Anda di halaman 1dari 73

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Data Pratindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Selang yang
beralamat di Jalan Kutoarjo No. 154 Selang, Kecamatan Kebumen,
Kabupaten Kebumen. Letak sekolah ini strategis, yaitu terletak pada lintasan
provinsi. Sarana dan prasarana yang dimilikipun sudah memadai dan
menunjang proses kegiatan pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa
kelas V SD N 1 Selang tahun ajaran 2017/2018, yang berjumlah 26 siswa,
terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti meminta izin kepada kepala
sekolah dan menanyakan kesediaan guru untuk berkolaborasi dalam
penelitian ini. Selanjutnya peneliti melakukan observasi awal pada tanggal 31
Agustus 2017. Berdasarkan hasil observasi, kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan sudah menggunakan media, akan tetapi keaktifan siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan pendapat jarang terlihat.
Pada kegiatan awal, guru tidak memberikan tes penjajagan namun
memberikan apersepsi kepada siswa. Kegiatan awal yang dilakukan guru
yaitu memberi salam, berdoa, dan presensi siswa. Pada kegiatan inti,
pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara baik, meskipun guru cenderung
menggunakan metode ceramah, mencatat, dan pemberian tugas. Media yang
digunakan hanya gambar dari buku sumber, sehingga kurang menarik
perhatian siswa dan tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran masih
rendah. Pada kegiatan akhir, guru tidak melakukan evaluasi, sehingga guru
sulit untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
Ditinjau dari kegiatan awal hingga akhir pembelajaran, terlihat proses
pembelajaran yang berlangsung belum menuntut siswa lebih aktif. Banyak
siswa yang bermain sendiri, berbicara yang tidak perlu dan membahas
masalah lain di luar topik diskusi dan pada saat mengerjakan LKS, ternyata
64
65

hanya beberapa siswa saja dalam kelompok yang mengerjakan, sedangkan


yang lainnya tidak ikut berdiskusi tentang jawaban dari soal yang ada pada
LKS. Kondisi tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa yang
dibuktikan dari perolehan nilai ulangan harian mata pelajaran IPS tahun
ajaran 2016/2017. Hasil ulangan harian mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Ulangan Harian IPS tentang Perjuangan
Para Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
No Nilai Frekuensi Presentase (%) Keterangan
1 50 1 5 Belum Tuntas
2 53 1 5 Belum Tuntas
3 55 3 15 Belum Tuntas
4 56 1 5 Belum Tuntas
5 57 1 5 Belum Tuntas
6 59 1 5 Belum Tuntas
7 60 4 20 Belum Tuntas
8 75 1 5 Tuntas
9 78 1 5 Tuntas
10 80 1 5 Tuntas
11 82 1 5 Tuntas
12 83 2 10 Tuntas
13 85 1 5 Tuntas
14 87 1 5 Tuntas
Jumlah siswa 20 100
Jumlah nilai total 1333
Nilai rata-rata 66.65
Nilai tertinggi 87
Nilai terendah 50
Siswa tuntas 12
Siswa belum tuntas 8
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran 6 hal 161)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat dinyatakan bahwa dari 20 siswa ada 8
siswa yang sudah tuntas, sedangkan 12 siswa belum memenuhi KKM.
Adapun nilai rata-rata kelas yaitu 66,65 dengan nilai tertinggi mencapai 87
dan nilai terendah 50.
66

Berdasarkan hasil analisis nilai ulangan harian tersebut, maka perlu


diadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada
siswa kelas V SD Negeri 1 Selang tahun ajaran 2017/2018 melalui penerapan
pendekatan saintifik dengan media flashcard. Pendekatan saintifik dengan
media flashcard ini dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran, meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.
2. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, tiap-tiap siklus terdiri dari tiga
pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah deskripsi hasil
penelitian siklus I dan siklus II.
a. Siklus I
1) Pertemuan 1
a) Perencanaan
Kegiatan dalam perencanaan penelitian tindakan pada siklus I
pertemuan 1 yaitu: (1) melakukan koordinasi dengan kepala
sekolah dan guru kelas tentang waktu pelaksanaan pembelajaran
dan mengikat kerja sama menggunakan Momerendum Of
Understanding (MOU) (data selengkapnya terdapat pada lampiran
31 halaman 248); (2) mengidentifikasi silabus sebagai pedoman
menyusun RPP; (3) membuat skenario pembelajaran; (4)
berkoordinasi dengan guru kelas V SD Negeri 1 Selang tentang
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP (data selengkapnya
terdapat pada lampiran 8 halaman 163); (4) melakukan koordinasi
dengan observer/teman sejawat untuk menjelaskan kriteria
penilaian yang akan dilakukan dalam menerapkan pendekatan
saintifik dengan media flashcard dan mengikat kerja sama dengan
Momerendum Of Understanding (MOU) (data selengkapnya
terdapat pada lampiran 32 halaman 249); (5) menyiapkan media
yang akan digunakan dalam pembelajaran; (6) mempersiapkan
67

instrumen yang berupa lembar evaluasi, pedoman observasi,


pedoman wawancara; dan (7) menyiapkan alat untuk
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin
8 Januari 2018 di ruang kelas V SD N 1 Selang. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan pada pukul 09.00-10.45 WIB yang
diikuti oleh 26 siswa. Materi yang diajarkan pada pertemuan
pertama yaitu perjuangan para pejuang pada masa penjajahan
Belanda. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan
langkah-langkah pendekatan saintifik dengan media flashcard.
Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan tiga tahap, yaitu
kegiatan awal, inti, dan akhir. Kegiatan awal dilaksanakan selama
±10 menit. Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan
memberikan salam, mengondisikan kelas dan memberikan
apersepsi berupa lagu Maju Tak Gentar dan tanya jawab tentang
negara-negara yang pernah menjajah Indonesia. Guru juga
menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi dengan kata-
kata penyemangat untuk menumbuhkan semangat siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Pada kegiatan inti, pembelajaran dilakukan melalui tiga
tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Guru juga
menerapkan langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik
dengan media flashcard, yaitu: 1) mengamati dengan media
flashcard, 2) menanya, 3) mengumpulkan informasi dengan media
flashcard, 4) menalar, dan 5) mengomunikasikan. Pada awal
pembelajaran yaitu tahap eksplorasi, guru mengajak siswa untuk
memperhatikan video tentang kedatangan bangsa Belanda ke
Indonesia. Siswa dengan antusias memperhatikan isi video sampai
video berakhir (terdapat pada lampiran 17 gambar 1 halaman 205).
68

Pada tahap elaborasi, yaitu pada saat siswa mengumpulkan


informasi melalui video, mereka juga mendalami materi dari isi
media flashcard yang dibagikan oleh guru dan siswa secara
bergantian membaca isi media flashcard tersebut. Guru
menjelaskan teknik penggunaan media flashcard yaitu dengan
dibaca seksama dan guru memberikan waktu dua puluh menit agar
siswa dapat berkonsentrasi untuk mengingat-ingat informasi yang
ada pada media flashcard tersebut. Akan tetapi, teknik yang
digunakan guru untuk mengajak siswa mempelajari media
flashcard kurang sesuai, karena pembagian media flashcard secara
acak dan bertukar antar teman akan menimbulkan kelas menjadi
ramai dan banyak siswa-siswi yang jalan-jalan untuk menukarkan
kartunya (terdapat pada lampiran 17 gambar 3 halaman 205).
Akan tetapi, yang diinginkan oleh peneliti adalah media dibagikan
disetiap kelompok dan pengamatan media hanya dapat dilakukan
dilingkup kelompoknya saja, sehingga suasana kelas akan tetap
tenang. Setelah siswa mengolah informasi dari video dan media
flashcard, guru memberikan beberapa pertanyaan tentang materi
tersebut. Semua siswa-siswi aktif untuk mengangkat tangan dan
menjawab pertanyaan dari guru, walaupun ada beberapa siswa
yang salah menjawab. Setiap siswa yang benar dalam menjawab
akan diberikan reward berupa stiker yang dikumpulkan setiap
pertemuan dan akan ditukarkan di akhir pertemuan. Ketika siswa-
siswi kesulitan dalam menjawab, guru selalu memberikan
pancingan-pancingan yang berhubungan dengan pertanyaan
tersebut agar siswa ingat dan mudah dalam menjawab. Guru selalu
memberikan konfirmasi jawaban yang benar agar siswa paham
dan mengerti. Setelah sesi tanya jawab selesai, siswa diminta
untuk memperhatikan penjelasan dari guru dengan seksama dan
mencatat hal yang penting mengenai materi perjuangan para
69

pejuang pada masa penjajahan Belanda (terdapat pada lampiran 17


gambar 5 halaman 205). Guru selalu mengulang-ulang setiap
materi yang dianggap penting dalam pembelajaran. Selanjutnya
guru menjelaskan teknik diskusi dengan lancar dan jelas dengan
menginstruksikan siswa untuk membentuk kelompok yang
beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa dan membimbing siswa
untuk mengerjakan LKS dengan mencari solusi permasalahan
dengan menggunakan flashcard. Pada tahap elaborasi, guru juga
membimbing siswa untuk mengolah data yang mereka peroleh
dengan cara menjelaskan materi dan mengarahkan siswa untuk
menuliskan informasi yang didapat pada kolom LKS yang
tersedia. Pada tahap konfirmasi, guru menginstruksikan
perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi
tanggapan kepada kelompok yang telah presentasi dan guru juga
membimbing dan meluruskan hasil kerja siswa. Guru bersama
siswa membahas hasil diskusi dan guru memberikan reward pada
kelompok yang aktif. Kegiatan terakhir yakni guru
menginstruksikan siswa menulis kesimpulan diskusi kelas yang
telah disampaikan.
Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup yang
dilaksanakan selama 15 menit. Kegiatan yang dilakukan yaitu
siswa mengerjakan soal-soal evaluasi secara individu dan pada
akhir pembelajaran guru memberikan PR dan pesan moral kepada
siswa yang diakhiri dengan salam penutup.
c) Pengamatan
Kegiatan observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran
melalui penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard.
Observasi dilakukan oleh tiga orang observer yaitu tiga orang
teman sejawat dan peneliti dengan bantuan lembar observasi.
70

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah


lembar observasi guru dan siswa. Lembar observasi guru
digunakan untuk memperolah data tentang proses pembelajaran
yang dilakukan guru, sedangkan lembar observasi siswa
digunakan untuk memperoleh data tentang respon atau perilaku
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Hasil observasi guru dan siswa tentang penerapan pendekatan
saintifik dengan media flashcard untuk meningkatkan hasil
belajar IPS tentang perjuangan para pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang pada siklus 1 pertemuan 1
disajikan dalam Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan terhadap Guru dan Siswa tentang


Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard Siklus I Pertemuan 1
No Langkah-langkah Rata-rata Persentase (%)
Guru Siswa Guru Siswa
1. Mengamati dengan 3 3 75 75
media flashcard
2. Menanya 2,67 3,17 66,67 79,17
3. Mengumpulkan 2,75 3 68,75 75
informasi dengan
media flashcard
4. Menalar 2,88 2,56 72,17 63,89
5 Mengomunikasikan 3,08 2,58 77,08 64,58
Rata-rata 2,88 2,86 71,93 71,53
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 11 halaman 190)

Keterangan
A = Sangat baik (85-100%)
B = Baik (75-84%)
C = Cukup (65-74%)
D = Kurang (55-64%)
E = Gagal (≤54%)
71

Berdasarkan Tabel 4.2. di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai


rata-rata hasil observasi guru dan siswa dengan menerapkan
pendekatan saintifik dengan media flashcard yaitu dengan
persentase 71,93% dan 71,53% dengan kategori cukup. Hasil
observasi terhadap guru dan siswa belum menunjukkan
tercapainya indikator kinerja penelitian yang ditargetkan. Hal ini
dikarenakan beberapa langkah belum terlaksana dengan
maksimal.
Pada langkah mengamati dengan media flashcard, guru
mengeksplor pengetahuan awal siswa dengan pertanyaan yang
jelas dan menunjukkan media dengan menjelaskan nama media
tersebut. Guru juga menayangkan sebuah video pembelajaran
tentang penjajahan bangsa Belanda di Indonesia, namun dalam
menyiapkan sarana yang diperlukan terlalu lama dan membuat
siswa menjadi ramai. Pada saat video pembelajaran ditayangkan
semua siswa antusias mengamati sampai video berakhir. Siswa
mengamati media flashcard yang dibagikan secara acak, sehingga
kelas menjadi tidak kondusif karena banyak siswa yang bingung
harus mempelajari kartu apa saja dan berapa jumlah kartu yang
harus dipelajari. Pada langkah menanya, guru telah menguasai
materi dan menjelaskan materi dengan jelas. Suara dan ekspresi
guru dalam menyampaikan materi juga baik, sehingga anak
antusias dan fokus memperhatikan penyampaian materi oleh guru.
Guru mengajukan beberapa pertanyaan dan setiap siswa yang
lebih cepat tunjuk tangan dan benar dalam menjawab akan
mendapat reward. Beberapa siswa aktif dan antusias untuk
menjawab setiap pertanyaan dan guru juga menerapkan teknik
menjawab dengan benar, agar siswa teratur dalam menjawab.
Pada tahap elaborasi yaitu pada langkah mengumpulkan
informasi dengan media flashcard, guru menjelaskan teknik
72

diskusi dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang


beranggotakan 4-5 orang siswa serta membimbing dan
mengumpulkan informasi menggunakan flashcard. Siswa sangat
antusias untuk membentuk kelompok dan berusaha untuk
memecahkan masalah yang ada berdasarkan LKS. Pada langkah
menalar guru telah membimbing siswa memecahkan masalah
yang ada dalam diskusi kelompok berdasarkan LKS, namun
belum maksimal dalam membantu menyimpulkan diskusi. Siswa
belum terlihat dalam menyimpulkan hasil diskusi dan
penyimpulan hasil diskusi hanya disampaikan oleh guru. Pada
tahapan konfirmasi yaitu pada langkah mengomunikasikan, guru
memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpendapat jika ada jawaban yang berbeda
dan guru pun meluruskan setiap jawaban siswa dan
menyimpulkan jawaban akhir yang benar. Akan tetapi, belum ada
siswa yang berani memberikan tanggapan ataupun pertanyaan
tentang hasil presentasi kelompok lain.
Berdasarkan hasil wawancara setelah kegiatan pembelajaran,
diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran sudah sesuai dengan
langkah-langkah pada skenario yang direncanakan meskipun ada
beberapa kegiatan yang belum terlaksana dengan maksimal.
Pendekatan saintifik dengan media flashcard ini juga dinilai
sebagai hal yang baru dalam mengenalkan materi tentang
perjuangan, sehingga guru perlu penyesuaian untuk mendalami
cara penyampaian materi dalam media tersebut. Siswa-siswi
sangat tertarik mengikuti pembelajaran, karena pembelajaran
berbeda dari sebelumnya. Siswa juga antusias dan bersemangat
dalam bekerja kelompok untuk memecahkan masalah dalam LKS.
73

Rekapitulasi hasil wawancara terhadap guru dan siswa terdapat


pada lampiran 25 dan 26 halaman 238 dan 242.
Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan evaluasi (post test)
untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan
media flashcard. Berdasarkan data nilai post test pada lampiran
dapat dibuat tabel nilai post test siklus I pertemuan 1 sebagai
berikut.

