Anda di halaman 1dari 5

hal ini merupakan nilai teoritis dan beberapa turbin hambat seperti rotor Savonius

yang menunjukkan efisiensi yang tinggi dalam evaluasi lapangan.

2.5. Teori Momentum Elementer Betz’


Teori momentum elementer Betz sederhana berdasarkan pemodelan aliran
dua dimensi angin yang mengenai rotor menjelaskan prinsip konversi energi angin
padaturbin angin. Kecepatan aliran udara berkurang dan garis aliran membelok
ketika melalui rotor dipandang pada satu bidang. Berkurangnya kecepatan aliran
udara disebabkan sebagian energi kinetik angin diserap oleh rotor turbin angin.
Pada kenyataannya, putaran rotor menghasilkan perubahan kecepatan angin pada
arah tangensial yang akibatnya mengurangi jumlah total energi yang dapat
diambil dari angin.
Walaupun teori elementer Betz telah mengalami penyederhanaan, namun
teori ini cukup baik untuk menjelaskan bagaimana energi angin dapat
dikonversikan menjadi bentuk energi lainnya.
Energi kinetik dari suatu massa udara m bergerak pada kecepatan v dapat
dinyatakan sebagai:
1
�= � � 2 (Lit. 4 hal. 81) … … … … … … … … . . (11)
2

mempertimbangkan suatu luas daerah tertentu A, dimana udara lewat dengan


kecepatan v, volume V melalui selama suatu satuan waktu yang tertentu, jadi yang
disebut dengan volume aliran adalah:
�̇ = �� (Lit. 4 hal. 81) … . … … … … … … … (12)

dan laju aliran massa dengan density ρ adalah:


�̇ = ��� (Lit. 4 hal. 82). … … … … … … … … (13)

persamaan yang menyatakan energi kinetik melalui penampang A pada setiap


satuan waktu dapat dinyatakan sebagai daya yang melalui penampang A adalah:
1 3
�= �� � (Lit. 4 hal. 82) … … … … … … … … (14)
2

Universitas sumatera utara


Energi dapat diambil dari angin dengan mengurangi kecepatannya. Artinya
kecepatan udara dibelakang rotor akan lebih rendah daripada kecepatannya.
Berarti kecepatan udara di belakang rotor akan lebih rendah daripada kecepatan
udara didepan rotor.
Energi mekanik yang diambil dari angin satuan waktu didasarkan pada
perubahan kecepatannya dapat dinyatakan dengan persamaan :
1 1 1
�= ��1 �1 3 − ��2 �2 3 = �(�1 �1 3 − �2 �2 3 )(Lit. 4 hal. 82) … … (15)
2 2 2

Gambar 2.6 Model Aliran dari Teori Momentum Beltz


(Sumber:Hau, 2006)

Maka:
1
�= �̇��1 2 − �2 2 �(Lit. 4 hal. 83) … … … … … … … … (16)
2

dari persamaan (16) dapat disimpulkan bahwa daya terbesar yang diambil dari
angin adalah jika bernilai nol, yaitu angin berhenti setelah melalui rotor, namun
hal ini tidak dapat terjadi karena tidak memenuhi hukum kontinuitas. Energi angin
yang diubah akan semakin besar jika semakin kecil, atau dengan kata lain rasio
harus semakin besar.
Persamaan lainnya yang diperlukan untuk mencari besarnya daya yang
dapat diambil adalah persamaan momentum :
� = �̇(�1 −�2 )(Lit. 4 hal. 83) … … … … … … … … (17)

sesuai dengan hukum kedua Newton bahwa gaya aksi akan sama dengan gaya
reaksi, gaya yang diberikan udara kepada rotor akan sama dengan gaya hambat

Universitas sumatera utara


oleh rotor yang menekan udara kearah yang berlawanan dengan arah gerak udara.
Daya yang diperlukan untuk menghambat aliran udara adalah :
� = �� ′ = �̇(�1 −�2 )� ′ (Lit. 4 hal. 83) … … … … … … … . . (18)

kedua persamaan diatas digabungkan menunjukkan hubungan :


