Anda di halaman 1dari 8

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 03 04 03

RUMAH SAKIT TINGKAT III 03 06 01 CIREMAI

KEPUTUSAN KEPALA
RUMAH SAKIT TK III 03.06.01 CIREMAI
TENTANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI


DI RUMAH SAKIT TK III 03.06.01 CIREMAI
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 03 04 03
RUMAH SAKIT TINGKAT III 03 06 01 CIREMAI

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III 03.06.01 CIREMAI


NOMOR : KEP/01.07.01.01/ 01 / IX / 2017

TENTANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI


DI RUMAH SAKIT TK III 03.06.01 CIREMAI

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TINGKAT III 03.06.01 CIREMAI

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS TK III 03.06.01


Ciremai, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Pemberian
Informasi dan Edukasi di Rumah Sakit Tk. III Ciremai.

b. Bahwa agar pelayanan Pendidikan Pasien dan Keluarga di RS TK III


03.06.01 Ciremai dapat terlaksanan dengan baik, perlu adanya
kebijakan Kepala RS TK III 03.06.01 Ciremai sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Pemberian Informasi dan Edukasi di Rumah Sakit Tk.
III 03. 06 .01 .Ciremai

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan


b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RS TK III 03.06.01
Ciremai

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.

2. Permenkes No 004 Tahun 2012 Tentang petunjuk teknis Promosi


Kesehatan Rumah Sakit
M E M U T U S K A N:

Menetapkan: 1. KEPUTUSAN KEPALA RS TK III 03.06.01 CIREMAI TENTANG


KEBIJAKAN MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI DI RUMAH
SAKIT TK. III 03.06.01 CIREMAI

2. Kebijakan manajemen komunikasi dan edukasi di RS TK III 03.06.01


Ciremai sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

3. Pembinaan dan pengawasan manajemen komunikasi dan edukasi di RS TK


III 03.06.01 Ciremai dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Rawat Jalan dan
Kepala Instalasi Rawat Inap di RS TK III 03.06.01 Ciremai.

4. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian


hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cirebon
Pada tanggal : 01 September 2017

Kepala Rumah Sakit

dr Wildan Sani Sp.U


Letkol Ckm NRP 11970014880970
Lampiran
Keputusan Kepala Rumah Sakit Ciremai
Nomor : KEP/ 01.07.01.01 / IX / 2017
Tanggal : 01 Septemberl 2017

KEBIJAKAN MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)


DI RUMAH SAKIT TK III 03.06.01 CIREMAI

Kebijakan umum
1. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE) dengan memberikan asuhan pasien
merupakan upaya yang komplek dan sangat bergantung pada komunikasi dan
informasi.
2. Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarganya agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam
mengambil keputusan tentang asuhannya.
3. Edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh staf klinis teruatama PPA yang
sudah terlatih ( dokter,perawat, nutrition, apoteker )
4. Edukasi yang efektif diawali dengan assasmen kebutuhan edukasi pasien dan
keluarganya.
5. Edukasi termasuk pengetahuan yang diperlukan selama proses asuhan maupun
pengetahuan yang dibutuhkan setelah pasien dipulangkan ( discharged )kepelayanan
lain atau kerumah.