Tabel 4.3 Nilai Post Test Siklus I Pertemuan 1


Nilai Frekuensi % Keterangan
87 3 11,54 Tuntas
80 4 15,38 Tuntas
73 6 23,1 Tuntas
70 2 7,69 Tuntas
Belum
67 3 11,54
Tuntas
Belum
63 2 7,69
Tuntas
Belum
60 1 3,85
Tuntas
Belum
57 3 11,54
Tuntas
Belum
53 2 7,69
Tuntas
Jumlah (Σ) 26 100
Rata-rata nilai 70,11
Nilai tertinggi 87
Nilai terendah 53
Jumlah siswa tuntas 15 57,69
Jumlah siswa belum
11 42,31
tuntas
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 7 halaman 162)

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa nilai rata-rata kelas


yaitu 70,11. Siswa yang tuntas sejumlah 15 dari 26 siswa yang
mengikuti pembelajaran. Adapun persentase ketuntasan dengan
74

KKM = 70 mencapai 57,69%. Persentase ini belum mencapai


indikator kinerja penelitian yang ditargetkan yaitu 85%.
d) Refleksi
Peneliti bersama guru dan observer melakukan refleksi
terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I
pertemuan 1 agar permasalahan yang muncul selama penelitian
ini tidak terulang di pertemuan selanjutnya. Berikut ini uraian
refleksi pada siklus I pertemuan 1.
(1) Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Pelaksanaan pembelajaran IPS tentang perjuangan para
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang melalui
penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard pada
siswa kelas V SD Negeri 1 Selang dilaksanakan dengan
langkah-langkah: (1) mengamati dengan media flashcard, (2)
menanya, (3) mengumpulkan informasi dengan media
flashcard, (4) menalar, (5) mengomunikasikan. Berdasarkan
hasil pengamatan yang diperkuat dengan hasil wawancara
mengenai kegiatan guru dan siswa selama proses
pembelajaran, diperoleh informasi bahwa pelaksanaan
pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung baik dan
lancar. Semua langkah-langkah dalam pembelajaran telah
terlaksana namun masih ada beberapa langkah yang
pelaksanaannya belum maksimal.
Pada langkah mengamati dengan media flashcard, teknik
yang digunakan guru untuk mengajak siswa mempelajari
media flashcard kurang sesuai, karena pembagian media
flashcard secara acak dan saling bertukar dengan teman akan
membuat kelas menjadi ramai dan banyak siswa yang jalan-
jalan untuk menukarkan kartunya. Pada saat pembelajaran
75

berlangsang guru telah menguasai materi dan menjelaskan


materi dengan jelas (terdapat pada lampiran 25 no 3 halaman
238). Suara dan ekspresi guru dalam penekanan materi yang
penting sangat terdengar jelas sehingga suara guru tidak
monoton dan bisa dibedakan antara materi yang penting dan
pokok dengan materi lainnya, sehingga anak antusias dan
bersemangat dalam mendengarkan penjelasan yang
disampaikan oleh guru. Kegiatan guru dalam memancing
siswa untuk bertanya belum berhasil dengan maksimal,
sehingga siswa kurang aktif dalam bertanya. Hal ini juga
diakui guru, ketika guru mulai merangsang siswa, hanya
beberapa siswa itu saja yang terlihat menonjol untuk bertanya
(terdapat pada lampiran 26 no 4 halaman 242). Pada langkah
mengumpulkan informasi dengan media flashcard, guru
menjelaskan teknis diskusi dan membimbing siswa untuk
mempelajari materi pada media tersebut. Siswa-siswi antusias
untuk membaca informasi yang terdapat dalam media
flashcard. Pada langkah mengumpulkan informasi, siswa
sangat antusias untuk membentuk kelompok dan berusaha
untuk memecahkan masalah yang ada dalam LKS. Menalar
merupakan kegiatan yang dilakukan siswa dengan bertukar
ide dan gagasan untuk memecahkan masalah yang ada
berdasarkan LKS menggunakan buku sumber dan media
flashcard. Namun dalam penyimpulan diskusi, siswa belum
terlihat dalam menyimpulkan gagasan dan penyimpulan
gagasan hanya disampaikan oleh guru. Langkah yang terakhir
yaitu mengomunikasikan, setiap kelompok menunjuk
perwakilannya untuk mempersentasikan hasil diskusinya
secara berurutan. Akan tetapi, belum ada siswa yang berani
76

memberikan tanggapan ataupun pertanyaan tentang hasil


presentasi kelompok lain.
(2) Peningkatan Hasil belajar IPS tentang Perjuangan para
Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Pengamatan hasil belajar IPS dapat diamati dengan
membandingkan nilai tes awal (pre test) dan (post test).
Berikut perbandingan nilai pre test dengan nilai post test
siswa yang disajikan dalam Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Perbandingan Pre Test Siklus I Pertemuan 1


Pre test Post test
Pembanding
Frek % Frek %
Jumlah siswa (Σ) 26 100 26 100
Rata-rata nilai 30,2 70,11
Nilai tertinggi 53 87
Nilai terendah 0 53
Jumlah siswa tuntas 0 0 15 57,69
Jumlah siswa belum
26 100 11 42,31
tuntas

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa


penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard dapat
meningkatkan pembelajaran dari segi hasil belajar siswa yang
dibuktikan dengan adanya peningkatan dari nilai pre test dan
post test. Rata-rata nilai siswa sebelum tindakan 30,2 dan
setelah diadakan tindakan, rata-rata nilai siswa menjadi
70,11.
(3) Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard pada Siklus I pertemuan 1
Kendala dalam proses pembelajaran melalui penerapan
pendekatan saintifik dengan media flashcard pada siklus I
pertemuan 1 yaitu: (1) peneliti kurang persiapan dalam
menyiapkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
77

memutar video, sehingga menyita beberapa waktu


pembelajaran; (2) pembagian media flashcard secara acak
kepada siswa-siswi membuat kelas menjadi ramai, karena
banyak siswa yang jalan-jalan untuk menukarkan flashcard
dengan temannya; (3) jumlah flashcard yang harus dipelajari
tidak jelas, sehingga banyak siswa yang bingung dengan kartu
mana saja yang harus dipelajari, karena tersebar secara acak
dan harus mencari sendiri flashcard yang belum dibacanya;
(4) dalam memberikan tanggapan, hanya beberapa siswa-siswi
itu saja yang sering aktif dalam memberikan tanggapan
tentang hasil presentasi kelompok lain; (5) pada saat
pembelajaran belum ada siswa yang bertanya tentang materi
yang belum dipahami (6) pada saat menyimpulkan hasil
diskusi, siswa belum mempu menyimpulkan hasil diskusi,
sehingga hanya guru yang menyimpulkan hasil diskusi pada
pembelajaran tersebut.
Adapun solusi dari kendala penerapan pendekatan saintifik
dengan media flashcard pada siklus 1 pertemuan 1 ini sebagai
berikut: (1) peneliti seharusnya menyiapkan peralatan-
peralatan yang digunakan untuk menayangkan video sebelum
jam pelajaran dimulai; (2) peneliti menjelaskan teknik
pembagian media agar siswa-siswi dapat tertib dalam
mempelajari media tersebut; (3) guru menjelaskan flashcard
mana saja yang harus dipelajari dengan menuliskan topik atau
judul tiap flashcard pada papan tulis, sehingga siswa tidak
bingung; (4) guru merangsang setiap kelompok yang pasif
untuk bertanya dengan memberikan pertanyaan kepada
anggota kelompok tersebut; (5) guru mengajak siswa untuk
menanyakan tentang materi apa saja yang belum dipahami;
dan (6) guru mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil
78

diskusi, hal ini dapat guru lakukan dengan membimbing dan


meluruskan setiap perbedaan pendapat di setiap kelompok,
sehingga siswa mampu mengolah kesimpulan dengan
sendirinya.
Berdasarkan hasil refleksi selama pelaksanaan
pembelajaran melalui penerapan pendekatan saintifik dengan
media flashcard pada siklus I pertemuan 1 ini, maka peneliti
melanjutkan ke pertemuan kedua dengan harapan
pembelajaran akan lebih meningkat dari sebelumnya.
2) Pertemuan 2
a) Perencanaan
Perencanaan pada siklus I pertemuan 2 menekankan pada usaha
perbaikan dan pemantapan pada siklus I pertemuan 1. Kegiatan
perencanaan yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan 2 yaitu: (1)
berkoordinasi dengan guru mengenai waktu pelaksanaan dan
langkah-langkah yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil refleksi
pada pertemuan 1; (2) membuat RPP siklus I pertemuan 2 (data
selengkapnya terdapat pada lampiran 9 halaman 172); (3)
menghubungi teman sejawat untuk menjadi observer; (4)
menyiapkan media pembelajaran dan sarana pendukung lain yang
dapat mendukung proses pembelajaran; (5) mempersiapkan
instrumen yang diperlukan dalam penelitian berupa lembar
evaluasi, lembar observasi, dan lembar wawancara; serta (6)
mempersiapkan alat dokumentasi.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2 pada hari Senin, 15
Januari 2017. Pada siklus ini, siswa kelas V hadir semua
berjumlah 26 siswa. Pelaksana tindakan dalam penelitian ini yaitu
guru kelas V SD N 1 Selang.
79

Kegiatan awal dilakukan selama ±10 menit. Guru mengawali


kegiatan pembelajaran dengan salam, memberikan motivasi
dengan menyanyikan lagu garuda pancasila agar siswa-siswi
semangat, guru juga menyampaikan apersepsi berupa tanya jawab
tentang tokoh pejuang dari Indonesia dan guru juga
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti, pembelajaran dilakukan melalui tiga
tahapan yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan inti
dilaksanakan ± 50 menit dengan menerapkan langkah pendekatan
saintifik dengan media flashcard, yaitu: 1) mengamati dengan
media flashcard, 2) menanya; 3) mengumpulkan informasi dengan
media flashcard, 4) menalar, dan 5) mengomunikasikan. Pada
tahap eksplorasi yaitu guru membahas tentang tokoh-tokoh
pejuang Indonesia yang melawan penjajah Belanda. Guru
memberikan waktu 20 menit untuk siswa mempelajari media
flashcard yang dibagikan disetiap kelompok, sehingga siswa-
siswi dapat membaca semua media flashcard dengan mudah,
karena sebelumnya guru telah menjelaskan jumlah media
flashcard dan menuliskan tokoh-tokoh pejuang yang ada dalam
flashcard tersebut di papan tulis, sehingga tidak ada siswa yang
kebingungan flashcard mana sajakah yang belum dipelajari
(terdapat pada lampiran 17 gambar 4 halaman 205). Guru
memberikan rangsangan berupa pertanyaan sesuai dengan materi
pada flashcard, hal ini dilakukan agar siswa aktif untuk menjawab
dan setiap siswa yang benar dan tercepat dalam menjawab akan
mendapat reward. Guru juga menjelaskan teknik diskusi dengan
jelas dan menginstruksikan siswa untuk membentuk kelompok 4-5
orang siswa. Pada tahap elaborasi yaitu guru membimbing siswa
untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi diskusi
menggunkan buku sumber dan media yang ada serta
80

menyimpulkan hasil diskusi. Pada tahap konfirmasi, guru


menginstruksikan perwakilan kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi dan memberikan kesempatan kepada setiap kelompok
untuk menjawab permasalahan berdasarkan LKS secara bergiliran
dan guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi hasil presentasi (terdapat pada lampiran 17
gambar 10 halaman 206). Guru meluruskan setiap perbedaan
pendapat antar kelompok dan juga membimbing siswa untuk
merefleksi materi pembelajaran.
Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup ± 15 menit.
Kegiatan yang dilakukan yaitu siswa mengerjakan soal evaluasi,
selanjutnya guru memberikan pesan moral kepada siswa yang
diakhiri dengan salam penutup.
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan ini dilakukan selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi terhadap
guru dan siswa. Hasil observasi guru tentang penerapan
pendekatan saintifik dengan media flashcard pada siklus I
pertemuan 2 disajikan dalam Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan terhadap Guru dan Siswa tentang
Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard Siklus I Pertemuan 2
No Langkah-langkah Rata-rata Persentase (%)
Guru Siswa Guru Siswa
1. Mengamati dengan 3,17 3 79,17 75
media flashcard
2. Menanya 3 2,83 75 70,83
3. Mengumpulkan 3,17 3,08 79,17 77,08
informasi dengan
media flashcard
4. Menalar 2,67 2,89 66,67 77,22
5 Mengomunikasikan 3 2,92 75 72,92
Rata-rata 3 2,94 75 73,61
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 11 halaman 190)
81

