujuan Direksi :


- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71

atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang

dapat mengurangi mutu konstruksi.


Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.

Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan


Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam

Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI

Pekerjaan Beton untuk Bangunan Pengumpul


Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil di ratakan
2 dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225.
termasuk pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :

Konsep Metode Pekerjaan Beton


a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.275.
(Redimix) termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton pondasi plat setempat
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Pengumpul
~ Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan pemasangan keramik pada bak diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran telah selesai dikerjakan. Sebelum
pemasangan keramik dinding,keramik harus direndam dalam air sampai penuh.
Metode Pelaksanaanya
1 Pemasangan keramik di lakukan dan di kerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus.
Naad harus didisi
Pemasangan dengan
keramik yangbahan
tidak grouting / pasta semennaad
rapih, bergelombang, / okker yang
tidak warnanya
lurus disesuiakan
dan sebagainya dengan
akibat warna ubin yang
dari pemasangan yangdipakai. Pengisian
tidak baik naad
kita akan dilakukan
bongkar/diganti
2
sehingga memuaskan Direksi.
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
Pasangan Bata Camp. 1 : 4 untuk dinding
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

Plesteran dinding =/= 1,5 cm, camp 1 : 4


Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu suatu
metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen Jendela bouven light Tipe II ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen pintu utama Tipe II termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
Metode Pelaksanaan
1 Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela kita kerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di  workshop atau ditempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
2 Semua kayu tampak diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan.
3 Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1 Tangga besi telah kita buat sesuai dengan kebutuhan di lokasi
2 tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
3 setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LABURAN / CAT
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding plesteran
Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah bangunan
tergantung dari hasil akhir Pengecatan.
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
Metode Pelaksanaan
1 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
2 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN INTAKE FILTER GALERI
PONDASI PIPA GALERI (Dudukan Pipa Galeri)
PEKERJAAN TANAH DAN BETON
Galian Tanah untuk pondasi sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton Pengikat dan dudukan pipa galeri
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna

adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
~ Flang Spigot PVC ND 250 mm
~ Flang Socket PVC ND 250 mm
~ Bend 90º dengan Flang Tunggal CI ND 250 mm
~ Pipa PVC Ø 250 mm untuk pipa Galeri
~ Pipa Steel
~ Pipe Steel
~ Reducer All Flange
~ Reducer All Flange
~ Rabber Packing
~ Moer + Baut
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
~ Pekerjaan Urugan Pasir untuk media saringan
Media filter yang umum digunakan sebagai filter adalah pasir. Menurut kecepatan dan mekanisme pengalirannya, saringan pasir dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Saringan
pasir cepat, Saringan pasir lambat, Saringan bertekanan.

Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja mengisi pasir sebagai penyaring air agar supaya air yang keluar lebih jernih
2 sebelum pasir di masukkan dalam sebuah wadah kita harus cuci terlebih dahulu pasir yang akan di gunakan
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PADA BANGUNAN BAK PENGUMPUL PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna

adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
PIPA INLET
- Wall pipe all flange ¢ 600 mm panjang 65 cm
Pekerjaan Bar Screen untuk sampah Kasar dengan krangka Dari Besi L.60.60.6, Ukuran / dimensi material ditentukan pada
Gambar Kerja

Pekerjaan Pintu Air dengan krangka Dari Besi L.100.100.10, Ukuran / dimensi material ditentukan pada Gambar Kerja
PIPA PENGURAS
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 130 cm
- Wall pipe al flange ¢ 150 mm panjang 300 cm
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 540 cm
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 20 cm
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 600 cm
- Bend 45 º All flange ¢ 150 mm
- Tee GI All flange ¢ 150 x 150 mm
PIPA OUTLET
Wall pipe all flange ¢ 500 mm panjang 100 cm
- Screner ¢ 500 mm
- Wall pipe all flange ¢ 500 mm panjang 500 cm
Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
PENANGKAPAN SUMBER TERPUSAT (Pembuatan Broncaptering)
PEKERJAAN AWAL
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH / BATUAN
Galian untuk pondasi dan bangunan pengumpul sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Galian untuk Bangunan Resapan
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
Pekerjaan pasangan Batu kali Untuk penahan di Broncaptering Camp 1 : 3
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 3 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 3, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 3 berat semen adalah sekitar 260 kg (4,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu
Pekerjaan plesteran tebal 1.5 Cm Camp 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 2 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Susunan Batu Kosong untuk media Filter =/= 30 Cm
Untuk pekerjaan ini berfungsi Filter sehingga air yang masuk akan tersaring dari kotoran - kotoran,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal - hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
3 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON UNTUK BRONCAPTERING dan BAK PENGUMPUL
Berton Lantai K.175
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON BAK PENGUMUL
Pekerjaan Beton Struktur EXPHOSE untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja
Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 40 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Berton Dinding =/= 30 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Berton Sekat =/= 20 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Plat atap =/= 12 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Tutup Man hole 80 x 40 tebal 8 cm, 2 Buah
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 10 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Sloop dengan mutu Beton K.175
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN BESI, PIPA, ACCESSORIES DLL
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna

Pipa penguras dan peluap


Pipa Riser GIP Ø 150 mm panjang 80 cm
Pipa Riser GIP Ø 200 mm panjang 60 cm
Pipa PVC Ø 150 mm pipa Penguras
Pipa PVC Ø 200 mm pipa Peluap/Penguras
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Gate Valve All Flange
Flange Socket PVC ND 200 mm
Flange Socket PVC ND 150 mm
Tee All Socket PVC ND 200 x 150 mm
Reducer All Socket PVC ND 200 x 150 mm
Rabber Packing ND 200 mm
Moer + Baut
Pipa Outlet
Pipa Riser GIP Ø 300 mm panjang 120 cm
Screen Ø 300 mm
Flange Long spigot HDPE Coupler ( Butt Fusion Sistems ) ND 280 mm
Pipa HDPE Ø 300 mm
Sweep Bend 45° PE dengan Coupler ( Butt Fusion Sistems ) ND 280 mm
Flange Long spigot HDPE Coupler ( Butt Fusion Sistems ) ND 280 mm
Rabber Packing ND 300 mm
Rabber Packing ND 400 mm
Rabber Packing ND 600 mm
Moer + Baut
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
PEKERJAAN PENYELESAIAN
Administrasi proyek
Dokumentasi proyek
Asbuilt Drawing
Dokumentasi Proyek
Dokumentasi Proyek sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan pengambilan dokumentasi
dilakukan pada waktu mulai pekerjaan yaitu 0 %, di pertengahan pelaksanaan pekerjaan yaitu 50 %
dan terakhir pada akhir Pekerjaan 100 % sebanyak 4 rangkap .

Administrasi dan Gambar


Pekerjaan Administrasi ialah pekerjaan Laporan - laporan Misal
1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang
dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan pada hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing
METHODE PELAKSANAAN
Pekerjaan Pembangunan sistim penyediaan air minum ( SPAM )
Kawasan Tibu Lempanas Kabupaten Lombok Tengah

I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan dasar yang sangat diperlukan bagi kehidupan manusia secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.Untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut diperlukan sistem penyediaan air yang berkualitas, sehat, efisien dan efektif, terintegrasi
dengan sektor sektor lainnya sehingga masyarakat dapat hidup sehat dan produktif.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan sistem penyediaan air minum dan meningkatkan akses bagi keberlanjutan penyediaan air minum bagi
masyarakat di Kabupaten Musi Rawas serta mempedomani target kebutuhan masyarakat akan air minum yang layak dapat terpenuhi dan terlayani air
bersih maka perlu upaya peningkatan pelayanan / penyediaan air minum dengan dilakukan pengembangan sistem penyediaan air minum yang
bertujuan untuk membangun, memperluas, dan/atau meningkatkan sistem jaringan pipa untuk melaksanakan penyediaan air kepada masyarakat
menuju rumahrumah secara langsung.
SPAM IKK Muara Beliti memiliki kapasitas 60 l/dtk dengan kapasitas SR 4200. Pelanggan SR pada tahun 2018 berjumlah 1845. Dengan
pengembangan jaringan pipa yang dilaksanakan tahun 2019 ini ke depan dapat meningkatkan jumlah pelanggan mengingat idle capacity 2355.
Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah benarbenar dilakukan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai dengan
ketentuan teknis pengadaaan barang dan jasa Pemerintah sehingga prosesnya dapat berlangsung dengan arah yang benar. Pada tahap pelaksanaan
pembangunan fisik di lapangan diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan
melakukan pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggungjawab atas
semua kegiatan selama pelaksanaan berlangsung. Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab kepada Dinas Pu Cipta Karya, Tata
Ruang dan Pengairan Kab. Musi Rawas selaku Pengguna Anggaran.
Namun dalam kegiatan operasional, Kontraktor Pelaksana akan mendapat bantuan bimbingan untuk menemukan arah pekerjaan Pelaksanaan Fisik
dari Pejabat Pembuat Komitmen.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi IKK SPAM Muara Beliti di Kabupaten Musi Rawas ini meningkatkan
pelayanan air minum kepada masyarakat sehingga pelayanan air minum lebih terarah dan proporsional serta berkesinambungan. sesuai dengan apa
yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir pekerjaan yang
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja serta spesifikasi teknis pekerjaan di lapangan. Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Pengembangan Jaringan Pipa
Distribusi IKK SPAM Muara Beliti ini adalah untuk Pengembangan Jaringan Pipa di Wilayah yang sudah ada.

Mengingat Metode Kerja sangat penting yang mana kriteria proyek selalu :
1.1.1 Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir proyek serta mempunyai waktu terbatas merupakan rangkaian kegiatan yang saling
terkait.
1.1.2 Kegiatan konstruksi harus bisa menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.

Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada CV. LION KING GROUP Apabila ditunjuk sebagai
pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir pekerjaan
akan sesuai dengan apa yang diharapkan di dalam dokumen kontrak dan dapat dipertanggungjawabkan dengan :

a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu

1.2. Tujuan
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat dipertanggung jawabkan dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.

1.3. Bentuk dan isi


Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
a. Pelaksanaan bagianbagian item pekerjaan.
b. Pendatangan macammacam bahan dan peralatan kerja serta jumlahnya.
c.      Penggunaan bermacammacam tenaga dan peralatan kerja serta jumlahnya.

II. FUNGSI KEGUNAAN


2.1. Mempermudah urutan tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik.
2.2. Mempermudah pendatangan bahan menurut waktu dan kebutuhannya.
2.3. Mempermudah pendatangan tenaga kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
2.4. Mempermudah pendatangan peralatan kerja menurut waktu dan kebutuhannya.
2.5. Pelaksanaan pekerjaan menjadi lancar dan efektif.
2.6. Pengendalian biaya dan waktu lebih akurat dan efektif.
2.7. Bila terjadi force majeur akan tercatat lebih akurat, sehingga mempermudah pembuktian guna meminta perpanjangan waktu.

III. PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.1 Informasi Pekerjaan :
KEGIATAN : PENGEMBANGAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI SPAM IKK MUARA BELITI
DI KEC MUARA BELITI DS PS BARU MUARA BELITI. DS MUARA BELITI BARU
LOKASI : KECAMATAN MUARA BELITI
SUMBER DANA : DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
TAHUN ANGGARAN : 2019
3.2. Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan :
Adapun Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain :
PEKERJAAN PERPIPAAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA PVC
III PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN AKSESSORIS PIPA PVC
IV PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN SAMBUNGAN RUMAH (400 SR)
V PEKERJAAN BORING JALAN
VI PEKERJAAN PERLINT ASAN GORONG GORONG
VII PEK. PERLINT ASAN SUNGAI PIPA GIP DIA. 100 MM 6 M'
VIII PEKERJAAN PENGETESAN PIPA
IX PEKERJAAN PENYELESAIAN

Keseluruhan Pekerjaan di atas kami kerjakan dengan jangka waktu pelaksanaan 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender sesuai dengan time
shedule dan kurva “S” yang terlampir.

IV. MANAGEMENT RESPONSIBILITY (TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN)

Pengelolaan kegiatan Management Responsibility (yang dipimpin oleh Project Manager) didasarkan adanya analisa ekternal, hasil kinerja proyek,
informasi customer, informasi divisi / cabang dan standarisasi. Pelaksanaan kegiatan Management Responsibility maliputi :

1 Merumuskan dan menetapkan rencana kerja mencapai sasaran proyek


2 Merumuskan dan menetapkan Sasaran Kerja Individu ( SKI ) Proyek
3 Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, Sasaran Kerja Kelompok ( SKK ), Sasaran Kerja Individu ( SKI ) dikomunikasi dan dipahami di
seluruh Proyek

4 Menjalankan prinsip prinsip Good Corporate Governance ditingkat proyek


5 Menentukan sistem manajemen pengelolaan aktifitas proyek
6 Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi termasuk sumber daya manusia yang kompeten dilingkungan proyek
7 Menetapkan perencanaan dan pengendalian proyek
8 Menjamin penerapan dan keefektifan sistem manajemen proyek yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Project Engineering Manager
( PEM ) dan Project Production Manager ( PPM )
9 Melaksanakan tinjauan manajemen secara berkala terhadap Sasaran Proyek, SKI dan Customer Satisfaction
10 Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan untuk menjamin penyempurnaan sistem manajemen dan pencapaian kinerja
proyek
Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah : penetapan sasaran proyek, terlaksananya prinsip prinsip Good Corporate
Governance, terlaksananya proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi
internal maupun eksternal.
proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi internal maupun eksternal.

