Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

4.1 Perhitungan Blower

Untuk mengetahui jenis blower yang digunakan dapat dihitung pada penjelasan

dibawah ini :

Parameter yang diketahui :

Q = Kapasitas maksimum = 5.2 m3/min = 0.086 m3/s

Äp = Tekanan udara = 600 pa = 600 N/m2

n = Putaran = 2800 rpm

Q = Gravitasi = 9.8 m/s2

ρ udara = Massa jenis udara = 1.215 kg/m3

H = Head blower = 50.390 m

g = Gravitasi = 9.8 m/s

4.1.1 Menghitung Head Blower

Mencari Head blower :

∆p
H= …………………..… (Ref. Turbin Pompa dan Kompresor, hal 340)
p.g

Keterangan :

• ∆p = Tekanan udara (N/m2)

• g = Gravitasi (m/s2)

• ρ udara = 1.215 kg/m3 ………(Ref. Turbin Pompa dan Kompresor, hal 340)
Maka :

∆p 600
H= = = 50.390m
p.g (1.215)(9.8)

4.1.2 Putaran Spesifik

Penilaian yang berdasarkan pada putaran spesifik dapat ditentukan nilai

bilangan putaran cepat, yang mana nilai bilangan putar cepat ini akan

menentukan jenis roda blower yang digunakan.

Menentukan putaran spesifik :

Q
Ns = n. ………….. (Ref. Turbin Pompa dan Kompresor, hal 341)
H 3/ 4

Keterangan :

§ n = Putaran (rpm)

§ Q = Kapasitas maksimum (m3/s)

§ H = Head blower (m)

§ Ns = Putaran spesifik

Q
Maka : Ns = n.
H 3/ 4

0.086m 3 / s
= 2800.
(50.390) 3 / 4

0.29
= 2800.
18.91

= 42.94 1/menit

Dengan demikian diperoleh bilangan putar cepat :

Ns
σc = ………….(Ref. Turbin Pompa dan Kompresor, hal 339)
157.8

42.940
σc =
157.8

σ c = 0.27
Setelah nilai bilangan putar cepat telah diketahui, maka didapat jenis blower

yang digunakan untuk perancangan ini adalah menggunakan bentuk roda radial

dengan σ c < 0.32 dengan putaran spesifik dibawah < 50 1/menit. Ini dapat

dibaca dan dilihat pada gambar table 3.1

Table 3.1 Harga-harga Pompa pada Blower


(Ref. Turbin Pompa dan Kompresor, hal 339)

Bentuk roda Bilangan putar ( σ c) Putaran spesifik ( Ns )


Roda radial 0.06 – 0.32 10 – 50 1/menit
Roda diagonal 0.032 – 1.00 50 – 160 1/menit
Roda aksial 1.00 – 2.50 160 – 400 1/menit

4.1.3 Perhitungan Angka Reynold

Parameter yang diketahui :

§ ρ udara = 1.215 kg/m3

Untuk menghitung kecepatan aliran menggunakan rumus

Q
V = ……….(Ref. Mekanika Fluida & Hidraulika, hal 106)
1 / 4.π . A

Dimana :

Q = Kapasitas maksimum (m3/s)

A = Luas pipa (m2)

v Untuk pipa ukuran 3 in

Luasnya = 0.0491 ft2 = 0.528 m2

Q
Maka = V =
1 / 4.π . A

0.086
V =
(1 / 4)(3.14)(0.528)

V = 0.207 m/s
§ V = Kecepatan aliran = 0.207 m/s

§ L = Panjang lintasan saluran udara = 54cm = 0.54 m

§ v = Viskositas = 1.85.10-5 kg/m.s…(Ref. Perpindahan kalor, hal 205)

Setelah parameter dapat diketahui , maka kita dapat menghitung Angka Reynold

dengan rumus sebagai berikut :

ρ.V .L
Re = ….(Ref. Dasar teori sistem distribusi udara, hal 11)
v

(Ref. Mekanika fluida, hal 176)

Dimana :
Re = Angka Reynold
ρ = Massa jenis udara (kg/m3)
V = kecepatan aliran (m/s)
v = Viskositas (kg/m.s)
maka :
1.215.0.207.054
Re =
1.85.10 −5
= 7341.22m / s 2

4.1.4 Perhitungan Daya Udara (Nudara)

Untuk menghitung Daya Udara kita menggunakan rumus :

Daya Udara Nporos = γ . Q . H……(Ref. Turbin Pompa dan Kompresor, hal 242)

Parameter yang telah diketahui :

ρ = Massa jenis udara = 1.215 kg/m3

g = Percepatan gaya gravitasi = 9.8 m/s2

Q = kapasitas maksimum = 0.086 m3/s

H = Head blower = 50.390 m


Menentukan nilai γ atau berat jenis udara :

γ = ρ.G

γ = 1.215 (kg/m3) . 9,8 (m/s2)

γ = 11.9 kg/m2.s2

Maka :

Daya udara = γ . Q . H

Nudara = 11.9 (kg/m2s2) . 0.086 (m3/s) . 50.390 (m)

Nudara = 51.569 Watt.

