Anda di halaman 1dari 5

Pendahuluan

Uang logam atau kadangkala disebut koin(dari bahasa Inggris coin) adalah logam
yang digunakan sebagai alat transaksi ekonomi dan biasanya diterbitkan oleh
pemerintah. Biasanya uang logam berbentuk bulat meski hal ini tidak selalu
demikian. Sebuah uang logam biasanya memiliki dua sisi: sisi yang menampilkan
nilai uang yang diwakili dan sisi sebaliknya yang biasanya berbentuk gambar. Uang
logam dari negara-negara kerajaan biasanya menampilkan gambar kepala negara
pada sisi terakhir ini.
Uang logam telah memiliki sejarah ribuan tahun meski tidak diketahui dengan pasti
dari mana dan kapan uang logam pertama dibuat. Namun dipercaya ada tiga tradisi
yang berbeda:

1. Tiongkok kuno
2. India kuno
3. Yunani kuno

Pembahasan

Bahan pembuatan uang logam rupiah dari aluminium, kuningan, dan nikel
Setelah uangindonesia.com baca kembali artikel uang logam Indonesia dari masa
ke masa dengan teliti, akhirnya dapat kesimpulan bahwa uang koin kita setidaknya
terbuat dari 3 jenis bahan dasar. Yaitu:

 Aluminium

Logam yang satu ini mempunyai penampakan warna abu-abu perak metalik. Meski
bukan tergolong logam berat, tapi mempunyai sifat kuat meski berbobot ringan.

Uang logam rupiah paling banyak dicetak dengan bahan aluminium. Dari koin
yang pertama Negara bikin, sampai keluaran yang saat ini masih beredar pun
terbuat dari bahan ini.

Berikut beberapa pecahan uang logam rupiah yang dibikin dengan bahan unsur
kimia dengan nomor atom 13 ini:
Nominal / Pecahan Emisi / Tahun diterbitkan

1 sen 1952

5 sen 1951, 1954

10 sen 1951, 1954, 1957

25 sen 1952, 1955, 1957

50 sen 1958, 1959, 1961

1 rupiah 1970

2 rupiah 1970

5 rupiah 1970

5 rupiah 1974, 1995, 1997

10 rupiah 1979

25 rupiah 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996

50 rupiah 1999, 2001, 2002

100 rupiah 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005


200 rupiah 2003

500 rupiah 2003

Baca juga: Uang logam kuno Indonesia ada huruf Arab? Ini penjelasannya

 Nikel

Dibanding bahan alumunium, uang logam bahan nikel mempunyai bobot lebih
berat dan terlihat lebih padat. Penampakan duit dengan bahan ini berwarna perak
metalik.

Dalam keadaan murni, sifat nikel sebenarnya lembek. Namun jika dicampur bahan
lain menghasilkan logam yang keras dan anti karat. Jumlah koin rupiah yang
tercetak dengan bahan ini lebih sedikit.

Beberapa uang logam Indonesia yang dicetak dengan bahan nikel, adalah:

Nominal /Pecahan Emisi / Tahun diterbitkan

50 sen seri Diponegoro 1952, 1954, 1955, 1957

10 rupiah 1971

25 rupiah 1971

50 rupiah 1971

100 rupiah tebal 1973

100 rupiah tipis 1978

1.000 rupiah 2010


 Kuningan

Logam kuningan merupakan paduan dari tembaga dan logam seng. Uang koin
yang terbuat dari bahan ini memiliki penampilan kuning keemasan.

Pecahan-pecahan koin rupiah yang terbuat dari bahan ini adalah:

Nominal / Pecahan Emisi / Tahun diterbitkan

10 rupiah 1974

50 rupiah 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997, 1998

100 rupiah 1991, 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1997, 1998

500 rupiah 1991, 1992

500 rupiah 1997, 2000, 2001, 2002, 2003

 Bimetal

Uang logam bimetal adalah uang koin yang tercetak dari 2 bahan. Pada uang
Indonesia, contohnya adalah pecahan 1.000 rupiah emisi 1993, 1994, 1995, 1996,
1997 dan 2000. Lihat gambar di atas untuk lebih jelasnya.

Pada bagian cincin (luar), terbuat dari bahan nikel. Sedangkan dalamnya yang
berwarna keemasan dibikin dengan bahan kuningan.

Baca juga: Benarkah uang kertas Indonesia benar-benar terbuat dari bahan kertas?

Uang logam rupiah Indonesia yang terbuat dari emas


Sempat tersiar kabar bahwa uang pecahan 500 rupiah yang diterbitkan 1991
terkandung bahan emas. Akibatnya sempat heboh. Waktu itu banyak masyarakat
yang memilikinya. Selain buat alat tukar, tidak jarang yang dibikin cincin dengan
cara dilubangi lalu dihaluskan. Tapi faktanya, bahan tersebut hanyalah alumunium
brown.
Namun kalau ditanya, adakah uang logam Indonesia yang benar-benar terbuat dari
bahan emas? Jawabannya ada. Tapi biasanya dicetak dalam jumlah terbatas, tidak
digunakan untuk alat tukar jual beli, dan diproduksi hanya untuk peringatan hari
besar tertentu saja. Besok-besok deh uangindonesia.com akan bahas tentang ini.

Anda mungkin juga menyukai