V. RESOURCES MANAGEMENT ( PENGELOLAAN SUMBER DAYA)


5.1 Sumber Daya Manusia
Pengelolaan Sumber Daya Manusia secara berkesinambungan dikembangkan untuk menjamin kompetensi staf proyek dalam rangka Pelaksanaan
proyek akan dikelola oleh suatu tim yang dipimpin oleh Project Manager dan dibantu oleh beberapa staf sebagaimana tertuang dalam struktur
pencapaian kinerja dan sasaran Proyek yang akan memberi kontribusi dalam pencapaian kinerja dan sasaran Cabang / Divisi serta Korporat.

5.2 Pengadaan material


Pengadaan material didasarkan pada dokumen kontrak dan spesifikasinya serta sasaran. Kegiatan pengadaan material meliputi :
1 Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan barang / jasa, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi sesuai dengan daftar
dan jenis material yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Pengawas Lapangan

2 Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok / sub kontraktor, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
3 Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
4 Penanganan dan pengendalian barang yang dipasok oleh pelanggan / bouwheer
5 Evaluasi dan pengendalian proses pengadaan serta peningkatan kinerja pemasok / sub kontraktor
Hasil dari pelaksanaan pengadaan material adalah : tersedianya daftar pemasuk / subkontraktor, daftar rencana pengadaan barang dan jasa, daftar
rencana kebutuhan barang dan jasa, schedule pelaksanaan subkontraktor, daftar material yang dipasok pelanggan / bouwheer, hasil evaluasi dan
peningkatan kegiatan pengadaan.
5.3 Pengendalian material dan Gudang
Pengendalian material dan gudang didasarkan pada informasi pengadaan barang. Kegiatan pengendalian material dan gudang meliputi :
1 Pemeriksaan, penanganan, penyimpanan dan pengendalian material / barang yang diterima, termasuk material yang dipasuk pelanggan /
bouwheer
2 Penanganan dan pemeriksaan permintaan material / barang
3 Pengendalian persediaan sesuai material / barang masuk dan keluar
4 Menyusun laporan pengendalian material / barang
5 Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian material dan gudang
Hasil dari pelaksanaan pengendalian material dan gudang adalah : terlaksananya pengendalian, penyimpanan dan pengeluaran material.

5.4 Keuangan
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi, kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :
1 Pengelolaan laporan keuangan dan kebutuhan pendanaan proyek
2 Pengelolaan dana dan optimalisasi penggunaannya
3 Pengelolaan aktifitas keuangan proyek
4 Pengelolaan pajak pajak proyek
5 Penyusunan laporan keuangan proyek
6 Evaluasi dan penyempurnaan aktifitas pengelolaan keuangan proyek
Hasil dari pelaksanaan keuangan adalah : tersedianya rencana dan realisasi cash flow proyek, data kewajiban yang harus dibayar, buku besar dan
laporan keuangan proyek.

5.5 Peralatan Konstruksi


Kegiatan pengelolaan peralatan konstruksi didasarkan adanya sejumlah peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Pelaksanaan
kegiatan peralatan konstruksi meliputi:
1 Identifikasi Peralatan
2 Pemeliharaan dan Perawatan
3 Administrasi pemeliharaan peralatan
Hasil dari pengelolaan kegiatan peralatan konstruksi berupa: daftar peralatan yang mencantumkan identifikasi masing masing alat, rencana dan
realisasi pemeliharaan peralatan dan tersedianya administrasi pemeliharaan peralatan.

5.6 Pengendalian Infrastruktur


Kegiatan pengendalian infrastruktur didasarkan adanya asset dan peralatan proyek. Kegiatan pengendalian infrastruktur meliputi infrastruktur yang
diperlukan untuk memenuhi kesesuaian persyaratan proses dan produksi yang ditetapkan, disediakan, dipelihara dan dikendalikan yang antara lain
mencakup :
1.      Fasilitas proyek, seperti kantor kontraktor, workshop, mess pegawai
2.      Peralatan, mesin dan perkakas
3.      Peralatan inspeksi dan pengujian
4.      Teknologi informasi dan komunikasi
5.      Transport
6.      Perlengkapan pengaman
7.      Fasilitas lain yang diperlukan pelanggan dan pemilik proyek
Hasil dari pelaksanaan pengendalian infrastruktur adalah : rencana dan realisasi pemeliharaan asset proyek, peralatan proyek, pencapaian sasaran
hasil evaluasi dan peningkatan kegiatan pengelolaan infrastruktur.

5.7 Pengendalian K3 dan Lingkungan


Pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan didasarkan adanya peraturan perundang undangan, dokumen kontrak dan kelengkapannya. Kegiatan
pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan terdiri dari :
1. Identifikasi aspek K3 dan lingkungan
2. Penetapan rencana mutu pengendalian aspek K3 dan lingkungan
3. Menjamin pemahaman aspek K3 dan lingkungan
4. Pelaksanaan pengendalian aspek K3 dan lingkungan
5. Penyusunan laporan K3 dan lingkungan
6. Evaluasi dan penyempurnaan pengendalian K3 dan lingkungan
Hasil dari pelaksanaan pengendalian K3 dan lingkungan adalah : rencana pengendalian K3 dan lingkungan proyek, laporan K3 dan lingkungan
proyek.

VI. MEASUREMENT, ANALISYS AND IMPROVEMENT (PENGUKURAN, ANALISA DAN PENINGKATAN)


Secara periodik proyek melakukan evaluasi kinerja dalam upaya untuk mengidentifikasi penyimpangan terhadap pencapaian sasaran proyek dan
melakukan upaya upaya peningkatan dan penyempurnaan secara berkelanjutan atas kinerja proyek.

Kegiatan evaluasi dilakukan dalam upaya melakukan analisa sebab akibat dan upaya yang perlu dilakukan untuk melakukan tindakan tindakan
pencegahan dan peningkatan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan, dalam setiam Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM ) di tingkat proyek.

Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketetapan Direksi baik yang berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.
6.1 Kepuasan Owner
Dalam rangka untuk memelihara dan meningkatkan performance kami dalam pelayanan produk dan jasa kepada owner, manajemen memerlukan
informasi yang terkait dengan tingkat kepuasan pelanggan di proyek dengan melakukan aktifitas sebagai berikut :

Pelaksanaan pengelolaan kepuasan pelanggan didapat dari kinerja proyek dan indeks kepuasan pelanggan. Kegiatan pengelolaan kepuasan pelanggan
meliputi :

1. Melakukan client survey


2. Evaluasi dan analisa hasil client
3. Membuat customer satisfaction index
4. Rekomendasi dan solusi pemenuhan kepuasan Owner
5. Monitoring tindak lanjut rekomendasi pemenuhan kepuasan Owner
Hasil dari pengelolaan kepuasan pelanggan adalah " hasil survey kepuasan pelanggan dan tindak lanjutnya".

6.2 Audit Internal


Untuk memastikan penerapan dan penyempurnaan konerja proyek akan dilakukan audit internal, kegiatan pelaksanaan audit internal meliputi :
 Menindaklanjuti secara efektif hasil internal audit sebagai aspek penting dalam penyempurnaan Sistem Manajemen dan pelaksanaan proyek untuk
pencapaian sasaran proyek baik biaya, mutu dan waktu.

Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan tindak lanjutnya" .

6.3 Proses dan Produk


Pelaksanaan kegiatan proses dan produk berdasarkan adanya kinerja masing masing proses dan hasil produk. Kegiatan pelaksanaan pengelolaan
proses meliputi :

 Metode pemantauan dan pengukuran pencapaian kinerja proyek serta sistem manajemen harus ditetapkan, diukur dan dianalisa sebagai dasar untuk
menetapkan tindak lanjut penyempurnaan.

Hasil dari pelaksanaan pengelolaan proses adalah : pencapaian sasaran hasil proses dan produk serta hasil inspeksi, tes dan commisioning.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I PEKERJAAN PERSIAPAN
Pertama kami akan melakukan koordinasi dengan pihakpihak yang terkait dengan proyek ini, seperti pengelola proyek, konsultan perencana dan
konsultan pengawas, untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus menyampaikan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan
Time Schedule Pelaksanaan Pekerjaan. Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan syaratsyarat administrasi
dan teknis pekerjaan.
Teknis pelaksanaan, mengamankan area pekerjaan, membuat papan nama proyek, meyiapkan tempat penumpukan/ penyimpanan material dengan
persetujuan Direksi/ Pengawas.

# Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan bahan mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di
lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi yang dilakukan terdiri dari:

a. Tenaga
b. Bahan
c. Peralatan

Untuk mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan disesuaikan dengan kebutuhannya masingmasing. Urutan / Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
digambarkan dalam bentuk Time Schedule, dan Kurva ”S”

Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang
telah digunakan bekas galian pipa ,galian tanah, tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebagainya kembali ke kondisi awal.

# PEMBUATAN DIREKSI KET


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x 10m, barak
pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai), Penerangan listrik, serta Toilet.
Untuk ruang kantor dan ruang rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat
pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai
sewaktuwaktu perlu dilakukannya rapat kerja.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung.

Contoh Gambar Barak Pekerja

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus
kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Gambar Gudang Material

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
# GAMBAR KERJA,DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI PROYEK
1 Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim
Khusus untuk Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
2 Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya
3 Semua Hasil pekerjaan akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%
# PENGUKURAN DAN PEMASANGAN PATOK
1 Kita Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuranukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana
kerja dan syarat syarat ( RKS ) Pekerjaan ini
2 Kita berkewajiban mencocokkan ukuranukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat
ketidak cocokan ukuran ukuran di dalam gambar gambar RKS ini,dan tidak diperkenankan membetulkan kesalahan kesalahan ukuran/gambar
gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
3 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuranukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan.
4 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana  dinyatakan  dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
5 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
6 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.
7 Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
Semua pekerjaan tersebut diatas sebelum kami memulai bekerja terlebih dahulu kita ambil Foto 0%.
8 setelah semua dinyatakan telaha sempurna baik dari direksi,dan konsultan pengawas maka kita akan buat gambar kerja ( Shop Drawing )
# PAPAN NAMA PROYEK DAN RAMBU RAMBU LALU LINTAS
1 Papan nama proyek serta rambu rambu lalu lintas dipasang pada tempat yang terlihat jelas . Bahan yang digunakan triplek 3 mm,kayu begisting ,
Paku dan cat kayu dan diberi tulisan tentang kegiatan proyek untuk papan nama proyek dan rambu lalu lintas untuk rambu jalan yang di pasang.
pada saat pekerjaan pekerjaan yang membahayakan pengguna fasilitas umum

II PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA PVC


Dengan berpedoman pada Time Schedule Pelaksanaan Pekerjaan, Setelah Kontrak ditanda tangani kami mulai
melakukan pemesanan barang ke Pabrik, dengan menerbitkan surat pemesanan Barang / DO sesuai dengan
kebutuhan, jenis dan spesifikasi barang dalam RAB yang kami tawarkan. Pipa yang baru selesai diproduksi di Pabrik,
ditumpuk dan disimpan di gudang pabrik dengan tata cara penyimpanan sebelum dikirim / Delivery ke Lokasi
Penumpukkan sementara. Secara bertahap, Pipa yang sudah siap dikirim ke Lokasi penumpukkan sementara. Dimana
untuk menjamin keselamatan dan resiko kerusakan barang selama dalam proses pengangkutan kami ikatkan dalam
bentuk pertanggungan Asuransi ( Pengiriman barang dilengkapi dengan Surat Pengantar Barang ). Sesampainya
dilokasi penumpukkan sementara, barang kami bongkar digudang yang sudah kami sediakan, Proses pembongkaran
diawasi petugas kami dan minta disaksikan oleh anggota Tim Teknis / Pemeriksa Barang untuk mengetahui kondisi
Kualitas dan Kuantitas barang kiriman. Setelah Barang siap dari pabrik ke gudang di Penumpukkan sementara sesuai
dengan volume kontrak dan tersusun rapi, diberi pelindung dan pengaman, kemudian diambil foto Dokumentasi. Barang
yang sudah tersusun rapi dengan jumlah yang cukup minta diperiksa lagi kualitas dan kuantitasnya oleh Direksi, Dimana
hasil pemeriksaannya dituangkan kedalam Berita Acara Pemeriksaan Kualitas dan Kuantitas Barang sesuai dengan
Kontrak yang sudah ditanda tangani.