Keterangan
A = Sangat baik (85-100%)
B = Baik (75-84%)
C = Cukup (65-74%)
D = Kurang (55-64%)
E = Gagal (≤54%)
Berdasarkan Tabel 4.5. di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai
rata-rata hasil observasi terhadap guru dan siswa dengan
menerapkan pendekatan saintifik dengan media flashcard yaitu
dengan persentase 75% dengan kategori baik dan 73,61% dengan
kategori cukup. Hasil observasi terhadap guru dan siswa belum
menunjukkan tercapainya indikator kinerja penelitian yang
ditargetkan.
Pada langkah mengamati dengan media flashcard, guru
mengeksplor pengetahuan siswa mengenai materi tokoh pejuang
Indonesia yang berjuang melawan Belanda. Guru membagikan
media di setiap kelompok dan menjelaskan nama media beserta
cara penggunaan media tersebut. Siswa mengamati informasi
yang terdapat pada flashcard dengan teratur dan tertib bergantian.
Guru memberikan waktu setengah jam kepada siswa untuk
mempelajari informasi yang terdapat pada media flashcard. Guru
menuliskan nama tokoh-tokoh pejuang di papan tulis beserta
asalnya, agar siswa mudah mengingat kartu mana saja yang sudah
dipelajarinya. Langkah menanya, guru tanya jawab dengan siswa
tentang tokoh-tokoh pejuang selama 15 menit dan siswa yang
tunjuk tangan lebih awal dan menjawab dengan benar akan
mendapatkan reward, sehingga semua siswa antusias untuk
tunjuk tangan. Pada tahap elaborasi dengan langkah
mengumpulkan informasi dengan media flashcard, guru
menjelaskan teknik diskusi dengan jelas dan guru memberikan
82

waktu 15 menit agar anak dapat menyelesaikan permasalahan


berdasarkan LKS. Pada langkah menalar, guru membimbing
siswa untuk saling bertukar pendapat dalam menyelesaikan
masalah yang ada dalam LKS. Pada tahap konfirmasi dengan
langkah mengomunikasikan, guru menginstruksikan perwakilan
kelompok secara bergantian untuk mempresentasikan hasil
diskusinya dan guru juga memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menanggapi hasil presentasi dari kelompok lain, apabila
ada jawaban yang berbeda. Ketika terdapat perbedaan dalam
menjawab, guru meluruskan jawaban siswa dengan mengulas
kembali materi yang menyangkut persoalan yang sedang dibahas
(terdapat pada lampiran 17 gambar 14 halaman 206). Pada saat
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
materi yang kurang jelas, tidak ada siswa yang bertanya dan
apabila ditanya siswa-siswi menjawab dengan alasan sudah jelas.
Guru juga menginstruksikan kepada siswa untuk menulis
kesimpulan hasil diskusi yang telah disepakati bersama.
Berdasarkan hasil wawancara proses pembelajaran sudah
dilaksanakan dengan baik, tetapi ada beberapa langkah-langkah
yang harus diperbaiki lagi terutama pada saat berdiskusi terdapat
kelompok yang hanya siswa itu saja yang mengerjakkan tugas
kelompoknya dan teman yang lainnya hanya bercanda sendiri.
Dalam mengikuti pembelajaran siswa sangat antusias, hal ini juga
terjadi ketika sesi tanya jawab, banyak siswa yang aktif dan ingin
menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Guru juga
menyelingi pembelajaran dengan humor-humor menarik dengan
bahasa yang mudah dipahami siswa, agar pada saat sesi tanya
jawab siswa tidak merasa bosan. Siswa belum berani bertanya
sendiri dengan alasan malu dan sudah jelas. Pada pertemuan 2 ini,
83

siswa mulai beradaptasi dengan penerapan pendekatan saintifik


dengan media flashcard.
Pada akhir pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2,
dilaksanakan post test untuk mengukur pemahaman siswa
mengenai materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil post test yang
terdapat pada lampiran 13 halaman 194 dapat dibuat tabel nilai
post test sebagai berikut:

Tabel 4.6 Nilai Post Test Siklus I Pertemuan 2


Nilai Frekuensi % Keterangan
90 3 11,54 Tuntas
87 3 11,54 Tuntas
80 4 15,38 Tuntas
73 5 19,23 Tuntas
67 3 11,54 Belum Tuntas
60 8 26,92 Belum Tuntas
Jumlah (Σ) 26 100
Rata-rata nilai 72,96 Meningkat
Nilai tertinggi 90
Nilai terendah 60
Jumlah siswa tuntas 16 61,54
Jumlah siswa belum
10 38,46
tuntas
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 13 halaman 194)

Berdasarkan Tabel 4.6. di atas, dapat disimpulkan bahwa


setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan saintifik dengan media flashcard pada siklus I
pertemuan 2, jumlah siswa tuntas yang memperoleh nilai di atas
KKM = 70 mencapai 61,54%, belum mencapai indikator kinerja
yang telah direncanakan yaitu 85%.
84

d) Refleksi
(1) Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Peneliti bersama guru dan observer melakukan refleksi
berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I
pertemuan 2 dengan tujuan memperbaiki masalah yang muncul
guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.
Pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan saintifik
dengan media flashcard ini dilaksanakan dengan lengkah-
langkah: (a) mengamati dengan media flashcard, (b) menanya,
(c) mengumpulkan informasi dengan media flashcard, (d)
menalar, (e) mengomunikasikan. Berdasarkan hasil
pengamatan yang diperkuat dengan hasil wawancara mengenai
kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran, diperoleh
informasi bahwa pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan
2 berjalan dengan baik, sesuai rencana, dan meningkat
dibandingkan pada siklus I peretemuan 1.
Langkah yang pertama yaitu mengamati dengan media
flashcard yang dibagikan secara teratur disetiap kelompok.
Pada kegiatan ini siswa diberi waktu setengah jam untuk
mempelajari informasi yang terdapat dalam media flashcard.
Pada langkah menanya, guru menjelaskan aturan-aturan dalam
sesi tanya jawab agar tertib dan teratur. Guru memberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan isi media flashcard yang
sudah dipelajari siswa. Beberapa siswa aktif untuk menjawab,
tetapi tidak sesuai dengan aturan tanya jawab, sehingga kelas
menjadi tidak kondusif. Guru memberikan rangsangan
pertanyaan seperti itu, agar siswa aktif dan mau bertanya
tentang materi yang belum dipahaminya. Siswa sendiri
mengakui belum pernah bertanya dengan alasan takut dan
85

materi yang dijelaskan sudah ada di buku. Pada langkah


mengumpulkan informasi dengan media flashcard, guru
menjelaskan teknik diskusi dengan jelas. Guru juga
menginstruksikan siswa untuk membentuk kelompok 4-5 anak
(terdapat pada lampiran 25 no 6 halaman 239). Setiap
kelompok mendapatkan 1 paket flashcard yang dapat dipahami
secara bergantian dan guru juga menjelaskan tentang jumlah
flashcard dan menuliskan tokoh-tokoh pejuang yang tercantum
dalam flashcard di papan tulis, sehingga siswa paham
flashcard mana saja yang sudah dipelajarinya (terdapat pada
lampiran 26 no 8 halaman 242). Menalar, guru membimbing
siswa bertukar pendapat untuk menyelesaikan masalah pada
LKS. Guru membimbing siswa untuk meluruskan pemahaman
suatu permasalahan yang kurang tepat tentang materi tersebut
dengan mengulasnya kembali dan memberikan rangsangan
kepada siswa, agar siswa dapat mengingat dan mampu
mengungkapkan pendapatnya (terdapat pada 25 no 10 halaman
240). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi hasil presentasi temannya dan bertanya
apabila ada materi yang masih membingungkan, namun tidak
ada siswa yang bertanya dengan alasan sudah jelas (terdapat
pada lampiran 25 no 13 halaman 241).
(2) Peningkatan Hasil belajar IPS tentang Perjuangan para
Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda
Selain proses pembelajaran yang diamati menggunakan
lembar observasi, peneliti juga mengamati hasil pembelajaran
IPS dengan membandingkan nilai post test pertemuan 1 dan
pertemuan 2. Berikut perbandingan nilai post test pertemuan 1
dan pertemuan 2 siswa disajikan pada tabel berikut:
86

Tabel 4.7 Perbandingan Post Test Siklus I Pertemuan 1 dan 2


Pertemuan 1 Pertemuan 2
Pembanding
Frekuensi % Frekuensi %
Jumlah siswa (Σ) 26 100 26 100
Rata-rata nilai 70,11 72,96
Nilai tertinggi 87 90
Nilai terendah 53 60
Jumlah siswa
15 57,69 16 61,54
tuntas
Jumlah siswa
11 42,31 10 38,46
belum tuntas
(data selengkapanya terdapat pada lampiran 13 halaman 194)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terjadi


peningkatan hasil belajar antara pertemuan 1 dan pertemuan 2.
Pada pertemuan 1 rata-rata nilai yang diperoleh adalah 70,11
sedangkan pada pertemuan 2 rata-rata nilai menjadi 72,96 dan
jumlah siswa tuntas juga meningkat. Pada pertemuan I, jumlah
siswa yang tuntas 15 atau 57,69%, sedangkan pada pertemuan
2 jumlah siswa yang tuntas adalah 16 atau 61,54%.
(3) Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard pada Siklus I Pertemuan 2
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara ditemukan
beberapa kendala dalam penerapan pendekatan saintifik
dengan media flashcard dalam pembelajaran IPS tentang
tokoh pejuang yang melawan penjajah Belanda selama proses
pembelajaran yaitu (1) siswa belum berani mengajukan
pertanyaan dan apabila guru kembali bertanya, siswa-siswi
menjawab sudah jelas; (2) terdapat beberapa siswa yang hanya
ikut nama saja dalam berdiskusi, karena hanya siswa itu saja
yang mengerjakan tugas kelompoknya sedangkan lainnya
ramai ngobrol.
87

Adapun solusi dari kendala penerapan pendekatan saintifik


dengan media flashcard pada siklus I pertemuan 2 ini sebagai
berikut: (1) guru merangsang siswa untuk bertanya dengan
cara guru memberikan pertanyaan; (2) guru mengamati diskusi
kelompok dan menegur atau memberikan sanksi bagi anggota
kelompok yang tidak ikut menyelesaikan permasalahan dalam
LKS.
Berdasarkan hasil refleksi selama pelaksanaan
pembelajaran melalui penerapan pendekatan saintifik dengan
media flashcard pada siklus I pertemuan 2 ini, maka peneliti
melanjutkan ke pertemuan ketiga dengan harapan
pembelajaran akan lebih meningkat dari sebelumnya.
3) Pertemuan 3
a) Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis siklus I pertemuan 1 dan 2, peneliti
merencanakan tindakan untuk pertemuan 3 sebagai berikut: (1)
berkoordinasi dengan guru mengenai waktu pelaksanaan dan
langkah-langkah yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil refleksi
pada pertemuan 1 dan 2; (2) membuat RPP siklus I pertemuan 3
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 10 halaman 182); (3)
menghubungi teman sejawat untuk menjadi observer; (4)
menyiapkan media pembelajaran dan sarana pendukung lain yang
dapat mendukung proses pembelajaran; (5) mempersiapkan
instrumen yang diperlukan dalam penelitian berupa lembar
evaluasi, lembar observasi, dan lembar wawancara; serta (6)
mempersiapkan alat dokumentasi.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 3 pada hari Senin, 22
Januari 2018. Pada siklus ini, siswa kelas V hadir semua
88

berjumlah 26 siswa. Pelaksana tindakan dalam penelitian ini yaitu


guru kelas V SD Negeri 1 Selang.
Pembelajaran berlangsung 75 menit terhitung dari kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal berlangsung
sekitar 5 menit. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada
siswa. Guru mengajak siswa tepuk semangat, dilanjutkan dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti dilaksanakan sekitar 50 menit melalui tahapan
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dengan menerapkan langkah
pendekatan saintifik dengan media flashcard, yaitu: 1) mengamati
dengan media flashcard; 2) menanya; 3) mengumpulkan informasi
dengan media flashcard; 4) menalar; dan 5) mengomunikasikan.
Pada tahap eksplorasi yaitu guru menayangkan video pergerakan
nasional dan menyampaikan materi tentang latar belakang
pergerakan nasional dan tokoh-tokoh pergerakan nasional
berdasarkan media flashcard. Guru menjelaskan cara penggunaan
media flashcard dan menjelaskan isi media tersebut. Guru
membagi kelompok menjadi 7 kelompok dan perwakilan
kelompok maju ke depan untuk mengambil flashcard yang sudah
disediakan guru (terdapat pada lampiran 17 gambar 7 halaman
206). Siswa mengamati media flashcard secara bergantian yang
sudah dibagikan disetiap kelompok (terdapat pada lampiran 17
gambar 9 halaman 206). Pada tahap elaborasi, guru membimbing
dengan memberikan rambu-rambu tentang permasalahan yang
akan didiskusikan berdasarkan LKS. Guru berkeliling di setiap
kelompok untuk mengecek perkembangan siswa dalam
menyelesaikan LKS (terdapat pada gambar 11 lampiran 17
halaman 206). Guru membimbing siswa bertukar pendapat untuk
menyelesaikan masalah berdasarkan LKS yang dibagikan guru
menggunakan buku sumber dan informasi yang terdapat dalam
89

media flashcard. Pada tahap konfirmasi, guru menginstruksikan


perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya
secara bergantian dan apabila ada jawaban yang berbeda, guru
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
hasil presentasi kelompok lain. Guru meluruskan setiap
kesalahpahaman dalam menjawab permasalahan dalam LKS dan
memberikan umpan balik tentang hasil kerja setiap kelompok dan
pengumpulan lembar kerja kelompok kepada guru (terdapat pada
lampiran 17 gambar 12 halaman 206). Guru juga memberikan
sanksi kepada kelompok yang tidak mengerjakan tugasnya apabila
tidak tepat waktu dalam mengerjakan LKS. Guru
menginstruksikan siswa untuk menulis simpulan hasil diskusi
kelas yang telah disepakati bersama.
Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup selama 20
menit. Kegiatan yang dilakukan yaitu guru bersama siswa
menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan soal evaluasi
kepada siswa, pemberian tugas rumah (PR) dan salam penutup.
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan ini dilakukan selama proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi terhadap
guru dan siswa. Observasi dilakukan oleh peneliti dan tiga teman
sejawat dengan mengisi lembar observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan
media flashcard terhadap guru dan siswa. Hasil observasi guru
dan siswa tentang penerapan pendekatan saintifik dengan media
flashcard pada siklus I pertemuan 3 disajikan dalam Tabel 4.8
berikut:
90