4.1.5 Menentukan Daya Poros (Nporos)

Untuk perhitungan Daya poros pada blower sentrifugal dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Daya Poros Nporos = V x I x 0.7

Dimana 0.7 adalah rugi-rugi pada motor listrik

(Ref. Pompa dan Kompresor, Sularso, Haruo Tahara, Hal. 53)

Parameter yang diketahui :

Tegangan = 220 Volt

Arus = 1.0 Ampere

Konstanta rugi-rugi pada motor listrik = 0.7

Maka :

Daya Poros Nporos = V x I x 0.7

= 220 x 1.0 x 0.7

= 154 Watt
4.1.6 Efisiensi

Untuk perhitungan efisiensi pada blower sentrifugal dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

N udara
Efisiensi η = x100%
N poros

(Ref. Pompa dan Kompresor, Sularso, Haruo Tahara, Hal. 53)

Parameter yang digunakan dari perhitungan yang didapat sebelumnya :

Daya udara N udara = 51.569Watt

Daya poros N poros = 154Watt

Maka efisiensi dapat dihitung :

51.569
Efisiensi η = x100%
154
= 33.49 %
4.2 Tabel Pengujian

Untuk perhitungan pengujian yang dilakukan disini adalah dengan menguji

beberapa nilai tegangan berbeda yang menghasilkan beberapa nilai putaran dari

daya poros (Nporos) dan pengujian yang dilakukan untuk menentukan beberapa

nilai putaran spesifik dari blower.

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Pengujian Daya Poros

Tegangan Putaran Daya Poros Efisiensi

(volt) (rpm) (Watt) (%)

20 735.6 1.4 36.83

25 853.7 17.5 29.46

30 927.2 21 24.55

35 988.8 24.5 21.04

40 1059 28 18.41

45 1163 31.5 16.37


Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Pengujian Putaran Spesifik

Tegangan Putaran Putaran Spesifik

(volt) (rpm) (1/menit)

20 735.6 11.03

25 853.7 12.81

30 927.2 13.91

35 988.8 14.83

40 1059 15.89

45 1163 17.45

4.3 Grafik Hasil Perhitungan dan Analisa

4.3.1 Grafik Perbandingan Tegangan dengan Daya Poros

Grafik Tegangan Vs Daya poros

35
Tegangan (Volt)

30
25
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50

Daya poros (Watt)

Gambar 4.1 Grafik perbandingan tegangan dengan daya poros.

Dari grafik hasil perbandingan antara tegangan dengan daya poros dapat kita

lihat bahwa grafik terjadi kenaikan yang bertahap ini disebabkan oleh tegangan (Volt)

dan arus listrik yang didapat saat pengujian. Jika kita menaikkan tegangan maka akan

mengakibatkan kenaikkan pula pada daya poros yang dihasilkan oleh blower.
4.3.2 Grafik Perbandingan Putaran Mesin dengan Putaran Spesifik

Grafik Putaran mesin Vs Putaran spesifik


(1/menit)

20
Putaran spesifik
15
(1/menit)
10

0
0 500 1000 1500

Putaran mesin (rpm)

Gambar 4.2 Grafik perbandingan putaran mesin (rpm) dengan putaran

spesifik.

Dari grafik hasil perbandingan antara putaran rotasi (rpm) dengan putaran

spesifik (1/menit) dapat kita lihat bahwa grafik terjadi kenaikan yang bertahap ini

disebabkan oleh putaran rotasi (rpm) yang didapat saat pengujian. Jika kita menaikkan

putaran rotasi (rpm) maka akan terjadi kenaikkan pula pada putaran spesifik dan ini

akan menentukan jenis atau bentuk roda yang digunakan oleh blower.
Diagram Alur Perancangan

Start

Data Rancangan

Pemilihan Bahan dan Alat

Pembelian Bahan dan Alat

Proses Pembuatan, meliputi :


1. Pemotongan bahan
2. Pengelasan bahan Tidak
3. Penggerindaan
4. Pengampelasan
5. Pengecatan

Proses Perakitan
1. Pembentukan bagian bahan
2. Penyambungan bahan
3. Pemasangan bahan

Pengujian

Ya

End
Diagram Alur Proses Kerja Alat

Start

Persiapkan biji kacang kedelai

Hidupkan Mesin / Tombol On

Masukkan biji kacang kedelai

Proses 1 = Proses Pemecahan biji kacang kedelai

Proses 2 = Proses Pemisahan kulit kacang kedelai yang telah pecah

Hasil Proses pemisahan kulit kacang kedelai yang telah bersih

Matikan Mesin / Tombol Off

End

Anda mungkin juga menyukai