PEKERJAAN TANAH
# Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya di peruntukan untuk penempatan pipa , pelaksanaan
kegiatan dengan menggunakan alat berat dan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar serta galian tanah keras
maupun berbatu kita akan menggunakan excator di dalam pelaksanaanya ,untuk merapikan hasil galian dari alat berat kita menggunakan tenaga
manusia ( Manual )
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua pemasangan pipa mengikuti persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk Penggalian dengan kedalaman tertentu,tanah keras serta berbatu kita lakukan dengan mengunakan excavator dan untuk kedalaman
biasa menggunakan tenaga manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
5.    Hasil galian dibuang disekitar lokasi galian yang nantinya akan digunakan sebagai urugan setelah pemasangan pipa sudah
Tertanam dengan aman.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan galian kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi
untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang
akan dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).

7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan tanah dimaksud disini adalah timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang dilaksanakan
menggunakan alat berat dan tenaga manusia untuk merapikan,untuk memperoleh hasil secara maksimal timbunan kita siram dengan mengunakan air
lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2 Alat berat menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan timbunan dari hasil galian kemudian di siram
air mengunakan tangki air lalu dipadatkan menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam
3
gambar atau sesuai petunjuk Direksi.

4 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .


5 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).

6 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

# Pekerjaan Bongkaran Jalan Beton untuk pemasangan pipa dibawah jalan


Dari Node 1 sampai ke Node 4 (Kmp Lantan Duren)
# Pekerjaan Bongkaran Aspalt untuk pemasangan pipa dibawah jalan
# Perbaikan Jalan Beton (K.175)
# Perbaikan Jalan Aspalt
Untuk pekerjaan ini sebelum kita melakukan pekerjaan pembokaran tentunya kita tidak bisa lepas dari perizinan pemerintah daerah dan perangkat
desa,kecamatan dan pihak berwajib setempat agar supaya tidak menggangu jalannya aktifitas masyarakat setempat pada Khususnya dan penguna
jalan pada umumnya

Metode Pelaksanaan
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2 Alat berat membongkar jalan beton sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk direksi
3 hasil dari bongkaran di buang ketempat yang telah kita tentukan agar supaya tidak menggangu aktifitas pelaksana pekerjaan
4 setelah semua bersih alat akan meneruskan pengalian di titik titik yang talah kita tentukan bersama direksi,setelah kedalaman telah
di anggap cukup barulah kita letakkan pipa yg telah kita siapkan sebelumnya.
5 setelah semua pipa sudah tertanam dan kita anggap aman barulah kita memproses jalan tersebut untuk di kembaliakan pada kondisi
semula
6 untuk memperoleh kekuatan yang lebih untuk pekerjaan jalan beton kita menggunakan beton mutu K.175,untuk pekerjaan aspal kita
akan berkoordinasi dangan AMP ( Asphat Mixxing Plant ) yang berada di sekitar Lokasi Pekerjaan yang tentunya telah kita
koordinasikan sebelum pekerjaan pembongkaran di lakukan
7 Setelah semua pekerjaan dianggap selesai kita akan menyediakan sekelompok orang untuk merapikan hasil pekerjaan tersebut agar
supaya hasil terlihat sempurna dan kondisi kembali seperti pada semula
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PENGADAAN DAN PEMASANGAN AKSCECORIS PIPA PVC
Accessories dibeli Bersamaan dengan pembelian Pipa langsung dari pabrikan pipa yang memproduksi pipa PVC sesuai Standar Nasional Indonesia
(SNI) dan mempunyai Setifikat ISO, sesuai dengan Spesifikasi teknis dengan volume sesuai dengan RAB

* Pemasangan accessories sebagai pelengkap dari pekerjaan pemasangan pipa akan dilaksanakan pada titiktitik tertentu sesuai kebutuhan di lapangan
atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan.
* Setelah pemasangan pipa dan accessories selesai dilaksanakan (pengopelan) selanjutnya diadakan pengetesan/pengujian secara hidrostatis, untuk
itu bagian sambungan pipa dan alatalat rakit maupun perlengkapannya tidak boleh ditimbun sebelum pengujian tekanan hidrostatis, hal ini dilakukan
untuk mengecek apakah ada kebocoran pada pipa dan accessories yang terpasang.
* Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, diadakan pembersihan lokasi pekerjaan seperti jalan aspal harus kembali diaspal dan lain sebagainya
semuanya harus dibersihkan dan dirapikan.
* Pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puingpuing/batu, alatalat, bekas
pakaian dan lainlain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air didalam pipa.
* Setiap pipa yang sudah dimasukan kedalam galian harus langsung dipasang dan distel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahanbahan
yang disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis serta dipadatkan dengan sempurna, kecuali pengurugan pada tempattempat sambungan pipa harus
diperiksa terlebih dahulu dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis baru
diperbolehkan untuk diurug.
* Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti, harus ditutup sehingga kotoran maupun air buangan tidak masuk kedalam
pipa. * * Cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis.
* Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan) harus dilaksanakan dengan penyambung bend/elbow atau yang sesuai. Begitu pula untuk
percabangan harus dengan tee, cross (sesuai dengan kebutuhan).
*Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan (secara mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa
persetujuan pengguna barang/jasa atau konsultan pengawas.
* Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan oleh
Direksi Lapangan/Teknis.
* Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benarbenar mengenai kedudukan pipa agar yang dipasang betulbetul lurus serta pada peil yang
benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari.
* Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, diadakan pembersihan lokasi pekerjaan seperti jalan aspal harus kembali diaspal dan lain sebagainya
semuanya harus dibersihkan dan dirapikan.
* Pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puingpuing/batu, alatalat, bekas
pakaian dan lainlain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air didalam pipa.
* Setiap pipa yang sudah dimasukan kedalam galian harus langsung dipasang dan distel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahanbahan
yang disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis serta dipadatkan dengan sempurna, kecuali pengurugan pada tempattempat sambungan pipa harus
diperiksa terlebih dahulu dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis. Setelah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis baru
diperbolehkan untuk diurug.
* Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berhenti, harus ditutup sehingga kotoran maupun air buangan tidak masuk kedalam
pipa. * * Cara-cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui oleh Direksi Lapangan/Teknis.
* Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan) harus dilaksanakan dengan penyambung bend/elbow atau yang sesuai. Begitu pula untuk
percabangan harus dengan tee, cross (sesuai dengan kebutuhan).
*Membengkokkan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak diperbolehkan (secara mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa
persetujuan pengguna barang/jasa atau konsultan pengawas.
* Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan oleh
Direksi Lapangan/Teknis.
* Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benarbenar mengenai kedudukan pipa agar yang dipasang betulbetul lurus serta pada peil yang
benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari.
* Pada waktu pemasangan pipa, galian untuk perletakan pipa harus kering, tidak boleh ada air sama sekali dan bagian dalam pipa harus bersih.
Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.
* Disekeliling pipa harus diberi pasir sesuai dengan gambar atau tidak dinyatakan lain diberi lapisan pasir sedemikian rupa sehingga terdapat pasir
minimal setebal 10 cm dibawah, disamping, dan diatas pipa, kecuali untuk pipapipa yang memotong jalan (crossing jalan) diurug segera dengan pasir
penuh dan tanah bekas galian harus disingkirkan agar dapat segera dapat dilalui kendaraankendaraan. Dan khusus untuk jalanjalan protocol (lalu
lintas padat dan kendaraankendaraan berat) harus dilindungi dengan pelat baja.
* Semua pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee, elbow/bend dan sebagainya harus diberi blokblok penahan dari beton (beton K125).
* Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jamjam kerja, ujungujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat air untuk
mencegah masuknya kotoran/bendabenda asing/air kotor kedalam pipa. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan
bebas dari minyak/oli, aspal atau bahanbahan minyak pelumas lainnya.
* Semua ujung pipa yang terakhir dan tidak dilanjutkan lagi harus ditutup (didop/plug) dan diberi beton penahan (beton K125).
* Penyedia jasa harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai dengan dokumen pelelangan dan syaratsyarat yang
tercantum dalam syarat – syarat teknis pekerjaan ini.
* Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam gambar dan
sesuai dengan jadual perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum menempatkan pipa ke posisinya gradien akhir harus dicek dengan
peralatan survey.
* Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama
pemasangan, tidak boleh ada sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya yang diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.
* Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spigot harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan
gradien yang benar.
* Pipa harus dimantapkan di tempatnya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus
diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.
* Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi
Lapangan/Teknis.
* Khususnya pada musim hujan, penyedia barang/jasa harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang
tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung.
* Pemasangan pipa pada daerah tebing sungai harus terlindung dari banjir dan pipa dipasang pada tebing dengan dengan perkuatan dengan clem,
dyna bolt atau bahan lainnya yang mampu menahan beban pipa.

Pemasangan akcecoris Pipa PVC


1 Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
2 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEK. CROSSING PIPA PADA JALAN UTAMA/HEGARA
Saat anda memerlukan lubang horizontal dibawah utilitas seperti jalan, untuk memasang jalur pipa saluran air maka kita lakukan tehnik
THRUST BORING .
Metode kami merupakan gabungan pengeboran tekan (thrust), putaran dan semprotan air
Pertama lubang kerja dan lubang target perlu disiapkan.
Pengeboran dimaulai dengan menggunakan pipa pilot untuk mencapai lubang target.
Potongan tanah hasil pengeboran dikeluarkan dari lubang dengan aliran air dari stang bor.
Untuk memperbesar diameter lubang, reamer bit ditarik atau ditekan dengan mengikuti pipa pilot yang telah
terpasang di jalur yang tepat.
Casing atau pipa di pasang di lubang setelah lubang bersih dari kotoran
Adapun pekerjaan yang akan kita boring pada pelaksaan ini yaitu :
Pada Titik Node 48 menuju Node 49
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 450 mm
Pemasangan pipa PE Ø350 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 60
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 450 mm
Pemasangan pipa PE Ø350 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 88 ND 280
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 350 mm
Pemasangan pipa PE Ø 300 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 92 ND 280
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 350 mm
Pemasangan pipa PE Ø 300 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 107 GI 200
Lubang Bor Diameter 500 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 300 mm
Pemasangan pipa PE Ø 200 mm 8 Bar (SDR 21)
Metode Pelaksanaan
Lubang kerja dirancang untuk mampu menahan gaya dari jack alat serta beban berat alat. Ukuran lubang kerja umumnya memiliki panjang 6m x
lebar 2m dengan kedalaman mencapai 0.60m dibawah titik tengah pengeboran, yang tergantung dari jenis alat. Jalur masuk yang aman serta ruang
1 kerja untuk staff yang bekerja di dalam lubang kerja harus juga disediakan dalam pembuatan lubang kerja. Desain lubang kerja harus mencakup akan
keperluan kestabilan dudukan akibat gaya dari jack. Desain lubang kerja disesuaikan dengan jenis tanah serta beban jack.

Lubang target merupakan ujung akhir dari pengeboran. Lubang ini dapat merupakan akses dikeluarkannya pipa penuntun, casing, atau masuknya
2 pipa. Lebar lubang target dapat disesuaikan dengan lebar lubang galian metode Open Cut.

Selama proses pembesaran lubang, pengeboran di arahkan oleh pipa penuntun yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Pipa penuntun akan
dipotong dan dikeluarkan di lubang kerja sejalan dengan proses pengeboran. Tanah akan dipotong oleh mata reamer dan potongan tanah akan
3 dibuang. Tanah hasil pengeboran dikumpulkan di lubang kerja (launch pit) dalam kolam khusus dan akan dikeluarkan dari lubang kerja secara
periodik. Proses pengeboran dengan reamer dikerjakan sampai mencapai lubang kerja.

Pipa yang akan dipasang dalam lubang disambung dengan pipa bor di lokasi galian target dan kemudian ditarik. Pipa dapat dipersiapkan di galian
4 target sebelum pelaksanaan galian sehingga akan mempercepat durasi kerja.

3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEKERJAAN PENYEBERANGAN SUNGAI TIPE SHIPON
Shipon dibuat bilamana ada persilangan dengan sungai. Shipon dibangun di atas dari penampang sungai, untuk pembuatan shipon ini kita
mengunakan Beton Mutu K.225 untuk konstruksinya supaya tidak terjadi keretakan ataupun kerusakan konstruksi.

