NIM : 3.22.20.1.07
MATKUL : Pembangkit Tenaga Alternatif
➢ Cara mendapatkan karakteristik ideal turbin angin dengan nilai limit betz = 0,593!
• Energi kinetik dari suatu massa udara m bergerak pada kecepatan v dapat
dinyatakan sebagai :
𝐸k= 1 𝑚 𝑣2 (Nm) )
2
V̇ = 𝑣 𝐴 (m3 /s)
• Potensi energi angin yang digunakan dalam menggerakkan turbin angin dengan
penampang dihembuskan angin di areanya dengan kecepatan udara maka laju
aliran massa udara yang melewati sebuah tempat adalah :
ṁ =𝜌𝐴𝑣 (kg/s)
• Sehingga energi kinetik maksimum yang dihasilkan persatuan waktu atau daya
kinetik (𝑃ki𝑛) maksimum angin yang melewati rotor turbin
𝑃ki𝑛 = 1 𝜌 𝐴 𝑣3 (Watt)
2
• Energi mekanik yang diambil dari angin satuan waktu didasarkan pada persamaan:
3
P= 1 𝜌𝐴1 𝑣1 − 1 𝜌𝐴2 𝑣2 3 = 1 𝜌(𝐴1 𝑣13 − 𝐴2 𝑣23) (1.5)
2 2 2
Maka :
• Persamaan lainnya yang diperlukan untuk mencari besarnya daya yang dapat
diambil adalah persamaan momentum :
F = ṁ (𝑣1 − 𝑣2)
P = 𝐹 𝑣′ = ṁ (𝑣1 − 𝑣2) 𝑣′
1
2
ṁ( 𝑣12 − 𝑣22) = ṁ(𝑣1 − 𝑣2) 𝑣′
Sehingga :
𝑣′ = 1 (𝑣1 − 𝑣2)
2
𝑣1+ 𝑣2
𝑣′ =
2
• Laju aliran massa menjadi :
ṁ = 𝜌 𝐴 𝑣′ = 1
𝜌 𝐴 (𝑣1 + 𝑣2)
2
1
𝑃𝑚ek = 𝜌 𝐴 (𝑣12 − 𝑣22) (𝑣1 + 𝑣2)
4
• Besarnya rasio perbandingan antara keluaran daya mekanik yang telah diubah dari
energi angin dengan daya yang terkandung pada angin Po disebut dengan “power
coefficient” CP dengan persamaan :
• Koefisien daya tersebut dapat diubah menjadi fungsi dari perbandingan kecepatan
𝑈2
𝑈1
yaitu :
2
𝐶𝑃 = 𝑃𝑚ek = 1 │1 − ( 𝑣2 )│ │1 + 𝑣2 │
𝑃0 2 𝑣1 𝑣1
Gambar 1.2 Koefisien daya (Power coefficient ) dengan rasio kecepatan aliran
dari aliran sebelum dan sesudah konverter energy
𝐶𝑃 = 16 = 0,593
27
• Efisiensi turbin angin ditunjukkan dalam kurva coefisien of power (Cp). Koefisien
daya dari rotor Savonius dibatasi oleh Betz limits 59,3% seperti HAWTs.
𝑣 = 2 𝑣1
3
𝑣2 = 1
3
𝑣1
• Kecepatan medan putar stator berbanding terbalik dengan jumlah kutub, hal ini
ditunjukkan dengan persamaan :
120 ƒ
𝑛𝑠 =
𝑝