Tabel 4.8 Hasil Pengamatan terhadap Guru dan Siswa tentang


Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard Siklus I Pertemuan 3
No Langkah-langkah Rata-rata Persentase (%)
Guru Siswa Guru Siswa
1. Mengamati dengan 3,33 3,17 79,17 79,17
media flashcard
2. Menanya 3,17 3 79,17 75
3. Mengumpulkan 3,25 3,08 81,25 77,08
informasi dengan
media flashcard
4. Menalar 2,66 2,78 66,5 69,44
5 Mengomunikasikan 2,75 3,08 68,75 77,08
Rata-rata 3,03 3,02 75,8 75,56
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 11 halaman 190)

Keterangan
A = Sangat baik (85-100%)
B = Baik (75-84%)
C = Cukup (65-74%)
D = Kurang (55-64%)
E = Gagal (≤54%)
Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan langkah pembelajaran melalui penerapan pendekatan
saintifik dengan media flashcard yang dilakukan guru dan siswa
mencapai 75,8% dan 75,56% dengan kategori baik. Angka ini
mengalami kenaikan dibandingkan pertemuan sebelumnya yang
mencapai 75% dan 73,61%. Presentase ini belum mencapai
indikator kinerja penelitian yaitu 85%.
Langkah mengamati dengan media flashcard, guru mengeksplor
pengetahuan siswa mengenai organisasi pergerakan nasional dan
tokoh-tokoh pergerakan nasional dengan menayangkan video
tentang pergerakan nasional. Guru menjelaskan cara penggunaan
media dan guru membagikan media tersebut dalam setiap
91

kelompok. Siswa mengamati dan mempelajari materi pada media


tersebut selama dua puluh menit. Langkah menanya, guru
sebelumnya mengulas materi yang ada pada media flashcard,
kemudian bertanya jawab dengan siswa tentang permasalahan yang
akan dibahas berdasarkana LKS. Pada langkah ini siswa belum
berani bertanya namun telah aktif menjawab pertanyaan guru. Pada
tahap elaborasi dengan langkah mengumpulkan informasi dengan
media flashcard, guru menjelaskan teknik diskusi dengan jelas
selanjutnya guru menginstruksikan siswa membentuk kelompok 4-
5 siswa. Guru juga membimbing siswa dalam mempelajari materi
organisasi-organisasi pergerakan nasional dan tokoh-tokoh
pergerakan nasional. Pada langkah menalar, guru membimbing
siswa bertukar pendapat untuk menyelesaikan masalah berdasarkan
LKS melalui bimbingan guru dan menyimpulkan hasil diskusi
dengan bimbingan dan arahan dari guru. Pada tahap konfirmasi
dengan langkah mengomunikasikan, guru menginstruksikan
perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi,
memberikan kesempatan siswa untuk menanggapi hasil presentasi
kelompok lain. Dalam menentukan perwakilan kelompok, siswa
langsung mengajukan diri sendiri tanpa ditunjuk guru. Pada
kegiatan memberikan tanggapan, ada beberapa siswa yang
menanggapi apabila jawaban mereka berbeda. Guru juga
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang
belum jelas, dan menginstruksikan siswa untuk menulis kesimpulan
hasil diskusi yang telah disepakati bersama (terdapat pada lampiran
17 gambar 13 halaman 206).
Berdasarkan hasil wawancara, proses pembelajaran berlangsung
dengan baik, tetapi masih ada langkah-langkah yang harus
diperbaiki lagi terutama pada saat berdiskusi, karena guru harus
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk
92

menerangkan soal yang belum dipahami. Seharusnya, guru


menerangkan terlebih dahulu tentang pokok permasalahan pada
LKS dan semua siswa dapat memperhatikan penjelasan guru.
Siswa kelas tinggi seharusnya dituntut mandiri untuk
menyelesaikan masalah dan guru hanya mengamati jalannya
diskusi dan meluruskan setiap ada kesalahpahaman tentang topik
yang sedang dibicarakan.

Tabel 4.9 Nilai Post Test Siklus I Pertemuan 3


Interval Nilai Frekuensi % Keterangan
93 1 3,85 Tuntas
90 4 15,38 Tuntas
87 1 3,85 Tuntas
80 4 15,38 Tuntas
73 4 15,38 Tuntas
70 4 15,38 Tuntas
Belum
67 3 11,54
Tuntas
Belum
60 3 11,54
Tuntas
Belum
57 1 3,85
Tuntas
Belum
53 1 3,85
Tuntas
Jumlah (Σ) 26 100
Rata-rata nilai 73,96 Meningkat
Nilai tertinggi 93
Nilai terendah 53
Jumlah siswa tuntas 18 69,23
Jumlah siswa belum tuntas 8 30,77
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 7 halaman 162)

Pada akhir pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan 2,


dilaksanakan post test untuk mengukur pemahaman siswa
mengenai materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil post test yang
terdapat pada lampiran 7 halaman 162 dapat dibuat tabel nilai post
test seperti tabel di atas.
93

d) Refleksi
(1) Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Peneliti bersama guru dan observer melakukan refleksi
berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I
pertemuan 3 dengan tujuan memperbaiki masalah yang muncul
guna menyempurnakan tindakan selanjutnya.
Pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan pendekatan
saintifik dengan media flashcard ini dilaksanakan dengan
langkah-langkah: (a) mengamati dengan media flashcard; (b)
menanya; (c) mengumpulkan informasi dengan media
flashcard, (d) menalar; dan (e) mengomunikasikan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperkuat dengan hasil
wawancara mengenai kegiatan guru dan siswa selama proses
pembelajaran siklus I pertemuan 3 berjalan dengan baik, sesuai
rencana, dan meningkat dibandingkan pada siklus I pertemuan
1 dan 2.
Langkah pertama yaitu mengamati video tentang organisasi
pergerakan nasional, selanjutnya siswa mengamati media
flashcard dan mempelajarinya. Pada langkah menanya, guru
bertanya jawab dengan siswa tentang permasalahan yang harus
didiskusikan berdasarkan LKS. Pada langkah mengumpulkan
informasi dengan media flashcard, guru menjelaskan teknik
diskusi dengan jelas (terdapat pada lampiran 25 no 5 halaman
239). Guru juga menginstruksikan siswa untuk membentuk
kelompok 4-5 siswa. Siswa dengan antusias mempelajari
media flashcard secara bergantian dalam kelompok. Pada
langkah menalar, guru membimbing siswa bertukar pendapat
untuk menyelesaikan LKS yang dibagikan guru. Guru juga
membimbing dalam menyimpulkan hasil diskusi dan
94

meluruskan setiap kesalahpahaman siswa tentang materi yang


sedang dibahas. Pada langkah mengomunikasikan, guru
menginstruksikan perwakilan kelompok untuk menyampaikan
hasil diskusi. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menanggapi hasil diskusi dan beberapa perwakilan kelompok
juga aktif menanggapi presentasi, jika ditemukan jawaban
yang berbeda (terdapat pada lampiran 25 no 9 halaman 239).
Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum jelas namun tidak ada siswa yang
bertanya dengan alasan sudah jelas.
(2) Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Organisasi Pergerakan
Nasional dan Tokoh-tokoh Pergerakan Nasional
Selain proses pembelajaran yang diamati menggunakan
lembar observasi, peneliti juga mengamati hasil pembelajaran
IPS dengan membandingkan nilai post test pertemuan 1,2 dan
pertemuan 3 siswa disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Perbandingan Post Test Siklus I Pertemuan 1, 2 dan
3
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pembanding Freku- % Freku- Freku- %
%
ensi ensi ensi
Jumlah 10 10 10
26 26 26
siswa (Σ) 0 0 0
Rata-rata 72,9
70,11 73,96
nilai 6
Nilai
87 90 93
tertinggi
Nilai
53 60 53
terendah
Jumlah 15 57, 61, 69,
16 18
siswa tuntas 69 54 23
Jumlah
42, 38, 30,
siswa belum 11 10 8
31 46 77
tuntas
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 7 halaman162)
95

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa terjadi


peningkatan hasil belajar antara pertemuan 1, 2 dan 3. Pada
pertemuan 1 rata-rata nilai yang diperoleh adalah 70.11, pada
pertemuan ke 2 rata-rata nilai menjadi 72.96, sedangkan pada
pertemuan ketiga rata-rata nilai meningkat menjadi 73,96.
Jumlah siswa yang tuntas juga meningkat. Pada pertemuan 1,
jumlah siswa yang tuntas 15 atau 57,69%, pada pertemuan 2
jumlah siswa yang tuntas 16 atau 61,54% dan pada pertemuan
3 jumlah siswa yang tuntas 18 atau 69,23%.
(3) Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard pada Siklus I Pertemuan 3
Selain proses dan hasil yang diamati, penerapan pendekatan
saintifik dengan media flashcard dalam pembelajaran IPS
tentang organisasi pergerakan nasional dan tokoh pergerakan
nasional juga diamati kendala yang terjadi selama proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,
ditemukan kendala yaitu (1) pada saat berdiskusi guru harus
berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk
menerangkan soal yang belum dipahami; (2) pada saat guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal yang kurang jelas, tidak ada siswa yang bertanya dengan
alasan sudah jelas. Adapun solusi dari kendala tersebut yaitu
(1) guru sebaiknya menerangkan terlebih dahulu tentang
pokok permasalahan berdasarkan LKS, karena siswa kelas
tinggi itu dituntut untuk mandiri dan siswa dapat
memperhatikan penjelasan guru tentang topik permasalahan
yang harus didiskusikan; dan (2) guru memberikan reward
kepada siswa yang aktif bertanya agar siswa senang.
96

4) Analisis Antarpertemuan Siklus I


Setelah diadakannya tindakan pada siklus I pertemuan 1, 2 dan 3,
tentunya terdapat perbedaan dari segi proses dan hasil. Perbedaan
tersebut kemudian dianalisis agar lebih jelas. Hasil tindakan siklus I
pertemuan 1,2 dan 3 dianalisis berdasarkan 3 hal yaitu: (1)
pelaksanaan penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard
oleh guru serta respon siswa selama pembelajaran; (2) peningkatan
hasil belajar IPS tentang perjuangan para pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang; dan (3) kendala dan solusi penerapan
pendekatan saintifik dengan media flashcard. Ketiga hal tersebut
diuraikan sebagai berikut:
a) Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard
Penerapan pendekatan saintifik sengan media flashcard dalam
pembelajaran IPS tentang perjuangan para pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang melalui lima langkah yaitu: (1)
mengamati dengan media flashcard; (2) menanya; (3)
mengumpulkan informasi dengan media flashcard; (4) menalar;
dan (5) mengomunikasikan. Semua langkah tersebut telah
terlaksana dengan baik meskipun belum maksimal. Pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan
media flashcard sangat membantu siswa-siswi untuk lebih
mengingat secara jelas tentang materi pembelajaran yang
dijelaskan oleh guru.
Data mengenai proses pembelajaran yang dilakukan guru dan
siswa pada siklus I, dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 4.11
sebagai berikut:
97

Tabel 4.11 Analisis Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa


dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard pada Siklus I
No Langkah- Guru Siswa
langkah 1 2 3 1 2 3
1. Mengamati 3 3,17 3,33 3 3 3,17
dengan media
flashcard
2. Menanya 2,67 3 3,17 3,17 2,83 3
3. Mengumpulkan 2,75 3,17 3,25 3 3,08 3,08
informasi
dengan media
flashcard
4. Menalar 2,89 2,67 2,66 2,56 2,89 2,78
5 Mengomunikasi 3,1 3 2,75 2,58 2,92 3,08
kan
Rata-rata 2,88 3 3,03 2,86 2,94 3,02
Persentase (%) 71,9 75,5
75 75,8 72 73,6
3 6
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 11 halaman 190)

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa


hasil skor observasi guru dan siswa pada siklus I belum mencapai
indikator kinerja yang ditargetkan namun mengalami peningkatan.
Hal ini terjadi karena saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
pertemuan 1 guru baru pertama kalinya dan masih beradaptasi
dengan penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard.
Pada pertemuan kedua guru mulai memahami langkah-langkah
penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard, sedangkan
langkah ketiga, guru mulai belajar dari kesalahan pada pertemuan
kesatu dan kedua dan mulai terbiasa dengan penerapan pendekatan
saintifik dengan media flashcard.
Hal ini juga terjadi pada siswa, karena saat pelaksanaan
pertemuan pertama siswa belum pernah mengalami pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media flashcard,
98

pada pertemuan kedua siswa mulai menyesuaikan diri dan


mengenal dengan menerapkan pembelajaran melalui pendekatan
saintifik dengan media flashcard, sedangkan pada pertemuan
ketiga siswa sudah mulai mengenal pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan saintifik dengan media flashcard.
Dokumentasi pembelajaran pada siklus I terdapat pada lampiran 17
halaman 205.
b) Analisis Peningkatan Hasil belajar IPS tentang Perjuangan
Para Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus
I pertemuan 1, 2 dan 3, hasil belajar IPS tentang perjuangan para
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang pada siswa
kelas V SD Negeri 1 Selang terjadi peningkatan seperti yang tertera
pada Tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Analisis Hasil Belajar Siklus I


Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3
Pembanding Freku- % Freku- Freku- %
%
ensi ensi ensi
Jumlah 26 100
26 100 26 100
siswa (Σ)
Rata-rata 72,9 73,96
70,11
nilai 6
Nilai 93
87 90
tertinggi
Nilai 53
53 60
terendah
Jumlah 15 57,6 61,5 18 69,2
16
siswa tuntas 9 4 3
Jumlah 8 30,7
42,3 38,4
siswa belum 11 10 7
1 6
tuntas
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 13 halaman 194)
99

Berdasarkan hasil pembelajaran siklus I pada tabel di atas, dapat


diketahui bahwa pada pertemuan 1,2 dan 3 masih belum memenuhi
indikator ketuntasan 85%. Sebagian siswa mendapat nilai di atas
KKM, namun ada juga yang di bawah KKM seperti pada lampiran
7 halaman 162. Pada siklus I pertemuan 1, 2 dan 3 terdapat
kenaikan rata-rata hasil yaitu dari 70,11 ke 72,96 menjadi 73,96.
c) Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard pada Sikus I
Selain analisis proses dan hasil, dalam siklus I juga dibahas
kendala dan solusi yang terjadi dalam setiap pertemuan yang akan
dijadikan acuan untuk kegiatan perbaikan pembelajaran siklus
selanjutnya. Berikut kendala dan solusi pada siklus I disajikan
pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.13. Kendala dan Solusi Siklus I