Adapun pekerjaan yang akan kita laksanakan yaitu :


Diantara Titik Node 16 menuju Node 17 diameter Pipa PE Ø 500 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 500 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 500 x 500 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Diantara Titik Node 21 menuju Node 22 diameter Pipa PE Ø 450 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 450 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 450 x 450 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Diantara Titik Node 24 menuju Node 25 diameter Pipa PE Ø 450 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 450 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 450 x 450 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Diantara Titik Node 53 menuju Node 54 diameter Pipa PE Ø 350 mm
Galian Tanah Keras
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan Pasir
Buangan Tanah Sisa Urugan
Pekerjaan Beton untuk penutuk/pengaman dengan Kwalitas Beton K. 225
Pekerjaan Besi Beton
Pekerjaan Bekisting
Pemasangan pipa PE Ø 450 mm (SDR 17)
Flange Spigot
Bend HDPE
Tee All Flange (material CI) ND 350 x 350 x 200 mm
Gate Valve All Flange
Gate Valve All Flange
Bend 90° All Flange (material CI) ND 200 mm
Flange Socket
Pipa PVC
Mertode Pelaksaan
Pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilaksanakan setelah papan patok dengan tanda sumbu kesumbu selesai diperiksa dan
1 disetujui pengawas
Dalamnya galian untuk lubang pondasi harus sesuai denganukuran gambar kerja. Untuk itu diadakan pemeriksaansetempat oleh Pengawas
2

Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja dan dibersihkan dari segala kotoran.bila penggalian yang
melebihi dari apa yang telah ditetapkan, maka kita harus menutupi kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang di padatkan
3
dan disiram air tiap kedalaman 15 cm lapis demi lapis sampai mencapai lapis yang dibutuhkan.
Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar dari tempat pekerjaan sehingga tidak menggangu, tempat penimbunan tanah sisa
4 galian dan peralatan disediakan pada areal / lokasi, sesuai dengan rencana gambar
Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian, baikpada saat penggalianmaupun pada pelaksanaan pekerjaanpondasi, harus
5 disediakan pompa air yang diperlukan dapatbekerja terus menerus
Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan daritempat pekerjaan dan dilaksanakan dan sebelum pekerjaanpondasi dimulai. Antara
6 bowplank dan galian harus bebasdari timbunan tanah.

Jika lubanglubang galian terdapat banyak air tergenangkarena air tanah dan air hujan, maka sebelum dimulaiterlebih dahulu air harus
7 dikeluarkan dan dasar lubang harusdi keringkan
Setelah Penggalian tanah sampai lapisan sebagai dasar untuk perletakan merata ,lapisan dasar dari beton Supaya dibuat sebagai lantai kerja
8 dengan tebal sesuai gambar rencana . Dibawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang dipadatkan tebal sesuai gambar

Untuk Besi beton yang kita gunakan telah memenuhi syaratsyarat dan spesifikasi yang telah kita ajukan terhadap direksi.di dalam
pelaksanan pembesian ini kita telah siapkan juga tenaga khusus dan cukup berpengalaman agar supaya di dalam pelaksanaan nya
9
sambungan sambungan antara tulangan besi dapat terlihat kokoh dan rapi

Untuk Kayu begisting yang digunakan dng kwalitas baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan yang berhubungan dengan

pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.

Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
10
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.

Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
10

kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.

Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan induk dikerjakan dengan mutu beton K 225. Semua pekerjaan konstruksi beton
11 memenuhi syaratsyarat PBI 1971.

Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix .
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat
bantu concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada
elevasi ground floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang
12 besar akan efektif menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton,sehingga beton padat
13
memenuhi bekisting.
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai maka kita lanjutkan dengan Pekerjaan urugan, pekerjaan urugan ini bahan urugan dapat
digunakan tanah urugan sejenis tanah padas atau sisa tanah keprasan (bukan humus) dari tanah lahan yang ada di dalam lokasi.yang
14 fungsinya untuk meratakan dan merapikan tanah di sekitar lokasi pekerjaan

15 Urugan tanah kita padatkan dengan mesin pemadat (stamper)


Setelah semua dianggap telah selesai maka kita tunggu kira kira 21 hari sampai proses pengerasan beton telah mencapai umur
16

17 setelah beton sudah dinyatakan kuat maka pekerjaan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa beserta aksecorisnya.

18 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


19 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
20 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEK. PERLENGKAPAN
Dalam pekerjaan jaringan distribusi pipa Stret Box dan trush blok di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak
seimbang,misalnya pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh
karena itu kita tidak bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu
gaya gaya tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.

Adapun pekerjaan yang akan di laksanakan di dalam pekerjaan ini yaitu :


Pembuatan Trusk Blok untuk penahan Accessories dari beton K. 175
Pembuatan Street Box Wash Out
Pembuatan Street Box Air Valve
Metode Kerj
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan trus blok maupun street Blok
sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun
4
pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEKERJAAN PENGETESAN PIPA
Pekerjaan pengetesan pipa ini dilakasanakan setelah pipa terpasang sesuai spesifikasi teknis pemasangan pipa, baik pipa ductile,HDPE Maupun PVC

Adapun jenis jenis pipa yang akan di tes di dalam pekerjaan ini yaitu:

Untuk Pipa DCIP


DCIP ND 500 mm
DCIP ND 450 mm
DCIP ND 400 mm
DCIP ND 350 mm
Untuk Pipa HDPE
PE ND 500 mm
PE ND 450 mm
PE ND 400 mm
PE ND 350 mm
PE ND 300 mm
PE ND 200 mm
Metode Pelaksanaan
1 sebagian orang kita tempatkan di titik tempat air keluar

2 sebagian orang membuka kran air yang telah kita siapkan lengkap dengan mesin pengetesan
3 Setelah air sudah dapat keluar dari titik titik pembuangan maka kita akan tutup kembali sesuai dengan keadaan semula
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEKERJAAN PENYELESAIAN
1 Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim
Khusus untuk Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
2 Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya
3 Semua Hasil pekerjaan akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN

Pekerjaan ini Meliputi


Pekerjaan :
JEMBATAN PIPA Ø 500 mm BENTANG 8 m
Sebelum pekerjaan pemasangan besi WF untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. sesuai rincian berikut :

PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.

Gambar Kerja, Dokumentasi dan Administrasi Proyek


1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan pada
hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah untuk pondasi jembatan, thust block dan galian pipa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya, memengingat kebutuhan galian tidak terlalu besar
volumenya maka pada pelaksanaannya dengan menggunakan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar kita akan
mengunakan alat berat untuk merapikan kita menggunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Untuk galian pondasi jembatan,Trush Blok dan pipa kita lakukan dengan mengunakan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu garis
ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan Pasir
Urugan pasir dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat
rapi,rata dan padat, pada pelaksanaanya dilakukan dengan mengunakan tenaga manusia .
Methode Pelaksanaan :
1.   sekelompok pekerja menghampar pasir ke dasar galian lalu kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian
dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
sekelompok pekerja menghampar pasir ke dasar galian lalu kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian
dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
2.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) .


lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan petunjuk
3
direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Urugan tanah dimaksud disini adalah timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang dilaksanakan
menggunakan tenaga manusia dan sekaligus dirapikan sesuai bentuk sumula,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal setiap lapis timbunan
kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   sekelompok orang menghampar timbunan bekas galian sekaligus merapikan timbunan dari hasil galian kemudian dipadatkan menggunakan
alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan juga merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN
Beton K. 125 untuk lantai kerja setebal 10 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.

Sekelompok pekerja membuat adonan beton dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
2 sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 225
Semua pekerjaan konstruksi pondasi jembatan mengunakan mutu beton K 225 dan
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix.
Methode Pelaksanaan :
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
3 floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia

4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.


5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan beton telah selesai dilaksanakan,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton agar
terlihat rata dan rapi

Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya pada
belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak bisa
biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya tersebut akan
ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.

Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja

Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
2
Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
3
sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
4
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEMBUATAN BAK PELEPAS TEKAN 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
dari halhal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.

Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaranpembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouwplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan

menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Urugan pasir
Urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah
terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang

dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
1 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelahcelah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betulbetul mengisi celahcelah batu kali.
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
4 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan pondasi batu kali 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

BahanBahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kw
alita
berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
s
modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
pasi
rkadar lumpur lebih kecil dari 5 %
yan
Dengan
g batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
digu
baik.
nak
d. Air
an
untu
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
k
standar
pasa Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
nga
jumlah berapa saja yang dapat :
n
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
batu
haru
20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
sMenghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
sam
aMenunjukkan reaksi agregat alkali.
den
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
gan
yan
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan
g
disy
mengenai
arat percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
kan
harus
untu membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
k
pek
memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. erja
Mortar
an
Mortar
beto untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
n
masingmasing
yait pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
u:
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 5 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerj
aan
Beton
Strukt
Konsep Metode Pekerjaan Beton
ur
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
untuk
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
masing
masing
Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pekerja
pelaksanaan.
an
b yang
Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
ditentu
dalam
kan perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
pada
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Gamba
Pada
r Kerjadasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Dengan
Metode siteworks
mutu
* Metode struktur bawah .
beton
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
K.225.
* termas
Metode tempat pengecoran
uk
* Metode
Pembeskhusus (misalnya mass concrete)
1 ian,
Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
Pasang
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
dan
2 bongka
Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
r
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Bekisti
ng
Pada: pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode topdown, dan metode semi topdown.
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm dan =/= 15 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Penyekat Bak =/= 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok bak
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kirakira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan
1
setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# Semen
1 Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
2 Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk
pekerja
an ini
kemung
kinan
akan
sama
dengan
Struktur
pekerja
an
Beton sloof
pembua
tan
~ Pekerjaan beton K 225
bangun
~ Pekerjaan
an bak besi beton
pelepas
~ Pekerjaan
di atas , bekisting
untuk
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
pekerja
an ini
~ Pekerjaan beton K 225
kami
~ Pekerjaan besi beton
juga
mengun
~ Pekerjaan bekisting
akan
beton
Beton plat lantai t = 20 cm
K.225
untuk
~ Pekerjaan beton K 225
campur
annya,a
~ Pekerjaan besi beton
kan
Beton balok atap
tetapi
mengin
~
gatPekerjaan beton K 225
jenis
~ Pekerjaan besi beton
pekerja
an agak
~ Pekerjaan bekisting
sedikit
berbeda
Beton plat atap
semisal
~
: Pekerjaan beton K 225
pekerja
~ Pekerjaan besi beton
an
beton
sloff ,
beton
kolom ,
beton
plat
lantai
beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.

Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan
setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan BPT
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerja
an
pemasa
ngan
Metode Pelaksanaanya
keramik Pem
pada asan
bak gan
diperke
1 kera
nankan mik
untuk di
dipasan laku
g Pem
kan
setelah
2 dan
asan
semua gan di
Pekerja kera
kerjPasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
Pekerjaan
anpeker mik
aka
jaan
Pasangan n Bata 1 : 4 untuk dinding
yan
dinding goleh
Pemasa
/plester tida
ngan tuka
an
bata kng
telah
sebagai rapi
yan
selesai
dinding h,
g
Metode
dikerjak Pelaksanaanya
merupa bergben
an.
kan arbe
elo
Sebelu
pekerja mbanar
m yang ng,
an ahli
pemasa naa
perlu dan
ngan
mendap dharu
keramik
atkan tida s
dinding,
perhatia kmen
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kon
disi
2 pon
dasi
/
sloo
Jika

kon
haru
3 disi
s
sloo
bers
fih
dan
dan
Jika
kolo
me
ben
m
mpu
4 ang
sud
nyai
hori
ah
alur
zont
baik
pen
al
,Jika
gika
 pad
kem
saat
tan
5 audia
pem
anta
pem
nra
asan
asan
laku
gan
Jika
sloo
gan
kan
terd
bata
f ke
awa
6 pem
apat
sud
pasa
lbuat
perb
ah
nga
sud
an
eda
dipa
nah
Sete
gari
an
san
bata
terp
lah 
sgka
keti

