Anda di halaman 1dari 11

I Putu Satrya Indrawangsa

1502005001
ACX’ 15
ORBIT

• Orbit (eye socket) merupakan tempat dari mata


- bentuknya pyramidal,
- terdapat ruang berupa bony cavity,
- terletak pada facial skeleton,
- base (orbital opening) mengarah ke anterior
- apex: mengarah ke posterior
• Orbit memiliki fungsi untuk melindungi organ dan struktur di dalamnya, antara lain :
- Bola mata dan otot-ototnya, saraf
- Pembuluh darah, lacrimal apparatus.

• Orbit memiliki 4 dinding, antara lain :


a. superior wall /roof: arahnya hampir pprox. horizontal.
Terbentuk dari :
- Bagian orbital dari frontal bone (terutama), di dalamnya terdapat lacrimal gland
- lesser wing dari sphenoid.
b. medial walls, terbentuk dari : ethmoid, frontal, lacrimal dan sphenoid bones
c. Lateral wall, terbentuk dari :
-frontal process dari zygomatic bone,
-greater wing dari sphenoid.
• Dinding yang paling tebal dan paling kuat
• Paling rentan terhadap blows dan direct trauma.
d. Inferior wall/floor terbentuk :
• Paling utama terbentuk oleh maxiila,
• Sebagian terbentuk oleh : zygomatic dan palatine bones.
• *Apex dari orbit terletak pada optic canal (foramen opticum), terletak sebelah medial dari
bagian superior orbital fissure.
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15
• Tulang-tulang tersebut membentuk orbit yang dilapisi oleh :
-periorbita (periosteum dari orbit) fascial sheath dari bola mata. Periorbita berkelanjutan
dengan optic canal dan superior orbital fissure dengan periosteal layer dari the dura
(duramater). Periorbita juga berhubungan/berkelanjutan dengan orbital fissure melalui
periosteum yang melapisi external sur-face dari cranium (pericranium).

FRACTURE OF ORBIT (diskip)


• An anterior blow to the eye may fracture of: - medial and and inferior walls of orbit.
• Indirect traumatic injury that displaces the
orbital walls is a “blowout fracture”.
• The medial wall fracture may involve:
-ethmoidal and sphenoidal sinuses.
• The inferior wall may involve: maxillary
sinus. Superior wall is stronger than
the medial and inferior walls

EXOPHTHALMOS (mata menonjol)


• Tumor pada orbit menyebabkan exophthalmos
-terjadinya protrusion dari bola mata.
• Tempat masuk tumor ke orbital cavity dalam middle cranial fossa adalah paling mudah melalui
superior orbital fissure.
• Pada penyakit Hyperthyroidism juga menunjukkan gejala exophthalmos, disebabkan karena
peningkatan volume dari konten orbital, contohnya seperti orbital musculature dan fat.

Bagian terluar mata ada


kornea
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15
EYELIDS and LACRIMAL APPARATUS

• Eyelids/palpebrae: kelopak mata untuk melindungi kornea dan bola mata dari injury (ex: dust ,
excessive light), melindungi kornea untuk tetap lembab oleh lacrimal fluid. Kita memliki reflek
mengedip, 1 menit berapa kali ? kalau berbohong lebih cepat
• Cilia/eyelashes berada di margin dari kelopak mata.
• Great sebaceous glandsciliary glands.
• Upper dan lower eyelids bertemu di bagian : canthi (terdiri dari cantus medial dan cantus
lateral)
(angle of the eye).
• Di sebelah lateral dari caruncle terdapat lipatan semilunar conjunctival = plica semilunaris.
(lipatan)
• Lacrimal punctum-a small pit. (lubang kecil, titik)
• Lacrimal papilla – a small elevation. (sedikit elevasi / peninggian)
• A similar punctum dan papilla terletak pada upper eyelid.
• The lacrimal apparatus terdiri dari :
a. Lacrimal glands.
b. Lacrimal ducts.
c. Lacrimal canaliculi
d. Nasolacrimal duct.
• Di sebelah medial angle (corner) dari mata terdapat deep region: lacrimal lake, dimana
terdapat lacrimal caruncle, small mound of moist, pink modified skin.