1
�̇(�1 2 − �2 2 ) = �̇(�1 − �2 )� ′ (Lit. 4 hal. 83) … … … … … … … (19)
2
Sehingga:
1
� ′ = (�1 − �2 )(Lit. 4 hal. 83) … … … … … … … (20)
2
Maka kecepatan aliran udara ketika melalui rotor adalah:
�1 + �2
�′ = (Lit. 4 hal. 83) … … … … … … … (21)
2

Laju aliran massa menjadi:


1
�̇ = ��� ′ = ��(�1 + �2 )(Lit. 4 hal. 83). . … … … … … … . (22)
2

maka besarnya keluaran daya mekanik yang telah diubah adalah :


1
�= ��(�1 2 − �2 2 )(�1 + �2 )(Lit. 4 hal. 84) … … … … … … … (23)
4

Untuk melengkapi uraian dari besarnya keluaran daya mekanik ini, harus
dibandingkan dengan daya yang terkandung pada aliran angin yang melewati
luasan area A yang sama, yaitu persamaan (13), besarnya rasio perbandingan
antara keluaran daya mekanik yang telah diubah dari energi angin dengan daya
yang terkandung pada angin Po disebut dengan “power coefficient” Cp dengan
persamaan :
1
� 4 ����1 − �2 �(�1 + �2 )
2 2
�� = = (Lit. 4 hal. 84). . … … … … … … (24)
�� 1
���1 3
2

Koefisien daya tersebut dapat diubah menjadi fungsi dari perbandingan kecepatan
U2/U1, yaitu :

Universitas sumatera utara


� 1 �2 2 �2
�� = = �1 − � � � �1 + � (Lit. 4 hal. 84) … … … … … … (25)
�� 2 �1 �1

Koefisien daya hasil dari konversi daya angin ke daya mekanis turbin
tergantung pada perbandingan dari kecepatan angin sebelum dan sesudah
dikonversikan. Jikaketerkaitan ini di plot ke dalam grafik, secara langsung solusi
analitis juga dapat ditemukan dengan mudah. Dapat dilihat bahwa koefisien daya
mencapai maksimum pada rasio kecepatan angin tertentu seperti pada terlihat
pada gambar.

Gambar 2.7 Koefisien Daya Berbanding Dengan Rasio Kecepatan Aliran Sebelum
dan Setelah Konversi Energi
(Sumber :Hau, 2006)

Dengan U2/U1 = 1/3, besarnya effisiensi teoritis atau ideal atau maksimum dari
turbin angin Cp adalah :
16
�� = = 0,593 (Lit. 4 hal. 85) … … … … … … … … . (26)
27

Denga kata lain, turbin angin dapat mengkonversikan tidak lebih dari 60%
tenaga total angin menjadi tenaga berguna. Betz adalah orang pertama yang
menemukan nilai ini, untuk itu nilai ini disebut juga dengan Betz factor.
Mengetahui bahwa koefisien daya maksimum yang ideal dicapai pada U2/U1=1/3,
kecepatan angin yang melalui rotor menjadi :

Universitas sumatera utara


2
�′ = � (Lit. 4 hal. 85) … … … … … … … … (27)
3 1

dan kecepatan setelah melewati turbin U2 menjadi :


1
�2 = �1 (Lit. 4 hal. 85) … … … … … … … … . (28)
3

Gambar berikut menunjukkan asumsi bahwa roda turbin mempunyai


ketebalan a-b , tekanan masuk PO dan V1 dan pada bagian keluar P2 dan V2. V2
lebih kecil dari pada V1 karena energi kinetiknya telah diambil oleh sudu turbin.

Gambar 2.8Kondisi aliran udara melalui satu disk ideal membentuk konverter
tenaga dengan kemungkinan ekstraksi maksimum dari gaya mekanis
(Sumber : Hau, 2006)

2.6. GAYA AERODINAMIK PADA ROTOR


Teori momentum betz’s menunjukkan nilai yang ideal untuk daya yang di
ekstrak dari aliran udara tanpa mempertimbangkan desain dari rotor turbin itu
sendiri. Gaya aerodinamis yang digunakan rotor sangat mempengaruhi daya
mekanik yang dihasilkan. Ada dua macam gaya yang menggerakan rotor pada
turbin angin, yaitu gaya lift dan drag. Gaya lift adalah gaya pada arah tegak lurus

Universitas sumatera utara

Anda mungkin juga menyukai