asan
7 men
ben
nggi
ng.
Jika
dap
ang
an
dala
terd
kem
atka
pad
bata
m
apat
udai
nabeb
,koto
8 nbagi
 beb
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
mak
erap
ran
mul
erap
an
aatau
9 Foto
ai
a tin dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
dind
untu
rang
lum
10 me gkat
Foto
pur dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
king
kaia
mas
an
yan
men
Plesterann, pad
ang 1:4
 pas
ga
dap
Pekerjaankad bata
ang
aka
atka plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat ang
sloo
pad rata dan rapi
an
nadu
fa
bata
dipa
kera
kan/
Metode yan haru
ked Pelaksanaan
san
taan
mor
sua
1 gdap
gka
Ketebalan
tar plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
dibe
ujun
sud
n.
at
ada
2 grsih
Plesteran
ah
Unt
kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
dila
yan
kan 
3 bagi
dipa
Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
uk
gkuk
sup
an
san
gari membuka begesting.
an
berl
4 aya
waktu
dind
gka
sebih
den
pen
5 ning
Campuran
luru
gan
atau spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
gika
yan
6 yan
ssam
me
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
gtan
gmuk
seca
7 pai
dind dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
aka
Foto
tela
ra
ul
mel
ning
helh
hori
ujun
8 Foto
den dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
dipa
terh
gzont
Acian hing gan
san
ubu
al
bata
ga
sloo
Terdapa ng gka
dila
den
kelu
fn ,
t dari
kuk
gan
ar
teri
beberap kem ujun
an
pela
dari
kat
udia
aMetode Pelaksanaan gnpem
sisi
den
metode nkeuj buat
sam
ping
1 gan
Campur bahanbahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
konstru dila ung
an
pai
gir
baik
njut
ksi 2 bagi
Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
.ben
bata
pasa
kan
untuk an ang
teta
nga
3 De
Permukaan
 mul acian disiram air dengan menggunakan kuas.
pelaksa didn
pad
pmiki
n,
naan4 ai
aHaluskan
ding
rata, permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
jika
an
satu
pekerja
5 ayn
sala
pem
itu
Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
juga
dem
an gterja
hhaln
ukul
6
acian idipa
Foto
satu dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
an
di
ya
pada7 satu
san
sisi
dap
Foto
adu
pad dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
pasanga gka hing
bagi
at
kan
aga
n 8 Foto
n,
an
dila
berl
dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
kolo
terc
dinding
PEKERJAAN and
ping
kuk
ebih KUSEN, PINTU DAN KACA
m
apai
batu aan
gir
haruutama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja ) dan kusen Bouven Litg Type II
Kuzen pintu sam
bata, kem
bata
den
sbun
Menyed
salah udia
yan
gan
sege
dipa
satunya gan
iakan nra
gstikdi
kon
tenaga
adalah haru dari
aka
disi
rata
an
kerja,
metode
Metode Pelaksanaan sujun
nkan
adu
bahanb ters
gdipa
acian men kan
den
ahan, edia
Selu
keuj
kalsium arik san
mas
gan
1 ang
ruh
, yaitu ung.
peralata gari
g,
ih
men
n dan pek kur
Lak
suatu sggu
dila
dala
untu
erja
metode Sem
alatalat uka
hori
kuk
m
nak
2
bantu
pekerja nkan
anua
zont
kea
an
pen
kus
lainnya
an kay
pen
al
den
daa
sen
gika
en
3
untuk
acian udari
gec
Semua
gan ukuran kita sesuaikan gambar kerja
ndan
dok
tan
melaksa
dengan eka
tam
ujun
pen
4 basa
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
sem
ke
dau
nakan
menggu gh. pak
n
arik
5 en dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
dind
n lev
dise
Foto
pekerja
nakan keuj
an
Jika
sup
ing
pint
elin
rut
an
kalsium
6 ung
ben
Foto
adu dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
aya
g(bia
u/
rata,
sehingg
. pad
ang
kan/
per
san
a dapat jend ahalu
 diat
dari
mor
muk
ya
tercapai ela as 
s,
gari
ujun
tar
aan
ang
kita
luru
hasil sbatu
gteta
sud ke
pekerja kerj kur
svert
bata
ujun
ah
pmen
aka
an yang ical yan
dan

keri
rata
ggu
ng
baik siku
yan
dind
ng 
,sud
nak
diw
dan siku
PEKERJAAN LABURAN / CAT
Pekerja
an
pengeca
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
tan
adalah
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding plesteran
salah
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding beton
satu
pekerja
~ Pekerjaan pengecatan pada plafond exphose
an
Metode Pelaksanaan
finishin
g yang
1 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benarbenar sudah kering (jangan tergesagesa).
harus
mendap Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
2
at 3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
perhatia
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
n
5
khusus, Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
mengin
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
gat
Untuk
keindah
pekerja
an dan
an ini
kerapih
adapun
kita jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
an
akan
INLET
sebuah
laksana
bangun
Wall Pipe All Flange
kan
an
bersam
Wall Pipe All Flange
tergantu
aan
ngBend
dari GI All Flange
pada
hasil
saat
PIPA
akhir PENGURAS
pekerja
Pengec
Wall Pipe All Flange
an
atan.
Wall Pipe All Flange
pengeca
tan di Pipe All Flange
Wall
lakukan
Bend GI All Flange
,akar
supaya
PIPA OUTLET
goresan
Wall
maupunPipe All Flange
kerusak
Screner
an pada
Gate valve
tembok
dapat
Pipa Steel
diperbai
Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
ki
Metode Pelaksanaan
secara
sempur
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
na
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAINLAIN
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol )
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1 Tangga besi telah kita buat sesuai dengan kebutuhan di lokasi
2 tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
3 setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

PEMBUATAN BAK PELEPAS TEKAN UTAMA


PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
dari halhal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.

Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaranpembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan

7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan pasir
Urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah
terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang

dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
1 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelahcelah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betulbetul mengisi celahcelah batu kali.
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
4 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan pondasi batu kali 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
BahanBahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kw
alita
berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
s
modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
pasi
rkadar lumpur lebih kecil dari 5 %
yan
Dengan
g batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
digu
baik.
nak
d. Air
an
untu
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
k
standar
pasa Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
nga
jumlah berapa saja yang dapat :
n
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
batu
haru apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
20%
sMenghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
sam
aMenunjukkan reaksi agregat alkali.
den
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
gan
yan
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan
g
disy
mengenai
arat percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
kan
harus
untu membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
k
pek
memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. erja
Mortar
an
Mortar
beto untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
n
yait
masingmasing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
u:
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 5 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerj
aan
Beton
Strukt
Konsep Metode Pekerjaan Beton
ur
a Perencanaan
untuk metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
masing
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
masing
Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pekerja
pelaksanaan.
an
b yang
Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
ditentu
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
kan
pada
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Gamba
Pada
r Kerjadasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Dengan
Metode siteworks
mutu
* Metode
beton struktur bawah .
* K.225.
Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
termas
* Metode tempat pengecoran
uk
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
Pembes
1 ian,
Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
Pasang
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
dan
2 bongka
Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
r
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
ekistin
g,
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
untuk :
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode topdown, dan metode semi topdown.
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 40 cm dan =/= 15 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Penyekat Bak =/= 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok bak
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kirakira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
1 pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# Semen
1 Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
2 Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
Pekerj
aan
untuk
Beton
pekerja
untuk
an ini
Bangun
kemung
an
kinan
Ruang
akan
Pengat
sama
ur
dengan Beton sloof
Distrib
pekerja ~ Pekerjaan beton K 225
usi
an &
R.
pembua ~ Pekerjaan besi beton
Kontro
tan
lbangun ~ Pekerjaan bekisting
an bak Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
pelepas ~ Pekerjaan beton K 225
di atas ,
untuk ~ Pekerjaan besi beton
pekerja ~ Pekerjaan bekisting
an ini Beton plat lantai t = 20 cm
kami
juga ~ Pekerjaan beton K 225
mengun ~ Pekerjaan besi beton
akan
beton Beton balok atap
K.225 ~ Pekerjaan beton K 225
untuk
campur ~ Pekerjaan besi beton
annya,a ~ Pekerjaan bekisting
kan
tetapi Beton plat atap
mengin ~ Pekerjaan beton K 225
gat
~ Pekerjaan besi beton
jenis
pekerja ~ Pekerjaan bekisting
an agak Beton plat bordes
sedikit
berbeda ~ Pekerjaan beton K 225
semisal ~ Pekerjaan besi beton
:
pekerja ~ Pekerjaan bekisting
an
Penjelasan Umum untuk bahan utama
beton
Besi Beton
sloff ,
beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
kolom ,
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
beton
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
plat
lantai
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
beton
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
balok
atap ,be tertulis dari Direksi.
perintah
ton plat
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
atap
dan
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
beton
Kayu
plat
bordes
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
maka di
pemakainya
dalam tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
pemasa
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
ngan
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
pembes
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
ian
akan
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
berbeda
1. Pengecoran Beton
tapi
untuk
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
metode
maupun
cara
pelaksa
naan
yang
lain
akan
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan
setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasa
ngan
bata
sebagai
dinding
Metode Pelaksanaanya
merupa
kan1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
pekerja 2 Kon
an yang disi
perlu 3 Jika
pon
kon
mendap 4 Jika
dasi
atkan disi ben
/Jika
perhatia 5 sloo
ang
sloo
saat
fJika
n 6 hori

terutam bata pem
dan
7 zont
haru
Sete
asan
a pada kolo
sud
al
sm
lah 
gan
pekerja 8 ah
 pad
Foto
bers dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
an men
terd
sud
dipa
aih
pasanga dap
9 apat
Foto
ah
san
pem
dan
dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
atka
n bata 10 perb baik
gka
Foto
asan
me
neda dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
yang ,n
Plesterangan
ditujuka
mpu
 beb
an
kem 1:4
dala
awa
nyai
n untuk erap
Pekerjaan keti
udia
m
lalur plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar
pembua terlihat a tin
nggi
n rata dan rapi
beb
sud
pen
gkat
tan an
laku
erap
ah
gika
an
Metode bata
dinding. kan
aterp
tan Pelaksanaan
Dalam  pas ,pem
rang
asan
anta
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
ang
mak
buat
pemasa kaia g.
ra
nganny 2 an
aan
Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
n,
kem
sloo
bata
a , 3 untu
gari
kad
udai
fPlesteran
yan ke pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
disampi ang skn
pasa
gmen
ben
ng 4 waktu membuka begesting.
adu
mul
nga
kerapia sud
dap
ang
5 kan/
ai
nCampuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
n ah
atka
pad
mor
me
bata
dipa
6
pekerja tar n
Foto
a dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
mas
. san
kera
an  7 bagi
ada
Foto
ang dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Jika
 harus gka taan
an
yan
bata
8 nterd
Foto
dind dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
diperhat gdap
pad
apat
yan
Acian at
ikan ing
berl
agkoto
dari dila
yan
ebih
Terdapa ked
gran
tela
kuk
tsegi  ke ua atau
atau
kuatan , han
beberap
aka
sam
ujun
lum
terh
den
npai
akelurus
Metode Pelaksanaan gpur
ubu
gan
an dipa
mel
bagi
metode ng pad
me
pasanga 1 Campur
san bahanbahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
konstru dari aelh
an
muk
gka
n,
ksi 2 hing
Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
dind
sloo
ketegak ujun
ul
n.
untuk ga
ing
fPermukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
gujun
an dan 3 Unt
pelaksa kelu
yan
haru
keuj
pengaru 4 guk
naan gsHaluskan
arung permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
h bata
gari
dari
pekerja 5 aka
dibe
kesikua sBuat
bagi
den
sisi
nrsih
tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
an an
gan dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
nacian 6 luru
Foto
ping
dipa
kan 
didn
pela
terhada sgir
san dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
pada7 nsup
Foto
ppasanga ding seca
pasa
gka
aya
8 ayn
sam
ra
Foto
nruangan nnga
pen
gpai , dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
dan hori
n,
kem
dinding
PEKERJAAN gika
dipa
bata KUSEN, PINTU DAN KACA
yang zont
jika
batu
Kuzen pintu udia
tan
san
teta utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja ) dan kusen Bouven Litg Type II
perlu al
itu
ndind
bata, gka
pdila
diperhat
Menyed
salah terja
dila
ing
ikan n,
rata,
kuk
iakan
satunya di njut
den
juga and
pem
an
tenaga
adalah adu kan
gan
adalah aukul
pem
kerja,
Metode
metode kan Pelaksanaan  mul
sloo
keaman kem
bahanb
acian
an
buat
fberl
ai
an
ahan, udia
dap
an
kalsium ebih
satu
teri
nat
ben
,sewaktu
peralata
yaitu haru dem
kat
haru
dila
n dan ang
pemasa
suatu s
iden
ngan
alatalat skuk
pad
metode men sege
satu
gan
dan
bantu an
ahing
pekerja ra baik
arik
den
di
juga
lainnya sala
rata
ga
an .gari
gan
keefesie kan
untuk h
acian terc
De
skon
nan
melaksa satu
den
apai
dengan miki
Selu
1 ruh
pek
Sem
erja
2 ua
an
kay
kus
3 uen
Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja
tam
dan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
pak
dau
5 dise
Foto
n dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 rut
pint
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
rata,
u/
Kuzen Jendela
jend Jalusi ( sesuai dengan Gambar Kerja )
halu
s,
ela
Untuk Pekerjaan ini kita akan kerjakan setelah semua Kusen telah terpasang
luru
kita
Metode Pelaksanaan
skerj
1 dan
aka
Bahan yang kita butuhkan telah berada di lokasi pekerjaan,khususnya jendela jalusi
siku
n
2 tukang kayu memasang jendela jalusi ke titik titk yang tercantum dalam gamabar
siku
diw
3 satu dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
orks
Foto
sam
hop,
4 Foto
apen dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 lain
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
yim
sisis
pan LABURAN / CAT
PEKERJAAN
isin
an
Pekerja ya, kus
an dan
en,
pengeca di pint
tan
adapun jenis lapa
u/ pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
adalah nga jendpengecatan pada dinding plesteran
~ Pekerjaan
salah nela
satu
~ Pekerjaan di  pengecatan pada dinding beton
sud
pekerja ah worpengecatan pada plafond exphose
~
an Pekerjaan
dala
ksh
finishin
Metode Pelaksanaan
m
op
g yang atau kea tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benarbenar sudah kering (jangan tergesagesa).
1 Setiap
harus daa dite
2
mendap Untuk
nmpa mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
at 3 siap
tFoto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
perhatia untu pek
n 4 Foto
kerja dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
khusus,
5 pen
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
an
mengin yete haru PIPA DAN ACCESSORIES
PEKERJAAN
gat lan/
s
keindah pem
Untuk dite
an dan asan
pekerja mpa
kerapih
an ini gan. tkan
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
an
kita pad
sebuah
akan
INLET a
bangun ruan
laksana
anWall Pipe
kan g/
All Flange
tergantu
bersam
Wall Pipe temAll Flange
ng dari pat
aan
Bend GI All Flange
hasil
pada den
akhir
saat
PIPA PENGURAS gan
Pengec sirk
pekerja
Wall Pipe All Flange
atan.
an ulas
pengeca
Wall Pipe i All Flange
tan di
Wall Pipe yanAll Flange
lakukan g
Bend GI All Flange
,akar baik
supaya
PIPA OUTLET ,
goresan tida
Wall
maupun Pipe All Flange
k
kerusak
Screnerterk
an pada ena
Gate valve
tembok suac
dapat
Pipa Steel a
diperbai lang
kiAlat ukur sun
cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
secara
Metode Pelaksanaan
g
sempur dan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
na terli
2 untuk
ndu pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
ng
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
dari
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
keru
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
saka
5 nFoto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
dan
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
kele
PEKERJAAN mba LAINLAIN
ban.
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol )
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1 Tangga besi telah kita buat sesuai dengan kebutuhan di lokasi
2 tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
3 setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengadaan dan pemasangan Bak Larutan kimia Kap. 2 m³
Untuk
pengad
Metode
aan ini Pelaksanaan
kita
1 Sekelompok pekerja membuat tempat untuk perletakan bak di sekitar lokasi pekerjaan
lakukan
2
setelah setelah semua telah siap barulah bak di letakkan pada tempat yang telah di sediakan
semua
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
pekerja
4
an di Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
nyataka
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
n
selesai,s
PEMBANGUNAN RESERVOIR 1000 M³ (PENGADANG)
edangk
an bak
PEKERJAAN PERSIAPAN
untuk
larutan
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi
kimia
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
kita
dari halhal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
telah
siapkan
Metode Pelaksanaan
sebelu
mnya Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaranpembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Pekerjaan pemasangan bouplank


Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan

7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali + pemadatan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan

menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang

dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
2 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelahcelah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
3 pasir betulbetul mengisi celahcelah batu kali.
4 Pemakaian ukuran batu kali variatif
5 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu belah 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi dan Pasangan Talud untuk Penahan Tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
BahanBahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kw
alita
berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
s
modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
pasi
rkadar lumpur lebih kecil dari 5 %
yan
Dengan
g batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
digu
baik.
nak
d. Air
an
untu
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
k
standar
pasa Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
nga
jumlah berapa saja yang dapat :
n
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
batu
haru
20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
sMenghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
sam
aMenunjukkan reaksi agregat alkali.
den
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
gan
yan
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan
g
disy
mengenai
arat percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
kan
harus
untu membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
k
pek
memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. erja
Mortar
an
Mortar
beto untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
n
yait
masingmasing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
u:
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Reservoir
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 10 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masingmasing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225.
termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :

Konsep Metode Pekerjaan Beton


a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode topdown, dan metode semi topdown.
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm
Beton Dinding =/= 30 cm
Beton Kolom utama dengan ukuran 30 x 30 cm
Beton Ring Balok dengan ukuran 30 x 52 cm
Beton Plat atap =/= 12 cm
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kirakira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton jika
floor, yangvolume
akan dicor harus langsung
pengecoran ke tempatcara
kecil digunakan yang jadi posisilangsung
pengecoran akhirnya.dari
Mulailah dari pojok
truk mixer. bekisting.
Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
1 pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# Semen
1 Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
2 Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk
pekerja
an ini
kemung
kinan
akan
sama
dengan
Urugan Pasir
pekerjahalnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
Sama
an
dihamparkan
pembua pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
tan
Methode Pelaksanaan :
bangun
bak Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
an 1  
pelepas di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
di atas , Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
untuk
pekerja mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
an ini
kami dimintakan pembayarannya (termin) .
juga3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
mengun petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
akan
5
beton Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
K.225
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
untuk
Beton Bertulang K. 225
campur
annya,a
Konsep Metode Pekerjaan Beton
kan
a Perencanaan
tetapi metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
mengin
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
gat
Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
jenis
pekerja
pelaksanaan.
an agak
b Sebelum
sedikit menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
berbeda
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
semisal
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
:
Pada
pekerjadasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* an
Metode siteworks
beton
* Metode
sloff , struktur bawah .
* beton
Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
kolom ,
* Metode
beton tempat pengecoran
* plat
Metode khusus (misalnya mass concrete)
lantai
1 Metode
beton site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
balok
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
atap ,be
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
ton plat
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
atap
dan
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
beton
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
plat
bordes
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
maka di
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
dalam
pemasa
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
ngan
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
pembes
ian
Struktur Bawah.
akan
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
berbeda
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
tapi
untuk
metode
maupun
cara
pelaksa
naan
yang
lain
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode topdown, dan metode semi topdown.
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm
Beton Dinding =/= 30 cm
Beton Kolom utama dengan ukuran 30 x 30 cm
Beton Ring Balok dengan ukuran 30 x 52 cm
Beton Plat atap =/= 12 cm
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kirakira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

# kandungan lumpur minimal 5%.


1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
2
3 dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
5
1 pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# Semen
1 Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
2 Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
3 Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
1 Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
7 Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
8 Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI

Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
3 Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Reservoir
Pasangan Bata 1 : 3 untuk dinding sekat Pengarah Aliran
Pemasa
ngan
bata
sebagai
dinding
Metode Pelaksanaanya
merupa
kan1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
pekerja Kon
an yang disi
perlu pon
2
mendap dasi
atkan /
perhatia sloo
n Jika

terutam kon
haru
a pada
3 disi
s
pekerja sloo
bers
an fih
pasanga dan
dan
n bata kolo
me
yang m
mpu
ditujuka sud
nyai
n untuk ahalur
pembua baik
pen
tan ,gika
dinding. kem
tan
Dalam udia anta
Jika
ben
4 ang
hori
zont
al
Jika
 pad
saat
a
5 pem
pem
asan
asan
gan
gan
Jika
terd
awa
bata
6 apat
l
sud
perb
sud
ah
eda
ah
dipa
Sete
an
terp
san
lah 
keti
asan
gka
7 men
nggi
g.
ndap
an
kem
dala
atka
bata
udai
m
n,
8 nFoto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
beb
 beb
mak
mul
erap
9 erap
aFoto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
aai
a tin
untu
10 me rang
Foto
gkat dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
kkaia
mas
Plesteranan men
ang
n, 1 : 2
Pekerjaan pas dap
bata
kad plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat ang
atka
pad rata dan rapi
Metode ang nan
a Pelaksanaan
adu
bata
1 kera
ked
Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
kan/
yan
taan
ua
mor
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
gdap
ujun
tar
3 sud
at
gPlesteran
ada pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
ah
dila
4 bagi
yan
waktu membuka begesting.
dipa
kuk
gan
san
5 an
Campuran
dind
berl spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
gka
den
6 ing dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
ebih
Foto
ngan
yan
atau
7 yan
me
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
g
sam
gmuk
8 aka
pai
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
tela
ul
nmel
Pekerjaan hujun acian
dipa
elh
Terdapa terh gsan
hing
t ubu
bata
gka
ga
Metode
beberap Pelaksanaan ng
den
n,
kelu
a 1 dari
gan
Campur bahanbahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
kem
ar
metode ujun pela
udiadinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
dari
konstru Aci
2 gn
nsisi
ksi 3 keuj
sam
Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
dila
ping
untuk ung
pai
4 njut
gir
Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
pelaksa pasa bagi
bata
kan
naan5 an tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
teta
Buat
 mul
nga
pekerja didn
pn,
6 ai
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
an ding
rata,
satu
jika
7 ayn
Foto
acian dem dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
pem
itu
pada8 gukul
iterja
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
pasanga dipa an
satu
di Pasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
Pekerjaan
n san
dap
hing
adu
dinding gka
untuk at
ga
kan
pekerja
batu n,
dila
terc
berl
Beton sloof
an ini
bata, and
kuk
apai
ebih
kemung
salah aan
~ Pekerjaan beton K 225
sam
haru
satunya kem
kinan den
bun
s~ Pekerjaan besi beton
akan
adalah udia
gan
gan
sege
metode ndari
sama kon
~
raPekerjaan di bekisting
acian haru
dengan disi
ujun
rata
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
pekerja
kalsium kan s
adu
g
, yaitu men
an ~
kan
keuj
den Pekerjaan beton K 225
suatu arik
pembua mas
ung.
~
gan Pekerjaan besi beton
metode ih
tan gari
Lak
men
bangun
pekerja uka s Pekerjaan bekisting
~
dala
ggu
an bak hori m
nBeton
nak plat lantai t = 20 cm
acian zont
pelepas kea
pen
an
di atas , al
dengan ~
daa Pekerjaan beton K 225
gec
sen
menggu dari
untuk ndok
~ Pekerjaan besi beton
eka
nakan ujun
pekerja basa
n
sem
an ini Beton
kalsium gh.
 lev
en
balok atap
kami
. keuj
Jika
~ Pekerjaan beton K 225
elin
sup
juga ung
adu
gaya
~ Pekerjaan besi beton
mengun per pad
kan/
 diat
akan amor
~ Pekerjaan bekisting
as 
muk
beton gari tar
batu
aan
Beton plat atap
K.225 ssud bata
teta
untuk vert ~
ah
pyan
Pekerjaan beton K 225
campur ical keri
g~ Pekerjaan besi beton
rata
annya,a ng  yan
sud
,g~ Pekerjaan bekisting
kan mak
ah
jang
tetapi dibu aterp
Beton plat bordes
an
mengin at mor
asan
biar
gat ~ Pekerjaan beton K 225
untu
tar

kan
jenis kharu
~ Pekerjaan besi beton
dan
sem
pekerja men spat
past
an agak dap dia
ikan
men
sedikit atka mbil
 geri
berbeda ndan sem
ng
semisal kete diga
ua
kare
: gak
nti
pasa
na
pekerja an den
nga
hal
an dind
gan
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasa
ngan
Metode Pelaksanaanya
bata
sebagai
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
dinding
2 Kon
merupa disi
kan3 Jika
pon
kon
pekerja
4 Jika
dasi
an yang disi
ben
/Jika
5
perlu sloo
ang
sloo
saat
fJika
mendap
6 hori