Pupil kalau disenter akan


mengecil atau miosis, kalau di
tempat gelap pupil akan
melebar atau midriasis. Pupil
itu celah di tengah iris
sebenarnya hanya lubang
karena di belakangnya terdapat
struktur maka terlihat gelap
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15

Dutus nasolacrimal gland, ini saluran


yang menghubungkan hidung dan
mata, maka saat menangis tidak
jarang juga ada cairan yang keluar
dari hidung
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15
Lacrimal Gland
• Almond-shaped in superolateral part of each orbit. (bentuk seperti buah almod)
• Secretion(TEARS): N. facialis (parasymphatetic) (menghasilkan air mata)
• Innervation
- Sympathetic (vasoconstriction)
- Parasympathetic (tears)

Orbital Gland
• EYEBALL,
• OPTIC NERVE,
• OCULAR MUSCLES,
• FASCIA,
• NERVES,
• VESSELS,
• FAT,
• LACRIMAL GLAND,
CONJUNCTIVAL SAC

Bola mata sebenarnya terdiri dari 3 lapis .

1. Outer layer: sclera (5/6 post) dan cornea (1/6 anterior, nervus V1, opthalmic nerve)
2. Middle layer: -choroid,
-ciliary body,
-iris.
vascular or pigmented layer.
3. Inner layer:
a. Optic part,
b. Nonvisual part.
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15

Corpus viterus (badannya)

Vitreous humor (isinya )

Lensa ada struktur khusus yang


memegang yaitu cilliary body dan
cilliary processus. Cilliary
processus menghasilkan aqueous
humor lebih tepatnya epitel non
pigmented dari cilliary prosesus.

Zonular fiber dari suspensory


ligament merupakan sabuk
pengikat pada lensa.

Retina
Optic part: menerima visual rays, mempunyai 2 lapisan : neural dan pigmented layers
Neural  bagian light-receptive ,
Pigmented  bagian yang bertugas sebagai light-absorbing property dari choroid dalam mengurangi
penyebaran cahaya pada mata.
2. Ciliary part
3. Iridial parts: lanjutan bagian anterior dari pigmented layer.

Fundus dan optic disc


• Fundus: bagian posterior dari mata, bentuknya circular depressed area. (sedikit cekung)
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15
• Optic disc: tempat dimana saraf optic masuk ke bola mata. Tidak sensitive terhadap cahaya,
karena:
a. Terdiri dari serabut saraf,
b. Tidak memiliki photoreceptors.
• Macula Lutea: berwarna kuning, terletak sebelah lateral dari optic disc, suatu area dengan
special photoreceptor cones untuk ketajaman penglihatan.
• Fovea centralis: terletak di tengah-tengah macula

Muscle of the Orbit


1. Levator palpebrae superioris,
2. Recti (sup, inferior, medial, and lateral),
3. Oblique ( superior and inferior).
Innervation:
N. VI Lateral rectus (RL6); N. IV  Sup. Oblique (OS4); N. III selain itu dipersarafi oleh (AO3),
termasuk const. pupillae dan ciliary muscle (parasymphathetic fibers); superior tarsal muscle
membantu levator dalam elevating superior eyelid (symphathetic-e.g.fright).
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15

Arteries Orbit

• Ophthalmic artery (terutama);


• Infraorbital artery;
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15
Central retinal artery, cabang dari ophth-artery, inferior dari optic nerve. It runs within dural sheath of
this nerve until it approaches the eyeball. This artery pierces the optic nerve and runs within it to emerge
at at the optic disc.
• Percabangan dari artery ini menyebar pada internal surface di retina.
• Percabangan terminal merupakan end arteries.
• Capillary lamina dari choroid mensuplai : nonvascular retina, contohnya sel photoreceptor dari
retina (rods and cones).

Veins dari Orbit


1. Superior ophthalmic vein;
2. Inferior ophthalmic vein; through the superior orbital fissure into cavernous sinus.
This vein also drains to pterygoid venous plexus (esp. head erect).
3. Central retinal vein, enters the cavernous sinus directly (usually);
4. Scleral venous sinus-anterior chamber of eye through which the aqueous humor is returned to blood
circulation.
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15
I Putu Satrya Indrawangsa
1502005001
ACX’ 15

Anda mungkin juga menyukai