Kendala Solusi
Pertemuan (1) Peneliti kurang (1) Peneliti seharusnya
1 persiapan dalam menyiapkan
menyiapkan peralatan-peralatan
peralatan-peralatan yang digunakan
yang digunakan untuk menayangkan
untuk memutar video sebelum jam
video, sehingga pelajaran dimulai
menyita beberapa
waktu pembelajaran
(2) Pembagian media (2) Peneliti menjelaskan
flashcard secara acak teknik pembagian
kepada siswa-siswi media agar siswa-
membuat kelas siswi dapat tertib
menjadi ramai, karena dalam mempelajari
banyak siswa yang media tersebut
jalan-jalan untuk
menukarkan flashcard
dengan temannya
(3) Jumlah flahcard yang (3) Menjelaskan
harus dipelajari tidak flashcard mana saja
jelas, sehingga yang harus dipelajari
100

banyak siswa yang dengan menuliskan


bingung dengan kartu topik atau judul tiap
mana saja yang harus flashcard pada
dipelajari, karena papan tulis,
tersebar secara acak sehingga siswa tidak
dan harus mencari bingung
sendiri flashcard yang
belum dibacanya
(4) Hanya beberapa (4) Merangsang setiap
siswa-siswi itu saja kelompok yang pasif
yang sering aktif bertanya dengan
dalam memberikan memberikan
tanggapan tentang pertanyaan kepada
hasil presentasi anggota kelompok
kelompok lain tersebut
(5) Pada saat (5) Mengajak siswa
pembelajaran belum untuk menanyakan
ada siswa-siswi yang tentang materi apa
bertanya tentang saja yang belum
materi yang belum dipahami
dipahami
(6) Pada saat (6) Mengajak siswa
menyimpulkan hasil untuk
diskusi, siswa belum menyimpulkan hasil
mampu diskusi dengan
menyimpulkan hasil membimbing dan
diskusi sendiri, meluruskan setiap
sehingga hanya guru perbedaan pendapat
yang menyimpulkan di setiap kelompok,
hasil diskusi pada sehingga siswa
pembelajaran tersebut mampu mengolah
kesimpulan dengan
sendirinya
Pertemuan (1) Siswa belum berani (1) Merangsang siswa
2 mengajukan bertanya dengan
pertanyaan dan cara guru
apabila guru kembali memberikan
bertanya, siswa-siswi pertanyaan
menjawab sudah jelas
(2) Terdapat beberapa (2) Mengamati diskusi
siswa yang hanya ikut kelompok dan
nama saja dalam menegur atau
berdiskusi, karena memberikan sanksi
hanya siswa itu saja bagi anggota
101

yang mengerjakan kelompok yang tidak


tugas kelompoknya ikut menyelesaikan
sedangkan lainnya permasalahan dalam
ramai mengobrol LKS
Pertemuan (1) Pada saat berdiskusi (1) Menerangkan
3 guru harus berkeliling terlebih dahulu
dari satu kelompok ke tentang pokok
kelompok lain untuk permasalahan
menerangkan soal berdasarkan LKS,
yang belum dipahami karena siswa kelas
tinggi itu dituntut
untuk mandiri dan
siswa dapat
memperhatikan
penjelasan guru
tentang topik
permasalahan yang
harus didiskusikan
(2) Tidak ada siswa yang (2) Memberikan reward
bertanya dengan kepada siswa yang
alasan sudah jelas aktif bertanya agar
siswa senang

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, dapat disimpulkan bahwa


kendala-kendala pada siklus I yaitu: (1) kurang persiapan dalam
menyiapkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk memutar
video, sehingga menyita beberapa waktu pembelajaran; (2)
pembagian media flashcard secara acak kepada siswa-siswi
membuat kelas menjadi ramai, karena banyak siswa yang jalan-
jalan untuk menukarkan flashcard dengan temannya; (3) jumlah
flashcard yang dipelajari tidak jelas, sehingga banyak siswa yang
bingung dengan kartu mana saja yang harus dipelajari; (4) hanya
beberapa siswa itu saja yang sering aktif dalam memberikan
tanggapan tentang hasil presentasi kelompok lain; (5) pada saat
pembelajaran belum ada siswa-siswi yang bertanya tentang materi
yang belum dipahami; (6) pada saat menyimpulkan hasil diskusi,
siswa belum mampu menyimpulkan hasil diskusi sendiri; (7)
102

terdapat beberapa siswa yang hanya ikut nama saja dalam


berdiskusi, karena hanya siswa itu saja yang mengerjakan tugas
kelompoknya sedangkan yang lainnya ramai mengobrol; dan (8)
pada saat berdiskusi guru harus berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain untuk menerangkan soal yang belum dipahami.
Adapun solusi dari kendala-kendala tersebut yaitu: (1)
menyiapkan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
menayangkan video sebelum jam pelajaran dimulai; (2) peneliti
menjelaskan teknik pembagian media agar siswa-siswi dapat tertib
dalam mempelajari media tersebut; (3) Menjelaskan flashcard
mana saja yang harus dipelajari dengan menuliskan topik atau
judul tiap flashcard pada papan tulis, sehingga siswa tidak
bingung; (4) Merangsang setiap kelompok yang pasif bertanya
dengan memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok
tersebut; (5) Mengajak siswa untuk menanyakan tentang materi
apa saja yang belum dipahami; (6) Mengajak siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi dengan membimbing dan meluruskan
setiap perbedaan pendapat disetiap kelompok, sehingga siswa
mampu mengolah kesimpulan dengan sendirinya; (7) Mengamati
diskusi kelompok dan menegur atau memberikan sanksi bagi
anggota kelompok yang tidak ikut menyelesaikan permasalahan
dalam LKS; dan (8) Menerangkan terlebih dahulu tentang pokok
permasalahan berdasarkan LKS, karena siswa kelas tinggi itu
dituntut untuk mandiri dan siswa dapat memperhatikan penjelasan
guru tentang topik permasalahan yang harus didiskusikan.
Berdasarkan hasil analisis antarpertemuan pada siklus I dan
belum terpenuhinya indikator kinerja penelitian baik dari segi
langkah-langkah yang diterapkan guru, respon guru, dan hasil
belajar siswa, maka penelitian dilanjutkan ke siklus selanjutnya.
103

b. Siklus II
1) Pertemuan 1
a) Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis dari siklus I, peneliti merencanakan
tindakan untuk siklus II pertemuan I sebagai berikut: (1)
melakukan koordinasi dengan guru kelas tentang waktu
pelaksanaan pembelajaran; (2) membuat RPP siklus II pertemuan
1 yang terdapat pada lampiran 18 halaman 207; (3) berkoordinasi
dengan guru mengenai langkah-langkah yang perlu diperbaiki
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I; (4) menghubungi teman
sejawat untuk menjadi observer; (5) menyiapkan media
pembelajaran dan sarana pendukung lain yang dapat mendukung
proses pembelajaran; (6) mempersiapkan instrumen yang
diperlukan dalam penelitian berupa lembar evaluasi, lembar
observasi, dan lembar wawancara; serta (7) mempersiapkan alat
dokumentasi.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I pada Senin, 29
Januari 2018 dengan jumlah siswa yaitu 26. Pelaksana tindakan
dalam penelitian kelas ini yaitu guru kelas V dan pembelajaran
yang dilaksanakan sesuai langkah-langkah pendekatan saintifik
dengan media flashcard. Materi pada pertemuan 1 adalah kongres
pemuda dan sumpah pemuda. Pembelajaran ini melalui kegiatan
awal selama 15 menit, kegiatan inti selama 35 menit, dan kegiatan
akhir selama 20 menit.
Kegiatan awal dibuka oleh guru. Guru memberikan apersepsi
berupa pertanyaan tentang kapan diperingatinya sumpah pemuda.
Guru juga mengajak siswa untuk tepuk semangat agar siswa
tertarik dan siap untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh
104

siswa setelah mengikuti pembelajaran sebelum masuk pada


kegiatan inti.
Kegiatan inti dilaksanakan dengan tahap eksplorasi, elaborasi,
dan konfirmasi melalui langkah penerapan pendekatan saintifik
dengan media flashcard pada materi kongres pemuda dan sumpah
pemuda dengan langkah-langkah: 1) mengamati dengan media
flashcard, 2) menanya, 3) mengumpulkan informasi dengan
media flashcard, 4) menalar, dan 5) mengomunikasikan. Kegiatan
yang dilakukan guru adalah membagikan flashcard tentang
kongres pemuda dan sumpah pemuda pada setiap kelompok. Pada
tahap eksplorasi, guru memberikan waktu setengah jam kepada
siswa untuk mempelajari informasi yang terdapat pada media
tersebut (terdapat pada lampiran 27 gambar 16 halaman 243).
Setelah siswa mempelajari media flashcard guru mengajak siswa
untuk tanya jawab sesuai dengan materi yang terdapat pada media
flashcard. Semua siswa aktif untuk menjawab pertanyaan dari
guru (terdapat pada lampiran 27 gambar 18 halaman 243). Setiap
siswa yang benar dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru akan mendapatkan reward. Guru menginstruksikan
siswa untuk membentuk kelompok 3-4 anak dan gurulah yang
mengatur perpindahan siswa agar semua anak mendapatkan
kelompok. Pada tahap elaborasi, guru juga menjelaskan teknis
diskusi dan membimbing siswa mempelajari materi dari buku
sumber. Guru juga membimbing siswa untuk bertukar pendapat
dalam penyelesaian masalah dan menyimpulkan hasil diskusi
berdasarkan LKS (terdapat pada lampiran 27 gambar 19 halaman
243). Pada tahap konfirmasi, guru menginstruksikan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi, menanggapi hasil presentasi
teman lainnya, menanyakan hal yang belum jelas, dan
menyimpulkan hasil diskusi secara keseluruhan (terdapat pada
105

lampiran 27 gambar 20 halaman 243). Kegiatan di atas telah


mencakup langkah-langkah pendekatan saintifik dengan media
flashcard.
Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup yang
dilaksanakan selama 15 menit. Kegiatan yang dilakukan yaitu
guru bersama siswa menyimpulkan pokok materi pembelajaran,
siswa mengerjakan soal evaluasi, guru memberikan motivasi dan
pesan moral kepada siswa, serta guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
c) Pengamatan
Kegiatan pengamatan atau observasi ini dilakukan selama
proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
terhadap guru dan siswa. Peneliti dibantu oleh tiga teman sejawat
untuk mengamati proses pembelajaran penerapan pendekatan
saintifik dengan media flashcard. Hasil observasi guru dan siswa
tentang penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard
untuk meningkatkan hasil belajar IPS tentang kongres pemuda dan
sumpah pemuda pada siklus II pertemuan 1 disajikan dalam Tabel.
4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Pengamatan terhadap Guru dan Siswa tentang
Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard Siklus II Pertemuan 1
No Langkah-langkah Rata-rata Persentase (%)
Guru Siswa Guru Siswa
1. Mengamati dengan 3,5 3,83 87,5 95,83
media flashcard
2. Menanya 3,33 3,17 83,33 79,17
3. Mengumpulkan 3,25 3,25 79,17 81,25
informasi dengan
media flashcard
4. Menalar 3,33 3,22 83,33 80,56
5 Mengomunikasikan 3,33 3,42 83,33 85,42
Rata-rata 3,35 3,38 83,75 84,44
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 20 halaman 224)
106

Keterangan
A = Sangat baik (85-100%)
B = Baik (75-84%)
C = Cukup (65-74%)
D = Kurang (55-64%)
E = Gagal (≤ 54%)
Berdasarkan Tabel 4.14 tersebut, dapat disimpulkan bahwa
nilai rata-rata hasil observasi guru dan siswa penerapan
pendekatan saintifik dengan media flashcard yaitu dengan
persentase 83,75% dan 84,44% dengan kategori baik. Hasil
observasi terhadap guru dan siswa belum menunjukkan
tercapainya indikator kinerja penelitian yang ditargetkan.
Pada langkah mengamati dengan media flashcard, siswa
mengamati flashcard secara bergantian dengan sekelompoknya
(terdapat pada lampiran 27 gambar 21 halaman 244). Siswapun
mencatat flashcard mana saja yang harus dipelajarinya. Guru
mengeksplor pengetahuan awal siswa tentang kongres pemuda
dan sumpah pemuda. Pada langkah menanya, guru
menyampaikan materi kongres pemuda dan sumpah pemuda dan
guru memberikan pertanyaan kepada siswa agar siswa aktif
bertanya. Siswa memperhatikam penjelasan dari guru dan
berkonsentrasi untuk menjawab pertanyaan yang guru sampaikan
(terdapat pada lampiran 27 gambar 15 halaman 243). Pada tahap
elaborasi yaitu mengumpulkan informasi dengan media flashcard,
guru menjelaskan teknik diskusi dan menginstruksikan siswa
untuk membentuk kelompok 3-4 siswa. Guru juga membimbing
dalam mempelajari materi kongres pemuda dan sumpah pemuda
menggunakan buku sumber dan media yang disediakan. Siswa
mengamati flashcard secara bergantian dengan teman
sekelompoknya (terdapat pada lampiran 27 gambar 21 halaman
107

