TURBIN AIR
(POMPA ALIRAN AKSIAL)
Kelompok
:1
: 5E
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa/i program studi Teknik Konversi Energi, prioritas utama kami ialah
sistem operasi pembangkit diataranya PLTU, PLTD, PLTG, PLTGU, dan PLTA. Operasi
pembangkit tentunya membutuhkan komponen untuk sisitem pengoperasiannya, salag taunya
ialah turbin. Kami diharapkan untuk memahami sistem kerja turbin yang nantinya akan
digunakan pada pembangkit, dan yang akan di bahas pada praktikum ini adalah turbin air,
dan yang menjadi fokus ialah pompa aliran aksial.
B. Tujuan
1. Mahasiswa/i mampu memahami fungsi pompa aliran aksial
2. Mahasiswa/i mampu membuat gambar schematic alat ukur yang digunakan untuk
praktikum
3. Mahasiswa/i mampu membuat daftar semua lambang
4. Mahasiswa/i mampu membaca alat ukur
5. Mahasiswa/i mampu membaca dan menghitung Head, Torsi, Daya, Efisiensi untuk
perbedaan kondisi performa pompa
6. Mahasiswa/i mampu membuat kurva karakteristik pompa
7. Mahasiswa/i mampu membuat kesimpulan dan analisis dari praktikum
BAB II
DASAR TEORI
Pompa adalah peralatan mekanik yang mengubah energi mekanik menjadi energi
hidrolik. Pompa membuat perbedaan tekanan diantara sisi inlet pompa, dimana tekanan
berada di bawah tekanan atmosfir pada sisi outlet. Perbedaan tekanan ini memberikan
perbedaan head.
Pompa aksial juga disebut pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar
tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini biasa digunakan di
sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan
debit aliran fluida tinggi, dengan besar head yang rendah. Pompa jenis ini banyak digunakan
pada sistem irigasi, pompa penanggulangan banjir, dan di pembangkit listrik tenaga uap
digunakan untuk mensupply air laut sebagai media pendingin di kondensor.
VA
V1
VN
V2
V1 > V2
2
P1 + gh1 + V1 = P2 + gh2 + V2
P2 P1 =
(V1 - V2 ) > 0
P2 > P1
P =
Dimana
P=
F = P x A
F =
V A
Selanjutnya
W=Fxs
D=
D=
=FxV
2
V AV
Dh = Q x x g x H
Dimana :
Q
= Head (m)
Apabila kapasitas, masa jenis dan percepatan gravitasi telah terdapat pada
spesifikasi dan telah diketahui, maka yang dicari yaitu Head (H), berikut adalah
rumus perhitungan Head (H) :
H = Hs + Hd
H = ha + hp + Hf total +
Dimana :
H
Hs
= Head statis pompa (m) , Head statis adalah perbedaan ketinggian (elevasi)
dari sisi keluar (akhir proses) pompa dengan sisi hisap pompa.
Hd
Hd =
4
Ds = x
Dimana, = 2T
Sehingga
Ds =
Dimana:
Ds
= Torsi (Nm) m x g x l
Ds =
Dimana:
N
= (rpm)
= Gaya (N)
= Massa (kg)
X 100%
Dimana,
Dh
Ds
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
No.
Alat
Jumlah
1.
2.
Tachometer
C. Langkah Kerja
1. Mempersiapkan alat
2. Operasikan motor listrik, agar pompa mendapatkan daya
3. Atur sudut propeller pompa
4. Atur tekanan Hi dan masukan beban pada pompa hingga posisi pompa seimbang.
5. Perhatikan dan catat data yang terbaca di alat ukur pada pompa dan turbin.
6. Mengulangi langkah 4-5 dengan pengaturan tekanan pada kenaikan skala tertentu
(dalam praktikum ini di lakukan kenaikan 2 kali, dengan skala kenaikan 10)
7. Atur kembali sudut propeller pompa dengan sudut yang berbeda, lalu ulangi langkah
4-5
BAB IV
DATA DAN PERHITUNGAN
HASIL PRAKTIKUM
A. Percobaan I
Pompa
No.