atkan pem dan
bata
zont
haru
7
perhatia Sete
asan
kolo
sud
al
sm
lah 
n 8 gan
ah
 pad
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
bers
terutam men terd
sud
dipa
aapat
ih
a pada dap
9 Foto
ah
san
pem
dan
dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
atka
10 perb
pekerja baik
gka
Foto
asan
me
neda dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
an ,n
Plesterangan
pasanga
mpu
 beb
an
kem 1:4
dala
awa
nyai
n bata erap
Pekerjaan keti
udia
m
lalur plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar
yang terlihat a tin
nggi
nsud rata dan rapi
Metode beb pen
gkat
an
laku Pelaksanaan
ditujuka erap ah
gika
1
n untuk an
bata
kan
Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
aterp
tan
 pas
pembua ,pem
rang
2 asan
anta
Plesteran
ang
mak kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
tan buat
kaia
g.
ra
an
aan
3
dinding. Plesteran
n,
kem pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
sloo
bata
untu
gari
Dalam
4 kad
udai
fwaktu ke membuka begesting.
pemasa ang yan
skn
5 pasa
gmen
Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
ben
nganny adu
mul
nga
a , 6 sud
dap
ang
kan/
Foto
ai
natka dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
disampi ah pad
mor
me
bata
ng 7 dipa
Foto
n
a dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
tar
mas
. bagi
san
kerapia
8 kera
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
ada
ang
Jika
gka
taan
n an
yan
bata
terd
pekerja ngdap dind
pad
apat
an  yan
at
ing
berl
akoto
 harus gdila yan
ebih
ked
diperhat tela gran
kuk
atau
ua
atau
han
aka
ikan sam
ujun
lum
dari terh
den
npai
gpur
ubu
gan
segi  ke dipa
Pekerjaan acian
Terdapa
t
Metode Pelaksanaan
beberap
a 1 Campur bahanbahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
metode
konstru Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
2
ksi 3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
untuk
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
pelaksa
naan5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
pekerja 6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
an
acian 7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
pada8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
pasanga
nPEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
dinding
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
batu
Kuzen
bata, pintu utama Tipe II termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
salah
Kuzen bouven light Tipe IV ( sesuai dengan Gambar Kerja )
satunya
Menyed
adalah
iakan
Metode
metode Pelaksanaan
tenaga
acian
kerja, 1 Selu
kalsium
bahanb ruh
,ahan, 2
yaitu Sem
pek
ua
suatu 3
peralata erja
Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja
kay
nmetode
dan
4
an
u
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
pekerja
alatalat kus
an tam
bantu5 Foto
en
pak dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
acian
lainnya dan
6
dengan dise
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
untuk rut dau
menggu
PEKERJAAN
melaksa nrata, LABURAN / CAT
nakan
Pekerjaanpint
nakan Cat tembok ( Warna sesuai petunjuk Direksi )
kalsium halu
pekerja u/
s,
.Cat kayu/besi, termasuk menie kuzen
an jend
luru
sehingg ela
Pekerja s
a dapat kita
an dan pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
adapun
tercapaijenis
pengeca kerj
siku
hasil
~ akapengecatan pada dinding plesteran
tanPekerjaan
siku
pekerja nsatu
adalah
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding beton
an yang diw
salah sam
satu
~ Pekerjaan
baik orks
a pengecatan pada plafond exphose
pekerja
dan hop,
lain
Metode Pelaksanaan
sempur pen
an sisis
na 1
finishin Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benarbenar sudah kering (jangan tergesagesa).
yim
isin
g yang
2 pan
Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
ya,
harus an dan
3
mendap Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
kus
di
at 4 en,
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
lapa
perhatia pint
nga dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
n 5 Foto
u/
n
khusus,
PEKERJAAN jend
sud PENERANGAN
mengin ela ah 1 x 60
Lampu
gat TL
di 
dala
keindah
Lampu pijarwor
m 40 w
an dan ksh kea
Sakelar Ganda
kerapih op daa
Penyambungan
an atau Daya dari PLN
n
sebuah
Pengertian dite
siapdan fungsi :
bangun mpa untuinstalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagi tegangan.
Suatu
an sistem
tk
tergantu
Material penpek
penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa baik PVC
ng dari erja
atau besi yete
hasil untuk pelindung hantaran yang tertanam.
an
lan/
akhir haru
Kabel penghantar
pem yang biasa dipergunakan adalah merek KABELINDO, SUPREME,
Pengec sasan
TRANKA,
atan. dll. Merek dapat dikenali pada pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta
dite
gan.
mpa
Metode Peleksanaan :
tkan
1 Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
pad
atidak tampak dari luar (tertanam)
2 ruan
Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
g/
Pemasangan sparingsparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton
tem
pat
harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk
den
kan
gan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3 sirk
Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran
ulas
idan acian dikerjakan.
4 yan
Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
g
dicapai
baik untuk perbaikan (perawatan).
5 ,Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
tida
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada
k
Te Dos.
terk
6 ena
Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
suac
a
lang
sun
g
dan
terli
ndu
memudahkan penarikan kabel).
7 Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
tidak boleh ada sambungan
dihubungkan dengan elektroda pentanahan
ditanam sampai minimal mencapai air tanah
8 Pada hantaran di atas langitlangit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langitlangit.
9 Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
10 Stop kontak dan saklar.
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
11 Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
(Termasuk pengadaan & pemasangan)
Untuk
pekerja
an ini
kita
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
akan
laksana INLET
kan Wall Pipe All Flange
bersam
Wall Pipe All Flange
aan
pada Wall Pipe All Flange
saat
Wall Pipe All Flange
pekerja
an Wall Pipe All Flange
pengeca Tee All flange ¢ 300 x ¢ 300 x ¢ 300 mm
tan di
lakukan Gate valve
,akar Bend GI All Flange
supaya
goresan PIPA PELUAP
maupun Wall Pipe All Flange
kerusak
an pada Wall Pipe All Flange
tembok Bend GI All Flange
dapat
diperbai
ki PIPA PENGURAS
secara Wall Pipe All Flange
sempur
na Wall Pipe All Flange
Bend GI All Flange
Gate valve

PIPA OUTLET
Wall pipe all flange ¢ 300 mm panjang 80 cm
Screner
Gate valve
Tee All flange ¢ 300 x ¢ 600 x ¢ 600 mm
Pipa Steel
Flange Buta
Flange Buta
Tee All flange ¢ 350 x ¢ 600 x ¢ 600 mm
Pipa Steel
Tee All flange ¢ 350 x ¢ 350 x ¢ 350 mm
Bend GI All Flange
Gate valve
Dismantling Join
Check Valve
Watermeter

PEMBANGUNAN INTAKE GALERI


PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan pemasangan bouplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERMANEN PENANGKAPAN SUMBER MATA AIR
PENANGKAPAN SUMBER MENYEBAR (Pembuatan Bendungan dan pipa Galeri)
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
Galian Tanah untuk pondasi sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali dipadatkan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan pasir basah dipadatkan bawah lantai t = 10 cm
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
PEKERJAAN TALUD
Pasangan talud dari pasangan batu kali 1 : 4 untuk penahan tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
BahanBahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kw
alita
berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
s
modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
pasi
rkadar lumpur lebih kecil dari 5 %
yan
Dengan
g batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
digu
baik.
nak
d. Air
an
untu
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
k
standar
pasa Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
nga
jumlah berapa saja yang dapat :
n
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
batu
haru
20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
sMenghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
sam
aMenunjukkan reaksi agregat alkali.
den
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
gan
yan
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan
g
disy
mengenai
arat percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
kan
harus
untu membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
k
pek
memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. erja
Mortar
an
beto
n
yait
u:
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masingmasing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

PEKERJAAN PEMBUATAN KEERMEER PENAHAN TANAH


Urugan pasir basah dipadatkan dibawah pondasi
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kali 1 : 4 untuk penahan tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
BahanBahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kw
alita
berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
s
modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
pasi
rkadar lumpur lebih kecil dari 5 %
yan
Dengan
g batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
digu
baik.
nak
d. Air
an
untu
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
k
standar
pasa Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
nga
jumlah berapa saja yang dapat :
n
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
batu
haru
20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
sMenghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
sam
aMenunjukkan reaksi agregat alkali.
den
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
gan
yan
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan
g
disy
mengenai
arat percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
kan
harus
untu membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
k
pek
memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. erja
Mortar
an
Mortar
beto untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
n
yait
masingmasing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
u:
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

Pipa PVC 1 1/2 "


untuk
pekerja
an
Metode Pelaksanaan
pemasa
ngan 1 Pipa PVC dimasukkan ke dalam lobang lobang pada pasangan talud yang telah di sediakan
PVC
ini di 2 setelah semua pipa telah nasuk dengan kedalaman tertentu maka untuk pasangan yang rusak akibat pemasangan pipa kita perbaiki kembali
gumaka seperti semula
n
Pekerjaan Beton Pengunci Pasangan K.175
sebagai
lobang
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pembua
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
ng
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
drainas
eMetode Pelaksanaan
dengan
Besi Beton
diamete
rBesi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
seperti
dalam
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
gambar
Dimensi
rencana dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
demikia
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
n juga
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
letak
pemasa
perintah tertulis dari Direksi.
nganny
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
a
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
disesuai
kan
Kayu Begisting
seperti
Kayu
dalamyang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
gambar
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
rencana
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
atau
menuru
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
t
Dihindarkan
petunju adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kkelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
direksi.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN SALURAN AIR HUJAN
Galian Tanah untuk pondasi sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan tanah kembali dipadatkan
Untuk pekerjaan Urugan tanah ini merupakan pekerjaan timbunan dari bahan hasil galian untuk menutup bagian galian yang tidak tertutup yang
dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia yang sekaligus untuk merapikan permukaan tanah,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal
timbunan kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Kita Lakukan Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Petunjuk Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan kita ikuti sesuai Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
Sekelompok pekerja menghampar timbunan bekas galian dan Sekelompok pekerja membantu merapikan ,kemudian dipadatkan dengan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk tanah timbunan kita telah pisahkan tanah yang bersifat membahayakan yang dapat merusak permukaan beton atau pipa
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan pasir BASAH dipadatkan dibawah pondasi
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1   Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kali 1 : 4 untuk saluran
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1
Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2
Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
BahanBahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum

memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah

Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika

diperintahkan oleh Direksi.


Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.

Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah

pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kw
alita
sberat jenis antara 2,50 ~ 2,65
pasi
rmodulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
yan
kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
g
digu
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
nak
an
baik.
untu
d. kAir
pasa
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
nga
n
standar
batu Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
haru
jumlah
s berapa saja yang dapat :
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
sam
a
den apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
20%
gan
Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
yan
gMenunjukkan reaksi agregat alkali.
disy
arat harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
Air
kan
untu
bagian
k dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan
pek
erja
mengenai
an percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
beto
n
harus
yait membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
u:
memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masingmasing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

Plesteran dinding =/= 1,5 cm, camp 1 : 4


Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi

Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Peninggi air (bendungan) dan saluran
Peker
jaan
Beton
Strukt Konsep Metode Pekerjaan Beton
ur a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
untuk
masi situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
ngma Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
sing pelaksanaan.
peker
jaan b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
yang dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
ditent
ukan yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
pada Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
Gam* Metode siteworks
bar
Kerja Metode struktur bawah .
*
Deng
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
an
mutu Metode tempat pengecoran
*
beton
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
K.225
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
.
terma dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
suk2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Pemb
esian Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
, Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
Pasa
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
ng
dan tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
bong Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
kar
Bekis memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
ting, Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
untuk
Struktur Bawah.
:
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode topdown, dan metode semi topdown.
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Bendungan
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Saluran
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor,
Beton jika
yangvolume pengecoran
akan dicor kecil digunakan
harus langsung ke tempatcara pengecoran
yang jadi posisilangsung
akhirnya.dari truk mixer.
Mulailah Pada volume
dari pojok pengecoran yang besar akan efektif
bekisting.
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja

a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan

menggunakan concrete mixer atau mekanis.


d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar

seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum

dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat

persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau

ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.


Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang

dapat mengurangi mutu konstruksi.


Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.

Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan


Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Sekelompok
Yangpekerja
paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
membuat
mortar dengan
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Pengumpul
mutu K.125
Betondan K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
untuk
Di pekerja lain
dala menghampar
m hasil campuran
pek beton
Methode ke lantai :
Pelaksanaan
erja kerja sambil di
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
an ratakan dengan
ini ketebalan 10
2
kita cm
aka
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
n
men
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
yiap
5
kan Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
bah
6
an Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
ceta
Pe
kan
ker
untu
jaa
k
Konsep
n
pek Metode Pekerjaan Beton
erja
Be
a Perencanaan
an metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
ton
pen
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
Str
gec
ukt
oran
Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
nya
ur
pelaksanaan.
di
unt
kare
uk
b nak
Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
an
ma perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
dalam
untu
sin
kyang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
gm
mut
asi
uPada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
beto
ng
* nMetode siteworks
pe
K.1
* ker
Metode struktur bawah .
25
* jaa
Bisa
Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
kita
n
* laku
Metode tempat pengecoran
ya
kan
* ng
seca
Metode khusus (misalnya mass concrete)
ra
dit
1 Metode
man site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
ent
ual
uk
dalam
di metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 an
dala
Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
m
pa
pela
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
da
kasa
Ga
ann
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
mb
ya.
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
ar
Ke
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
rja
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
De
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
ng
an
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
mu
Struktur Bawah.
tu
bet
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
on
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
K.
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
22
5.
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
ter
metode topdown, dan metode semi topdown.
ma
su
k
pe
mb
esi
an,
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
Peker
jaan
Beton Konsep Metode Pekerjaan Beton
Strukt
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
ur
untuk situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
masi Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
ngma pelaksanaan.
sing b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
peker dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
jaan yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
yang
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
ditent
ukan Metode siteworks
*
*
pada Metode struktur bawah .
Gam* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
bar* Metode tempat pengecoran
Kerja
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
Deng1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
an
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
mutu
beton Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
2
K.275 Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
. Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
(Redi pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
mix) tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
terma Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
suk memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Pemb
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
esian
, Struktur Bawah.
Pasa Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
ng sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
dan Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
bong berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
kar metode topdown, dan metode semi topdown.
Bekis
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
ting,
untuk Sistem konvensional
: Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton pondasi plat setempat
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Pengumpul
~ Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerja
an
Metode
pemasa Pelaksanaanya
ngan 1 Pem
keramik asanPem
2 gan
pada asan
Pekerjaan
bak gan Pasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
kera
diperke mik
Pasangan kera Bata Camp. 1 : 4 untuk dinding
nankan di
Pasanganmik
untuk laku batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu
yan
dipasan kan g
danjuga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
gbesar, biasa
tida
setelah di k
semua kerj rapi
dari susunan
Pekerja aka batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
h,
anpeker nberg
jaan oleh
mortar dielo bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat
dinding tuka
mba
/plester ngng,
an
kedap air,yan
naa dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
telah g
Methode dben Pelaksanaan :
selesai tida
dikerjak1 arbe
Untuk
k pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
an. nar
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
luru
Sebelu ahlisPasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
m dan
dan
pemasa haru Ukuran
seba kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
ngan sgain
2 Batu
men gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
keramik ya
dinding, gha Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
akib
keramik silk at
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
harus an dari
direnda pen Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
pem
m yele
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
asan
dalam saia gan
air 3 Semen,pasir
n dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
yan
sampai4 yan gBatu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
penuh. gtida
5 rapiBatu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
k
6 hbaik
Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
dan kita
BahanBahan naa
aka
a. dS
nemen
yan
bon
gSemen
gkar
yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
luru
memenuhi
/dig Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
s.
anti
Indonesia.
Naa
sehi
dSertifikat
ngg
tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
haru
a
diperintahkan
sme oleh Direksi.
Kami
didi akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
mua
si
Semen
ska lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
den
n
pekerjaan.
gan
Dire
b. bah
Batu
ksi.
an
Semua
gro batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
utin
ghomogen,
/ ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
past
a
bersihkan
sem dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
en /
okk kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
batu
c. er
Pasir
yan
Kw
g
alita
war berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
snan
pasi
ya modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
rdisekadar lumpur lebih kecil dari 5 %
yan
suia
Dengan
gkan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
digu
den
baik.
nak
gan
an
war
untu
na
kubin
pasa
yan
nga
g
ndipa
batu
kai.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta

bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan

mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor

harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus

memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.