244). Siswapun mencatat flashcard mana saja yang harus


dipelajarinya. Selama pembelajaran berlangsung siswa
memperhatikan penjelasan dari guru (terdapat pada lampiran 27
gambar 15 halaman 243). Pada langkah menalar, guru
membimbing siswa bertukar pendapat untuk menyelesaikan
masalah sekaligus membimbing kegiatan penyimpulan
permasalahan dalam LKS. Pada saat membimbing kegiatan ini,
guru tidak hanya berkeliling melihat jawaban siswa namun juga
mengarahkan isi diskusi kelompok agar tidak melenceng dari
topik bahasan yang telah ditentukan. Pada tahap konfirmasi yaitu
mengomunikasikan, guru menginstruksikan perwakilan kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusi dan memberikan kesempatan
siswa untuk menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Siswa
tidak perlu ditunjuk untuk mewakili kelompoknya dan secara
sukarela mengajukan dirinya untuk mempresentasikan hasil
diskusinya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang belum jelas dan menginstruksikan siswa
untuk menulis kesimpulan hasil diskusi yang telah disepakati
bersama.
Berdasarkan hasil wawancara, secara keseluruhan
pembelajaran sudah lancar dan sesuai skenario penerapan
pendekatan saintifik dengan media flashcard. Guru mengawali
pembelajaran dengan melakukan tanya jawab, memberi motivasi,
dan merangsang siswa bertanya. Siswa cenderung pasif saat guru
memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi
kongres pemuda dan sumpah pemuda yang disampaikan karena
bingung harus bertanya apa. Siswa juga belum menanggapi hasil
presentasi temannya dengan pengakuan bahwa sebagian besar
jawaban mereka sama.
108

Pada akhir pelaksanaan tindakan, dilaksanakan post test untuk


mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan.
Berikut tabel frekuensi nilai post test siswa pada siklus II
pertemuan1:

Tabel 4.15 Nilai Post test Siklus II Pertemuan 1


Keterang
Nilai Frekuensi %
an
100 5 20,83 Tuntas
93 5 20,83 Tuntas
87 3 12,5 Tuntas
80 6 25 Tuntas
73 1 4,17 Tuntas
70 2 8,33 Tuntas
67 2 8,33 Belum
Tuntas
60 2 8,33 Belum
Tuntas
Jumlah (Σ) 26 100
Rata-rata nilai 83,58
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 60
Jumlah siswa tuntas 22 84,62
Jumlah siswa belum tuntas 4 15,38
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 22 halaman 228)

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah


siswa yang tuntas meningkat dari siklus I pertemuan 3 lalu yakni
menjadi 22 siswa atau 84,62% walaupun belum mencapai
indikator kinerja yang ditargetkan. Rata-rata nilai di kelas itu juga
meningkat dari siklus I pertemuan 3 lalu menjadi 83,58.
d) Refleksi
Peneliti bersama guru dan observer melakukan refleksi
terhadap tindakan yang telah dilakukan pada siklus I pertemuan 3
agar permasalahan yang muncul selama penelitian ini tidak
109

terulang di pertemuan selanjutnya. Berikut ini uraian refleksi pada


siklus II pertemuan 1.
(1) Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan media flashcard ini dilaksanakan dengan
langkah-langkah: (a) mengamati dengan media flashcard; (b)
menanya; (c) mengumpulkan informasi dengan media
flashcard; (d) menalar; dan (e) mengomunikasikan. Pada
langkah mengamati dengan media flashcard yang dibagikan
secara berkelompok, guru memberikan waktu setengah jam
untuk mempelajari materi pada media flashcard. Pada saat
mengulangi materi yang terdapat pada media tersebut, guru
juga menyelingi dengan pertanyaan-pertanyaan agar lebih
membekas pada pikiran siswa tentang materi kongres pemuda
dan sumpah pemuda. Guru juga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, namun belum ada siswa yang
bertanya dan merasa kebingungan dengan materi yang
dijelaskan oleh guru, karena mereka menganggap semua
materi ada di buku. Pada langkah mengumpulkan informasi
dengan media flashcard, siswa aktif dalam kegiatan
berkelompok. Sebagian besar siswa ingin kelompoknya selesai
lebih awal dari pada kelompok lainnya. Pada saat
menyimpulkan hasil diskusi, siswa belum mampu
menyimpulkan dengan benar karena siswa belum memahami
benar tentang materi kongres pemuda dan sumpah pemuda.
Pada langkah mengomunikasikan siswa tanpa ditunjuk oleh
guru langsung menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
dengan percaya diri, namun belum ada yang menanggapi
karena merasa jawaban mereka sama.
110

(2) Peningkatan Hasil belajar IPS tentang Kongres Pemuda dan


Sumpah Pemuda
Peningkatan hasil belajar disajikan dalam bentuk tabel
berikut:

Tabel 4.16 Perbandingan Post Test Siklus I Pertemuan 3 dan


Siklus II Pertemuan 1
Siklus I Siklus II
Interval Nilai Pertemuan 3 Pertemuan 1
Frekuensi % Frekuensi %
Jumlah siswa (Σ) 26 100 26 100
Rata-rata nilai 73,96 83,58
Nilai tertinggi 93 100
Nilai terendah 53 60
Jumlah siswa 83,3 84,6
18 22
tuntas 3 2
Jumlah siswa 16,6 15,3
8 4
belum tuntas 7 8
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 22 halaman 228)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terjadi


peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I pertemuan 3 ke
siklus II pertemuan 1. Hal ini dibuktikan dari rata-rata nilai
yang meningkat dari 73,96 menjadi 83,58.
(3) Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ditemui
kendala penerapan pendekatan saintifik dengan media
flashcard pada siklus II pertemuan 1 yaitu pada langkah
menanya, siswa masih pasif untuk bertanya karena merasa
kebingungan dengan apa yang harus mereka tanyakan dan
siswa belum mampu menyimpulkan hasil diskusi dengan benar
karena belum memahami dengan benar materi kongres pemuda
dan sumpah pemuda. Adapun solusi dari kendala tersebut yaitu
111

guru membangun pemahaman siswa tentang materi kongres


pemuda dan sumpah pemuda.
Berdasarkan hasil refleksi selama pelaksanaan
pembelajaran melalui penerapan pendekatan saintifik dengan
media flashcard pada siklus II pertemuan 1 ini, maka peneliti
melanjutkan ke pertemuan kedua dengan harapan
pembelajaran akan lebih meningkat dari sebelumnya.
2) Pertemuan 2
a) Perencanaan
Berdasarkan hasil analisis dari siklus II pertemuan 1, peneliti
merencanakan tindakan untuk siklus II pertemuan 2 sebagai
berikut: (1) melakukan koordinasi dengan guru kelas tentang
waktu pelaksanaan pembelajaran; (2) membuat RPP siklus II
pertemuan 2 yang yang terdapat pada lampiran 19 halaman 215;
(3) berkoordinasi dengan guru kelas mengenai langkah-langkah
yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus II
pertemuan 1; (4) menghubungi teman sejawat untuk menjadi
observer; (5) menyiapkan media pembelajaran, dan sarana
pendukung lain yang dapat mendukung proses pembelajaran; (6)
mempersiapkan instrumen yang diperlukan dalam penelitian
berupa lembar evaluasi, lembar observasi, dan lembar wawancara;
serta (7) mempersiapkan alat dokumentasi.
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan sikus II pertemuan 2 pada Senin, 5
Februari 2018 dengan jumlah siswa 26. Pelaksanaan tindakan
dalam penelitian ini yaitu guru kelas V dan pembelajaran yang
dilaksanakan sesuai langkah-langkah pendekatan saintifik dengan
media flashcard. Materi pada pertemuan 2 adalah perjuangan para
pejuang pada masa penjajahan Jepang. Pembelajaran ini melalui
112

kegiatan awal selama 5 menit, kegiatan inti selama 45 menit, dan


kegiatan akhir selama 20 menit.
Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam
dan menayangkan video kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia.
Guru mengeksplor pengetahuan awal siswa tentang latar belakang
kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia. Setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengajak siswa untuk
tepuk semangat agar siswa semangat dan nyaman dalam
mengikuti pembelajaran.
Kegiatan inti dilaksanakan dengan tahapan eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi dengan menerapkan langkah-langkah
penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard, yaitu: 1)
mengamati dengan media flashcard, 2) menanya, 3)
mengumpulkan informasi dengan media flashcard, 4) menalar,
dan 5) mengomunikasikan. Langkah pertama dimulai saat guru
menampilkan video kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia.
Kemudian guru menjelaskan tentang latar belakang bangsa
Jepang ke Indonesia. Siswa dengan antusias memperhatikan
penjelasan guru dan mempelajari flashcard yang sudah dibagikan
di setiap kelompok. Setelah itu guru mengajak siswa untuk
bertanya jawab tentang materi tersebut, tetapi sebelumnya
flashcard harus dikumpulkan terlebih dahulu. Siswa yang bisa
menjawab langsung tunjuk tangan dan apabila jawaban benar
akan mendapatkan reward. Siswa-siswi aktif untuk menjawab
pertanyaan walaupun ada beberapa siswa yang masih salah dalam
menjawab, tetapi guru sudah memberikan apresiasi berupa tepuk
tangan karena sudah berani dalam menjawab. Guru mengatur
setiap pembagian anggota kelompok secara merata yaitu
berjumalah 3-4 siswa per kelompok. Pada tahap elaborasi, siswa
sangat antusias mengerjakan tugas kelompoknya dan tanpa harus
113

disuruhpun mereka sudah mengerti tugas mana saja yang harus


mereka kerjakan, karena guru mengajarkan siswa untuk mandiri
dan tepat waktu ketika diberikan tugas (terdapat pada lampiran 27
gambar 17 halaman 243). Setiap kelompok mampu menunjukkan
kerjasama yang baik, karena setiap muncul permasalahan semua
anggota bergabung untuk membahasnya secara bersama-sama.
Setiap anggota kelompokpun menyampaikan ide dan pendapatnya
tentang permasalahan pokok yang harus dipecahkan sesuai isi
LKS. Guru hanya memberikan rambu-rambu yang harus
dipahami siswa agar hasil diskusi siswa sesuai dengan harapan.
Pada tahap konfirmasi yaitu mempresentasikan hasil diskusi,
siswa sudah mengerti tentang kewajibannya dan tanpa disuruh
setiap anggota kelompok siap untuk mempresentasikan hasil
diskusi (terdapat pada lampiran 27 gambar 22 halaman 244).
Selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada anggota lain
untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang presentasi dan
guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal yang kurang jelas, namun siswa-siswi menjawab
sudah sama dan jelas jawabnya. Kegiatan terakhir guru
menginstruksikan siswa untuk menulis kesimpulan diskusi yang
telah disepakati bersama (terdapat pada lampiran 27 gambar 26
halaman 244).
Pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup yang
dilaksanakan 15 menit. Kegiatan yang dilakukan yaitu
mengerjakan soal evaluasi, guru memberikan pesan moral kepada
siswa dan diakhiri dengan salam.
114

c) Pengamatan
Berikut merupakan hasil pengamatan terhadap guru dan siswa
tentang penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard
pada siklus II pertemuan 2.

Tabel 4.17 Hasil Pengamatan terhadap Guru dan Siswa tentang


Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard Siklus II Pertemuan 2
No Langkah-langkah Rata-rata Persentase (%)
Guru Siswa Guru Siswa
1. Mengamati dengan 3,83 3,5 95,83 87,5
media flashcard
2. Menanya 3,17 3,5 79,17 87,5
3. Mengumpulkan 3,58 3,5 89,58 87,5
informasi dengan
media flashcard
4. Menalar 3,33 3,44 83,33 86,11
5 Mengomunikasikan 3,33 3,17 83,33 79,17
Rata-rata 3,45 3,42 86,25 85,56
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 20 halaman 224)

Keterangan
A = Sangat baik (85-100%)
B = Baik (75-84%)
C = Cukup (55-64%)
D = Gagal (≤54%
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
proses pembelajaran penerapan pendekatan saintifik dengan media
flashcard terhadap guru dan siswa telah berhasil mencapai
indikator kinerja penelitian yakni 86,25% dan 85,56% dengan
kategori sangat baik. Pada langkah mengamati, guru menayangkan
video kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia. Guru membagikan
media flashcard secara teratur di setiap kelompok. Guru mengatur
siswa untuk membentuk kelompok 3-4 siswa per kelompok. Guru
115

membiarkan siswa untuk mengatur kelompoknya tanpa harus


diatur agar siswa mandiri. Guru memberikan waktu setengah jam
agar siswa dapat mempelajari materi yang terdapat pada media
flashcard secara bergantian. Pada langkah menanya, guru bertanya
jawab dengan siswa tentang materi perjuangan para pejuang pada
masa penjajahan Jepang. Pada langkah mengumpulkan informasi
dengan media flashcard, guru menjelaskan tentang bahan diskusi
yang harus diselesaikan dan mengajak siswa untuk tepat waktu
dalam mengerjakan LKS. Guru berkeliling di setiap kelompok
untuk mengecek perkembangan siswa dalam menyelesaikan
permasalahan dalam LKS. Pada langkah menalar, guru
membimbing siswa untuk bertukar pendapat dan gagasan serta
membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi. Kegiatan
pada langkah terakhir yaitu, guru menginstruksikan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi dan memberikan kesempatan siswa
untuk menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Akan tetapi,
tidak ada siswa yang menanggapi hasil presentasi kelompok lain,
karena jawaban mereka sama. Guru juga memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas, dan
menginstruksikan siswa untuk menulis hasil diskusi yang telah
disepakati bersama.
Berdasarkan hasil wawancara, pembelajaran berlangsung sesuai
dengan skenario pendekatan saintifik dengan media flashcard.
Semua langkah terlaksana dan tidak ada kegiatan yang terlewatkan.
Guru mengaktifkan siswa dengan memberikan motivasi, reward,
serta merangsang siswa bertanya dengan memberikan pertanyaan
secara langsung sesuai dengan materi yang ada pada flashcard.
Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib dan antusias. Siswa
juga merasa senang dengan pembelajaran, karena media yang
116

digunakan berwarna dan bergambar, sehingga dapat menarik siswa


untuk mempelajarinya.
Pada akhir pelaksanaan tindakan, dilaksanakan post test untuk
mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan.
Berdasatkan tabel di bawah, dapat diketahui bahwa presentase
siswa yang tuntas telah melebihi indikator kinerja yang ditargetkan
yaitu mencapai 88,46%. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh juga
meningkat dari pertemuan lalu menjadi 84,92.
Berikut tabel nilai post test siklus II pertemuan 2:

Tabel 4.18 Nilai Post test Siklus II Pertemuan 2


Interval Nilai Frekuensi % Keterangan
100 4 15,38 Tuntas
93 5 19,23 Tuntas
87 2 7,69 Tuntas
83 4 15,38 Tuntas
80 5 19,23 Tuntas
73 2 7,69 Tuntas
70 1 3,85 Tuntas
Belum
67 3 11,54
Tuntas
Jumlah (Σ) 26 100
Rata-rata nilai 84,92
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 67
Jumlah siswa tuntas 3 88,46
Jumlah siswa belum tuntas 23 11,54
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 22 halaman 228)

d) Refleksi
(1) Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan media flashcard ini dilaksanakan dengan
langkah-langkah: (a) mengamati dengan media flashcard, (b)
117

menanya; (c) mengumpulkan informasi dengan media


flashcard; (d) menalar; dan (e) mengomunikasikan. Pada
langkah pertama, guru mengeksplor pengetahuan siswa dengan
menayangkan video kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia.
Setelah mengamati video, guru menjelaskan latar belakang
datangnya bangsa Jepang ke Indonesia. Siswa dengan antusias
memperhatikan penjelasan guru dan mempelajari flashcard
yang sudah disediakan. Pada langkah menanya, guru bertanya
jawab dengan siswa tentang materi perjuangan para pejuang
pada masa penjajahan Jepang. Pada langkah mengumpulkan
informasi dengan media flashcard, guru menjelaskan tentang
bahan diskusi yang harus diselesaikan siswa dan siswa diajak
untuk tepat waktu dalam mengerjakan LKS. Pada langkah
menalar, guru membimbing siswa untuk bertukar pendapat dan
gagasan serta membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil
diskusi. Kegiatan pada langkah terakhir yaitu guru
menginstruksikan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi,
memberikan kesempatan siswa untuk menanggapi presentasi,
memberikan kesempatan siswa untuk menanyakan hal yang
belum jelas, dan menginstruksikan siswa untuk menulis hasil
diskusi yang telah disepakati bersama.
(2) Peningkatan Hasil belajar IPS tentang Perjuangan para
Pejuang pada Masa Penjajahan Jepang
Peningkatan hasil pembelajaran IPS tentang perjuangan
para pejuang pada masa penjajahan Jepang dapat diamati dari
perbandingan nilai post test siswa pada siklus II pertemuan 1
dan 2 berikut:
118

Tabel 4.19 Perbandingan Post test Siklus II


Pertemuan 1 Pertemuan 2
Interval Nilai
Frekuensi % Frekuensi %
Jumlah siswa (Σ) 26 100 26 100
Rata-rata nilai 83,58 85, 92
Nilai tertinggi 100 100
Nilai terendah 60 67
Jumlah siswa 84,6 88,4
22 23
tuntas 2 6
Jumlah siswa 15,3 11,5
4 3
belum tuntas 8 4
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 22 halaman 228)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat peningkatan persentase


siswa yang tuntas, dari 84,62% menjadi 88,46%. Berdasarkan
jawaban evaluasi, siswa yang belum tuntas ini karena mereka
kurang percaya diri dalam memilih jawaban.
(3) Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard pada Siklus II Pertemuan 2
Pada pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan
pendekatan pendekatan saintifik dengan media flashcard pada
siklus II pertemuan 2 ditemukan kendala yaitu pada saat guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan
bertanya, tidak ada siswa-siswi yang bertanya dan mereka
hanya menjawab sudah sama dan jelas. Adapun solusi dari
kendala tersebut adalah setiap kelompok diwajibkan untuk
menambahkan atau memberikan pendapat tentang hasil
presentasi kelompok lain.
3) Analisis Antarpertemuan Siklus II
a) Analisis Proses Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Data mengenai proses penerapan pendekatan saintifik dengan
media flashcard terhadap hasil belajar IPS tentang perjuangan
119

para pejuang pada masa penjajahan Jepang yang dilakukan pada


siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.20 Analisis Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa


dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard Pada Siklus II
No Langkah-langkah Guru Siswa
1 2 1 2
1. Mengamati dengan 3,5 3,83 3,83 3,5
media flashcard
2. Menanya 3,33 3,17 3 3,5

3. Mengumpulkan 3,25 3,58 3,25 3,5


informasi dengan
media flashcard
4. Menalar 3,33 3,33 3,22 3,44
5 Mengomunikasikan 3,33 3,33 3,42 3,17
Rata-rata 3,35 3,45 3,34 3,42
Persentase (%) 83,75 86,25 83,61 85,5
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 20 halaman 224)

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa persentase


rata-rata observasi guru dan siswa pada pertemuan pertama belum
mencapai indikator kinerja yang ditargetkan yaitu 83,75% dan
83,61%, namun pada pertemuan kedua telah mencapai indikator
dengan persentase 86,25% dan 85,5%. Hal ini terjadi, karena pada
siklus II pertemuan 2 guru mengakui mulai terbiasa dalam
menerapkan pendekatan saintifik dengan media flashcard dalam
pembelajaran. Guru juga menambahkan bahwa pada pertemuan 1
guru masih membuka RPP untuk mengecek kembali langkah yang
akan dilakukan. Pada pertemuan kedua, guru tidak lagi membuka-
buka RPP karena sudah mulai terbiasa. Pada saat pembelajaran
kedua, guru mengakui bahwa pembelajaran terasa mengalir apa
adanya dan sesuai dengan skenario pendekatan saintifik dengan
media flashcard.
120

b) Analisis Peningkatan Hasil belajar IPS tentang Perjuangan


Para Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus
II pertemuan 1 dan 2, hasil evaluasi mengenai hasil belajar IPS
tentang perjuangan para pejuang pada masa penjajahan Belanda
dan Jepang pada siswa kelas V SD Negeri 1 tertera pada tabel
berikut ini:

Tabel 4.21 Analisis Hasil Belajar Siklus II


Frekuensi Persentase (%)
Pembanding
Pert 1 Pert 2 Pert 1 Pert 2 Ket
Jumlah (Σ) 26 26 100 100
Rata-rata nilai 83,58 84,92 Meningkat
Nilai tertinggi 100 100
Nilai terendah 60 67
Siswa tuntas 22 23 84,62 88,46 Meningkat
Belum tuntas 4 3 15,38 11,54
(data selengkapnya terdapat pada lampiran 22 halaman 228)

Berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar pada tabel di


atas mengalami peningkatan dari 84,62% menjadi 88,46%.
Persentase tersebut telah mencapai indikator kinerja yang
ditargetkan dan dapat dinyatakan bahwa penelitian ini berhasil.
Pada pertemuan kedua sebagian besar siswa merasa percaya diri
dalam mengerjakan evaluasi, karena merasa telah memahami
materi yang diajarkan (salah satunya terdapat pada lampiran 23
halaman 229).
c) Analisis Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik
dengan Media Flashcard
Selain analisis proses dan hasil, dalam siklus II juga dibahas
kendala dan solusi yang terjadi dalam setiap pertemuan. Berikut
kendala dan solusi pada siklus II.
121

Tabel 4.22 Kendala dan Solusi Siklus II


Kendala Solusi
Pertemuan (1) siswa belum mampu (1) Membangun
1 menyimpulkan hasil pemahaman siswa
diskusi dengan benar dengan cara
karena belum meluruskan setiap
memahami dengan kesalahpahaman
benar materi tersebut. siswa.
Pertemuan (1) Pada langkah (1) Setiap kelompok
2 menanya, siswa masih diwajibkan untuk
pasif untuk bertanya menambahkan atau
dan mereka hanya memberikan pendapat
menjawab sudah sama tentang hasil
dan jelas. presentasi kelompok
lain.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kendala pada


siklus II pertemuan 1 tidak terulang kembali pada pertemuan
kedua. Hal ini membuktikan bahwa solusi yang diterapkan
berhasil. Kedala pada pertemuan kedua dapat dihindari jika siswa
terbiasa menanggapi, jadi solusi pada pertemuan kedua akan
dilakukan pada setiap pembelajaran, tidak hanya pada saat
penelitian dilakukan.
Berdasarkan hasil analisis pada siklus II, dapat disimpulkan
bahwa proses penerapan pendekatan saintifik dengan media
flashcard yang dilaksanakan guru dan siswa pada tiap pertemuan
sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditargetkan yaitu
85%. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dicukupkan dan
tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
3. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
a. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Data mengenai pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan
penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard baik dari
122

segi proses maupun hasil antara siklus I dan II berbeda. Berikut


data hasil analisis pelaksanaan tindakan pada siklus I dan siklus II
oleh guru dan siswa disajikan pada tabel 4.23 di bawah ini:

Tabel 4.23 Analisis Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa


dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard Pada Siklus I dan II
No Langkah-langkah Guru Siswa
Siklus
1 2 1 2
1. Mengamati dengan 3,17 3,67 3,06 3,67
media flashcard
2. Menanya 2,95 3,25 3 3,33

3. Mengumpulkan 3,06 3,42 3,05 3,38


informasi dengan
media flashcard
4. Menalar 2,74 3,33 2,74 3,33
5 Mengomunikasikan 2,95 3,33 2,86 3,3
Rata-rata 2,98 3,4 2,94 3,402
Persentase (%) 74,35 85 73,55 85,05

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat dengan jelas bahwa


persentase pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa
dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media flashcard
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus II
perolehan persentase 85% dan 85,05% telah mencapai indikator
kinerja yang ditargetkan yaitu 85%.
Mengacu pada Tabel 4.23, rata-rata hasil observasi guru dan
siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan media
flashcard pada siklus I dan II dapat disajikan dalam bentuk diagram
berikut ini
123

90.00% 85.05%
85%
85.00%
Guru
80.00% 73.55%
74.35% Siswa
75.00%

70.00%
Siswa
65.00% Guru
Siklus I
Siklus II

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Penerapan Pendekatan


Saintifik dengan Media Flashcard

b. Peningkatan Hasil Belajar IPS tentang Perjuangan para


Pejuang pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Selain proses pembelajaran, berikut disajikan analisis
peningkatan hasil belajar
belajar pada siklus I dan siklus II dalam Tabel
4.24 sebagai berikut:

Tabel 4.24 Analisis Peningkatan Hasil Belajar IPS Antarsi


Antarsiklus
Perolehan Hasil Belajar Siswa
Tindakan Belum Tuntas (%) Tuntas (%)

Siklus I 37,18 62,82


Siklus II 13,46 86,54
54
124

Berdasarkan tabel di atas, ketuntasan siswa meningkat dari


siklus I ke siklus II dengan persentase dari 62,82 menjadi 86,54.
Hal ini juga dapat dikatakan bahwa persentase siswa yang belum
tuntas menurun secara signifikan dari siklus I ke siklus II.
Berdasarkan tabel hasil pembelajaran tersebut di atas, dapat dibuat
diagram berikut.

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% Tuntas
40.00% Belum Tuntas

30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar IPS Antarsiklus

c. Hasil Observasi Guru, Observasi Siswa dan Ketuntasan Hasil


Belajar IPS dengan Menerapkan Pendekatan Saintifik dengan
Media Flashcard
Perbandingan persentase hasil observasi guru, observasi siswa,
dan ketuntasan hasil belajar IPS pada siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada Tabel 4.25 berikut.
125

Tabel 4.25
4. Perbandingan Persentase Hasil Observasi Guru,
Observasi Siswa, dan Ketuntasan Hasil Belajar IPS
Perolehan Hasil
Tindakan Observasi Guru Observasi Belajar IPS
(%) Siswa (%) (%)
Siklus I 74,35 73,55 62,82
Siklus II 85 85,05 86,54

Berdasarkan Tabel 4.25


25 tentang perbandingan persentase hasil
observasi guru, observasi siswa, dan ketuntasan hasil belajar IPS di
atas, terlihat bahwa ketuntasan guru meningkat dari siklus I ke
siklus II dengan persentase 74,35%
74,35 menjadi 85%.. Hal ini juga
terjadi peningkatan ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II
dengan persentase 73,55%
73,55 menjadi 85,05%.. Pada perolehan hasil
belajar IPS juga terjadi peningkatan
eningkatan dari siklus I ke siklus II
dengan persentase 62,82%
62,82 menjadi 86,54%.. Berdasarkan tabe
tabel di
atas, dapat dibuat diagram dan grafik.. Diagram dan grafik tersebut
menyajikan tentang hasil perbandingan persentase hasil observasi
guru, observasi siswa, dan ketuntasan hasil belajar IPS
PS dalam 2
siklus yang terdapat pada Gambar. 4.3 dan Gambar 4.4 sebagai
berikut:

100.00% 85,05%
85%
86,54%
74,35% 73,55%
80.00%
62,82%
60.00% Guru
Siswa
40.00%
Hasil Belajar
20.00%

0.00%
Siklus I Siklus II

Gambar 4.3 Perbandingan


Per Hasil Observasi Guru, Observasi S
Siswa
dan Ketuntasan Hasil Belajar
126

100.00% 86,54%
90.00%
74,35% 85,05%
80.00%
85%
70.00% 73,55%
60.00% Guru
62,82%
50.00%
Siswa
40.00%
Hasil Belajar
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Hasil Observasi Guru, Observasi
Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar

Berdasarkan Tabel 4.25, Gambar 4.3 dan Gambar 4.4, dapat


disimpulkan bahwa peningkatan hasil observasi guru dan siswa
dalam penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard
memberikan pengaruh pada peningkatan ketuntasan hasil belajar
IPS. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil observasi pada setiap
siklusnya yang diikuti dengan peningkatan ketuntasan hasil belajar
IPS pada setiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar terjadi cukup
signifikan pada siklus I menuju siklus II, hal ini disebabkan karena
dalam siklus I terdapat beberapa kendala yang membuat hasil
belajar masih tergolong rendah, seperti: guru belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya; hanya beberapa siswa-
siswi saja yang aktif dalam memberikan tanggapan; guru belum
terlihat mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi; ketika
diberikan kesempatan mempelajari flashcard, banyak siswa-siswi
yang hanya sekedar membaca dan tidak memahami isinya dan
terdapat beberapa siswa yang hanya ikut nama dalam berdiskusi
127

kelompok. Kendala – kendala tersebut masih sering sekali muncul


pada siklus I, karena siswa-siswi belum menyesuaikan dengan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik dengan
media flashcard, sehingga menyebabkan hasil belajar pertemuan
1,2 dan 3 pada siklus I masih cukup rendah dan ketika masuk pada
siklus II pertemuan 1, anak mulai menyesuaikan dengan
pembelajaran dan kendala-kendala pada siklus I berkurang dan
dapat diatasi oleh guru.
d. Kendala dan Solusi Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard
Kendala dan solusi yang ditemui selama pembelajaran pada
siklus I dan II dalam menerapkan pendekatan saintifik dengan
media flashcard sebagai berikut.