Kebijakan Khusus
1. Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan komunikasi efektif
kepada pasien dan keluarga dengan tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami
oleh penerima
2. Rumah sakit memfasilitasi akses masyarakat kepelayanan rumah sakit
3. Rumah sakit menetapkan populasi yang dilayani berdasarkan demografi yang diuraikan
menurut usia, etnis, agama, tingkat pendidikan, serta bahsa yang digunakan termasuk
hambatan komunikasi
4. Rumah sakit menetapkan strategi komunikasi dengan masyarakat menggunakan
pedoman komunikasi efektif
5. Petugas Rumah sakit memberikan informasi tentang pelayanan, jam pelayanan, serta
akses dan proses mendapatkan pelayanan serta informasi tentang kualitas pelayanan
yang diberikan kepada publik dan kepada sumber rujukan.
6. Rumah Sakit Ciremai menyediakan pendidikan untuk menunjang partisipasi pasien
dan keluarga dalam pengambilan keputusan dan proses pelayanan.
7. Rumah sakit menetapkan informasi yang harus disampaikan secara akurat dan tepat
waktu keseluruh rumah sakit,khususnya keadaan yang urgent seperti code blue, code
red, dan perintah evakuasi.
8. Rumah sakit menentukan informasi yang akan dikomunikasikan dengan cara lisan,
tertulis, atau elektronik,dan informasi tersebut sering dikomunikasikan dari satu staf
klinis kepada staf klinis lainnya,meliputi status kesehatan pasien yaitu catatan
perkembangan pasien terintregrasi( CPPT ),ringkasan asuhan yang
diberikan( ringkasan pulang atau ringkasan rawat jalan,informasi klinis pasien saat
ditransfer dan rujukan,serah terima pasien.
9. Rumah sakit menetapkan organisasi promosi kesehatan rumah sakit (PKRS),agar
dapat mencipatakan pelayanan edukasi,dan mengatur penugasan seluruh staf yang
memberikan edukasi secara terkoordinasi.
10. Rumah sakit mengadakan pelatihan komunikasi efektif agar profesional pemberi
asuhan (PPA) mendapat pengetahuan tentang materi yang diberikan dan kemampuan
berkomunikasi secara efektif,sehingga informasi yang diterima pasien dan keluarga
adalah komprehensif, konsisten, dan efektif.
11. Setiap petugas kesehatan melakukan assesmen kepada pasien dan keluarga tentang
keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga, kemampuan membaca, tingkat
pendidikan dan bahasa yang digunakan, hambatan emosional dan motivasi,
keterbatasan fisik dan kognitif, serta kesediaan pasien untuk menerima informasi dan
dicatat dalam rekam medis.
12. Setiap petugas rumah sakit memberikan edukasi yang difokuskan pada pengetahuan
dan keterampilan spesifik,edukasi yang diberikan bagian dari proses informed consent
untuk pengobatan misalpembedahan dan aneastesi didokumentasikan di rekam medik
pasien.
13. petugas rumah sakit memberikan edukasi tambahan agar pasien dan keluarga dapat
langsung perpartisipasi dalam pemberian pelayanan,contoh mengganti
balutan,menyuapain pasien,memberikan obat,dan tindakan pengobatan
14. Terkait dengan pelayanan yang diberikan kepada pasien maka :
a. Setiap petugas farmasi wajib memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya
tentang penggunaan seluruh obat-obatan secara efektif dan aman, serta potensi
efek samping obat, pencegahan terhadap potensi interaksi obat dengan obat OTC
dan atau makanan.
b. Setiap petugas kesehatan wajib memberikan pendidikan kepada pasien dan
keluarga tentang keamanan dan efektivitas penggunaan peralatan medis.
c. Setiap petugas gizi wajib memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga
tentang diit dan nutrisi yang benar kepada pasien dan keluarga.
d. Setiap petugas kesehatan wajib memberikan pendidikan kepada pasien dan
keluarga tentang manajemen nyeri kepada pasien dan keluarga.
e. Setiap petugas rehabilitasi medik wajib memberikan pendidikan kepada pasien
dan keluarga tentang teknik rehabilitasi kepada pasien dan keluarga
15. Dalam memberikan edukasi petugas memberikan umpan balik (feed back) kepada
pasien dan keluarga untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan dimengeti,
berfaedah,dan dapat digunakan ,PPA memahami kontribusinya masing masing
sehingga dapat berkolaborasi lebih efektif agar dapat menjamin bahwa informasi yang
diterima pasien dan keluarga dalah konprehensif, konsisten, dan efektif, dan dalam
pemberikan edukasi harus dengan materi tertulis
16. Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat memberikan edukasi dan
pelatihan yang tersedia dikomunitas, khususnya oeganisasi dan fasilitas kesehatan
yang ada dikomunitas yang memberikan dukungan promosi kesehatan serta
pencegahan penyakit.
17. Rumah sakit mengidentifikasi dan menjalin kerjasama dengan sumber-sumber lain
dikomunitas untuk membantu kebutuhan edukasi di masyarakat yaitu klub persadia dan
klub jantung.

Ditetapkan di : Cirebon
Pada tanggal : 01 September 2017

Kepala Rumah Sakit

dr Wildan Sani Sp.U


Letkol Ckm NRP 11970014880970

Anda mungkin juga menyukai