e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk

masingmasing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering

permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu

Plesteran dinding =/= 1,5 cm, camp 1 : 4


Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan acian
Terdapa
t
Metode Pelaksanaan
beberap
a 1 Campur bahanbahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
metode
konstru Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
2
ksi 3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
untuk
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
pelaksa
naan5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
pekerja
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
an
7
acian Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
pada
pasanga
n
dinding
batu
bata,
salah
satunya
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen Jendela bouven light Tipe II ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen pintu utama Tipe II termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Menyed
iakan
Metode Pelaksanaan
tenaga
kerja,
1 Selu
bahanb ruhSem
2
ahan, pek ua
3
peralata erja
Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja
kay
n dan
4 uan
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
kus
alatalat tam
5
bantu en
Foto
pak dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
lainnya dan
dise
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
untuk dau
Pekerjaanrut
melaksa tangga monyet dari stenlis steel
nrata,
Pekerjaanpint
nakan halupengetesan dan Desinpeksi
pekerja s, u/
untuk
an pekerjaan
jend ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
luru
sehingg ela
Metode Pelaksanaan
s
a dapat kitadan
1
tercapai Tangga besi telah kita buat sesuai dengan kebutuhan di lokasi
kerj
siku
hasil2 aka
tangga
siku kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
pekerja nsatu
3 setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
an yang diw sam
baik4 aorks
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
dan5 hop,
lain
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
sempur pen sisis
na 6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
yim
isin
PEKERJAAN pan
ya, LABURAN / CAT
an
dan
~ Pekerjaan kus pengecatan pada dinding plesteran
di
Pekerja lapa en,
an pint
nga pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
adapun jenis
pengeca u/
n
tan jend
Metode Pelaksanaan
sud
adalah ela ah
1
salah Setiap
di  tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benarbenar sudah kering (jangan tergesagesa).
dala
satu2 wor
Untuk
m mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
pekerja ksh
kea
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
an op
daa
4
finishin Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
atau
n
g yang
5 dite
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
siap
harus mpa untu
PEKERJAAN
mendap t INTAKE FILTER GALERI
k
PONDASI
at pek
pen PIPA GALERI (Dudukan Pipa Galeri)
perhatia erjayete
PEKERJAAN
n an TANAH DAN BETON
lan/
Galianharu
khusus, Tanah untuk pondasi sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
pem
Pekerjaansasan
mengin galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
gat dite
gan.
keindah mpa tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
menggunakan
an dan tkan
Methode pad Pelaksanaan :
kerapih
an 1.  aPermintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
sebuah ruan
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
bangun g/
an 3.   tem Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
tergantu
4.   untukpat galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
ng dari den
hasil manusia
gan dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
akhir sirk galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil
Pengec ulas
6.   Permintaan
atan. i
persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk
yan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
g
baik
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
,
tida
pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).
k
7 untuk
terk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan
ena tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
suac
9 aFoto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 lang Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
sun
Beton gPengikat dan dudukan pipa galeri
dan
Konsep Metode Pekerjaan Beton
terli
a Perencanaan
ndu metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
ng
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
dari
Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
keru
pelaksanaan.
saka
n
dan
kele
mba
ban.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode topdown, dan metode semi topdown.
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.

Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk
pekerja
an ini
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
kita
akan ~ Flang Spigot PVC ND 250 mm
laksana
kan ~ Flang Socket PVC ND 250 mm
bersam ~ Bend 90º dengan Flang Tunggal CI ND 250 mm
aan
pada ~ Pipa PVC Ø 250 mm untuk pipa Galeri
saat ~ Pipa Steel
pekerja
an
~ Pipe Steel
pengeca ~ Reducer All Flange
tan di ~ Reducer All Flange
lakukan
,akar ~ Rabber Packing
supaya ~ Moer + Baut
goresan
Metode Pelaksanaan
maupun
kerusak
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
an pada
tembok untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
2
dapat
diperbai
ki
secara
sempur
na
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
~ Pekerjaan Urugan Pasir untuk media saringan
Media
filter
yang
umum
Metode Pelaksanaan
digunak
an 1 Sekelompok pekerja mengisi pasir sebagai penyaring air agar supaya air yang keluar lebih jernih
sebagai2 sebelum pasir di masukkan dalam sebuah wadah kita harus cuci terlebih dahulu pasir yang akan di gunakan
filter
adalah3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
pasir. 4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Menuru
t
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PADA
kecepat BANGUNAN BAK PENGUMPUL PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
an
Untuk dan
mekani
pekerja
smeini
an
pengalir
kita
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
annya,
akan
PIPA
saringa INLET
laksana
nkan pasir pipe all flange ¢ 600 mm panjang 65 cm
Wall
dapat
bersam
Peker
diklasifi
aan
jaan
kasikan
pada
sebagai
Bar
saat
berikut
pekerja
Peker
Scree
:
an
jaan
n
PIPA
pengecaPENGURAS
Saringa
Pintu
nuntuk
tanpasir
di pipe all flange ¢ 150 mm panjang 130 cm
Wall
cepat,
Air
samp
lakukan
Wall
Saringa
,akar
deng pipe al flange ¢ 150 mm panjang 300 cm
ah
n pasir
supaya
anWall
Kasar
lambat,
pipe all flange ¢ 150 mm panjang 540 cm
goresan
Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 20 cm
krang
Saringa
deng
maupun
nka
Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 600 cm
kerusak
an
berteka
an pada
Dari
krang
Bend 45 º All flange ¢ 150 mm
nan.
tembok
Besi
ka
Tee GI All flange ¢ 150 x 150 mm
dapat
L.100
Dari OUTLET
diperbai
PIPA
ki
.100.
Besi
Wall
secara
10, pipe all flange ¢ 500 mm panjang 100 cm
L.60.
sempur
Screner
Ukur
60.6,
na
¢ 500 mm
Wall
an
Ukur / pipe all flange ¢ 500 mm panjang 500 cm
dime
Alat
an ukur/ cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
nsi
dime
Metode Pelaksanaan
mater
nsi1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
ial
mater
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
ditent
ial
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
ukan
ditent
ukan setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
pada3
Gam
pada4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
bar
Gam 5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Kerja
PENANGKAPAN SUMBER TERPUSAT (Pembuatan Broncaptering)
bar
Kerja
PEKERJAAN AWAL
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan
dari halhal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaranpembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH / BATUAN
Galian untuk pondasi dan bangunan pengumpul sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Galian untuk Bangunan Resapan
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1.  Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2.   Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3.   Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4.   untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5.    Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6.   Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama sama dengan Direksi untuk

mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan

dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu

pelaksanaan berakhir (spesifikasi teknik).


7 untuk pekerjaan galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah kita gunakan COFFER DAM,dalam pelaksanaan ini kita akan
rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
Pekerjaan pasangan Batu kali Untuk penahan di Broncaptering Camp 1 : 3
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu

besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)

dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian

mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat

kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecahpecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 3 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabelkabel dan lainlain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
BahanBahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 dan pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan

homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami

bersihkan dari campuran zat besi, nodanoda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang

batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kw
alita
berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
s
modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
pasi
rkadar lumpur lebih kecil dari 5 %
yan
Dengan
g batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
digu
baik.
nak
d. Air
an
untuyang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
Air
k
standar
pasa Nsional Indonesia (NI3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam
nga
jumlah berapa saja yang dapat :
n
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
batu
haru apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
20%
sMenghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
sam
aMenunjukkan reaksi agregat alkali.
den
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
gan
yan
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatancatatan
g
disy
mengenai
arat percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
kan
harus
untu membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
k
pek
memberi kepada Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. erja
Mortar
an
Mortar
beto untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
n
yait
masingmasing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
u:
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang

dimaksud adalah perbandingan 1 : 3, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 3 berat semen adalah sekitar 260 kg (4,2 zak) dan jumlah pasir adalah

proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan

selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak

mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.


7 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
9 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Contoh Pondasi Pasangan Batu Contoh Profil Pasangan Batu


Pekerjaan plesteran tebal 1.5 Cm Camp 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton
agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 2 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Susunan Batu Kosong untuk media Filter =/= 30 Cm
Untuk pekerjaan ini berfungsi Filter sehingga air yang masuk akan tersaring dari kotoran kotoran,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
3 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON UNTUK BRONCAPTERING dan BAK PENGUMPUL
Berton Lantai K.175
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia
Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON BAK PENGUMUL
Pekerjaan Beton Struktur EXPHOSE untuk masingmasing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja
Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita lakukan
secara manual di dalam pelakasaannya.

Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan
Sekelompokpersetujuan untuk melakukan
pekerja membuat pekerjaan
mortar dengan kepadadan
mutu K.125 Direksi.
untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.

Konsep Metode Pekerjaan Beton


a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas  design,  
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (datadata proyek)
Datadata tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode topdown, dan metode semi topdown.
Berikut dijelaskan mengenai metodemetode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).

Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem topdown. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian ratarata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batasbatas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T15.199103
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 40 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Berton Dinding =/= 30 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Berton Sekat =/= 20 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Plat atap =/= 12 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Tutup Man hole 80 x 40 tebal 8 cm, 2 Buah
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 10 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Sloop dengan mutu Beton K.175
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangankekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syaratsyarat dan ketentuanketentuan dalam PPKI NI5.
Dihindarkan adanya cacatcacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecahpecah, mata kayu yang melintang. Syaratsyarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syaratsyarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K 225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syaratsyarat PBI 1971.
Adukan beton harus benarbenar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besibesi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benarbenar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Halhal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun halhal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hatihati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kirakira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelanpelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jarijari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada

Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi

teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan

adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan

kandungan lumpur minimal 5%.


b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini

dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai

pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan

setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat
persetujuan Direksi :
Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI8 pasal 3.2. NI2 PBI 71 atau
ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akarakar rumput, akarakar pohon dan sampahsampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakanretakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI3 PUBI
PEKERJAAN BESI, PIPA, ACCESSORIES DLL
Untuk
pekerja
an ini
Pipa penguras dan peluap
kita
akan
Pipa
laksana
Riser GIP Ø 150 mm panjang 80 cm
Pipa
kan Riser GIP Ø 200 mm panjang 60 cm
bersamPVC Ø 150 mm pipa Penguras
Pipa
aan
Pipa PVC Ø 200 mm pipa Peluap/Penguras
pada
saat
Bend GI All Flange
pekerja
Bend
an GI All Flange
Gate Valve All Flange
pengeca
tan di
Flange
lakukan Socket PVC ND 200 mm
,akar
supaya
goresan
maupun
kerusak
an pada
tembok
Flange Socket PVC ND 150 mm
Tee All Socket PVC ND 200 x 150 mm
Reducer All Socket PVC ND 200 x 150 mm
Rabber Packing ND 200 mm
Moer + Baut
Pipa Outlet
Pipa Riser GIP Ø 300 mm panjang 120 cm
Screen Ø 300 mm
Flange Long spigot HDPE Coupler ( Butt Fusion Sistems ) ND 280 mm
Pipa HDPE Ø 300 mm
Sweep Bend 45° PE dengan Coupler ( Butt Fusion Sistems ) ND 280 mm
Flange Long spigot HDPE Coupler ( Butt Fusion Sistems ) ND 280 mm
Rabber Packing ND 300 mm
Rabber Packing ND 400 mm
Rabber Packing ND 600 mm
Moer + Baut
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
PEKERJAAN PENYELESAIAN
Administrasi proyek
Dokumentasi proyek
Asbuilt Drawing
Dokumentasi Proyek
Dokumentasi Proyek sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan pengambilan dokumentasi
dilakukan pada waktu mulai pekerjaan yaitu 0 %, di pertengahan pelaksanaan pekerjaan yaitu 50 %
dan terakhir pada akhir Pekerjaan 100 % sebanyak 4 rangkap .

Administrasi dan Gambar


Pekerjaan Administrasi ialah pekerjaan Laporan laporan Misal
1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang
dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan pada hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing

Anda mungkin juga menyukai