Tabel. 4.25 Kendala dan Solusi Pelaksanaan Pembelajaran


Antarsiklus
Siklus Kendala Solusi

I (1) Peneliti kurang (1) Peneliti seharusnya


persiapan dalam menyiapkan peralatan-
menyiapkan peralatan yang digunakan
peralatan- untuk menayangkan
peralatan yang video sebelum jam
digunakan untuk pelajaran dimulai
memutar video,
sehingga menyita
beberapa waktu
pembelajaran
(2) Pembagian media (2) Peneliti menjelaskan
flashcard secara teknik pembagian media
acak kepada agar siswa-siswi dapat
siswa-siswi tertib dalam mempelajari
membuat kelas media tersebut
menjadi ramai,
karena banyak
siswa yang ramai
128

jalan-jalan untuk
menukarkan
flashcard dengan
temannya
(3) Jumlah flashcard (3) Menjelaskan flashcard
yang harus mana saja yang harus
dipelajari tidak dipelajari dengan
jelas, sehingga menuliskan topik atau
banyak siswa yang judul tiap flashcard pada
bingung dengan papan tulis, sehingga
kartu mana saja siswa tidak bingung
yang harus
dipelajari, karena
tersebar secara
acak dan harus
mencari sendiri
flashcard yang
belum dibacanya
(4) Hanya beberapa (4) Merangsang setiap
siswa-siswi itu saja kelompok yang pasif
yang sering aktif bertanya dengan
dalam memberikan memberikan pertanyaan
tanggapan tentang kepada anggota
hasil presentasi kelompok tersebut
kelompok lain
(5) Pada saat (5) Mengajak siswa untuk
pembelajaran menanyakan tentang
belum ada siswa- materi apa saja yang
siswi yang belum dipahami
bertanya tentang
materi yang belum
dipahami
(6) Pada saat (6) Mengajak siswa untuk
menyimpulkan menyimpulkan hasil
hasil diskusi, siswa diskusi dengan
belum mampu membimbing dan
menyimpulkan meluruskan setiap
hasil diskusi perbedaan pendapat di
sendiri, sehingga setiap kelompok,
hanya guru yang sehingga siswa mampu
menyimpulkan mengolah kesimpulan
hasil diskusi pada dengan sendirinya
pembelajaran
tersebut
129

(7) Siswa belum (7) Merangsang siswa


berani bertanya dengan cara
mengajukan guru memberikan
pertanyaan dan pertanyaan
apabila guru
kembali bertanya,
siswa-siswi
menjawab sudah
jelas
(8) Terdapat beberapa (8) Mengamati diskusi
siswa yang hanya kelompok dan menegur
ikut nama saja atau memberikan sanksi
dalam berdiskusi, bagi anggota kelompok
karena hanya yang tidak ikut
siswa itu saja menyelesaikan LKS
yang mengerjakan
tugas
kelompoknya
sedangkan lainnya
ramai mengobrol
(9) Pada saat (9) Menerangkan terlebih
berdiskusi guru dahulu tentang pokok
harus berkeliling permasalahan
dari satu berdasarkan LKS, karena
kelompok ke siswa kelas tinggi itu
kelompok lain dituntut untuk mandiri
untuk dan siswa dapat
menerangkan soal memperhatikan
yang belum penjelasan guru tentang
dipahami topik permasalahan yang
harus didiskusikan
(10) Pada saat guru (11) Memberikan reward
memberikan kepada siswa yang
kesempatan aktif bertanya agar
kepada siswa siswa senang
untuk bertanya
tentang hal
yang kurang
jelas, tidak ada
siswa yang
bertanya
dengan alasan
sudah jelas
130

II (1) Siswa belum (1) Guru membangun


mampu pemahaman siswa dengan
menyimpulkan cara meluruskan setiap
hasil diskusi kesalahpahaman siswa
dengan benar
karena belum
memahami
dengan benar
materi tersebut

(2) Pada langkah (2) Setiap kelompok


menanya, siswa diwajibkan untuk
masih pasif untuk menambahkan atau
bertanya dan memberikan pendapat
mereka hanya tentang hasil presentasi
menjawab sudah kelompok lain
sama dan jelas

B. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka pembahasan dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Flashcard
Penelitian ini dilakukan selama dua siklus dengan lima kali pertemuan.
Pembelajaran yang dilakukan pada setiap pertemuan menerapkan
pendekatan saintifik dengan media flashcard. Langkah kegiatan
pembelajaran dalam pendekatan saintifik yaitu: a) mengamati, b) menanya,
c) mengumpulkan informasi, d) mengolah informasi, dan e)
mengomunikasikan (Hosnan, M. 2016: 82). Sejalan dengan pendapat
tersebut, peneliti juga melakukan langkah sesuai dengan yang disebutkan,
namun peneliti memodifikasi langkah tersebut dengan menggunakan
media flashcard sebagi pendukung penerapan pendekatan saintifik
menjadi sebagai berikut: a) mengamati dengan media flashcard, b)
menanya, c) mengumpulkan informasi dengan media flashcard, d)
menalar; dan e) mengomunikasikan.
131

Kelima langkah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa kegiatan


yang dilakukan yaitu: 1) mengamati dengan media flashcard, guru
menampilkan video dan mengenalkan media flashcard untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan awal siswa dan mendorong siswa untuk
melakukan pengamatan lebih lagi; 2) menanya, guru memberikan
pertanyaan dan penjelasan guna merangsang siswa untuk mengidentifikasi
masalah dan menanyakan masalah; 3) mengumpulkan informasi dengan
media flashcard, guru menjelaskan teknik diskusi, menginstruksikan
pembentukan kelompok, membimbing siswa mempelajari buku sumber
dan media yang disediakan guru; 4) menalar, guru membimbing siswa
untuk bertukar pendapat, menyelesaikan masalah dan menyimpulkan
permasalahan yang ada; 5) mengomunikasikan, guru menginstruksikan
siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi, memberikan kesempatan
kepada siswa yang ingin menanggapi, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas, dan menginstruksikan
siswa menulis simpulan hasil diskusi yang telah disepakati bersama.
Langkah inti dan kegiatan yang diterapkan peneliti juga sejalan dengan
langkah yang diterapkan oleh (Ine, M. E. 2015: 280) yaitu: 1) mengamati:
yang diamati adalah materi yang berbentuk fakta, yaitu fenomena atau
peristiwa dalam bentuk gambar, video, rekaman suara atau fakta langsung
yang bisa dilihat dan disentuh, 2) menanya: kegiatan menanya dilakukan
sebagai salah satu proses membangun pengetahuan peserta didik dalam
bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum, dan teori, hingga berpikir tingkat
tinggi, 3) mengumpulkan data, proses pengumpulan data dilakukan
berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun siswa, 4)
mengasosiasikan, informasi yang diperoleh oleh masing-masing siswa dari
hasil membaca materi didiskusikan bersama teman satu kelompok untuk
menjawab rumusan masalah yang telah dibuat, dan 5) mengomunikasikan
hasil, siswa dipandu untuk dapat mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas. Selain itu juga terdapat kesamaan langkah-
132

langkah yang diterapkan oleh Ahmad, D. A (2016: 11) meliputi kegiatan


mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa, dimana siswa dalam pembelajaran
aktif menemukan konsep materi yang ingin disampaikan guru dalam
kegiatan pembelajaran. Rasa ingin tahu siswa muncul ketika kegiatan
mengamati dan menanya, kemudian siswa sendiri yang mencari jawaban
atas pertanyaan yang muncul melalui kegiatan mencoba/mengumpulkan
data dan mengolah data dari hasil percobaan dan diskusi terkait materi
yang dipermasalahkan menggunakan buku sumber yang digunakan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara, guru mengakui bahwa belum menguasai
langkah-langkah pembelajaran dan perlu menyesuaikan pada proses
pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan media
flashcard. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan melalui 3 pertemuan
dengan indikator menceritakan penyebab jatuhnya daerah Nusantara ke
dalam kekuasaan Belanda; mengidentifikasi tokoh-tokoh Belanda pada
masa penjajahan; menjelaskan sistem kerja paksa, tanam paksa dan
penarikan pajak yang memberatkan rakyat; menyebutkan tokoh-tokoh
daerah yang berjuang melawan Belanda; mendeskripsikan riwayat para
tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah; menceritakan perjuangan
para tokoh daerah dalam upaya mengusir penjajah Belanda;
menyimpulkan bentuk perlawanan para tokoh pejuang dalem mengusir
Belanda; menceritakan latar belakang pergerakan nasional; menjelaskan
organisasi pergerakan nasional; dan menyimpulkan peranan tokoh-tokoh
pergerakan nasional. Pelaksanaan pada siklus 1 secara keseluruhan telah
sesuai dengan skenario yang direncanakan, namun persentase rata-rata
yang diperoleh guru dan siswa pada siklus I belum mencapai indikator
yakni 74,35% dan 73,55%. Terdapat kendala yang harus diperbaiki,
sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II.
133

Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi


siklus I dengan indikator mengidentifikasi berdirinya kongres pemuda I
dan kongres pemuda II; mendeskripsikan peranan tokoh dalam sumpah
pemuda; menceritakan pendudukan Jepang di Indonesia; menceritakan
sebab dan akibat pengarahan tenaga romusha oleh Jepang terhadap
penduduk Indonesia; menceritakan tokoh daerah dalam perlawanan
menentang Jepang; dan menyebutkan tokoh daerah yang menentang
penjajahan Jepang di Indonesia. Hasil penelitian pada siklus II
menunjukkan bahwa adanya peningkatan persentase rata-rata guru dan
siswa menjadi 85% dan 85,05%. Secara keseluruhan pembelajaran yang
dilakukan telah sesuai dengan skenario yang direncanakan dan kendala
yang ada tidak terlalu berpengaruh negatif bagi langkah pembelajaran
yang telah tersusun pada skenario, sehingga peneliti mencukupkan
tindakan karena persentase tersebut telah menunjukkan ketercapaian
indikator yang ditargetkan.
2. Peningkatan Hasil belajar IPS tentang Perjuangan Para Pejuang
pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Penelitian ini dilakukan 2 siklus dengan KKM=70. Pada siklus I
persentase rata-rata ketuntasan siswa 62,82%. Persentase itu belum
menunjukkan tercapainya indikator yang ditargetkan, sehingga penelitian
dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II persentase rata-rata ketuntasan
siswa naik menjadi 86,54%.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trapsilo
(2016), yang menyebutkan bahwa penerapan pendekatan saintifik dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada penelitian yang dilakukan Trapsilo
(2016:1), di siklus I persentase rata-rata ketuntasan siswa 67%, kemudian
naik menjadi 86% pada siklus II, dan naik lagi menjadi 95% pada siklus
III. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Ade (2016:1), dengan
persentase rata-rata ketuntasan pada siklus I sebesar 69,04% naik menjadi
81,66% pada siklus II dan 84,59% pada siklus III. Hasil Penelitian ini juga
134

sependapat dengan Fazriah (2015:1) yang mengemukakan bahwa


pendekatan siantifik dapat meningkatkan hasil belajar IPS, dengan
persentase rata-rata ketuntasan 76,92% pada siklus I dan 80,57% pada
siklus II.
3. Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Flashcard
Penerapan pendekatan saintifik dengan media flashcard untuk
meningkatkan hasil belajar IPS tentang perjuangan para pejuang pada
masa penjajahan Belanda dan Jepang di kelas V SD Negeri 1 Selang tahun
ajaran 2017/2018 yang telah dilaksanakan selama dua siklus menemui
beberapa kendala yaitu: a) peneliti kurang persiapan dalam mengatur
pembagian media; b) siswa kurang aktif dalam bertanya dan memberikan
tanggapan; c) siswa belum mampu menyimpulkan hasil diskusi; d)
terdapat siswa yang hanya ikut nama dalam kegiatan berkelompok; dan e)
guru harus berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain untuk
menjelaskan bahan yang didiskusikan. Adapun solusi dari kendala-kendala
tersebut yaitu: a) Peneliti menjelaskan teknik pembagian media agar
siswa-siswi dapat tertib dalam mempelajari materi tersebut; b) merangsang
setiap kelompok yang pasif bertanya dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan; c) mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi
kelompok dengan membimbing dan meluruskan setiap perbedaan
pendapat di setiap kelompok; d) mengamati diskusi kelompok dan
menegur atau memberikan sanksi bagi anggota kelompok yang tidak ikut
menyelesaikan LKS; dan e) menerangkan terlebih dahulu tentang pokok
permasalahan berdasarkan LKS.
Terdapat beberapa kesamaan kendala yang dihadapi peniliti dan
Fazriah, W. D. (2015), yaitu : a) kurangnya kemampuan siswa untuk
berbicara dalam kelas yaitu dalam hak bertanya dan menyampaikan
pendapat, b) kurangnya kemampuan menalar siswa, c) kurangnya
kerjasama dalam kelompok. Selain itu juga terdapat kesamaan kendala
135

dalam penelitian Ade, I.P (2016: 100), yaitu a) siswa belum berani maju
secara sukarela untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas
dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain, b) guru lupa memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanggapi hasil presentasi kelompok
siswa yang maju, c) siswa belum berani untuk memberikan tanggapan
pada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya. Dari kendala-
kendala yang muncul tersebut, terdapat kesesuaiannya dengan karakteristik
siswa menurut Erikson (Sobur, A. 2016: 136) bahwa anak kelas V SD rajin
mengerjakan tugas dengan pengarahan atau rangsangan dari orang tua.
Jadi, tanpa pengarahan atau rangsangan dari guru, anak cenderung tetap
pasif dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian kendala dan solusi penerapan pendekatan saintifik
dengan media flashcard tersebut, diharapkan dapat menjadi pertimbangan
bagi pelaksana penelitian yang akan datang supaya pelaksanaan
pembelajaran melalui penerapan pendekatan saintifik dengan media
flashcard dapat terlaksana lebih baik lagi.
136

Anda mungkin juga menyukai