1
2
3
Ds
(Watt)
pompa
(%)
Q
(l/s)
Q
(m3/s)
N
(rpm)
Hin
(m)
Hout
(kg/cm2)
Hout
(m)
m (kg)
Dh
(Watt)
22,5
0,0225
1480
0,2
1,1
11
20,5
2.472,120
12.149,477
20,348
32.5
0,0325
1480
0,225
0.95
9,5
17,5
3.100,573
10.371,505
29,895
42,5
0,0425
1481
0,3
0.85
8,5
17
3.668,940
10.081,984
36,391
No.
Turbin
Hin (m)
Hout (m)
n (rpm)
(rad/s)
(Nm)
3,5
0,61
970
101,85
0,65
4,95
0,6
1.380
144,9
1,15
0,75
1.623
170,415
1,15
1
2
= 0,0225 m3/s
11 m
Ds = 12.149,477 Watt
Menghitung
=
x 100% =
x 100% = 20,348 %
= 0,0325 m3/s
9,5 m
Ds = 10.371,505 Watt
Menghitung
=
x 100% =
x 100% = 29,895 %
= 0,0425 m3/s
8,5 m
Ds = 10.081,984 Watt
Menghitung
x 100% =
x 100% = 36,391 %
B. Percobaan II
Pompa
No.
1
2
3
10
Dh
(Watt)
Ds
(Watt)
pompa
(%)
Q
(l/s)
Q
(m3/s)
n
(rpm)
Hin
(m)
Hout
(kg/cm2)
Hout
(m)
m
(kg)
30
0.03
1476
1.2
12
29.5
3531.600
17436.141
20.254
40
0.04
1460
0.25
1.0
10
25.5
4022.100
14908.538
26.979
50
0.05
1465
0.2
1.0
10
25.5
5003.100
14959.594
33.444
No.
1
Turbin
10
Hin (m)
Hout (m)
n (rpm)
(rad/s)
(Nm)
0.6
1201
126.105
1.15
10
0.6
1645
172.725
1.15
7.2
0.5
1913
200.865
1.15
= 0,03 m3/s
12 m
Ds = 17.436,141 Watt
Menghitung
=
x 100% =
x 100% = 20,254 %
= 0,04 m3/s
10 m
11
Ds = 14.908,538 Watt
Menghitung
=
x 100% =
x 100% = 26,979 %
= 0,05 m3/s
10 m
12
Ds = 14.959,594 Watt
Menghitung
x 100% =
x 100% = 33,444 %
Ds & Dh (Watt)
12
12000
10
10000
8000
6000
4000
Ds (Watt)
Dh (watt)
2000
0
0
0.01
0.02
0.03
Q (m3/s)
0.04
Head (m)
0
0.05
= 10
20000
18000
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0
0.01
0.02
0.03 0.04
Q (m3/s)
13
0.05
12.2
12
11.8
11.6
11.4
11.2
11
10.8
10.6
10.4
10.2
10
0.06
Ds & Dh (Watt)
Ds (watt)
Dh (watt)
Head (m)
Grafik Hubungan
terhadap Debit
40
36.391
35
33.444
(%)
30
29.895
26.979
25
20.348 20.254
20
= 5
15
=10
10
5
0
0
0.01
0.02
0.03
Q (m3/s)
0.04
0.05
0.06
E. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dari praktikum yang telah kelompok kami lakukan, dapat
ditarik kesimpulan, bahwa:
1. Perubahan sudut mempengaruhi Head discharge secara signifikan.
2. Perubahan sudut mempengaruhi debit dan efisiensi pompa. Semakin besar sudut ,
semakin besar debitnya. Semakin kecil sudut , semakin besar nilai efisiensi pompa.
3. Pompa aksial memiliki karakteristik: semakin besar debitnya, semakin besar juga
penurunan head discharge dan daya porosnya. Sedangkan daya hidrolik naik
meskipun tidak signifikan.
14